Anda di halaman 1dari 6

1.

Diagnosis Banding
a. Urolithiasis
Urolitiasis adalah proses terbentuknya batu(kalkuli)pada traktus urinarius. Kalkuli
yang ditemukan pada ginjal disebut nephrolitiasis dan kasus ini paling sering
ditemukan. Jika kalkuli ditemukan pada ureter dan vesica urinaria sebagian besar
berasal dari ginjal.1,2Urolitiasisadalah penyebab umum adanya keluhan ditemukan
darah dalam urin dan nyeri di abdomen, pelvis, atau inguinal. Urolitiasis terjadi pada 1
dari 20 orang pada suatu waktu dalam kehidupan mereka.1,2,3
Risiko menderita urolitiasis meningkat akibat dari faktor-faktor apa pun yang
menyebabkan terjadinya urin yang stasis yang berkaitan dengan menurun atau
tersumbatnya aliran urin. 1,3
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya angka insiden urolitiasis meliputi:3
1) Laki-laki: mengekskresi sedikit sitrat dan banyak kalsium dibandingkan
perempuan.
2) Etnis: Etnis Amerika, Afrika atau Israel memiliki risiko tinggi menderita
urolitiasis.
3) Riwayat keluarga: beberapa keluarga memiliki kecenderungan memproduksi
mukoprotein yang berlebihan pada traktus urinariusnya, yang mana dapat
meningkatkan terjadinya urolitiasis.
4) Riwayat kesehatan: beberapa masalah kesehatan dapat meningkatkan terjadinya
urolitiasis meliputi penyakit di saluran cerna, infeksi saluran kencing yang
berulang dan sistinuria.
5) Diet: dehidrasi atau menurunnya intake cairan meningkatkan terjadinya
urolitiasis ditambah dengan meningkatnya konsumsi sodium, oksalat, lemak,
protein, gula, karbohudrat kasar dan vitamin C.
6) Lingkungan: beberapa daerah memiliki risiko tinggi menderita urolitiasis seperti
yang beriklim tropis, pegunungan atau padang pasir.
7) Obat-obatan: bebrapa macam obat seperti ephedrin, guifenesin, thiazid, indinavir
dan allopurinol dapat menyebabkan terjadinya urolitiasis
a) Patofisiologi
Adanya kalkuli dalam traktus urinarius disebabkan oleh dua fenomena dasar.
Fenomena pertama adalah supersaturasi urin oleh konstituen pembentuk batu,
termasuk kalsium, oksalat, dan asam urat. Kristal atau benda asing dapat bertindak
sebagai matriks kalkuli, dimana ion dari bentuk kristal super jenuh membentuk struktur
kristal mikroskopis. Kalkuli yang terbentuk memunculkan gejala saat mereka
membentur ureter waktu menuju vesica urinaria. Fenomena kedua, yang kemungkinan
besar berperan dalam pembentukan kalkuli kalsium oksalat, adalah adanya
pengendapan bahan kalkuli matriks kalsium di papilla renalis, yang biasanya
merupakan plakat Randall (yang selalu terdiri dari kalsium fosfat). Kalsium fosfat
mengendap di membran dasar dari Loop of Henle yang tipis, mengikis ke interstitium,
dan kemudian terakumulasi di ruang subepitel papilla renalis. Deposit subepitel, yang
telah lama dikenal sebagai plak Randall, akhirnya terkikis melalui urothelium
papiler.Matriks batu, kalsium fosfat,dan kalsium oksalat secara bertahap diendapkan
pada substrat untuk membentuk kalkulus pada traktus urinarius.3,4
b) Gejala dan tanda
Gejala pasti dari urolitiasis tergantung pada lokasi dan ukuran kalkuli dalam traktus
urinarius. Jika kalkuli berukuran kecil tidak menunjukkan gejala. Namun perlahan
keluhanakan dirasakan seiring bertanbahnya ukuran kalkuli seperti:1,2,3,4
1) Nyeri atau pegal-pegal pada pinggang atau flank yang dapat menjalar ke perut
bagian depan, dan lipatan paha hingga sampai ke kemaluan.
2) Hematuria: buang air kecil berdarah.
3) Urin berisi pasir, berwarna putih dan berbau
4) Nyeri saat buang air kecil-Infeksi saluran kencing
5) Demam
Urolitiasis yang masih berukuran kecil umumnya tidak menunjukkan gejala yang
signifikan, namun perlahan seiring berjalannya waktu dan perkembangan di saluran
kemih akan menimbulkan gejala seperti rasa nyeri(kolik renalis)di punggung, atau
perut bagian bawah (kolik renalis). Kolik didefinisikan sebagai nyeri tajam yang
disebabkan oleh sumbatan, spasmeotot polos, atau terputarnya organ berongga. Kolik
renal berarti nyeritajam yang disebabkan sumbatan atau spasme otot polos pada saluran
ginjal atau saluran kencing (ureter). Nyeri klasik pada pasien dengan kolik renal akut
ditandai dengan nyeri berat dan tiba-tiba yang awalnya dirasakan pada regio flank dan
menyebar ke anterior dan inferior. Hampir 50% dari pasien merasakan keluhan mual
dan mutah.2,4
Kolik ginjal biasanya nyeri berat, pasien tidak bisa istirahat (posisi irrespektif).
Berbeda dengan pasien peritonitis yang cenderung berbaring saja dan tidak mau
bergerak. Gejala lain adalah lemas, berkeringat, dan nyeri ringan saat palpasi
abdominal ginjal. Namun untuk batu staghorn walaupun besar sering tanpa gejala nyeri
karena jenis batu ini membesar mengikuti system anatomi saluran ginjal. Gejala dari
batu ginjal atau batuureter dapat diprediksi dari pengetahuan tempat terjadinya
obstruksi. Nyeri yang khas dirasakan pada testis untuk pasien pria dan labia mayora
pada pasien wanita. Lokasi dan karakteristik dari nyeri pada urolitiasis meliputi:4
1) Di ureteropelvic: nyeri bersifat ringan sampai berat dirasakan lokasinya agak
dalam dalam regio flank tanpa penyebaran ke regio inguinal, urgensi (dorongan
kuat untuk berkemih disertai dengan kandung kemih yang tidak nyaman dan
banyak berkemih), frekuensi(sering berkemih), disuria (nyeri saat berkemih) dan
stranguria(pengeluaran urin yang lambat dan nyeri akibat spasme uretra dan
kandung kemih).
2) Di ureter: nyeri yang mendadak, berat, nyeri di regio flank dan ipsilateral dari
abdomen bagian bawah, menyebar ke testes atau vulva, mualyang terus menerus
tanpa muntah
3) Di ureter bagian proksimal: nyeri menyebar ke regio flank atau area lumbar-Di
ureter di bagian medius: nyeri menyebar ke anterior dan caudal
4) Di uterer di bagian distal: menyebar ke inguinal atau testes atau labia majora-
Waktu melewati vesica ruinaria: paling sering asimptomatis, retensio urin
posisional.
b. Infeksi Saluran Kemih (ISK)
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah infeksi yang sering menyerang pria maupun
wanita dari berbagai usia dengan berbagai tampilan klinis dan episode. ISK sering
menyebabkan morbiditas dan dapat secara signifikan menjadi mortalitas. Walaupun
saluran kemih normalnya bebas dari pertumbuhan bakteri, bakteri yang umumnya naik
dari rektum dapat menyebabkan terjadinya ISK. Ketika virulensi meningkat atau
pertahanan inang menurun, adanya inokulasi bakteri dan kolonisasi, maka infeksi pada
saluran kemih dapat terjadi.5
Mikroorganisme bisa mencapai saluran kemih dengan penyebaran secara
hematogen atau limfatik, tetapi terdapat banyak bukti klinis dan eksperimental yang
menunjukkan bahwa naiknya mikroorganisme dari uretra adalah jalur yang paling
umum mengarah pada ISK, khususnya organisme yang berasal dari enterik (misal., E.
coli dan Enterobacteriaceae lain). Hal ini memberikan sebuah penjelasan logis terhadap
frekuensi ISK yang lebih besar pada wanita dibandingkan pada pria, dan peningkatan
resiko infeksi setelah kateterisasi atau instrumentasi kandung kemih. Konsep virulensi
atau patogenisitas bakteri dalam saluran kemih diduga bahwa tidak semua spesies
bakteri bersama-sama mampu dalam menginduksi infeksi. Semakin baik mekanisme
pertahanan alami tubuh semakin kecil virulensi dari strain bakteri manapun untuk
menginduksi infeksi.5

2. Diagnosis Pasti
Diagnosis pasti dari scenario ini adalah Benigna prostat hyperplasia (BPH). Gejala
klinis hanya terjadi sekitar 10% pada laki-laki yang mengidap kelainan ini. Hal ini
dikarenakan BPH mengenai bagian dalam prostat, manifestasinya yang tersering
adalah gejala obstruksi saluran kemih bawah. Gejala klinis berkembang lambat karena
hipertrofi detrusor kandung kemih mengkompensasi untuk kompresi uretra. Seiring
dengan osbtruksi berkembang, kekuatan pancaran urin menurun, dan terjadi keragu-
raguan dalam memulai berkemih danmenetes diakhir berkemih. Disuria dan urgensi
merupakan tanda klinis iritasi kandung kemih (mungkin sebagai akibat peradangan
atau tumor) dan biasanya tidak terlihat pada hiperplasia prostat. Ketika residual pasca-
miksi bertambah, dapat timbul nokturia dan overflow incontinence. Obstruksi prostat
dapat menimbulkan keluhan pada saluran kemih maupun keluhan di luar saluran
kemih, yaitu:6,7
a) Keluhan pada saluran kemih bagian bawah. Keluhan pada saluran kemih bagian
bawah (LUTS) terdiri atas gejala voiding, storage, dan pasca-miksi. Untuk menilai
tingkat keparahan dari keluhan pada saluran kemih bagian bawah, beberapa ahli
dan organisasi urologi membuat sistem penilaianyang secara subjektif dapat diisi
dan dihitung sendiri oleh pasien. Sistem penilaianyang dianjurkan oleh Organisasi
Kesehatan Dunia (WHO) adalah Skor Internasional Gejala Prostat atau
International Prostatic Symptom Score (IPSS). Sistem penilaianIPSS terdiri atas
tujuh pertanyaan yang berhubungan dengan keluhan miksi dan satu pertanyaan
yang berhubungan dengan kualitas hidup pasien. Setiap pertanyaan yang
berhubungan dengan keluhan miksi diberi nilai 0−5, sedangkan keluhan yang
menyangkut kualitas hidup diberi nilai 1−7. Dari skor IPSS itu dapat
dikelompokkan gejala LUTS dalam 3 derajat, yaitu ringan (skor 0−7), sedang
(skor 8−19), dan berat (skor 20−35).6,7
Timbulnya dekompensasi buli-buli biasanya didahului oleh beberapa faktor
pencetus, seperti volume kandung kemihtiba-tiba terisi penuh, yaitu pada saat
cuaca dingin, menahan kencing terlalu lama, mengkonsumsi obat-obatan atau
minuman yang mengandung diuretikum (alkohol, kopi, dan minum air dalam
jumlah yang berlebihan), massa prostat tiba-tiba membesar, yaitu setelah
melakukan aktivitas seksual atau mengalami infeksi prostat akut, setelah
mengkonsumsi obat-obatan yang dapat menurunkan kontraksi otot detrusor atau
dapat mempersempit leher buli-buli, antara lain: golongan anti kolinergik atau
adrenergik alfa.6,7
b) Gejala pada saluran kemih bagian atas. Keluhan akibat penyulit hiperplasia prostat
pada saluran kemih bagian atas berupa gejala obstruksi antara lain nyeri pinggang,
benjolan di pinggang (yang merupakan tanda dari hidronefrosis), dandemam yang
merupakan tanda dari infeksi atau urosepsis (Purnomo, 2012).c. Gejala di luar
saluran kemihTidak jarang pasien berobat ke dokter karena mengeluh adanya
hernia inguinalis atau hemoroid. Timbulnya kedua penyakit ini karena sering
mengejan pada saat miksi sehingga mengakibatkan peningkatan tekanan intra-
abdominal.6,7

Referensi :
1. Armed Forces Health Surveillance Center. Urinary Stones, Active Component,
U.S. Armed Forces, 2001-2010. Medical Surveillance Monthly Report
(MSMR). 2011. December; Vol 18(No12):6-9.
2. Kidney stones in adults. National Institute of Diabetes and Digestive and
Kidney Diseases. https://www.niddk.nih.gov/health-information/urologic-
diseases/kidney-stones/definition-facts. Accessed Jan. 16, 2018.
3. .Medical Definition of Urolithiasis. Medicine. Net. com.
https://www.medicinenet.com/script/main/art.asp?articlekey=6649. Accessed
Jan. 16, 2018
4. Evan AP, Coe FL, Lingeman JE, Shao Y, Sommer AJ, Bledsoe SB, et al. Mechanism
of formation of human calcium oxalate renal stones on Randall's plaque.Anat Rec
(Hoboken). 2007 Oct. 290(10):1315-23
5. Grabe M, Bartoletti R, Johansen Bjerklund T E, et al. Guideline in Urological
Infection. European Association of Urology; 2015.
6. Parsons J.Kellog,dkk. Metabolic factors associated with benign prostatic
hyperplasia. The journal sof clinical endocrinology & metabolism. 2006.
Volume 91 no 725622568. URL:http://www.joem.endo journals.org. Diakses
17 Juli 2012
7. Sjamsuhidajat, dejong. Buku ajar ilmu bedah ed.3.EGC. Jakarta. 2010.

Anda mungkin juga menyukai