Anda di halaman 1dari 14

Simon Andika, Sandra Octaviani, Pemetaan Cakupan Pemancar Wireless Fidelity… 55

PEMETAAN CAKUPAN PEMANCAR WIRELESS FIDELITY DI


UNIVERSITAS KATOLIK ATMA JAYA KAMPUS SEMANGGI
GUNA MENGATASI BLANK SPOT

Simon Andika1, Sandra Octaviani1


1,2
Program Studi Teknik Elektro, Fakultas Teknik
Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya
e-mail:1simonandika.hutagalung@gmail.com, 2sandra.oct@atmajaya.ac.id

ABSTRAK

Wireless Fidelity (WiFi) sesuaiInstitute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11
dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengakses Internet di lingkungan kampus Universitas Atma Jaya
(UAJ).Akses Internet yang lancar adalah harapan tiap mahasiswa, tetapi tidak jarang terkendalablank
spotsaat mengakses internet, yaitu kondisi saat perangkat receiver tidak mendapat sinyal dari
transmitter yaitu akses point (AP).Kemungkinan tidak mendapatkan sinyal disebabkan oleh
spesifikasi AP dan letak AP yang kurang tepat dengan kondisi lingkungan UAJ.Pemeriksaan daerah
cakupan WiFi pada 122 titik di UAJ kampus semanggi yang terbagi dari 104 titik outdoor dan 18 titik
indoor untuk memperoleh pemetaanReceived Signal Strength Indicator(RSSI)yang berkaitan dengan
daya WiFi. Hasil pemetaan didapatkan nilai RSSI untuk setiap titik, dan blank spot hanya terjadi pada
kondisi outdoor, untuk itu dibuat perhitungan link budget dengan simulasi guna mengatasi blank
spot.Perhitungan link budget dengan simulasi visual studio menggunakan rumus propagasi cost-231
untuk outdoor. Simulasi menunjukkan bahwa diperlukan AP baru dan penataan baru terkait letak AP
sehingga blank spot dapat teratasi yang kemudian diimplementasikan pada lapangan. Saat pengujian
terjadi perbedaan letak AP secara teknis pada lapangan dengan simulasi, yang disebabkan AP
membutuhkan aliran listrik dan adanya penghalang yang mempengaruhi sinyal, karena pada simulasi
tidak memperhitungkan redaman, dan masih dibutuhkan perhitungan rumus propagasi yang sesuai
lingkungan UAJ.
Kata kunci : WiFi, blank spot, pemetaan, cost-231

ABSTRACT

Wireless Fidelity (WiFi) refers to the Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE) 802.11
utilized by students to access the Internet at Atma Jaya University (UAJ). Smooth Internet access is
the hope of every student, but blank spot could be happened, i.e. cases where the receiver does not get
the signal from the access point (AP). This might be caused by the APperrformance or by AP
posistion. WiFi coverage area observationhas be conducted at 122 points in that consists of 104
outdoor and 18 indoor, to obtainthe Received Signal Strength Indicator (RSSI) mapping for each
point. The observation shows that blank spots occur only in the outdoor area. To overcome this
problem, the link budget calculation is conducted for each AP’s with Cost 231 model for outdoor
propagation, the RSSI ofeach AP is showed in the map of the area under test using Visual
Studio.Simulation results in colors, green show strong or average RSSI, yellow show weak RSSI and
red show that blank spots occured. Using simulation the blank spots can be overcomed by
implementing new AP’s as well as altering the positions of existing AP’s. During the field test, the
56 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No.1, April 2016: 55 - 68

positions of AP’s differ from that of the simulated scenario, due to the physical obstacles found in the
field, namely the building structure and electrical outlets placements. Disparities between field test
and simulation results are due to the wall attenuation which is omitted from simulation, and the other
propagation model need to be researched for.

Keywords :WiFi, blank spotmapping, Cost-231

PENDAHULUAN

Penggunaan Internet dewasa ini TEORI PENDUKUNG


sudah sangat meluas, khususnya di
kalangan mahasiswa.Mahasiswa dapat A. Wireless Fidelity (WiFi)
mengakses berita terbaru, menambah
ilmu pengetahuan, berkomunikasi dan Wireless Fidelity (WiFi) adalah
masih banyak lagi kegunaan dari teknologi jaringan nirkabel yang
internet yang diakses dengan menggunakan gelombang radio
menggunakan komputer, Laptop atau mengacu pada jenis IEEE 802.11
Gadget.Mahasiswa yang berada di Wireless Local Area Network
lingkungan kampus umumnya (WLAN).WLAN memperluas
mengakses internet dengan WiFi, karena jangkauan Local Area Network (LAN)
dapat diakses dengan mudah dan tanpa dengan menyediakan konektivitas
biaya.Akses internet yang lancar adalah nirkabel
harapan tiap mahasiswa, tetapi tidak
jarang mahasiswa mengeluh karena B. Standard IEEE 802.11
akses internet terhambat. Penyebabnya IEEE 802.11 adalah sebuah
adalah tidak mendapatkan sinyal yang standart yang digunakan dalam jaringan
baik berkaitan dengan daya WiFi yang Wireless / jaringan Nirkabel dan
kurang. Mahasiswa seringkali harus diimplementasikan di seluruh peralatan
memilih tempat atau lokasi dan waktu Wireless yang ada. Standard 802.11
tertentu untuk mendapat sinyal terkuat yang ada sampai sekarang ini adalah
dari WiFi dan menghindari blank spot. 802.11a, 802.11b, 802.11g, dan
Kondisi blank spot menyebabkan 802.11n.jenis IEEE 802.11 [4] :
perangkat penerima tidak terjangkau
sinyal WiFi sehingga tidak dapat 1. 802.11b
mengakses Internet. 802.11b merupakan pengembangan
Sebagai jaringan nirkabel, jaringan dari standar IEEE 802.11 yang asli,
WiFi sangat tergantung dari konfigurasi yang bertujuan untuk meningkatkan
pada Physical Layer (PHY) seperti kecepatan hingga 5.5 Mb/s atau 11
propagasi, antena, jarak transmitter, Mb/s tapi tetap menggunakan
receiver, dan sebagainya. Pemetaan frekuensi 2.45 GHz. Dikenal juga
cakupan sinyal WiFi diperlukan untuk dengan IEEE 802.11 HR. Pada
mengurangi blank spot. Penambahan prakteknya, kecepatan maksimum
perangkat WiFi atau penataan baru yang dapat diraih oleh standar IEEE
terkait letak AP bisa menjadi solusi. 802.11b mencapai 5.9 Mb/s pada
protokol TCP, dan 7.1 Mb/s pada
protokol UDP. Perkiraan jangkauan
Simon Andika, Sandra Octaviani, Pemetaan Cakupan Pemancar Wireless Fidelity… 57

untuk pengunaan indoor 35 meter menggunakan kabel UTP crossover atau


dan untuk outdoor 140 meter. kabel USB antar perangkat.
Sistem infrastruktur adalah
2. 802.11a hubungan antar-PC yang menggunakan
Standar wireless network dengan
AP sebagai media penghubung dalam
maksimum data transfer rate 54
Mbps dan bekerja pada frekuensi 5 satu area tertentu (coverage).AP dapat
GHz. Range maksimal untuk indoor dianalogikan dengan hub pada jaringan
hanya sekitar 15 meter. Sedangkan kabel.Pada mode infrastruktur AP
outdoor 30 meter. berfungsi untuk melayani komunikasi
3. 802.11g utama pada jaringan wireless.
802.11g mampu mencapai kecepatan Jaringan konvensional dikenal
hingga 54 Mbps pada pita frekuensi berbagai jenis topologi jaringan seperti
2,4 GHz, sama seperti halnya IEEE
star, ring, dan bus, yang digunakan pada
802.11 biasa dan IEEE 802.11b.
Standar wireless network yang topologi fisik dan toplogi logika.
hampir sama dengan 802.11b. Toplogi fisik merupakan gambaran
Range area 45 meter untuk indoor yang memperlihatkan bagaimana host-
dan 90 meter untuk outdoor. host dalam jaringan terhubung secara
4. 802.11n fisik, ini menyangkut sistem
IEEE 802.11n-2009 adalah sebuah pengkabelan maupun wireless,
perubahan standar jaringan nirkabel
Sedangkan topologi logika lebih
802,11-2.007 IEEE untuk
meningkatkan throughput lebih dari merupakan gambaran bagaimana host-
standar sebelumnya, seperti 802.11b host tersebut berkomunikasi satu sama
dan 802.11g, dengan peningkatan lain.
data rate maksimum dalam lapisan WLAN 802.11b menggunakan
fisik OSI (PHY) dari 54 Mbit/s ke rentang frekuensi 2400-2484,5 MHz
maksimum 600 Mbit/s dengan yang merupakan spectrum RF yang
menggunakan empat ruang aliran di bebas lisensi. Frekuensi ini
lebar saluran 40 MHz. IEEE 802.11n menyebabkan kemungkinan interferensi
didasarkan pada standar 802.11 karena bebas digunakan dan belum ada
sebelumnya dengan menambahkan peraturan tentang penggunaan frekuensi
multiple-input multiple-output tersebut. Cara menghindari interferensi
(MIMO) dan 40 MHz ke lapisan dalam sebuah jaringan WiFi yang
saluran fisik (PHY), dan frame menggunakan beberapa kanal adalah
agregasi ke MAC layer. dengan memberi jarak minimal
frekuensi tengah setiap kanal sebesar 25
MHz [1].
C. Jaringan WiFi
Jaringan WiFi terdiri dari 2 jenis
topologi jaringan, yaitu ad hoc dan
infrastructure.
Pada ad hoc Mode koneksi ini
disebut juga direct connection karena
tanpa menggunakan AP dan masih
58 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No.1, April 2016: 55 - 68

Gambar 1 Frekuensi dan Channel nilai redaman lintasan sinyal, perlu


WiFi diperhitungkan berbagai profil wilayah
D. Cara Kerja Jaringan WiFi yang dilaluinya. Hadirnya pepohonan,
bangunan dan penghalang-penghalang
WiFi bekerja secara nirkabel
lainnya harus juga diperhitungkan
antara pengirim dan penerima dengan
keberadaannya.Untuk itu, kondisi
menggunakan teknologi frekuensi radio
wilayah yang dilalui perambatan
(RF), dalam spektrum elektromagnetik
gelombang juga sering diklasifikasikan
yang terkait dengan propagasi
menjadi beberapa jenis.
gelombang radio. Ketika sinyal RF
Lingkungan UAJ termasuk daerah
dihubungkan ke suatu antena, maka
sub-urban karena memiliki ciri-ciri
medan elektromagnetik dapat
antara lain:
diradiasikan dalam suatu ruang sesuai • Gedung-gedung yang terdapat di
pola radiasi antena itu. Teknologi RF lokasi tersebut berkerangka logam
dengan antena dikemas dalam satu alat dan betonnya tebal, sehingga
yang disebut AP. Tugas utama dari AP membatasi propagasi radiomelalui
adalah untuk memancarkan sinyal agar gedung.
dapat diterima oleh perangkat • Gedung-gedungnya tinggi,
elektronik seperti komputer atau sehingga kemungkinan terjadinya
perangkat elektronik yang harus difraksi pada propagasi sinyal
dilengkapi dengan jaringan nirkabel sangat kecil.
adapter. • Sinyal radio dalam
Perangkat keras yang digunakan perambatannya mengalami
untuk membentuk sebuah jaringan WiFi pantulan denganredaman tertentu.
dari sisi arsitektur penggunanya dibagi
menjadi 2, yaitu European Co-operative for
1. Server Hardware, yaitu hardware Scientific and Technical Research
yang digunakan para penyedia (EURO-COST) membentuk komite
layanan koneksi internet berbasis kerja COST-231 untuk membuat model
WiFi untuk memberikan pelayanan Hatta yangdisempurnakan atau
koneksi internet kepada para diperluas. COST-231 mengajukan suatu
pengguna persamaan untuk menyempurnakan
2. Client Hardware, yaitu hardware model Hatta agar bisa dipakai pada
yang harus dimiliki oleh pengguna frekuensi 2 GHz. Modelredaman
untuk dapat mengakses jaringan lintasan yang diajukan oleh COST-231
computer WiFi [3] ini memiliki bentuk persamaan:
Pl= 46,3 + 33,9logfc – 13,82 log hte –
E. Model Propagasi [(1,1logfc– 0,7) hre–(1,56logfc–0,8] +
Transmisi radio dalam sistem (44,9-6,55loghte)logd (1)
komunikasi nirkabel terjadi melalui Path loss kemudian perhitungan link
lintasan gelombang radio yang tidak budget untuk memperoleh daya sinyal
beraturan.Untuk mengestimasi besarnya yang diterima
Simon Andika, Sandra Octaviani, Pemetaan Cakupan Pemancar Wireless Fidelity… 59

RSSI =PTx+Gtx+Grx-Pl (2) UAJ dari beragam jurusan yang


Keterangan: berbeda. Penyebaran kuesioner untuk
mendukung bahwa pemetaan WiFi di
- PTx= Daya Pancar AP UAJ perlu dilakukan untuk mengetahui
- Gtx= Gain Antena AP ada titik lokasi yang belum tepenuhi
- Grx= Gain Antena BB terkait sinyal WiFi dan solusi untuk
- fc = Frekuensi kerja mengatasinya.
- d = Jarak Komunikasi
- hte = Tinggi antena AP B. Denah Lokasi Pengambilan
- hre = Tinggi Antena BB Data
- Denah keseluruhan UAJ kampus
F. Besar Daya Minimum dan semanggi didapat dari Biro
Maksimum Pengembangan Prasarana dan Sarana
(BPPS) UAJ. Denah tersebut dalam
Cara untuk mengetahui daya tampilan dua dimensi (2D) dan memiliki
maksimum dari BB adalah dengan ukuran skala yang sebenarnya dari
mengukur RSSI pada posisi terdekat setiap tempat yang ada di UAJ. Denah
dengan AP sedangkan untuk daya yang didapat dari BPPS kemudian
minimum atau sensitifitas minimum dibuat ulang dengan tampilan visual 2D
dengan mengukur RSSI pada posisi lengkap dengan letak AP dengan server
terjauh dengan AP. milik Pusat Komputer (PUSKOM) UAJ
Kondisi terbaik untuk mengakses dan dibuat penomoran hingga 108 zona
internet adalah pada saat daya di daerah penelitian outdoor .
maksimum pada BB sebagai perangkat
penerima yaitu -39dBm hingga
-45dBm. Pada kondisi tersebut kondisi
terbaik untuk melakukan akses internet.
Sensitifitas minimum atau daya
minimum yaitu daya terima dari level
atau jarak terjauh dari perangkat BB
memiliki sensitifitas minimum -87 dBm.
Keadaan blank spot pada sistem
komunikasi WiFi adalah ketika RSSI <
-87dBm, karena pada kondisi tersebut
receivertidak dapat melakukan koneksi
dengan WiFi disebabkan pada kondisi
tersebut Service Set Identifier(SSID)
sudah tidak terdeteksi

PERANCANGAN SISTEM
A. Kuesioner
Kuesioner pemetaan WiFi UAJ
kampus Semanggi adalah suatu teknik
pengumpulan data informasi secara garis
besar terkait penggunaan WiFi di UAJ.
Responden kuesioner adalah mahasiswa
60 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No.1, April 2016: 55 - 68

Gambar 4 Denah 2D YB 2

Penentuan zona penelitian


berdasarkan kondisi lapangan yang
memungkinkan untuk melakukan akses
internet yang nyaman bagi mahasiswa
Pemberian nomor pada titik
penelitian membantu untuk membuat
tampilan visual hasil pemetaan, karena
pada tiap titik memiliki RSSI berbeda
dan penamaan AP yang keterangan nya
dapat dilihat pada tabel 1.

C. Daftar Akses Point (AP) Pusat


Komputer (PUSKOM) UAJ

Penelitian ini hanya dibatasi oleh


AP dengan server yang dikelola oleh
Pusat Komputer (PUSKOM) UAJ,
karena pada saat kegiatan pengenalan
Gambar 2 Denah 2D OutdoorUAJ kampus, yaitu IT4U, hanya
disosialisaikan cara koneksi denganWiFi
Pada indoor terdapat 22 zona yang dengang server milik PUSKOM UAJ.
terbagi atas 7 untuk Yustinus Bawah Koneksi terhadap WiFi harus melalui
(YB) 1 pada gambar, dan 13 zona pada proses autentikasi Nomor Induk
YB 2 . Mahasiswa (NIM) dan password, untuk
mengetahui apakah user mahasiswa/I
UAJ. Proses autentikasi hanya
menerima user mahasiswa/I UAJ.
Daftar AP pada tabel 1 berisi
daftar AP yang terdeteksi selama
penelitian dengan SSID milik PUSKOM
,letak AP tersebut, dan spesifikasi AP
[2 ]. Daftar AP ini membantu pada saat
Gambar 3 Denah 2D YB 1 pengambilan data lapangan, karena
terdapat banyak daftar SSID yang
terdeteksi pada saat pengambilan data
lapangan, baik yang dikelola PUSKOM
atau diluar pengelolaan PUSKOM.
Simon Andika, Sandra Octaviani, Pemetaan Cakupan Pemancar Wireless Fidelity… 61

Letak Ptx Gtx


Nomor Tipe AP AP SSID (dBm) (dBi)
Linksys BKS- Atmajaya_Hotspot_ 17 3.7
A E2000 Parkir Public_BKS pkr
Linksys BKS- Atmajaya_Hotspot 17 3.7
B WRT120N Kantin _Public_BKS Ktn
Linksys Hall-C_Atmajaya_ 17 3.7
C E2000 Hall C Hotspot
Linksys Atmajaya_Hotspot 17 3.7
D WRT120N Hall G -Hall G
Linksys Apple Atmajaya_Hotspot_ 17 6.5
E E2500 Store Public_MAC_cafe
Linksys Atmajaya_Hotspot 17 3.7
F E2000 D104 _Class_Gd D
Linksys Yustinus_ 17 1.5
G WRT160N Hall Y Freehotspot_Hall_Y
Linksys
H E2500 YB103 YB-1A 17 6.5
Linksys
I E2500 YB108 YB1B 17 6.5
Linksys
J E2500 YB111 BKS 2B 17 6.5
Linksys Atmajaya_ 17 6.5
K E2500 YB203 Hotspot_Class_YB2B
Linksys
L E2500 YB211 YB2a 17 6.5
X1-X7 TP-Link TP-Link_602052 17 10
E. Metode Pengukuran
D. Topologi Jaringan Wifi UAJ Penelitian ini membutuhkan
Jaringan WiFi di UAJdiasumsikan pengukuran RSSI dengan BB, tinggi
menggunakan Topologi fisik star dan pemancar AP, tinggi penerima, dan
topologi logical bus.Wifi UAJ terbagi jarak.dibatasi dengan menggunakan alat
menjadi dua yaitu dikhususkan pada ukur jarak dengan gelombang ultrasonic.
mahasiswa secara public yang
membutuhkan autentikasi NIM serta E.1 Metode Pegukuran RSSI
password dan kebutuhan tertentu Alat ukur yang digunakan untuk
misalkan di sekretariat fakultas yang mengukur kuat sinyal (dBm) WiFi
membutuhkan password tertentu. adalah BlackBerry tipe Torch 1.

Langkah-langkah pengukuran:
62 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No.1, April 2016: 55 - 68

A. Pilih menu ‘kelola koneksi’ pada


menu utama, maka akan muncul pada
gambar
B. Aktifkan WiFi dengan Check list
pada ‘Wi-Fi’, dan non aktifkan jaringan
seluler saat menggunakan WiFi

Gambar 7 Besar RSSI

Setiap titik pengukuran RSSI


diambil sepuluh sampel kemudian
dihitungdengan mengambil nilai rata-
Gambar 5 Pengaktifan WiFi rata dari data tersebut.

C. Setelah WiFi diaktifkan maka E2. Metode Pengukuran Jarak


pilih ‘setel jaringan Seluler’, maka akan Untuk mengukur jarak antara
muncul tampilan SSID yang terdeteksi pemancar dan penerima bisa dengan
oleh BB. menggunakan alat ukur dengan alat
yang memanfaatkan gelombang
ultrasonic.Cara penggunaan nya adalah.
-Pastikan alat ukur sudah dalam keadaan
hidup
-Pilih tombol ‘laser’ untuk membantu
dalam batas objek yang akan diukur
- - Jika batas pengukuran sudahditentukan
maka pilih ‘measure’, maka hasil
pengukuran akan ditampilkan.
-Untuk memilih satuan dalam meter/feet
pilih tombol ‘feet/meter
Batas pengukuran jarak maksimal
menggunakan alat adalah 20 meter, dan
untuk jarak melebihi 20 meter dgunakan
Gambar 6 Tampilan SSID hasil perhitungan simulasi.
Pengukuran ht dan hr dapat
D. Untuk melihat kuat sinyal (dBm) dilakukan dengan alat ukur jarak.
maka pada SSID yang kita pilih kita klik Alternative untuk mengukur tinggi
icon ‘BB’ pada keypad lalu pilih ‘Lihat pemancar(ht) meteran yang biasa
Perincian Jaringan’ , lalu akan muncul digunakan , dan alternative untuk
tampilan mengukur tinggi penerima pada tiap
zona(hr) bisa menggunakan penggaris.
Simon Andika, Sandra Octaviani, Pemetaan Cakupan Pemancar Wireless Fidelity… 63

F. Hasil Pengukuran RSSI Tabel 3 Warna Sinyal


Hasil pengukuran didapatkan Kuat Sinyal Simbol Keterangan
dengan menghitung rata-rata sepuluh (dBm) Warna Warna
sample data RSSI pada tiap titik nya.
Misalkan pada zona pengukuran di -39 s/d -60 Hijau tua Kuat
dapat hasil –65,-66.-66,-67,-68,-65,-66,-
69,-70,-69.Maka hasil RSSI adalah -60.001 s/d Hijau Sedang
-67.10 yang merupakan nilai rata-rata -80 muda
nya.
Contoh hasil pengukuran dapat -80.001 s/d Kuning Lemah
dilihat pada tabel 2 Pada hasil -87
pengukuran juga ditampilkan tinggi
pemancar (ht), tinggi penerima (hr), dan <-87 Merah Blankspot
nama AP yang sinyal nya terdapat pada
zona yang diukur.
Hasil Pemetaan outdoor lengkap
Tabel 2 RSSI
dapat dilihat pada gambar
NO SSID RSSI ht hr
.
(dBm) (m) (m)
43 Hall -72,4 2.78 0.7
C_Atmajaya_Hot
spot
Atmajaya_Hotspo -81,4 1.8 0.7
t_Public_MAC_c
afe
44 Atmajaya_Hotspo -64,9 1.8 0.7
t_Public_MAC_c
afe
Hall -83,6 2.78 0.7
C_Atmajaya_Hot
spot
45 Hall -52,5 2.78 0.4
C_Atmajaya_Hot
spot
Atmajaya_Hotspo -85,6 1.8 0.4
t_Public_MAC_c
afe
46 Hall -81,2 2.78 0.4
C_Atmajaya_Hot
spot

G. Tampilan Visual Hasil


Pemetaan Gambar 8 Hasil pemetaan lapangan
Hasil pengukuran RSSI dipetakan pada Outdoor
dengan membedakan sinyal kuat,
sedang, lemah, dan blank spot yang Pada gambar 8 menunjukkan ada
dikelompokkan pada tabel 3. warna merah yang mengindikasikan ada
blank spot dan akan dianalisis secara
64 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No.1, April 2016: 55 - 68

simulasi dan implementasi lapangan 1. Memasukkan denah UAJ dengan


untuk mengatasi blank spot tersebut. tampilan 2Doutdoorke program
VS dan inisialisasi awal
2. Menentukan ukuran skala yang
digunakan, yaitu berdasarkan
skala yang diberikan oleh BPPS
3. Membuat 104 zonaoutdoor
sesuai penelitian dan
menentukan tinggi penerima (hr)
pada setiap zona
4. Memasukkan rumus perhitungan
untuk menghitung Path Loss dan
Gambar 9 Hasil Pemetaan YB1
RSSI.
5. Melengkapi parameter
yangdibutuhkan dalam
perhitungan yang akan
dijalankan pada program.
6. Meletakkan AP yang dapat
dipindahkan pada setiap titik
yang sesuai keadaan di lapangan
dan menentukan tinggi pemancar
(ht)
Gambar 10 Hasil Pemetaan YB2 7. Menampilkan RSSI pada setiap
zona dan dari hasil perhitungan
Hasil pemetaan indoor pada YB 1 RSSI tersebut dapat ditampilkan
dan YB 2 pada gambar, kedua nya warna sesuai tabel 3.
menunjukkan tidak ada blank spot 8. Membuat inputan untuk dapat
karena dominan warna hijau tua yang menambah AP baru jika masih
mengindikasikan sinyal kuat. terdapat blank spot dalam
Pada hasil pemetaan visual program simulasi yang posisi
menampilkan sinyal yang terbaik pada peletakkan nya dapat
zona tersebut. Misalkan pada sebuah dipindahkan jika masih terdapat
zona dr AP A sebesar -60, sedangkan blankspot dalam program
pada AP B -70, maka yang ditampilkan simulasi
adalah yang sinyal terhadap AP A.
Warna merah pada hasil PENGUJIAN SISTEM
pemetaan, mengindikasikan ada nya A. Pengujian dengan Simulasi
blank spot, maka dilakukan perhitungan Pengujian sistem hasil dari
link budget dalam bentuk simulasi. simulasi guna membantu mengatasi
blank spot berdasarkan perhitungan link
H. Perancangan Simulasi budgetdengan model propagasi Cost-
Simulasi ini dilakukan dengan 231.
perangkat lunak Microsoftvisual studio
(VS) untuk mensimulasikan pemetaan
WiFi.
Langkah perancangannya adalah:
Simon Andika, Sandra Octaviani, Pemetaan Cakupan Pemancar Wireless Fidelity… 65

A1. Pengujian simulasi letak AP hasil visualisasi warna zona ada


awal. perbedaan, contoh terlihat pada gambar
Simulasi awal dengan meletakkan 8 dibandingkan hasil lapangan pada
AP sesuai lapangan, yang kemudian gambar 11, untuk itu hasil simulasi diuji
hasil lapangan akan dibandingkan secara lapangan untuk melihat adanya
dengan simulasi.Hasil simulasi kesesuaian RSSI.
menunjukkan ada blank spot.Perbedaan
besar RSSI antara data lapangan dengan
simulasi menyebabkan
66 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No.1, April 2016: 55 - 68

A2. Pengujian simulasi guna Kondisi tersebut ditunjukkan pada


mengatasi blank spot Gambar 12

Solusi awal mengatasi blank spot A3. Pengujian simulasi guna


dengan mencoba mengubah letak AP memaksimalkan sinyal.
pada simulasi ke tempat yang lebih
menjangkau daerah blank spot. Pada tahapan setelah blank spot
Pergeseran AP dapat mengatasi blank teratasi, dilakukan untuk
spot, tetapi kurang maksimal karena memaksimalkan daya terima sinyal pada
dapat melemahkan zona dititik lain, tiap zona titik UAJ, dengan cara
namun tidak menyebabkan blank spot. pergeseran AP dan penambahan AP
baru. Pergeseran diupayakan tidak
Simon Andika, Sandra Octaviani, Pemetaan Cakupan Pemancar Wireless Fidelity… 67

melemahkan zona seminimal mungkin, secara lapangan.


tetapi menguatkan titik zona secara
maksimal.
Penambahan AP dilakukan jika B. Pengujian Lapangan.
tidak ada AP yang bisa dipindahkan Pengujian lapangan dilakukan
untuk memaksimalkan suatu zona yang karena ada perbedaan RSSI antara
ditunjukkan gambar 13. lapangan dengan simulasi.Pengujian
Hasil simulasi ini kemudian berdasarkan hasil simulasi dengan
diimplementasikan pada lapangan untuk menggunakan AP TP-Link milik pribadi.
membuktikanblank spot sudah teratasi
68 JURNAL ELEKTRO, Vol. 9, No.1, April 2016: 55 - 68

Secara teknis saat implementasi antenna lebih besar dibanding AP UAJ


lapangan ada perbedaan letak yang biasa yang ada.

dilihat antara gambar 13 dan 14, hal V. SIMPULAN


tersebut dipengaruhi beberapa hal Blank spot dapat diatasi dengan
seperti, jauh dari soket listrik dan melakukan pergeseran AP maupun
adanya penghalang yang pengaruh pada penambahan AP, walaupun secara teknis
redaman. terjadi perbedaan posisi AP antara
simulasi dengan pengujian lapangan
yang disebabkan AP membutuhkan
aliran listrik dan adanya penghalang
yang mempengaruhi sinyal, karena pada
simulasi redaman diabaikan
Model propagasi yang digunakan
kurang cocok dengan kondisi UAJ, dan
diharapkan bisa dilanjutkan dengan
membuat model propagasi WiFi Indoor
di gedung YB-2 dan YB-1.

VI. DAFTAR PUSTAKA


[1] Andi. 2010. Tip Jitu Optimasi
Wi-Fi. Yogyakarta: Andi.
[2] Cisco. 2011. Linksys E-series
Routers User Guide,
(http://www.homedepot.com/ca
talog/pdfImages/03/03b97504-
d08c-45e6-bde2-
88361df9eb63.pdf, diakses 20
Oktober 2013).
[3] Hati, S.I.M.S. 2010. Model
Propagasi Gelombang Radio
Gambar 14 Hasil Pemetaan Lapangan Luar Ruangan,
blank spot teratasi (http://www.scribd.com/doc/983
80463/Model-Propagasi-
Tampilan visual lapangan pada Gelombang-Radio-Luar-
gambar 14menunjukkan adanya AP Ruangan-2#, diakses 18
pribadi dengan nama X, dan garis putus november 2013).
menunjukkan pergeseran AP, namun [4] Hendri. 2009 . 802.11a/b/g/n,
karena AP milik UAJ tidak dapat digeser ( http://hendri.staff.uns.ac.id/200
jadi pengujiannya menggunakan AP X. 9/12/wifi-802-11-a-b-g-n/,
Pada pengujian lapangan diakses 28 Oktober 2013). .
menggunakan AP pribadi menunjukkan [5] Septiaji, A.D. 2010. Pemeriksaan
hasil yang lebih baik dari yang Titik Penetapan Base Transciever
ditunjukkan simulasi saat pergeseran Station (BTS) pada Jaringan
dengan AP UAJ dalam hal daya terima GSM. Tugas Akhir. Jakarta:
sinyal, karena AP X memiliki gain Fakultas Teknik Unika Atma
Jaya.

Anda mungkin juga menyukai