JPK
Jurnal Pancasila dan KewarganegaraaN
http://journal.umpo.ac.id/index.php/JPK/index
Trisna Sukmayadi
19
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018
ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683 (Print)
20
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018
ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683 (Print)
21
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018
ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683 (Print)
2. Nilai karakter yang tercermin dalam lain. Ini dibuktikan dengan tidak
pandangan hidup masyarakat adanya warga Kampung Kuta yang
a. Pandangan hidup tentang manusia berjualan beras. Oleh karenanya
sebagai pribadi tonggak gotong-royong menjadi
Karakter ikhlas, taat, visioner modal utama dalam membangun
(berfikir jauh ke depan), bertanggung masyarakat.
jawab, pengabdian, dan setia. c. Pandangan hidup tentang hubungan
b. Pandangan hidup tentang hubungan manusia dengan Tuhan dan Roh
manusia dengan masyarakat Leluhur bermakna bahwa seluruh
Karakter ikhlas, simpati, dan empati, yang dipunyai oleh masyarakat adat
rasa kasih sayang, kampung Kuta merupakan milik
toleran/bertengang rasa. Tuhan. Pandangan hidup ini
c. Pandangan hidup tentang hubungan kemudian menjadi sentral dalam
manusia dengan Tuhan perilaku masyarakat adat kampung
Karater taat, ikhlas, rela berkorban, Kuta, karena setiap perilaku
pengabdian, iman dan taqwa. kehidupan semuanya didasarkan
d. Pandangan hidup tentang manusia pada Tuhan yang Maha Kuasa dan
dalam mengejar kepuasan lahiriah Roh leluhur. Hal ini dibuktikan
dan batiniah dengan berbagai upacara adat yang
Karakter Taqwa, sederhana, dan selalu dilaksanakan setiap tahunnya,
rendah hati. seperti upacara adat nyuguh yang
e. Pandangan hidup tentang alam dilaksanakan setiap tanggal 25
Karakter menghargai kesehatan, Shafar, Sedekah Bumi yang
bijaksana, berfikir konstruktif, dan dilaksanakan setiap 1 Muharam, dan
bertanggung jawab. Babarit (pangeling) dan Sawen
(penolak bala) dilaksanakan apabila
PEMBAHASAN ada yang sakit. Dan upacara adat
1. Makna pandangan hidup masyarakat tersebut sampai saat ini belum ada
adat Kampung Kuta satupun yang tidak dilaksanakan.
a. Pandangan hidup tentang manusia d. Pandangan hidup tentang manusia
sebagai pribadi bermakna bahwa dalam mengejar kepuasan lahiriah
sebagai manusia pribadi masyarakat dan batiniah bermakna bahwa
adat Kampung Kuta tercermin dalam masyarakat adat Kampung kuta tidak
pola kehidupan, dimana pola terlalu mengejar yang sifatnya
kehidupannya adalah penyerahan diri lahiriah, akan tetapi yang mereka
pada Tuhan yang maha kuasa, kejar adalah yang bersifat batiniah.
dibuktikan dengan berbagai ritual Hal ini dibuktikan dengan
upaca adat. mereka meyakini apa keserderhanaan dan kerendahan hati
yang ada dalam diri mereka adalah dalam kehidupan sehari-hari
atas berkat karunia Tuhan dan Roh masyarakat Kampung Kuta. Harta
leluhur. kekayaan, jabatan, hanyalah titipan
b. Pandangan hidup tentang hubungan dari tuhan yang Maha Kuasa, dan
manusia dengan masyarakat warisan dari para leluhur/karuhun.
bermakna bahwa hal yang harus ada e. Pandangan hidup tentang alam
dalam masyarakat adat kampung bermakna bahwa adanya anggapan
Kuta adalah saling berbagi satu sama kehidupan di dunia tidak terlepas dari
22
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018
ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683 (Print)
Tabel 1. Nilai-nilai Karakter dalam Pandangan Hidup Masyarakat Adat Kampung Kuta
Jumlah
No. Pandangan Hidup Nilai Karakter Nilai
Karakter
1 Pandangan hidup tentang Ikhlas, taat, visioner, bertanggung
6
manusia sebagai pribadi jawab, pengabdian, dan setia
2 Pandangan hidup tentang Ikhlas, simpati, empati, kasih
hubungan manusia dengan sayang, dan toleran 5
masyarakat
3 Pandangan hidup tentang Taat, ikhlas, rela berkorban,
hubungan manusia dengan mengabdi, beriman, dan bertakwa 6
Tuhan
4 Pandangan hidup tentang Taqwa, sederhana, dan rendah hati
manusia dalam mengejar
3
kemajuan lahiriah dan
kepuasan batiniah
5 Pandangan hidup tentang Menghargai kesehatan, bijaksana,
alam berfikir konstruktif, dan 4
bertanggung jawab
Sumber: Diolah oleh Peneliti, 2016
Jumlah total nilai karakter yang Namun apabila nilai karakter yang sama
ada dalam pandangan hidup masyarakat dihapus, maka jumlah keseluruhannya
adat Kampung Kuta sebanyak 24. sebanyak 19, yaitu ikhlas, taat, visioner,
23
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018
ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683 (Print)
Tabel 2. Makna Nilai-nilai Karakter dalam Pandangan Hidup Masyarakat Adat Kampung
Kuta
No. Nilai Karakter Makna
1 Ikhlas bersih hati; tulus hati
2 Taat a. senantiasa tunduk (kepada Tuhan, pemerintah,
dan sebagainya); patuh
b. tidak berlaku curang; setia
c. saleh; kuat beribadah:
3 Visioner orang yang memiliki khayalan atau wawasan ke depan
4 bertanggung jawab berkewajiban menanggung; memikul tanggung jawab
5 pengabdian proses, cara, perbuatan mengabdi atau mengabdikan
6 setia a. berpegang teguh (pada janji, pendirian, dan
sebagainya); patuh; taat
b. tetap dan teguh hati (dalam persahabatan dan
sebagainya)
7 simpati keikutsertaan merasakan perasaan (senang, susah, dan
sebagainya) orang lain
8 empati keadaan mental yang membuat seseorang merasa atau
mengidentifikasi dirinya dalam keadaan perasaan atau
pikiran yang sama dengan orang atau kelompok lain
9 kasih sayang cinta kasih; belas kasihan
10 toleran bersifat atau bersikap menenggang (menghargai,
membiarkan, membolehkan) pendirian (pendapat,
pandangan, kepercayaan, kebiasaan, kelakuan, dan
sebagainya) yang berbeda atau bertentangan dengan
pendirian sendiri
11 rela berkorban bersedia dengan ikhlas hati; tidak mengharap imbalan,
dengan kehendak atau kemauan sendiri
12 mengabdi menghamba; menghambakan diri; berbakti
13 beriman mempunyai iman (ketetapan hati); mempunyai
keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha
Esa
14 bertakwa Menjalankan takwa, yakni:
a. terpeliharanya diri untuk tetap taat melaksanakan
perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya
b. keinsafan diri yang diikuti dengan kepatuhan dan
24
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018
ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683 (Print)
25
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018
ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683 (Print)
adanya keterpaduan dan keserasian. Ini (3) Peran sekolah sebagai pendidik
membuktikan bahwa fungsi dan tujuan karakter menjadi semakin penting ketika
pendidikan nasional kita memang banyak anak-anak memperoleh sedikit
diambil dari nilai-nilai kearifan lokal. pengajaran moral dari orang tua,
Dan nilai-nilai kearifan merupakan dasar masyarakat, atau lembaga keagamaan,
dalam menetapkan nilai-nilai yang (4) masih adanya nilai-nilai moral yang
bersifat nasional yang kemudian itu secara universal masih diterima seperti
disebut sebagai identitas nasional. Oleh perhatian, kepercayaan, rasa hormat, dan
karena itu, ketika kita menguatkan nilai- tanggung jawab, (5) Demokrasi memiliki
nilai kearifan lokal, maka sesungguhnya kebutuhan khusus untuk pendidikan
kita telah menguatkan pula fungsi dan moral karena demokrasi merupakan
tujuan pendidikan nasional supaya dapat peraturan dari, untuk dan oleh
terwujud secara nyata dan bukan hanya masyarakat, (6) Tidak ada sesuatu
khayalan belaka. sebagai pendidikan bebas nilai, sekolah
mengajarkan nilai-nilai setiap hari
5. Nilai-nilai karakter yang melalui desain ataupun tanpa desain, (7)
terkandung didalam pandangan Komitmen pada pendidikan karakter
hidup masyarakat adat Kampung penting manakala kita mau dan terus
Kuta dalam konteks pendidikan menjadi guru yang baik, dan (8)
karakter bangsa Pendidikan karakter yang efektif
Pemerintah melalui Pusat membuat sekolah lebih beradab, peduli
Kurikulum Badan Penelitian dan pada masyarakat, dan mengacu pada
Pengembangan Kementerian Pendidikan performansi akademik yang meningkat.
Nasional (2010: 9-10) juga telah merinci Oleh karena itu pemahaman tentang
nilai-nilai katrakter yang harus nilai-nilai karakter berbasis kearifan
dibelajarkan di sekolah. Adapun nilai- lokal perlu untuk digalakan kembali. Hal
nilai tersebut adalah religius, jujur, ini tentunya akan menjadi akar/fondasi
toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, yang kuat dalam membentuk karakter
mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, bangsa yang kuat.
semangat kebangsaan, cinta tanah air, Sukmayadi, T (2012: 42)
menghargai prestasi, menegaskan bahwa yang menjadi
bersahabat/komuniktif, cinta damai, hakikat pendidikan karakter adalah
gemar membaca, peduli lingkungan, pendidikan nilai, sedangkan yang
peduli sosial, dan tanggung-jawab. menjadi landasan filosofisnya adalah
Kesemua nilai-nilai karakter yang berlandaskan pada nilai-nilai luhur
dicanangkan oleh pemerintah tersebut, Pancasila, yang seperti kita ketahui
Perlunya penanaman karakter, bahwa nilai-nilai luhur Pancasila digali
yang dalam hal ini adalah nilai-nilai yang dari nilai-nilai tradisional masyarakat
terkandung dalam pandangan hidup, Indonesia. Pendidikan karakter
dikuatkan pula oleh Thomas Lickona mengajarkan tentang nilai-nilai luhur
(Suyatno, 2010: 5), yakni (1) Banyaknya Pancasila. Selain itu, Pancasila bagi
generasi muda saling melukai karena bangsa Indonesia merupakan ideologi
lemahnya kesadaran pada nilai-nilai dan dasar negara. Jadi, sudah menjadi
moral, (2) Memberikan nilai-nilai moral suatu keniscayaan bahwa Pancasila harus
pada generasi muda merupakan salah selalu menjadi yang utama dalam
satu fungsi peradaban yang paling utama, berkehidupan kebangsaan Indonesia.
26
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018
ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683 (Print)
27
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018
ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683 (Print)
28
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 3, No. 1, Januari 2018
ISSN 2527-7057 (Electronic), ISSN 2545-2683 (Print)
Internet:
https://kbbi.web.id/
29