Anda di halaman 1dari 5

Tomy Gunawan - 325150167

TIPE-TIPE SUNGAI
berdasarkan sumber airnya :
Sungai hujan yaitu sungai yang bersumber pada air hujan. Sungai-sungai di Indonesia
sebagian besar termasuk sungai hujan karena Indonesia termasuk negara tropis dengan curah
hujan tinggi.
Sungai campuran yaitu sungai yang airnya berasal dari pencairan gletser, kemudian bagian
tengah dan hilirnya bercampur dengan air hujan dan mata air. Contohnya : bagian hilir sungai
Memberamo dan Digul.
Sungai gletsyer yaitu sungai yang sumber airnya berasal dari pencairan gletser. Biasanya
terdapat di daerah kutub dan pegunungan bersalju. Contohnya : bagian hulu sungai
Memberamo (Papua).
berdasarkan kesinambungan aliran airnya :
Sungai Permanen/Tetap adalah sungai yang airnya tetap mengalir sepanjang tahun tanpa
dipengaruhi oleh perubahan musim, misalnya sungai-sungai di pulau Sumatera, Kalimantan,
dan Papua.
Sungai Episodik adalah sungai yang airnya berlimpah pada musim penghujan dan kering
pada musim kemarau, misalnya beberapa sungai di pulau Jawa.
Sungai Periodik adalah sungai yang airnya sangat tergantung pada musim yaitu pada musim
kemarau sungai ini akan surut dan mengecil aliran airnya, sedangkan saat musim
penghujan tidak jarang airnya akan meluap dan banjir misalnya beberapa sungai di pulau
Jawa dan Nusa Tenggara.
berdasarkan struktur lapisan batuan tempat mengalirnya air :
Sungai Konsekuen adalah sungai yang mengalir searah dengan kemiringan batuan dareah
yang dilaluinya.
Sungai Subsekuen adalah sungai yang mengalir tegak lurus pada sungai konsekuen.
Sungai Obsekuen adalah sungai yang alirannya berlawanan dengan anak sungai subsekuen.
Sungai Resekuen adalah sungai yang aliran airnya kebawaqh arahnya sama dengan sungai
konsekuen yang asli.
Sungai Anteseden adalah sungai yang dapat mengimbangi pengangkatan daerah yang
dilaluinya. Setiap terjadi pengangkatan sungai tersebut berhasil mengikisnya.
Sungai Super Imposed adalah sungai yang mengalir di atas batu kristalin pada batuan
sedimen yang datar atau di atas formasi alluvial.
Sungai Anaklinal adalah sungai anteseden yang mengalir di permukaan kemudian diangkat
miring berlawanan dengan arah alirannya.
Sungai Reserved adalah sungai anaklinal yang sudah berubah arah alirannya untuk
mendapatkan kondisi semula.
Tomy Gunawan - 325150167

Sungai Epirognesia adalah sungai yang terus menerus mengikis batuan yang dilaluinya
sehingga mencapai batuan induk daerah yang dilaluinya.

Pola aliran sungai dipengaruhi oleh struktur geologi daerah yang dilaluinya. Macam-
macam pola aliran sungai adalah sebagai berikut :
Radial adalah pola aliran sungai menyebar (sentripetal) yang terletak di daerah dataran tinggi.
Pinante adalah pola aliran sungai yang muara dan anak sungainya berbentuk sudut lancip.
Anular adalah pola aliran sungai semula radial sentrifugal, kemudian timbul sungai-sungai
subsekuen yang sejajar.
Dendritik adalah pola aliran sungai yang arah alirannya tidak teratur biasanya terdapat di
daerah pantai.
Rektangular adalah pola sungai yang alirannya melewati daerah patahan yang membentuk
sudut siku-siku.
Trellis adalah pola aliran sungai yang menyirip daun dan memliki kombinasi antara sungai
resekuen, obsekuen, dan konsekuen.
Tomy Gunawan - 325150167

Aliran Sungai (DAS) ialah air yang mengalir pada suatu kawasan yang dibatasi oleh titik-titik tinggi
di mana air tersebut berasal dari air hujan yang jatuh dan terkumpul dalam sistem tersebut.

Macam-macam DAS
DAS dibedakan menjadi dua, yakni:
a. DAS gemuk : DAS jenis ini memiliki daya tampung yang besar, adapun sungai yang
memiliki DAS seperti ini cenderung mengalami luapan air yang besar apabila terjadinya
hujan di daerah hulu.
b. DAS kurus : DAS jenis ini bentuknya sempit, sehingga daya tampungnya pun kecil. Saat
hujan turun di daerah hulu, tidak terjadi luapan air yang terlalu hebat.

Bentuk-bentuk DAS
Bentuk DAS ada tiga jenis, yaitu:
a.Bentuk Bulu Ayam : DAS bentuk bulu ayam memiliki debit banjir sekuensial dan
berurutan. Memerlukan waktu yang lebih pendek untuk mencapai mainstream. Memiliki
topografi yang lebih curam daripada bentuk lainnya.
b.Bentuk Kipas : DAS berbentuk kipas memiliki debit banjir yang terakumulasi dari berbagai
arah sungai dan memiliki waktu yang lebih lama daripada bentuk bulu ayam untuk mencapai
mainstream. Memiliki topografi yang relatif landai daripada bulu ayam.
c.Bentuk parallel / Kombinasi : DAS bentuk kombinasi memiliki debit banjir yang
terakumulasi dari berbagai arah sungai di bagian hilir. Sedangkan di bagian hulu sekuensial
dan berurutan.
Pembagian Daerah Aliran Sungai (DAS berdasarkan fungsi Hulu, Tengah dan Hilir yaitu :
a.bagian hulu didasarkan pada fungsi konservasi yang dikelola untuk mempertahankan
kondisi lingkungan DAS agar tidak terdegradasi, yang antara lain dapat diindikasikan dari
kondisi tutupan vegetasi lahan DAS, kualitas air, kemampuan menyimpan air (debit), dan
curah hujan.
b.bagian tengah didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang antara lain dapat
diindikasikan dari kuantitas air, kualitas air, kemampuan menyalurkan air, dan ketinggian
muka air tanah, serta terkait pada prasarana pengairan seperti pengelolaan sungai, waduk, dan
danau.
c.bagian hilir didasarkan pada fungsi pemanfaatan air sungai yang dikelola untuk dapat
memberikan manfaat bagi kepentingan sosial dan ekonomi, yang diindikasikan melalui
kuantitas dan kualitas air, kemampuan menyalurkan air, ketinggian curah hujan, dan terkait
untuk kebutuhan pertanian, air bersih, serta pengelolaan air limbah.
Tomy Gunawan - 325150167
Tomy Gunawan - 325150167

Referensi:
http://allaboutgeografikelas10.blogspot.com/2014/05/hidrosfer-sungai-rawa.html
http://fadilyunus.blogspot.com/2014/06/daerah-aliran-sungai.html
https://bebasbanjir2025.files.wordpress.com/2010/01/t2.jpg

Anda mungkin juga menyukai