Anda di halaman 1dari 5

Nama Kelompok :

1. Brian Abi Haikal B.


2. Muhamad Galih R.
3. Oktaviana Sri P.S.
4. Onique Navita A.
5. Retno Rahmawati
6. Sekar Arum Pitaloka
7. Rezyta ajeng

Percobaan Pengaruh konsentrasi Substrat


terhadap Cara Kerja Katalase
I. TUJUAN :
1. Mengamati pengaruh konsentrasi substrat enzim dalam mempengaruhi kecepatan reaksi.
2. Mendiskusikan pengaruh suhu terhadap kecepatan reaksi enzimatis.
3. Mendiskusikan pengaruh konsentrasi enzim terhadap kecepatam reaksi enzimatis.
II. LANDASAN TEORI
A. Enzim
Enzim adalah protein yang berperan sebagai katalis dalam metabolisme makhluk hidup.
Enzim berperan untuk mempercepat reaksi kimia yang terjadi di dalam tubuh makhluk hidup,
tetapi enzim itu sendiri tidak ikut bereaksi. Oleh sebab itu enzim disebut sebagai salah satu
katalisator alami. Enzim terdiri dari apoenzim dan gugus prostetik. Apoenzim adalah bagian
enzim yang tersusun atas protein. Gugus prostetik adalah bagian enzim yang tidak tersusun atas
protein. Gugus prostetik dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu koenzim (tersusun dari bahan
organik) dan kofaktor (tersusun dari bahan anorganik).
Enzim tak hanya ditemukan dalam sel-sel manusia dan hewan, namun sel-sel tumbuhan juga
memiliki enzim sebagai salah satu komponen metabolismenya. Enzim katalase merupakan salah
satu enzim yang terdapat pada tumbuhan. Enzim diproduksi oleh peroksisom dan aktif dalam
melakukan reaksi oksidatif bahan-bahan yang dianggap toksik oleh tanaman, seperti hidrogen
peroksida (H2O2). Enzim katalase termasuk ke dalam golongan desmolase, yaitu enzim yang
dapat memecahkan ikatan C-C atau C-N pada substrat yang diikatnya.
Cara kerja enzim dapat dijelaskan dalam dua teori, yaitu: Teori kunci dan gembok (enzim
bekerja sangat spesifik. Enzim dan substrat memiliki bentuk geometri komplemen yang sama
persis sehingga bisa saling melekat) dan teori ketepatan induksi (enzim tidak merupakan struktur
yang spesifik melainkan struktur yang fleksibel. Bentuk sisi aktif enzim hanya menyerupai
substrat. Ketika substrat melekat pada sisi aktif enzim, sisi aktif enzim berubah bentuk untuk
menyerupai substrat). Namun dalam implementasinya, teori pertama yang dianggap paling sesuai
dalam menjelaskan cara kerja enzim.
B. Enzim Katalase
Enzim katalase adalah salah satu jenis enzim yang umum ditemui di dalam sel-sel makhluk
hidup. Enzim katalase berfungsi untuk merombak hydrogen peroksida yang bersifat racun yang
merupakan sisa / hasil sampingan dari proses metabolisme.
Apabila H2O2 tidak diuraikan dengan enzim ini, maka akan menyebabkan kematian pada sel-
sel. Oleh sebab itu, enzim ini bekerja dengan merombak H2O2menjadi substansi yang tidak
berbahaya, yaitu berupa air dan oksigen. Selain bekerja secara spesifik pada substrat tertentu,
enzim juga bersifat termolabil (rentan terhadap perubahan suhu) serta merupakan suatu senyawa
golongan protein. Pengaruh temperature terlihat sangat jelas, karena dapat merusak enzim dan
membuatnya terdenaturasi seperti protein kebanyakan.
Enzim katalase termasuk enzim hidroperoksidase, yang melindungi tubuh terhadap senyawa-
senyawa peroksida yang berbahaya. Penumpukan senyawa peroksida dapat menghasilkan radikal
bebas, yang selanjutnya akan merusak membrane sel dan kemungkinan menzimbulkan penyakit
kanker serta arterosklerosis. Enzim Katalase memiliki kemampuan untuk inaktivasi hydrogen
peroksida. Senyawa H2O2 dihasilkan oleh aktivitas enzim oksidase. H2O2 berpotensi membentuk
radikal karena membentuk OH- .
Enzim katalase merupakan hemoprotein yang mengandung 4 gugus hem.
Aktivitas enzim katalase :
1. Aktivitas peroksidase, mengoksidasi senyawa yang analog dengan substrat.
2. Aktivitas katalase, enzim ini mampu menggunakan satu molekul H2O2 sebagai substrat atau
donor electron dan molekul H2O2 yang lain sebagai oksidan atau akseptor electron.
H2O2 → H2O + ½ O2
Enzim katalase dapat ditemukan di darah, sumsum tulang, membrane mukosa, ginjal dan hati.

III. ALAT DAN BAHAN :


 Hati ayam segar
 Hidrogen peroksida 100 %
 Aquades
 Tabung reaksi 5 buah
 Rak tabung reaksi 1 buah
 Pipet tetes
 Stopwatch 1 buah

IV. CARA KERJA :


1. Memuat larutan hidrogen peroksida 0%, 25%, 50%, 75%, dan 100%.
2. Memasukkan maisng- masing larutan ke dalam lima tabung reaksi yang berbeda hingga kira-

kira bagian tabung. Tiap tabung diberi nomor 1- 5.


3. Memotong hati ayam menjadi bentuk kubus berukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 cm3.
4. Memasukkan sepotong hati ke dalam tabung nomor 5 sampai seluruh hati masuk ke dalam cairan
dan menyalakan stopwatch.
5. Menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan supaya gelembung dapat memenuhi tabung.
Jika setelah 5 menit tabung belum dipenuhi gelembung, kemudian mengukur ketinggian
gelembung udara pada tabung.
6. Mengulangi kegiatan tersebut untuk tabung nomor 4, 3, 2, 1.
7. Mencatat hasil pengamatan pada tabel 2.1.

V. HASIL PENGAMATAN :
Tabel 2.1 Pengaruh konsentrasi H2O2 terhadap terbentuknya gelembung

No Konsentrasi Ketinggian Waktu yang Keterangan


H2O2 gelembung diperlukan
setelah 5 menit gelembung
untuk
memenuhi
tabung reaksi
1. 0% 0 - -
2. 25 % - 0,25 detik Penuh
3. 50 % - 0,27 detik Penuh
4. 75 % 6,5 cm - Tidak Penuh
5. 100 % - 01. 11 menit Penuh
Keterangan data :
 Pada percobaan pertama tidak terjadi reaksi, karena lerutan yang digunakan tidak mengandung
Hidrogen peroksida (kadar H2O2 0%).

VI. PERTANYAAN DAN ANALISIS HASIL PENGAMATAN


1. Apa yang terjadi ketika hati dimasukkan ke dalam larutan yang mengandung H2O2. Berikan
penjelasan mengapa itu terjadi dan sertakan reaksi kimianya?
Jawab :
Pada pengamatan kami, terbentuk gelembung- gelembung ketika hati dimasukkan ke dalam
larutan H2O2. Hal itu dikarenak enzim katalase merombak H2O2 menjadi setengah Oksigen.
Reaksi kimianya yaitu :
H2O2 → H2O + ½ O2

H2O2 sebagai substrat terhadap enzim katalase pada hati ayam akan pecah menjadi H2O2 + ½ O2 .

2. a. Apa jenis enzim yang terdapat pada hati ayam?


Jawab :
Enzim katalase. Enzim katalase berfungsi untuk mengkatalis kandungan H202 yang berbahaya
bagi tubuh. Peran enzim ini juga sebagai peroksidasi yang khusus untuk mereaksi dekomposisi
hydrogen peroksida sehingga pada nantinya dapat berubah menjadi oksigen serta air
b. H2O2 bertindak sebagai apa?
Jawab :
Sebagai substart yaitu molekul organik yang telah berada dalam kondisi siap/ segera bereaksi,
karena telah mengandung promoter. Keberadaan katalis mempercepat reaksi substart.

3. Berikanlah kesimpulan, bagaimana pengaruh konsentrasi substart terhadap kecepatan reaksi!


Jawab :
Apabila konsentrasi substart (larutan H2O2 ) rendah, reaksi akan berjalan cepat. Karena substart
yang diuraikan lebih sedikit dengan kadar enzim yang sama.

4. Berdasarkan sifat- sifat enzim, jelaskan kecepatan reaksi enzimatis yang terjadi apabila hati
dimasukkan ke dalam larutan H2O2 yang bersuhu 0◦C, 10◦C, 20◦C, 30◦C, 40◦C, 50◦C, 60◦C,
70◦C, 80◦C, 90◦C, dan 100◦!
Jawab :
Ketika suhu 0◦C, enzim tidak aktif. Apabila suhu dinaikkan sebesar 10◦C makamenyebabkan
keaktifan menjadi 2 kali lebih besar (Q10 = 2). Pada suhu optimum reaksi berlangsung paling
cepat yaitu pada suhu 40◦C. Pemanasan lebih lanjut atau sekitar lebih dari 40◦C, enzim akan
terurai (rusak) seperti protein lain, sehingga enzim tidak dapat berfungsi lagi. Dalam beberapa
keadaan, jika pemanaasan dihentikan dan enzim didinginkan kembali aktivitasnya akan pulih.

5. Berdasarkan sifat- sifat enzim, apa yang akan terjadi apabila ke dalam larutan H2O2yang
konsentrasinya sama dimasukkan potongan hati dengan ukuran yang semakin besar?
Jawab :
Semakin besar ukuran potongan hati, semakin banyak enzim yang dikandungnya. Apabila kita
memasukkan hati ukuran kecil dan hati ukuran besar ke dalam 2 tabung H2O2 yang
konsentrasinya sama, maka reaksi akan lebih cepat terjadi pada hati yang berukuran besar.
Karena apabila enin lebih besar dari konsentrasi substart maka reaksi akan lebih cepat terjadi.

6. Carilah informasi tentang bagaimana kerja enzim dalam mempercepat reaksi!


Jawab :
Enzim dapat bekerja mempercepat suatu reaksi dengan menurunkan energi aktivasi. Untuk
bekerja, enzim membutuhkan substrat. Dengan menurunkan energy aktivasi, maka terbentuknya
kompleks enzim– substrat menjadi lebih cepat, sehingga reaksi cepat terjadi.

VII. KESIMPULAN
Dari percobaan yang kami lakukan dapat diambil kesimpulan, yaitu:
1. Apabila konsentrasi substart (larutan H2O2 ) rendah, reaksi akan berjalan cepat. Karena substart
yang diuraikan lebih sedikit dengan kadar enzim yang sama.
2. Semakin besar ukuran potongan hati, semakin banyak enzim yang dikandungnya. Apabila kita
memasukkan hati ukuran kecil dan hati ukuran besar ke dalam 2 tabung H2O2 yang
konsentrasinya sama, maka reaksi akan lebih cepat terjadi pada hati yang berukuran besar.
Karena apabila enin lebih besar dari konsentrasi substart maka reaksi akan lebih cepat terjadi.

Anda mungkin juga menyukai