FARMASEUTIKA misalkan di indonesia : obat TBC, antibiotik,
vaksin, obat generik dll.
ISTILAH-ISTILAH 5. Obat wajib apt : Obat wajib apotek adalah Obat : suatu bahan atau campuran bahan obat keras yang dapat diperoleh di apotek yang dimaksudkan untuk digunakan dalam tanpa resep dokter, diserahkan oleh apoteker. menentukan diagnosis, mencegah, 6. Obat jadi : obat dalam keadaan murni atau mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan campuran dalam bentuk serbuk, emulsi, penyakit atau gejala penyakit, luka atau suspensi, salep, krim, tablet, supositoria, kelainan badaniah atau rohaniah pada klisma, injeksi dll yang mana bentuk obat manusia atau hewan, termasuk memperelok tersebut tercantum dalam farmakope tubuh atau bagian tubuh manusia. indonesia. Racun : Racun adalah Setiap bahan/zat yang 7. Obat mitu atau obat me-too : obat yang telah dalam jumlah tertentu bila masuk ke dalam habis masa patennya yang diproduksi dan tubuh akan menimbulkan reaksi kimia yang dijual pabrik lain dengan nama dagang yang menyebabkan penyakit dan kematian. ditetapkan pabrik lain tersebut, di beberapa Dosis : takaran obat yang menimbulkan efek negara barat disebut branded generic atau farmakologi (khasiat) yang tepat dan aman tetap dijual dengan nama generik. bila dikonsumsi oleh pasien. 8. Obat nama dagang : obat dengan nama Resep : permintaan tertulis dari seorang sediaan yang ditetapkan pabrik pembuat dan dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi terdaftar di departemen kesehatan negara izin berdasarkan peraturan perundang- yang bersangkutan, obat nama dagang disebut undangan yang berlaku kepada apoteker juga obat merek terdaftar. contoh amoksan, pengelola apotek untuk menyiapkan dan atau diafac, pehamoxil. Dll membuat, meracik serta menyerahkan obat 9. Obat tradisional : obat jadi yang berasal dari kepada pasien tumbuhan, hewan, dan mineral atau sediaan galenik, obat berdasarkan pengalaman empiris MACAM-MACAM OBAT turun temurun. 1. Obat generik : obat dengan nama generik 10. Obat baru : obat yang terdiri dari satu atau sesuai dengan penamaan zat aktif sediaan lebih zat, baik yang berkhasiat maupun tidak yang ditetapkan oleh farmakope indonesia berkhasiat misalnya lapisan, pengisi, pelarut, dan INN (International non-propietary bahan pembantu, atau komponen lainnya Names) dari WHO, tidak memakai nama yang belum dikenal , hingga tidak diketahui dagang maupun logo produsen. Contoh khasiat dan keamanannya. amoksisilin, metformin dll 2. Obat paten : obat jadi yang terdaftar atas YANG MEMPENGARUHI MUTU OBAT : nama pembuat (penemu), yang dikuasai, 1. Material yg digunakan akan mempengaruhi dibuat dalam kemasan asli pabrik yang mutu dari obat. Untuk mendapatkan material memproduksinya. umumnya obat paten yang baik harus dibuat sebuah standar yang berlaku 20 tahun, dimana pabrik farmasi lain harus dipenuhi oleh material tersebut. Selain tidak boleh memproduksi produk yang itu suplayer untuk material tersebut juga harus serupa, hingga selesai masa patennya, apabila terpercaya dan setiap material yang di beli selesai masa patennya (20 tahun) maka pabrik harus memiliki certifikat of analisis yang lain boleh memproduksinya dengan menyatakan keaslian dari material tersebut. mengajukan ijin lisensi. 2. Machine Untuk menjalankan produksi tentu 3. Obat generik berlogo : Obat generik berlogo dibutuhkan peralatan. Peralatan yang tidak adalah Obat generik yang mencantumkan terawat dan terkalibrasi akan mempengaruhi logo produsen (tapi tidak memakai nama mutu dari obat. Oleh karena itu hendaknya dagang), misalkan sediaang obat generik dilakukan pengontrolan mesin/peralatan yang dengan nama amoksisilin (ada logo produsen digunakan seperti menjaga higienitas, Kimia farma) perawatan dan juga dilakukan kalibrasi 4. Obat esensial : obat yang paling banyak berkala untuk menjamin keakuratan dari dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan mesin tersebut. kesehatan masyarakat banyak, meliputi 3. Menyang dimaksud disini adalah manusia diagnosa, profilaksi terapi dan rehabilitasi, (SDM) yang terlibat dalam semua proses produksi obat. Untuk menjamin mutu dari 9. Motivating obat, SDM yang terlibat harus memenuhi Maksud motivating disini adalah semangat para kualifikasi tertentu. Pimpinan harus karyawan dalam proses pembuatan obat. melakukan staffing yang benar-benar Karyawan harus diberikan appreciate yang tinggi dibutuhkan dan memenuhi kualifikasi. Untuk (bisa dengan memberikan hadiah dan meningkatkan kinerja dari pegawai juga harus penghargaan) dan ditanamkan semangat kerja diberikan penghargaan terhadap pegawai yang tingg yang memiliki prestasi sehingga akan lebih giat bekerja. TAHAP PENGEMBANGAN FORMULASI OBAT 4. Money/Keuangan yang memadai akan a. Preformulasi = Penelitian atau pemeriksaan berpengaruh terhadap kualitas machine, Men sifat-sifat fisik dan kimia zat aktif tersendiri (SDM), Method dan material yang digunakan dan jika dikombinasikan dengan zat lain dalam produksi. Semakin besar modal yang merupakan data-data studi praformulasi. dimiliki maka peralatan yang digunakan akan b. Formulasi semakin baik, akan semakin banyak pilihan c. Eksperimen di lab metoda yang digunakan untuk pembuatan d. Pewadahan ???? tablet, sehingga bisa memilih metoda yang e. Produksi skala kecil/pilot menghasilkan mutu terbaik dan alternative f. Uji klinik/ uji lapangan lain jika metoda tersebut tidak dapat g. Uji penyimpanan dilaksanakan. Dengan modal yang memadai h. Rincian proses pengobatan material yang digunakan bisa dengan kualitas yang lebih baik serta pembelian bisa FUNGSI ZAT ADITIF dilakukan dengan jumlah besar sehingga bisa a. Pewarna mendapatkan harga yang lebih murah. b. Pemanis Dengan uang yang memadai produksi juga c. Pengawet bisa dilakukan dalam skala besar, sehingga d. Penyedap ongkos produksi juka bisa di tekan. e. Penggumpal 5. Manufacturing, Hal yang paling penting f. Pemutih untuk mempertahankan mutu obat selama g. Pemantap proses produksi adalah pengontrolannya. h. Pengembang Adapun hal yang harus dikontrol antara lain i. Pengertas peralatan, higienis, semangat kerja karyawan, ventilasi, kelembapan, ruangan, bangunan dan RUMUS PERHITUNGAN DOSIS lain-lain. – Rumus Young (anak di bawah 8 tahun) 6. Managementyang baik juga akan =Usia (tahun) / (Usia + 12) menghasilkan obat yang bermutu baik. – Rumus Dilling (anak di atas 8 tahun) management ini meliputi keuangan, = Usia (tahun) / 20 pemarasan, penyimpanan, produksi, – Rumus Cowling personalia, peralatan dan lain-lain. =(Usia dalam tahun) + 1) / 24 7. Method, Mutu suatu obat tergantung juga – Rumus Fried (khusus untuk bayi) kepada metoda yang digunakan untuk =Usia (dalam bulan) / 150 pembuatan obat. Metoda yang dipilih harus disesuaikan dengan bahan aktif. Metoda yang BENTUK SEDIAAN FARMASI digunakan hendaklah bisa menjamin bahan 1. Cairan : sirup, suspensi, larutan, emulsi, aktif tetap berkhasiat dan tidak ada interaksi eliksir yang membahayakan. 2. Semisolid : krim, salep, pasta 8. Monitoring, merupakan hal yang sangat 3. Solid : tablet, suppositoria, kapsul penting untuk menghasilkan mutu yang baik. Cairan/Liquid monitoring hendaknya dilakukan oleh orang Sirup : Dalam Farmakope Indonesia edisi yang berkompeten di bidangnya dan memiliki III,Sirup adalah sediaan cair berupa larutan ketelitian yang tinggi. Monitoring mutu yang mengandung sakarosa. biasanya dilakukan oleh bagian Quality Macam-macam sirup Control (QC). -sirup simplek : Kadar sukrosa dalam sirup 64%-66%. - sirup obat : Zat aktif obat, gula, flavoring Dibuat dengan amilum tritici 2% . agent termasuk zat warna, air. Sediaan sirup Solution gum arabicum diperuntukkan untuk anak-anak/orang yang Mengandung gum arabikum 10% tidak dapat menelan obat dalam bentuk Mucilago saleb tablet/kapsul. Gula memberikan rasa manis Dibuat dengan serbuk saleb 1 % dan dapat meningkatkan kekentalan, dapat seharusnya dengan serbuk yang telah mencegah pertumbuhan bakteri. dihilangkan patinya dengan pengayakan, Suspensi : campuran heterogen dari zat cair dimana diperoleh suatu mucilage. dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair Solution gummosa tersebut Mengandung pulvis gummosus 2% dan 1. Syarat suspensi : dibuat dengan jalan menggerus dahulu -Suspensi terdispersi harus halus dan pulvis gummosus dengan air 7x tidak boleh mengendap banyaknya sampai diperoleh suatu masa -Jika dikocok harus segera terdispersi yang homogen dan mengencerkannya kembali sedikit demi sedikit -Dapat mengandung zat tambahan untuk 3. Cara Pembuatan Suspensi Secara Umum menjamin stabilitas 1. Metode dispersi -Keketalan suspense tidak boleh terlalu Ditambahkan bahan oral kedalam tinngi agar mudah di kocok dan di tuang. mucilage yang telah terbentuk, -Karakteristik suspensi harus sedemikian kemudian diencerkan rupa sehingga ukuran partikel dari 2. Metode Presitipasi suspenoid tetap agak konstan untuk yang Zat yang hendak didispersikan lama pada penyimpanan dilarutkan dulu dalam pelarut -Partikel padatan fase dispersi harus organik yang hendak dicampur halus dan tidak boleh cepat mengendap dengan air -Kadar surfaktan yang digunakan tidak Setelah larut dalam pelarut organik boleh mengiritasi atau melukai kulit larutan zat ini kemudian di 2. Komposisi Sediaan encerkan dengan latrutan -bahan aktif. Contoh: sulfur praicipitat, pensuspensi dalam air sehingga calamin, titanium dioksida akan terjadi endapan halus -Bahan tambahan tersuspensi dalam air seningga Pewarna : metilen blue, metamil yellow akan terjadi endapan halus Pengawet : nipagin 2-5%, nipasol 0,05- tersuspensi dengan bahan 0,025% pensuspensi. -Suspending Agent 4. Evaluasi Sediaan Akasia (PGA) 1. Metode reologi Bahan ini diperoleh dari eksudat Berhubungan dengan factor sedimentasi tanaman akasia sp. Mucilage gom arap dan redispersibilitas membantu dengan kadar 35 % memeiliki menentukan prilaku pengendapan kekentalan kira-kira sama dengan mengatur pembawa dan susunan partikel gliserin. Gom ini mudah dirusak oleh untuk perbandingan. bakteri sehingga dalam suspense harus 2. Perubahan ukuran partikel ditambahkan pengawet. (ilmu resep Digunakan cara freeze-thow yaitu syamsuni hal 139) temperature diturunkan sampai titik Tragakhan beku, lalu dinaikkan sampai mencair Mengandung tragakhan 2%. Kemudian kembali. Dengan cara ini dapat dilihat diencerkan dengan sisa dari tragakan pertumbuhan Kristal yang intinya lambat mengalami hidrasi. Sehinggan menjaga agar tidak terjadi perubahan untuk mempercepat hidrasi biasanya ukuran partikel dan sifat Kristal dilakukan pemanasan mucilago tragakan 5. Ketidakstabilan Suspensi juga lebih kental dari pada mucilago dari flokulasi :“partikel terflokulasi adalah Gom arab. (ilmu resep syamsuni hal terikat lemah,cepat mengendap,mudah 140) tersuspensi kembali dan tidak Mucilago amily membentuk cake” deflokulasi : “partikel terdeflokulasi -Uji pengenceran. mengendap perlahan dan akhirnya Metode ini tergantung pada kenyataan membentuk sedimen dan terjadi bahwa suatu emulsi M/A dapat agregasi dan selanjutnya cake yang diencerkan dengan air dan emulsi A/M keras dan sukar tersuspensi kembali” dengan minyak. Saat minyak 6. Stabilitas suspensi dipengaruhi oleh : ditambahkan, tidak akan bercampur ke -Ukuran partikel, Artinya semakin besar dalam emulsi dan dan akan nampak ukuran partikel maka semakin kecil luas nyata pemisahannya. Tes ini secara penampangnya. benar dibuktikan bila penambahan air -viskositas, makin kental suatu cairan atau minyak diamati secara mikroskop. kecepatan alirannya makin turun (kecil) -Uji Konduktivitas. -Jumlah Partikel / Konsentrasi, Apabila Emulsi dimana fase kontinyu adalah cair didalam suatu ruangan berisi partikel dapat dianggap memiliki konduktivitas dalam jumlah besar, maka partikel yang tinggi dibanding emulsi dimana tersebut akan susah melakukan gerakan fase kontinyunya adalah minyak. yang bebas karena sering terjadi Berdasarkan ketika sepasang elektrode benturan antara partikel dihubungkan dengan sebuah lampu dan tersebut.Benturan itu akan menyebabkan sumber listrik, dimasukkan dalam terbentuknya endapan dari zat tersebut, emulsi M/A, lampu akan menyala karena oleh karena itu makin besar konsentrasi menghantarkan arus untuk kedua partikel, makin besar kemungkinan elektrode. Jika lampu tidak menyala, terjadinya endapan partikel dalam waktu diasumsikan bahwa sistem A/M. yang singkat. -Uji Kelarutan Warna -sifat/muatan partikel, Dalam suatu Bahwa suatu pewarna larut air akan larut suspensi kemungkinan besar terdiri dari dalam fase berair dari emulsi. Sementara beberapa macam campuran bahan yang zat warna larut minyak akan ditarik oleh sifatnya tidak terlalu sama. Dengan fase minyak. Jadi ketika pengujian demikian ada kemungkinan terjadi mikroskopik menunjukkan bahwa zat interaksi antar bahan tersebut yang warna larut air telah ditarik untuk fase menghasilkan bahan yang sukar larut kontinyu, uji ini diulangi menggunakan dalam cairan tersebut. Karena sifat sejumlah kecil pewarna larut minyak, bahan tersebut sudah merupakan sifat pewarnaan fase kontinyu menunjukkan alami, maka kita tidak dapat tipe A/M. mempengruhi. 3. Ketidakstabilan emulsi Larutan : sediaan cair yang mengandung -Creaming dan sedimentasi satu atau lebih zat kimia yang terlarut Creaming adalah gerakan tetesan keatas Emulsi : campuran antara partikel-partikel dari tetesan relatif zat terdispersi ke fase suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat kontinu. Sedangkan sedimentasi adalah cair lainnya (fase pendispersi). proses pembalikan yaitu gerakan 1. Tipe emulsi kebawah dari partikel. Dalam beberapa -Minyak dalam air (m/a) emulsi, suatu proses atau lebih suatu emulsi dimana minyak terdispersi tergantung pada sensitas dari fase sebagai tetesan – tetesan dalam fase air terdispersi atau fase kontinu. Kecepatan -Air dalam minyak (a/m) sedimentasi tetesan atau partikel dalam Suatu emulsi dimana air teridispersi cairan dihubungkan dengan hukum sebagai tetesan – tetesan dalam medium stokes. Sementara persamaan hukum pendispersinya yaitu fase minyak stokes untuk sistem bermassa telah -Emulsi Ganda dikembangkan, hukum ini sangat Tipe ini dikembangkan berdasarkan berguna untuk menunjukkan faktor yang pencegahan pelepasan bahan aktif. dapat mempengaruhi kecepatan Dalam tipe ini dihadirkan 3 fase, yaitu sedimentasi atau creaming. air dalam minyak dalam air (a/m/a) atau - Agregasi dan koalesensi minyak dalam air dalam minyak (m/a/m) Lebih jauh tetesan dapat disispkan 2. Cara menentukan tipe emulsi: kembali dengan pengocokan stabilitas dari emulsi dapat ditentukan dengan EVALUASI SEDIAN LIQUID proses agregasi dan koalesensi. Dalam Kimia : penetapan kadar zat aktif agregasi (flokulasi) tetesan yang Fisika : pH, bj, viskositas, terdispersi datang bersama namun tidak Biologi : jumlah cemaran mikroba bercampur. Koalesensi komplit Organoleptik penyatuan tetesan diarahkan untuk mengurangi jumlah tetesan dan PELARUT SEDIAAN LIQUID pemisahan dua fase yang tidak saling 1. Alkohol, Air dan alkohol membentuk bercampur. Agregasi mendahului hidroalkohol yang dapat melarutkan senyawa koalesensi dalam emulsi. yang larut dalam alkohol atau yang larut - Inversi dalam aiR Inversi dpat dilihat ketika emulsi 2. Alkohol encer, dibuat dg mncampurkan disiapkan dengan pemanasan dan volume alkohol dan air murni dengan volume pencampuran dua fase kemudian yang sama didinginkan. Hal ini kira-kira karena 3. Gliserin cairan seperti sirup, manis dan jernih, adanya daya larut bahan pengemulsi dapat bercampur dengan air dan alkohol, tergantung pada perubahan tempertur. gliserin dapat berfungsi sebgai pengawetdan Temperatur pada fase inversi atau pH. sering dipakai sebagai stabilator dan sebagai Telah ditunjukkan bahwa mulai pelarut pembantu. dipengaruhi oleh nilai HLB dan 4. Propilen glikol merupakan cairan kental dan surfaktan. Semakin tinggi nilai pH, dapat bercampur dengan air dan alkohoL semakin besar tekanan untuk berubah 5. Air suling, Airnya jernih, tidak berbau, (inversi). bersifat netral atau sedikit keasaman/alkali. 4. Komposisi emulsi penyimpangan dr keadaan netral biasanya -Fase terdispersi disebabkan karbondioksida membuat air lebih -Fase pendispersi asam dan amonia menyebabkan sifat air lebih -Bahan penemulsi (emulgator) basa. -Bahan tambahan SOLID/PADAT Eliksir : Sediaan berupa jernih, manis 1. Tablet, sediaan yang mengandung bahan obat merupakan larutan hidroalkoholik terutama dengan atau tanpa zat pengisi yang dibuat untuk pemakaian oral, biasanya beraroma secara kempa. atau arutan oral yang mengandung etanol -Keuntungan Bentuk Sediaan Tablet, (95%) sebagai kosolven (pelarut). Untuk Volumenya kecil, sehingga mudah mengurangi kadar etanol yang dibutuhkan mengemas, menyimpan, atau membawanya. untuk pelarut, dapat ditambahkan kosolven Tablet mengandung zat aktif yang seragam lain seperti gliserin dan propilen glikol. --------------------------------------------- Dapat mengandung zat aktif besar tetapi volumenya kecil, sehingga mudah diberikan Keuntungan : kepada anak-anak Merupakan campuran homogen Stabilitas kimia, mekanik dan Dosis dapat diubah – ubah dalam mikrobiologinya tinggi dibandingkan pembuatan dengan sediaan lainnya Dapat diberikan dalam larutan encer, Rasa dan bau yang tidak enak akan sedangkan kapsul dan tablet sulit berkurang , karena langsung ditelan, diencerkan sehingga kontak dengan selaput lendir Kerja awal obat lebih cepat, karena obat (mulut) tidak lama cepat di absorbsi Tablet dapat disalut dengan tujuan untuk Mudah diberi pemanis, pengaroma, melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau pewarna yang tidak enak atau untuk terapi enterik. Untuk pemakaian luar mudah digunakan Pelepasan zat aktif dapat diatur atau tempat Kekurangan : hancur dapat diatur. Ada obat yang tidak stabil dalam larutan Dapat dibuat secara besar-besaran sehingga Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan dapat menurunkan harga. baunya dalam larutan Cara pemakaiannya mudah. Pemberian tanda pengenal produk pada Pengisi, Adalah zat yang ditambahkan ke tablet lebih mudah karena tidak memerlukan dalam massa tablet untuk mencapai bobot langkah pengerjaan tambahan bila tablet yang diinginkan. menggunakan permukaan pencetak. Bahan organik Bahan anorganik Tablet tersedia dalam berbagai dosis dan Dekstrosa Kalsium karbonat konsentrasi. Laktosa Dikalsium fosfat Regimen dosis dari pasien dapat Sukrosa Kalsium trifosfat dipertahankan oleh pasien sendiri sesuai Starch Mg karbonat Avicel (MCC) Natrium klorida anjuran dokter. -Sediaan Tablet dikatakan Baik bila, Pengikat, Pengikat ditambahkan pada Ketahanan fisik yang cukup, terhadap formulasi tablet untuk menambahkan daya gangguan mekanis pada waktu proses kohesif serbuk, yang dibutuhkan dalam produksi, pengemasan, transport, meracik di mengikat serbuk menjadi granul, dimana Apotek dibawah pengempaan akan membentuk massa yang kohesif atau kompak menjadi Bebas dari kerusakan fisik yaitu tidak retak, tablet. Ex : tragacant berkeping, dan tidak terkontaminasi dengan zat lain. Penghancur, bahan yang ditambahkan ke tablet untuk meudahkkan pemecahan atau Mampu melepaskan zat aktif yang sama dari penghancuran tablet. Berdasarkan waktu tiap tablet dalam kondisi yang dikehendaki. penambahan penghancur kedalam proses -Kerugian Sediaan Tablet, pembuatan tablet penghancur dibedakan Zat aktif yang cair atau higroskopis sukar menjadi dua yaitu : Bahan penghancur dapat diformulasikan karena memerlukan diberikan sebelum granulasi dan dikenal prosedur lama untuk membuat tabletnya. sebagai penghancur dalam atau Cara pembuatannya cukup rumit, zat intragranular, Fungsinya untuk tambahan, pabrikasi dan alat-alat yang menghancurkan granul menjadi tablet. Dan digunakan Selama masa lubrikasi sebelum pengempaan Tidak dapat diberikan untuk penderita yang dan disebut penghancur luar atau tidak dapat makan (menelan), muntah atau extragranular. Fungsinya untuk tidak sadar. menghancurkan tablet menjadi gra Tidak dapat langsung diberikan pada bayi. Lubrikan, Antiadherent Dan Glidant, Tablet dengan bentuk dan warna menarik, Lubrikan adalah bahan yang mengurangi bau dan rasa enak dapat menarik perhatian gesekan antara granul dengan dindng die anak-anank, sehingga bila hari-hari dalam selama proses pengempaan dan pengeluaran. penyimpanan dapat keracunan. Antiadherent, adalah bahan yang mencegah Efek terapi secara umum lebih lambat pelekatan pada punch dan dinding die, dibandingkan larutan, karena zat aktif tidak contohnya adalah talk. Magnesium stearat, langsung diabsorbsi karena harus dilepaskan dan apti jagung merupakan bahan dulu dari sediaannya. antiadherent yang terbaik. Glidant, adalah -Cara memformulasikan Tablet/ Mendesain bahan yang memperbaiki sifat alir dari Tablet tablet, tetapi hampir semua glidan memiliki kita harus benar-benar mengetahui sifat sifat lubrikan yang jelek. Contohnya adalah fisika dan kimia zat aktif yang akan dibuat talk, pati jagung, Cab-O-sil, syloid dan tablet. aerosol. Glidan dapat mengurangi Menentukan dosis zat aktif yang disesuaikan kecenderungan garnul untuk pecah atau dengan terapi dan teknologinya. memisah karena disebabkan getaran yang Kita harus tahu benar sifat absorpsinya berlebih.nul. dilambung atau di usus. Pewarna dicampurkan kedalam tablet Harus mempertimbangkan zat tambahan umumnya untuk tiga tujuan yaitu : Pewarna (eksipien) yang akan dicampur (digunakan). dapat digunakan sebagai identifikasi dari -komposisi tablet suatu produk dengan produk yang lain yang Zat aktif dibuat dalam satu pabrik atau suatu produk yang juga diproduksi oleh pabrik lain. Pewarna dapat membantu mengurangi waktu pencampuran dalam pembuatan Langkah-langkah yang diperlukan dalam tablet. Pewarna ditambahkan untuk nilai pembuatan tablet dengan metode ini adalah : estetikanya sehingga menarik perhatian Menimbang dan menghaluskan bahan pasien. obat dan bahan tambahan. Pengaroma, umumnya digunakan untuk Mencampurkan bahan obat, pengisi, memperbaiki rasa dari tablet kunyah. penghacur dalam. Pengaroma biasanya diperoleh dari bahan Penyiapan cairan pengikat dan alam ataupun secara sintetik. Pengaroma penambahan pewarna (jika ada) jika berupa padatan ditambahkan dalam Mencampur cairan pengikat dengan bentuk butiran spray atau minyak pada saat campuran serbuk membentuk massa lubrikasikarena sifat sensitive bahan ini basah. terhadap kelembaban dan kecenderungannya Pengayakan adonan lembab menjadi menguap saat ada peningkatan suhu. pellet atau granul dengan ayakan Mesh 6- Pemanis, ditambahkan utamanya pada tablet 12 kunyah contohnya manitol, laktosa, sukrosa, Pengeringan granul lembab dan dekstrosa tetapi kurang menutupi rasa, Pengayakan granul kering dengan sehingganya biasanya ditambahkan lagi menggunakan ayakan no mesh 12-20 dengan saccharin dan aspartame. Pencampuran bahan lubrikan, Adsorben, Penyerap atau adsorbent seperti penghancur luar dan pengaroma (jika silicon dioksida (Syloid, Cab-O-Sil, Aerosil) ada) ke dalam granul dapat menahan sejumlah cairan tanpa Pengempaan campuran bahan menyebabkan basah. Hal ini mengijikan -kering, komponen-komponen tablet yang banyak minyak, ekstrak cair, bahan yang dikompakkan dengan mesin cetak tablet atau eutektikum dapat dicampurkan kedalam mesin khusus. Campuran serbuk ditekan ke tablet. Silikon dioksida selain sebagai dalam die yang besar dan dikempa dengan adsorben juga dapat berfungsi sebagai punch berpermukaan datar, massa yang glidan. diperoleh disebut slug dan prosesnya disebut -syarat eksipien slugging. Slug kemudian diayak untuk Pembuatan tablet harus mudah dengan mendapatkan granul yang daya mengalirnya adanya eksipien. lebih seragam dari campuran awal. Harus dipilih eksipien yang membuat mutu Langkah-langkah yang diperlukan dalam tablet lebih baik yang mendukung pembuatan tablet dengan metode granulasi pemenuhan syarat. kering adalah : Harus dapat melepaskan zat aktif. Menimbang dan menghaluskan bahan Tidak boleh mempersulit penetapan kadar obat dan bahan tambahan. zat aktif. Mencampurkan bahan obat, pengisi, Harus mendukung stabilitas fisik dan kimia penghacur dalam dan pengikat zat aktif. Mengempa campuran serbuk menjadi Harus dapat menghasilkan granul yang tablet besar atau slug mempunyai sifat aliran dan kompresibiltas Pengayakan slug menjadi granul yang dikehendaki. Pencampuran bahan lubrikan, penghancur -Metode Pembuatan Tablet Kempa luar dan pengaroma (jika ada) ke dalam Granulasi granul -basah, Granul dibuat dengan jalam Pengempaan campuran bahan mengikat serbuk dengan suatu perekat -alasan membuat dalam bentuk granul sebagai pengganti pengompakan. Teknik ini Membuat bahan menjadi bebas mengalir membutuhkan larutan, suspensi atau Memadatkan bahan mucilage yang mengandung pengikat yang Menyiapkan campuran yang seragam biasanya ditambahkan kedalam campuran yang tidak terpisah-pisah. serbuk, namun demikian, bahan pengikat itu Meningkatkan daya kempa dari bahan dapat dimasukkan kering kedalam campuran obat. serbuk dan cairan dapat ditambahkan tersendiri. Mengontrol kecepatan pelepasan dari obat Memudahkan pengukuran Berbagai macam serbuk yang berbeda dapat Mengurangi debu diproses bersama dengan merubah sifat Memperbaiki penampilan dari tablet fisikanya sehingga memudahkan -Kempa langsung, Beberapa granul bahan pengempaan. kimia seperti kalium klorida, kalium iodide, Serbuk halus dapat diproses dengan cara ini ammonium klorida dan metenamin, memilki tanpa menghasilkan banyak debu. sifat mudah mengalir sebagai mana juga Granulasi basah dapat mencegah pemisahan sifat-sifat kohesifnya yang memungkinkan selama proses pembuatan. untuk langsung dikempa dengan mesin Disolusi dari obat yang tidak larut dapat tablet tanpa memerlukan granulasi basah diperbaiki dengan cara menambahakan atau kering. Walaupun demikian untuk obat bahan pelarut. dengan dosis yang cukup tinggi tidak dapat Sediaan dengan pelepasan terkontrol dapat dibuat tablet dengan metode ini. dibuat dengan memilih bahan pelarut dan Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengikat yang sesuai. pembuatan tablet dengan metode kempa -keuntungn dari metode granulasi kering adalah langsung adalah : dapat digunakan untuk bahan yang tidak tahan Menimbang dan menghaluskan bahan dengan pemanasan dan peka terhadap obat dan bahan tambahan. kelembaban, selain itu memerlukan tempat dan Mencampurkan semua bahan baik bahan mesin yang lebih sedikit dibandingkan granulasi obat dan bahan tambahan lainnya basah. Pengempaan campuran bahan -Metode kempa langsung walaupun Tahap Granul Granula Kempa penggunaanya terbatas menyajikan keuntungan Pemrosesan asi si kering langsung yaitu : Jumlah tenaga kerja yang digunakan basah lebih sedikit, karena langkah pemrosesannya Bahan singkat. mentah -Kerugian dari metode granulasi basah adalah : Menimbang Memerlukan tempat dengan temperatur dan Mengayak kelembaban yang terkontrol, Karena bahan sejumlah besar tahap pemrosesan. Mencampur Membutuhkan sejumlah alat yang cukup Kompressi mahal. Massa Basah Memakan waktu, karena adanya tahap Pengayakan pembasahan dan pengeringan Basah Kemungkinan adanya bahan yang hilang Pengeringan akibat transfer bahan dari satu unit ke unit Pengayakan yang lain kering Kemungkinan besar ada kontaminasi silang Lubrikasi & dibandingkan kempa langsung pencampura n Adanya kesulitan mengangkut massa yang Pengempaan lengket. Dapat memperlambat disolusi obat dari -keuntungan dari metode granulasi basah adalah granul bila tidak tepat memformulasi. : -Kerugian granulasi kering adalah daya lekat dan Daya kempa dan daya ikat dari serbuk daya kempa yang dihasilkan tidak sebaik diperbaiki dengan penambahan bahan granulasi basah, dan kadang-kadang memerlukan pengikat dalam bentuk basah. dua kali pembuatan slug untuk meningkatkan Obat yang mempunyai dosis yang besar, daya lekat dari serbuk. daya alir dan daya kempa yang buruk dapat -Sedangkan kerugian dari metode kempa digranulasi sehingga menghasilkan daya ikat langsung adalah : dan aliran yang baik. Perbedaan ukuran dan kerapatan bulk antara Obat dan pewarna yang larut dapat obat dengan pengisi dapat menimbulkan terdistribusi dengan merata dan seragam stratifikasi diantara granul, yang selanjutnya dengan melarutkan dalam larutan pengikat. dapat menimbulkan tidak seragamnya isi obat dalam tablet. Obat dosis besar dapat menimbulkan untuk ditempatkan didalam akar gigi. masalah dengan kempa langsung bila tidak Tujuannya untuk mencegah mudah dikempa jika obat itu sendiri. perkembangbiakan ditempat yang kosong Karena kempa langsung keadaanya kering, tadi dengan menggunakan antibakteri yang aliran static dapat terjadi pada obat selama dilepaskan secara perlahan-lahan. pencampuran dan pemeriksaan rutin, yang Tablet implantasi adalah tablet depo yang mungkin dapat mencegah keseragaman dimaksudkan untuk ditanam dibawah kulit distribusi obat dalam granul. manusia atau hewan. Tujuannya adalah -macam-macam tablet untuk mendapatkan efek obat dalam jangka Tablet kempa adalah tablet yang dibuat waktu yang lama, berkisar dari satu bulan dengan cara mengempa bahan obat hingga satu tahun. menjadi tablet. Tablet vagina adalah tablet yang Tablet kempa ganda. Tablet ini ada dua disisipkan kedalam vagina dan macam yaitu tablet berlapis dan tablet yang dimaksudkan untuk dapat larut secara disalut dengan pengempaan. Tablet ini perlaha-lahan dan melepaskan obat merupakan sistem dua atau tiga komponen. kedalam rongga vagina. Tablet berlapis dimaksud untuk membuat Tablet effervescent dimaksudkan untuk tablet dari bahan yang tidak bercampur. menghasilkan larutan secara cepat dengan Sedangkan tablet salut biasanya dibuat menghasilkan CO2 secara serentak. untuk tablet dengan pelepasan terkendali. Tablet dispensing (DT) dimaksudkan Tablet dengan aksi berulang (sustained untuk ditambahkan ke dalam air dengan release) adalah tablet yang diformulasi volune tertentu. untuk melepaskan obat secara perlahan- Tablet Hipodermik (HT) adalah tablet lahan. yang terdiri dari satu obat atau lebih Tablet dengan aksi diperlama dan tablet dengan bahan-bahan lain yang dapat segera salut enteric adalah dimaksudkan dilarutkan dalam air, dan dimaksudkan melepaskan obat setelah penundaan dalam untuk ditambahkan kedalam air yang steril waktu yang lama. Atau tablet telah atau air untuk injeksi. melewati satu bagian saluran cerna Tablet triturasi (TT) adalah tablet yang kebagian saliran cerna yang lain biasanya kecil dan silindris dibuat dengan Tablet salut gula atau tablet salut cokelat menuang atau dengan mengempa dan adalah tablet yang disalut untuk mendapat biasanya mengandung sejumlah kecil obat bentuk tablet yang lebih menarik, keras. mengkilap serta mudah untuk menelannya. -Masalah Yang Timbul Dalam Pembuatan Tablet bersalut lapisan tipis adalah tablet Tablet yang disalut dengan lapisan tipis atau salut Binding, adalah terikat pada die atau sulit film yang larut dalam air. Biasanya lapisan dikeluarkan hal ini biasanya terjadi ini berwarna. karena kurangnya lubrikan. Hal ini Tablet kunyah adalah tablet yang menahan tablet untuk keluar dari die. Hal dimaksudkan untuk dikunyah dimulut ini dapat diatasi dengan :Meningkatkan sebelum ditelan bukan untuk ditelan utuh. lubrikasi dan Menggunakan lubrikan Biasanya memiliki rasa yang manis dan yang lebih efisien enak. Sticking adalah pelekatan biasanya terjadi Tablet bukal dan sublingual adalah tablet karena lubrikasi yang tidak tepat yang disisipkan dipipi atau dibawah lidah sehingga terjadi pelekatan dengan tablet biasanya berbentuk datar, tablet oral yang dengan punch. Hal ini menyebakan dimaksudkan untuk larut dalam kantung permukaan tablet menjadi tidak pipi atau dibawah lidah untuk diabsorpsi mengkilap, berlubang-lubang.Picking melalui mukosa oral. adalah bagian dari sticking dalam jumlah Troches dan lozenges (tablet isap) adalah yang lebih kecil.Filming adalah tablet yang dimaksudkan utuk memberikan pengelupasan yang disebabkan karena efek local pada mulut dan tenggorokan. kelembaban yang berlebih pada saat Kerucut gigi (Dental cones) adalah suatu granulasi, temperature yang tinggi.Hal ini bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang semua dapat diatas dengan cara :mengurangi kelembaban dari granul, 3. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut Menganti atau mengurangi lubrikan an dalam perut sehingga obat cepat Menambahkan bahan adsorben. diabsorpsi. Capping adalah istilah yang digunakan 4. Dokter dapat mengkombinasikan beberapa untuk menguraikan sebagian atau secara macam obat dan dosis yang berbeda-beda lengkap pemisahan bagian atas atau sesuai kebutuhan pasien. bawah dari mahkota tablet dari bagian 5. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena utamanya. Hal ini terjadi karena udara tidak memerlukan bahan zat tambahan atau terperangkap diantara granul yang penolong seperti pada pembuatan pil dikempa dan akan terlepas setelah maupun tablet. tekanan dilepaskan. Laminating adalah Kerugian pemberian dalam bentuk sediaan pemisahan tablet mejadi dua atau lebih kapsul : lapisan. Hal ini terjadi disebabkan karena 1. Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah alat.Cara mengatasi capping dan menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat laminating adalah :Menganti prosedur menahan penguapan. granulasi, Meningkatkan daya ikat, 2. Tidak bisa untuk zat-zat yang higroskopis Menambahkan pengikat kering. (menyerap lembab). Chipping adalah tablet menjadi pecah 3. Tidak bisa untuk zat-zat yang dapat bereaksi sebagian, biasanya disekitar pinggiran. dengan cangkang kapsul. Hal ini disebabkan karena alat yang 4. Tidak bisa untuk balita. rusak. Sedangkan Cracking adalah retak 5. Tidak bisa dibagi-bagi. ditengah-tengah dari tablet. Cara Persiapan pengisian kapsul gelatin keras mengatasi hal ini adalah :Mengkilapkan 1. persiapan dan pengembangan formulasi serta permukaan dari punch, Mengurangi pemilihan ukuran kapsul ukuran granul, Mengganti punch yang Ukuran kapsul Jumlah telah rusak, Menambahkan pengikat 000 650-1430mg kering. 00 390-975mg Mottling adalah keadaan dimana 0 325-715mg distribusi warna tablet tidak merata, 1 227-510mg dengan terdapatnya bagian-bagian terang 2 195-390mg 3 130-325mg dan gelap pada permukaan. Penyebab 4 97-260mg mottling adalah berbedanya bahan obat 5 65-97mg dengan bahan penambah atau hasil urai 2. pengisian cangkang kapsul obatnya berwarna.Cara mengatasinya a) dengan tangan adalah :Mengganti sistem pelarut, b) dengan alat bukan mesin Menganti sistem pengikat, Menurunkan c) dengan mesin suhu pengeringan, Mengurangi ukuran 3. pembersihan dan pemolesan kapsul yang telah granul. terisi. Produksi skala kecil: kain kasa/kain kecil. 2. Kapsul, bentuk sediaan padat dimana satu Produksi skala besar: mesin pengisi kapsul macam bahan obat atau lebih dan/atau bahan digabungkan dengan alat pembersih kapsul inert lainnya yang dimasukkan ke dalam suatu yang membersihkan bahan yang berlebih cangkang keras atau lunak yang dapat larut. sebelum kapsul dilepaskan dari perlatannya. Cangkang umumnya terbuat dari gelatin, Persyaratan Sediaan Kapsul tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi lain yang sesuai. menurut FI III adalah sebagai berikut: Keuntungan pemberian dalam bentuk 1. Keseragaman bobot sediaan kapsul : a) Kelompok kapsul yang berisi bahan padat 1. Bentuknya menarik dan praktis. 1) ditimbang 20 kapsul sekaligus, timbang 2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga lagi satu persatu catat bobotnya dapat menutupi obat yang berasa dan 2) keluarkan semua isi kapsul, timbang berbau tidak enak. seluruh bagian cangkang kapsul 3) hitung bobot isi tiap kapsul dan hitung bobot rata2 isi tiap kapsul 4) memenuhi syarat FI jika perbedaan dalam SEMI SOLID % bobot isi tiap kapsul terhadap bobot Salep , sediaan setengah padat yang mudah rata2 isi kapsul dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. Bobot Perbedaan bobot isi Krim, sediaan setengah padat berupa emulsi rata2 isi kapsul (%) mengandung air tidak kurang dari 60% dan tiap kapsul A B dimaksudkan untuk pemakaian luar. ≤120mg 10 20 Cerata, salep berminyak mengandung ≥120mg 7,5 15 konsentrasi tinggi dari lilin sehingga keras b) Kelompok kapsul yang berisi bahan cair/ dan titik lebur tinggi setengah padat/ pasta/ salep Pasta, sediaan berupa massa lunak yang 1) ditimbang 10 kapsul sekaligus kemudian dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya timbang lagi satu persatu dibuat dengan mencampurkan bahan obat 2) keluarkan semua isi kapsul, cuci cangkang yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar kapsul dengan eter. Buang cairan cucian, dengan vaselin atau parafin cair atau dengan biarkan hingga tak berbau eter lagi bahan dasar tidak berlemak yang dibuat 3) timbang seluruh bagian cangkang kapsul dengan gliserol, mucilago atau sabun. 4) hitung bobot isi tiap kapsul dan bobot rata2 Digunakan sebagai antiseptik atau pelindung isi tiap kapsul kulit. 5) memenuhi syarat FI jika perbedaan dalam Jelly, salep sangat lunak, hampir mencair dan % bobot isi tiap kapsul terhadap bobot mengandung sedikit atau tanpa lilin, rata2 isi kapsul tidak lebih dari 7,5%. digunakan pada membran mukosa, sebagai 2. Waktu hancur pelicin atau dasar salep obat, dapat dicuci Ditentukan dengan suatu alat yang disebut dengan air. disintegrator tester. -evaluasi sediaan 1) Lima buah tabung transparan, ujung bawah 1. Evaluasi Fisik. dilengkapi dengan kawat kasa tahan karat Homogenitas diantara dua lapis film, dengan lubang sesuai dengan pengayak secara makroskopis : alirkan di atas kaca. no.4 Konsistensi, tujuan : mudah dikeluarkan 2) Bak berisi air dengan suhu 36-38C dari tube dan mudah dioleskan. sebanyak 100ml, kedalaman tdk kurang Pengukuran konsistensi dengan dari 15cm sehingga dapat dinaik turunkan pnetrometer. Konsistensi / rheologi Cara pengujian waktu hancur dipengaruhi suhu; sedian non newton a) Masukkan 5 butir kapsul dalam keranjang dipengaruhi oleh waktu istirahat oleh (setiap tabung untuk 1 kapsul) karena itu harus dilakukan pada keadaan b) Naik-turunkan keranjang secara teratur 30 yang identik. kali setiap menit Bau dan warna untuk melihat terjadinya c) Kapsul dinyatakan hancur jika sudah tidak perubahan fasa. pH, pH berhubungan ada lagi bagian kapsul yang tertinggal di dengan stabilitas zat aktif, efektifitas atas kasa pengawet, keadaan kulit. d) Waktu yg terlama hancur di antara lima 2. Evaluasi Kimia, Kadar dan stabilitas zat aktif kapsul itu yang dinyatakan sebgaai waktu dan lain-lain. hancur kapsul yang bersangkutan 3. Evaluasi Biologi. e) Memenuhi syarat FI, jika waktu hancurnya Kontaminasi mikroba. tidak lebih dari 15 menit. Salep mata harus steril untuk salep luka bakar, 3. Keseragaman sediaan luka terbuka dan penyakit kulit yang parah juga Terdiri atas keseragaman bobot untuk kapsul harus steril. keras dan keseragaman kandungan untuk Potensi zat aktif. kapsul lunak Pengukuran potensi beberapa zat antibiotik yang 4. Uji disolusi dipakai secara topikal. Dilakukan untuk kapsul gelatin keras. 6. Supositoria, sediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk yang dibarikan melalui rectal, vagina atau ureter. Umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh PERTIMBANGAN TERAPEUTIK DALAM Rute sublingual dan rektal mempunyai MERANCANG BENTUK SEDIAAN YAITU : keuntungan tambahan, yaitu mencegah Keadaan penyakit, diberikan obat yang penghancuran obat oleh enzim usus atau berefek local atau sistemik, yang bekerja pH rendah di dalam lambung. Rute rektal cepat, perlahan-lahan atau lambat. tersebut juga berguna jika obat Pengguna obat, obat dapat diminum sendiri menginduksi muntah ketika diberikan oleh pasien atau harus dengan bantuan tenaga secara oral atau jika penderita sering medis muntah-muntah. Tempat absorpsi obat. Absorpsi di saluran B. Parenteral pencernaan, dioto atau tempat lainnya. 1. Intravena, Dengan pemberian IV, obat Umur pasien, untuk balita dan orang lanjut menghindari saluran cerna dan oleh usia obat berbentuk cairan lebih disukai karena itu menghindari metabolisme first sedangkan orang dewasa lebih menyukai yang pass oleh hati. Rute ini memberikan suatu lebih praktis seperti kapsul dan tablet efek yang cepat dan kontrol yang baik sekali atas kadar obat dalam sirkulasi. RUTE PEMBERIAN OBAT Namun, berbeda dari obat yang terdapat A. Enteral dalam saluran cerna, obat-obat yang 1. Oral,Beberapa obat diabsorbsi di disuntukkan tidak dapat diambil kembali lambung; namun, duodenum sering seperti emesis atau pengikatan dengan merupakan jalan masuk utama ke sirkulasi activated charcoal. Suntikan intravena sistemik karena permukaan absorbsinya beberapa obat dapat memasukkan bakteri yang lebih besar. Kebanyakan obat melalui kontaminasi, menyebabkan reaksi diabsorbsi dari saluran cerna dan masuk yang tidak diinginkan karena pemberian ke ahti sebelum disebarkan ke sirkulasi terlalu cepat obat konsentrasi tinggi ke umum. Metabolisme langakah pertama dalam plasma dan jaringan-jaringan. Oleh oleh usus atau hati membatasi efikasi karena it, kecepatan infus harus dikontrol banyak obat ketika diminum per oral. dengan hati-hati. Minum obat bersamaan dengan makanan 2. Intramuskular, obat-obat yang diberikan dapat mempengaruhi absorbsi. secara intramuskular dapat berupa larutan Keberadaan makanan dalam lambung dalam air atau preparat depo khusus memperlambat waktu pengosongan sering berpa suspensi obat dalam lambung sehingga obat yang tidak tahan vehikulum non aqua seperti etilenglikol. asam, misalnya penisilin menjadi rusak Absorbsi obat dalam larutan cepat atau tidak diabsorbsi. Oleh karena itu, sedangkan absorbsi preparat-preparat penisilin ata obat yang tidak tahan asam depo berlangsung lambat. Setelah lainnya dapat dibuat sebagai salut enterik vehikulum berdifusi keluar dari otot, obat yang dapat melindungi obat dari tersebut mengendap pada tempat suntikan. lingkungan asam dan bisa mencegah Kemudian obat melarut perlahan-lahan iritasi lambung. Hal ini tergantung pada memberikansuatu dosis sedikit demi formulasi, pelepasan obat bisa sedikit untuk waktu yang lebih lama diperpanjang, sehingga menghasilkan dengan efek terapetik yang panjang. preparat lepas lambat. 3. Subkutan, suntikan subkutan mengurangi 2. Sublingual, penempatan di bawah lidah resiko yang berhubungan dengan suntikan memungkinkan obat tersebut berdifusi intravaskular. Contohnya pada sejumlah kedalam anyaman kapiler dan karena itu kecil epinefrin kadang-kadang secara langsung masuk ke dalam sirkulasi dikombinasikan dengan suatu obat untuk sistemik. Pemberian suatu obat dengan membatasi area kerjanya. Epinefrin rute ini mempunyai keuntungan obat bekerja sebagai vasokonstriktor lokal dan melakukan bypass melewati usus dan hati mengurangi pembuangan obat seperti dan obat tidak diinaktivasi oleh lidokain, dari tempat pemberian. Contoh- metabolisme. contoh lain pemberian obat subkutan 3. Rektal, 50% aliran darah dari bagian meliputi bahan-bahan padat seperti kapsul rektum memintas sirkulasi portal; jadi, silastik yang berisikan kontrasepsi biotransformasi obat oleh hati dikurangi. levonergestrel yang diimplantasi unutk FARMAKOLOGI jangka yang sangat panjang. Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari C. Lain-lain pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik 1. Inhalasi, inhalasi memberikan sifat kimiawi maupun fisikanya, kegiatan pengiriman obat yang cepat melewati fisiologi, resorpsi dan nasibnya dalam organisme permukaan luas dari saluran nafas dan hidup. epitel paru-paruRute ini efektif dan Sebelum obat yang diberikan pada pasien tiba menyenangkan penderita-penderita pada tujuannya dalam tubuh, yaitu tempat dengan keluhan pernafasan seperti asma kerjanya atau targetsite, obat harus mengalami atau penyakit paru obstruktif kronis banyak proses, yaitu fase biofarmasi, fase karena obat diberikan langsung ke tempat farmakokinetik, dan fase farmakodinamik. kerja dan efek samping sistemis minimal. Biofarmasi adalah disiplin ilmu yang 2. Intranasal,Desmopressin diberikan mempelajari tentang interaksi obat dan secara intranasal pada pengobatan lingkungan fisiko-kimianya di tempat pemberian diabetes insipidus; kalsitonin insipidus; obat. kalsitonin salmon, suatu hormon peptida Fase biofarmasetik dapat diuraikan dalam tiga yang digunakan dalam pengobtana tahap utama yaitu: osteoporosis, tersedia dalam bentuk 1. L (Liberasi / pelepasan) semprot hidung obat narkotik kokain, Proses pelepasan zat aktif dari bentuk sediaan biasanya digunakan dengan cara tergantung dari bentuk sediaannya dan jalur mengisap. pemberian serta dapat terjadi secara cepat dan 3. Intratekal/intraventriklar, kadang- lengkap. kadang perlu untuk memberikan obat-obat 2. D (Disolusi / pelarutan) secara langsung ke dalam cairan Pelarutan zat aktif yang terjadi secara serebrospinal, seperti metotreksat pada progresif, yaitu pembentukan dispersi leukemia limfostik akut. molekular dalam air. Tahap ini penting agar 4. Topikal, Pemberian secara topikal selanjutnya terjadi penyerapan. digunakan bila suatu efek lokal obat 3. A (Absorbsi / penyerapan) diinginkan untuk pengobatan. Misalnya, Tahap ini merupakan akhir dari fase klortrimazol diberikan dalam bentuk krem biofarmasetik dan awal fase farmakokinetik. secara langsung pada kulit dalam Tahap pelepasan dan pelarutan zat aktif pengobatan dermatofitosis dan atropin merupakan tahap penentu pada proses atropin diteteskan langsung ke dalam mata penyerapan zat aktif, baik dalam hal jumlah untuk mendilatasi pupil dan memudahkan yang diserap maupun laju penyerapannya. pengukuran kelainan refraksi. Contoh Fase Biofarmasetik untuk sediaan tablet : 5. Transdermal, Rute pemberian ini Tablet yang ditelan akan pecah di dalam mencapai efek sistemik dengan lambung (disintegrasi) menjadi granul-granul pemakaian obat pada kulit, biasanya yang kecil terdiri dari zat aktif bercampur bahan melalui suatu “transdermal patch”. pengisi, pengikat dan penghancur granul akan Kecepatan absorbsi sangat bervariasi pecah dan zat aktifnya terlepas. tergantun pada sifat-sifat fisik kulit pada Bila daya larutnya cukup besar maka zat aktif tempat pemberian. Cara pemberian obat tersebut larut dalam cairan lambung atau usus ini paling sering digunakan untuk tergantung dimana zat aktif tersebut berada pada pengiriman obat secara lambat, seperti saat itu. obat antiangina, nitrogliserin. Setelah zat aktif larut, proses absorbsi obat dalam usus dimulai. Farmakokinetik adalah proses yang dilakukan tubuh terhadap obat, yaitu Absorbsi adalah perpindahan obat dari tempat pemberian menuju sirkulasi darah dan target aksinya. Distribusi adalah ikatan suatu obat dengan suatu bagian tidak aktif, seperti albumin, otot, tulang, lemak atau liver. Metabolisme adalah suatu proses kimia dimana kerja obat wanita dan laki-laki harus suatu obat diubah di dalam tubuh menjadi suatu disesuaikan dosisnya agar daya kerja obat itu metabolitnya. sendiri bisa maksimal. Ekskresi, obat akan dieliminasi dari dalam tubuh 2. Usia Pengguna Obat. Bayi yang lahir dalam bentuk metabolitnya atau bentuk tidak prematur akan hiper aktif terhadap sebuah berubah. obat, karena sistem enzim yang diperlukan Farmakodinamik adalah ilmu yang untuk proses biotransformasi dan fungsi ginjal mempelajari (efek obat terhadap tubuh): belum sempurna seperti anak-anak ataupun 1.cara kerja obat, orang dewasa. 2.efek obat terhadap fungsi organ 3. Variasi Biologi, Setiap individu memiliki sifat 3.pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan khas tertentu yang dapat menimbulkan struktur organ perbedaan reaksi terhadap obat. Dengan Macam-macam Dosis demikian, dosis yang diperlukan untuk setiap a. Dosis lazim : dosis yang diberikan individu tidak sama antara satu sama lain berdasarkan petunjuk umum pengobatan dalam rangka memicu daya kerja obat itu yang biasa digunakan, referensinya bisa sendiri. berbeda-beda, dan sifatnya tidak mengikat, 4. Berat Badan, Makin berat badan seseorang, selagi ukuran dosisnya diantara dosis maka akan semakin besar pula dosis obat maksimum dan dosis minimum obat. yang diperlukan dalam rangka mendapatkan b. Dosis terapi : dosis yang diberikan dalam daya kerja obat yang maksimal atau sesuai keadaan biasa dan dapat menyembuhkan dengan apa yang diharapkan. pasien. 5. Cara penggunaan, Oleh karena setiap orang c. Dosis minimum : takaran dosis terendah ada perbedaan absorpsi (penyerapan obat yang masih dapat memberikan efek dalam tubuh), maka penggunaan obat secara farmakologis (khasiat) kepada pasien IV dosisnya akan lebih kecil dibandingkan apabila dikonsumsi. bila penggunaan obat dilakukan secara IM d. Dosis maksimum : takaran dosis tertinggi atau melalui mulut. yang masih boleh diberikan kepada pasien 6. Biotransformasi dan ekskresi, pada seseorang dan tidak menimbulkan keracunan. yang memiliki gangguan ginjal dan fungsi e. Dosis toksik : takaran dosis yang apabila hati, akan sangat mempengaruhi daya kerja diberikan dalam keadaan biasa dapat obat yang masuk dalam tubuh. Gangguan 2 menimbulkan keracunan pada pasien. organ tubuh ini akan memperlambat eliminasi (takaran melebihi dosis maksimum) obat tertentu, sehingganya kemudian anjuran f. Dosis letalis : takaran obat yang apabila dosisnya harus dikurangi untuk merangsang diberikan dalam keadaan biasa dapat daya kerja obat dalam tubuh dan secara menimbulkan kematian pada pasien, dosis langsung juga diperlukan untuk letal dibagi menjadi 2 : menghindarkan pemakainya menderita Dosis letal50 : takaran dosis yang bisa keracunan obat itu sendiri. menyebabkan kematian 50% hewan percobaan Dosis letal100 : takaran dosis yang bisa menyebabkan kematian 100% hewan percobaan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA
KERJA OBAT DALAM TUBUH MANUSIA 1. Jenis Kelamin Terhdapa beberapa macam obat, wanita dapat bersifat hipereaktif dalam memicu daya kerja sebuah obat. Hal itu disebabkan berat badan seorang wanita umunya lebih ringan dibandingkan berat badan laki-laki. Selain itu, intensitas efek obat dapat berbeda yang disebabkan oleh perbedaan hormonal, oleh karena itu daya FARMAKOGNOSI Kayu, Pemanenan kayu dilakukan setelah pada kayu terbentuk senyawa metabolit CARA MEMPEROLEH SIMPLISIA sekunder secara maksimal. Umur panen 1. Pengumpulan Bahan Baku tanaman berbeda-beda tergantung jenis -Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia tanaman dan ke-cepatan pembentukan berbeda-beda antara lain tergantung pada : metabolit sekundernya 1. Bagian tanaman yang digunakan. 2. Umur tanaman yang digunakan. Herba, Pada beberapa tanaman semusim, 3. Waktu panen. waktu panen yang tepat adalah pada saat 4. Lingkungan tempat tumbuh. pertumbuhan vegetatif tanaman sudah -Waktu panen sangat erat hubungannya maksimal dan akan memasuki fase dengan pembentukan senyawa aktif di dalam generatif atau dengan kata lain bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu pemanenan dilakukan sebelum ta-naman panen yang tepat pada saat bagian tanaman berbunga. Pemanenan yang dilakukan tersebut mengandung senyawa aktif dalam terlalu awal mengakibat-kan produksi jumlah yang terbesar. tanaman yang kita dapatkan rendah dan kandungan bahan aktifnya juga rendah. Buah, Buah harus dipanen setelah masak fisiologis dengan cara me-metik Sedang-kan jika pemanenan terlambat Biji, akan menghasilkan mutu rendah karena jumlah daun berkurang, dan batang Rimpang, Untuk jenis rimpang waktu pe- tanaman sudah berkayu. manenan bervariasi tergantung peng- 2. Sortasi basah gunaan. Tetapi pada umumnya pe- Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan manenan dilakukan pada saat tanam-an kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing berumur 8 - 10 bulan. Seperti rimpang lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada jahe, untuk kebutuhan eks-por dalam simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman bentuk segar jahe dipanen pada umur 8 - obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil, 9 bulan setelah tanam, sedangkan untuk rumput, batang, daun, akar yang telah rusak, bibit 10 - 12 bulan. Penanaman rimpang serta pengotoran lainnya harus dibuang. dilakukan pada saat awal musim hujan Tanah mengandung bermacam-macam dan dipanen pada pertengahan musim mikroba dalam jurnlah yang tinggi, oleh kemarau. Saat panen yang tepat ditandai karena itu pembersihan simplisia dari tanah dengan mulai menge-ringnya bagian yang terikut dapat mengurangi jumlah tanaman yang berada di atas permukaan mikroba awal. tanah (daun dan batang semu), misalnya 3. Pencucian kunyit, temulawak, jahe, dan kencur. Pencucian dilakukan untuk menghilangkan Daun, Pemanenan daun dilakukan pada tanah dan pengotoran lainnya yang melekat saat tanaman telah tumbuh maksimal dan pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan sudah memasuki periode matang dengan air bersih, misalnya air dari mata air, fisiologis dan dilakukan dengan air sumur atau air PAM. Pencucian tidak memangkas tanaman. Pemangkasan dapat membersihkan simplisia dari semua dilakukan dengan menggunakan pisau mikroba karena air pencucian yang digunakan yang bersih atau gunting stek. biasanya mengandung juga sejumlah mikroba. Pemanenan yang terlalu cepat Bakteri yang umum terdapat dalam air adalah menyebabkan hasil produksi yang Pseudomonas, Proteus, Micrococcus, diperoleh rendah dan kandungan bahan Bacillus, Streptococcus, Enterobacter dan bahan aktifnya juga rendah, Escherishia. Bunga, Bunga digunakan dalam industri 4. Perajangan/ pengubahan bentuk farmasi dan kosmetik dalam bentuk segar Beberapa jenis bahan simplisia perlu maupun kering. Bunga yang digunakan mengalami proses perajangan. Perajangan dalam bentuk segar, pemanenan bahan simplisia dilakukan untuk dilakukan pada saat bunga kuncup atau mempermudah proses pengeringan, setelah per-tumbuhannya maksimal. pengepakan dan penggilingan. Berbeda dengan bunga yang digunakan dalam bentuk kering, pemanenan dilakukan pada saat bunga sedang mekar. 5. Pengeringan MACAM MACAM EKSTRAKSI Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan A. MODERN simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga selalu berkembang mengikuti zaman, dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. tidak ada prosedural yang baku, Dengan mengurangi kadar air dan bersifat fleksibel, menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah penurunan mutu atau perusakan simplisia.Air mudah dimodifikasi yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar tertentu dapat merupakan media pertumbuhan 1. Ultrasonic Extraction kapang dan jasad renik lainnya. Prinsip Teori : 6. Sortasi kering Transmisi Gelombang Tujuan sortasi untuk memisahkan benda- Gelombang ultrasonik akan bertransmisi ke benda asing seperti bagian-bagian tanaman dalam medium dengan cara menekan dan yang tidak diinginkan dan pengotoran- menarik jarak antar molekul. Saat pengotoran lain yang masill ada dan tertinggal gelombang melewati medium, jarak rata-rata pada sirnplisia kering. antar molekul akan menjadi bervariasi 7. Pengawetan Sampel dicampurkan dengan natrium sulfat Simplisia nabati atau simplisia hewani harus anhidrat sehingga membentuk serbuk, lalu dihindarkan dari serangga atau cemaran atau serbuk diekstraksi sebanyak 3 kali (utk mikroba dengan penambahan kloroform, konsentrasi rendah) 1 kali (utk konsentrasi CCl4, eter atau pemberian bahan atau tinggi) Ekstrak dimasukkan ke dalam penggunaan cara yang sesuai, sehingga tidak vacum filter atau sentrifugatordianalisis meninggalkan sisa yang membahayakan 2. Microwave Assisted Extraction kesehatan. Prinsip teori: 8. Pengepakan/ penyimpanan Microwave memanaskan molekul dengan -Wadah dan sumbatnya tidak boleh dua cara: konduksi ionik dan rotasi dipol mempengaruhi bahan yang disimpan melalui gelombang berfrekuensi 300MHz- didalamnya baik secara fisika maupun kimia, 300GHz yang dapat mengakibatkan perubahan Pemanasan (terjadi pada frekuensi kekuatan, mutu atau kemurniannya hingga 2450MHz) dari microwave akan tidak memenuhi persyaratan resmi. Wadah menyebabkan evaporasi pada sampel yang tertutup baik: harus melindungi isi terhadap menimbulkan tekanan sangat tinggi di dalam masuknya bahan padat dan mencegah sel sehingga dinding sel akan kehilangan bahan selama penanganan, pecahkandungan di dalam sel akan pengangkutan, penyimpanan dan distribusi. mengalir keluar -Dingin : suhu tidak lebih dari 80C, 3. Subcritical Fluid Extraction Lemari pendingin mempunyai suhu antara Prinsip teori : 20C– 80C, sedangkan lemari pembeku Supercritical fluid : mempunyai suhu antara -200C dan -100C. cairan yg berada pada tekanan dan suhu di -Sejuk : suhu antara 80C dan 150C. atas titik kritisnya (pada posisi di antara gas Kecuali dinyatakan lain, bahan yang harus di dan solid bersifat kompresibel seperti gas simpan pada suhu sejuk dapat disimpan pada tetapi memiliki densitas cair dan daya larut) lemari pendingin. 4. Supercritical Fluid Extraction -Suhu kamar : suhu pada ruang kerja. Suhu kamar terkendali adalah suhu yang di atur Prinsip teori: antara 150C dan 300C. Menggunakan air panas (100o-374o C) -Hangat : hangat adalah suhu antara 300C dibawah tekanan tinggi (up to 10 bar) untuk dan 400C. mempertahankan air dalam keadaan cair. -Panas berlebih : panas berlebih adalah suhu 5. Pressurized Hot Water Extraction di atas 400C. Prinsip teori: Saat suhu air meningkat, tegangan permukaan dan viskositas menurun tetapi daya difusinya meningkat. 6. Accelerated Solvent Extraction B. KONVENSIONAL cairnya. Biasanya digunakan untuk Dingin mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau 1. Maserasi merupakan cara penyarian yang batu bata. sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara -Destilasi Vakumm, Memisahkan dua merendam serbuk simplisia dalam cairan komponen yang titik didihnya sangat tinggi, penyari. Cairan penyari akan menembus metode yang digunakan adalah dengan dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel menurunkan tekanan permukaan lebih rendah yang mengandung zat aktif, zat aktif akan dari 1 atm sehingga titik didihnya menjadi larut dengan karena adanya perbedaan lebih rendah. Dalam prosesnya suhu yang konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam digunakan untuk mendestilasinya tidak perlu sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terlalu tinggi. terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut 2. Sokletasi, Sokletasi adalah suatu metode berulang sehingga terjadi keseimbangan atau proses pemisahan suatu komponen yang konsentrasi antara larutan di luar sel dan di terdapat dalam zat padat dengan cara dalam sel. penyaringan berulang-ulang dengan 2. Perkolasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut tertentu, sehingga dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai semua komponen yang diinginkan akan secara lambat pada simplisia dalam suatu terisolasi. Sokletasi digunakan pada pelarut percolator. Perkolasi bertujuan supaya zat organik tertentu. Dengan cara pemanasan, berkhasiat tertarik seluruhnya dan biasanya sehingga uap yang timbul setelah dingin dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan secara kontinyu akan membasahi sampel, ataupun tidak tahan pemanasan. Cairan secara teratur pelarut tersebut dimasukkan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui kembali ke dalam labu dengan membawa serbuk tersebut, cairan penyari akan senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut. melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui Pelarut yang telah membawa senyawa kimia sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak pada labu distilasi yang diuapkan dengan kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya rotary evaporator sehingga pelarut tersebut beratnya sendiri dan cairan di atasnya, dapat diangkat lagi bila suatu campuran dikurangi dengan daya kapiler yang organik berbentuk cair atau padat ditemui cenderung untuk menahan. Kekuatan yang pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak berperan pada perkolasi antara lain: gaya dengan menggunakan pelarut yang berat, kekentalan, daya larut, tegangan diinginkan. permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya 3. Refluks metode ini digunakan apabila kapiler dan daya geseran (friksi). dalam sintesis tersebut menggunakan pelarut Panas yang volatil. Pada kondisi ini jika dilakukan 1. Destilasi, /penyulingan adalah suatu proses pemanasan biasa maka pelarut akan menguap penguapan yang diikuti pengembunan. sebelum reaksi berjalan sampai selesai. -Destilasi Sederhana, Memisahkan dua atau Prinsip dari metode refluks adalah pelarut lebih komponen cairan berdasarkan volatil yang digunakan akan menguap pada perbedaan titik didih yang jauh berbeda. suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan -Destilasi Fraksionasi (Bertingkat), Sama kondensor sehingga pelarut yang tadinya dengan destilasi sederhana, hanya destilasi dalam bentuk uap akan mengembun pada bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor dan turun lagi ke dalam wadah kondensor yang lebih baik, sehingga mampu reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama memisahkan dua komponen yang memiliki reaksi berlangsung. Sedangkan aliran gas N2 perbedaan titik didih yang berdekatan. diberikan agar tidak ada uap air atau gas -Destilasi Azeotrop.Memisahkan campuran oksigen yang masuk terutama pada senyawa azeotrop (campuran dua atau lebih komponen organologam untuk sintesis senyawa yang sulit dipisahkan), biasanya dalam anorganik karena sifatnya reaktif. prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat 4. Digesti, Digesti adalah cara maserasi dengan mencegah ikatan azeotrop tersebut, atau menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada dengan menggunakan tekanan tinggi. suhu 40–50°C. Cara maserasi ini hanya dapat -Destilasi Kering, Memanaskan material dilakukan untuk simplisia yang zat aktifnya padat untuk mendapatkan fasa uap dan tahan terhadap pemanasan. 5. Infus, Infus adalah ekstraksi dengan pelarut tepung sari, nectar, bunga, buah dan air pada temperatur penangas air (bejana infus biji.konfigurasi C6-C3-C6, susunan dari tercelup dalam penangas air mendidih, senyawa tersebut dapat menghasilkan 3 jenis temperatur terukur 96-98oC) selama waktu struktur, yaitu: tertentu (15-20 menit). 1,3 – diarilpropan (Flavonoid) 6. Dekoks, adalah infus pada waktu yang lebih 1,2 – diarilpropan (isoflavonoid) lama dan temperatur sampai titik didih air. 1,1 – diarilpropan (neoflavonoid) -klasifikasi, flavon, flavonon, isoflavon, METABOLIT SEKUNDER flavanol, flavanon, antosianin, dan 1. Alkaloid, sebuah golongan senyawa basa kalkon. bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan -sifat, Flavonoid umumnya bersifat polar terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak sehingga larut dalam pelarut polar seperti mengecualikan senyawa yang berasal dari air, etanol, methanol, butanol, aseton, hewan). dimetil sulfoksida dan lain – lainnya. -Fungsi: Zat beracun untuk melawan serangga Adanya gula yang terikat pada inti herbivora, Produk akhir reaksi detoksifikasi flavonoid menyebabkan flavonoid zat yang membahayakan tumbuhan tersebut, glikosida lebih mudah larut dalam air Faktor pengatur pertumbuhan, Substansi sehingga campuran pelarut organic diatas cadangan untuk menyuplai Nitrogen atau dengan air merupakan pelarut yang baik unsur yang lain yang penting bagi tumbuhan untuk glikosida. tersebut. - fungsi , Flavonoid sering digunakan -sifat alkaloid : Mengandung atom nitrogen sebagai pigmen dan zat warna, banyak yang umumnya berasal dari asam amino, dijumpai pada antosianin dan bagian Umumnya berupa Kristal atau serbuk amorf, tumbuhan lain yang memilki warna Alkaloid yang berbentuk cair yaitu konini, orange, merah, biru, violet dan scarlet. nikotin dan spartein, Dalam tumbuhan berada Secara tidak langsung mengatur dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida pertumbuhan pada akar dan pucuk dan atau dalam bentuk dormansi.Penangkal serangan penyakit Garamnya, Umumnya mempunyai rasa yang dan obat-obatan.Sebagai senyawa pahit, Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut penanda (markers) dalam dalam air, tetapi larut dalam kloroform, eter mengklasifikasikan tumbuhan dan pelarut organik lainnya yang bersifat -identifikasi, relative non polar, Alkaloid dalam 0,5 g larutkan dalam 5 mL etanol 96%. bentukgaramnya mudah larut dalam air, Diambil 2 mL + 0,1 g serbuk Mg dan 10 Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya tetes HCl pekat lalu dikocok perlahan pasangan elektron bebas pada atom N-nya, Flavonoid (merah atau jingga) Alkaloid dapat membentuk endapan dengan Flavon, khalkon, auron (kuning jingga) bentuk iodide dari Hg, Au dan logam berat. 3. Tanin -identifikasi alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder 0,5 g sampel + 1 mL HCl 2N + g mL yang terdapat pada beberapa aquadest dipanaskan selama 2 menit tanaman.Tanin (atau tanin nabati, + bouchardat (endapan coklat) sebagai lawan tanin sintetik) adalah suatu + dragendrof (endapan merah-jingga) senyawa polifenol yang berasal dari + mayer (endapan putih kekuningan) tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang 2. Flavonoid bereaksi dengan dan menggumpalkan adalah suatu golongan metabolit sekunder protein, yang tersebar merata dalam dunia tumbuh- -klasifikasi, tumbuhan,Dalam tumbuhan terdapat sebagai Tanin terkondensasi, Tanin jenis ini campuran dan jarang ditemukan sebagai biasanya tidak dapat dihidrolisis, flavonoid tunggal. Terikat pada gula sebagai tetapi dapat terkondensasi suatu senyawa glikosida dan aglikon meghasilkan asam klorida. flavonoid dalam bentuk aglikosida.Flavonoid Tanin-terhidrolisis, Tanin ini ditemukan pada hampir semua bagian biasanya berikatan dengan tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, karbohidrat dengan membentuk jembatan oksigen, maka dari itu Parameter Non Spesifik tanin ini dapat dihidrolisis dengan 1) Parameter Kadar Air menggunakan asam sulfat atau asam Penetapan parameter dilakukan dengan cara klorida. yang tepat yaitu titrasi, destilasi atau -sifat :Semua jenis tanin dapat larut gravimetri. Tujuan dari parameter ini adalah dalam air, kelarutannya besar dan akan memberikan batasan maksimal atau rentang bertambah besar apabila dilarutkan tentang besarnya kandungan air di dalam dalam air panas. Begitu pula dalam bahan pelarut organik seperti metanol, etanol, 2) Parameter Kadar abu aseton dan pelarut organik Prinsipnya adalah bahan dipanaskan pada lainnya.Reaksi warna terjadi bila temperature dimana senyawa oraganik dan disatukan dengan garam besi. Tanin turunannya terdekstruksi dan menguap hingga mulai terurai pada suhu 98,8oC. Tanin tersisa unsur mineral organik, penetapan dapat dihidrolisis oleh asam, basa, dan kadar abu bertujuan memberi gambaran enzim.Warna tanin akan menjadi gelap kandungan mineral internal dan eksternal apabila terkena cahaya atau dibiarkan di dalam simplisia, mulai dari proses awal udara terbuka. sampai terbentuknya ekstrak. -identifikasi : 3) Susut Pengeringan 0,2 g sampel larutkan dalam 2 mL Susut pengeringan adalah pengukuran sisa zat aquadest + 2-3 tetes FeCl3 1% setelah pengeringan pada temperatur105oC Cathecin tanin (biru-hijau) selama 30 menit atau sampai berat konstan, Gallic Tanin (biru-hitam) yang dinyatakan sebagai nilai prosen. Dalam 4. Saponin, adalah senyawa aktif hal khusus (jika bahan tidak mengandung permukaan yang kuat dan menimbulkan minyak menguap dan sisa pelarut organik busa bila dikocok dengan air. menguap) identik dengan kadar air, yaitu -sifat, Mempunyai rasa yang pahit, kandungan air karena berada di atmosfer atau Dalam larutan air membentuk buih stabil, lingkungan udara terbuka. Menghemolisa eritrosit, Merupakan Tujuan mengetahui susut pengeringan adalah racun yang sangat kuat untuk ikan, memberikan batasan maksimal (rentang) amfibi dan hewan predator, Membentuk tentang besarnya senyawa yang hilang pada persenyawaan dengan kolesterol dan proses pengeringan hidroksiteroid lainya, Sulit untuk 4) Kadar abu tidak larut asam dimurnikan dan diidentifikasi, Berat Abu yang diperoleh dari penetapan kadar abu molekul relatif tinggi dan analisi hanya pada penetapan kadar abu yang tidak larut menghasilkan formula empiris yang dalam asam ketika dilarutkan dengan pelarut mendekati - Saponin banyak digunakan dalam asam kehidupan manusia, salah satunya 5) Parameter Cemaran Logam Berat terdapat dalam perak yang dapat Parameter cemaran logam berat adalah digunakan untuk bahan pencuci kain menetukan kandungan logam berat secara (batik) dan sebagai shampoo. spektroskopi serapan atom atau lainnya yang -fungsi, memberantas hama. Mempunyai lebih valid. Tujuan dari parameter ini adalah sifat detergen yang baik. Beracun bagi untuk memberikan jaminan bahwa ekstrak binatang berdarah dingin. Mempunyai aktivitas haemolisis, Pembasmi hama tidak mengandung logam berat tertentu (Hg, udang. Sebagai detergen pada industri Pb, Cu dll.) melebihi nilai yang ditetapkan tekstil. Pembentuk busa pada alat karena berbahaya (toksik) bagi kesehatan pemadam kebakaran. Sebagai bahan 6) Parameter Cemaran Aflatoksin dalam pembuatan sampo Berfungsi bagi Parameter cemaran aflatoksin merupakan industri farmasi. parameter yang menetukan adanya aflatoksin Identifikasi: dengan metode Kromatografi Lapis Tipis 0,5 g + 10 mL air panas lalu kocok kuat- (KLT). Tujuan dari parameter ini adalah kuat selama 10 detik (+) buih stabil memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak selama tidak kurang dari 1 menit \ mengandung cemaran jamur melebihi batas yang ditetapkan karena berpengaruh pada tersebut. Tujuan parameter ini yaitu stabilitas ekstrak dan aflotoksin yang memberikan data kadar senyawa identitas berbahaya bagi kesehatan atau senyawa yang diduga bertanggung jawab 7) Parameter Cemaran Mikroba pada efek farmakologi Parameter cemaran mikroba digunakan untuk c). Kandungan Total fenolat menentukan (identifikasi) adanya mikroba Fenol merupakan senyawa kimia yang sering yang patogen secara analisis. Tujuan dari ditemukan dalam tanaman. Kandungan parameter ini adalah untuk memberikan fenolat total sering ditetapkan dengan metode jaminan bahwa ekstrak mengandung mikroba Folin Ciocalteu. patogen dan tidak mengandung mikroba d). Total Flavonoid nonpatogen melebihi batas yang ditetapkan Prinsip dari metode ini adalah penetapan karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak kadar flavonoid sebagai aglikon yang dan berbahaya (toksik) bagi kesehatan dilakukan dengan menggunakan pengukuran spektrometri dengan mereaksikan AlCl3 yang Parameter spesifik selektif dengan penambahan 1) Parameter Identitas Ekstrak Parameter ini meliputi : EKSTRAK DAN EKSTRAKSI a). Diskripsi tata nama antara lain : nama Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari ekstrak, nama latin, bagian tumbuhan campurannya dengan pembagian sebuah zat yang digunakan dan nama Indonesia terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat tumbuhan. tercampur untuk mengambil zat terlarut b). Senyawa identitas artinya senyawa tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain. tertentu yang menjadi petunjuk spesifik Ekstraksi bertujuan untuk melarutkan dengan metode tertentu. Tujuannya yaitu senyawa-senyawa yang terdapat dalam memberikan identitas obyektif dari nama jaringan tanaman ke dalam pelarut yang dan spesifik dari senyawa identitas. dipakai untuk proses ekstraksi tersebut. 2) Parameter Organoleptik Ekstrak Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh Parameter ini meliputi penggunaan panca dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia indera dalam mendiskripsikan bentuk, warna, nabati atau simplisia hewani menggunakan bau, dan rasa. Tujuannya yaitu pengenalan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau awal yang sederhana dan seobyektif mungkin. hampir semua pelarut diuapkan dan massa 3) Parameter senyawa terlarut dalam pelarut atau serbuk yang tersisa diperlakukan tertentu sedemikian hingga memenuhi baku yang telah Parameter senyawa terlarut yaitu melarutkan ditetapkan ekstrak dengan pelarut (alkohol atau air) untuk ditentukan jumlah solute yang identik PERBEDAAN JAMU, HERBAL dengan jumlah senyawa kandungan secara TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA gravimetri. Tujuannya yaitu memberikan jamu merupakan bahan obat alam yang gambaran awal jumlah senyawa kandungan. sediannya masih berupa simplisia sederhana, 4) Uji Kandungan Kimia Ekstrak seperti irisan rimpang, daun atau akar kering. a). Parameter pola kromatogram Sedang khasiatnya dan keamanannya baru yaitu melakukan analisis kromatografi terbukti setelah secara empiris berdasarkan sehingga memberikan pola kromatogram pengalaman turun-temurun. Sebuah ramuan yang khas. Tujuannya yaitu untuk disebut jamu jika telah digunakan masyarakat memberikan gambaran awal komposisi melewati 3 generasi. Artinya bila umur satu kandungan kimia berdasarkan pola generasi rata-rata 60 tahun, sebuah ramuan kromatogram (KLT, KCKT, dan KG). disebut jamu jika bertahanminimal 180 tahun. b). Kadar (chemical marker) Jamu dapat dinaikkan kelasnya menjadi Parameter ini memiliki pengertian dan prinsip herbal terstandar dengan syarat bentuk yaitu dengan tersedianya kandungan kimia sediaannya berupa ekstrak dengan bahan dan yang berupa senyawa identitas atau senyawa proses pembuatan yang terstandarisasi. kimia utama ataupun kandungan kimia Disamping itu herbal terstandar harus lainnya, maka secara densitometri dapat melewati uji praklinis seperti uji toksisitas dilakukan penetapan kadar chemical marker (keamanan), kisaran dosis, farmakodinamik (kemanfaatan) dan teratogenik (keamanan BIDANG UMUM terhadap janin). Uji praklinis meliputi in vivo METABOLIT PRIMER dan in vitro. Riset in vivo dilakukanterhadap senyawa metabolisme primer merupakan hewan uji seperti mencit, tikus ratus-ratus senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup galur, kelinci atau hewan uji lain. Sedangkan dan bersifat essensial bagi proses metabolisme in vitro dilakukan pada sebagian organ yang sel tersebut. Senyawa ini dikelompokkan terisolasi, kultur sel atau mikroba. Riset in menjadi 4 kelompok makromolekul yaitu vitro bersifat parsial, artinya baru diuji pada karbohidrat, protein, lipid,dan asam nukleat. sebagian organ atau pada cawan petri. 1. Karbohidrat Tujuannya untuk membuktikan klaim sebuah Karbohidrat merupakan kelompok obat. Setelah terbukti aman dan berkhasiat, makromolekul yang tersusun atas atom bahan herbal tersebut berstatusi herbal C,H,dan O. kelompok ini sering disebut juga terstandar. Meski telah teruji secara praklinis, gula-gula hidrokarbon. Berdasarkan jumlah herbal terstandar tersebut belum dapat diklaim monomer penusunnya, karbohidrat terbagi sebagai obat. Namun konsumen dapat atas: mengkonsumsinya karena telah terbukti aman dan berkhasiat. monosakarida yang tersusun atas 1 monomer, Sebuah herbal terstandar dapat dinaikkan disakarida yang tersusun atas 2 monomer, kelasnya menjadi fitofarmaka setelah melalui uji klinis pada manusia. Dosis dari hewan oligosakarida yang tersusun atas 3-10, coba dikonversi ke dosis aman bagi manusia. dan Dari uji itulah dapat diketahui kesamaan efek polisakarida yang tersusun atas lebih dari pada hewan coba dan manusia. Bisa jadi 10 monomer. terbukti ampuh ketika diuji pada hewan coba, 2. Protein belum tentu ampuh juga ketika dicobakan Protein merupakan suatu senyawa padamanusia. Uji klinis terdiri atas single makromolekul yang tersusun atas atom C, H, center yang dilakukan di laboratorium O, N, dan S. penelitian dan multicenter di berbagai lokasi Berdasarkan fungsinya protein agar lebih obyektif. Setelah lolos uji dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, fitofarmaka, produsen dapat mengklaim yaitu: produknya sebagai obat. Namun demikian, Protein fungsional yaitu kelompok klaim tidak boleh menyimpang dari materi uji Enzim, dan klinis sebelumnya. Misalnya, ketika uji klinis Protein Struktural yaitu protein yang hanya sebagai antikanker, produsen dilarang menyusun bagian struktural dari dalam mengklaim produknya sebagai anti kanker sel seperti protein integral dan protein dan juga anti diabetes. perifer yang menyusun bagian membran Ekstraksi Cair cair sel. Ekstraksi cair merupakan metode pemisahan 3. Lipid atau pengambilan zat terlarut dalam larutan Lemak merupakan golongan senyawa (biasanya dalam air) dengan menggunakan metabolit primer yang bersifat hidrofobik. pelarut lain (biasanya organik).Prinsip metode ini didasarkan pada zat terlarut dengan Senyawa ini dapat dibagi menjadi beberapa perbandingan tertentu antar dua pelarut yang kelompok yaitu: tidak saling bercampur seperti eter, kloroform, lemak yang tersusun atas asam lemak dan karbontetra klorida, dan karbon disulfida. gliserol, sterol yang merupakan penyusun membran sel makhluk hidup, dan kolesterol. 4. Asam nukleat Asam nukleat merupakan komponen yang terdiri atas atom C, H, O, dan P. Biasanya asam nukleat terdiri atas 3 bagian yaitu gula ribosa, basa nitrogen, dan fosfat. Berdasarkan fungsinya, asam nukleat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu : Sebagai komponen materi genetik, Enzim Maltase, fungsi mengubah contohnya : DNA, RNA maltosa (hasil dari kerja Amilase Sebagai energi kimia, contohnya: ATP, disaliva) menjadi glukosa GTP, UTP Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak Sebagai kofaktor, contohnya : NAD, menjadi gliserol dan asam lemak FAD, Koenzim A Enzim Enterokinase, fungsi mengubah Sebagai komponen regulator, contohnya : tripsinogen menjadi tripsin cAMP, cGMP Sifat, 1. enzim hanya disintesis oleh sel dan ENZIM juga di dalam sel Enzim adalah sebuah biomolekul yang berupa 2. Enzim ini mempunyai tempat khusus protein dan berbentuk bulat. Enzim terdiri dari di dalam sel, misalnya enzim pada satu atau lebih rantai polipeptida. Enzim ini akan siklus Krebs terletak didalam matriks mengubah senyawa dan mempercepat proses ekstraseluler, sedangkan enzim pada reaksi dengan mengubah molekul awal yang proses glikolisis terletak pada dikenali dan diikat secara spesifik oleh enzim sitoplasma sel (substrat) menjadi molekul lain (produk). 3. Enzim hanya akan di produksi atau di Kemampuan enzim untuk mengaktifkan senyawa sintesis jika sel mempunyaui gen lain dengan cara spesifik disebut dengan untuk enzim tersebut biokatalisator.Ikatan enzim dengan substrat 4. Suhu enzim adalah sama dengan sel, adalah sebuah ikatan yang spesifik, jadi hanya kecepatan laju reaksi yang dikatalisis enzim-enzim tertentu yang dapat mengikat oleh enzim meningkat seiring dengan substrat tertentu. Setelah itu barulah substrat peningkatan suhu. Pada suhu yang tersebut aktif dan barulah terbentuk perubahan terlalu tinggi enzim akan mengalami kimiawi. denaturasi. Sedangkan pada suhu 0 Fungsi Enzim adalah sebagai katalisator derjat celsius, enzim menjadi tidak yang mempercepat terjadinya laju sebuah aktif. reaksi. Didalam tubuh manusia, 5. Tingkat keasaman enzim pada 1. Mulut lingkungan sekitarnya adalah netral Enzim Amilase, terdapat didalam saliva (tidak asam maupun basa). Pada saat (air ludah), dihasilkan oleh kelenjar pH terlalu asam maupun terlalu basa, parotis (kelenjar ludah) dan pankreas. enzim menjadi kurang aktif. Fungsi untuk mengubah amilum menjadi 6. Semakin tinggi konsentrasi enzim, maltosa (molekul yang lebih sederhana). maka reaksi akan meningkat hingga Contohnya jika kita makan nasi dan batas-batas tertentu mengunyahnya selama 3 menit atau 7. Kecepatan laju reaksi akan meningkat lebih, maka kita akan merasakan rasa bila konsentrasi subtrat meningkat manis. Hal tersebut terjadi karena ada pula efek dari enzim amilase 8. Enzim sangat spesifik akan ikatannya 2. Lambung terhadap molekul Enzim Renin, terdapat didalam lambung, 9. Enzim tidak mengubah suatu tetapan kerjanya dibantu oleh HCl (asam) proses reaksi, akan tetapi hanya lambung. Fungsi untuk mengubah mempercepat tercapainya tetapan kaseinogen menjadi kasein. tersebut Enzim Pepsin, terdapat didalam lambung, 10. Enzim dapat mempercepat proses laju kerjanya dibantu oleh HCl (asam) reaksi lambung. Fungsi untuk mengubah protein 11. Enzim mempunyai sifat menjadi pepton, proteosa dan polipeptida. biokatalisator. Katalis yaitu Enzim Lipase, berfungsi dalam kemampuan memindahkan atau mengubah trigliserida menjadi asam membawa suatu senyawa/molekul ke lemak keadaan yang lain 3. Usus Halus Enzim Laktase, fungsi mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa KIMIA FARMASI Reaksi yang dipergunakan untuk titrasi Jenis reaksi Analit Tiran Nama reaksi Sebutan Analisis titrimetrik (volumetrik) melibatkan Asam Basa kuat netralisasi Alkalimetri Asam-basa pengukuran volume suatu larutan dengan Basa Asam kuat netralisasi Asidimetri konsentrasi yang diketahui, yang diperlukan Reduksi- reduktor oksidator redoks Redoks oksidasi untuk bereaksi dengan analit itu. Pembentukan Ion Senyawa Pembentukan Kompleksometri Titik ekivalen adalah titik yang dicapai pada senyawa logam pengkomplek kompleks saat mol larutan yang dititrasi (titran) = mol kompleks larutan yang digunakan (titer). Pembentukan Kation Pereaksi pengendapan Pengendapan Titik akhir adalah keadaan dimana titik ekivalen endapan atau pengendap anion sudah tercapai tetapi jumlah titer harus ditambah sehingga kelebihan titer akan bereaksi dengan indikator, memunculkan warna indikator visual, Syarat reaksi titrasi: 1. Reaksi harus stoikiometri dan titrasi harus dihentikan - tidak terjadi polimerisasi Larutan standar atau larutan baku adalah - tidak ada reaksi cabang dan produk suatu larutan yang mengandung konsentrasi yang samping diketahui secara tepat dari unsur atau zat. 2. Reaksi harus kuantitatif Larutan standar biasanya berfungsi sebagai titran 3. Reaksi harus cepat (bereaksi dalam waktu sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus sekejap, selesai) berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku. 4. Titik akhir titrasi harus mudah dideteksi 1) Larutan baku primer merupakan larutan Redoks adalah berubahnya bilangan oksidasi yang mengandung zat padat murni yang (keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah konsentrasi larutannya diketahui secara tepat reaksi kimia. melalui metode gravimetri (perhitungan Oksidasi mengacu pada setiap perubahan kimia massa), dapat digunakan untuk menetapkan dimana - terjadi kenaikan bilangan oksidasi dan konsentrasi larutan lain yang belum diketahui. - pelepasan elektron oleh sebuah Cth: asam oksalat molekul, atom, atau ion. Syarat-syarat larutan baku primer : Reduksi Kemurnian tinggi - penurunan bilangan oksidasi dan Tidak higroskopis/ mudah dikeringkan - penambahan elektron oleh sebuah Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai molekul, atom, atau ion. massa relatif dan massa ekuivalen yang Permanganometri merupakan titrasi redoks besar. yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium Zat tersebut harus mudah larut dalam permanganat (KMnO4). Titrasi ini melibatkan pelarut yang dipilih. dua tahapan, yakni Dapat bereaksi dengan standar sekunder 1. titrasi analit dengan larutan kalium dengan baik permanganat dan 2) Larutan baku sekunder merupakan larutan 2. kemudian standardisasi kalium permanganat yang mengandung suatu zat yang dengan larutan natrium oksalat konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut: tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah MnO4- + 8H+ + 5e- → Mn2+ + 4H2O ×2 murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan C2O4 → 2CO2 + 2H + 2e 2- + - ×5 dengan pembakuan menggunakan larutan 5C2O42-+2MnO4-+16H+ →10CO2+2Mn2++ 8H2O baku primer, biasanya melalui metode titrimetri. Cth: HCl, NaOH, H2SO4, KOH Berat gram-ekivalen (BE) pada reaksi redoks Syarat-syarat larutan baku sekunder : adalah berat (dalam gram) yang diperlukan untuk Derajat kemurnian lebih rendah daripada melengkapi atau bereaksi dengan 1 mol elektron. larutan baku primer Jumlah elektron yang diperoleh maupun yang Mempunyai berat ekivalen yang tinggi untuk memperkecil kesalahan penimbangan lepas dapat ditentukan oleh perubahan jumlah Larutannya relatif stabil dalam oksidasi. Pada reaksi di atas, ion oksalat penyimpanan. melengkapi 2 elektron, dan ion permanganat mendapatkan 5 elektron. Sehingga BE menjadi: 𝐵𝑀 134,0 Na2C2O4 : = = 67,00 g/eq 2 2 𝐵𝑀 158,03 KMnO4 : = = 31,61 g/eq 5 5
Mol adalah banyaknya zat/senyawa
Molaritas (M) adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap satuan volume larutan (mol/liter) Molalitas (m) adalah jumlah mol zat terlarut dalam tiap satuan berat pelarut (mol/kg) Normalitas (N) adalah jumlah mol ekivalen terlarut dalam tiap satuan volume larutan (mol ekiv/liter) Fraksa mol adalah perbandingan jumlah mol suatu komponen larutan dengan jumlah mol keseluruhan (tidak ada satuan)