STEP 1
Pulse oxymetri: suatu metode atau alat yg digunakan u/ menilai saturasi oksigen dlm darah
Biasanya digunakan u/ menilai konsentrasi dlm darah. Seberapa byk oksigen yg berikatan dg
hemoglobin.
Triple airway manuever: teknik pengelolaan jalan napas dasar dg manuver sederhana yg
trdiri dari 3 kombinasi
1. Head tilt (ekstensi kepala)
2. chin lift (angkat dagu)
3. jaw thrust : membuka mulut , mandibula ditarik k depan lalu ke atas. Head tilt dan chin lift
: u/ obstruksi jalan nafas krn lidah terdorong ke belakang. Jaw thrust u/ trauma leher.
Head tilt dan chin lift kontraindikasi pd fraktur servikal.
Jaw thrust: u/ trauma leher
Definitive airway: penanganan pembukaan jalan nafas dg alat. ada 2 yaitu secara surgical
tracheostomi cricotiroidotomi dan non surgicalintubasi nasotracheal dan orotracheal
(OPA).
Oropharyngeal airway: alat yg digunakan u/ pengelolaan jalan napas dg menahan lidah agar
airway tdk tertutup. Indiaksi untuk pasien yg tdk sadar dan tdk ada reflek muntah
STEP 2
Fraktur impresi: lwt ananmesis. Mekanisme jatuhnya tau KLL sprti apa. Tanda fisik. Semisal
dari pengendara mobil. Dari kaca depan yg pecah . kalau lutut ada memar.
Pengendara motor: sdh menganamnesis fraktur impresi . os. Ethmoid atau os.sfenoid ada
hub dg atap bag hidung perdarahan. Cek x-ray stlh resusitasi.
4. Mengapa pasien mengeluarkan suara seperti mengorok dan berkumur?
Snoring mengorok: sumbatan krn lidah jth ke belakang. Penurunan kesadaran otot lidah
melemah sehingga lidah jatuh ke belakang. Musculus apa yg mebuat lidah jatuh ke belakang
Gurgling: adanya cairan atau darah
Stridor: sumbatan krn benda asing.
5. Mengapa dokter melakukanprimary survey dan mencurigai sumbatan jalan napas? tekniknya
bgmn?
Primary survey: ada KGD tahapnya. Persiapan, trias, primary survey. Yg tahap ABCDE.dicari
lagi yaa ABCD
AHA 2010 ATLS 9, ACLS
Apa ada sumbatan jalan napas. Primary survey wajib dilakukan. Krn pasien sianosis, RR
meningkat dsb.
Secondary survey.
Airway jalan napas: look listen feel, buka jalan napas dg cross finger atu finger sweep.
Breathing pernapasannya diperhatikan, kuat atau gak, frek napas teratur nafasnya
Circulation perdarahannya. Ada yg interna atau eksterna. Kompres es, tekan atau bebat.
Disability: cek kesadaran, pa ada cedera kepala, cedera tulang leherny
Exposure: kontrol lingk, buka bajunya. Cegah hipotermi.
6. Mengapa stlh diberi penatalaksanaan saturasi oksigen turun dari 92% mjd 89%?
Suara berkumur terkait dg blm dilakukan pembersihan jalan nafas. Cross finger , Finger
sweep dg suction. Dilakukan dg keduanya. Dilakukkannya krg benar
Msh ada cairan, darah. Menyebab ventilasi o2 berkurang.
Faktor teknis: stlh primary survei harus ABCD diamati berulang. Petugas blm bs memasang
alatnya krg benar. Atau bs pasien yg merubah posisi miring atau salah memasang alat. Hrs
sering dicek secara rutin.
Prasat jackson
I: sesak napas, stridor inspirator, retraksi suprasternal KU msh baik
II: gejala I + dg retraksi epigastrium dan penderita mulai gelisah
III: gejala II + retraksi supra/infraclavicula penderita sesak gelisah dan sianosis
IV: gelaja III + retraksi intercosta, penderita berusaha sekuat tenaga menarik udara, lama
kelamaan trjd paralisis pusat pernapasan bs meninggal
9. Mengapa dokter melakukan triple airway manuver thdp pasien?apa indikasinya?tekniknya
bgmn?
10. Apa interpretasi GCS E2M4V2 terkait penatalaksanaannya? Apa bedanya dg px AVPU?
11. Apa indikasi dari definitive airway? tekniknya bgmn? Advance airway? Beda keduanya.
sebutkan alat2nya.
12. Apa saja alat2 suplementasi oksigen beserta indikasinya? Indikasi pemberian dan
prinsip?komplikasi suplementasi oksigen
13. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari OPA dan NPA? tekniknya bgmn?
14. Komplikasi sumbatan jalan napas?
15. Indikasi penggunaan Pulse oxymetri
STEP 4
STEP 7
- Laserasi,
- Kontusio,
- Hematoma pada dahi
- Ada depresi yang tampak pada dahi, tp terkadang susah di amati
karena ada...
- Edema jaringan lunak sekitar
- Nyeri wajah
- Rhinorrrhea
Gurgling adalah suara abnormal pada pernafasan dengan karakteristik suara seperti berkumur, di
temukan jika terdapat cairan pada saluran pernafasan.
Gurgling : sumbatan oleh cairan
Stridor : sumbatan pada plika vokalis
Snoring : sumbatan akibat jatuhnya pangkal lidah ke belakang
http://www.artikelkedokteran.com/366/kesadaran-menurun.html
Keith L. Moore dan Anne M. R. Agur. Anatomi Klinis Dasar. 2002. Jakarta :
Hipokrates
5. Mengapa dokter melakukanprimary survey dan mencurigai sumbatan jalan napas? tekniknya
bgmn?
SURVEI PRIMER
a) Difokuskan pada bantuan napas dan bantuan sirkulasi serta defibrilasi. Tindakan survey
primer meliputi :
A airway (jalan nafas)
B breathing (bantuan nafas)
C circulation (bantuan sirkulasi)
D defbrilation (terapi listrik)
b) Sebelum melakukan tahapan A (airway), harus terlebih dahulu dilakukan prosedur awal
pada korban/pasien, yaitu :
a. Memastikan keamanan lingkungan bagi penolong
c. Meminta pertolongan.
Jika ternyata korban/pasien tidak memberikan respon terhadap panggilan, segera minta
bantuan dengan cara berteriak "Tolong !!! untuk mengaktifkan sistem pelayanan medis
yang lebih lanjut.
i. Mulut ke mulut
Bantuan pernapasan dengan menggunakan cara ini merupakan cara
yang cepat dan efektif untuk memberikan udara ke paru-paru korban/pasien.
Pada saat dihikukan hembusan napas dari mulut ke mulut, penolong harus
mengambil napas dalam terlebih dahulu dan mulut penolong harus dapat
menutup seluruhnya mulut korban dengan baik agar tidak terjadi kebocoran
saat menghembuskan napas dan juga penolong haras menutup lubang hidung
korban/pasien dengan ibu jari dan jan telunjuk untuk mencegah udara keluar
kembah dari hidung. Volume udara yang diberikan pada kebanyakkan orang
dewasa adalah 700 - 1000 ml (10 ml/kg).
Volume udara yang berlebihan dan laju inpirasi yang terlalu cepat dapat
menyebabkan udara memasuki lambung, sehingga terjadi distensi lambung
ii. Mulut kehidung
Tekhnik ini direkomendasikan jika usaha ventilasi dari mulut korban
tidak memungkinkan, misalnya pada trismus atau dimana mulut korban
mengalami ,luka yang berat, dan sebaliknya jika melalui mulut kehidung,
penolong harus menutup mulut korban/pasien.
iii. Mulut ke Stoma.
Pasien yang mengalami laringotomi mempunyai lubang (Stoum) yang
menghubungkan trakhei langsung ke kulit. Bila pasien mengalami kesulitan
pernapasan maka harus dilakukan ventilasi dari mulut ke Stoma.
c) C (CIRCULATION) Bantuan sirkulasi
Terdiri dari 2 tahapan
a. Memastikan ada tidaknya denyut jantung korban/pasien.
i. Ada tidaknya denyut jantung korban/pasien dapat ditentu kan dengan meraba
arteri karotis didaerah leher korban/ pasien, dengan dua atau tiga jari tangan
(jari telunjuk dan tengah) penolong dapat meraba pertengahan leher sehingga
teraba trakhea, kemudian kedua jari digeser ke bagian sisi kanan atau kin kira-
kira I – 2 cm, raba dengan lembut selama 5 - 10 detik
ii. Jika teraba denyutan nadi, penolong baru kembali memeriksa pernapasan
korban dengan melakukan manuver tengadah kepala topang dagu untuk menilai
pernapasan korban/ pasien. Jika tidak bernapas lakukan bantuan pemapasan,
dan jika bemapas pertahankan jalan napas.
d) D (DEFIBRILATION)
Defibrilation atau dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan istilah
defibrilasi adalah suatu terapi dengan memberikan energi listrik. Hal ini dilakukan jika
penyebab henti jantung (cardiac arrest) adalah kelainan irarna jantung yang disebut
dengan Fibrilasi Ventrikel. Dimasa sekarang ini sudah tersedia alat untuk defibrilasi
(defibrilator) yang dapat digunakan oleh orang awam yang disebut Automatic External
Deftbrilation, dimana alat tersebut dapat mengetahui korban henti jantung ini harus
dilakukan defibrilasi atau tidak, jika perlu dilakukan defibrilasi alat tersebut dapat
memberikan tanda kepada penolong untuk melakukan defibrilasi atau melanjutkan
bantuan napas dan bantuan sirkulasi saja.
Henti jantung (cardiac arrest) ialah terhentinya jantung dan peredaran darah secara tiba-
tiba, pada seseorang yang tadinya tidak apa-apa; merupakan keadaan darurat yang paling
gawat.
Pada henti jantung yang tidak diketahui, penolong pertama-tama membuka jalan napas
dengan menarik kepala ke belakang. Bila korban tidak bernapas, segera ti up paru korban 3
5 kali, lalu raba denyut a. carotis.
http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/39_ResusitasiJantungParudanOtak.padaf/39_ResusitasiJa
ntungParudanOtak.html
6. Mengapa stlh diberi penatalaksanaan saturasi oksigen turun dari 92% mjd 89%?
Pada pasien masih terdengar suara berkumur suara berkumur adalah tanda
bahwa ada cairan/ darah yang menyumbat saluran napas bagian atas artinya
kemungkinan besar adalah pada pasein ini, obstruksi oleh lidah sudah tertangani
oleh tripe airway manuver karena ngorok nya hilang, namun sumbatan karena
cairan/ darah belum dapat tertangani sepenuhnya karena masih ada suara
gurgling pembersihan jalan napas bisa menggunakan sweeping finger atau bisa
menggunakan suction kemungkinan pada pasien ini 1) belum dilakukan
pembersihan jalan napas 2)sudah dilakukan sweeping finger, namun belum
digunakan suction sehingga jalan napas masih belum clear dari cairan/darah 3)
sudah dilakukan pembersihan jalan napas dengan keduanya tapi belum sempurna
dalam pelaksanaan memang telah disebutkan pemasangan OPA, namun belum
disebutkan di skenario apakah suction telah dilakukan atau belum bila memang
masih ada cairan/darah masih ada sumbatan airway oksigenisasi dan ventilasi
berkurang prosentase oksigen yang berikatan dgn hb di darah arteri berkuran =
saturasi semakin turun mempengaruhi otak penurunan kesadaran
10. Apa interpretasi GCS E2M4V2 terkait penatalaksanaannya? Apa bedanya dg px AVPU?
MATA SCORE
Spontan membuka mata 4
Terhadap suara membuka mata 3
Terhadap nyeri membuka mata 2
Menutup mata terhadap segala jenis rangsang 1
VERBAL RESPON SCORE
Berorientasi baik 5
Bingung 4
Membentuk kata tapi tidak mengucapkan sesuatu 3
Bergumam (groaning) 2
Tidak bersuara 1
MOTORIK RESPON SCORE
Menurut perintah 6
Mampu melokalisir rangsangan sensorik 5
Menolak rangsang nyeri pada anggota gerak 4
(withdrawal)
Menjauhi rangsang nyeri (flexion) 3
Ekstensi spontan 2
Tidak ada gerakan 1
PENILAIAN SCORE
Komposmentis 15
Coma 3
Tingkat kesadaran
E2M4V2
c. Non Surgical
i. Intubasi Endotrachea
Proses memasukkan pipa ET ke dalam trachea pasien. Bila pipa
dimasukkan melalui mulut, disebut intubasi orotrachea, sedangkan jika
pipa dimasukkan melalui hidung disebut intubasi nasotrachea.
o Kegunaan :
Membuka jalan nafas atas
Membantu pemeliharaan oksigen konsentrasi tinggi
Mencegah jalan nafasa dari aspirasi isi lambung / benda asing
Mempermudah suction dalam trachea
Alternative untuk memasukkan obat
o Indikasi :
Cardiac arrest bila ventilasi kantung nafas tidak memungkinkan
/ tidak efektif
Pasien sadar dengan gangguan pernafasan dan pemberian
oksigen yang tidak adekuat dengan lat-alat ventilasi yang non
invasive
Pasien yang tidak bisa mempertahankan jalan nafas (koma)
d. Surgical
i. Tracheostomi
ii. Cricotiroidotomi
o Indikasi :
Ketidakmampuan melakukan intubasi trachea
Edema glottis
Fraktur laryng
Perdarahan Orofaring berat yang membuntu airway dan pipa
ET tidak dapat dimasukkan ke dalam plica
Advanced Trauma Life Support for Doctors, American College of Surgeons
Committee on Trauma, 7th edition
13. Apa saja indikasi dan kontraindikasi dari OPA dan NPA? tekniknya bgmn?
14. Komplikasi sumbatan jalan napas?
15. Indikasi penggunaan Pulse oxymetri?
Nilai Pulse Arti Klinis Pilihan suplementasi O2
Oxymetri
95-100% Dalam batas normal Kanul binasal
90-95% Hipoksia ringan sampai sedang Sungkup muka sederhana
85=90% Hipoksia sedang sampai berat Sungkup muka dengan
reservoir O2 atau ventilasi
dibantu
<85% Hipoksia berat yang mengancam Ventilasi dibantu
jiwa