Anda di halaman 1dari 2

 Perkembangan yang terjadi pada Periode Ke-V

Beberapa materi dalam Hukum Perdata dan/ atau KUH Perdata diperbaharui dengan lahirnya
beberapa UU, Seperti Berikut :

1. UU Perkawinan
Undang undang Perkawinan No.1 tahun 1974 merupakan produk hukum
pemerintah yang dikluarkan dalam rangka untuk memperbaiki tatanan hukum
Indonesia mengenai perkawinan yang sebelumnya banyak terdiri dari sistem hukum
yang berbeda. Ini sekaligus mendasari adanya perkawinan yang merupakan landasan
awal dalam berkeluarga yang mengandung asas-asas hukum dibidang keluargaan dan
perkawinan, yaitu unifikasi hukum dalam rangka hendak mewujudkan cita cita hukum
terbentuknya hukum yang berdasar dan bersumber atas Pancasila dan Undang Undang
Dasar 1945.

Beberapa Asas dalam Undang-Undang Perkawinan tersebut, antara lain :


1. Tujuan perkawinan adalah membentuk keluarga yang bahagia dan kekal.
2. Dalam perkawinan ini di anggap sah apabila dialakukan menurut hukum masing-
masing agama dan kepercayaanya dan harus di catatkan.
3. Undang-Undang ini pada dasarnya menganut asas monogami, namun ada
perkecualian jika hukum agama dan yang bersangkutan mengizinakan.
4. Menganut bahwa si suami dan istri itu harus masak jiwa dan raganya dalam
melakukan perkawinan.
5. Karena tujuan dalam perkawinan adalah demi terciptanya keluarga yang bahagia
dan kekal, maka dalam Undang-Undang ini menpersulit terjadinya perceraian.
6. Hak dan kedudukan suami istri adalah seimbang.

Pembahasan Politik Hukum Undang - Undang No.1 tahun 1974 Tentang


Perkawinan Perkawinan merupakan hasil suatu niat dari seorang pria dan wanita
untuk membina hubungan antar lawan jenis agar diakui oleh negara (legal). Ini adalah
upaya dari sepasang pria dan wanita yang ingin mendapat pengakuan dari negara yang
dilakukan menurut undang-undang. Hal yang demikian dapat kita sebut
sebagai will atau kehendak yang ingin dituju oleh pelaku perkawinan. Telah
disinggung dalam berbagai literatur bahwa tujuan tujuan itu tadi terangkum dalam
pasal 1 dan 2 Undang Undang No.1 Tahun 1974.
UU Perkawinan sebagai Sarana dalam Transformasi Struktur dan Kultur
Masyarakat Dalam hukum keluarga itu sendiri, penerapan UU Perkawinan sebagai
pedoman kaidah yang menjadi dasar dalam transformasi struktur dan kultur
masyarakat, khususnya masyarakat Indonesia dalam rangka mewujudkan masyarakat
yang madani merupakan cara yang dirasa efektif dan efisien. Semenjak
diundangkannya UU perkawinan memang membawa beberapa perubahan ke arah
yang positif dalam pembaharuan hukum nasional.

Kesimpulan Dalam paparan di atas maka ada beberapa hukum yang berlaku
mengenai perkawinan tersebut, sehingga lahirnya Undang Undang Perkawinan
memberikan angin sejuk bagi pembaharuan hukum nasional dalam mengatur hukum
perkawinan. Undang Undang Perkawinan menjadi landasan yuridis formal dalam
sistem hukum nasional dan bertujuan untuk mewujudkan masyarakat indonesia yang
madani sesuai dengan Undang Undang Perkawinan itu sendiri dalam rangka
pembangunan nasional dimana, metode untuk menggiring masyarakat Indonesia ke
arah peneladanan dari ciri dan karakteristik masyarakat madani ini dilakukan secara
bertahap dan bersifat evolusioner mengingatke-bhinnekaan yang ada sebagai
komponen vital bangsa Indonesia yang gandrung akan nilai nilai ketuhanan, toleransi,
dan gotong royong.

Anda mungkin juga menyukai