Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PEMANFAATAN MIKROORGANISME DALAM


PEMBUATAN YOGHURT

Disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah “Biologi Sel”

Dosen Pembimbing : Supristiono, M.Pd

Disusun oleh:
Nama : Yusuf Abdullah Fatah
NIM : 19040067
Kelas : B

PROGRAM STUDI STRATA SATU FARMASI


SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH TANGERANG
2019
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Illahi Rabby atas karunia-
Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Rekayasa Genetika
Mikroba dalam Pembuatan Insulin”. Shalawat serta salam penulis limpahkan
kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para
sahabatnya dan kepada umatnya yang turut dan setia kepada ajaran-Nya sampai
akhir zaman. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Biologi Sel.

Dan dalam menyusun makalah ini, penulis ingin menyampaikan rasa


hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah
ikut membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dengan kerendahan hati, penulis
menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat penulis harapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Besar harapan penulis semoga makalah ini bermanfaat, khusunya bagi


penulis dan umumnya bagi pembaca serta diharapkan makalah ini dapat bermanfaat
bagi kepentingan dunia pendidikan.

Tangerang, November 2019


Penyusun

Yusuf Abdullah Fatah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .....................................................................................................i


DAFTAR ISI ................................................................................................................ii
BAB I ........................................................................................................................ 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan........................................................................................................... 2
BAB II ....................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
A. Dasar Teori ................................................................................................... 3
B. Prinsip Pembuatan yoghurt ......................................................................... 4
C. Proses Fermentasi ........................................................................................ 5
D. Manfaat ........................................................................................................ 8
BAB III .................................................................................................................... 13
PENUTUP ............................................................................................................... 13
A. Kesimpulan ................................................................................................. 13
B. Saran........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................. 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat


kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme
disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan
ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Proses yang dibantu oleh
mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti yoghurt dan beberapa
makanan lain.

Yoghurt adalah salah satu produk susu terkoagulasi (mengental), diperoleh


dari fermentasi asam laktat melalui aktifitas bakteri Lactobacillus bulgaricus
dimana mikroorganisme ini dalam produk akhir harus hidup aktif dan berlimpah.

Fermentasi merupakan bentuk tertua dari bioteknologi Minuman beralkohol


(bir, anggur, tuak), Makanan terfermentasi (keju, yoghurt, tape, tempe, petis, terasi).
Orang Somaria dan Babilon kuno sudah minum bir sejak 6000 th sebelum masehi.
Orang Mesir sdh membuat adonan Kue Asam sejak th 4000 sebelum masehi.
Sedangkan di Eropa, minuman anggur sudah dikenal jauh dimasa lalu dengan
proses fermentasi Perkembangan Bioteknologi Jaman sebelum Louis
Pasteur. Tujuan Fermentasi adalah untuk menghasilkan suatu produk (bahan pakan)
yang mempunyai kandungan nutrisi, tekstur, biological availability yang lebih baik,
disamping itu juga menurunkan zat anti nutrisinya (Darma, 2010).

Pada praktikum ini, kami akan melakukan sebuah proses fermentasi, yaitu
akan membuat youghrt. Protein sebagai salah satu komponen gizi yang dibutuhkan
manusia. Protein ini dapat diperoleh dari bahan nabati ataupun hewani. Dari bahan
hewani salahs atunya adalah dari susu. Susu dianjurkan untuk dikonsumsi sebagai

1
2

pola menu empat sehat lima sempurna. Susu mengandung protein yang langsung
diserap.

Didaerah yang menghasilkan susu cukup tinggi,kadang-kadang sering


terjadi kerusakan karena tidak cepat terjual. hal ini sangat merugikan bagi peternak
susu. Untuk itu perlu adanya penanganan susu yang sederhana dan menjanjikan
keuntungan yang lumayan adalah pegolahan yoghurt. Dan saat ini yoghurt dalam
bentuk flavoured yoghurt cair dingin ataupun beku sangat digemari dikalangan
anak-anak ataupun remaja, khususnya dikota-kota besar.

Mengkonsumsi susu sangat bermanfaat bagi kecukupan gizi masyarakat


karena yoghurt memiliki gizi yang cukup tinggi. Selain gizinya yang cukup tinggi
juga bermanfaat bagi orang-orang yang tidak tahan gula susu ( laktosa ) atau sering
dikenal dengan istilah lactose intolerance maka keterbatasannya dalam
mengkonsumsi susu dapat diatasi dengan mengkonsumsi yoghurt.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka dapat diambil beberapa rumusan masalah
diantaranya:
1. Apa peran dasar mikroorganisme dalam pembuatan yoghurt?
2. Bagaimana peranan mikroorganisme terhadap pembuatan yoghurt?
3. Bagaimana proses pembuatan yoghurt?

C. Tujuan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah yaitu:
1. Untuk mengetahui peranan mikroorganisme terhadap pembuatan yoghurt
2. Untuk mengatahui bagaimana proses pembuatan yoghurt
BAB II
PEMBAHASAN

A. Dasar Teori

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat


kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Mikroorganisme
disebut juga organisme mikroskopik. Mikroorganisme dapat menjadi bahan pangan
ataupun mengubah bahan pangan menjadi bentuk lain. Proses yang dibantu oleh
mikroorganisme misalnya melalui fermentasi, seperti yoghurt dan beberapa
makanan lain.

Yoghurt adalah salah satu produk susu terkoagulasi (mengental), diperoleh


dari fermentasi asam laktat melalui aktifitas bakteri Lactobacillus bulgaricus
dimana mikroorganisme ini dalam produk akhir harus hidup aktif dan berlimpah.

Lactobacillus bulgaricus adalah salah satu jenis mikroorganisme


yang termasuk dalam golongan asam laktat. Bakteri asam laktat sebagai mikro-
organisme yang berperan besar dalam kehidupan manusia memiliki tiga
keunggulan di antaranya:

1. Bakteri asam laktat memiliki efisiensi yang tinggi karena mampu


beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan.
2. Bakteri asam laktat keberadaannya sangat melimpah, karena mampu
diperoleh dari berbagai sumber yang ada di muka bumi, seperti makanan,
minuman, sayur, maupunbuah.
3. Ketersediaan yang sangat mencukupi dan pengolahaannya yang mudah,
membuat bakteri asam laktat memiliki potensi besar untuk dikembangkan
baik dalam industrikecil, menengah maupun besar

Bakteri inilah yang berperan penting dalam proses pembutan yoghurt dibantu
dengan bakteri Streptoccus thermophillus.

3
4

B. Prinsip Pembuatan yoghurt

Prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan cara penambahan


bakteri-bakteri Laktobacillus bulgaris dan Streptoccus thermophillus. Dengan
fermentasi ini maka rasa yoghurt akan menjadi asam, karena adanya perubahan
laktosa menjadi asam laktat oleh bakteri-bakteri tersebut. Apabila tidak diinginkan
rasa yang tidak terlalu asam, tambahkan zat pemanis (gula, sirup) maupun berbagai
flavour buatan dari buah-buahan strawberry, nenas, mangga, jambu, dan
sebagainya.

Minuman lactobacillus yang banyak dijual di pasaran dan yoghurt ternyata


punya perbedaan. Menurut Carmen, dalam proses pembuatannya,
minuman lactobacillus hanya menggunakan satu bakteri yaitu Lactobacillus
bulgaricus. Sedangkan prinsip pembuatan yoghurt adalah fermentasi susu dengan
menggunakan bakteri Lactobacillus bulgaricus danStreptococcus thermophilus.
Kedua macam bakteri tersebut akan menguraikan laktosa (gula susu) menjadi asam
laktat dan berbagai komponen aroma dan citarasa. Lactobacillus bulgaricus lebih
berperan pada pembentukan aroma, sedangkan Streptococcus thermophilus lebih
berperan pada pembentukan cita rasa yoghurt.

Hasil penelitian Haryadi dkk (2013) menyatakan bahwa lama fermentasi yang
berbeda berpengaruh terhadap nilai pH dan jumlah bakteri asam laktat pada kefir
susu kambing. Semakin lama waktu fermentasi akan menurunkan jumlah bakteri
asam laktat dan nilai pH, sehingga produk yang dihasilkan akan semakin asam.
Pada pra penelitian pertama yang peneliti lakukan dengan menambahkan serbuk
daun kelor sebanyak 4%, 5%, 6% dan 7% dari 100 gram bahan yoghurt dengan
lama fermentasi 4 jam, 6 jam dan 8 jam, proses fermentasi yoghurt tidak
berlangsung secara maksimal dan terjadi kegagalan karena serbuk daun kelor tidak
menyatu dengan susu dan terdapat endapan. Oleh karena itu, peneliti melakukan
pra penelitian yang kedua dengan melakukan penambahan sari daun kelor sebanyak
4%, 5%, 6% dan 7% dengan lama fermentasi 4 jam, 6 jam dan 8 jam. Pada proses
5

pra penelitian yang kedua, produk yoghurt berhasil karena antara sari daun kelor
dan susu sapi menyatu dan tidak ada endapan akan tetapi pada yoghurt yang
difermentasi selama 4 jam dan 6 jam kurang solid dan kurang asam. Produk yoghurt
terbaik pada penambahan sari daun kelor konsentrasi 5% dan lama fermentasi 8
jam.

Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis memiliki gagasan untuk


melakukan penelitian yang berjudul “Kadar Protein, pH dan Jumlah Bakteri Asam
Laktat Yoghurt Susu Sapi dengan Variasi Penambahan Sari Daun Kelor dan Lama
Fermentasi yang Berbeda”.

C. Proses Fermentasi

Proses fermentasi yoghurt berlangsung melalui penguraian protein susu.


Sel-sel bakteri menggunakan laktosa dari susu untuk mendapatkan karbon dan
energi dan memecah laktosa tersebut menjadi gula sederhana yaitu glukosa dan
galaktosa dengan bantuan enzim β-galaktosidase. Proses fermentasi akhirnya akan
mengubah glukosa menjadi produk akhir asam laktat.

Laktosa → Glukosa+Galaktosa →Asam piruvat → Asam laktat+CO2+H2O

Adanya asam laktat memberikan rasa asam pada yoghurt. Hasil fermentasi
susu ini merubah tekstur susu menjadi kental. Hal ini dikarenakan protein susu
terkoagulasi pada suasana asam, sehingga terbentuk gumpalan. Proses ini memakan
waktu 1-3 hari yang merupakan waktu tumbuh kedua bakteri, dan bekerja menjadi
2 fasa, kental dan bening encer dan rasanya asam.

Tahap pembuatan yoghurt secara singkat adalah sebagai berikut (Septia, 2010):

1. Susu segar dipanaskan sampai suhu 90 °C dan selalu diaduk supaya


proteinnya tidak mengalami koagulasi. Pada suhu tersebut dipertahankan
6

selama 1 jam. Apabila dilakukan pasteurisasi maka suhu pemanasannya


adalah 70 – 75 °C dan pemanasan dilakukan sebanyak dua kali.
2. Setelah dipanaskan, selanjutnya dilakukan pendinginan sampai suhunya
37- 45 °C. Pendinginan tersebut dilakukan dalam wadah tertutup.
3. Setelah suhu mencapai 37-45 °C maka dilakukan inokulasi / penambahan
bakteri ke dalam susu tersebut sejumlah 50 – 60 ml/liter susu. Penambahan
bakteri dilakukan dengan teknik aseptic (di dekat api).
4. Setelah ditambah bakteri, selanjutnya diperam pada ruangan hangat (30-40
°C), dalam keadaan tertutup rapat selama 3 hari.
5. Tahap selanjutnya adalah filtrasi. Hal ini dilakukan untuk memisahkan
bagian yang padat / gel dengan bagian yang cair. Pada waktu pemisahan
ini diusahakan dilakukan di dekat api sehingga bagian yang cair (sebagai
stater berikutnya) terhindar dari kontaminasi. Bagian yang padat inilah
yang siap dikonsumsi (yoghurt). Bagian yang cair berisi bakteri
Lactobacillus bulgaricus yang dapat digunakan untuk menginokulasi susu
yang segar.
6. Supaya yoghurt lebih lezat rasanya dapat ditambah dengan potongan buah-
buahan yang segar, cocktail, nata de coco atau dibekukan menjadi es,
dapat pula dicampur dengan berbagai buah-buahan untuk dibuat juice
(minuman segar).

Sebagian besar senyawa alam terdegradasi oleh beberapa jenis mikroba dan
bahkan banyak senyawa buatan manusia juga diserang oleh bakteri. Terjadi dalam
lingkungan tanpa oksigen (atau kondisi untuk reaksi redoks yang cocok), degradasi
ini mengakibatkan terjadinya fermentasi.

Meskipun banyak metode yang menggunakan bakteri untuk melakukan


fermentasi terhadap senyawa organik, tetapi pada dasarnya yang terjadi pada semua
fermentasi adalah NAD+ hampir selalu direduksi menjadi NADH.
7

Metabolisme yang melibatkan oksidasi substrat, elektron dari molekul


organik akan paling sering diberikan ke NAD. (Hal ini berlaku baik dalam
fermentasi dan respirasi). Di bawah ini ditampilkan contoh pengurangan NAD

oksidasi gliseraldehida-3-fosfat untuk 1,3 bisphosphoglycerate. Elektron akan


dihapus dari karbon dilambangkan dengan warna merah dan disumbangkan ke
NAD +.

Fermentasi menghasilkan banyak NADH. Akumulasi NADH menyebabkan


masalah pad areaksi anaerob. NADH yang terlalu banyak akan mencegah oksidasi
lebih lanjut dari substrat karena kurangnya + NAD untuk menerima elektron.
Dalam jalur fermentasi banyak, langkah-langkah setelah produksi energi dilakukan
sebagian untuk menyingkirkan NADH tersebut. Piruvat sebagai perantara penting
Banyak reaksi yang pada akhirnya menghasilkan piruvat. Piruvat adalah perantara
yang berharga karena dapat digunakan untuk sintesis sel dan enzim yang berbeda
dapat bertindak di atasnya. Ini memberikan fleksibilitas mikroba.

Energi berasal dari Substrat-Tingkat Fosforilasi (SLP) Substrat diubah


menjadi senyawa terfosforilasi dan dalam reaksi selanjutnya fosfat energi tinggi
ditransfer ke ATP.

Fermentasi dapat melibatkan setiap molekul yang dapat mengalami


oksidasi. Substrat umum termasuk gula (seperti glukosa) dan asam amino. Produk
khas tergantung pada substrat tetapi bisa termasuk asam-asam organik (asam laktat,
asam asetat), alkohol (etanol, metanol, butanol), keton (aseton) dan gas (H2 dan
CO2).
8

Secara umum ada dua jenis yoghurt yang bisa dibuat yaitu setengah padat
dan cair. Yoghurt setengah padat bentuknya seperti tahu dan tidak diaduk. Untuk
pembuatan yoghurt setengah padat ini dibutuhkan susu yang kental, yang
kandungan padatannya banyak, biasanya dengan menambahkan sejumlah susu
skim padat ke dalam susu murni atau dengan membiarkan sebagian air dari susu
menguap saat dipanaskan. Sedangkan yoghurt cair, bentuknya encer dan dapat
diminum karena kandungan padatan susunya lebih rendah. Malah yoghurt cair ini
dapat lebih encer dibandingkan susu murni.

Setelah diketemukannya jenis bakteri Lactobacillus bulgaricus yang sifat-


sifatnya dapat bermanfaat bagi manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka
berkembanglah industri pembuatan yoghurt. Yoghurt hadir dalam berbagai macam
bentuk dan kemasan. Saat ini banyak yang memodifikasi yoghurt dengan
menambahkan berbagai macam rasa buah sehingga yoghurt lebih nikmat.

D. Manfaat
 Segi Praktis.
Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat membuktikan dan
memberikan informasi secara ilmiah tentang kadar protein, pH dan jumlah bakteri
asam laktat yoghurt susu sapi dengan variasi penambahan sari daun kelor dan lama
fermentasi yang berbeda sebagai sumber bahan pangan fungsional. Bagi
akademisi, dapat menjadi sumber referensi dalam pengkajian dan penelitian
selanjutnya yang berkaitan dengan kandungan gizi yoghurt susu sapi dengan variasi
penambahan sari daun kelor dan lama fermentasi yang berbeda. Bagi pelajar, dapat
menjadi sumber pembelajaran yang dapat dikembangkan dalam mata pelajaran
biologi di sekolah untuk inovasi pembuatan produk fermentasi dengan
memanfaatkan sari daun kelor.

 Segi Teoretis.
Memberikan sumbangan ilmu melalui penelitian yang menghasilkan
produk baru yang memiliki sifat fungsional dan memberikan inspirasi bagi
9

penelitian selanjutnya untuk melihat aspek lain dari yoghurt susu sapi dengan
variasi penambahan sari daun kelor dan lama fermentasi yang berbeda.

 Manfaat Yoghurt.
a. Menurunkan tekanan darah

sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang dewasa yang mengonsumsi yoghurt


sebanyak 2-3 porsi per hari (atau lebih) mengalami penurunan tensi darah hingga
50% dibandingkan mereka yang tidak makan yogurt sama sekali.

Manfaat yoghurt ini datang dari kandungan kalium yang dapat membilas kelebihan
natrium dari dalam tubuh. Natrium adalah mineral yang berperan mningkatkan
tekanan darah, yang banyak ditemukan dalam makanan yang mengandung garam
tinggi.

b. Sumber protein yang sangat baik

Protein adalah mineral penting yang diperlukan dan digunakan dalam menjalankan
berbagai fungsi tubuh. Itu sebabnya kekuragan protein berkaitan dengan berbagai
macam gangguan, seperti kesulitan berpikir jernih; rambut, kulit, dan kuku yang
mudah rapuh; hingga kehilangan massa otot. Protein juga berperan membantu
menstabilkan tekanan darah.

Meski begitu, banyaknya kadar protein dalam yogurt bisa berbeda-beda sesuai jenis
yogurt yang Anda santap. Greek yogurt adalah jenis yogurt dengan kandung protein
tertinggi. Dalam 6 ons greek yogurt terkandung 15-20 gram protein, yang setara
dengan 3 ons daging tanpa lemak. Sementara itu, yogurt biasa hanya menghasilkan
9 gram protein. Jadi, jangan lupa untuk cek label informasi gizi pada kemasan
makanan yang Anda beli, termasuk yoghurt.
10

c. Menggantikan energi setelah berolahraga

Merasa lapar setelah berolahraga? Pilihlah yogurt untuk mengganjal perut dan
menghindai Anda makan berlebihan setelah olahraga. Pasalnya, kombinasi protein
dan karbohidrat pada yoghurt dapat menggantikan energi Anda yang terkuras
selama olahraga. Bila ditambah dengan meminum segelas air, maka proses
rehidrasi dalam tubuh Anda akan kembali lebih cepat.

d. Membantu sistem pencernaan lebih lancar

Manfaat yoghurt yang satu ini sudah tidak perlu diragukan lagi. Pasalnya, yogurt
mengandung probiotik, bakteri baik yang membantu menyingkirkan bakteri jahat
penyebab infeksi di usus sehingga pencernaan Anda pun lebih lancar.

e. Menjaga kesehatan tulang

Secara umum, yogurt kaya akan kandungan kalsium yang dibutuhkan untuk
kesehatan tulang dan gigi.

Nah, konsumsi yoghurt dapat membantu Anda mencegah terjadinya osteoporosis.


Pasalnya, yoghurt mengandung kombinasi kalsium dan vitamin D yang bermanfaat
untuk memperkuat tulang Anda. Sementara itu, vitamin D dapat membantu tubuh
untuk menyerap kalsium dengan lebih baik.

Periset dari Marmara University menemukan bahwa makan yoghurt tidak akan
mengikis lapisan email gigi. Selain itu, asam laktat pada yoghurt juga berfungsi
untuk melindungi gusi Anda dari infeksi.

f. Sumber mineral dan vitamin

Yogurt diperkaya oleh asupan vitamin B kompleks, magnesium, kalium, fosfor, zat
besi, selenium, dan zink. Kandungan vitamin B12 pada yoghurt juga bermanfaat
untuk membantu sistem saraf Anda berfungsi dengan baik dan melindungi dari
penyakit jantung.
11

g. Memperkuat sistem imun

Deretan mineral dan gizi penting di dalam yogurt membantu meningkatkan


produksi sel T, salah satu sel darah putih di dalam tubuh yang bertanggung jawab
untuk melawan penyakit. Cukup makan setidaknya 400 gram yoghurt setiap hari
untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh Anda dan membantu melawan infeksi
dan bakteri.

h. Membantu menurunkan berat badan

Yogurt sering didaulat sebagai camilan sehat yang tidak akan bikin gemuk. Ini
karena kombinasi kandungan probiotik, protein, dan kalsiumnya yang memicu
produksi hormon antilapar, seperti GLP-1 dan peptide YY. Itu sebabnya Anda bisa
lebih cepat kenyang setelah makan yogurt, sehingga tidak akan tergoda untuk
makan lagi sampai waktu makan berikutnya. Pilihlah greek yoghurt yang terbukti
lebih padat kadar proteinnya.

Namun manfaat yogurt tidak berhenti sampai di situ. Yogurt juga diketahui dapat
menyeimbangkan kadar kolesterol, dan memelihara fungsi otot serta sistem saraf
Anda.

 Manfaat bakteri Lactobacillus bulgaricus

a. Meningkatkan kemampuan usus besar menyerap zat mutagenik dan


mencegah kanker.
b. Meningkatkan kekebalan tubuh dengan kandungan zat antitumor.
c. Alternatif untuk diet sehat karena memiliki kandungan gizi sangat
tinggi, sedangkan kandungan lemaknya justru rendah.
d. Menurunkan risiko infeksi candida pada penderita diabetes.
e. Mencegah osteoporosis.
12

E. Kajian Agama

Allah menciptakan jasad-jasad renik di dunia ini sesuai dengan fungsinya


masing-masing. Meskipun makhluk yang sangat kecil, tetapi mikroorganisme
memilki peranan penting bagi manusia terutama untuk meningkatkan produk
pangan. Sebagaimana dengan firman Allah dalam :

 Al-Furqon (25) : ayat 2

َ ‫ض َولَ ْم َيت َّ ِخ ْذ َولَدًا َولَ ْم َي ُكن لَّهُ ش َِريكٌ ِفي ْال ُم ْل ِك َو َخلَقَ ُك َّل‬
ً ‫ش ْيءٍ فَقَد ََّرهُ ت َ ْقد‬
‫ِيرا‬ ِ ‫ت َو ْاْل َ ْر‬ َّ ‫الَّذِي لَهُ ُم ْلكُ ال‬
ِ ‫س َم َاوا‬
]٢٥:٢[

Artinya: Yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia


tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagi-Nya dalam kekuasaan(Nya), dan
dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya
dengan serapi-rapinya.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat


kecil sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat bantuan. Yoghurt adalah salah
satu produk susu terkoagulasi (mengental), diperoleh dari fermentasi asam laktat
melalui aktifitas bakteri Lactobacillus bulgaricus dimana mikroorganisme ini
dalam produk akhir harus hidup aktif dan berlimpah. Proses fermentasi yoghurt
berlangsung melalui penguraian protein susu. Setelah diketemukannya jenis
bakteri Lactobacillus bulgaricus yang sifat-sifatnya dapat bermanfaat bagi
manusia dan dapat dibuat menjadi yoghurt, maka berkembanglah industri
pembuatan yoghurt.

B. Saran
Diharapkan para pembaca mengetahui peran mikroorganisme terhadap
pembuatan yoghurt dengan bakteri Lactobacillus bulgaricus.

13
DAFTAR PUSTAKA

Assement. 2007. Mikrobiologi Farmasi. Erlangga. Jakarta


Budiyanto. 2001. Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan Kita. Malang:
Universitas Muhammadiyah Malang.
Conway. 2003. Pengendalian Mikroorganisme. Di dalam R.S. Hadivetomo
Nia Nuriawati. 2013. Pemanfaatan Mikroorganisme. Jakarta : mahasiswa
Universitas Brawijawa
Jawet, dkk. 2001. Mikrobiologi kedokteran. Penerbit salemba medica: Jakarta
WordPress.com diakses 6 Januari 2011
Paris. 1958. Teknologi Fermentasi. Rajawali Press: Jakarta.
Sefian dan Hanani. 2005. ). Dasar-dasar Mikrobiologi. Dept. Botani. Fakultas
Pertanian IPB. Bogor.
Waluyo, Lud. 2005. Mikrobiologi Umum. UMM Press : Malang

14

Anda mungkin juga menyukai