Anda di halaman 1dari 3

MEMAHAMI PENULISAN ARTIKEL ILMIAH YANG BEBAS

PLAGIASI

Melati Aska Khoirika


STr TK 1 Keperawatan Lawang

Suatu kewajiban bagi seorang mahasiswa mampu menulis artikel ilmiah,


tetapi sayangnya para mahasiswa banyak yang belum memahami bagaimana cara
menulis artikel ilmiah yang baik dan benar. Penulisan yang baik harus sesuai dengan
etika penulisan dan penulisan yang benar harus sesuai dangan sistematika, teknik, dan
bahasa penulisan (didin 2015). Kabanyakan mahasiswa banyak yang belum
memahami cara penulisan yang baik sesuai etika penulisan, banyak dari mereka
menulis karya orang lain dan mempublikasikannya tanpa mengutip, tentunya hal ini
sudah melanggar etika penulisan yang biasanya disebut sebagai plagiasi. Mahasiswa
memiliki kompetensi yang rendah dalam menulis kutipan terbukti dengan maraknya
tindakan plagiasi dikalangan mahasiswa (didin 2015).
Untuk itu mahasiswa harus berbekal pengetahuan dalam menulis artikel
ilmiah, salah satu cara menghindari kasus plagiasi adalah mencari dan membaca
sumber atau refrensi sebanyak-banyaknya, mengutip secara langsung ataupun tidak
langsung, tujuannya menghargai pendapat atau opini orang lain. Selain itu kita harus
benar-benar paham dan menguasai apa yang akan dibahas dalam artikel ilmiah
supaya kita tidak banyak mengutip langsung karya orang lain. Seseorang dapat
menghindari plagiasi jika memahami batas-batas plagiasi dan mahir dalam menulis
artikel ilmiah (Nurhayati).“Cara mudah untuk menghindari tindak plagiasi adalah
selalu mencantumkan dari mana penulis mendapatkan ide tentang tulisannya, selain
itu penulis dapat melakukan alih bahasa atau prafase untuk menghindari banyaknya
kutipan langsung (Utami D 2012).
Plagiasi merupakan pelanggaran etika penulisan, tentunya ada dampak bagi
orang yang melakukan plagiasi. Dampak bagi pelaku plagiasi akan memangkas
kreativitasnya sehingga tidak berkembang sedangkan dampak bagi penulis merasa
tidak dihargai sehingga tidak ada bedanya orang kreatif dan tidak kreatif (Ilham M
2010). Plagiasi banyak terjadi karena mahasiswa tidak mengetahui peraturan yang
berkaitan dengan plagiasi dan kurangnya kesempatan praktik secara terbimbing
dalam penulisan artikel ilmiah (Ari P 2015/2016). Maka perlu adanya sosialisasi
tentang peraturan plagiasi supaya mahasiswa lebih paham tentang pentingnya menulis
artikel ilmiah yang baik dan benar serta melakukan praktek bimbingan supaya
mahasiswa terbiasa menulis artikel ilmiah.
Kasus plagiasi setiap tahunnya banyak sekali ditemukan tetapi untungnya
sudah banyak usaha-usaha yang dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kasus
plagiasi, contohnya dengan adanya sistem cek plagiasi guna mengetahui apakan
artikel tersebut plagiat atau tidak. Akses terbuka terhadap konten lokal juga dapat
meminimalisir plagiasi karna jika karya ilmiah penulis sudah terakses secara luas
orang akan takut untuk menjiplak karya tersebut, jadi setiap usaha plagiasi yang
dilakukan akan lebih cepat ditemukan dan dibuktikan (Vika A 2013).

Daftar Rujukan
Dewi, U. (n.d.). JURNAL ILMIAH : MENGAPA DAN BAGAIMANA. Retrieved from
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/utami-dewi-mpp/jurnal-
ilmiah-hima-ian.pdf

Kovariansi, V. A. (2013, July). Retrieved from


https://www.researchgate.net/publication/248387128_AKSES_TERBUKA_T
ERHADAP_KONTEN_LOKAL_DALAM_PERPUSTAKAAN_DIGITAL

Mashuri, I. (2010, April). Retrieved from


http://jurnal.stainponorogo.ac.id/index.php/pustakaloka/article/viewFile/490/5
07

Nurhayati, A. A. (2009). BENTUK PLAGIARISME DALAM SKRIPSI


MAHASISWA. Nusa.

Purnawan, A. (2015). PENANAMAN PERILAKU ANTI-PLAGIASI DALAM


PERKULIAHAN WRITING FOR ACADEMIC ASSIGNMENTS.
Widyartono, D. (2015, April). Retrieved from
https://www.researchgate.net/publication/320554079_MODEL_PEMBELAJ
ARAN_MENULIS_KUTIPAN_BERBASIS_BLENDED_LEARNING

Widyartono, D. (2015, november). Retrieved from


https://www.researchgate.net/publication/320554874_IMPELEMENTASI_PI
NDAI_PLAGIASI_SECARA_SAMBUNG_JARING_PADA_KARYA_TUL
IS_ILMIAH_SISWA_SMA

Anda mungkin juga menyukai