Anda di halaman 1dari 20

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA NY.

J DENGAN RHEUMATOID
ARTRITIS RT0 55/RW 018 DESA PUNGGUR KECIL KEL CEMPAKA PUTIH
KEC KAKAP KABUPATEN KUBU RAYA

A. Data umum
Nama KK : Ny. J
Alamat : Jl. Nik Salik RT 055/RW 018
Pekerjaan KK : Tani
Pendidikan KK : SD/Sederajat
Komposisi keluarga
No Nama JK Hub. dg KK Umur Pendidikan Pekerjaan Status Kesehatan
1 Julia P KK 48 th SD Tani Reumatik
2 Senah P Ibu kandung 75 th Tidak Tidak Hipertensi
sekolah bekerja

Genogram

48th

Keterangan :

: laki-laki

: Perempuan
: Laki-laki meninggal

: Perempuam meninggal

: Ikatan pernikahan

: Ikatan Keturunan

: Tinggal serumah

1. Tipe
Keluarga : Keluarga Ny. J termasuk keluarga kecil yang terdiri dari seorang ibu dan
seorang anak.
2. Suku Bangsa : Suku Bangsa yang dianut keluarga Ny. J adalah suku
Melayu dan tidak ada adat atau budaya yang khusus mempengaruhi pandangan
keluarga terhadap kesehatan serta tidak ada pantangan dalam makanan.
3. Agama : Agama yang dianut keluarga Ny. J adalah agama Islam.
4. Status sosial
ekonomi keluarga : Ny. J bekerja sebagai petani, hasil dari pertaniannya tak pernah
ia jual, hasil pertaniannya hanya untuk dikonsumsi sendiri. Ny. J mempunyai
pekerjaan sampingan sebagai tukang urut untuk memenuhi kebutuhannya. Hasil dari
mengurut sekitar Rp 300.000,00 – 400.000,00 per bulannya.
5. Aktivitas rekreasi keluarga : Setiap hari Ny. J dalam memenuhi kebutuhan
akan rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV, silaturahmi kerumah keluarga
terdekat, kadang jalan-jalan bersama keluarga besarnya ketempat wisata.

B. Riwayat dan Tahapan Perkembangan Keluarga


1. Tahap perkembangan keluarga saat ini :
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi :
3. Riwayat keluarga inti : Ibu kandung Ny. J sudah 6 tahun menderita
hipertensi dan 2 tahun terakhir mengalami stroke, setelah berobat Ibu kandung
Ny. J mulai perlahan-lahan sembuh dari sakit stroke nya, namun sampai saat ini
Ibu kandung Ny. J tidak mampu berjalan kaki, Ibu kandung Ny. J masih bisa
melakukan aktivitas sehari-hari dengan mengesot untuk menuju kamar mandi.
Ny. J dua tahun yang lalu sering merasakan sakit pada kedua lututnya, setelah
diperiksa ke puskesmas, Ny. J menderita reumatik. Setelah melakukan
pengobatan Ny. J beberapa bulan tidak lagi mengeluh sakit pada kedua lututnya.
Namun, dua minggu terakhir ini Ny. J mengeluh sakit lutut pada malam hari
dan saat cuaca sedang hujan.
4. Riwayat keluarga sebelumnya : Ibu kandung Ny. J menderita hipertensi
selama 6 tahun, dan sebelum terkena hipertensi Ibu kandung Ny. J dahulu
pernah mengeluh sakit pada kedua lutut, pinggang, dan bahunya. Namun, Ibu
kandung Ny. J dahulu belum sempat pergi berobat.
C. Lingkungan
1. Karakteristik
Rumah
Rumah berlantai papan. Tipe rumah Ny. J yaitu semi permanen, dimana diding
rumah terbuat papan, terdapat 5 ruangan yaitu 3 kamar tidur, 1 ruang tamu dan 1
dapur dan jendela dapat dibuka sehingga sinar matahari dapat masuk kedalam
ruangan. Suasana ruangan nyaman karna sirkulasi udara di ruangan baik dan
terdapat ventilasi yang ternuka. Terdapat WC di samping rumah yang dapat
digunakan untuk mandi, BAK, dan BAB. Sumber air minum diperoleh dari air
hujan yang di tamping dalam tempayan yang tertutup.
2. Karakteristik
tetangga dan komunitas RW
Keluarga Ny. J bergaul dan terbuka dengan tetangganya tidak ada budaya yang
khusus mempengaruhi pandangan keluarga terhadap kesehatan dan tidak ada
pantangan dalam makan. Ny. J tidak mengikuti kegiatan arisan atau pengajian
yang ada di RW. Menurut Ny. J ia tidak memiliki waktu karna sibuk di lading
pertanian.
3. Mobilitas
geografis keluarga
Keluarga Ny. J tidak bisa berpindah tempat tinggal lagi. Tempat tinggal keluarga
Ny. J dari dulu sampai sekaran masih sama, rumah Ny. J terletak tidak jauh dari
parit.
4. Perkumpulan
keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga bergaul dengan akrab bersama para tetangga dan masyrakat sekitar.
Ibu kandung Ny. J tidak mampu berkunjung ketetangga sekitar karena ia tidak
mampu berjalan namun ia tetap terbuka apabila ada keluarganya yang
berkunjumg
5. Sistem
pendukung keluarga
Jika ada anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga yang sehat merawat dan
menjaganya. Keluarga biasa berobat ke mantra atau ke puskesmas dan keluarga
tidak mempunyai kartu jamkesmas untuk menunjang kesehatannya jika berobat
keluarga menggunakan biaya sendiri.
D. Struktur
Keluarga
1. Pola
komunikasi keluarga : Bahasa komunikasi yang digunakan dalam keluarga dan
dengan masyarakat adalah bahasa melayu. Setiap ada masalah Ny. J selalu
bermusyawarah dengan anak, menantu, dan ibu kandungnya dan menyelesaikan
masalahnya bersama-sama.
2. Struktur
kekuatan keluarga : Ny. J sealu memberi nasehat kepada anaknya bagaimana
cara menjaga hubungan baik dengan suami ataupun mertua serta orang lain, dan
bagaimana cara menyikapi masalah dengan baik.
3. Struktur
peran :
Ny. J berperan sebagai kepala keluarga semenjak suaminya meninggal beberapa
tahun yang lalu, ia memiliki tanggungan untuk merawat ibu kandungnya yang
sudah tidak mampu berjalan.
4. Nilai atau
norma budaya : Nilai-nilai yang dianut oleh keluarga tidak ada yang
bertentangan dengan kesehatan. Keluarga menyakini bahwa kesehatan
merupakan hal yang penting. Ny. J mempunyai kebiasaan mencuci sayuran
sebelum diolah atau dimasak dan mencuci tangan sebelum makan.
E. Fungsi
Keluarga
1. Fungsi afek
(gambaran diri)
Ibu kandung Ny. J merasa dirinya lemah akibat stroke yang ia alami sehingga ia
tidak mampu berjalan. Ny. J berusaha tetap tegar dan berusaha untuk
kesembuhan ibu kandungnya.
Ny. J juga merasa ia tak mampu untuk memenuhi kebutuhan keluarganya karena
ia tidak memiliki pekerjaan yang tetap. Bila penyakit Ny. J kambuh, ia tidak
mampu pergi ke ladang untuk menanam padi. Ny. J tidak merasa putus asa
dengan apa yang ia alami, ia selalu berpikir bahwa hidup ini tidak selamanya
berada dibawah, hidup ini seperti roda yang berputar.
2. Fungsi social
Keluarga bergaul dekat dengan para tetangga dan menjalin hubungan dengan
anggota keluarganya atau sanak saudaranya.
3. Fungsi
perawatan kesehatan
Keluarga menyediakan makanan sesuai dengan penghasilan keluarga,
menggunakan pakaian sederhana, pengetahuan keluarga mengenai sehat cukup,
ditandai dengan bisa membedakan mana keluarga yang sakit dan sehat. Ny. J
juga sering mengunjungi puskesmas untuk memperoleh pengetahuan seputar
penyakit yang diderita ibu kandungnya dan dirinya sendiri.
4. Fungsi
refroduksi
Ny. I sudah lama tidak mengikuti program keluarga berencana semenjak
suaminya meninggal.
F. Stressor dan
koping keluarga
1. Stressor
jangka pendek dan panjang
a. Stressor
jangka pendek
Untuk menyelesaikan masalah kesehatan dalam waktu 6 bulan, hanya
diobati dengan menggunakan obat warung dan pemijatan,
b. Stressor
jangka panjang
Untuk menyelesaikan masalah kesehatan dalam waktu lebih dari 6 bulan,
dengan memeriksakan fasilitas kesehatan terdekat seperti puskesmas.
2. Kemampuan
keluarga dalam berespons terhadap situasi/stressor
Ny. J dan keluarga memeriksakan kesehatan hipertensi dan reumatik pada
fasilitas kesehatan terdekat, seperti puskesmas.
3. Strategi
koping yang digunakan
Bermusyawarah terlebih dahulu dengan anggota keluarga yang lainnya,
kemudian memutuskan permasalahan bersama-sama.
4. Strategi
adaptasi disfungsional
Keluarga tidak langsung memeriksakan kesehatannya, ditandai dengan Ny. J
baru memeriksakan kesehatannya setelah 5 bulan mengeluh nyeri pada sendi
lututnya.
G. Pemeriksaan
Fisik
No Aspek yang dikaji Ny. J (KK) Ibu kandung Ny. J
1 Penampilan umum Tampak sehat Tampak kesulitan
berjalan
2 Kesadaran Compos mentis Compos mentis
3 Tanda-Tanda Vital -
- TD -
200/130mmhg
- RR
160/100
- Suhu (normal 140/90
-
- Nadi
mmhg)
18 kali per menit
-
-
14 kali per menit
37,0 °C
-
-
36,6 °C
112 kali per menit
-
94 kali per menit
4 Kepala Lurus, warna rambut hitam Lurus, rambut terlihat
- Rambut
dan pendek, sudah mulai tipis, rambut sudah
tumbuh uban. dipenuhi uban
Konjungtiva anemis, sclera
- Mata
Terdapat noda putih
anikterik, tidak
seperti awan pada
menggunakan alat bantu
- Telinga sclera, pandangan mulai
penglihatan.
Bentuk simetris, bersih, kabur.
Bentuk simetris,
tidak ada keluhan.
pendengaran mulai
- Hidung dan
Bersih, jumlah gigi sudah
terganggu
mulut
berkurang, ada beberapa Jumlah gigi banyak
gigi yang dicabut, yang berkurang,
penciuman normal.
5 Leher Tidak terdapat pembesaran Tidak terdapat
JVP pembesaran JVP
6 Dada Bentuk simetris, tidak ada Bentuk simetris, tidak
keluhan ada keluhan
7 Abdomen Tidak terdapat nyeri tekan, Merasa nyeri ulu hati
tidak ada keluhan pada pagi hari
8 Paru-paru Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
9 Jantung Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
10 Ekstermitas
- Atas Tidak ada keluhan Tidak ada keluhan
- Bawah Nyeri pada sendi sekitar Tidak mampu berdiri
lutut dan berjalan, nyeri lutut.

H. Harapan
keluarga
Ny. J berharap penyakitnya segera sembuh dan anggota keluarga dalam keadaan
sehat
I. Data
tambahan
1. Nutrisi : Ny. J
dan keluarga makan 3 kali sehari dengan lauk pauk yang sederhana. Biasnya
Ny. J dan keluarga makan dengan nasi, ikan, lauk pauk dan kurang
mengkonsumsi sayur-sayuran.
2. Eliminasi :
Ny. J dan keluarga tidak pernah memiliki kesulitan dalam BAB dan BAK.
3. Istirahat tidur
: Ny. J dan keluarga istirahat dan tidur cukup dalam sehari.
4. Aktivitas
sehari-hari : Ny. J bekerja sebagai petani, menanam padi dari pagi sampi sore,
ibu kandung nya hanya mampu beraktivitas seperti ke kamar mandi atau
ketempat tidur.
5. Gaya hidup
tidak sehat (merokok, minum-minuman keras, dll) : Ny. J dan ibu kandungnya
tidak mempunyai kebiasaan seperti merokok, minum-minuman keras, dan
mengkonsumsi obat penenang.
ANALISA DATA
No Data Masalah Kesehatan Masalah Keperawatan
1 Perubahan patologis oleh Nyeri akut
DS
- Klien mengatakan merasa nyeri pada rheumatoid artritis
lutut kiri dan kanan.
P : nyeri saat malam hari atau saat
cuaca dingin
Q : nyeri seperti nyilu-nyilu dan kaku
R : nyeri terasa di bagian lutut kiri dan
kanan
S: skala nyeri 5
T: nyeri hilang timbul
DO:
- Klien tampak meringis dan
memegang kedua lututnya
- TD 160/100
- RR 18 kali per menit
- S 37,0 °C
- N 112 kali per menit

2 Gangguan neuromskular Hambatan mobilitas


DS:
- Klien mengatakan terasa kaku (nyeri), disuse, kaku fisik
pada kedua lututnya khususnya sendi
pada pagi hari
- Klien mengatakan ketika terasa
nyeri kedua kakinya saat diluruskan
terasa sulit dan harus perlahan-
lahan.
- Klien mengatakan bila sudah
terasa nyeri, kedua lututnya terasa
begetar bila berjalan.
DO:
- Klien tampak kesulitan
membolak-balikan posisi
3 DS : Hilangnya kekuatan otot, Resiko cidera
- Klien mengatakan sulit rasa nyeri
berdiri bila terasa nyeri
- Klien mengatakan bila
bangun tidur dan hendak
berjalan harus memegani
dinding rumahnya.
DO :
- Kaki klien tampak gemetaran
saat berdiri

PEMBOBOTAN MASALAH (SKORING)


1. Nyeri akut
berhubungan dengan perubahan patologis oleh rheumatoid artritis.
No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 3/3x1 1 Masalah sudah terjadi dan perlu
- Aktual segera diatasi.
2 Kemungkinan masalah 1/2x2 1 Ny. J selalu mengeluh nyeri pada
dapat di ubah: kedua lututnya,ketika lututnya sakit
- sebagian Ny. J hanya memijat sampai nyeri itu
menghilang. Bila nyeri datang lagi,
Ny. J memijatnya lagi.
3 Potensial masalah untuk 2/3x1 2/3 Diharapkan Ny. J dapat mengetahui
dapat dicegah : kapasita nyeri secara komprehensif
- cukup termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor
presipitasi dan Ny. J dapat
mengontrol rasa nyerinya.
4 Menojolnya masalah : 2/2x1 1 Menurut Ny. J masalah nyeri ini
- Masalah harus segera ditangani
berat harus
segera ditangani
Skor Total 3 2/3

2. Resiko cidera
berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.
No Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
1 Sifat masalah 2/3/x1 2/3 Masalah ancaman kesehatan dan
perlu segera diatasi
- Resiko
2 Kemungkinan masalah 1/2x2 1 Dengan merubah gaya berjalan dan
proteksi diri dalam menjaga
dapat di ubah:
keseimbangan dapat meminimalkan
- Sebagian resiko cidera.
3 Potensial masalah untuk 2/3x1 2/3 Dengan berjalan memegang dinding
dapat mencegah terjadinya cidera.
dapat dicegah :
- cukup
4 Menojolnya masalah : 2/2x1 1 Menurut Ny. J masalah resiko cidera
ini harus segera ditangani
Skor Total 3 1/3

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Nyeri akut
berhubungan dengan perubahan patologis oleh rheumatoid artritis.
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromskular
(nyeri), disuse, kaku sendi.
3. Resiko cidera
berhubungan dengan hilangnya kekuatan otot, rasa nyeri.

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa Tujuan/SMART Rencana Tindakan


Keperawatan Umum Khusus
Nyeri akut Setelah dilakukan 1. Ny. J mampu 1. Lakukan pengkajian
berhubungan dengan pertemuan selama 1x45 mengontrol nyeri nyeri secara
2. Ny. J melaporkan
perubahan patologis menit, Ny. J mengatakan komprehensif
bahwa nyeri
oleh rheumatoid nyeri berkurang. termasuk lokasi,
berkurang
artritis. karakteristik, durasi,
3. Ny. J mampu
DS frekuensi, kualitas
mengenali nyeri
- Klien mengatakan dan faktor presipitasi
2. Observasi reaksi
merasa nyeri pada
lutut kiri dan kanan. nonverbal dari
P : nyeri saat malam ketidaknyamanan.
3. Ajarkan tentang
hari atau saat
cuaca dingin tehnik
Q : nyeri seperti nonfarmakologi untuk
nyilu-nyilu dan mengurangi nyeri
kaku dengan management
R : nyeri terasa di nyeri masase (dipijat)
bagian lutut kiri
dan kompes jahe
dan kanan
dengan air hangat.
S: skala nyeri 5
T: nyeri hilang
timbul
DO:
- Klien tampak
meringis dan
memegang kedua
lututnya
- TD 160/100
- RR 18 kali per
menit
- S 37,0 °C
- N 112 kali per
menit

Hambatan mobilitas Setelah dilakukan 1. 1. Kaji kemampuan


fisik berhubungan pertemuan selama 1x45 Ny. J mampu klien dalam mobilisasi.
2. Ajarkan klien
dengan gangguan menit, Ny. J dapat meningkatkan
neuromskular bagaimana merubah
beraktivitas tanpa adanya aktivitas fisiknya
(nyeri), disuse, kaku 2. posisi dan berikan
hambatan rentang gerak
sendi. Ny. J mengerti bantuan jika diperlukan
3. Sarankan kepada
DO: tujuan dari
klien untuk
Klien tampak peningkatan menggunakan tongkat.
kesulitan membolak-
mobilitas.
balikan posisi. 3.
Ny. J
memverbalisasikan
perasaan dalam
meningkatkan
kekuatan dan
kemampuan
berpindah
Resiko cidera Setelah dilakukan 1. 1.
berhubungan dengan pertemuan selama 1x45 Ny. J terbebas dari Sarankan penempatan

hilangnya kekuatan menit, diharapkan Ny. J cedera saklar lampu ditempat


2.
yang mudah di jangkau
otot, rasa nyeri. tidak mengalami resiko
Ny. J mampu
Ny. J
DO : cidera. menjelaskan cara atau 2.
Kaki klien tampak metode untuk Anjurkan keluarga
gemetaran saat mencegah cedera untuk menemani Ny. J
3. 3.
berdiri
Ny. J mampu Berikan penjelasan pada
mengenali perubahan Ny. J dan keluarga
status kesehatan adanya perubahan status
kesehatan dan penyebab
penyakit.

CATATAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


No Tanggal dan Implementasi / DAR Evaluasi / SOAP
DX Waktu
1 12/03/2016 D: S : klien masih
12.00 WIB - Klien mengatakan merasa nyeri pada lutut mengeluh nyeri
kiri dan kanan. pada lututnya.
P : nyeri saat malam hari atau saat cuaca O : klien tampak
dingin memegang kedua
Q : nyeri seperti nyilu-nyilu dan kaku lututnya.
R : nyeri terasa di bagian lutut kiri dan
A : Masalah nyeri
kanan
akut belum teratasi
S: skala nyeri 5
P : Lanjutkan
T: nyeri hilang timbul
- Klien tampak meringis dan intervensi 3
memegang kedua lututnya
-
TD 160/100
-
RR 18 kali per menit
-
S 37,0 °C
-
N 112 kali per menit
A:
- melakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan
faktor presipitasi
- mengobservasi reaksi nonverbal dari
ketidaknyamanan
- mengajarkan tentang tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
dengan management nyeri masase (dipijat)
dan kompes jahe dengan air hangat.
R:
Klien melakukan kompres jahe selama 15-
20 menit
2 12/03/2016 D: S : klien mengatakan
12.30 WIB - Klien mengatakan terasa kaku pada lututnya kaku dan
kedua lututnya khususnya pada pagi bengkak
hari O : lutut klien
- Klien mengatakan ketika terasa tampak bengkak
nyeri kedua kakinya saat diluruskan sebelah kanan
terasa sulit dan harus perlahan-lahan.
A : Masalah
- Klien mengatakan bila sudah terasa
hambatan mobilitas
nyeri, kedua lututnya terasa begetar bila
fisik belum teratasi
berjalan.
P : lanjutkan
- Klien tampak kesulitan membolak-
balikan posisi intervensi 1-3
A:
-
Mengkaji kemampuan klien dalam
mobilisasi.
-
Mengajarkan klien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
-
menyarankan kepada klien untuk
menggunakan tongkat.
R:
Klien melakukan/merubah posisi duduk ke
posisi berdiri.
3 12/03/2016 D: S : klien mengatakan
01.00 WIB - mampu berjalan
Klien mengatakan sulit berdiri bila terasa dengan
nyeri berpegangan ke
-
tembok saat pagi
Klien mengatakan bila bangun tidur dan
hari nyeri lutut.
hendak berjalan harus memegani dinding
O : klien tampak
rumahnya.
- mampu berjalan
Kaki klien tampak gemetaran saat berdiri dengan seimbang.
A : Masalah resiko
A:
cidera belum
-
teratasi
Menyarankan penempatan saklar lampu
P : lanjutkan
ditempat yang mudah di jangkau Ny. J
- intervensi 1-3
Menganjurkan keluarga untuk menemani Ny.
J
-
Memberikan penjelasan pada Ny. J dan
keluarga adanya perubahan status kesehatan
dan penyebab penyakit.
R:
Keluarga selalu menemani klien saat sakit.
1 13/03/2016 D: S : klien masih
11.30 WIB - Klien mengatakan masih merasa nyeri mengeluh nyeri
pada lutut kiri dan kanan. pada lututnya.
P : nyeri saat malam hari atau saat cuaca O : klien tampak
dingin memegang kedua
Q : nyeri seperti nyilu-nyilu dan kaku lututnya.
R : nyeri terasa di bagian lutut kiri dan
kanan A : Masalah nyeri
S: skala nyeri 5 akut belum teratasi
T: nyeri hilang timbul P : Lanjutkan
- Klien tampak meringis dan intervensi 3
memegang kedua lututnya
-
TD 150/100
-
RR 17 kali per menit
-
N 89 kali per menit
A:
- mengajarkan tentang tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
dengan management nyeri masase (dipijat)
dan kompes jahe dengan air hangat.
R:
Klien melakukan kompres jahe selama 15-
20 menit
2 13/03/2016 D: S : klien mengatakan
12.00 WIB - Klien mengatakan masih terasa lututnya kaku dan
kaku pada kedua lututnya khususnya bengkak
pada pagi hari O : lutut klien
- Klien mengatakan bila sudah terasa tampak bengkak
nyeri, kedua lututnya terasa begetar bila sebelah kanan
berjalan.
A : Masalah
- Klien tampak kesulitan membolak-
hambatan mobilitas
balikan posisi
fisik belum teratasi
- Lutut klien tampak bengkak bagian
P : lanjutkan
kanan/
A: intervensi 1-3
-
Mengkaji kemampuan klien dalam
mobilisasi.
-
Mengajarkan klien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
-
menyarankan kepada klien untuk
menggunakan tongkat.
R:
Klien melakukan/merubah posisi duduk ke
posisi berdiri.
3 13/03/2016 D: S : klien mengatakan
12.30 WIB - mampu berjalan
Klien mengatakan masih sulit berdiri bila dengan
terasa nyeri berpegangan ke
-
tembok saat pagi
Kaki klien masih tampak gemetaran saat
hari nyeri lutut.
berdiri
O : klien tampak
A:
mampu berjalan
-
Menyarankan penempatan saklar lampu
dengan seimbang.

ditempat yang mudah di jangkau Ny. J A : Masalah resiko


- cidera belum
Menganjurkan keluarga untuk menemani Ny.
teratasi
J
- P : lanjutkan

Memberikan penjelasan pada Ny. J dan intervensi 1-3


keluarga adanya perubahan status kesehatan
dan penyebab penyakit.
R:
Keluarga selalu menemani klien saat sakit
1 14/03/2016 D: S : klien mengatakan
11.20 WIB - Klien mengatakan masih merasa nyeri nyeri pada lututnya
pada lutut kiri dan kanan. sudah berkurang
P : nyeri saat malam hari atau saat cuaca dan jarang timbul
dingin nyeri lagi.
Q : nyeri seperti nyilu-nyilu dan kaku O : klien tampak
R : nyeri terasa di bagian lutut kiri dan tersenyum ceria.
kanan A : Masalah nyeri
S: skala nyeri 4 akut teratasi
T: nyeri hilang timbul
P : Hentikan
- Klien tampak meringis dan
intervensi
memegang kedua lututnya
-
TD 150/90
-
RR 18 kali per menit
-
N 102 kali per menit
A:
- mengajarkan tentang tehnik
nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri
dengan management nyeri masase (dipijat)
dan kompes jahe dengan air hangat.
R:
Klien melakukan kompres jahe selama 15-
20 menit
2 14/03/2016 D: S : klien mengatakan
12.00 WIB - Klien mengatakan terasa kaku pada lututnya sudah tidak
kedua lututnya khususnya pada pagi kaku lagi
hari O : lutut klien sudah
- Klien mengatakan bila sudah terasa tidak tampak
nyeri, kedua lututnya terasa begetar bila bengkak sebelah
berjalan.
kanan
- Lutut klien masih tampak bengkak
A : Masalah
bagian kanan.
A: hambatan mobilitas
- fisik teratasi
Mengkaji kemampuan klien dalam P : Hentikan
mobilisasi. intervensi
-
Mengajarkan klien bagaimana merubah
posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
-
menyarankan kepada klien untuk
menggunakan tongkat.
R:
Klien melakukan/merubah posisi duduk ke
posisi berdiri.
3 14/03/2016 D: S : klien mengatakan
12.20 WIB - mampu berjalan
Klien mengatakan masih sulit berdiri bila dengan
terasa nyeri berpegangan ke
-
tembok saat pagi
Kaki klien sudah tidak tampak gemetaran
hari nyeri lutut.
saat berdiri
O : klien tampak
A:
mampu berjalan
-
Menyarankan penempatan saklar lampu
dengan seimbang.

ditempat yang mudah di jangkau Ny. J A : Masalah resiko


- cidera teratasi
Menganjurkan keluarga untuk menemani Ny.
P : Hentikan
J
- intervensi.

Memberikan penjelasan pada Ny. J dan


keluarga adanya perubahan status kesehatan
dan penyebab penyakit.
R:
Keluarga selalu menemani klien saat sakit
Diketahui

Mahasiswa Dosen Pembimbing


(Ega Mawarni) (Ardi Wahyudi, M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai