KROMATOGRAFI KOLOM II.2.1 Pengertian Kro
KROMATOGRAFI KOLOM II.2.1 Pengertian Kro
2
Kepolaran pelarut > eluent, maka zat dapat tidak terikat secara sempurna dengan fase diam.
1) Zat uji dilarutkan dalam sedikit pelarut.
2) Kemudian di dalamnya ditambahkan ±100 mg penyangga (contoh, gel silika).
3) Campuran diaduk hingga pelarutnya dan meninggalkan campuran kering zat dan penyangga.
4) Campuran kering dimasukkan ke dalam kolom, ditambahkan fase gerak dan kran dibuka.
5) Larutan akan mengalir ke bawah dan proses elusi dapat berjalan.
Catatan:
Sama seperti metode basah, fase gerak harus tetap dialirkan untuk menjaga agar penyangga tidak mengering.
- Proses Elusi
Proses elusi adalah prosedur pemisahan zat terlarut oleh suatu proses migrasi differensial dinamis dalam sistem
yang terdiri dari dua fase atau lebih.
Laju gerakan zat dipengaruhi oleh sejumlah variabel, misalnya:
- Daya adsorpsi fase diam
- Ukuran partikel dan luas permukaan
- Sifat dan polaritas pelarut, tekanan yang digunakan dan suhu sistem kromatografi.
- Jika senyawa yang terpisah itu berwarna atau berfluoresensi di bawah cahaya ultraviolet, kolom
penjerap dapat dikeluarkan, dengan cara memotong melintang, lapisan yang diperlukan dapat dipisahkan.
Gambaran proses elusi kromatografi kolom dapat dilihat pada gambar berikut:
3
Proses elusi berjalan akibat adanya tekanan yang diberikan ke dalam kromatografi. Tekanan dapat
berasal dari tekanan atmosfer ataupun pemberian tekanan tambahan (dengan dipompa ataupun gas
terkompresi).Akibat dari adanya tekanan tersebut adalah fase gerak dan zat uji dapat mengalir turun di dalam
kromatografi.Jika proses aliran berjalan lambat, tekanan dapat ditambahkan salah satunya dengan memasang
karet pipet di atas kolom kromatografi.
Kromatogram adalah hasil pemisahan zat oleh proses elusi.
Kromatogram dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Berupa lapisan/pita-pita zat terpisah dalam kolom
Jika senyawa yang terpisah itu berwarna atau berfluoresensi di bawah cahaya ultraviolet. Lapisan yang
diperlukan dapat dipidahkan. Senyawa yang dikehendaki kemudian diekstraksi dari tiap lapisan dengan pelarut
yang sesuai.
2. Berupa eluat
Eluat merupakan larutan yang keluar dari kolom dan merupakan hasil elusi. Fraksi-fraksi elusinya
ditampung secara terpisah dan dapat diidentifikasikan secara tersendiri. Kadar eluat dapat ditentukan dengan
cara titrasi, spektrofotometri atau kalorimetri, atau pelarutnya dapat diuapkan sehingga diperoleh zat dalam
kadar murni.
Volume retensi (VM) : volume eluen (VR) yang diperlukan untuk membawa zat tersebut keluar dari kolom.
Sementara itu, tR :waktu yang diperlukan zat tersebut untuk melintasi kolom(tM )
VR = VM (1+K’) tR = tM (1+k’) k’ = factor kapasitas