(KONSEP TEORITIS)
A. Definisi
Dispepsia berasal dari bahasa Yunani (Dys) berarti sulit dan Pepse
terdiri dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang menetap atau
panas di dada (heartburn) dan regurgitasi asam lambung kini tidak lagi
kelainan saluran makanan bagian atas yang berupa nyeri perut bagian atas,
perih, mual, yang kadang¬kadang disertai rasa panas di dada dan perut, lekas
dari rasa tidak enak/sakit di perut bagian atas yang dapat pula disertai dengan
mengalami kekambuhan
terhadap organ tubuh misalnya tukak (luka) lambung, usus dua belas jari,
2. Dispepsia non organik, atau dispepsia fungsional, atau dispepsia non ulkus
B. Etiologi
yang lama
4. Stres
Menurut Guyton (1997) berikut ini berbagai penyakit (kondisi medis) yang
rasa tidak nyaman hingga nyeri di perut bagian atas yang setelah dilakukan
atau luka di lambung. Gejala yang paling umum adalah rasa sakit yang
dirasakan terus menerus, bersifat kronik (lama) dan semakin lama semakin
berat.
4. Pangkreatitis
lambung akan kecil. Tapi jika pemakaiannya secara terus menerus atau
7. Stress fisik. Stress fisik akibat pembedahan besar, luka trauma, luka bakar
lambung.
8. Malabsorbsi (gangguan penyerapan makanan)
D. Patofisiologi
Perubahan pola makan yang tidak teratur, obat-obatan yang tidak jelas,
zat-zat seperti nikotin dan alkohol serta adanya kondisi kejiwaan stres,
(Corwin,2001).
E. Manifestasi Klinis
F. Penatalaksanaan Medik
G. Komplikasi
Gastritis
Tukak lambung
1. Laboratorium
2. Radiologis
ganda.
3. Endoskopi (Esofago-Gastro-Duodenoskopi)
4. USG (ultrasonografi)
dimanfaatkan
kasus.
I. Terapi / Pengobatan
Suportif
Medikamentosa
pompa proton dengan dosis optimal pada saat awal terapi dan dilanjutkan
J. Pencegahan
Pola makan yang normal dan teratur, pilih makanan yang seimbang
pantang rokok, bila harus makan obat karena sesuatu penyakit, misalnya sakit
kepala, gunakan obat secara wajar dan tidak mengganggu fungsi lambung.
(KONSEP ASKEP TEORITIS)
A. Pengkajian
adanya nyeri perut, rasa pedih di ulu hati, mual kadang-kadang muntah, nafsu
makan berkurang, rasa lekas kenyang, perut kembung, rasa panas di dada dan
2000).
1. Biodata
2. Keluhan Utama
depan epigastrium, mual, muntah dan tidak nafsu makan, kembung, rasa
kenyang.
minum-minuman beralkohol.
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
saluran pencernaan.
5. Pola aktivitas
Pola makan yaitu kebiasaan maakn yang tidak teratur, makan makanan
sesudah sakit.
6. Aspek Psikososial
7. Aspek Ekonomi
Jenis pekerjaan dan jadwal kerja, jarak tempat kerja dan tempat tinggal,
makan.
8. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi
b. Palpasi
sering muntah.
c. Auskultasi
akibat perlukaan.
B. Diagnosa Keperawatan
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah
makan, anoreksia.
C. Intervensi Keperawatan
rasa nyeri.
Intervensi :
penyembuhan.
peristaltik.
2. Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan rasa tidak enak setelah
makan, anoreksia.
Intervensi :
diharapkan.
b. Timbang BB klien.
R/ Membantu menentukan keseimbangan cairan yang tepat.
tepat.
penyembuhan.
diet klien.
Intervensi :
b. Awasi jumlah dan tipe masukan cairan, ukur haluaran urine dengan
akurat.
laksatif/diuretik.
untuk berhasil.
elektroli.
4. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan fisik.
Intervensi :
kelelahan.
b. Awasi vital sign: TD, nadi, pernapasan sebelum dan sesudah aktivitas.
D. Evaluasi
1. Nyeri berkurang atau hilang, dengan kriteria :
Mansjoer, A., Triyanti, K., Savitri, R., Wardhani, W.L, dan Setiowulan,
W. (1999). Kapita selekta kedokteran. Jilid 1. Edisi 1. Jakarta: Media Aesculapius