Anda di halaman 1dari 2

E.

EFEKTIVITAS PTK MODEL PROGRAM DINAS DIKNAS tidak cukup dalam menj muatan loka juga
dirasal menilai, da dengan kon Ketig didikan ya dalam PP untuk prom Hasil penelitian membuktikan
bahwa pada kelembagaan PTK Model Program Dinas Diknas, bobot materi penataran relatif imbang
antara dimensi peningkatan kemampuan manajenen pendidikan, inovasi kependidikan, kebijakan
nasional pendidikan, strategi imple mentasi kurikulum, dan muntan lokal,meskipun pada tingknt
minimal termasuk profesionalisasi tenagn pendidikan, khususnya pengawas Akan tetapi, kegiatan
PTK yang memoros pada peningkatan penguasaan bidang studi dan proses pembelajaran
mendapatkan proporsi cukup kecil di lingkungan dinas diknas Dalam kaitan ini dinas diknas lebih
banyak menjalankan fungsi administratif dan fasilitatif, misalnya, memberi peluang kepada guru-
guru untuk mengikuti penataran bidang studi di tingkat daerab dan di luar daerah Kondisi efektivitas
kegiatan PTK yang dilembagakan di tingkat dinas diknas menurut penerima jasa layanan secara
kumulatif dides kripsikan seperti berikut ini. Pertoma, penataran kurikulum dipandang cukup efektif.
terutama dalam hal peningkatan pemahaman mengenai kebijakan pemerintah dalam an dikjar,
penerapan didaktik dan metodik dalam pembelsjaran, Aidang pendidikan, materi dan implementasi
kurikum dalam kegi peny usunan program pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan peng gunaan
sarana pembelajaran, serta permahaman dan penerapan tentang Strategi pembinaan secara terus-
menerus demi pencapaian mutu pen didikan. Di samping itu, kegiatan ini dirasakan sangas
bermanfaat bagi peambinaan dan pengembangan kemampuan guru dalam kerangha pengelolaan
kelas/sekolah; serta kemampuan, keterampilan, das pengalaman dalam praktik pembinaan KKG,
KKKS, dan Pemantapan Kerja Guru (PKG), termasuk di dalamnya peningatan kemampan dan
permahaman mengenai perencanaan pengelolaan KKG, KKKS, KKPS, supervisi pengajaran,
monitoring, evaluasi, dan pelaporan kegiatan Kedua, penataran muatan lokal oleh guru-guro
pemands dipandang cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan serta menumbuhkan sikap dan
komitmen mereka terhadap mata pelajaran muatan lokal di SD. Akan tetapi, bekal keterampilan
mengenai muat.an lakal yang mereka terima dirasakan masih sanga1 minimal. Di samping itu, waktu
penataran yang sangat singkat dan terlalu teoretis tidak cukup efektif untuk meningkatkan
kemampuan guru pemanda dalam menjabarkan, mengembangkan, dan menyesuaikan kurikalum
moatan lokal dengan kondisi daerah dan perkembangan siswa. Hal ini ug2 dirasakan belum memadai
sebagai bekal guru dalam meneliti menilai, dan melaksanakan program kurikulum atan lokal sesuai
dengan kondisi setempat is kepen Ketiga, kegiatan PTK tenaga struktural can didikan yang diwadahi
melalui diklat struktural itetapkan alam PP No. 14 tahun 1994 lebih dipersepsi nleh pesice bagai alt
antuk promosi jabatan atau prasyarat untukk mengikuti kegiatan dálat jenjang berikutnya daripada
sebagai wahana meningkatkan kecnainpo- 30 ak 21 profesional, pribadi, sosial, dan
keadministrasian. Demikian joga vertikal dinas diknas dan instansi teknis lain, lebih mereka terima h
diklat prajabatan calon PNS kependidikan di lingkungan instansi kat sebagai persyaratan formal
untuk menjadi PNS daripada sebagai proses penumbuhan kompetensi profesional, pribadi, dan
sosial. es ang dan Keempat, di luar kerangka PTK itu, guru-guru di perkotaan atau um pinggiran kota
adakalanya mengikuti kegiatan pengembangan

fesional, seperti seminar, diskusi, dan lokakarya, terutama yang be kaitan dengan masalah-masalah
seminar kependidikan, baha kepemudaan, bidang studi, dan sebagainya. Manfaat yang mere an
wawas pilan, dan dan kependidikan, memperdalam materi bahan ajar, memecabka persoalan-
persoalan pengajaran, memperluas cakrawala profesi, me ningkatkan kegairahan atau motivasi
kerja, mengembangkan k rasakan dari kegiatan semacam ini adalah menambalh wawasan ss F. EF KE
Pel mampuan berkomunikasi di depan umum, memperluas ilmu penge tahuan, dan mendapatkan
angka kredit untuk kenaikan pangkat. Kelima, kegiatan-kegiatan PTK seperti PKG, KKG, dan MGMP
dipandang efektif oleh guru, terutama dalam hal meningkatkan ke mampuan penguasaan materi
atau keahlian bidang studi, pemahama tentang metode mengajar dan aplikasinya, kemampuan
menyusun gram pengajaran, serta keseragaman program pengajaran antarn bidang studi sejenis di
sekolah lain. Di samping itu, meringank beban tugas-tugas rutin, mengatasi kelemahan pribadi,
hambat dalam proses pendidikan dan pembelajaran yang dapat didiskusikan dengan sesama guru
dari berbagai sekolah dan daerah, menamb wawasan penelitian, menambah pengetahuan umum,
dan meningla kan pemahaman bidang administrasi sekolah dan administrasi kelas Keenam, kegiatan
SPP sebagai bagian dari PTK guru-guru SD dipandang efektif dalam rangka meningkatkan solidaritas
korp antarguru, meningkatkan mutu proses pembelajaran, membahas da memecahkan kesulitan-
kesulitan yang dihadapi, meningkatkan m profesional, dan menyusun program pengajaran.
Kehadiran g pemandu yang lebih senior memungkinkan guru memecahkan masa dalam PBM dari
setiap bidang studi, meningkatkan etos kerja dan mutu kerja, membangun kesamaan model dalam
pembuatan prog satuan pelajaran, menciptakan keseragaman dalam pengukuran has mengajar
melalui pembuatan soal-soal ulangan bersama, memperias lembaga bersama sertifika pihak-pi
terutam bekerj didikan mengaj sisi lain progran member akses m an bag Suatu grar peng penger
secara cender dimak minim penget Kedu sikap merek blok pengetahuan, dan sebagai jaringan
informasi antarsesama gu Ketujuh, kegiatan-kegiatan PTK yang bersifat kursus, dirasala efektif oleh
peserta terutama dalam hal pemecahan masalah-masal dikjar yang bersifat mendesak,
menindaklanjuti kebijakan yang terkal langsung dengan pengembangan bidang profesi keilmuan,
meninpat kan penguasaan bidang studi, sebagai wahana promosi,

Anda mungkin juga menyukai