MODUL 4
MENGGUNAKAN KOSA KATA YANG TEPAT
NAMA :MASTUR
NIM : 858399961
UNIVERSITAS TERBUKA
2019
MODUL 4
MENGGUNAKAN KOSA KATA YANG TEPAT
KEGIATAN BELAJAR 1 : Semantik Bahasa Indonesia
A. Pengertian
Kata simantik berasal dari Bahasa Yunani sema yang berarti tanda atau lambang(sign). Simantik merupakan bagian
dari tiga tataran bahasa yang meliputi fonologi, tata bahasa (morfologi-sintaksis) dan semantik (Djajasudarma, 1993).
Dalam Kamus Bahasa Indonesia semantik berarti: (1) ilmu tentang makna kata dan kalimat; pengetahuan mengenai
seluk-beluk dan pergeseran arti kata; (2) bagian strutkur bahasa yang berhubungan dengan makna ungkapan atau
struktur makna suatu wicara. Orang tidak mungkin mengganti urutan bunyi bagi konsep-konsep yang ada tanpa
persetujuan dari anggota masyarakat pemakai bahasa (Samsuri dalam Yudi Cahyono, 1995.
B. Ragam Makna
Leech (2003), menggunakan istilah tipe makna, membagi makna menjadi tujuh tipe, yaitu makna konseptual, konotatif,
stilistik, afektif, refleksi, kolokatif, dan tematik. Djajasudarma (1999) mengutip dari beberapa ahli, antara lain Bloomfield,
Palmer, Verhaar, Kridalaksana, dan Ullman membagi makna menjadi 12 jenis, yaitu makna sempit, luas, kognitif,
konotatif dan emotatif, refesnsial, konstruksi, leksikal dan gramatikal, idesional, proposisi, pusat, piktorialm dan
idiomatika.
1. Makna Leksikal dan Makna Gramatikal
Dalam semantik, makna leksikal dibedakan dengan makna gramatikal. Makna gramatikal adalah makna yang
muncul karena proses gramatikal. Proses gramatika, meliputi afikasi/pengimbuhan, reduplikasi/pengulangan, dan
komposisi/pemajemukan.
2. Makna Denotatif dan Makna Konotatif
Sebuah kata mempunyai makna denotatif apabila kata tersebut memiliki nilai rasa positif atau menyenangkan.
Sebaliknya. Sebuah kata akan mempunyai makna konotatif apabila memiliki nilai rasa negatif atau tidak
menyenangkan.
3. Makna Konseptual dan Makna Asosiatif
Makna konseptual adalah makna kata yang sesuai dengan referennya atau makna yang bebas dari asosiasi apa
pun. Makna koseptual sebelumnya sama dengan makna denotative dan makna leksikal. Sendangkan makna
asosiatif adalah makna sebuah kata yang ada hubungannya dengan keadaan di luar kebahasaan. Makna asosiatif
sebenarnya sama dengan lambang-lambang yang digunakan oleh masyarakat.
4. Makna Kata Umum dan Makna Kata Khusus
Makna kata umum adalah makna suatu kata yang besifat umum, maksudnya makna tersebut digunakan secara
umum. Makna kata bersifat umum baru jelas bila beraa dalam konteksnya. Sendangkan makna kata khusus atau
istilah adalah makna yang sifatnya khusus, maksudnya hanya digunakan di kalangan ilmu tertentu. Makna khusus
biasanya disebut dengan istilah.
C. RELASI MAKNA
Relasi makna atau hubungan makna adalah hubungan kemaknaan antara sebuah kata, frase, klausa, atau kalimat
dengan kata, frase, klausa atau kalimat lainnya.
Hubungan tersebut berbentuk:
1. Sinonim dan Antonim;
a. Sinonim merupakan ungkapan (dapat berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama
dengan makna ungkapan lain. (Verhaar dalam Muliastuti (2003: 2.2))
b. Antonym merupakan ungkapan (biasanya berupa kata, tetapi juga berupa frase atau kalimat) yang dianggap
bermakna kebalikan dari ungkapan lain. (Verhaar)
2. Homonim, Homofon, Homograf, dan Polisemi;
a. Homonim merupakan kata yang sama lafal dan ejaannya, tetapi berbeda makna.
b. Homofon adalah kata yang sama lafalnya, tetapi beda ejaan dan maknanya.
c. Polisemi adalah satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari Satu
3. Hiponim
Kata hiponim berasal dari bahasa yunani kuno onoma yangberarti ‘nama’ dan hypo yang berarti ‘dibawah’.