Anda di halaman 1dari 24

FARMASEUTIKA misalkan di indonesia : obat TBC, antibiotik,

vaksin, obat generik dll.


ISTILAH-ISTILAH
5. Obat wajib apt : Obat wajib apotek adalah
 Obat : suatu bahan atau campuran bahan obat keras yang dapat diperoleh di apotek
yang dimaksudkan untuk digunakan dalam
tanpa resep dokter, diserahkan oleh apoteker.
menentukan diagnosis, mencegah,
6. Obat jadi : obat dalam keadaan murni atau
mengurangi, menghilangkan, menyembuhkan
campuran dalam bentuk serbuk, emulsi,
penyakit atau gejala penyakit, luka atau
suspensi, salep, krim, tablet, supositoria,
kelainan badaniah atau rohaniah pada
klisma, injeksi dll yang mana bentuk obat
manusia atau hewan, termasuk memperelok tersebut tercantum dalam farmakope
tubuh atau bagian tubuh manusia. indonesia.
 Racun : Racun adalah Setiap bahan/zat yang 7. Obat mitu atau obat me-too : obat yang telah
dalam jumlah tertentu bila masuk ke dalam habis masa patennya yang diproduksi dan
tubuh akan menimbulkan reaksi kimia yang dijual pabrik lain dengan nama dagang yang
menyebabkan penyakit dan kematian. ditetapkan pabrik lain tersebut, di beberapa
 Dosis : takaran obat yang menimbulkan efek negara barat disebut branded generic atau
farmakologi (khasiat) yang tepat dan aman tetap dijual dengan nama generik.
bila dikonsumsi oleh pasien. 8. Obat nama dagang : obat dengan nama
 Resep : permintaan tertulis dari seorang sediaan yang ditetapkan pabrik pembuat dan
dokter, dokter gigi, dokter hewan yang diberi terdaftar di departemen kesehatan negara
izin berdasarkan peraturan perundang- yang bersangkutan, obat nama dagang disebut
undangan yang berlaku kepada apoteker juga obat merek terdaftar. contoh amoksan,
pengelola apotek untuk menyiapkan dan atau diafac, pehamoxil. Dll
membuat, meracik serta menyerahkan obat 9. Obat tradisional : obat jadi yang berasal dari
kepada pasien tumbuhan, hewan, dan mineral atau sediaan
galenik, obat berdasarkan pengalaman empiris
MACAM-MACAM OBAT turun temurun.
1. Obat generik : obat dengan nama generik 10. Obat baru : obat yang terdiri dari satu atau
sesuai dengan penamaan zat aktif sediaan lebih zat, baik yang berkhasiat maupun tidak
yang ditetapkan oleh farmakope indonesia berkhasiat misalnya lapisan, pengisi, pelarut,
dan INN (International non-propietary bahan pembantu, atau komponen lainnya
Names) dari WHO, tidak memakai nama yang belum dikenal , hingga tidak diketahui
dagang maupun logo produsen. Contoh khasiat dan keamanannya.
amoksisilin, metformin dll
2. Obat paten : obat jadi yang terdaftar atas YANG MEMPENGARUHI MUTU OBAT :
nama pembuat (penemu), yang dikuasai, 1. Material yg digunakan akan mempengaruhi
dibuat dalam kemasan asli pabrik yang mutu dari obat. Untuk mendapatkan material
memproduksinya. umumnya obat paten yang baik harus dibuat sebuah standar yang
berlaku 20 tahun, dimana pabrik farmasi lain harus dipenuhi oleh material tersebut. Selain
tidak boleh memproduksi produk yang itu suplayer untuk material tersebut juga harus
serupa, hingga selesai masa patennya, apabila terpercaya dan setiap material yang di beli
selesai masa patennya (20 tahun) maka pabrik harus memiliki certifikat of analisis yang
lain boleh memproduksinya dengan menyatakan keaslian dari material tersebut.
mengajukan ijin lisensi. 2. Machine Untuk menjalankan produksi tentu
3. Obat generik berlogo : Obat generik berlogo dibutuhkan peralatan. Peralatan yang tidak
adalah Obat generik yang mencantumkan terawat dan terkalibrasi akan mempengaruhi
logo produsen (tapi tidak memakai nama mutu dari obat. Oleh karena itu hendaknya
dagang), misalkan sediaang obat generik dilakukan pengontrolan mesin/peralatan yang
dengan nama amoksisilin (ada logo produsen digunakan seperti menjaga higienitas,
Kimia farma) perawatan dan juga dilakukan kalibrasi
4. Obat esensial : obat yang paling banyak berkala untuk menjamin keakuratan dari
dibutuhkan untuk pelaksanaan pelayanan mesin tersebut.
kesehatan masyarakat banyak, meliputi 3. Menyang dimaksud disini adalah manusia
diagnosa, profilaksi terapi dan rehabilitasi, (SDM) yang terlibat dalam semua proses
produksi obat. Untuk menjamin mutu dari 9. Motivating
obat, SDM yang terlibat harus memenuhi Maksud motivating disini adalah semangat para
kualifikasi tertentu. Pimpinan harus karyawan dalam proses pembuatan obat.
melakukan staffing yang benar-benar Karyawan harus diberikan appreciate yang tinggi
dibutuhkan dan memenuhi kualifikasi. Untuk (bisa dengan memberikan hadiah dan
meningkatkan kinerja dari pegawai juga harus penghargaan) dan ditanamkan semangat kerja
diberikan penghargaan terhadap pegawai yang tingg
yang memiliki prestasi sehingga akan lebih
giat bekerja. TAHAP PENGEMBANGAN FORMULASI OBAT
4. Money/Keuangan yang memadai akan a. Preformulasi = Penelitian atau pemeriksaan
berpengaruh terhadap kualitas machine, Men sifat-sifat fisik dan kimia zat aktif tersendiri
(SDM), Method dan material yang digunakan dan jika dikombinasikan dengan zat lain
dalam produksi. Semakin besar modal yang merupakan data-data studi praformulasi.
dimiliki maka peralatan yang digunakan akan b. Formulasi
semakin baik, akan semakin banyak pilihan c. Eksperimen di lab
metoda yang digunakan untuk pembuatan d. Pewadahan ????
tablet, sehingga bisa memilih metoda yang e. Produksi skala kecil/pilot
menghasilkan mutu terbaik dan alternative f. Uji klinik/ uji lapangan
lain jika metoda tersebut tidak dapat g. Uji penyimpanan
dilaksanakan. Dengan modal yang memadai h. Rincian proses pengobatan
material yang digunakan bisa dengan kualitas
yang lebih baik serta pembelian bisa FUNGSI ZAT ADITIF
dilakukan dengan jumlah besar sehingga bisa a. Pewarna
mendapatkan harga yang lebih murah. b. Pemanis
Dengan uang yang memadai produksi juga c. Pengawet
bisa dilakukan dalam skala besar, sehingga d. Penyedap
ongkos produksi juka bisa di tekan. e. Penggumpal
5. Manufacturing, Hal yang paling penting f. Pemutih
untuk mempertahankan mutu obat selama g. Pemantap
proses produksi adalah pengontrolannya. h. Pengembang
Adapun hal yang harus dikontrol antara lain i. Pengertas
peralatan, higienis, semangat kerja karyawan,
ventilasi, kelembapan, ruangan, bangunan dan RUMUS PERHITUNGAN DOSIS
lain-lain. – Rumus Young (anak di bawah 8 tahun)
6. Managementyang baik juga akan =Usia (tahun) / (Usia + 12)
menghasilkan obat yang bermutu baik. – Rumus Dilling (anak di atas 8 tahun)
management ini meliputi keuangan, = Usia (tahun) / 20
pemarasan, penyimpanan, produksi, – Rumus Cowling
personalia, peralatan dan lain-lain. =(Usia dalam tahun) + 1) / 24
7. Method, Mutu suatu obat tergantung juga – Rumus Fried (khusus untuk bayi)
kepada metoda yang digunakan untuk =Usia (dalam bulan) / 150
pembuatan obat. Metoda yang dipilih harus
disesuaikan dengan bahan aktif. Metoda yang BENTUK SEDIAAN FARMASI
digunakan hendaklah bisa menjamin bahan 1. Cairan : sirup, suspensi, larutan, emulsi,
aktif tetap berkhasiat dan tidak ada interaksi eliksir
yang membahayakan. 2. Semisolid : krim, salep, pasta
8. Monitoring, merupakan hal yang sangat 3. Solid : tablet, suppositoria, kapsul
penting untuk menghasilkan mutu yang baik. Cairan/Liquid
monitoring hendaknya dilakukan oleh orang  Sirup : Dalam Farmakope Indonesia edisi
yang berkompeten di bidangnya dan memiliki III,Sirup adalah sediaan cair berupa larutan
ketelitian yang tinggi. Monitoring mutu yang mengandung sakarosa.
biasanya dilakukan oleh bagian Quality Macam-macam sirup
Control (QC). -sirup simplek : Kadar sukrosa dalam sirup
64%-66%.
- sirup obat : Zat aktif obat, gula, flavoring Dibuat dengan amilum tritici 2% .
agent termasuk zat warna, air. Sediaan sirup Solution gum arabicum
diperuntukkan untuk anak-anak/orang yang Mengandung gum arabikum 10%
tidak dapat menelan obat dalam bentuk Mucilago saleb
tablet/kapsul. Gula memberikan rasa manis Dibuat dengan serbuk saleb 1 %
dan dapat meningkatkan kekentalan, dapat seharusnya dengan serbuk yang telah
mencegah pertumbuhan bakteri. dihilangkan patinya dengan pengayakan,
 Suspensi : campuran heterogen dari zat cair dimana diperoleh suatu mucilage.
dan zat padat yang dilarutkan dalam zat cair Solution gummosa
tersebut Mengandung pulvis gummosus 2% dan
1. Syarat suspensi : dibuat dengan jalan menggerus dahulu
-Suspensi terdispersi harus halus dan pulvis gummosus dengan air 7x
tidak boleh mengendap banyaknya sampai diperoleh suatu masa
-Jika dikocok harus segera terdispersi yang homogen dan mengencerkannya
kembali sedikit demi sedikit
-Dapat mengandung zat tambahan untuk 3. Cara Pembuatan Suspensi Secara Umum
menjamin stabilitas 1. Metode dispersi
-Keketalan suspense tidak boleh terlalu Ditambahkan bahan oral kedalam
tinngi agar mudah di kocok dan di tuang. mucilage yang telah terbentuk,
-Karakteristik suspensi harus sedemikian kemudian diencerkan
rupa sehingga ukuran partikel dari 2. Metode Presitipasi
suspenoid tetap agak konstan untuk yang Zat yang hendak didispersikan
lama pada penyimpanan dilarutkan dulu dalam pelarut
-Partikel padatan fase dispersi harus organik yang hendak dicampur
halus dan tidak boleh cepat mengendap dengan air
-Kadar surfaktan yang digunakan tidak Setelah larut dalam pelarut organik
boleh mengiritasi atau melukai kulit larutan zat ini kemudian di
2. Komposisi Sediaan encerkan dengan latrutan
-bahan aktif. Contoh: sulfur praicipitat, pensuspensi dalam air sehingga
calamin, titanium dioksida akan terjadi endapan halus
-Bahan tambahan tersuspensi dalam air seningga
Pewarna : metilen blue, metamil yellow akan terjadi endapan halus
Pengawet : nipagin 2-5%, nipasol 0,05- tersuspensi dengan bahan
0,025% pensuspensi.
-Suspending Agent 4. Evaluasi Sediaan
Akasia (PGA) 1. Metode reologi
Bahan ini diperoleh dari eksudat Berhubungan dengan factor sedimentasi
tanaman akasia sp. Mucilage gom arap dan redispersibilitas membantu
dengan kadar 35 % memeiliki menentukan prilaku pengendapan
kekentalan kira-kira sama dengan mengatur pembawa dan susunan partikel
gliserin. Gom ini mudah dirusak oleh untuk perbandingan.
bakteri sehingga dalam suspense harus 2. Perubahan ukuran partikel
ditambahkan pengawet. (ilmu resep Digunakan cara freeze-thow yaitu
syamsuni hal 139) temperature diturunkan sampai titik
Tragakhan beku, lalu dinaikkan sampai mencair
Mengandung tragakhan 2%. Kemudian kembali. Dengan cara ini dapat dilihat
diencerkan dengan sisa dari tragakan pertumbuhan Kristal yang intinya
lambat mengalami hidrasi. Sehinggan menjaga agar tidak terjadi perubahan
untuk mempercepat hidrasi biasanya ukuran partikel dan sifat Kristal
dilakukan pemanasan mucilago tragakan 5. Ketidakstabilan Suspensi
juga lebih kental dari pada mucilago dari  flokulasi :“partikel terflokulasi adalah
Gom arab. (ilmu resep syamsuni hal terikat lemah,cepat mengendap,mudah
140) tersuspensi kembali dan tidak
Mucilago amily membentuk cake”
 deflokulasi : “partikel terdeflokulasi -Uji pengenceran.
mengendap perlahan dan akhirnya Metode ini tergantung pada kenyataan
membentuk sedimen dan terjadi bahwa suatu emulsi M/A dapat
agregasi dan selanjutnya cake yang diencerkan dengan air dan emulsi A/M
keras dan sukar tersuspensi kembali” dengan minyak. Saat minyak
6. Stabilitas suspensi dipengaruhi oleh : ditambahkan, tidak akan bercampur ke
-Ukuran partikel, Artinya semakin besar dalam emulsi dan dan akan nampak
ukuran partikel maka semakin kecil luas nyata pemisahannya. Tes ini secara
penampangnya. benar dibuktikan bila penambahan air
-viskositas, makin kental suatu cairan atau minyak diamati secara mikroskop.
kecepatan alirannya makin turun (kecil) -Uji Konduktivitas.
-Jumlah Partikel / Konsentrasi, Apabila Emulsi dimana fase kontinyu adalah cair
didalam suatu ruangan berisi partikel dapat dianggap memiliki konduktivitas
dalam jumlah besar, maka partikel yang tinggi dibanding emulsi dimana
tersebut akan susah melakukan gerakan fase kontinyunya adalah minyak.
yang bebas karena sering terjadi Berdasarkan ketika sepasang elektrode
benturan antara partikel dihubungkan dengan sebuah lampu dan
tersebut.Benturan itu akan menyebabkan sumber listrik, dimasukkan dalam
terbentuknya endapan dari zat tersebut, emulsi M/A, lampu akan menyala karena
oleh karena itu makin besar konsentrasi menghantarkan arus untuk kedua
partikel, makin besar kemungkinan elektrode. Jika lampu tidak menyala,
terjadinya endapan partikel dalam waktu diasumsikan bahwa sistem A/M.
yang singkat. -Uji Kelarutan Warna
-sifat/muatan partikel, Dalam suatu Bahwa suatu pewarna larut air akan larut
suspensi kemungkinan besar terdiri dari dalam fase berair dari emulsi. Sementara
beberapa macam campuran bahan yang zat warna larut minyak akan ditarik oleh
sifatnya tidak terlalu sama. Dengan fase minyak. Jadi ketika pengujian
demikian ada kemungkinan terjadi mikroskopik menunjukkan bahwa zat
interaksi antar bahan tersebut yang warna larut air telah ditarik untuk fase
menghasilkan bahan yang sukar larut kontinyu, uji ini diulangi menggunakan
dalam cairan tersebut. Karena sifat sejumlah kecil pewarna larut minyak,
bahan tersebut sudah merupakan sifat pewarnaan fase kontinyu menunjukkan
alami, maka kita tidak dapat tipe A/M.
mempengruhi. 3. Ketidakstabilan emulsi
 Larutan : sediaan cair yang mengandung -Creaming dan sedimentasi
satu atau lebih zat kimia yang terlarut Creaming adalah gerakan tetesan keatas
 Emulsi : campuran antara partikel-partikel dari tetesan relatif zat terdispersi ke fase
suatu zat cair (fase terdispersi) dengan zat kontinu. Sedangkan sedimentasi adalah
cair lainnya (fase pendispersi). proses pembalikan yaitu gerakan
1. Tipe emulsi kebawah dari partikel. Dalam beberapa
-Minyak dalam air (m/a) emulsi, suatu proses atau lebih
suatu emulsi dimana minyak terdispersi tergantung pada sensitas dari fase
sebagai tetesan – tetesan dalam fase air terdispersi atau fase kontinu. Kecepatan
-Air dalam minyak (a/m) sedimentasi tetesan atau partikel dalam
Suatu emulsi dimana air teridispersi cairan dihubungkan dengan hukum
sebagai tetesan – tetesan dalam medium stokes. Sementara persamaan hukum
pendispersinya yaitu fase minyak stokes untuk sistem bermassa telah
-Emulsi Ganda dikembangkan, hukum ini sangat
Tipe ini dikembangkan berdasarkan berguna untuk menunjukkan faktor yang
pencegahan pelepasan bahan aktif. dapat mempengaruhi kecepatan
Dalam tipe ini dihadirkan 3 fase, yaitu sedimentasi atau creaming.
air dalam minyak dalam air (a/m/a) atau - Agregasi dan koalesensi
minyak dalam air dalam minyak (m/a/m) Lebih jauh tetesan dapat disispkan
2. Cara menentukan tipe emulsi: kembali dengan pengocokan stabilitas
dari emulsi dapat ditentukan dengan EVALUASI SEDIAN LIQUID
proses agregasi dan koalesensi. Dalam  Kimia : penetapan kadar zat aktif
agregasi (flokulasi) tetesan yang  Fisika : pH, bj, viskositas,
terdispersi datang bersama namun tidak  Biologi : jumlah cemaran mikroba
bercampur. Koalesensi komplit  Organoleptik
penyatuan tetesan diarahkan untuk
mengurangi jumlah tetesan dan PELARUT SEDIAAN LIQUID
pemisahan dua fase yang tidak saling 1. Alkohol, Air dan alkohol membentuk
bercampur. Agregasi mendahului hidroalkohol yang dapat melarutkan senyawa
koalesensi dalam emulsi. yang larut dalam alkohol atau yang larut
- Inversi dalam aiR
Inversi dpat dilihat ketika emulsi 2. Alkohol encer, dibuat dg mncampurkan
disiapkan dengan pemanasan dan volume alkohol dan air murni dengan volume
pencampuran dua fase kemudian yang sama
didinginkan. Hal ini kira-kira karena 3. Gliserin cairan seperti sirup, manis dan jernih,
adanya daya larut bahan pengemulsi dapat bercampur dengan air dan alkohol,
tergantung pada perubahan tempertur. gliserin dapat berfungsi sebgai pengawetdan
Temperatur pada fase inversi atau pH. sering dipakai sebagai stabilator dan sebagai
Telah ditunjukkan bahwa mulai pelarut pembantu.
dipengaruhi oleh nilai HLB dan 4. Propilen glikol merupakan cairan kental dan
surfaktan. Semakin tinggi nilai pH, dapat bercampur dengan air dan alkohoL
semakin besar tekanan untuk berubah 5. Air suling, Airnya jernih, tidak berbau,
(inversi). bersifat netral atau sedikit keasaman/alkali.
4. Komposisi emulsi penyimpangan dr keadaan netral biasanya
-Fase terdispersi disebabkan karbondioksida membuat air lebih
-Fase pendispersi asam dan amonia menyebabkan sifat air lebih
-Bahan penemulsi (emulgator) basa.
-Bahan tambahan SOLID/PADAT
 Eliksir : Sediaan berupa jernih, manis 1. Tablet, sediaan yang mengandung bahan obat
merupakan larutan hidroalkoholik terutama dengan atau tanpa zat pengisi yang dibuat
untuk pemakaian oral, biasanya beraroma secara kempa.
atau arutan oral yang mengandung etanol -Keuntungan Bentuk Sediaan Tablet,
(95%) sebagai kosolven (pelarut). Untuk
 Volumenya kecil, sehingga mudah
mengurangi kadar etanol yang dibutuhkan
mengemas, menyimpan, atau membawanya.
untuk pelarut, dapat ditambahkan kosolven
 Tablet mengandung zat aktif yang seragam
lain seperti gliserin dan propilen glikol.
---------------------------------------------  Dapat mengandung zat aktif besar tetapi
volumenya kecil, sehingga mudah diberikan
Keuntungan :
kepada anak-anak
 Merupakan campuran homogen
 Stabilitas kimia, mekanik dan
 Dosis dapat diubah – ubah dalam
mikrobiologinya tinggi dibandingkan
pembuatan
dengan sediaan lainnya
 Dapat diberikan dalam larutan encer,
 Rasa dan bau yang tidak enak akan
sedangkan kapsul dan tablet sulit
berkurang , karena langsung ditelan,
diencerkan
sehingga kontak dengan selaput lendir
 Kerja awal obat lebih cepat, karena obat (mulut) tidak lama
cepat di absorbsi
 Tablet dapat disalut dengan tujuan untuk
 Mudah diberi pemanis, pengaroma, melindungi zat aktif, menutupi rasa dan bau
pewarna yang tidak enak atau untuk terapi enterik.
 Untuk pemakaian luar mudah digunakan  Pelepasan zat aktif dapat diatur atau tempat
Kekurangan : hancur dapat diatur.
 Ada obat yang tidak stabil dalam larutan
 Dapat dibuat secara besar-besaran sehingga
 Ada obat yang sukar ditutupi rasa dan dapat menurunkan harga.
baunya dalam larutan
 Cara pemakaiannya mudah.
 Pemberian tanda pengenal produk pada  Pengisi, Adalah zat yang ditambahkan ke
tablet lebih mudah karena tidak memerlukan dalam massa tablet untuk mencapai bobot
langkah pengerjaan tambahan bila tablet yang diinginkan.
menggunakan permukaan pencetak. Bahan organik Bahan anorganik
 Tablet tersedia dalam berbagai dosis dan Dekstrosa Kalsium karbonat
konsentrasi. Laktosa Dikalsium fosfat
 Regimen dosis dari pasien dapat Sukrosa Kalsium trifosfat
dipertahankan oleh pasien sendiri sesuai Starch Mg karbonat
Avicel (MCC) Natrium klorida
anjuran dokter.
-Sediaan Tablet dikatakan Baik bila,  Pengikat, Pengikat ditambahkan pada
 Ketahanan fisik yang cukup, terhadap formulasi tablet untuk menambahkan daya
gangguan mekanis pada waktu proses kohesif serbuk, yang dibutuhkan dalam
produksi, pengemasan, transport, meracik di mengikat serbuk menjadi granul, dimana
Apotek dibawah pengempaan akan membentuk
massa yang kohesif atau kompak menjadi
 Bebas dari kerusakan fisik yaitu tidak retak,
tablet. Ex : tragacant
berkeping, dan tidak terkontaminasi dengan
zat lain.  Penghancur, bahan yang ditambahkan ke
tablet untuk meudahkkan pemecahan atau
 Mampu melepaskan zat aktif yang sama dari
penghancuran tablet. Berdasarkan waktu
tiap tablet dalam kondisi yang dikehendaki.
penambahan penghancur kedalam proses
-Kerugian Sediaan Tablet,
pembuatan tablet penghancur dibedakan
 Zat aktif yang cair atau higroskopis sukar
menjadi dua yaitu : Bahan penghancur dapat
diformulasikan karena memerlukan
diberikan sebelum granulasi dan dikenal
prosedur lama untuk membuat tabletnya.
sebagai penghancur dalam atau
 Cara pembuatannya cukup rumit, zat intragranular, Fungsinya untuk
tambahan, pabrikasi dan alat-alat yang menghancurkan granul menjadi tablet. Dan
digunakan Selama masa lubrikasi sebelum pengempaan
 Tidak dapat diberikan untuk penderita yang dan disebut penghancur luar atau
tidak dapat makan (menelan), muntah atau extragranular. Fungsinya untuk
tidak sadar. menghancurkan tablet menjadi gra
 Tidak dapat langsung diberikan pada bayi.  Lubrikan, Antiadherent Dan Glidant,
 Tablet dengan bentuk dan warna menarik, Lubrikan adalah bahan yang mengurangi
bau dan rasa enak dapat menarik perhatian gesekan antara granul dengan dindng die
anak-anank, sehingga bila hari-hari dalam selama proses pengempaan dan pengeluaran.
penyimpanan dapat keracunan. Antiadherent, adalah bahan yang mencegah
 Efek terapi secara umum lebih lambat pelekatan pada punch dan dinding die,
dibandingkan larutan, karena zat aktif tidak contohnya adalah talk. Magnesium stearat,
langsung diabsorbsi karena harus dilepaskan dan apti jagung merupakan bahan
dulu dari sediaannya. antiadherent yang terbaik. Glidant, adalah
-Cara memformulasikan Tablet/ Mendesain bahan yang memperbaiki sifat alir dari
Tablet tablet, tetapi hampir semua glidan memiliki
 kita harus benar-benar mengetahui sifat sifat lubrikan yang jelek. Contohnya adalah
fisika dan kimia zat aktif yang akan dibuat talk, pati jagung, Cab-O-sil, syloid dan
tablet. aerosol. Glidan dapat mengurangi
 Menentukan dosis zat aktif yang disesuaikan kecenderungan garnul untuk pecah atau
dengan terapi dan teknologinya. memisah karena disebabkan getaran yang
 Kita harus tahu benar sifat absorpsinya berlebih.nul.
dilambung atau di usus.  Pewarna dicampurkan kedalam tablet
 Harus mempertimbangkan zat tambahan umumnya untuk tiga tujuan yaitu : Pewarna
(eksipien) yang akan dicampur (digunakan). dapat digunakan sebagai identifikasi dari
-komposisi tablet suatu produk dengan produk yang lain yang
 Zat aktif dibuat dalam satu pabrik atau suatu produk
yang juga diproduksi oleh pabrik lain.
Pewarna dapat membantu mengurangi
waktu pencampuran dalam pembuatan Langkah-langkah yang diperlukan dalam
tablet. Pewarna ditambahkan untuk nilai pembuatan tablet dengan metode ini adalah :
estetikanya sehingga menarik perhatian  Menimbang dan menghaluskan bahan
pasien. obat dan bahan tambahan.
 Pengaroma, umumnya digunakan untuk  Mencampurkan bahan obat, pengisi,
memperbaiki rasa dari tablet kunyah. penghacur dalam.
Pengaroma biasanya diperoleh dari bahan  Penyiapan cairan pengikat dan
alam ataupun secara sintetik. Pengaroma penambahan pewarna (jika ada)
jika berupa padatan ditambahkan dalam  Mencampur cairan pengikat dengan
bentuk butiran spray atau minyak pada saat campuran serbuk membentuk massa
lubrikasikarena sifat sensitive bahan ini basah.
terhadap kelembaban dan kecenderungannya  Pengayakan adonan lembab menjadi
menguap saat ada peningkatan suhu. pellet atau granul dengan ayakan Mesh 6-
 Pemanis, ditambahkan utamanya pada tablet 12
kunyah contohnya manitol, laktosa, sukrosa,  Pengeringan granul lembab
dan dekstrosa tetapi kurang menutupi rasa,  Pengayakan granul kering dengan
sehingganya biasanya ditambahkan lagi menggunakan ayakan no mesh 12-20
dengan saccharin dan aspartame.  Pencampuran bahan lubrikan,
 Adsorben, Penyerap atau adsorbent seperti penghancur luar dan pengaroma (jika
silicon dioksida (Syloid, Cab-O-Sil, Aerosil) ada) ke dalam granul
dapat menahan sejumlah cairan tanpa  Pengempaan campuran bahan
menyebabkan basah. Hal ini mengijikan -kering, komponen-komponen tablet yang
banyak minyak, ekstrak cair, bahan yang dikompakkan dengan mesin cetak tablet atau
eutektikum dapat dicampurkan kedalam mesin khusus. Campuran serbuk ditekan ke
tablet. Silikon dioksida selain sebagai dalam die yang besar dan dikempa dengan
adsorben juga dapat berfungsi sebagai punch berpermukaan datar, massa yang
glidan. diperoleh disebut slug dan prosesnya disebut
-syarat eksipien slugging. Slug kemudian diayak untuk
 Pembuatan tablet harus mudah dengan mendapatkan granul yang daya mengalirnya
adanya eksipien. lebih seragam dari campuran awal.
 Harus dipilih eksipien yang membuat mutu Langkah-langkah yang diperlukan dalam
tablet lebih baik yang mendukung pembuatan tablet dengan metode granulasi
pemenuhan syarat. kering adalah :
 Harus dapat melepaskan zat aktif.  Menimbang dan menghaluskan bahan
 Tidak boleh mempersulit penetapan kadar obat dan bahan tambahan.
zat aktif.  Mencampurkan bahan obat, pengisi,
 Harus mendukung stabilitas fisik dan kimia penghacur dalam dan pengikat
zat aktif.  Mengempa campuran serbuk menjadi
 Harus dapat menghasilkan granul yang tablet besar atau slug
mempunyai sifat aliran dan kompresibiltas  Pengayakan slug menjadi granul
yang dikehendaki.  Pencampuran bahan lubrikan, penghancur
-Metode Pembuatan Tablet Kempa luar dan pengaroma (jika ada) ke dalam
 Granulasi granul
-basah, Granul dibuat dengan jalam  Pengempaan campuran bahan
mengikat serbuk dengan suatu perekat -alasan membuat dalam bentuk granul
sebagai pengganti pengompakan. Teknik ini  Membuat bahan menjadi bebas mengalir
membutuhkan larutan, suspensi atau
 Memadatkan bahan
mucilage yang mengandung pengikat yang
 Menyiapkan campuran yang seragam
biasanya ditambahkan kedalam campuran
yang tidak terpisah-pisah.
serbuk, namun demikian, bahan pengikat itu
 Meningkatkan daya kempa dari bahan
dapat dimasukkan kering kedalam campuran
obat.
serbuk dan cairan dapat ditambahkan
tersendiri.  Mengontrol kecepatan pelepasan dari
obat
 Memudahkan pengukuran  Berbagai macam serbuk yang berbeda dapat
 Mengurangi debu diproses bersama dengan merubah sifat
 Memperbaiki penampilan dari tablet fisikanya sehingga memudahkan
-Kempa langsung, Beberapa granul bahan pengempaan.
kimia seperti kalium klorida, kalium iodide,  Serbuk halus dapat diproses dengan cara ini
ammonium klorida dan metenamin, memilki tanpa menghasilkan banyak debu.
sifat mudah mengalir sebagai mana juga  Granulasi basah dapat mencegah pemisahan
sifat-sifat kohesifnya yang memungkinkan selama proses pembuatan.
untuk langsung dikempa dengan mesin  Disolusi dari obat yang tidak larut dapat
tablet tanpa memerlukan granulasi basah diperbaiki dengan cara menambahakan
atau kering. Walaupun demikian untuk obat bahan pelarut.
dengan dosis yang cukup tinggi tidak dapat  Sediaan dengan pelepasan terkontrol dapat
dibuat tablet dengan metode ini. dibuat dengan memilih bahan pelarut dan
Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengikat yang sesuai.
pembuatan tablet dengan metode kempa -keuntungn dari metode granulasi kering adalah
langsung adalah : dapat digunakan untuk bahan yang tidak tahan
 Menimbang dan menghaluskan bahan dengan pemanasan dan peka terhadap
obat dan bahan tambahan. kelembaban, selain itu memerlukan tempat dan
 Mencampurkan semua bahan baik bahan mesin yang lebih sedikit dibandingkan granulasi
obat dan bahan tambahan lainnya basah.
 Pengempaan campuran bahan -Metode kempa langsung walaupun
Tahap Granul Granula Kempa penggunaanya terbatas menyajikan keuntungan
Pemrosesan asi si kering langsung yaitu : Jumlah tenaga kerja yang digunakan
basah lebih sedikit, karena langkah pemrosesannya
Bahan singkat.
mentah -Kerugian dari metode granulasi basah adalah :
Menimbang  Memerlukan tempat dengan temperatur dan
Mengayak kelembaban yang terkontrol, Karena
bahan sejumlah besar tahap pemrosesan.
Mencampur  Membutuhkan sejumlah alat yang cukup
Kompressi mahal.
Massa Basah  Memakan waktu, karena adanya tahap
Pengayakan pembasahan dan pengeringan
Basah  Kemungkinan adanya bahan yang hilang
Pengeringan akibat transfer bahan dari satu unit ke unit
Pengayakan yang lain
kering  Kemungkinan besar ada kontaminasi silang
Lubrikasi & dibandingkan kempa langsung
pencampura
n
 Adanya kesulitan mengangkut massa yang
Pengempaan
lengket.
 Dapat memperlambat disolusi obat dari
-keuntungan dari metode granulasi basah adalah
granul bila tidak tepat memformulasi.
:
-Kerugian granulasi kering adalah daya lekat dan
 Daya kempa dan daya ikat dari serbuk daya kempa yang dihasilkan tidak sebaik
diperbaiki dengan penambahan bahan granulasi basah, dan kadang-kadang memerlukan
pengikat dalam bentuk basah. dua kali pembuatan slug untuk meningkatkan
 Obat yang mempunyai dosis yang besar, daya lekat dari serbuk.
daya alir dan daya kempa yang buruk dapat -Sedangkan kerugian dari metode kempa
digranulasi sehingga menghasilkan daya ikat langsung adalah :
dan aliran yang baik.  Perbedaan ukuran dan kerapatan bulk antara
 Obat dan pewarna yang larut dapat obat dengan pengisi dapat menimbulkan
terdistribusi dengan merata dan seragam stratifikasi diantara granul, yang selanjutnya
dengan melarutkan dalam larutan pengikat. dapat menimbulkan tidak seragamnya isi
obat dalam tablet.
 Obat dosis besar dapat menimbulkan untuk ditempatkan didalam akar gigi.
masalah dengan kempa langsung bila tidak Tujuannya untuk mencegah
mudah dikempa jika obat itu sendiri. perkembangbiakan ditempat yang kosong
 Karena kempa langsung keadaanya kering, tadi dengan menggunakan antibakteri yang
aliran static dapat terjadi pada obat selama dilepaskan secara perlahan-lahan.
pencampuran dan pemeriksaan rutin, yang  Tablet implantasi adalah tablet depo yang
mungkin dapat mencegah keseragaman dimaksudkan untuk ditanam dibawah kulit
distribusi obat dalam granul. manusia atau hewan. Tujuannya adalah
-macam-macam tablet untuk mendapatkan efek obat dalam jangka
 Tablet kempa adalah tablet yang dibuat waktu yang lama, berkisar dari satu bulan
dengan cara mengempa bahan obat hingga satu tahun.
menjadi tablet.  Tablet vagina adalah tablet yang
 Tablet kempa ganda. Tablet ini ada dua disisipkan kedalam vagina dan
macam yaitu tablet berlapis dan tablet yang dimaksudkan untuk dapat larut secara
disalut dengan pengempaan. Tablet ini perlaha-lahan dan melepaskan obat
merupakan sistem dua atau tiga komponen. kedalam rongga vagina.
Tablet berlapis dimaksud untuk membuat  Tablet effervescent dimaksudkan untuk
tablet dari bahan yang tidak bercampur. menghasilkan larutan secara cepat dengan
Sedangkan tablet salut biasanya dibuat menghasilkan CO2 secara serentak.
untuk tablet dengan pelepasan terkendali.  Tablet dispensing (DT) dimaksudkan
 Tablet dengan aksi berulang (sustained untuk ditambahkan ke dalam air dengan
release) adalah tablet yang diformulasi volune tertentu.
untuk melepaskan obat secara perlahan-  Tablet Hipodermik (HT) adalah tablet
lahan. yang terdiri dari satu obat atau lebih
 Tablet dengan aksi diperlama dan tablet dengan bahan-bahan lain yang dapat segera
salut enteric adalah dimaksudkan dilarutkan dalam air, dan dimaksudkan
melepaskan obat setelah penundaan dalam untuk ditambahkan kedalam air yang steril
waktu yang lama. Atau tablet telah atau air untuk injeksi.
melewati satu bagian saluran cerna  Tablet triturasi (TT) adalah tablet yang
kebagian saliran cerna yang lain biasanya kecil dan silindris dibuat dengan
 Tablet salut gula atau tablet salut cokelat menuang atau dengan mengempa dan
adalah tablet yang disalut untuk mendapat biasanya mengandung sejumlah kecil obat
bentuk tablet yang lebih menarik, keras.
mengkilap serta mudah untuk menelannya. -Masalah Yang Timbul Dalam Pembuatan
 Tablet bersalut lapisan tipis adalah tablet Tablet
yang disalut dengan lapisan tipis atau salut  Binding, adalah terikat pada die atau sulit
film yang larut dalam air. Biasanya lapisan dikeluarkan hal ini biasanya terjadi
ini berwarna. karena kurangnya lubrikan. Hal ini
 Tablet kunyah adalah tablet yang menahan tablet untuk keluar dari die. Hal
dimaksudkan untuk dikunyah dimulut ini dapat diatasi dengan :Meningkatkan
sebelum ditelan bukan untuk ditelan utuh. lubrikasi dan Menggunakan lubrikan
Biasanya memiliki rasa yang manis dan yang lebih efisien
enak.  Sticking adalah pelekatan biasanya terjadi
 Tablet bukal dan sublingual adalah tablet karena lubrikasi yang tidak tepat
yang disisipkan dipipi atau dibawah lidah sehingga terjadi pelekatan dengan tablet
biasanya berbentuk datar, tablet oral yang dengan punch. Hal ini menyebakan
dimaksudkan untuk larut dalam kantung permukaan tablet menjadi tidak
pipi atau dibawah lidah untuk diabsorpsi mengkilap, berlubang-lubang.Picking
melalui mukosa oral. adalah bagian dari sticking dalam jumlah
 Troches dan lozenges (tablet isap) adalah yang lebih kecil.Filming adalah
tablet yang dimaksudkan utuk memberikan pengelupasan yang disebabkan karena
efek local pada mulut dan tenggorokan. kelembaban yang berlebih pada saat
 Kerucut gigi (Dental cones) adalah suatu granulasi, temperature yang tinggi.Hal ini
bentuk tablet yang cukup kecil, dirancang semua dapat diatas dengan cara
:mengurangi kelembaban dari granul, 3. Mudah ditelan dan cepat hancur atau larut
Menganti atau mengurangi lubrikan an dalam perut sehingga obat cepat
Menambahkan bahan adsorben. diabsorpsi.
 Capping adalah istilah yang digunakan 4. Dokter dapat mengkombinasikan beberapa
untuk menguraikan sebagian atau secara macam obat dan dosis yang berbeda-beda
lengkap pemisahan bagian atas atau sesuai kebutuhan pasien.
bawah dari mahkota tablet dari bagian 5. Kapsul dapat diisi dengan cepat karena
utamanya. Hal ini terjadi karena udara tidak memerlukan bahan zat tambahan atau
terperangkap diantara granul yang penolong seperti pada pembuatan pil
dikempa dan akan terlepas setelah maupun tablet.
tekanan dilepaskan. Laminating adalah Kerugian pemberian dalam bentuk sediaan
pemisahan tablet mejadi dua atau lebih kapsul :
lapisan. Hal ini terjadi disebabkan karena 1. Tidak bisa untuk zat-zat yang mudah
alat.Cara mengatasi capping dan menguap karena pori-pori kapsul tidak dapat
laminating adalah :Menganti prosedur menahan penguapan.
granulasi, Meningkatkan daya ikat, 2. Tidak bisa untuk zat-zat yang higroskopis
Menambahkan pengikat kering. (menyerap lembab).
 Chipping adalah tablet menjadi pecah 3. Tidak bisa untuk zat-zat yang dapat bereaksi
sebagian, biasanya disekitar pinggiran. dengan cangkang kapsul.
Hal ini disebabkan karena alat yang 4. Tidak bisa untuk balita.
rusak. Sedangkan Cracking adalah retak 5. Tidak bisa dibagi-bagi.
ditengah-tengah dari tablet. Cara  Persiapan pengisian kapsul gelatin keras
mengatasi hal ini adalah :Mengkilapkan 1. persiapan dan pengembangan formulasi serta
permukaan dari punch, Mengurangi pemilihan ukuran kapsul
ukuran granul, Mengganti punch yang Ukuran kapsul Jumlah
telah rusak, Menambahkan pengikat 000 650-1430mg
kering. 00 390-975mg
 Mottling adalah keadaan dimana 0 325-715mg
distribusi warna tablet tidak merata, 1 227-510mg
dengan terdapatnya bagian-bagian terang 2 195-390mg
3 130-325mg
dan gelap pada permukaan. Penyebab
4 97-260mg
mottling adalah berbedanya bahan obat
5 65-97mg
dengan bahan penambah atau hasil urai
2. pengisian cangkang kapsul
obatnya berwarna.Cara mengatasinya
a) dengan tangan
adalah :Mengganti sistem pelarut,
b) dengan alat bukan mesin
Menganti sistem pengikat, Menurunkan
c) dengan mesin
suhu pengeringan, Mengurangi ukuran
3. pembersihan dan pemolesan kapsul yang telah
granul.
terisi.
Produksi skala kecil: kain kasa/kain kecil.
2. Kapsul, bentuk sediaan padat dimana satu
Produksi skala besar: mesin pengisi kapsul
macam bahan obat atau lebih dan/atau bahan
digabungkan dengan alat pembersih kapsul
inert lainnya yang dimasukkan ke dalam suatu
yang membersihkan bahan yang berlebih
cangkang keras atau lunak yang dapat larut.
sebelum kapsul dilepaskan dari perlatannya.
Cangkang umumnya terbuat dari gelatin,
 Persyaratan Sediaan Kapsul
tetapi dapat juga dibuat dari pati atau bahan
Beberapa persyaratan yang harus dipenuhi
lain yang sesuai.
menurut FI III adalah sebagai berikut:
Keuntungan pemberian dalam bentuk
1. Keseragaman bobot
sediaan kapsul :
a) Kelompok kapsul yang berisi bahan padat
1. Bentuknya menarik dan praktis.
1) ditimbang 20 kapsul sekaligus, timbang
2. Cangkang kapsul tidak berasa sehingga
lagi satu persatu catat bobotnya
dapat menutupi obat yang berasa dan
2) keluarkan semua isi kapsul, timbang
berbau tidak enak.
seluruh bagian cangkang kapsul
3) hitung bobot isi tiap kapsul dan hitung
bobot rata2 isi tiap kapsul
4) memenuhi syarat FI jika perbedaan dalam SEMI SOLID
% bobot isi tiap kapsul terhadap bobot  Salep , sediaan setengah padat yang mudah
rata2 isi kapsul dioleskan dan digunakan sebagai obat luar.
Bobot Perbedaan bobot isi  Krim, sediaan setengah padat berupa emulsi
rata2 isi kapsul (%) mengandung air tidak kurang dari 60% dan
tiap kapsul A B dimaksudkan untuk pemakaian luar.
≤120mg 10 20  Cerata, salep berminyak mengandung
≥120mg 7,5 15 konsentrasi tinggi dari lilin sehingga keras
b) Kelompok kapsul yang berisi bahan cair/ dan titik lebur tinggi
setengah padat/ pasta/ salep  Pasta, sediaan berupa massa lunak yang
1) ditimbang 10 kapsul sekaligus kemudian dimaksudkan untuk pemakaian luar. Biasanya
timbang lagi satu persatu dibuat dengan mencampurkan bahan obat
2) keluarkan semua isi kapsul, cuci cangkang yang berbentuk serbuk dalam jumlah besar
kapsul dengan eter. Buang cairan cucian, dengan vaselin atau parafin cair atau dengan
biarkan hingga tak berbau eter lagi bahan dasar tidak berlemak yang dibuat
3) timbang seluruh bagian cangkang kapsul dengan gliserol, mucilago atau sabun.
4) hitung bobot isi tiap kapsul dan bobot rata2 Digunakan sebagai antiseptik atau pelindung
isi tiap kapsul kulit.
5) memenuhi syarat FI jika perbedaan dalam  Jelly, salep sangat lunak, hampir mencair dan
% bobot isi tiap kapsul terhadap bobot mengandung sedikit atau tanpa lilin,
rata2 isi kapsul tidak lebih dari 7,5%. digunakan pada membran mukosa, sebagai
2. Waktu hancur pelicin atau dasar salep obat, dapat dicuci
Ditentukan dengan suatu alat yang disebut dengan air.
disintegrator tester. -evaluasi sediaan
1) Lima buah tabung transparan, ujung bawah 1. Evaluasi Fisik.
dilengkapi dengan kawat kasa tahan karat  Homogenitas diantara dua lapis film,
dengan lubang sesuai dengan pengayak secara makroskopis : alirkan di atas kaca.
no.4  Konsistensi, tujuan : mudah dikeluarkan
2) Bak berisi air dengan suhu 36-38C dari tube dan mudah dioleskan.
sebanyak 100ml, kedalaman tdk kurang Pengukuran konsistensi dengan
dari 15cm sehingga dapat dinaik turunkan pnetrometer. Konsistensi / rheologi
Cara pengujian waktu hancur dipengaruhi suhu; sedian non newton
a) Masukkan 5 butir kapsul dalam keranjang dipengaruhi oleh waktu istirahat oleh
(setiap tabung untuk 1 kapsul) karena itu harus dilakukan pada keadaan
b) Naik-turunkan keranjang secara teratur 30 yang identik.
kali setiap menit  Bau dan warna untuk melihat terjadinya
c) Kapsul dinyatakan hancur jika sudah tidak perubahan fasa. pH, pH berhubungan
ada lagi bagian kapsul yang tertinggal di dengan stabilitas zat aktif, efektifitas
atas kasa pengawet, keadaan kulit.
d) Waktu yg terlama hancur di antara lima 2. Evaluasi Kimia, Kadar dan stabilitas zat aktif
kapsul itu yang dinyatakan sebgaai waktu dan lain-lain.
hancur kapsul yang bersangkutan 3. Evaluasi Biologi.
e) Memenuhi syarat FI, jika waktu hancurnya  Kontaminasi mikroba.
tidak lebih dari 15 menit. Salep mata harus steril untuk salep luka bakar,
3. Keseragaman sediaan luka terbuka dan penyakit kulit yang parah juga
Terdiri atas keseragaman bobot untuk kapsul harus steril.
keras dan keseragaman kandungan untuk
 Potensi zat aktif.
kapsul lunak
Pengukuran potensi beberapa zat antibiotik yang
4. Uji disolusi dipakai secara topikal.
Dilakukan untuk kapsul gelatin keras.
6. Supositoria, sediaan padat dalam berbagai
bobot dan bentuk yang dibarikan melalui
rectal, vagina atau ureter. Umumnya meleleh,
melunak atau melarut pada suhu tubuh
PERTIMBANGAN TERAPEUTIK DALAM Rute sublingual dan rektal mempunyai
MERANCANG BENTUK SEDIAAN YAITU : keuntungan tambahan, yaitu mencegah
 Keadaan penyakit, diberikan obat yang penghancuran obat oleh enzim usus atau
berefek local atau sistemik, yang bekerja pH rendah di dalam lambung. Rute rektal
cepat, perlahan-lahan atau lambat. tersebut juga berguna jika obat
 Pengguna obat, obat dapat diminum sendiri menginduksi muntah ketika diberikan
oleh pasien atau harus dengan bantuan tenaga secara oral atau jika penderita sering
medis muntah-muntah.
 Tempat absorpsi obat. Absorpsi di saluran B. Parenteral
pencernaan, dioto atau tempat lainnya. 1. Intravena, Dengan pemberian IV, obat
 Umur pasien, untuk balita dan orang lanjut menghindari saluran cerna dan oleh
usia obat berbentuk cairan lebih disukai karena itu menghindari metabolisme first
sedangkan orang dewasa lebih menyukai yang pass oleh hati. Rute ini memberikan suatu
lebih praktis seperti kapsul dan tablet efek yang cepat dan kontrol yang baik
sekali atas kadar obat dalam sirkulasi.
RUTE PEMBERIAN OBAT Namun, berbeda dari obat yang terdapat
A. Enteral dalam saluran cerna, obat-obat yang
1. Oral,Beberapa obat diabsorbsi di disuntukkan tidak dapat diambil kembali
lambung; namun, duodenum sering seperti emesis atau pengikatan dengan
merupakan jalan masuk utama ke sirkulasi activated charcoal. Suntikan intravena
sistemik karena permukaan absorbsinya beberapa obat dapat memasukkan bakteri
yang lebih besar. Kebanyakan obat melalui kontaminasi, menyebabkan reaksi
diabsorbsi dari saluran cerna dan masuk yang tidak diinginkan karena pemberian
ke ahti sebelum disebarkan ke sirkulasi terlalu cepat obat konsentrasi tinggi ke
umum. Metabolisme langakah pertama dalam plasma dan jaringan-jaringan. Oleh
oleh usus atau hati membatasi efikasi karena it, kecepatan infus harus dikontrol
banyak obat ketika diminum per oral. dengan hati-hati.
Minum obat bersamaan dengan makanan 2. Intramuskular, obat-obat yang diberikan
dapat mempengaruhi absorbsi. secara intramuskular dapat berupa larutan
Keberadaan makanan dalam lambung dalam air atau preparat depo khusus
memperlambat waktu pengosongan sering berpa suspensi obat dalam
lambung sehingga obat yang tidak tahan vehikulum non aqua seperti etilenglikol.
asam, misalnya penisilin menjadi rusak Absorbsi obat dalam larutan cepat
atau tidak diabsorbsi. Oleh karena itu, sedangkan absorbsi preparat-preparat
penisilin ata obat yang tidak tahan asam depo berlangsung lambat. Setelah
lainnya dapat dibuat sebagai salut enterik vehikulum berdifusi keluar dari otot, obat
yang dapat melindungi obat dari tersebut mengendap pada tempat suntikan.
lingkungan asam dan bisa mencegah Kemudian obat melarut perlahan-lahan
iritasi lambung. Hal ini tergantung pada memberikansuatu dosis sedikit demi
formulasi, pelepasan obat bisa sedikit untuk waktu yang lebih lama
diperpanjang, sehingga menghasilkan dengan efek terapetik yang panjang.
preparat lepas lambat. 3. Subkutan, suntikan subkutan mengurangi
2. Sublingual, penempatan di bawah lidah resiko yang berhubungan dengan suntikan
memungkinkan obat tersebut berdifusi intravaskular. Contohnya pada sejumlah
kedalam anyaman kapiler dan karena itu kecil epinefrin kadang-kadang
secara langsung masuk ke dalam sirkulasi dikombinasikan dengan suatu obat untuk
sistemik. Pemberian suatu obat dengan membatasi area kerjanya. Epinefrin
rute ini mempunyai keuntungan obat bekerja sebagai vasokonstriktor lokal dan
melakukan bypass melewati usus dan hati mengurangi pembuangan obat seperti
dan obat tidak diinaktivasi oleh lidokain, dari tempat pemberian. Contoh-
metabolisme. contoh lain pemberian obat subkutan
3. Rektal, 50% aliran darah dari bagian meliputi bahan-bahan padat seperti kapsul
rektum memintas sirkulasi portal; jadi, silastik yang berisikan kontrasepsi
biotransformasi obat oleh hati dikurangi.
levonergestrel yang diimplantasi unutk FARMAKOLOGI
jangka yang sangat panjang.
Farmakologi adalah ilmu yang mempelajari
C. Lain-lain
pengetahuan obat dengan seluruh aspeknya, baik
1. Inhalasi, inhalasi memberikan
sifat kimiawi maupun fisikanya, kegiatan
pengiriman obat yang cepat melewati
fisiologi, resorpsi dan nasibnya dalam organisme
permukaan luas dari saluran nafas dan
hidup.
epitel paru-paruRute ini efektif dan
Sebelum obat yang diberikan pada pasien tiba
menyenangkan penderita-penderita
pada tujuannya dalam tubuh, yaitu tempat
dengan keluhan pernafasan seperti asma
kerjanya atau targetsite, obat harus mengalami
atau penyakit paru obstruktif kronis
banyak proses, yaitu fase biofarmasi, fase
karena obat diberikan langsung ke tempat
farmakokinetik, dan fase farmakodinamik.
kerja dan efek samping sistemis minimal.
Biofarmasi adalah disiplin ilmu yang
2. Intranasal,Desmopressin diberikan
mempelajari tentang interaksi obat dan
secara intranasal pada pengobatan
lingkungan fisiko-kimianya di tempat pemberian
diabetes insipidus; kalsitonin insipidus;
obat.
kalsitonin salmon, suatu hormon peptida
Fase biofarmasetik dapat diuraikan dalam tiga
yang digunakan dalam pengobtana
tahap utama yaitu:
osteoporosis, tersedia dalam bentuk
1. L (Liberasi / pelepasan)
semprot hidung obat narkotik kokain,
Proses pelepasan zat aktif dari bentuk sediaan
biasanya digunakan dengan cara
tergantung dari bentuk sediaannya dan jalur
mengisap.
pemberian serta dapat terjadi secara cepat dan
3. Intratekal/intraventriklar, kadang-
lengkap.
kadang perlu untuk memberikan obat-obat
2. D (Disolusi / pelarutan)
secara langsung ke dalam cairan
Pelarutan zat aktif yang terjadi secara
serebrospinal, seperti metotreksat pada
progresif, yaitu pembentukan dispersi
leukemia limfostik akut.
molekular dalam air. Tahap ini penting agar
4. Topikal, Pemberian secara topikal
selanjutnya terjadi penyerapan.
digunakan bila suatu efek lokal obat
3. A (Absorbsi / penyerapan)
diinginkan untuk pengobatan. Misalnya,
Tahap ini merupakan akhir dari fase
klortrimazol diberikan dalam bentuk krem
biofarmasetik dan awal fase farmakokinetik.
secara langsung pada kulit dalam
Tahap pelepasan dan pelarutan zat aktif
pengobatan dermatofitosis dan atropin
merupakan tahap penentu pada proses
atropin diteteskan langsung ke dalam mata
penyerapan zat aktif, baik dalam hal jumlah
untuk mendilatasi pupil dan memudahkan
yang diserap maupun laju penyerapannya.
pengukuran kelainan refraksi.
Contoh Fase Biofarmasetik untuk sediaan tablet :
5. Transdermal, Rute pemberian ini
Tablet yang ditelan akan pecah di dalam
mencapai efek sistemik dengan
lambung (disintegrasi) menjadi granul-granul
pemakaian obat pada kulit, biasanya
yang kecil terdiri dari zat aktif bercampur bahan
melalui suatu “transdermal patch”.
pengisi, pengikat dan penghancur granul akan
Kecepatan absorbsi sangat bervariasi
pecah dan zat aktifnya terlepas.
tergantun pada sifat-sifat fisik kulit pada
Bila daya larutnya cukup besar maka zat aktif
tempat pemberian. Cara pemberian obat
tersebut larut dalam cairan lambung atau usus
ini paling sering digunakan untuk
tergantung dimana zat aktif tersebut berada pada
pengiriman obat secara lambat, seperti
saat itu.
obat antiangina, nitrogliserin.
Setelah zat aktif larut, proses absorbsi obat
dalam usus dimulai.
Farmakokinetik adalah proses yang dilakukan
tubuh terhadap obat, yaitu Absorbsi adalah
perpindahan obat dari tempat pemberian menuju
sirkulasi darah dan target aksinya.
Distribusi adalah ikatan suatu obat dengan suatu
bagian tidak aktif, seperti albumin, otot, tulang,
lemak atau liver.
Metabolisme adalah suatu proses kimia dimana kerja obat wanita dan laki-laki harus
suatu obat diubah di dalam tubuh menjadi suatu disesuaikan dosisnya agar daya kerja obat itu
metabolitnya. sendiri bisa maksimal.
Ekskresi, obat akan dieliminasi dari dalam tubuh 2. Usia Pengguna Obat. Bayi yang lahir
dalam bentuk metabolitnya atau bentuk tidak prematur akan hiper aktif terhadap sebuah
berubah. obat, karena sistem enzim yang diperlukan
Farmakodinamik adalah ilmu yang untuk proses biotransformasi dan fungsi ginjal
mempelajari (efek obat terhadap tubuh): belum sempurna seperti anak-anak ataupun
1.cara kerja obat, orang dewasa.
2.efek obat terhadap fungsi organ 3. Variasi Biologi, Setiap individu memiliki sifat
3.pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan khas tertentu yang dapat menimbulkan
struktur organ perbedaan reaksi terhadap obat. Dengan
Macam-macam Dosis demikian, dosis yang diperlukan untuk setiap
a. Dosis lazim : dosis yang diberikan individu tidak sama antara satu sama lain
berdasarkan petunjuk umum pengobatan dalam rangka memicu daya kerja obat itu
yang biasa digunakan, referensinya bisa sendiri.
berbeda-beda, dan sifatnya tidak mengikat, 4. Berat Badan, Makin berat badan seseorang,
selagi ukuran dosisnya diantara dosis maka akan semakin besar pula dosis obat
maksimum dan dosis minimum obat. yang diperlukan dalam rangka mendapatkan
b. Dosis terapi : dosis yang diberikan dalam daya kerja obat yang maksimal atau sesuai
keadaan biasa dan dapat menyembuhkan dengan apa yang diharapkan.
pasien. 5. Cara penggunaan, Oleh karena setiap orang
c. Dosis minimum : takaran dosis terendah ada perbedaan absorpsi (penyerapan obat
yang masih dapat memberikan efek dalam tubuh), maka penggunaan obat secara
farmakologis (khasiat) kepada pasien IV dosisnya akan lebih kecil dibandingkan
apabila dikonsumsi. bila penggunaan obat dilakukan secara IM
d. Dosis maksimum : takaran dosis tertinggi atau melalui mulut.
yang masih boleh diberikan kepada pasien 6. Biotransformasi dan ekskresi, pada seseorang
dan tidak menimbulkan keracunan. yang memiliki gangguan ginjal dan fungsi
e. Dosis toksik : takaran dosis yang apabila hati, akan sangat mempengaruhi daya kerja
diberikan dalam keadaan biasa dapat obat yang masuk dalam tubuh. Gangguan 2
menimbulkan keracunan pada pasien. organ tubuh ini akan memperlambat eliminasi
(takaran melebihi dosis maksimum) obat tertentu, sehingganya kemudian anjuran
f. Dosis letalis : takaran obat yang apabila dosisnya harus dikurangi untuk merangsang
diberikan dalam keadaan biasa dapat daya kerja obat dalam tubuh dan secara
menimbulkan kematian pada pasien, dosis langsung juga diperlukan untuk
letal dibagi menjadi 2 : menghindarkan pemakainya menderita
 Dosis letal50 : takaran dosis yang bisa keracunan obat itu sendiri.
menyebabkan kematian 50% hewan
percobaan
 Dosis letal100 : takaran dosis yang
bisa menyebabkan kematian 100%
hewan percobaan

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA


KERJA OBAT DALAM TUBUH MANUSIA
1. Jenis Kelamin Terhdapa beberapa macam
obat, wanita dapat bersifat hipereaktif dalam
memicu daya kerja sebuah obat. Hal itu
disebabkan berat badan seorang wanita
umunya lebih ringan dibandingkan berat
badan laki-laki. Selain itu, intensitas efek obat
dapat berbeda yang disebabkan oleh
perbedaan hormonal, oleh karena itu daya
FARMAKOGNOSI  Kayu, Pemanenan kayu dilakukan setelah
pada kayu terbentuk senyawa metabolit
CARA MEMPEROLEH SIMPLISIA
sekunder secara maksimal. Umur panen
1. Pengumpulan Bahan Baku
tanaman berbeda-beda tergantung jenis
-Kadar senyawa aktif dalam suatu simplisia
tanaman dan ke-cepatan pembentukan
berbeda-beda antara lain tergantung pada :
metabolit sekundernya
1. Bagian tanaman yang digunakan.
2. Umur tanaman yang digunakan.  Herba, Pada beberapa tanaman semusim,
3. Waktu panen. waktu panen yang tepat adalah pada saat
4. Lingkungan tempat tumbuh. pertumbuhan vegetatif tanaman sudah
-Waktu panen sangat erat hubungannya maksimal dan akan memasuki fase
dengan pembentukan senyawa aktif di dalam generatif atau dengan kata lain
bagian tanaman yang akan dipanen. Waktu pemanenan dilakukan sebelum ta-naman
panen yang tepat pada saat bagian tanaman berbunga. Pemanenan yang dilakukan
tersebut mengandung senyawa aktif dalam terlalu awal mengakibat-kan produksi
jumlah yang terbesar. tanaman yang kita dapatkan rendah dan
kandungan bahan aktifnya juga rendah.
 Buah, Buah harus dipanen setelah masak
fisiologis dengan cara me-metik Sedang-kan jika pemanenan terlambat
 Biji, akan menghasilkan mutu rendah karena
jumlah daun berkurang, dan batang
 Rimpang, Untuk jenis rimpang waktu pe-
tanaman sudah berkayu.
manenan bervariasi tergantung peng-
2. Sortasi basah
gunaan. Tetapi pada umumnya pe-
Sortasi basah dilakukan untuk memisahkan
manenan dilakukan pada saat tanam-an
kotoran-kotoran atau bahan-bahan asing
berumur 8 - 10 bulan. Seperti rimpang
lainnya dari bahan simplisia. Misalnya pada
jahe, untuk kebutuhan eks-por dalam
simplisia yang dibuat dari akar suatu tanaman
bentuk segar jahe dipanen pada umur 8 -
obat, bahan-bahan asing seperti tanah, kerikil,
9 bulan setelah tanam, sedangkan untuk
rumput, batang, daun, akar yang telah rusak,
bibit 10 - 12 bulan. Penanaman rimpang
serta pengotoran lainnya harus dibuang.
dilakukan pada saat awal musim hujan
Tanah mengandung bermacam-macam
dan dipanen pada pertengahan musim
mikroba dalam jurnlah yang tinggi, oleh
kemarau. Saat panen yang tepat ditandai
karena itu pembersihan simplisia dari tanah
dengan mulai menge-ringnya bagian
yang terikut dapat mengurangi jumlah
tanaman yang berada di atas permukaan
mikroba awal.
tanah (daun dan batang semu), misalnya
3. Pencucian
kunyit, temulawak, jahe, dan kencur.
Pencucian dilakukan untuk menghilangkan
 Daun, Pemanenan daun dilakukan pada
tanah dan pengotoran lainnya yang melekat
saat tanaman telah tumbuh maksimal dan
pada bahan simplisia. Pencucian dilakukan
sudah memasuki periode matang
dengan air bersih, misalnya air dari mata air,
fisiologis dan dilakukan dengan
air sumur atau air PAM. Pencucian tidak
memangkas tanaman. Pemangkasan
dapat membersihkan simplisia dari semua
dilakukan dengan menggunakan pisau
mikroba karena air pencucian yang digunakan
yang bersih atau gunting stek.
biasanya mengandung juga sejumlah mikroba.
Pemanenan yang terlalu cepat
Bakteri yang umum terdapat dalam air adalah
menyebabkan hasil produksi yang
Pseudomonas, Proteus, Micrococcus,
diperoleh rendah dan kandungan bahan
Bacillus, Streptococcus, Enterobacter dan
bahan aktifnya juga rendah,
Escherishia.
 Bunga, Bunga digunakan dalam industri 4. Perajangan/ pengubahan bentuk
farmasi dan kosmetik dalam bentuk segar Beberapa jenis bahan simplisia perlu
maupun kering. Bunga yang digunakan mengalami proses perajangan. Perajangan
dalam bentuk segar, pemanenan bahan simplisia dilakukan untuk
dilakukan pada saat bunga kuncup atau mempermudah proses pengeringan,
setelah per-tumbuhannya maksimal. pengepakan dan penggilingan.
Berbeda dengan bunga yang digunakan
dalam bentuk kering, pemanenan
dilakukan pada saat bunga sedang mekar.
5. Pengeringan MACAM MACAM EKSTRAKSI
Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan A. MODERN
simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga  selalu berkembang mengikuti zaman,
dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama.  tidak ada prosedural yang baku,
Dengan mengurangi kadar air dan
 bersifat fleksibel,
menghentikan reaksi enzimatik akan dicegah
penurunan mutu atau perusakan simplisia.Air  mudah dimodifikasi
yang masih tersisa dalam simplisia pada kadar
tertentu dapat merupakan media pertumbuhan 1. Ultrasonic Extraction
kapang dan jasad renik lainnya. Prinsip Teori :
6. Sortasi kering Transmisi Gelombang
Tujuan sortasi untuk memisahkan benda- Gelombang ultrasonik akan bertransmisi ke
benda asing seperti bagian-bagian tanaman dalam medium dengan cara menekan dan
yang tidak diinginkan dan pengotoran- menarik jarak antar molekul. Saat
pengotoran lain yang masill ada dan tertinggal gelombang melewati medium, jarak rata-rata
pada sirnplisia kering. antar molekul akan menjadi bervariasi
7. Pengawetan Sampel dicampurkan dengan natrium sulfat
Simplisia nabati atau simplisia hewani harus anhidrat sehingga membentuk serbuk, lalu
dihindarkan dari serangga atau cemaran atau serbuk diekstraksi sebanyak 3 kali (utk
mikroba dengan penambahan kloroform, konsentrasi rendah) 1 kali (utk konsentrasi
CCl4, eter atau pemberian bahan atau tinggi) Ekstrak dimasukkan ke dalam
penggunaan cara yang sesuai, sehingga tidak vacum filter atau sentrifugatordianalisis
meninggalkan sisa yang membahayakan 2. Microwave Assisted Extraction
kesehatan. Prinsip teori:
8. Pengepakan/ penyimpanan Microwave memanaskan molekul dengan
-Wadah dan sumbatnya tidak boleh dua cara: konduksi ionik dan rotasi dipol
mempengaruhi bahan yang disimpan melalui gelombang berfrekuensi 300MHz-
didalamnya baik secara fisika maupun kimia, 300GHz
yang dapat mengakibatkan perubahan Pemanasan (terjadi pada frekuensi
kekuatan, mutu atau kemurniannya hingga 2450MHz) dari microwave akan
tidak memenuhi persyaratan resmi. Wadah menyebabkan evaporasi pada sampel yang
tertutup baik: harus melindungi isi terhadap menimbulkan tekanan sangat tinggi di dalam
masuknya bahan padat dan mencegah sel sehingga dinding sel akan
kehilangan bahan selama penanganan, pecahkandungan di dalam sel akan
pengangkutan, penyimpanan dan distribusi. mengalir keluar
-Dingin : suhu tidak lebih dari 80C, 3. Subcritical Fluid Extraction
Lemari pendingin mempunyai suhu antara
Prinsip teori :
20C– 80C, sedangkan lemari pembeku
Supercritical fluid :
mempunyai suhu antara -200C dan -100C.
cairan yg berada pada tekanan dan suhu di
-Sejuk : suhu antara 80C dan 150C.
atas titik kritisnya (pada posisi di antara gas
Kecuali dinyatakan lain, bahan yang harus di
dan solid bersifat kompresibel seperti gas
simpan pada suhu sejuk dapat disimpan pada
tetapi memiliki densitas cair dan daya larut)
lemari pendingin.
4. Supercritical Fluid Extraction
-Suhu kamar : suhu pada ruang kerja. Suhu
kamar terkendali adalah suhu yang di atur Prinsip teori:
antara 150C dan 300C. Menggunakan air panas (100o-374o C)
-Hangat : hangat adalah suhu antara 300C dibawah tekanan tinggi (up to 10 bar) untuk
dan 400C. mempertahankan air dalam keadaan cair.
-Panas berlebih : panas berlebih adalah suhu 5. Pressurized Hot Water Extraction
di atas 400C. Prinsip teori:
Saat suhu air meningkat, tegangan
permukaan dan viskositas menurun tetapi
daya difusinya meningkat.
6. Accelerated Solvent Extraction
B. KONVENSIONAL cairnya. Biasanya digunakan untuk
 Dingin mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau
1. Maserasi merupakan cara penyarian yang batu bata.
sederhana. Maserasi dilakukan dengan cara -Destilasi Vakumm, Memisahkan dua
merendam serbuk simplisia dalam cairan komponen yang titik didihnya sangat tinggi,
penyari. Cairan penyari akan menembus metode yang digunakan adalah dengan
dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel menurunkan tekanan permukaan lebih rendah
yang mengandung zat aktif, zat aktif akan dari 1 atm sehingga titik didihnya menjadi
larut dengan karena adanya perbedaan lebih rendah. Dalam prosesnya suhu yang
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam digunakan untuk mendestilasinya tidak perlu
sel dengan yang di luar sel, maka larutan yang terlalu tinggi.
terpekat didesak keluar. Peristiwa tersebut 2. Sokletasi, Sokletasi adalah suatu metode
berulang sehingga terjadi keseimbangan atau proses pemisahan suatu komponen yang
konsentrasi antara larutan di luar sel dan di terdapat dalam zat padat dengan cara
dalam sel. penyaringan berulang-ulang dengan
2. Perkolasi adalah proses penyarian simplisia menggunakan pelarut tertentu, sehingga
dengan jalan melewatkan pelarut yang sesuai semua komponen yang diinginkan akan
secara lambat pada simplisia dalam suatu terisolasi. Sokletasi digunakan pada pelarut
percolator. Perkolasi bertujuan supaya zat organik tertentu. Dengan cara pemanasan,
berkhasiat tertarik seluruhnya dan biasanya sehingga uap yang timbul setelah dingin
dilakukan untuk zat berkhasiat yang tahan secara kontinyu akan membasahi sampel,
ataupun tidak tahan pemanasan. Cairan secara teratur pelarut tersebut dimasukkan
penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui kembali ke dalam labu dengan membawa
serbuk tersebut, cairan penyari akan senyawa kimia yang akan diisolasi tersebut.
melarutkan zat aktif sel-sel yang dilalui Pelarut yang telah membawa senyawa kimia
sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak pada labu distilasi yang diuapkan dengan
kebawah disebabkan oleh kekuatan gaya rotary evaporator sehingga pelarut tersebut
beratnya sendiri dan cairan di atasnya, dapat diangkat lagi bila suatu campuran
dikurangi dengan daya kapiler yang organik berbentuk cair atau padat ditemui
cenderung untuk menahan. Kekuatan yang pada suatu zat padat, maka dapat diekstrak
berperan pada perkolasi antara lain: gaya dengan menggunakan pelarut yang
berat, kekentalan, daya larut, tegangan diinginkan.
permukaan, difusi, osmosa, adesi, daya 3. Refluks metode ini digunakan apabila
kapiler dan daya geseran (friksi). dalam sintesis tersebut menggunakan pelarut
 Panas yang volatil. Pada kondisi ini jika dilakukan
1. Destilasi, /penyulingan adalah suatu proses pemanasan biasa maka pelarut akan menguap
penguapan yang diikuti pengembunan. sebelum reaksi berjalan sampai selesai.
-Destilasi Sederhana, Memisahkan dua atau Prinsip dari metode refluks adalah pelarut
lebih komponen cairan berdasarkan volatil yang digunakan akan menguap pada
perbedaan titik didih yang jauh berbeda. suhu tinggi, namun akan didinginkan dengan
-Destilasi Fraksionasi (Bertingkat), Sama kondensor sehingga pelarut yang tadinya
dengan destilasi sederhana, hanya destilasi dalam bentuk uap akan mengembun pada
bertingkat ini memiliki rangkaian alat kondensor dan turun lagi ke dalam wadah
kondensor yang lebih baik, sehingga mampu reaksi sehingga pelarut akan tetap ada selama
memisahkan dua komponen yang memiliki reaksi berlangsung. Sedangkan aliran gas N2
perbedaan titik didih yang berdekatan. diberikan agar tidak ada uap air atau gas
-Destilasi Azeotrop.Memisahkan campuran oksigen yang masuk terutama pada senyawa
azeotrop (campuran dua atau lebih komponen organologam untuk sintesis senyawa
yang sulit dipisahkan), biasanya dalam anorganik karena sifatnya reaktif.
prosesnya digunakan senyawa lain yang dapat 4. Digesti, Digesti adalah cara maserasi dengan
mencegah ikatan azeotrop tersebut, atau menggunakan pemanasan lemah, yaitu pada
dengan menggunakan tekanan tinggi. suhu 40–50°C. Cara maserasi ini hanya dapat
-Destilasi Kering, Memanaskan material dilakukan untuk simplisia yang zat aktifnya
padat untuk mendapatkan fasa uap dan tahan terhadap pemanasan.
5. Infus, Infus adalah ekstraksi dengan pelarut tepung sari, nectar, bunga, buah dan
air pada temperatur penangas air (bejana infus biji.konfigurasi C6-C3-C6, susunan dari
tercelup dalam penangas air mendidih, senyawa tersebut dapat menghasilkan 3 jenis
temperatur terukur 96-98oC) selama waktu struktur, yaitu:
tertentu (15-20 menit). 1,3 – diarilpropan (Flavonoid)
6. Dekoks, adalah infus pada waktu yang lebih 1,2 – diarilpropan (isoflavonoid)
lama dan temperatur sampai titik didih air. 1,1 – diarilpropan (neoflavonoid)
-klasifikasi, flavon, flavonon, isoflavon,
METABOLIT SEKUNDER flavanol, flavanon, antosianin, dan
1. Alkaloid, sebuah golongan senyawa basa kalkon.
bernitrogen yang kebanyakan heterosiklik dan -sifat, Flavonoid umumnya bersifat polar
terdapat di tetumbuhan (tetapi ini tidak sehingga larut dalam pelarut polar seperti
mengecualikan senyawa yang berasal dari air, etanol, methanol, butanol, aseton,
hewan). dimetil sulfoksida dan lain – lainnya.
-Fungsi: Zat beracun untuk melawan serangga Adanya gula yang terikat pada inti
herbivora, Produk akhir reaksi detoksifikasi flavonoid menyebabkan flavonoid
zat yang membahayakan tumbuhan tersebut, glikosida lebih mudah larut dalam air
Faktor pengatur pertumbuhan, Substansi sehingga campuran pelarut organic diatas
cadangan untuk menyuplai Nitrogen atau dengan air merupakan pelarut yang baik
unsur yang lain yang penting bagi tumbuhan untuk glikosida.
tersebut. - fungsi , Flavonoid sering digunakan
-sifat alkaloid : Mengandung atom nitrogen sebagai pigmen dan zat warna, banyak
yang umumnya berasal dari asam amino, dijumpai pada antosianin dan bagian
Umumnya berupa Kristal atau serbuk amorf, tumbuhan lain yang memilki warna
Alkaloid yang berbentuk cair yaitu konini, orange, merah, biru, violet dan scarlet.
nikotin dan spartein, Dalam tumbuhan berada Secara tidak langsung mengatur
dalam bentuk bebas, dalam bentuk N-oksida pertumbuhan pada akar dan pucuk dan
atau dalam bentuk dormansi.Penangkal serangan penyakit
Garamnya, Umumnya mempunyai rasa yang dan obat-obatan.Sebagai senyawa
pahit, Alkaloid dalam bentuk bebas tidak larut penanda (markers) dalam
dalam air, tetapi larut dalam kloroform, eter mengklasifikasikan tumbuhan
dan pelarut organik lainnya yang bersifat -identifikasi,
relative non polar, Alkaloid dalam 0,5 g larutkan dalam 5 mL etanol 96%.
bentukgaramnya mudah larut dalam air, Diambil 2 mL + 0,1 g serbuk Mg dan 10
Alkaloid bebas bersifat basa karena adanya tetes HCl pekat lalu dikocok perlahan
pasangan elektron bebas pada atom N-nya, Flavonoid (merah atau jingga)
Alkaloid dapat membentuk endapan dengan Flavon, khalkon, auron (kuning jingga)
bentuk iodide dari Hg, Au dan logam berat. 3. Tanin
-identifikasi alkaloid merupakan senyawa metabolit sekunder
0,5 g sampel + 1 mL HCl 2N + g mL yang terdapat pada beberapa
aquadest dipanaskan selama 2 menit tanaman.Tanin (atau tanin nabati,
+ bouchardat (endapan coklat) sebagai lawan tanin sintetik) adalah suatu
+ dragendrof (endapan merah-jingga) senyawa polifenol yang berasal dari
+ mayer (endapan putih kekuningan) tumbuhan, berasa pahit dan kelat, yang
2. Flavonoid bereaksi dengan dan menggumpalkan
adalah suatu golongan metabolit sekunder protein,
yang tersebar merata dalam dunia tumbuh- -klasifikasi,
tumbuhan,Dalam tumbuhan terdapat sebagai  Tanin terkondensasi, Tanin jenis ini
campuran dan jarang ditemukan sebagai biasanya tidak dapat dihidrolisis,
flavonoid tunggal. Terikat pada gula sebagai tetapi dapat terkondensasi
suatu senyawa glikosida dan aglikon meghasilkan asam klorida.
flavonoid dalam bentuk aglikosida.Flavonoid  Tanin-terhidrolisis, Tanin ini
ditemukan pada hampir semua bagian biasanya berikatan dengan
tumbuhan termasuk daun, akar, kayu, kulit, karbohidrat dengan membentuk
jembatan oksigen, maka dari itu Parameter Non Spesifik
tanin ini dapat dihidrolisis dengan 1) Parameter Kadar Air
menggunakan asam sulfat atau asam Penetapan parameter dilakukan dengan cara
klorida. yang tepat yaitu titrasi, destilasi atau
-sifat :Semua jenis tanin dapat larut gravimetri. Tujuan dari parameter ini adalah
dalam air, kelarutannya besar dan akan memberikan batasan maksimal atau rentang
bertambah besar apabila dilarutkan tentang besarnya kandungan air di dalam
dalam air panas. Begitu pula dalam bahan
pelarut organik seperti metanol, etanol, 2) Parameter Kadar abu
aseton dan pelarut organik Prinsipnya adalah bahan dipanaskan pada
lainnya.Reaksi warna terjadi bila temperature dimana senyawa oraganik dan
disatukan dengan garam besi. Tanin turunannya terdekstruksi dan menguap hingga
mulai terurai pada suhu 98,8oC. Tanin tersisa unsur mineral organik, penetapan
dapat dihidrolisis oleh asam, basa, dan kadar abu bertujuan memberi gambaran
enzim.Warna tanin akan menjadi gelap kandungan mineral internal dan eksternal
apabila terkena cahaya atau dibiarkan di dalam simplisia, mulai dari proses awal
udara terbuka. sampai terbentuknya ekstrak.
-identifikasi : 3) Susut Pengeringan
0,2 g sampel larutkan dalam 2 mL Susut pengeringan adalah pengukuran sisa zat
aquadest + 2-3 tetes FeCl3 1% setelah pengeringan pada temperatur105oC
Cathecin tanin (biru-hijau) selama 30 menit atau sampai berat konstan,
Gallic Tanin (biru-hitam) yang dinyatakan sebagai nilai prosen. Dalam
4. Saponin, adalah senyawa aktif hal khusus (jika bahan tidak mengandung
permukaan yang kuat dan menimbulkan minyak menguap dan sisa pelarut organik
busa bila dikocok dengan air. menguap) identik dengan kadar air, yaitu
-sifat, Mempunyai rasa yang pahit, kandungan air karena berada di atmosfer atau
Dalam larutan air membentuk buih stabil, lingkungan udara terbuka.
Menghemolisa eritrosit, Merupakan Tujuan mengetahui susut pengeringan adalah
racun yang sangat kuat untuk ikan, memberikan batasan maksimal (rentang)
amfibi dan hewan predator, Membentuk tentang besarnya senyawa yang hilang pada
persenyawaan dengan kolesterol dan proses pengeringan
hidroksiteroid lainya, Sulit untuk 4) Kadar abu tidak larut asam
dimurnikan dan diidentifikasi, Berat Abu yang diperoleh dari penetapan kadar abu
molekul relatif tinggi dan analisi hanya pada penetapan kadar abu yang tidak larut
menghasilkan formula empiris yang
dalam asam ketika dilarutkan dengan pelarut
mendekati
- Saponin banyak digunakan dalam asam
kehidupan manusia, salah satunya 5) Parameter Cemaran Logam Berat
terdapat dalam perak yang dapat Parameter cemaran logam berat adalah
digunakan untuk bahan pencuci kain menetukan kandungan logam berat secara
(batik) dan sebagai shampoo. spektroskopi serapan atom atau lainnya yang
-fungsi, memberantas hama. Mempunyai lebih valid. Tujuan dari parameter ini adalah
sifat detergen yang baik. Beracun bagi
untuk memberikan jaminan bahwa ekstrak
binatang berdarah dingin. Mempunyai
aktivitas haemolisis, Pembasmi hama tidak mengandung logam berat tertentu (Hg,
udang. Sebagai detergen pada industri Pb, Cu dll.) melebihi nilai yang ditetapkan
tekstil. Pembentuk busa pada alat karena berbahaya (toksik) bagi kesehatan
pemadam kebakaran. Sebagai bahan 6) Parameter Cemaran Aflatoksin
dalam pembuatan sampo Berfungsi bagi Parameter cemaran aflatoksin merupakan
industri farmasi. parameter yang menetukan adanya aflatoksin
Identifikasi: dengan metode Kromatografi Lapis Tipis
0,5 g + 10 mL air panas lalu kocok kuat- (KLT). Tujuan dari parameter ini adalah
kuat selama 10 detik (+) buih stabil memberikan jaminan bahwa ekstrak tidak
selama tidak kurang dari 1 menit \ mengandung cemaran jamur melebihi batas
yang ditetapkan karena berpengaruh pada tersebut. Tujuan parameter ini yaitu
stabilitas ekstrak dan aflotoksin yang memberikan data kadar senyawa identitas
berbahaya bagi kesehatan atau senyawa yang diduga bertanggung jawab
7) Parameter Cemaran Mikroba pada efek farmakologi
Parameter cemaran mikroba digunakan untuk c). Kandungan Total fenolat
menentukan (identifikasi) adanya mikroba Fenol merupakan senyawa kimia yang sering
yang patogen secara analisis. Tujuan dari ditemukan dalam tanaman. Kandungan
parameter ini adalah untuk memberikan fenolat total sering ditetapkan dengan metode
jaminan bahwa ekstrak mengandung mikroba Folin Ciocalteu.
patogen dan tidak mengandung mikroba d). Total Flavonoid
nonpatogen melebihi batas yang ditetapkan Prinsip dari metode ini adalah penetapan
karena berpengaruh pada stabilitas ekstrak kadar flavonoid sebagai aglikon yang
dan berbahaya (toksik) bagi kesehatan dilakukan dengan menggunakan pengukuran
spektrometri dengan mereaksikan AlCl3 yang
Parameter spesifik selektif dengan penambahan
1) Parameter Identitas Ekstrak
Parameter ini meliputi : EKSTRAK DAN EKSTRAKSI
a). Diskripsi tata nama antara lain : nama  Ekstraksi adalah pemisahan suatu zat dari
ekstrak, nama latin, bagian tumbuhan campurannya dengan pembagian sebuah zat
yang digunakan dan nama Indonesia terlarut antara dua pelarut yang tidak dapat
tumbuhan. tercampur untuk mengambil zat terlarut
b). Senyawa identitas artinya senyawa tersebut dari satu pelarut ke pelarut yang lain.
tertentu yang menjadi petunjuk spesifik Ekstraksi bertujuan untuk melarutkan
dengan metode tertentu. Tujuannya yaitu senyawa-senyawa yang terdapat dalam
memberikan identitas obyektif dari nama jaringan tanaman ke dalam pelarut yang
dan spesifik dari senyawa identitas. dipakai untuk proses ekstraksi tersebut.
2) Parameter Organoleptik Ekstrak  Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh
Parameter ini meliputi penggunaan panca dengan mengekstraksi zat aktif dari simplisia
indera dalam mendiskripsikan bentuk, warna, nabati atau simplisia hewani menggunakan
bau, dan rasa. Tujuannya yaitu pengenalan pelarut yang sesuai, kemudian semua atau
awal yang sederhana dan seobyektif mungkin. hampir semua pelarut diuapkan dan massa
3) Parameter senyawa terlarut dalam pelarut atau serbuk yang tersisa diperlakukan
tertentu sedemikian hingga memenuhi baku yang telah
Parameter senyawa terlarut yaitu melarutkan ditetapkan
ekstrak dengan pelarut (alkohol atau air)
untuk ditentukan jumlah solute yang identik PERBEDAAN JAMU, HERBAL
dengan jumlah senyawa kandungan secara TERSTANDAR DAN FITOFARMAKA
gravimetri. Tujuannya yaitu memberikan  jamu merupakan bahan obat alam yang
gambaran awal jumlah senyawa kandungan. sediannya masih berupa simplisia sederhana,
4) Uji Kandungan Kimia Ekstrak seperti irisan rimpang, daun atau akar kering.
a). Parameter pola kromatogram Sedang khasiatnya dan keamanannya baru
yaitu melakukan analisis kromatografi terbukti setelah secara empiris berdasarkan
sehingga memberikan pola kromatogram pengalaman turun-temurun. Sebuah ramuan
yang khas. Tujuannya yaitu untuk disebut jamu jika telah digunakan masyarakat
memberikan gambaran awal komposisi melewati 3 generasi. Artinya bila umur satu
kandungan kimia berdasarkan pola generasi rata-rata 60 tahun, sebuah ramuan
kromatogram (KLT, KCKT, dan KG). disebut jamu jika bertahanminimal 180 tahun.
b). Kadar (chemical marker)  Jamu dapat dinaikkan kelasnya menjadi
Parameter ini memiliki pengertian dan prinsip herbal terstandar dengan syarat bentuk
yaitu dengan tersedianya kandungan kimia sediaannya berupa ekstrak dengan bahan dan
yang berupa senyawa identitas atau senyawa proses pembuatan yang terstandarisasi.
kimia utama ataupun kandungan kimia Disamping itu herbal terstandar harus
lainnya, maka secara densitometri dapat melewati uji praklinis seperti uji toksisitas
dilakukan penetapan kadar chemical marker (keamanan), kisaran dosis, farmakodinamik
(kemanfaatan) dan teratogenik (keamanan BIDANG UMUM
terhadap janin). Uji praklinis meliputi in vivo
METABOLIT PRIMER
dan in vitro. Riset in vivo dilakukanterhadap
senyawa metabolisme primer merupakan
hewan uji seperti mencit, tikus ratus-ratus
senyawa yang dihasilkan oleh makhluk hidup
galur, kelinci atau hewan uji lain. Sedangkan
dan bersifat essensial bagi proses metabolisme
in vitro dilakukan pada sebagian organ yang
sel tersebut. Senyawa ini dikelompokkan
terisolasi, kultur sel atau mikroba. Riset in
menjadi 4 kelompok makromolekul yaitu
vitro bersifat parsial, artinya baru diuji pada
karbohidrat, protein, lipid,dan asam nukleat.
sebagian organ atau pada cawan petri.
1. Karbohidrat
Tujuannya untuk membuktikan klaim sebuah
Karbohidrat merupakan kelompok
obat. Setelah terbukti aman dan berkhasiat,
makromolekul yang tersusun atas atom
bahan herbal tersebut berstatusi herbal
C,H,dan O. kelompok ini sering disebut juga
terstandar. Meski telah teruji secara praklinis,
gula-gula hidrokarbon. Berdasarkan jumlah
herbal terstandar tersebut belum dapat diklaim
monomer penusunnya, karbohidrat terbagi
sebagai obat. Namun konsumen dapat
atas:
mengkonsumsinya karena telah terbukti aman
dan berkhasiat.  monosakarida yang tersusun atas 1
monomer,
 Sebuah herbal terstandar dapat dinaikkan
 disakarida yang tersusun atas 2 monomer,
kelasnya menjadi fitofarmaka setelah melalui
uji klinis pada manusia. Dosis dari hewan  oligosakarida yang tersusun atas 3-10,
coba dikonversi ke dosis aman bagi manusia. dan
Dari uji itulah dapat diketahui kesamaan efek  polisakarida yang tersusun atas lebih dari
pada hewan coba dan manusia. Bisa jadi 10 monomer.
terbukti ampuh ketika diuji pada hewan coba, 2. Protein
belum tentu ampuh juga ketika dicobakan Protein merupakan suatu senyawa
padamanusia. Uji klinis terdiri atas single makromolekul yang tersusun atas atom C, H,
center yang dilakukan di laboratorium O, N, dan S.
penelitian dan multicenter di berbagai lokasi Berdasarkan fungsinya protein
agar lebih obyektif. Setelah lolos uji dikelompokkan menjadi dua kelompok besar,
fitofarmaka, produsen dapat mengklaim yaitu:
produknya sebagai obat. Namun demikian,  Protein fungsional yaitu kelompok
klaim tidak boleh menyimpang dari materi uji Enzim, dan
klinis sebelumnya. Misalnya, ketika uji klinis  Protein Struktural yaitu protein yang
hanya sebagai antikanker, produsen dilarang menyusun bagian struktural dari dalam
mengklaim produknya sebagai anti kanker sel seperti protein integral dan protein
dan juga anti diabetes. perifer yang menyusun bagian membran
Ekstraksi Cair cair sel.
Ekstraksi cair merupakan metode pemisahan 3. Lipid
atau pengambilan zat terlarut dalam larutan Lemak merupakan golongan senyawa
(biasanya dalam air) dengan menggunakan metabolit primer yang bersifat hidrofobik.
pelarut lain (biasanya organik).Prinsip metode
ini didasarkan pada zat terlarut dengan Senyawa ini dapat dibagi menjadi beberapa
perbandingan tertentu antar dua pelarut yang kelompok yaitu:
tidak saling bercampur seperti eter, kloroform,  lemak yang tersusun atas asam lemak dan
karbontetra klorida, dan karbon disulfida. gliserol,
 sterol yang merupakan penyusun
membran sel makhluk hidup, dan
kolesterol.
4. Asam nukleat
Asam nukleat merupakan komponen yang terdiri
atas atom C, H, O, dan P. Biasanya asam nukleat
terdiri atas 3 bagian yaitu gula ribosa, basa
nitrogen, dan fosfat. Berdasarkan fungsinya,
asam nukleat dibagi menjadi 4 kelompok yaitu :
 Sebagai komponen materi genetik, Enzim Maltase, fungsi mengubah
contohnya : DNA, RNA maltosa (hasil dari kerja Amilase
 Sebagai energi kimia, contohnya: ATP, disaliva) menjadi glukosa
GTP, UTP Enzim Lipase, fungsi mengubah lemak
 Sebagai kofaktor, contohnya : NAD, menjadi gliserol dan asam lemak
FAD, Koenzim A Enzim Enterokinase, fungsi mengubah
 Sebagai komponen regulator, contohnya : tripsinogen menjadi tripsin
cAMP, cGMP  Sifat,
1. enzim hanya disintesis oleh sel dan
ENZIM juga di dalam sel
Enzim adalah sebuah biomolekul yang berupa 2. Enzim ini mempunyai tempat khusus
protein dan berbentuk bulat. Enzim terdiri dari di dalam sel, misalnya enzim pada
satu atau lebih rantai polipeptida. Enzim ini akan siklus Krebs terletak didalam matriks
mengubah senyawa dan mempercepat proses ekstraseluler, sedangkan enzim pada
reaksi dengan mengubah molekul awal yang proses glikolisis terletak pada
dikenali dan diikat secara spesifik oleh enzim sitoplasma sel
(substrat) menjadi molekul lain (produk). 3. Enzim hanya akan di produksi atau di
Kemampuan enzim untuk mengaktifkan senyawa sintesis jika sel mempunyaui gen
lain dengan cara spesifik disebut dengan untuk enzim tersebut
biokatalisator.Ikatan enzim dengan substrat 4. Suhu enzim adalah sama dengan sel,
adalah sebuah ikatan yang spesifik, jadi hanya kecepatan laju reaksi yang dikatalisis
enzim-enzim tertentu yang dapat mengikat oleh enzim meningkat seiring dengan
substrat tertentu. Setelah itu barulah substrat peningkatan suhu. Pada suhu yang
tersebut aktif dan barulah terbentuk perubahan terlalu tinggi enzim akan mengalami
kimiawi. denaturasi. Sedangkan pada suhu 0
 Fungsi Enzim adalah sebagai katalisator derjat celsius, enzim menjadi tidak
yang mempercepat terjadinya laju sebuah aktif.
reaksi. Didalam tubuh manusia, 5. Tingkat keasaman enzim pada
1. Mulut lingkungan sekitarnya adalah netral
Enzim Amilase, terdapat didalam saliva (tidak asam maupun basa). Pada saat
(air ludah), dihasilkan oleh kelenjar pH terlalu asam maupun terlalu basa,
parotis (kelenjar ludah) dan pankreas. enzim menjadi kurang aktif.
Fungsi untuk mengubah amilum menjadi 6. Semakin tinggi konsentrasi enzim,
maltosa (molekul yang lebih sederhana). maka reaksi akan meningkat hingga
Contohnya jika kita makan nasi dan batas-batas tertentu
mengunyahnya selama 3 menit atau 7. Kecepatan laju reaksi akan meningkat
lebih, maka kita akan merasakan rasa bila konsentrasi subtrat meningkat
manis. Hal tersebut terjadi karena ada pula
efek dari enzim amilase 8. Enzim sangat spesifik akan ikatannya
2. Lambung terhadap molekul
Enzim Renin, terdapat didalam lambung, 9. Enzim tidak mengubah suatu tetapan
kerjanya dibantu oleh HCl (asam) proses reaksi, akan tetapi hanya
lambung. Fungsi untuk mengubah mempercepat tercapainya tetapan
kaseinogen menjadi kasein. tersebut
Enzim Pepsin, terdapat didalam lambung, 10. Enzim dapat mempercepat proses laju
kerjanya dibantu oleh HCl (asam) reaksi
lambung. Fungsi untuk mengubah protein 11. Enzim mempunyai sifat
menjadi pepton, proteosa dan polipeptida. biokatalisator. Katalis yaitu
Enzim Lipase, berfungsi dalam kemampuan memindahkan atau
mengubah trigliserida menjadi asam membawa suatu senyawa/molekul ke
lemak keadaan yang lain
3. Usus Halus
Enzim Laktase, fungsi mengubah laktosa
menjadi galaktosa dan glukosa
KIMIA FARMASI Reaksi yang dipergunakan untuk titrasi
Jenis reaksi Analit Tiran Nama reaksi Sebutan
Analisis titrimetrik (volumetrik) melibatkan Asam Basa kuat netralisasi Alkalimetri
Asam-basa
pengukuran volume suatu larutan dengan Basa Asam kuat netralisasi Asidimetri
konsentrasi yang diketahui, yang diperlukan Reduksi- reduktor oksidator redoks Redoks
oksidasi
untuk bereaksi dengan analit itu.
Pembentukan Ion Senyawa Pembentukan Kompleksometri
Titik ekivalen adalah titik yang dicapai pada senyawa logam pengkomplek kompleks
saat mol larutan yang dititrasi (titran) = mol kompleks
larutan yang digunakan (titer). Pembentukan Kation Pereaksi pengendapan Pengendapan
Titik akhir adalah keadaan dimana titik ekivalen endapan atau pengendap
anion
sudah tercapai tetapi jumlah titer harus ditambah
sehingga kelebihan titer akan bereaksi dengan
indikator, memunculkan warna indikator visual, Syarat reaksi titrasi:
1. Reaksi harus stoikiometri
dan titrasi harus dihentikan
- tidak terjadi polimerisasi
Larutan standar atau larutan baku adalah
- tidak ada reaksi cabang dan produk
suatu larutan yang mengandung konsentrasi yang
samping
diketahui secara tepat dari unsur atau zat.
2. Reaksi harus kuantitatif
Larutan standar biasanya berfungsi sebagai titran
3. Reaksi harus cepat (bereaksi dalam waktu
sehingga ditempatkan buret, yang sekaligus
sekejap, selesai)
berfungsi sebagai alat ukur volume larutan baku.
4. Titik akhir titrasi harus mudah dideteksi
1) Larutan baku primer merupakan larutan
Redoks adalah berubahnya bilangan oksidasi
yang mengandung zat padat murni yang
(keadaan oksidasi) atom-atom dalam sebuah
konsentrasi larutannya diketahui secara tepat
reaksi kimia.
melalui metode gravimetri (perhitungan
Oksidasi mengacu pada setiap perubahan kimia
massa), dapat digunakan untuk menetapkan
dimana - terjadi kenaikan bilangan oksidasi dan
konsentrasi larutan lain yang belum diketahui.
- pelepasan elektron oleh sebuah
Cth: asam oksalat
molekul, atom, atau ion.
Syarat-syarat larutan baku primer :
Reduksi
 Kemurnian tinggi
- penurunan bilangan oksidasi dan
 Tidak higroskopis/ mudah dikeringkan
- penambahan elektron oleh sebuah
 Zat tersebut sedapat mungkin mempunyai
molekul, atom, atau ion.
massa relatif dan massa ekuivalen yang
Permanganometri merupakan titrasi redoks
besar.
yang dilakukan berdasarkan reaksi oleh kalium
 Zat tersebut harus mudah larut dalam
permanganat (KMnO4). Titrasi ini melibatkan
pelarut yang dipilih.
dua tahapan, yakni
 Dapat bereaksi dengan standar sekunder
1. titrasi analit dengan larutan kalium
dengan baik
permanganat dan
2) Larutan baku sekunder merupakan larutan
2. kemudian standardisasi kalium permanganat
yang mengandung suatu zat yang
dengan larutan natrium oksalat
konsentrasinya tidak dapat diketahui dengan
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
tepat karena berasal dari zat yang tidak pernah
MnO4- + 8H+ + 5e- → Mn2+ + 4H2O ×2
murni. Konsentrasi larutan ini ditentukan
C2O4 → 2CO2 + 2H + 2e
2- + -
×5
dengan pembakuan menggunakan larutan
5C2O42-+2MnO4-+16H+ →10CO2+2Mn2++ 8H2O
baku primer, biasanya melalui metode
titrimetri. Cth: HCl, NaOH, H2SO4, KOH Berat gram-ekivalen (BE) pada reaksi redoks
Syarat-syarat larutan baku sekunder : adalah berat (dalam gram) yang diperlukan untuk
 Derajat kemurnian lebih rendah daripada melengkapi atau bereaksi dengan 1 mol elektron.
larutan baku primer
Jumlah elektron yang diperoleh maupun yang
 Mempunyai berat ekivalen yang tinggi
untuk memperkecil kesalahan penimbangan lepas dapat ditentukan oleh perubahan jumlah
 Larutannya relatif stabil dalam oksidasi. Pada reaksi di atas, ion oksalat
penyimpanan. melengkapi 2 elektron, dan ion permanganat
mendapatkan 5 elektron. Sehingga BE menjadi:
𝐵𝑀 134,0
Na2C2O4 : = = 67,00 g/eq
2 2
𝐵𝑀 158,03
KMnO4 : = = 31,61 g/eq
5 5

Mol adalah banyaknya zat/senyawa


Molaritas (M) adalah jumlah mol zat terlarut
dalam tiap satuan volume larutan (mol/liter)
Molalitas (m) adalah jumlah mol zat terlarut
dalam tiap satuan berat pelarut (mol/kg)
Normalitas (N) adalah jumlah mol ekivalen
terlarut dalam tiap satuan volume larutan (mol
ekiv/liter)
Fraksa mol adalah perbandingan jumlah mol
suatu komponen larutan dengan jumlah mol
keseluruhan (tidak ada satuan)

Anda mungkin juga menyukai