GER/FRM-08/REV-00
RIWAYAT KESEHATAN
Riwayat Kesehatan Sekarang
1. Keluhan Utama : Pasien mengeluh mual dan muntah lebih dari tujuh kali per hari sejak 5
hari sebelum masuk rumah sakit. Pasien juga mengeluh lemas dan tidak mau makan serta buang
air kecil terasa pedih dan sering.
2. Kronologi Keluhan
a. Faktor Pencetus : Pasien mengatakan sering mengkonsumsi obat herbal, minum kopi dan
memiliki riwayat merokok.
b. Timbulnya Keluhan : ( ) Mendadak (V) Bertahap
c. Lamanya : 5 hari sebelum masuk rumah sakit
3. Alasan masuk panti: -
4. Tanggal masuk stw : -
1. Nutrisi
a. Frekuensi makan : 3 kali sehari
b. Nafsu makan : menurun
c. Jenis makanan : nasi, tahu dan tempe.
d. Makanan yang tidak disukai : tidak ada
e. Alergi makanan/ pantangan : daging kambing
f. Kebiasaan sebelum makan : berdoa
g. Berat badan / tinggi badan : 72 kg/168 cm
2. Eliminasi
a. Berkemih
1. Frekuensi : 3 kali sehari 3. Warna : kuning pekat
2. Keluhan yang berhubungan dengan BAK : perih saat berkemih.
b. Defekasi
1. Frekuensi : 2 hari sekali 6. Warna : kuning kecoklatan
2. Waktu : pagi hari 7. Bau : berbau khas.
3. Konsistensi : lunak
4. Keluhan yang berhubungan dengan defekasi : tidak ada
5. Pengalaman memakai laksatif : tidak pernah
3. Hygiene personal
a. Mandi
1. Frekuensi : 2 kali sehari 2. Pemakaian sabun (ya/tidak) : Ya
b. Kebersihan mulut
1. Frekuensi : 2 kali sehari 2. Waktu : saat mandi
c. Cuci rambut
1. Frekuensi :4 hari sekali 2. Penggunaan sampo (ya/tidak): Ya
d. Gunting kuku
1. Frekuensi : sebulan sekali
4. Istirahat dan tidur
a. Lamanya tidur (jam/hari) : 5 jam per hari b. tidur siang (ya/tidak) : ya
5. Aktivitas dan latihan
a. Olahraga (ya/tidak) : ( ) ya (V) tidak
b. Jenis dan frekuensi :
c. Kegiatan waktu luang : membaca buku
d. Keluhan waktu beraktivitas :
(V) Pergerakan tubuh (V) Mengenakan pakaian
( ) Bersolek (V) Mandi
(V) Sesak nafas setelah beraktivitas ( ) Lain –lain
6. Kebiasaan
a. Merokok ( ya/tidak)
Frekuensi /jumlah/lama pakai:
PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan umum (tanda vital) :
Tekanan darah : 140/80 mmHg
Nadi : 98 X/Menit (sebelum aktivitas)
: 103 X/Menit ( setelah aktivitas)
Pernapasan : 20 X/Menit
: 22 X/Menit
Suhu : 36.2 o C
Sp02 : 100%
2. Kepala : kepala pasien tampak bersih, rambut tidak berketombe dan tidak berminyak.
3. Mata : Pasien sulit melihat objek dengan jarak yang dekat sehingga menggunakan kacamata, mata
pasien tampak bersih.
4. Hidung : Hidung pasien tampak bersih tidak ada polip dan tidak ada mukus.
5. Telinga : Telinga pasien tampak bersih, tidak tampak serumen pada telinga.
6. Mulut dan bibir : Mulut tampak bersih tetapi terdapat gigi berlubang pada gigi geraham bawah
bagian kanan serta gigi yang sudah lepas pada gigi taring sinistra bagian atas dan bawah. Pasien
tidak menggunakan gigi palsu.
7. Leher : tidak tampak bengkak dan tidak terdapat defiasi trakea.
8. Dada : Dada tampak simetris.
9. Abdomen : Abdomen pasien tampak sedikit rounded.
10. Genitalia : Tampak bersih, tampak bengkak di seluruh area genitalaia pasien.
11. Ekstremitas : Ektremitas atas kiri dan kanan mengalami kelemahan. Ektremitas bawah kiri dan
kanan mengalami kelemahan.
3333 3333
4444 4444
PENGKAJIAN STATUS FUNGSIONAL
Pengkajian status fungsional adalah suatu bentuk pengukuran kemampuan seseorang untuk
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.
Pengkajian ini menggunakan Indeks Kemandirian Katz untuk aktivitas kehidupan sehari-hari
yang berdasarkan pada evaluasi fungsi mandiri atau tergantung dari klien dalam hal makan,
kontinen(defekasi/berkemih), berpindah, ke kamar kecil, berpakaian dan mandi.
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Pengkajian ini menggunakan Skala Depresi Geriatrik bentuk singkat dari Yesavage (1983)
NO PERTANYAAN YA TIDAK
1 Apakah pada dasarnya anda puas dengan kehidupan anda?
2 Sudahkah anda mengeluarkan aktivitas dan minat anda?
3 Apakah anda merasa bahwa hidup anda kosong?
4 Apakah anda sering bosan?
5 Apakah anda mempunyai semangat yang baik setiap waktu?
6 Apakah anda takut sesuatu akan terjadi pada anda?
7 Apakah anda merasa bahagia di setiap waktu?
8 Apakah anda sering merasa tidak berdaya?
9 Apakah anda lebih suka tinggal di rumah pada malam hari
daripada pergi dan melakukan sesuatu yang baru?
10 Apakah anda merasa bahwa anda mempunyai lebih banyak
masalah dengan ingatananda daripada yang lainnya?
11 Apakah anda berpikir sangat menyenangkan hidup sekarang ini?
12 Apakah anda merasa saya (perawat) sangat tidak berguna dengan
keadaan anda sekarang?
13 Apakah anda merasa penuh berenergi semangat?
14 Apakah anda berpikir bahwa situasi anda tak ada harapan?
15 Apakah anda berpikir bahwa banyak orang yang lebih baik
daripada anda?
Skor Pengkajian Pada Pasien: 7 (menunjukan kemungkinan depresi)
Keterangan:
Skor: Hitung jumlah jawaban yang sesuai indikasi (tanda “V”) setiap jawaban
yang sesuai diberi Nilai 1 poin.
Skor 5 – 9 menunjukan kemungkinan depresi
Skor 10 atau lebih menunjukan depresi
SHORT PORTABLE MENTAL STATUS QUESTIONNAIRE(SPMSQ) PORTABLE PENDEK
KUESIONER STATUS MENTAL (SPMSQ)
Tujuan: Penilaian defisit otak organik di klien lansia.
Ingat: Ini adalah status kuesioner mental umum dan memiliki pertanyaan yang dapat cenderung memiliki,
budaya, dan usia bias pendidikan.
Ajukan pertanyaan 1-10 dalam daftar ini dan mencatat semua jawaban
JAWABAN
PERTANYAAN
Benar Salah
1. Tanggal berapa hariini?
V
2. Apa hari minggu itu?
V
3. Apa nama tempat ini?
V
4. Berapakah nomorteleponanda?(Jika merekamemilikitelepon)
V
5. Apa alamat jalanrumahanda?
V
6. Berapa umur anda?
V
7. Kapan anda lahir?
V
8. Siapa Presiden Indonesia sekarang?
V
9. Siapa nama ibu anda?
V
10. Kurangi 3 dari 20 dan tetap mengurangkan 3 dari setiap nomor baru,semua
jalan ke bawah. Jumlah kesalahan =
Jumlah Skor : 2 Kesalahan (Intelektual Utuh)
Scoring:
1. 0 – 2 Kesalahan utuh Intelektual Berfungsi
2. 3 – 4 Kesalahan Penurunan Intelektual Mild
3. 5 – 7 Kesalahan Penurunan Intelektual Moderat
4. 8 – 10 Kesalahan Penurunan Intelektual Parah
Izinkan satu kesalahan lagi jika subjeknya hanya memiliki pendidikan sekolah dasar.
Biarkan satu kesalahan kurang jika subjek telah memiliki pendidikan luar sekolah tinggi
* Source: Pfeiffer,E. (1975).A short portable mental status questionnaire for the assessment of organic
brain deficit in elderly patients. Journal of American Geriatrics Society. 23, 433-41.
- Kruk/tongkat/walker 15
lemari, meja)
bergerak sendiri)
6. Status mental 0
- Lansia menyadari kondisi dirinya sendiri 0
Total skala 60
Hasil Penilaian MFS
Data objektif:
- Pasien muntah 3 kali sehari sebnyak 50 cc berwarna
kuning kecoklatan.
- Bibir pasien tampak pecah-pecah.
- Balance cairan: intake 50 cc, output 50 cc sehingga
hasilnya 0
- Turgor kulit pasien tampak tidak elastis
- Kulit pasien tampak kering.
- Pasien tampak lemas.
- Hematocrit : 53.00 %
Data Subjektif: Intoleransi Aktivitas
- Pasien mengatakan tidak nyaman setelah
beraktivitas.
- Pasien mengatakan sesak saat berubah posisi
(misalnya, dari posisi tidur menjadi duduk)
Data objektif:
- Pasien tampak lemas dan letih setelah beraktivitas.
- Pasien tampak sesak setelah beraktivitas.
- Indeks Katz pasien pada kategori C (Kemandirian
dalam semua hal kecuali mandi dan satu fungsi
tambahan)
- Haemoglobin : 11.10 g/dL
- Nadi sebelum aktivitas : 98 X/Menit
Nadi setelah beraktivitas : 103 X/Menit
RR sebelum aktivitas : 20 X/Menit
RR setelah aktivitas : 22 X/Menit
Data Subjektif: Resiko Kesepian
- Pasien mengatakan bahwa istrinya sudah meninggal.
- Pasien mengatakan bahwa anak-anaknya sudah
bekerja dan sudah menikah serta sibuk.
- Pasien mengatakan tidak bekerja sejak ia sakit dan
anak-anaknya mengatakan kepadanya untuk tidak
melanjutkan pekerjaannya.
Data objektif:
- Pasien tampak tidak ditemani keluarga saat dikaji
maupun selama pasien berada dirumah sakit.
- Pasien terlihat hanya membaca buku jika ingin
melakukan sesuatu.
- Pada pengkajian psikososial pasien menunjukan nilai
7 (depresi)
Diagnosa keperawatan :
1. Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif (muntah)
ditandai dengan membran mukosa kering, kulit kering, lemas, peningkatan konsentrasi
urin, peningkatan hematocrit dan penurunan turgor kulit.
2. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan umum ditandai dengan
ketidaknyamanan setelah beraktivitas, dyspnea setelah beraktivitas, menyatakan rasa
letih, indeks katz pada kategori C dan menyatakan rasa lemah.
3. Resiko kesepian berhubungan dengan isolasi sosial
Tgl Diagnosis Tujuan Kriteria Tindakan Rasional Paraf
Keperawatan Hasil Keperawatan
04/09/2 Kekurangan volume Setelah - Membran mukosa lembab 1) Monitor status hidrasi 1) untuk mengetahui status
019 cairan berhubungan dilakukan - Kulit lembab 2) Pertahankan pencatatan hidrasi
dengan kehilangan tindakan - Keluhan lemas berkurang intake-output yang akurat 2)
cairan aktif (muntah) keperawatan - Mempertahankan urine 3) Monitor TTV
ditandai dengan dalam 2 x 24 output 4) Kolaborasi pemberian
membran mukosa jam - Muntah berkurang cairan IV
kering, kulit kering, - Hematocrit dalam batas
lemas, peningkatan normal
konsentrasi urin,
peningkatan
hematocrit dan
penurunan turgor
kulit.
04/09/2 Intoleransi aktivitas Setelah - Mampu melakukan aktivitas 1) Bantu klien untuk 1). Untuk memastikan
019 berhubungan dengan dilakukan secara mandiri mengidentifikasi aktifitas aktivitas yang mampu
kelemahan umum tindakan - Status respirasi: pertukaran yang mampu dilakukan pasien yang lakukan dan
ditandai dengan keperawatan gas dan ventilansi adekuat 2) kaji dan catat respon tidak memperberat kondisi
ketidaknyamanan selama kurang - tanda-tanda vital dalam batas tanda-tanda vital pasien pasien.
setelah beraktivitas, lebih 2 x 24 jam normal setelah beraktivitas : ( terhdap aktivitas. 2). Untuk mengkaji respon
dyspnea setelah Nadi 60-100 X/Menit. RR 12- 3) dukung pasien untuk fisiologis pasien terhadap
beraktivitas, 20 X/Menit) meningkatkan aktivitas sesuai aktivitas dam ,emgetahui
menyatakan rasa letih, - mampu berpindah dengan kemampuan dan sediakan apa yang memperberat
indeks Katz pada atau tanpa bantuan alat bantuan jika diperukan. kondisi pasien atau
kategori C dan 4) Bantu untuk mendapatkan meringankan kondisi
menyatakan rasa alat bantuan aktifitas seperti paisen.
lemah. kursi roda dan krek 3). Meningkatkan aktivitas
5) Kolaborasi dengan dokter secara bertahap dapat
pemberian terapi O2 saat mencegah peningkatan
pasien merasa sesak beban kerja jantung secara
tiba-tiba. Memberikan
bantuan jika diperlukan
agar bisa mendorong
kemandirian pasien dalam
beraktivitas.
4). Sebagai salah satu
teknik “saving energy”
untuk mengurangi
penggunaan energi dan
tidak memperberat kondisi
klien.
5). untuk memastikan
suplai oksigen sesuai
dengan kebutuhan oksigen
pasien.
04/09/2 Resiko kesepian Setelah - Klien mengatakan tidak 1) Kaji faktor penyebab 1) untuk memastikan faktor
019 berhubungan dengan dilakukan terlalu sepi kesepian penyebab kesepian
isolasi sosial tindakan - keluarga mengatakan bahwa 2) ajarkan klien cara 2) agar klien mampu
keperawatan dirinya sudah mengerti tugas mengatasi kesepian mengatasi kesepian secara
dalam 1 x 24 perkembangannya 3) beri informasi kepada wajar
jam keluarga tentang tugas 3) Agar klien memahami
perkembangan klien tentang tugas
perkembangan
FORMAT CATATAN PERKEMBANGAN
Berkolaborasi dengan
dokter pemberian terapi
O2 saat pasien merasa
sesak
Respon :
DS :
DO :
Resiko kesepian - Mengkaji faktor penyebab
berhubungan dengan isolasi kesepian
sosial - Mengajarkan klien cara
mengatasi kesepian
memberi informasi kepada
keluarga tentang tugas
perkembangan klien