Anda di halaman 1dari 1

Peluang Indonesia di Pasar Global kian Besar

Setelah tujuh tahun berunding, Indonesia dan empat negara yang tergabung dalam European
Free Trade Association (EFTA), yakni Swiss, Liechtenstein, Islandia, dan Norwegia, pada
pekan ini, akhirnya menyepakati Indonesia-European Free Trade Association Comprehensive
Economic Partnership Agreement (IE-CEPA) di Bali.

Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita secara langsung turut memantau


perundingan untuk memastikan kesepakatan yang diciptakan saling menguntungkan bagi
seluruh pihak.
Saya mengucapkan selamat kepada semua pihak. Setelah selama tujuh tahun berunding,
akhirnya IE-CEPA dapat diselesaikan secara substantif. Secara khusus, saya dan mitra kerja,
Menteri Ekonomi Swiss Schneider-Amman yang juga selaku Ketua EFTA, selama negosiasi
minggu ini memantau perundingan agar terjadi kesepakatan yang menguntungkan kedua pihak.
Kami melakukan konferensi jarak jauh ketika perundingan terhambat,” ujar Enggartiasto
melalui keterangan resmi, Minggu, 4 November 2018.

Dengan diselesaikannya perundingan IE-CEPA, dalam satu tahun terakhir, Indonesia telah
menyelesaikan tiga perundingan. Pun dua kerja sama yang telah disepakati ialah Indonesia
Chile-CEPA dan Indonesia Australia-CEPA.

“Selesainya IE-CEPA merupakan capaian luar biasa bagi kedua pihak karena Indonesia akan
memiliki kesempatan lebih luas memasuki pasar EFTA yang memiliki kemitraan European
Economic Area (EEA) dengan Uni Eropa. Akses pasar ke EFTA akan menjadi jembatan
menuju pasar Uni Eropa yang lebih luas,” imbuh politikus NasDem tersebut.

Lebih lanjut ia menegaskan, seluruh isu perundingan telah diselesaikan, baik akses pasar, teks,
maupun cooperation. Langkah selanjutnya ialah melakukan legal scrubbing dan terjemahan.

Menurut rencana, pengumuman secara resmi atas penyelesaian perundingan akan dilakukan di
Jenewa, Swiss, pada akhir November, yakni keempat Menteri EFTA akan bertemu untuk
melakukan pertemuan tahunan.

Anda mungkin juga menyukai