OLEH:
NPM :183112540120594
Berdasarkan Artikel tentang “ Puskesmas Kamal Muara Akui Berikan Obat Kedaluwarsa kepada
Ibu Hamil” Yang di Publikasikan Kompas.com - 16/08/2019, 19:15 WIB. Saya Menyimpulkan
Beberapa hal yang saya dapat temui setelah membaca beberapa Artikel terkait Kasus ini.
A. Masalah
Dalam Artikel ini sya menemukan lebih dari satu Masalah yang Nampak dari kasus
ini yaitu :
Pemberian obat kedaluwarsa yang menimpa seorang ibu hamil bernama Novi Sri
Wahyuni (21) Di Puskesmas Kamal Muara oleh Bidan. Dimana Bidan Tersebut
yang Melakukan. Pemeriksaan dan juga yang menuliskan resep obat itu yang
kemudian ditebus atau diberikan apoteker.
Dan yang terjadi Apoteker salah mengambil obat kedaluwarsa.
Ibu Hamil tersebut Novi Sri Wahyuni (21) justru mengalami mual-mual, sakit
perut, sakit kepala, dan batuk.
B. Penyebab
Penyebab Berdasarkan Masalah Kasus ini adalah :
Apoteker.
Berdasarkan pengakuan Apoteker yang Mengakui dirinya Lalai dalam
menjalankan Tugasnya maka dapat disimpulkan sementara bahwa Apoteker
tidak menjalankan pekerjaannya sesuai SOP dan Farmasi Klinik. Menurut
Pernyataan Kepala BPOM ini juga merupakan Tanggung Jawab Dinkes
Setempat.
Standar pemberian Obat pada pasien, dalam hal ini prinsip Pemberian Obat ada
beberapa hal penting yang selalu harus di lakukan yaitu :
- Selalu Melihat tanggal Kadaluarsa Obat sebelum memberikan resep yang
diterima kepada pasien.
- Mengkaji Riwayat Alergi yang diderita Pasien
- Dan memeperhatikan Prinsip 7BENAR dalam pemberian obat
Benar Obat
Benar Dosis
Benar Waktu
Benar Pasien
Benar cara Pemberian
Benar Dokumentasi
Benar Saksi.
Dalam Hal ini Apoteker mengakui bahwa Lalai karena tidak melihat Label biru
yang sebenarnya menandakan bahwa obat yang sudah digaris biru kemasan itu
sudah seharusnya dimusnahkan.
Bidan
Sama seperti Apoteker yang Mengakui Lalai dalam Menjalankan Tanggung
jawabnya demikian Halnya dengan Bidan yang Mengakui Lalai dalam
Memeriksa Tanggal Kadaluarsa Obat sebelum memberikannya kepada Pasien.
Mual-mual, sakit perut, sakit kepala dan Batuk yang dialami Pasien Belum
dipastikan akibat reaksi obat karena Dari hasil pemeriksaan Kesehatan pasien di
RSUD Pasien dalam kondisi sehat dan tidak mengalami keracunan obat.
C. Upaya Penyelesaian
Puskesmas memfasilitasi korban dengan memeriksakan kondisi Novi ke RS BUN
pada 15 Agustus 2019. Dari hasil pemeriksaan tersebut dinyatakan bahwa korban
masih dalam keadaan sehat.
Dinkes juga sudah melakukan mediasi sebanyak kurang lebih dua kali dengan
keluarga korban yakni tanggal 17 Agustus dan 19 Agustus 2019. Hasilnya,
Dinkes akan memfasilitasi korban selama masa kehamilan.
Dengan kesepakatan bahwa puskesmas mendampingi Nyonya N untuk
pemeriksaan rutin ke dokter spesialis RSUD Cengkareng setiap bulan tanpa
dikenakan biaya dan membuat kartu BPJS Kesehatan.
Puskesmas masih terus melakukan proses mediasi dengan keluarga korban yang
mendapat obat kedaluwarsa. Sementara itu, proses hukum kasus tersebut juga
masih terus berjalan di kepolisan.