Anda di halaman 1dari 1

LATAR BELAKANG

Pada masa pemerintahan presiden Megawati Soekarno Putri menerbitkan


Undang-undang Nomor 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris (UUJN) yang
merupakan pengganti dari Staatsblad Tahun 1860 Nomor 3. Notaris sebagai
pejabat umum yang memberikan jasa hukum kepada masyarakat perlu
mendapatkan jaminan demi tercapainya kepastian hukum dan beberapa
ketentuan dalam UUJN tidak sesuai dengan perkembangan hukum dan
kebutuhan masyarakat sehingga perlu dilakukan perubahan. Aturan mengenai
jabatan Notaris pada awalnya didasarkan pada Staatasblad Tahun 1860 Nomor
3 Reglement op Het Notaris Ambt in Nederlands Indie yang ditetapkan oleh
pemerintah Hindia Belanda pada 1 Juli 1860. Setelah Indonesia Merdeka,
keberadaan Notaris di Indonesia tetap berdasarkan ketentuan Pasal II tentang
Peralihan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 1948 tentang Lapangan
Pekerjaan, Susunan, Pimpinan dan Tugas Kewajiban Kementrian Kehakiman
menentukan bahwa kewenangan pengangkatan Notaris dilakukan oleh Menteri
Kehakiman. Semua peraturan sebagaimana tersebut diatas adalah untuk
mengatur keberadaan Notaris di Indonesia, tidak terkecuali terhadap Notaris
pengganti, Pengganti Sementara maupun kepada para calon Notaris yang
hendak melakukan magang. Tujuan diadakannya magang bagi calon Notaris
agar memperoleh keterampilan dan pengetahuan yang kelak akan berguna
ketika menjalankan jabatannya.

ALASAN DIPERBAHARUI UU NYA

1. Dalam praktetnya banyak notaris yang dianggap tidak sesuai dengan amanat
UU Jabatan Notaris. Dan juga banyak yang tidak memahami struktur akta

2. Sehingga banyak Notaris yg tergabung dalam INI mengajukan revisi masa magang
ke pemerintah

Anda mungkin juga menyukai