Anda di halaman 1dari 3

Depresi

Depresi termasuk gangguan mood. Istilah gangguan mood sebelumnya dikenal dengan gangguan
afektif namun saat ini menjadi gangguan mood karena mood mengacu pada keadaan emosi yang
menetap, bukan hanya ekspresi eksternal (afektif) pada keadaan emosional sementara.
Gangguan mood terdiri atas sekelompok tanda dan gejala yang bertahan selama berminggu-
minggu hingga berbulan-bulan, yang menunjukkan penyimpangan nyata fungsi habitual
seseorang serta kecenderungan untuk kambuh, sering dalam bentuk periodik. Mood dapat
normal, meningkat, atau menurun. Pada gangguan mood, pengendalian hilang dan terdapat
pengalaman subjektif akan adanya penderitaan yang berat. Seseorang dengan mood meningkat
menunjukkan adanya ekspansivitas, flight of ideas, tidur berkurang, harga diri meningkat, serta
gagasan kebesaran. Mood menurun menunjukkan hilangnya energi dan minat, rasa bersalah,
sulit berkonsentrasi, hilang nafsu makan, serta pikiran mengenai kematian atau bunuh diri. Gejala
atau tanda lain mencakup perubahan tingkat aktivitas, kemampuan kognitif, pembicaraan, serta
fungsi vegetative (nafsu makan, tidur, aktivitas seksual, serta ritme biologis lainnya).
Apa saja macamnya:
1. Seseorang yang hanya mengalami episode depresif berat dikatakan memiliki gangguan
depresi berat atau depresi unipolar (MDD).
2. Seseorang dengan episode manik maupun depresif atau dengan episode manik saja
disebut gangguan bipolar
Terjadi pada:
1. Jenis kelamin (seks) : Wanita untuk MDD
2. Usia : Dibawah 20 tahun (cari yang sekarang)
3. Status pernikahan : perceraian atau perpisahan, tanpa adanya hub antarpersonal yang
dekat
Penyebab
1. Faktor biologis : amin biogenic (norepinefrin, serotonin, dopamine)
2. Faktor genetic
3. Faktor psikososial :
 peristiwa hidup (kehilangan orang tua sebelum usia 11 tahun) dan stres
lingkungan (kematian pasangan),
 kepribadian : tidak ada jenis kepribadian yang secara khas merupakan predisposisi
seseorang mengalami depresi. Orang dengan gangguan kepribadian tertentu
(obsesif-kompulsif, histrionic dan borderline mungkin memiliki risiko yang lebih
besar untuk mengalami depresi
 Psikodinamik. Fenomena yang terjadi ketika seseorang menyadari
ketidaksesuaian antara idealisme yang sangat tinggi dan ketidakmampuan
memenuhi tujuan tersebut (Edward Bibring). Depresi terjadi akibat distorsi
kognitif spesifik yang terdapat pada seseorang yang rentan terhadap depresi, 3
postulat : pandangan mengenai diri yang negative, lingkungan-kecenderungan
mengalami dunia sebagai sesuatu yang memusuhi dan menuntut, dan mengenai
masa depan-harapan mengenai penderitaan dan kegagalan.

Kriteria Depresi:
A. 5 atau lebih gejala di bawah telah ada selama periode waktu 2 minggu dan menunjukkan
perubahan fungsi sebelumnya; setidaknya satu gejalanya adalah (1) mood menurun atau
(2) kehilangan minat atau kesenangan.
(1) Mood menurun hampir sepanjang hari, hampir setiap hari, seperti yang ditunjukkan
baik melalui laporan subjektif (cth. Perasaan sedih atau kosong) atau pengamatan
orang lain (cth. tampak bersedih). Catatan: pada anak dan remaja bisa berupa mood
iritabel.
(2) Menurunnya minat atau kesenangan yang nyata pada semua, atau hampir semua
aktivitas hampir sepanjang hari, hampir setiap hari (seperti yang ditunjukkan baik
melalui laporan subjektif atau pengamatan orang lain).
(3) Penurunan berat badan yang bermakna walaupun tidak diet atau berat badan
bertambah (cth. Perubahan lebih dari 5 % berat badan dalam sebulan), atau menurun
maupun meningkatnya nafsu makan hampir setiap hari. Catatan: pada anak,
pertimbangkan adanya kegagalan mencapai berat badan yang diharapkan.
(4) Insomnia atau hypersomnia hampir setiap hari
(5) Agitasi atau retardasi psikomotor hampir setiap hari (dapat diamati orang lain, tidak
hanya perasaan subjektif adanya kegelisahan atau menjadi lamban)
(6) Lelah atau hilang energi hampir setiap hari
(7) Perasaan tidak berarti atau rasa bersalah yang tidak sesuai atau berlebihan (yang
dapat menyerupai waham) hampir setiap hari (tidak hanya menyalahkan diri atau rasa
bersalah karena sakit)
(8) Menurunnya kemampuan berpikir atau berkonsentrasi atau keragu-raguan hampir
setiap hari (baik laporan subjektif atau diamati orang lain)
(9) Pikiran berulang mengenai kematian (bukan hanya rasa takut mati), gagasan bunuh
diri berulang tanpa suatu rencana yang spesifik, atau upaya bunuh diri atau suatu
rencana spesifik untuk melakukan bunuh diri
B. Gejala tidak memenuhi kriteria episode campuran
C. Gejala menyebabkan penderitaan yang secara klinis bermakna atau hendaya di dalam
fungsi sosial, pekerjaan, atau area fungsi lainnya
D. Gejala tidak disebabkan pengaruh fisiologis langsung zat (cth. Penyalahgunaan obat,
pengobatan), atau kondisi medis umum (cth. Hipotiroidisme)
E. Gejala sebaiknya tidak disebabkan berkabung, yi., setelah kehilangan orang yang dicintai,
gejala bertahan hingga lebih lama dari 2 bulan, atau ditandai hendaya fungsi yang nyata,
preokupasi patologis mengenai ketidakberartian, gagasan bunuh diri, gejala psikotik, atau
retardasi psikomotor

Kunci gejala depresi adalah mood yang depresif serta hilangnya minat atau kesenangan.
Episode Depresif:
- Merasa sedih
- Tidak ada harapan
- Bersusah hati atau tidak berharga
- Penderitaan emosi yang sangat mendalam
- Berpikir untuk bunuh diri (2/3 penderita depresi) dan 10-15% melakukan bunuh diri

Hampir semua penderita depresi mengeluh berkurangnya energi, sulit menyelesaikan tugas,
terganggu disekolah dan tempat kerja, motivasi menurun untuk menangani proyek baru, sulit
tidur, terbangun sangat dini hari serta terbangun berulang di malam hari, penurunan berat nafsu
makan, penurunan berat badan begitu pula sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai