ABSTRACT
154
Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesda Dari Poli Kardiovaskular Di
Apotek Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Periode Januari – Juni 2014
Tabel.2 Profil Identitas Pasien berdasarkan jenis kelamin pada Lembar Resep
Rawat Jalan Jamkesda dari Poli Kardiovaskular di Rumah Sakit Labuang
Baji Makassar
Tabel.3 Profil Identitas Pasien berdasarkan umur pada Lembar Resep Rawat Jalan
Jamkesda dari Poli Kardiovaskular di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar
156
Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesda Dari Poli Kardiovaskular Di
Apotek Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Periode Januari – Juni 2014
Tabel.5 Profil Kesesuaian Dosis pada Lembar Resep Rawat Jalan Jamkesda dari
Poli Kardiovaskular di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar
Tabel.6 Profil Jumlah Obat dalam Satu Lembar Resep pada Resep Rawat Jalan
Jamkesda dari Poli Kardiovaskular di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar
157
Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesda Dari Poli Kardiovaskular Di
Apotek Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Periode Januari – Juni 2014
Tabel.7 Profil Golongan Obat pada Lembar Resep Rawat Jalan Jamkesda dari Poli
Kardiovaskular di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar
Tabel.8 Profil Interaksi Obat pada Lembar Resep Rawat Jalan Jamkesda dari Poli
Kardiovaskular di Rumah Sakit Labuang Baji Makassar
Tingkat
No Interaksi Obat Keparahan Frekuensi
Interaksi
1 Glikosida Jantung Inhibitor Pompa Proton Moderete 11
2 Glikosida Jantung Diuretik Minor 81
3 Glikosida Jantung Inhibitor ACE Moderete 25
4 Glikosida Jantung NSAID Moderete 33
5 ARB Diuretik Major 18
6 ARB Benzodiazepin Moderete 18
7 ARB NSAID Moderete 122
8 ARB Sedatif Ringan Moderete 5
9 Diuretik NSAID Minor 177
10 Diuretik Inhibitor Pompa Proton Moderete 77
11 Diuretik B-Bloker Moderete 61
12 Diuretik Inhibitor ACE Moderete 33
13 Diuretik Diabetes Melitus Moderete 1
14 Diuretik Anti Platelet Minor 48
15 Diuretik Sedatif Ringan Moderete 6
16 Diuretik Benzodiazepin Moderete 20
17 Diuretik Antibiotik Moderete 2
18 Diuretik Penyekat Kanal Ca Minor 16
19 Nitrat Organik Inhibitor ACE Moderete 28
20 Nitrat Organik Inhibitor Pompa Proton Minor 22
21 Obat Hiperlipidemik Inhibitor Pompa Proton Moderete 40
22 Obat Hiperlipidemik Penyekat Kanal Ca Major 58
158
Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesda Dari Poli Kardiovaskular Di
Apotek Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Periode Januari – Juni 2014
159
Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesda Dari Poli Kardiovaskular Di
Apotek Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Periode Januari – Juni 2014
umur pasien. Hasil ini dapat dilihat berat badan dan jenis kelamin secara
tabel.3. Dari hasil penelitian dapat di berurutan berada pada urutan teratas
lihat bahwa pasien dengan umur ≥41 bagian resep yang tidak di tulis oleh
tahun lebih dominan dibandingkan dokter yakni sebesar 100%. Penulisan
dengan pasien dengan umur ≤40 alamat pasien sangatlah penting agar
tahun. Peningkatan morbiditas dan ketika terjadi kesahalan pada saat
mortilitas kardiovsakular mulai terjadi pelayanan resep apoteker yang
pada kelompok usia 30-44 tahun, bertugas dapat langsung melacak
semakin bertambah umur maka alamat pasien. Urutan tertinggi kedua
semakin beresiko. Kematian pada usia bagian yang tidak lengkap adalah tidak
dini yaitu <64 tahun atau 25-64 tahun. adanya paraf atau tanda tangan dokter
Walaupun kematian karena pada resep yakni sebesar 89,2%. Hal
kardiovakular lebih banyak terjadi pada ini sangatlah penting agar ketika terjadi
usia >65 tahun, namun penyebab kesalahan pada penulisan resep
kematian pada kelompok usia tua sulit apoteker dapat langsung
di interprestasikan karena adanya mengkonfirmasi kepada dokter yang
faktor penyebab penyakit lain (Anwar, bersangkutan. Berikutnya adalah tidak
2004). tercantumnya dosis pada resep yakni
Identifikasi berikutnya adalah sebesar 20,5%, mengingat adanya
skrining adaministrasi untuk melihat obat yang sama namun memiliki
kelangkapan resep yang dijadikan kekuatan yang berbeda maka dokter
sampel penelitian. Penelitian ini perlu untuk menulis kekuatan obat
dilakukan dengan cara memeriksa pada resep.
satu per satu kelengkapan resep dan Identifikasi selanjutnya yang
dilakukan pengumpulan data. Hasil ini dilakukan adalah skrining farmasetik
dapat dilihat pada tabel 4. Dari hasil yaitu evaluasi dosis yang di tulis oleh
penelitian dapat diketahui bahwa resep dokter. Dimana pada penelitian ini
yang ada belum mememenuhi akan ditentukan dosis tepat, dosis
persyaratan administrasi yang di kurang, dosis berlebih dan dosis tidak
tetapkan oleh Keputusan menteri diketahui. Rincian data yang diperoleh
kesehatan Republik Indonesia nomor dapat dilihat pada tabel.5.
1197/MENKES/SK/X/2004 tentang Berdasarkan hasil di atas dapat dilihat
standar pelayanan kefarmasian di bahwa dokter menulis dosis yang tepat
Rumah sakit. Dimana alamat pasien, sesuai dengan dosis terapi yang
160
Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesda Dari Poli Kardiovaskular Di
Apotek Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Periode Januari – Juni 2014
terapi hipertensi lini pertama. Terapi penelitian ini skrining klinis dilakukan
diuretik dosis rendah aman dan efektif terhadap jumlah interaksi obat yang
untuk menghindari stroke, infark terjadi pada sampel lembaran resep
miokard, gagal jantung kongestif dan tersebut. Suatu interaksi bisa terjadi
mortilitas. Data-data terakhir ketika efek suatu obat diubah oleh
menunjukkan diuretika lebih kehadiran obat lain, obat herbal,
pemakaiannya daripada penyekat-β makanan, minuman atau agen kimia
pada umur-umur lanjut (FUB, 2001). lainnya dalam lingkungan. Definisi ini
Pilihan golongan obat lebih relevan adalah ketika obat
berikutnya yang paling sering di bersaing satu dengan yang lainnya,
resepkan adalah golongan Angiotensin atau yang terjadi ketika satu obat hadir
Reseptor Bloker (ARB) yakni sebanyak bersama dengan obat yang lainnya
266 lembar. Dimana yang menjadi (Stockley, 2008). Adapun rincian data
pilihan utama golongan obat ini adalah yang diperoleh yang diperleh pada
candesartan yakni sebanyak 206 penelitian ini dapat dilihat pada tabel.8.
lembar (77,4%) dari total lembar resep Interaksi Obat ditelusuri dengan
yang menggunakan obat golongan menggunakan sistem Drugs.com.
ARB sisanya adalah valsartan Berdasarkan tabel.7 diatas dapat
sebanyak 37 lembar (14%) dan dilihat bahwa interaksi obat yang
Micardis® (Telimsartan) sebanyak 23 terjadi dari 508 lembar resep yang
lembar (0,8%). Nitrat Organik dikumpulkan adalah sebanyak 1133
merupakan salah satu golongan obat kasus. Dimana jumlah tersebut terdiri
yang sering di resepkan dokter yakni atas 3 tingkatan severitas interaksi
sebanyak 220 lembar, dimana obat yakni minor, moderete, dan major.
yang paling banyak digunakan adalah Dari 1133 interaksi yang terjadi
Farsorbid sebanyak 115 lembar sebanyak 445 kasus (39,3%) bersifat
(52,2%) darti total lembaran resep minor 612 kasus (54,0%) bersifat
yang mengandung obat golongan moderete dan 76 kasus (6,7%) bersifat
Nitrat Organik sisanya adalah major. Keparahan/severitas interaksi
Isosorbid Dinitrat sebanyak 60 lembar dapat diklasifikasikan kedalam tiga
(27,2%) dan Nitrokaf sebanyak 45 level yaitu minor, moderate dan mayor.
lembar (20,6%). Sebuah interaksi termasuk dalam
Identifikasi selanjutnya yang di keparahan minor jika interaksi mungkin
lakukan adalah skrining klinis, pada terjadi tetapi di pertimbangkan
162
Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesda Dari Poli Kardiovaskular Di
Apotek Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Periode Januari – Juni 2014
163
Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesda Dari Poli Kardiovaskular Di
Apotek Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Periode Januari – Juni 2014
164
Profil Peresepan Obat Pada Pasien Rawat Jalan Jamkesda Dari Poli Kardiovaskular Di
Apotek Rumah Sakit Labuang Baji Makassar Periode Januari – Juni 2014
165