Anda di halaman 1dari 163

Accurate Inventory Planning

& St
Stock
k Control
C t l

14:39 1
1
Trainer Profile – Ir. Imanadi
• Lulus dari ITS Teknik Mesin di tahun 1993
• Imanadi telah memberikan beberapa topik training in house di
training in house di beberapa
perusahaan nasional dan Multi National Company untuk fokus bisnis: Soft 
Skill, procurement/purchasing, warehouse & logistic, PPIC dan Quality sejak
tahun
a u 2008. 
008
• Imanadi mempunyai pengalaman selama 15 tahun dalam bidang
manufacturing, Warehouse & Inventory Control, Quality Management 
System, Continuous Improvement Program, Department Improvement 
y , p g , p p
Program, Training & People Development di beberapa perusahaan MNC 
seperti AT&T (USA), Sinoca Electronics (Taiwan) Pirelli Cables (Italia) & 
Geomed (Jerman). 
• Selain sebagai public speaker/trainer, Imanadi juga merupakan anggota team 
trainer dari BBMI – Brain Booster Management Indonesia, sebuah institusi
yang fokus dalam pengembangan & peningkatan kinerja otak yang berpusat
di Jakarta.
14:39:29 2 2
Sasaran Training
Peserta diharapkan akan memahami:
Inventory cost
Mengukur performance inventory
Berapa banyak
b k inventory yang diperlukan?
d l k ?
Forecasting demand
ABC inventory analysis
ABC inventory analysis
Menentukan Safety stock
Cycle counting
Cycle counting

14:39 3
3
Apakah Inventory?
Apakah Inventory?

• Menurut APICS (Association for Operation 
Management):
• …Stock atau item yang digunakan untuk
mendukung production dan customer 
service

14:39 4
4
Definisi Inventoryy

Stock atau item yang digunakan untuk 
Stock atau item yang digunakan untuk
mendukung produksi (raw materials & 
WIP items), mendukung aktifitas 
(
(maintenance, repair & operating 
p p g
supplies) & customer service (FG & 
spare parts)
spare parts).

14:39 5 5
Jenis Inventory

6
Inventory di manufaktur/service
Inventory di manufaktur/service
Inventory Balance

Waktu

ffungsii inventory
i t akan
k menurun berjalan
b j l dengan
d
waktu 7
fungsi Inventory
fungsi Inventory
Untuk antisipasi: demand yang naik turun, faktor musiman, 
promosi, keterlambatan supplier dll
Safety stock: bila terjadi deviasi/penyimpangan antara forecast 
& real demand
& real demand
Lot‐size inventory: lot size untuk produksi maupun minimum 
order qty dari
qy supplier
pp
Transportation inventory: inventory in transit
Hedge inventory: untuk menetapkan harga yang fluktuasi
Hedge inventory: untuk yang fluktuasi
Buffer: cadangan bila demand nya naik sedangkan kapasitas
tetap

8
Biaya Inventory

14:39 9
14
Inventory Costs
y
1
1. Item costs/harga item
Item costs/harga
2. Carrying costs/biaya menyimpan
3. Ordering costs/biaya meng‐order
4
4. Stock out costs/biaya kehabisan stock
Stock out costs/biaya
5. Capacity‐related costs/biaya kapasitas

14:39 10
15
Item Costs
9 Biaya suatu item & cost utk
item & cost utk membawanya ke
pabrik‐gudang. 
9 Terdiri
T di i dari:
d i
9 Product cost/harga barang
9 Transportation cost/biaya
Transportation cost/biaya pengiriman
9 Customs duties cost/bea masuk

9 Insurance cost/biaya
Insurance cost/biaya asuransi
9 Direct material, direct labor, and factory overhead/biaya material, 
buruh & overhead
& overhead

14:39 11
16
Carrying Costs/Biaya
y g / y Menyimpan
y p

• Carrying costs terdiri atas 3 kategori:


Carrying costs terdiri 3 kategori:
¾ Capital costs: uang yg mati dlm stock
¾ Storage costs: Ruang, karyawan & peralatan
¾ Risk costs/risiko: Obsolescence (usang), 
/ ( g),
damage/rusak, expired, insurance/asuransi,
¾ Makin banyak
y inventory, costnya
y, y akan
meningkat

14:39 12
17
Contoh

• Hitunglah cost per tahun, 
bila diketahui inventory Rp
inventory Rp
1,000,000, capital cost 6%, 
biaya menyimpan 9% & 
9% &
biaya risiko 10%

14:39 13
18
Ordering Costs/ Biaya Order
Ordering Costs/ Biaya
Cost yg
yg muncul untuk memesan ke vendor 
meliputi:
• Production control (PPIC & purchasing)
• Setup and teardown/biaya set up
• Lost capacity / kehilangan kapasitas
• Purchase order

14:39 14
19
14
C t h
Contoh
Hitunglah rata2 biaya
rata2 biaya utk memesan satu order, 
order,
bila :
•prod Control cost / thn Rp 200,000,000
•prod. Control cost / thn 200 000 000
•rata2 cost per set up Rp 200,000 
•jumlah order 20,000 x per thn

j
14:39 15
20
15
Stock out Costs/ biaya kehabisan
Stock out Costs/ biaya
stock
Bila kebutuhan selama lead time melebihi
stock, terjadilah stock out yang 
menyebabkan:
• Backorder costs/biaya penundaan

• Lost sales costs/biaya kehilangan sales

• Lost customer costs/biaya
/ y kehilangan
g
customers

14:39 16
21
16
Capacity‐Related Costs
p y
• Biaya krn perubahan schedule & qty 
produksi
d k
–Overtime/under time
–Hiring/rekrut
–Layoff
–Training
–Shift premiums/tunjangan shift
• Dpt dihindari dengan menyamakan qty 
prod. per hari

14:39 17
Inventory Holding Costs
(Approximate Ranges)
(Approximate Ranges)
Cost as a
Category % of Inventory Value

• Housing costs (building rent, depreciation,  6%
operating cost, taxes, insurance) (3 - 10%)

• Material handling costs (equipment, lease 
l h dl ( l 3%
(1 - 3.5%)
or depreciation, power, operating cost)

3%
• Labor cost from extra handling
Labor cost from extra handling (3 - 5%)

• Investment costs (borrowing costs, taxes,  11%
(6 - 24%)
and insurance on inventory)
and insurance on inventory)
3%
(2 - 5%)
• Pilferage, scrap, and obsolescence

• Overall carrying cost 26%


14:39 18
18
Surplus/Obsolete Inventory

ƒ Bila inventory yang disiapkan bagi customer/produksi


melebihi demand akan terjadi
j surplus
p
ƒ Pada satu saat surplus tidak dipakai lagi karena demand tidak
ada, kondisi ini disebut obsolete

Inventory

S l
Surplus

Demand potensi
obsolete

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15

Quarter 1 Quarter 2 Quarter 3 Quarter 4


Surplus/Obsolete

ƒ Dapat diatasi dengan melakukan:


melak kan
9 Preventive: pencegahan penambahan kembali stock
yang sudah surplus, monitor dengan ketat master
scheduling & MRP
9 Identifikasi transaksi barang‐barang surplus
9 Ajukan untuk subtitusi material atau discount
9 Disposal, kalau sudah tidak bisa dipakai lagi

45
Mengukur Performance Inventory
Performance Inventory

14:39 10 21
21
Sasaran Perusahaan
Profit = Revenue – Expense
Profit = Revenue –
Profit dapat ditingkatkan dengan:
Meningkatkan customer service
Menurunkan production costs
p
Menurunkan inventory investment
Menekan distribution costs
distribution costs

14:39 22
22
Materials Management 
g
& Profits
• Direct labor
l b
• Direct material
Direct material
– Bervariasi dengan volume yang dijual
• Overhead
– Tidak bervariasi dengan qty yang dijual

14:39 23
23
Materials Management dan Profits 
Materials Management dan Profits

Dollars % of Sales 

Sales Revenue $1,000,000 100

Cost of Goods Sold

Direct Material $500,000  50

Direct Labour $200,000 20

Overhead 200,000 20

Total Cost of Goods Sold $900,000 90 

Gross Profit $100,000 10

14:39 24
24
Materials Management dan Profits 
Materials Management dan Profits

Dollars % of Sales 

Sales Revenue $1,000,000 100

Cost of Goods Sold

Direct Material $500,000  50

Direct Labour $200,000 20

Overhead 200,000 20

Total Cost of Goods Sold $900,000 90 

Gross Profit $100,000 10

14:39 25
25
Materials Management & Profits
Materials Management & Profits 
g Materials 10% & Labor sebesar 5%
• Mengurangi
g
Dollars % of Sales 
Sales Revenue $1,000,000 100
Cost of Goods Sold
Cost of Goods Sold
Direct Material $450,000           45
Direct Labour $190,000 19
Overhead $200 000
$200,000        20

Total Cost of Goods Sold $840,000 84 

Gross Profit $160,000 16
• Profit telah meningkat 60%

14:39 26
26
Materials Management
& P fi
& Profits 
• Untuk mendapatkan hasil sama (+ 60% profit)
(+ 60% profit) melalui Sales
Dollars % of Sales 
Sales Revenue $1,200,000 100
Cost of Goods Sold
Cost of Goods Sold
Direct Material $600,000 50
Direct Labour $240,000 20
Overhead $200 000
$200,000 20
Total Cost of Goods Sold $1,040,000 87 

Gross Profit
Gross Profit $160 000
$160,000 13
• Sales harus meningkat 20%

• Bagaimana Menurut anda Situasi ini ?


14:39 27
27
Latihan
Sales revenue = $ 3.000.000
Sales revenue = $ 3 000 000
Direct labor = $ 700,000
Direct material = $ 900 000
Direct material = $ 900,000
Factory overhead = $700,000
G
General & administrative expense = 
l & d i i t ti
$300,000
Berapa Gross Margin & Net Income?

28 j
14:39 28
Inventory Turnover
y
• Bagaimana mengukur performance inventory? 
• Dengan
D meghitung
hi turnover ratio nya
i yaitu:
i
• Inventory Turns Ratio = Harga pokok penjualan setahun/  
rata2 inventory dalam
y setahun

• Contoh: Jika COGS (harga pokok penjualan ) sebesar $1 juta dollars 


dan rata2 inventory sebesar
rata2 inventory sebesar $500,000, maka:
$500 000 maka:
• Inventory Turnovernya = $1,000,000 / $500,000 =  2
• Bisa juga dengan cara: sales / rata2 inventory
• Atau jumlah hari atau minggu inventory Æave inv/cogs (in time basis)
• Makin panjang jumlah hari inventory, putarannya makin kecil, 
artinya
y uangg kita terbenam dalam inventoryy

14:39 29
29
latihan Inventory Turns  
y
a. Berapa
a. Berapa Inventory Turns Ratio kalau
Inventory Turns Ratio kalau HPP sebesar
HPP sebesar
$24 juta & rata2 inventory sebesar $6 juta?
b. Berapa
b Berapa inventory harus
inventory harus diturunkan supaya
inventory turns ditingkatkan menjadi 12 kali per 
tahun?
c. Jika biaya menyimpan inventory sebesar 25% dari
rata2 inventory berapa yang bisa
rata2 inventory, berapa yang bisa dihemat?

30
j
14:39 30
Latihan
Jika annual COGS $12 juta
annual COGS $12 juta dan rata2 
rata2
inventory $2 juta:
berapa inventory turn over?
berapa inventory rata2 bila inventory 
turn overnya ditingkatkan menjadi 10x

31 j
14:39 31
Sasaran Inventory

g q y
Right quantity
Right time
Right place
Right SKU
Right SKU

14:39 32
High Level Enterprise Resource Planning Model
2-10 Years Strategic
F Forecast Only Planning
O C
R A
Annually Business P
E
C Forecast Only
Planning A
A C
S I
Monthly
T T
Sales & Operations Resource
Y
I Forecast Only Planning
Planning
N
G P
Weekly Rough-cut
Rough- L
&  Master  Capacity A
Forecast & Scheduling
h d l Planning
Pl i
D N
Orders
E N
Daily
Capacity I
M Requirements N
Detailed Planning
Detailed Planning
Orders Only Planning
A & Scheduling G
N
14:39 33
D
Business Plan
Business Plan
Proses awal perencanaan bisnis selama 1 tahun 
Proses awal perencanaan bisnis selama 1 tahun
mendatang
Inputnya: sales forecast new product new
Inputnya: sales forecast, new product, new 
market
Outputnya: rencana kapasitas 1 tahun ke depan
Outputnya: rencana kapasitas 1 tahun ke depan, 
besarnya inventory, service level customer, 
budget untuk masing2 department dalam 
g g p
menunjang sales forecast, rencana investasi 
mesin, mould, dies, tambahan karyawan 
(
(permanen/outsource)
/ )
14:39 34
Sales & Operation Plan
Sales & Operation Plan
Proses Sales & Operation Planning adalah
Sales & Operation Planning adalah alat
utama untuk merencanakan inventory untuk
produksi, purchasing & persiapan
p ,p g p p p produk, spare 
, p
part maupun sub assembly 
๏ S&OP dilakukan untuk product grouping. Karena
p g p g
forecasting dalam grouping akan lebih akurat
dibandingkan masing2 SKU/item
๏ Output S&OP adalah production plan, inventory 
plan & sales plan

14:39 35
5 langkah proses S&OP
5 langkah proses S&OP

Pre-S&OP and
Pre-
Executive S&OP
may be combined
into one meeting

Output S&OP:
1.Sales
1.Sales plan
2.Inventory
2.Inventory plan
3.Production
3.Production Plan

14:39 36
History is included to highlight
History is included to highlight 
past plan‐to
past plan‐to‐‐actual 
performance
The Basic S&OP Grid
h i S&O G id

Inventory Plan = Planned Opening 
Inventory + Planned Production ‐
Planned Sales
l d l

Actual Inventory  = Opening 
Inventory + Actual Production ‐
Actual Sales
14:39 37
S&OP is a Cross
S&OP is a Cross‐‐Functional Process

S&OP Process
Marketing &
Engineering Product Sales
Prod ct
Product
Definition Demand

Workforce
C it l
Capital
Availability
Human
Finance
Resources Master
Capacity S h d l
Schedule
Business
Plan

Operations Materials

Management
Must champion the process

14:39 38
Apa Yang Dijawab S&OP?

S&OP menyeimbangkan demand & capacity dengan
menjawab 6 pertanyaan penting sbb:
p banyak
1.Berapa y demand untuk p y
product family? 

2.Berapa banyak inventory yang kita miliki? 

3.Berapa banyak inventory yang harus ditambahkan?

4.Kapan inventory dibutuhkan? 

5. Apakah kapasitas tersedia untuk mendapatkan inventory tambahan?

6.Apakah rencana dalam S&OP sesuai dengan sasaran business plan? 

14:39 39
Master Scheduling
Master Scheduling
Master scheduling adalah proses
memecah production plan
production plan dari
proses S&OP menjadi jadwal untuk
masing2 SKU/item berdasarkan
masing2 SKU/item berdasarkan
prioritas & qty

14:39 40
Contoh MPS
Contoh MPS

14:39 41
Material Requirement Plan (MRP)
q ( )

Menentukan kebutuhan material untuk menunjang 
MPS (master production schedule)
Berapa banyak qty, kapan dibutuhkan, kapan PO di 
release
Inputnya: BOM (bill of material), MPS, planning data 
(
(supplier, minimum order qty, lead time, scrap ratio)
l d l d )

14:39 42
Input MRP
p

14:39 43
Contoh
Co to Bill of Material (BOM)
o ate a ( O )
Single level BOM

14:39 44
Contoh MRP

14:39 45
Kunci Sukses MRP
• Inventory akurasi: harus 98 ‐ 100% agar tidak terjadi
k k
kekurangan/kelebihan
/k l bih material yang meningkatkan
i l i k k cost

• BOM (bill of material) akurasi: harus ada yang mengaudit


BOM (design engineer) agar selalu update

• Manufacturing & purchasing 
g p g lead time akurasi: lead time 
yang tidak akurat meningkatkan cost (kapasitas, 
material/ekses inventory, expediting cost, freight cost)

• Standard lot size: harus di update karena berpengaruh


terhadap inventory. Lot size manufacturing sangat
bergantung
g gp
pada setup time. Karena
p itu banyak
y company 
p y
membuat lean program
14:39 46
Inventory Planning Zone
y g

14:39 47
Perubahan Planning
5 Customers membatalkan orders. 

5 C
Customers me nambah
b h/me
/ ngurangi qty order
d

5 Customers mengubah tanggal pengiriman lebih awal kadang2 


menunda

5 Customers meminta produk yang berbeda dari yang di order 


(SKU berbeda)
(SKU berbeda)

5 Produksi mengalami masalah kualitas atau qty produksi tidak


tercapai

5 Mesin produksi mengalami masalah/kerusakan

5 O
Operator
t produksi
d k absen
b
14:39 48
Perubahan Planning

Inventory stock records tidak akurat
Bills of materials (BOMs) tidak akurat
Bills of materials (BOMs) tidak
Supplier shortages. 
Supplier terlambat kirim material
Ada order baru
order baru mendadak interupsi

14:39 49
Inventory Planning Zone
Inventory Planning Zone
Zone 1: customer order sudah firm, PO ke supplier 
Zone 1: customer order sudah firm PO ke supplier
sudah firm. Perubahan dalam periode ini akan 
meningkatkan cost. Biasanya zone 1 adalah 1 minggu

Zone 2: informasi yang masuk berupa customer order 
dan forecast. Perubahan dalam zone ini dapat 
p
dilakukan dengan trade off dengan SKU yang lain

Zone 3: informasi yang masuk semuanya foercast. 
Zone 3: informasi yang masuk semuanya foercast
Perubahan dalam periode ini tidak akan meningkatkan 
cost

14:39 50
Vendor Managed Inventory
Vendor Managed Inventory

Adalah suatu teknik optimisasi inventory

Dengan adanya visibility dari level inventory, 


suppliers dapat
pp p memelihara & mengisi g
kembali (replenish) inventory secara siklus. 

Kepemilikan inventory berada di supplier 


walaupun material berada di cusomter

14:39 51
Vendor Managed Inventory
Vendor Managed Inventory

Setelah customer menggunakan
gg
inventory tsb, baru akan ditagihkan

Kondisi VMI dapat diterapkan


asalkan ada win‐win situation bagi
customer & supplier
customer & supplier
14:39 52
Manfaat VMI
Mengurangi level inventory
Mengurangi biaya menyimpan
inventory (carrying cost )
M
Mengurangi i stockouts
k
Mengurangi overhead cost 
mengelola inventory

14:39 53
Manfaat VMI
Meningkatkan cash‐to‐cash cycle 
(pembayaran materials mendekati
tanggal pemakaian)
Meningkatkan opportunity cost (uang
opportunity cost (uang
inventory dapat digunakan untuk
kesempatan yang
yang lain) 
lain)
Mengurangi kerusakan inventory 
karena rusak, usang
rusak usang & expire
& expire
14:39 54
Manfaat VMI Bagi
VMI Bagi Supplier

Mengurangi gangguan urgent 


delivery yang merusak penjadwalan
delivery yang merusak
Mendapatkan kontrak jangka panjang
dengan customer 
customer
Demand yang dapat diprediksi
d
dengan b ik
baik
Profit margin meningkat

14:39 55
Order Point
ƒ Penting untuk diingat:
9 Order qty
O d t tetap
t t
9 Order intervals (waktunya) bervariasi
9 Jika demand atau lead time berubah order point 
harus diubah
n hand

Order Point
Units on

Safety Stock

Lead
Time
Time
Contoh Order Point Formula
ƒ Demand
D d = 100 units per week
100 it k
ƒ Lead time = 4 weeks
ƒ Safety stock
y = 100 units
ƒ OP = DDLT + SS
ƒ = 100 (4) + 100
ƒ = 500

ƒ ROP : issue PO bila
ROP : issue PO bila stock ditangan
stock ditangan mencapai 500 units
500 units

80
Order Point 
Dengan Perpetual Inventory Record

426254 S
Screw P
Partt N
No. Order quantity = 500 units
Re-Order point = 100 units
On On
Date Order Received Issued Hand Allocated Available
01 500 500
02 500 400 100
03 500 500 400 100
04 400 100 0 100
05 500 600 600

81
Demand Forecastingg

14:39 59
Apakah Forecast?
Apakah Forecast?

• Adalah perkiraan kebutuhan dimasa depan

• Dapat ditentukan secara matematis melalui


data historis atau
data historis l l i kualitatif
t melalui
informal atau melalui kedua teknik tsb.

14:39 60
Siapa
p yyang membuat
g
Forecast Demand ?

• PPIC
Ataukah
• Marketing

14:39 61
Supplement time
Supplement time

• Forecast Demand
– It’s on last session

14:39 62
Teknik Forecasting
๏ Qualitative: berdasarkan
Qualitative: berdasarkan intuisi Eg: focus 
Eg: focus
group, group of experts, think tanks, research 
group etc
group etc. 

๏ Quantitative: berdasarkan
Q i i b d k perhitungan
hi
matematis data historis. Eg; moving average, 
seasonal indexes & exponential smoothing.
li d & i l hi

14:39 63
Sumber data forecasting
data forecasting

‣ Intrinsic: berdasarkan data internal perusahaan
‣ Extrinsic: data dari
Extrinsic: data dari luar seperti tingkat suku
bunga bank, pertumbuhan ekonomi dll
‣ Umumnya company banyak menggunakan
gabungan kedua sumber tsb

14:39 64
Sumber Demand
Demand dapat datang dari berbagai
sumber spt:
• Consumers
• Customers
• Referrers
• Dealers
• Distributors
• Interplant
• Service parts
p

14:39 65
Pola Demand

Trend (keatas/kebawah, linear / non‐linear)

Cyclicality/adanya siklus

Seasonality/musiman

Random variations

14:39 66
Demand vs waktu
Demand vs waktu

14:39
Demand vs waktu 67
Pola Demand 
• Stable versus dynamic
y
• Stable demand memiliki bentuk/trend yang 
tetap
• Dynamic demand cenderung erratic

14:39 68
Prinsip dasar Forecasting

Forecasts biasanya salah – demand sangat 
bergantung pada banyak varabel. Sulit untuk 
memprediksi dengan akurat
memprediksi dengan akurat 

Forecasts akan lebih akurat untuk:
Family/group product

Jangka waktu yang lebih pendek


Jangka waktu yang lebih pendek

Tiap forecast harus ada estimasi error nya

14:39 69
Teknik Quantitative  
Q
✓ Moving average
Moving average
✓ Exponential smoothing
✓ Regression analysis
✓ Adaptive smoothing
✓ Graphical methods
✓ Econometric modeling
Econometric modeling
✓ Life cycle modeling

14:39 70
Siklus Ekonomi
Tergantung pada kondisi ekonomi
Akan mempengaruhi kemampuan customer untuk
membeli p produk/jasa
/j yyang kita
g tawarkan. Eg: bunga
g g
bank berpengaruh pada kemampuan membeli
rumah, kendaraan
Pyramid forecasting: makin tinggi suatu item dalam
hirarki, akurasi nya akan semakin tinggi pula. 
Tingkat forecast yang paling efektif adalah pada
level product family atau product subfamily level.

14:39 71
Moving Average Forecasting
Moving Average Forecasting

Manfaatnya
Teknik sederhana & mudah dihitung
Dapat digunakan untuk filter out random variation
Periode yang lebih panjang akan memberikan gambaran
yang lebih
l bih halus
h l
Keterbatasan
Jika terjadi trend, agak sulit mendeteksi
Moving averages terlambat mengikuti trend

14:39 72
Exponential Smoothing
Exponential Smoothing
forecast baru
forecast = α x actual demand + (1‐
baru = α x actual demand + (1‐ α) x 
α) x
forecast lama
Memberikan metode yang baik
yang baik untuk melakukan
updating item forecasts.
Alpha adalah
p bobot yyang diberikan
g pada actual 
p
demand
Cukup baik bekerja untuk demand yang cukup konstan
Cukup baik untuk forecast jangka pendek
Terlambat antisipasi trends.

14:39 73
contoh Exponential Smoothing
Exponential Smoothing
• New forecast = α x actual demand + (1‐ α) x old 
forecast = old forecast + α (actual demand –
old forecast)
• Old forecast = 160, actual=200, α=0.1
• New forecast = 160+(0.1x(200‐160))=164
• Old forecast=160, actual=200, α=0.8
• New forecast=160+(0
New forecast 160+(0.8x(200
8x(200‐160))=192
160)) 192
• Makin dekat α dengan 1.0, makin responsive 
forecast nya
y dengan
g demand terakhir.

14:39 74
74
Pengaruh nilai 

Figure 8.5 Exponential forecast where trend exists


14:39 75
latihan smoothing forecast
g

Month Actual demand Forecast demand

1 260

2 230

3 225

4 245

5 250

Hitunglah forecast untuk bulan 1 sampai 6, bila alfa adalah 0,2 dan forecast pada
bulan ke 1 sebesar 240
14:39 76
Qualitative Techniques
Q q

• Expert opinion
• Market research
Market research
• Focus group
• Historical analogy
• Delphi method
Delphi method
• Panel consensus
14:39 77
77
External Factors (Extrinsic)
Competition
New customers
Plans of major customers
Government policies
Regulatory concerns
Economic conditions
Environmental issues
Weather conditions
Global trends

14:39 78
Seasonal Index
Seasonal Index
Untuk demand yang sifatnya
demand yang sifatnya musiman
(seasonal), kita dapat menghitung seasonal 
index:
• Seasonal Index = (rata2 demand utk
periode
i d tsb)/(Average Demand utk
t b)/(A D d tk semua
periode)
• Index dapat digunakan sebagai pengali
untuk forecast ke depan

14:39 79
contoh Seasonality
contoh Seasonality

14:39 80
contoh Seasonality
contoh Seasonality

Dari gambar tsb: tidak ada trend tapi ada faktor


musiman.
Rata2 demand tiap quarter/kwartal adalah 100 unit
Maka seasonal index masing2 kwartal sbb:
Kwartal 1 = 128/100 = 1.28
Kwartal 2 = 102/100 = 1.02
Kwartal 3 = 75/100 = 0.75
Kwartal 4 = 95/100 = 0.95

14:39 81
contoh Seasonality
contoh Seasonality
Company pada contoh tsb melakukan forecast satu 
Company pada contoh tsb melakukan forecast satu
tahun ke depan sebesar 420 unit
Hitunglah forecast untuk masing2 kwartal
Hitunglah forecast untuk masing2 kwartal
Jawab: forecast rata2 per kwartal di tahun depan = 
420/4 = 105
/
Forecast kwartal 1 = 1.28 x 105 = 134.4 unit
Forecast kwartal 2 = 1.02 x 105 
Forecast kwartal 2  1.02 x 105 = 107.1 unit
107.1 unit
Forecast kwartal 3 = 0.75 x 105 = 78.75 unit
Forecast kwartal 4 = 0 95 x 105 = 99 75 unit
Forecast kwartal 4 = 0.95 x 105 = 99.75 unit
14:39 82
latihan seasonal index
Month Average Demand Seasonal index
January 30
F b
February 50
March 85
April 110
May 125
June 245
July 255
August 135
September 110
O b
October 90
November 60
Desember 30

Hitung seasonal index untuk masing2 bulan
14:39 83
forecast error
forecast error

Adalah perbedaan antara acutal demand & 
forecast demand
forecast demand.
Error terjadi dalam 2 hal: Bias & random 
variation
Bias terjadi bila kumulative actual demand 
Bias terjadi bila kumulative actual demand
bervariasi dari kumulative forecast

14:39 84
Forecast tanpa bias (random variation)
Forecast tanpa bias (random variation)

14:39 85
Forecast tanpa bias (random variation)
Forecast tanpa bias (random variation)

14:39 86
Inventory Analysis
Inventory Analysis

14:39 87
ABC Inventory Control
ABC inventory menentukan
ABC inventory menentukan item yang penting
item yang penting & tingkat
& tingkat
pengawasan. 
Dihitung berdasarkan value : : usage(pemakaian) x 
usage(pemakaian) x
price/unit

Berdasarkan Pareto: 
Kelas A, 20% dari item total, kontribusi nilai uangnya sebesar 80% 
dari Rp pemakaian. 
pemakaian
Kelas B, 30% dari item total, kontribusi nilai uangnya sebesar 15% 
dari Rp pemakaian.
Kelas C, 50% dari
d item totall, kontribusi nilai uangnya sebesar 5% dari
Rp pemakaian.
14:39 88
25
88
ABC Analysis – Penerapan Prinsip Pareto
ABC Analysis  Penerapan Prinsip Pareto’ss 80/20
80/20

Nilai Item dalam Hitung value masing2 item,


item
Usage x price/unit
Rp

L M N O P Q R S T U
14:39
Inventory Items 89
ABC Analysis – Penerapan Prinsip Pareto’s 80/20

Nilai Item Nilai item disusun


dalam Rp dari yang terbesar
hingga terkecil

O S L N R Q M P U T

14:39
Inventory Items 90
ABC Analysis – Penerapan Prinsip Pareto
ABC Analysis  Penerapan Prinsip Pareto’ss 80/20
80/20

Nilai Item
dalam Rp -100
-90
-80
80 % of Total
-70 Value
-60
-50
-40
-30
-20
-10

O S L N R Q M P U T

14:39
Inventory Items 91
ABC Analysis Applying Pareto
ABC Analysis – Applying Pareto’ss 80/20 Principle
80/20 Principle

“Value”
“V l ” off
Items -100
% of total
-90
90
V l
Value
-80
Class “A” 20% -70
of items;; 80% -60
of value -50 Class “C” 50%
-40of items; 5% of
value
-30
Class “B” 30% -20
of items; 15% -10
of value
O S L N R Q M P U T
14:39
Inventory Items 92
Contoh ABC
Contoh ABC
No Item Unit dipakai/bulan Harga (Rp)
1 1100 2

2 600 40

3 100 4

4 1300 1

5 100 60

6 10 25

7 100 2

8 1500 2

9 200 2

10 500 1

14:39 93
Contoh ABC
No Item Unit Harga (Rp) Pemakaian x
dipakai/bulan harga

1 1100 2 2200

2 600 40 24000

3 100 4 400

4 1300 1 1300

5 100 60 6000

6 10 25 250

7 100 2 200

8 1500 2 3000

9 200 2 400

10 500 1 500

Total 5510 38250


14:39 94
No Item Unit 
dipakai/bula
n
Contoh ABC
Contoh ABC
Harga (Rp) Pemakaian x  Akumulasi
harga
Persentase Kelas

2 600 40 24000 24000 62.75% A

5 100 60 6000 30000 78.43% A

8 1500 2 3000 33000 86.27% B

1 1100 2 2200 35200 92.03% B

4 1300 1 1300 36500 95.42% B

10 500 1 500 37000 96 73%


96.73% C

3 100 4 400 37400 97.78% C

9 200 2 400 37800 98 82%


98.82% C

6 10 25 250 38050 99.48% C

7 100 2 200 38250 100.00% C

Total 5510 38250


14:39 95
Class “A” Items
• Item ini umumnya memiliki nilai strategis dalam perusahaan. 
y tinggi
Karena valuenya gg
• Penting untuk menjaga informasi item ini: 
– Berapa yang kita miliki
– Dimana ada dalam sistem
– Apa yg sedang di order & kapan delivery nya. 
– Perubahan potensial dalam kebutuhan customer
– Forecasting sales
– Akurasi stock di gudang
– Berapa inventory turnover nya?
– Berapa safety stocknya?
– Order fulfillment ke
Order fulfillment ke customer?
• Contoh di perusahaan anda??
14:39 96
33
96
Class “C” items
๏ Slow moving item
๏ Nilainya rendah, komoditi dengan
volume besar & menyita tempat
๏ Biaya pengadaan cukup besar
๏ Dasarnya adalah jangan sampai
kehabisan stock 
๏ Biasanya stock dihitung tahunan, 
kadang2 dengan cara menimbang
๏ Biasanya menggunakan supplier 
supplier
untuk mengontrol stock minimum & 
pengisian kembali (vendor managed 
i
inventory ‐ k i
konsinyasi)
i)
14:39 97
34
97
Class “B”
Class  B  Items
Items

• Biasanya pembelian langsung ditangani


perusahaan
• Item ini
Item ini cukup penting tapi tidak vital 
vital
• Biasanya stock take dilakukan 2‐4 x /thn

14:39 98
98
Metode Mengawasi
g Inventoryy

Class A Class B Class C

High consumption Moderate value Low value

Very strict control Medium control Loose control

Nil Safety Stock Low safety stocks High safety stock

Dailyy Deliveries Weekly/


y Monthly
y Bulk/ Quarterlyy

Multi-sources Few sources Max.- 2 sources

Accurate
ccu ate forecasts
o ecasts Estimates
st ates Guestimmates
Guest ates

Central storage Storage in each plant Site storage

Max Cost control


Max. Minimum efforts No efforts for.
for

99
ABC untuk spare part

V E D Control: ABC – VED combine control

V: Vital items

E: Essential/penting items

D: Desirable/diinginkan items

The basis of control is the criticality of the item

Vital - indicating that m/c can’t run without ‘V’ Item.

Essential - m/c can run but without parameters as such efficiency,,


noise reduction etc
etc.

Desirable- m/c can run but factor of safety, industrial formalities can’t
be satisfied (e.g. - wearing ear protection aid)

100
ABC untuk spare part

ABC – VED combine control

ABC VED Classification


Classification V items E items D items
Regular stocks with
A items Medium stock No Stock
constant control

B items Medium Stock Medium Stock Very low Stocks

C items High Stock Medium Stock Low Stock

101
ABC untuk fast moving item
ABC untuk fast moving item

4 FNSD Control:
– F: Fast moving Items 
– N: Normal moving Items 
– S: Slow moving Items 
– D: Dead items
– The basis of control is the Usage rate
g

102
Summary of Selective Control Techniques 
y q

Selective Control
Basis of classification Chief Use
Technique

ABC Consumption value Controlling RM, WIP and components

Determining the inventory level of spare


VED C iti lit off it
Criticality item
parts

XYZ Value of item in storage Reviewing the inventories & other uses

FNSD Consumption rate of item Controlling obsolescence

103
IRA – Pernahkah anda Mendengarnya

14:39:30 104
•DData harus
t h akurat
k t
• Cara mana yang terbaik
y g dalam
melakukan audit records
Part  
P t Shelf  Inventory   
Sh lf I t
No.        Count Record
1 95 100
2 99 100
3 101  100
Total 295        300           Accuracy = 295/300
Or 98.3 %
Part Shelf
Part   Shelf  Inventory   Accuracy     
Inventory Accuracy
No.        Count Record Calculation
1 95 100 95 % 
2 99 100 99 %              
3 101  100 99 %
Total 295        300          
Accuracy = Avg. of the three
Or 97.7 %
Or 97.7 %
1.  Financial ($$$$)
1 Financial ($$$$)
2.  Planning (Units with tolerances)
3.  Production (Units w/o tolerances)
Part  Unit   Shelf  Inventory              Adjustment
Part Unit Shelf Inventory Adjustment
No.  Cost Count Record Unit $$$$
1 $ 10       95 100 ‐ 5      ‐ 50
2 $  30      99 100 ‐ 1      ‐ 30
3 $  80    101  100 +    1     + 80
Total 295        300             0
No Financial
Adjustment
j
100 % Accurate
Part  Toler‐ Shelf  Inventory   Within Outside
No.    ance Count Record Tolerance Tolerance
1 7 %       95        100 X
2 3 %       99        100 X               
3 0 %      101  100 X 
Total 295 300          
295  300
Accuracy = 2/3
Or 67 %
Or 67 %
Part     Shelf  Inventory   
h lf
No.       Count Record
1 95 100 Wrong
2 99        100 Wrong
3 101 
0 100
00 Wrong
Total 295        300          
Accuracy = 0/3
Or 0 %
Cara Mengukur Inventory Record Accuracy 
Maximum +/‐ 5%
(
(measurement) )

Item # Booked Actual Tolerance Hit/miss


Inventory inventory

12004 100 90 +/- 5% Miss

17809 200 202 +/- 1% Hit

19876 100 99 +/- 0% Miss

23451 200 210 +/-


/ 3% Mi
Miss

98706 100 104 +/-


/ 5% Hit
14:39:31 113
• Physical Inventory Counting hanya
y y g y
membetulkan records saja
• Cycle counting akan
Cycle counting akan memecahkan
Masalah!
FINANCIAL!
• Mahal
• Menghabiskan
Waktu
• Melelahkan
• Menimbulkan ke‐
ke
tidak‐akuratan
baru
The Solution!
The Solution!
• Sample Counts
• Investigasi Penyebab
• Cause codes assigned
g
• Dilakuan oleh personel yang 
terlatih
• Corrective action 
p
implemented
1.  Count and adjust
1 Count and adjust
2.  Long lasting accuracy
• Populer, tetapi
Populer tetapi tidak efektif
• Tidak membetulkan record yang ada
• Tidak mengidentifikasi masalah
Ad l h pendekatan
• Adalah d k t
yang spesifik untuk
meningkatkan
i k tk IRA
• Sebuah metoda
berbasis 5‐Langkah
5 FIX the PROBLEM
FIX the PROBLEM h
Sustain the Improvement

4 Investigate Causes Root Cause Analysis

Be Brutally Honest
3 Measure and Record Accuracy 

Count each week
2 Count Sample Until perfect

Select based on 
Select based on
1 Select Control Sample degree of problems; 
No Tolerances
Control Group Counting
Tentukan item dalam grup
Sejumlah kecil item inventory
Yang mewakili keseluruhan inventory
Purchased/manufactured parts
It
Item yang besar/kecil
b /k il
Raw material, components, finished goods
A, B, dan C items
A, B, dan C items
Fast maupun slow moving
Posisi negatif dalam sistem
Posisi nol dalam sistem
Saat menerima barang (order point)
Saat PO dibuka
PO dibuka (mencapai order point)
order point)
14:39:31
123 29
• Betulkan jika IRA 
IRA < 95%
95%
• Control sample
• Lakukan secara berkala
• Temukan penyebab masalah, betulkan
perbedaannya & Tetapkan program untuk
perbaikan dan p
p peningkatan
g IRA
• Dilakukan oleh personel yang berpengalaman
• Tidak berarti menghilangkan physical inventories 
(Untuk laporan keuangan ataupun asset)
• Accuracy maintenance
• Count frequency determined
Count frequency determined
– “A” = 12 Perencanaan/
– “B” = 4
“B” 4 penjadwalan
j d l Cycle 
C l
– “C” = 2 Count
Contoh Counter Worksheet
h kh

126
14:39:31 32
Rekonsiliasi hasil counting
Rekonsiliasi hasil counting

Bandingkan actual dengan system
Bandingkan actual dengan system
Jika sesuai dengan sistem terima 
g
hasil perhitungan  
Jik tid k
Jika tidak sesuai lihat error policy
i lih t li
Jika tidak sesuai, lihat transaksi
Jika tidak sesuai, lihat transaksi 
dengan kemungkinan salah dan cari 
penyebabnya
14:39:31
127 35
Rekonsiliasi hasil Count
Rekonsiliasi hasil Count
Jika
Jik system
t countt > actual
t l count,
t
periksalah:
– Pengeluaran
P l ttapii b
belum
l ada
d ttransaksi
k i
– Shipments tanpa transaksi
– Backflush pending
– Under issues in the system (to WIP,
shipping, etc.)

128
14:39:31 36
Rekonsiliasi hasil Count
Rekonsiliasi hasil Count

Jika system count < actual count,


periksalah:
ik l h
Receipts tanpa transaksi
Over issues dalam system
Scrap tidak dilaporkan

129
14:39:31 37
Rekonsiliasi hasil Count

Periksa juga:
Kesalahan counting
Part no yang mirip: 0 (nol) mirip
dengan O (o)
Item terdapat pada lokasi lain

14:39:31
130 38
Latihan Rekonsiliasi
Latihan Rekonsiliasi

14:39:31
131 39
81
Cara Melakukan Rekonsiliasi
Cara Melakukan Rekonsiliasi
• semua part yang masuk (artinya stock bertambah) akan masuk kolom 
minus
• semua part yang keluar akan masuk kolom plus
• tambahkan actual qty (hasil cycle counting) dengan qty di kolom plus 
lalu kurangi dengan semua di kolom minus
• inilah net qty
• bandingkan net qty dengan yang ada di system
• bila masih terjadi perbedaan artinya itulah selisih akhir yang bisa di 
write off atau dicari lagi penyebabnya

14:39:31
132
Latihan Rekonsiliasi
I t ki
Instruksi
Anda diminta melakukan rekonsiliasi setelah cycle count
• Bacalah tiap baris dengan baik dan isilah pada kolom yang cocok
• Jumlahkan
Jumlahkan semua kolom "Plus"
Plus  

Part number 12345 dan isilah kolom berikut: 


– Computer on hand quantity (qty system) = 498 
– Actual parts ditemukan di store room = 675 
– Initial error = 177 pieces 

Anda lakukan investigasi dan menemukan indikasi:


– 25 pieces sudah dikirim ke production untuk digunakan assembly 
tapi material yang diambil belum di entry ke sistem
– 15 pieces telah dikirim customer—shipping paper menunggu entry
– 225 parts yang telah diterima dari vendor sudah masuk dalam
storeroom—belum dibuat transaksi
– Work order 12345 utk 10 pieces telah lengkap dan telah dipindahkan
ke lokasi untuk work order yang telah siap —tapi belum ada transaksi

133
14:39:31 41
Format Rekonsiliasi Plus Qty Minus Qty

Total
Actual Part counted dalam inventory
Tambahkan semua “plus”
p
Kurangi semua “minus”
Net

System Count
Kurangi Net dari aktual = Aktual error
134
14:39:31
Format Rekonsiliasi Plus Qty Minus Qty
Part yang dibeli diterima di gudang menunggu transaksi
Part yang dibeli dimasukkan dalam stock menunggu putaway
Material dipindahkan ke work order menunggu transaksi keluar
Material dipindahkan ke work order menunggu backflush
Part untuk work order diterima di stock menunggu transaksi
Part untuk work order di transfer ke stock menunggu putaway
Part dipindahkan dari stock ke produksi tanpa transaksi
Item dikirimkan (shipping)menunggu shipping document
Item yang dijual di transaksikan sebagai shipped, masih dalam stock

Total
Actual Part counted dalam inventory
Tambahkan semua “plus”
p
Kurangi semua “minus”
Net

System Count
Kurangi Net dari aktual = Aktual error
135
14:39:31
Jawab Rekonsiliasi
Plus Qty Minus Qty
Part yang dibeli diterima di gudang menunggu transaksi 225
Part yang dibeli dimasukkan dalam stock menunggu putaway
Material dipindahkan ke work order menunggu transaksi keluar 25
Material dipindahkan ke work order menunggu backflush
Part untuk work order diterima di stock menunggu transaksi 10
Part untuk work order di transfer ke stock menunggu putaway
Part dipindahkan dari stock ke produksi tanpa transaksi
Item dikirimkan (shipping)menunggu shipping document 15
It
Item yang dijual
dij l di ttransaksikan
k ik sebagai
b i shipped,
hi d masih
ih d
dalam
l stock
t k

Total 50 225
Actual
A t lP Partt counted
t d dalam
d l iinventory
t 675
Tambahkan semua “plus” + 50
Kurangi semua “minus” -225
Net 500
System Count 498
Kurangi
136
Net dari aktual = Aktual error
14:39:31
2
Laporan Berdasarkan Penyebab
Dapat digunakan untuk dasar perbaikan

14:39:31
137
Shortcuts/jalan pintas
Beberapa jalan pintas untuk mengurangi
beban cycle counting
cycle counting
Waktu menghitung
– Saat Qty di sistem negatif (‐)
– Saat Qty di sistem = 0
– Saat order diterima

Multiple locations. Hitunglah hanya pada


lokasi yang aktif
– Reasonableness: lihat label yang tertulis atau estimasi
jumlahnya untuk item yang berada pada lokasi slow 
moving
14:39:31
138 46
Cycle Counting Physical Inventory
• Investigasi penyebab &  • Tidak melakukan analisa
membetulkannya penyebab
• Memerlukan usaha yang 
yang • Does not do a cause
Does not do a cause 
terus‐menerus analysis
• Memerlukan personel • Memerlukan biaya besar
yang terlatih tapi dampaknya sebentar
• Semua orang terlibat
Persyaratan Skilled Counter
Skilled Counter

• Perhatian pada detail 


• Memahami physical stock (eg: 
identifikasi produk, satuan
p dsb)
• Ingin sempurna

14:39:31 140
Kualifikasi Investigator
• Perhatian pada detail
• Memiliki mental 
mental “detektif”
detektif , ingin
ingin menyelidiki /A 
/A
“Sherlock Holmes” mentality
p
• Memahami sistem komputer logs (urutan
g ( historis
keluar masuk data) 
• Kemampuan Interpersonal skill
• Memahami perpetual 
inventory “system design”
• Dapat melakukan presentasi &  &
membuat laporan

14:39:31 141
Safety Stock

14:39 142
Definisi Safety Stock
Safety Stock

• Secara umum adalah qty yang 


qty yang
disiapkan untuk proteksi terhadap
fl kt i kebutuhan
fluktuasi k b t h (demand) 
(d d)
dan/atau supply (lead time).

14:39 143
Tujuan Safety Stock
Safety Stock

Reorder
point

a b c

LT

A: stock out terjadi,


terjadi barang habis sebelum datang dari supplier
B: stock out terjadi pas saat barang datang dari vendor
C: tidak terjadi stock out

14:39 72 144
Safety Stock tergantung
pada

• Variasi kebutuhan selama lead time


• Service level
• Lead time. Makin panjang
p j g lead time, makin
,
besar safety stock yang dibutuhkan

14:39 73 145
Kebutuhan bervariasi dengan
Reorder Point
Reorder Point

Q
Invventory levvel

Reorder
point, R

0
LT LT
Time

14:39 74 146
Reorder Point dengan
Safety Stock
Safety Stock
evel
Invventory le

Q
Reorder
point, R
point, R

Safety Stock
0
LT LT
Time
14:39 75 147
Reorder Point for 
a Service Level Probability
S i l b bili

Probability of 
meeting demand during 
lead time = service level

Probability of 
y
a stockout

Safety stock
Safety stock
z⌠d L

dL R
Demand
14:39 148
77
Standard Deviation
Standard Deviation

• Untuk menghitung safety stock perlu 
data historis yaitu forecast vs actual
data historis yaitu forecast vs actual 
pemakaian
• Standard deviation adalah selisih 
forecast vs actual kemudian di 
kwadratkan dan dicari akarnya 

14:39 149
Contoh
Deviasi pangkat
Mingu Actual Pemakaian Forecast Deviasi dua
1 4900 5000 -100 10000
2 5000 5000 0 0
3 5100 5000 100 10000
4 5400 5000 400 160000
5 5300 5000 300 90000
6 4800 5000 -200 40000
7 5200 5000 200 40000
8 5000 5000 0 0
9 4900 5000 -100 10000
10 5200 5000 200 40000
Total 50,800 50000 1600 400000
Std deviation = √(400,000/no. of period-1) =
= √(400,000/ (10-1) = 211
14:39 80 150
N & n-
n-1

• N digunakan bila ada lebih dari 30 periode


• N-1 digunakan bila N lebih kecil dari 30 periode

• Dari contoh sebelumnya : std deviation √(400,000/(10-1))


= 211

81
14:39 151
Persamaan Safety Stock
Safety Stock

• Safety stock = safety factor x standard 
deviation 
deviation
• Safety factor ditentukan oleh service level
• C t h bila
Contoh bil kita
kit ingin
i i service level 80% maka
i l l 80% k
safety factornya adalah 0.84
• Kemudian 0.84 dikalikan dengan standard 
deviation untuk mendapatkan safety stock

14:39 152
Contoh Service Level

Berapa service level utk suatu item dimana


kebutuhan tahunannya 25,000 units & order 
quantity 5,000 units? Management hanya
memberi
b i toleransi
t l i 1 kali stockout
1 k li t k t per tahun.
t h
N= 25,000 / 5,000 = 5
Bagaimana jika
order Quantity nya
S.L. = 5 – 1 x 100% = 80% menjadi 1,000?
5

96%

14:39 153
153
Table of service level
Desired
service level Safety
y Factor
50 0
80 0.84
84 13
84.13 1
90 1.28
95 1.65
9 2
97.72 2
98 2.05
99 2.33
99.87 3
99.93 3.2
99 99685
99.99685 4

82
14:39 154
Service Level
Desired service
Safety stock = safety factor X std deviation
level

50% 0 0
x 211

95% 349 1.65 211

99% 492 2.33 211

84
14:39 155
Safety Stock & Stock Out

• contoh: management policy, 1 stock out per tahun

• kebutuhan/thn: 52,000 & order qty: 2,600. Std deviasi 100, lead time 1
minggu

• Hitunglah:

1. jumlah order / thn

2. service level

3. safety stock

4. reorder point
1. j

14:39 156
Safety Stock & Stock Out
Safety Stock & Stock Out

1. jumlah order/thn = 52,000/2,600= 20x/thn


2. krn hanya boleh 1x stock out/thn
1x stock out/thn maka service level 
service level = (20
(20‐
1)/20 = 95%
3 dari tabel safety factor, service level 95% 
3. safety factor service level 95% = 1.65. Maka
1 65 Maka safety 
safety
stock = 1.65 x 100 (std deviasi) = 165 unit
4 Kebutuhan (demand/minggu) = 52,000/52 = 1,000. DDLT = 1 
4. (demand/minggu) = 52 000/52 = 1 000 DDLT = 1
x 1000 = 1000. ROP = DDLT + SS = 1000 + 165 = 1165

14:39 157
Safety Stock & Lead Time
Safety Stock & Lead Time
• lead time meningkat, safety stock akan meningkat
• meningkat tidak proporsional
• dilakukan adjustment bila
adjustment bila lead time meningkat
lead time meningkat

• New safety stock = old safety stock x  √ (new interval/old interval)
• contoh: safety stock 150 & lead time 2 minggu. Bila lead time jadi 3 minggu berapa
SS nya?

• New SS = 150 x √ (3/2) 
√ (3/2) = 150 x 1.22 = 183 unit

14:39 158
Latihan 1
• management memberikan toleransi 1x stock out/thn
• Kebutuhan/thn 100,000 & order qty 10,000
• Lead time 2 minggu, data historis
gg 10 minggu
gg
terlampir
1. Hitung: std deviasi
Hitung: std deviasi
2. Service level nya
3. Safety stock untuk service level tsb
4. Reorder point nya
p y

14:39 159
Latihan 1
Hitunglah
g Standar Deviasi

Actual Deviasi
Minggu Pemakaian Forecast Deviation pangkat dua
1 2100 2000
2 1700 2000
3 2600 2000
4 1400 2000
5 1800 2000
6 2300 2000
7 2200 2000
8 1600 2000
9 2100 2000
10 2200 2000
14:39 160
Latihan 1
Hitunglah
g Standar Deviasi

Actual Deviasi
Minggu Pemakaian Forecast Deviation pangkat dua
1 2500 2000
2 1500 2000
3 2800 2000
4 1300 2000
5 1800 2000
6 2200 2000
7 2100 2000
8 1600 2000
9 2000 2000
10 1200 2000
14:39 161
14:39 162
Imanadi
d
0852 250 19 360
didit.imanadi@rocketmail.com

14:39 163

Anda mungkin juga menyukai