Anda di halaman 1dari 2

Penerapan Sistem Model Neuman dalam Praktek Keperawatan

Model konseptual pada praktik keperawatan menyediakan kerangka khusus yang berfungsi sebagai
acuan yang memandu pendekatan pada perawatan pasien (Amaya, 2002, dalam Parker & Smith, 2010),
terlebih jika profesi keperawatan berdiri sebagai suatu disiplin ilmu (Neuman, 2002, dalam Parker &
Smith, 2010). Perawat yang melakukan praktik berdasarkan pada teori dalam membantu pasien dan
keluarga memenuhi kebutuhan kesehatannya lebih mungkin untuk memberikan perawatan yang
komprehensif dengan mencontohkan praktik terbaik "(Ume-Nwangbo, DeWan, & Lowry, 2006, dalam
Parker & Smith, 2010).

Saat ini Sistem Model Neuman digunakan dalam pengaturan praktek yang beragam, misalnya dalam
keperawatan kritis, keperawatan jiwa, keperawatan geriatric, perinatal, keperawatan komunitas,
keperawatan kesehatan kerja, rehabilitasi, dan praktik keperawatan yang lebih maju (Amaya, 2002;
Bueno & Sengin, 1995; McGee, 1995; Peirce & Fulmer, 1995; Stuart & Wright, 1995; Ware & Shannahan,
1995 dalam Parker & Smith, 2010).

Di Amerika Serikat, Sistem Model Neuman digunakan untuk memandu praktik dengan pasien yang
mengalami masalah kesehatan akut dan kronis (misalnya, hipertensi, penyakit obstruktif paru kronik,
penyakit ginjal, operasi jantung, gangguan kognitif, penyakit mental, multiple sclerosis, nyeri, berduka,
kanker pada pediatrik, stres perinatal); memenuhi kebutuhan keluarga klien dalam critical care;
memberikan kelompok dukungan yang stabil bagi orang tua yang memiliki bayi di unit perawatan intensif
neonatal; dan memenuhi kebutuhan perawatan rumah terutama pada klien dengan kanker, HIV/AIDS,
dan trauma kepala.

Sistem Model Neuman juga telah digunakan secara Internasional, seperti di Kanada, Inggris, Swedia,
Belanda, Selandia Baru, Australia,Jordan, Israel, Slovenia, Jepang, Korea, dan Taiwan (Betty Neuman,
komunikasi pribadi, 10 Januari, 1999; Crawford & Tarko 2002; Beddome, 1995; Beynon,1995; Craig,
1995a; Damant, 1995; Davies & Proctor, 1995; Engberg, Bjalming, & Bertilson, 1995; Felix, Hinds, Wolfe,
& Martin, 1995; Vaughan & Gough,1995; Verberk, 1995).

Instrumen Pengkajian dan Intervensi the Neuman Systems Model

Penilaian klien dan Diagnosa Keperawatan digunakan untuk memandu proses keperawatan dimana
perawat mengumpulkan data yang komprehensif secara holistik untuk menentukan dampak atau
kemungkinan dampak stres lingkungan pada sistem klien yang memvalidasi data dengan klien sebelum
merumuskan diagnosis keperawatan. Diagnosis keperawatan yang dipilih diprioritaskan dan
dihubungkan dengan pengetahuan yang relevan. Tujuan keperawatan ditentukan secara bersama-sama
oleh pemberi pelayanan kesehatan, pasien, dan sistem pasien, yang disepakati pada tindakan
pencegahan sebagai strategi intervensi. Kesepakatan bersama pada tujuan dan intervensi sejalan dengan
tanggung jawab dalam pelayanan kesehatan saat ini sebagai upaya memberikan hak klien yang terkait
dengan isu kesehatan (Parker & Smith, 2010).
Instrumen pengkajian pasien dan diagnosis keperawatan dengan pencegahan primer, sekunder, dan
tersier sebagai intervensi dikembangkan untuk memberkan tindakan keperawatan yang tepat dengan
masing-masing tipologi pencegahan. Terdapat petunjuk yang jelas untuk menuliskan tindakan
keperawatan yang tepat (Neuman, 2002, dalam Parker & Smith, 2010), dimana mahasiswa didorong
untuk meninjau sebelum menulis tindakan keperawatan tersebut. Perlu diingat bahwa stres alamiah dan
ancaman terhadap pasien dengan sistem pasien merupakan hal yang pertama ditentukan untuk setiap
jenis pencegahan sebelum tindakan keperawatan lainnya dimulai. Stres yang sama dapat mempengaruhi
efek atau reaksi pasien. Hasil keperawatan ditentukan oleh keberhasilan dari intervensi dan evaluasi
tujuan setelah intervensi.

G. Instrumen dalam Implementasi Model Teori

Dalam pelaksanaan Model Neuman, dirancang beberapa sistem model yaitu Sistem Model Neuman
format proses keperawatan, Sistem Model Neuman penilaian dan Model Neuman alat intervensi
(Neuman, 2002, dalam Parker & Smith, 2010):

1. Sistem Model Neuman, format proses keperawatan memandu pengolahan informasi dan kegiatan
diarahkan pada tujuan keperawatan. Neuman menggunakan proses keperawatan dalam tiga kategori
yaitu: diagnosis keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil keperawatan. Format Neuman proses
keperawatan telah di validasi oleh mahasiswa program doktor. Validasi dan utulitas didukung dalam
berbagai bidang pendidikan keperawatan dan praktek.

2. Penilaian klien dalam menentukan diagnosa keperawatan di gunakan untuk memandu proses
keperawatan. Perawat mengumpulkan data yang komprehensif, holistik untuk menentukan dampak atau
kemungkinan dampak stres klien pada sistem lingkungan, maka perawat memvalidasi data klien sebelum
menetukan suatu diagnosa keperawatan. Bila hasil sudah ada maka ditentukan diagnosa keperawatan
prioritas yang terkaiat dan relevan dengan pengetahuan. Tujuan keperawatan ditentuken bersama
dengan sistem asuhan klien- klien. Bersama-sama menentukan pencegahan sebagai strategi intervensi.

3. Tujuan dan intervensi ditentukan dan disepakati secara konsisten dalam sistem perawatan
kesehatan untuk klien terkait dengan masalah kesehatan. Pengkajian klien, diagnosis keperawatan
dengan pencegahan primer, sekunder, dan tersier seperti intervensi adalah yang dikembangkan dalam
melakukan tindakan keperawatan yang sesuai dengan masing- masing tipologi pencegahan. Ada
petunjuk yang jelas untuk untuk mendorong dan meninjau kembali sebelum menulis tindakan
keperawatan tersebut. Perlu diingat bahwa sifat stres dan ancaman mereka untuk sistem klien- klien
yang pertama ditentukan untuk setiap jenis pencegahan sebelum tindakan keperawatan lainnya dimulai.
stressor yang sama bisa menghasilkan dampak variabel/ reaksi. Dalam hal ini ditentukan oleh intervensi
dan evaluasi akhir setelah intervensi.

Anda mungkin juga menyukai