Disusun oleh:
Dosen pengampu:
Alhamdulillah segala puji syukur selalu kami haturkan khadirat allah SWT. Yang
senantiasa melimpahkan rahmat, taufik, hidayah, serta inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami bisa menyelesaikan tugas penyusun makalah “ BIOLOGI DASAR DAN
PERKEMBANGAN” dengan judul “ perkembangan dan persiapan kehidupan neonatus dari
intra ke ekstra uterus”
Dalam penulisan makalah ini kami tidak terlepas dari bantuan dan bimbingan berbagai
pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami menyampaikan terima kasih kepada:
1. Ibu ayu mustika handayani,Sst.M.Kes selaku pembimbing mata ajar biologi dasar dan
perkembangan.
2. Semua pihak yang membantu pembuatan makalah ini yang tidak bisa kami sebutkan satu
persatu
Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas kelompok mata kuliah “ biologi
dasar dan perkembangan “ dibimbing oleh ibuk ayu mustika handayani,Sst.M.Kes. Kami
merasa makalah ini jauh dari sempurna, kami mengharap saran dan kritik untuk perbaikan
makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan mudah - mudahan dengan tersusunnya makalah
ini dapat menjadi sumber pemikiran yang berharga bagi mahasiswai untuk tambahan
referensi pengetahuannya.kurang lebihnya kami mohon maaf yang sebesar-besarnya karena
makhluk Allah SWT tidak luput dari salah khilaf dan atas perhatiannya kami ucapkan terima
kasih.
penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
2. Bagaimana perkembangan sistem sirkulasi pada neonatus dari intra uterus dan
ekstra uterus?
C. Tujuan Penulisan
Sistem pernapasan merupakan sistem yang paling besar mengalami perubahan dari
fase intra uterus menuju ekstra uterus karena bayi baru lahir harus segera melakukan
respirasi. Organ yang berperan dalam respirasi janin sebelum lahir adalah plasenta. Alveoli
kemudian berkembang sepanjang proses gestasi, demikian pula kemampuan janin untuk
memproduksi surfaktan, fosfolipid yang menurunkan tegangan permukan bidang temu alveoli
udara, bayi baru lahir harus mengatur dengan baik kemampuan-kemampuan ini menjadi
sebuah pola napas yang serasi. Pernapasan pertama pada bayi normal terjadi dalam waktu 30
detik setelah kelahirann. Pernapasan ini timbul akibat aktivitas normal susunan saraf pusat
dan perifer yang dibantu oleh beberapa rangsangan lainnya seperti kemoreseptor carotid yang
peka terhadap kekurangan O2, rangsangan hipoksemia, sentuhan dan perubahan suhu dalam
uterus dan di luar uterus.(sumber: sumiaty.2011)
1. Intra Uterus Pertukaran O2 dan CO2 dilakukan oleh plasenta, karena oksigen diberikan
kepada janin melalui plasenta maka paru-paru tidak berisi udara. Alveoli berisi cairan
yang dibentuk di dalam paru-paru itu sendiri, maka paru-paru yang berisi cairan tidak
dipakai. Janin dalam kandungan memang telah mengadakan gerakan-gerakan pernapasan,
yang dipantau dengan ultrasonografi, akan tetapi likuonamnii tidak sampai masuk ke
dalam alveoli paru-paru. Pusat pernapasan ini dipengaruhi oleh konsentrasi oksigen dan
karbondioksida di dalam tubuh janin itu. Apabila saturitas oksigen meningkat hingga
melebihi 50% maka terjadi apnoe, tidak tergantung pada konsentrasi karbondioksida. Bila
saturasi oksigen menurun, maka pusat pernapasan menjadi sensitif terhadap rangsangan
karbondioksida.
Pusat itu menjadi lebih sensitif bila kadar oksigen turun dan saturasi oksigen
mencapai 25%. Keadaan ini dipengaruhi oleh sirkulasi utero-plasenter (pengaliran darah
antara uterus dan plasenta). Apabila terdapat gangguan pada sirkulasi utero plasenter
sehingga saturasi oksigen lebih menurun, misalnya pada kontraksi uterus yang tidak
sempurna, eklampsia,dan sebagainya maka terdapatlah gangguan-gangguan dalam
keseimbangan asam dan basa pada janin tersebut, dengan akibat dapat melumpuhkan pusat
pernapasan janin. Pada permukaan paru-paru yang telah matur ditemukan lipoprotein yang
berfungsi untuk mengurangi tahanan pada permukaan alveoli dan memudahkan paru-paru
berkembang pada penarikan nafas pertama oleh janin. Pengembangan paru-paru
disebabkan oleh adanya tekanan negatif di dalam dada.
2. Ekstra uterus Saat bayi menarik nafas pertama, paru-paru berkembang sambil terisi udara,
cairan paru-paru janin keluar dari alveoli. Pada saat bersamaan arterioli di paru-paru mulai
membuka, terjadilah peningkatan aliran darah yang masuk ke dalam jaringan paru-paru
sehingga duktus arteriosus menciut bersama-sama dengan terjadinya peningkatan oksigen
di dalam darah sehingga aliran darah yang sebelumnya melalui duktus arteriosus sekarang
dialirkan melalui paru-paru dimana oksigen akan diambil untuk dibawa ke jaringan di
seluruh tubuh Meskipun selama masa janin sudah ada masa pernapasan, tarikan napas
pertama dan selanjutnya mendorong cairan dalam alveolur keluar dan diserap oleh sistem
limfatik. Selanjutnya terjadi pertukaran gas di alveolus. Oksigen yang masuk ke pembuluh
darah paru menyebabkan pembuluh darah paru dari vasokonstriksi menjadi vasodilatasi.
Vasodilatasi menurunkan tahanan pembuluh darah paru, sehingga aliran darah ke paru
meningkat. ( sumber: Sumiaty.2011)
Pernapasan timbul sebagai akibat normal susunan saraf pusat dan perifer yang dibantu
oleh beberapa rangsang seperti kemoreseptor karotid yang sangat peka terhadap
kekurangan oksigen, rangsang hipoksemia, taktil dan perubahan suhu di dalam uterus dan
di luar uterus. Semua ini menyebabkan perangsangan pusat pernapasan dalam otak yang
melanjutkan rangsangan tersebut untuk menggerakkan diafragma serta otot – otot
pernapasan lainnya. ( sumber: Siswosudarmo, R dan Ova Emilia.2008)
Dengan kata lain, menciutnya arteria dan vena umbilikalis dan kemudian
dipotongnya tali pusat, maka aliran darah dari plasenta terhenti. Tekanan di ventrikel
kanan dan atrium kanan menurun sebagai akibat meningkatnya aliran darah dari
ventrikel kanan ke paru melewati arteria pulmonalis. Sementara itu aliran balik ke
atrium kiri meningkat yang menyebabkan tekanan di atrium kiri meningkat.
Peningkatan tekanan atrium kiri dan penurunan tekanan atrium kanan menyebabkan
menutupnya foramen ovale. Sementara itu, oksigen menyebabkan menutupnya duktus
arteriosus. Ini merupakan perubahan sirkulasi fetal ke sirkulasi dewasa.
(Siswosudarmo, R dan Ova Emilia.2008)
1. Intra uteri Mula-mula darah yang kaya oksigen dan nutrisi yang berasal dari
plasenta, melalui vena umbikalis, masuk ke dalam tubuh janin. Sebagian besar darah
tersebut melalui duktus venosus arantii akan mengalir ke vena kava inferior pula. Di
dalam atrium dekstra sebagian besar darah ini akan mengalir secara fisiologik ke
atrium sinistra, melalui foramen yang terletak diantara atrium dekstra dan atrium
sinista. Dari atrium sinistra selanjutnya darah ini mengalir ke ventrikel kiri yang
kemudian dipompakan ke aorta. Hanya sebagian kecil dari darah atrium kanan
mengatur ke ventrikel kanan bersama-sama dan darah yang berasal dari paru-paru
yang belum berkembang, sebagian besar darah dari ventrikel kanan ini, yang
seyogyanya megnalir melalui arteria pulmoralis darah di aorta akan mengalir ke
seluruh tubuh untuk memberi nutrisi dan oksigenasi pada sel-sel tubuh darah dari sel-
sel tubuh yang miskin oksigen serta penuh dengan sisa-sisa pembakaran dan
sebagainya akan dialirkan ke plasenta melalui 2 arteria umbilikalis. Seterusnya
diteruskan ke peredaran darah di koteledon dan jonjot-jonjot dan kembali melalui
vena umbilikalis ke janin. Demikian seterusnya sirkulasi janin ini berlangsung ketika
janin berada di dalam uterus. Ketika janin dilahirkan, segera bayi mengisap udara dan
menangis kuat. Dengan dengan demikian, paru-parunya akan berkembang, tekanan
dalam paru-paru mengecil dan seolaholah darah terisap ke dalam paru-paru. Dengan
demikian, duktus botalli tidak berfungsi lagi. Demikian pula, karena tekanan dalam
atrium kiri meningkat, foramen ovale akan tertutup, sehingga foramen tersebut
selanjutnya tidak berfungsi lagi. Dengan dipotong dan diikatnya tali pusat, arteri
umbilikalis dan duktus vengsus arantii akan mengalami obiliterasi dengan demikian,
setelah bayi lahir maka kebutuhan oksigen dipenuhi oleh udara yang diisap ke paru-
paru dan kebutuhan nutrisi dipenuhi oleh makanan yang dicerna sistem pencernaan
sendiri. Dewasa ini, dapat dipantau peredaran darah janin dan denyutan-denyutan di
tali pusat. (Sumiaty.2011)
a. o Karakteristik sirkulasi janin secara rinci adalah sebagai berikut: (Sumiaty.2011)
Terdapat pirau (shunt) intra kardial (foramen ovale) maupun ekstra kardial
(duktus arteriosus dan venosus).
o Ventrikel kanan dan ventrikel kiri bergerak secara serentak.
o Vebtrikel kanan memompa darah ke tempat tahanan yang lebih tinggi dari
ventrikel kiri.
o Darah yang dipompa ventrikel kanan sebagian besar menuju aorta melalui
duktus arteriosus dan hanya sebagian kecil menuju paru-paru. Paru-paru
mengambil O2 dari darah , bukan sebaliknya dan darah memperoleh O2 dari
plasenta.
o Paru-paru secara terus menerus mensekresi cairan ke dalam saluran nafas.
o Hati sebagai organ pertama yang menerima bahan makanan (O2, glukosa, asam
amino).
o Plasenta sebaga tempat utama pertukaran gas. Makanan/ bahan esensial janin
dan ekskresi.
o Plasenta mnejamin berjalannya sirkulasi pertahanan rendah.