Disusun oleh :
Nama : Nur Rizka Faridhatul Qhusna
NIM : 190321624058
Kelas/Offering :C
Kelompok :4
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
Oktober 2019
PERCOBAAN GAYA GESEK
A. TUJUAN
Tujuan dari praktikum gaya gesek ini adalah untuk menentukan koefisisen
gesek kinetik pada suatu bidang datar. Diharapkan mahasiswa mampu memahami
metode grafik dan mampu menerapkannya pada percobaan gaya gesek dengan baik
dan benar. Mahasiswa juga diharapkan mampu menyesuaikan persamaan pada
grafik garis lurus dengan persamaan modifikasi yang tersedia. Selain itu mahasiswa
juga diharapkan mampu mengembangkan pola pikir tentang hubungan antara massa
beban terhadap waktu serta mampu menggambarkannya dalam bentuk grafik
hubungan dengan baik dan benar. Mahasiswa diharapkan terampil dalam
menggunakan alat-alat praktikum dan merangkainya dengan benar untuk
meminimalisir kesalahan dalam percobaan.
B. LATAR BELAKANG
Gaya gesek adalah suatu gaya yang akan bekerja pada permukaan atau
lintasan benda yang saling bersentuhan meskipun benda tersebut memiliki
permukaan yang sangat licin. Sebenarnya, benda yang mempunyai permukaan yang
sangat licinpun sangat kasar pada skala mikroskopis. Ketika benda tersebut
bergerak benjolan-benjolan mikroskopis ini mengganggu atau dengan kata lain
menghambat gerak benda tersebut. Pada tingkatan terkecil yakni atom sebuah
tonjolan yang terdapat pada permukaan benda menyebabkan atom-atom tersebut
sangat dekat dengan permukaan yang lainnya, sehingga dengan sangat dekatnya
atom tersebut maka akan timbul beberapa gaya listrik di antara atom tersebut dan
membentuk sebuah ikatan kimia sebagai pengubung di antara permukaan benda
satu dengan yang lain yang bergerak bersentuhan atau bergesekan, baik pada suatu
permukaan benda padat ataupun pada media yang kental seperti benda berinteraksi
dengan lingkungannya. Bisa disebut kekuatan yang melawan ini dengan gaya
gesek. Gaya gesek bersifak mengurangi usaha, artinya semakin besar gaya gesek
maka pengurangan usaha juga akan besar dengan kata lain adalah semaik cepat
terhenti.
Gaya gesek dibagi menjadi 2 jenis, antara 2 benda yang padat dan saling
tegak lurus yaitu gaya gesek statis dan juga gaya gesek kinetis. Yang
membedakannya adalah antara titip-titik sentuhan antara dua permukaannya yang
tetap atau saling berganti. Keberadaan gaya gesekan (𝑓𝑔 ) dapat bermakna gaya
gesek statis (𝑓𝑔𝑠 ) bila massa benda atau massa beban belum bergerak, dan juga
dapat bermakna sebagai gaya gesekan kinetis (𝑓𝑔𝑘 ) apabia massa beban atau massa
benda sudah atau mulai bergerak. Gaya gesek selalu memiliki arah yang
berlawanan terhadap arah gerak benda. Besar gaya gesek ini pun tergantung pada
tekstur permukaan benda, semakin kasar permukaan benda tersebut maka semakin
besar nilai gaya geseknya dan akan lebih menghambat kerja gaya luar yang pada
benda dan juga sebaliknya. Lebih tepatnya tingkat kekasaran tersebut
mempengaruhi nilai koefisien gesekan baik koefisien gesek statis (𝜇𝑠 ) maupun
koefisien gesek kinetis (𝜇𝑘 ), sehingga ketika gaya normal oleh lantai terhadap
benda adalah N, pernyataan diatas dapat dituliskan :
𝑓𝑠 = 𝜇𝑠 𝑁
Gaya gesek yang kedua yaitu gaya gesek kinetik, gaya gesek kinetik adalah
gaya gesek yang terjadi pada saat benda bergerak. Gaya gesek kinetik terjadi
apabila 𝐹 > 𝑓𝑠
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 𝑁
Sistem (balok + beban) awalnya diam, dan setelah bergerak dalam selang
waktu t beban bergerak menenmpuh jarak vertikal (H). Maka berdasarkan GLBB
(dipercepat), besar percepatan sistem dinyatakan :
2𝐻
a= ...................(2)
𝑡2
y = A + Bx ..................(4)
dengan
1 1 2ℎ 1 1
y =[𝑚 + 𝑚 ] 𝑔𝑡 2 ; A = m1 ; B = 𝜇 k dan x = ............(5)
1 2 −m2
F. ANALISIS DATA
Analisis data pada praktikum gaya gesek menggunakan teori kuadrat
terkecil dan teori grafik. Untuk mendapatkan nilai X dan Y yaitu menggunakan
rumus sebagi berikut :
1 1 1 2𝐻
x= dan y = +
−m2 m1 m2 gt2
Hasil perhitungannya yaitu:
a. Massa beban 55 g
1 1 1 2(68)
x= = -0,0182 ; y = [ + ] = 0,1313
−55 70,7 55 10.(1,83)2
b. Massa beban 60 g
1 1 1 2(68)
x= = -0,0167 ; y = [ + ] = 0,3801
−60 70,7 60 10.(1,05)2
c. Massa beban 70 g
1 1 1 2(68)
x= = -0,0143; y = [ + ] = 0,6355
−70 70,7 70 10.(0,78)2
d. Massa beban 80 g
1 1 1 2(68)
x= = -0,0125; y = [ + ] = 1,0066
−80 70,7 80 10.(0,60)2
e. Massa beban 90 g
1 1 1 2(68)
x= = -0,0111; y = [ + ] = 1,1355
−90 70,7 90 10.(0,55)2
1 1 1 2(68)
x= = -0,0091; y = [ + ] = 1,1689
−110 70,7 110 10.(0,52)2
1 1 1 2(68)
x= = -0,0071; y = [ + ] = 1,3682
−140 70,7 140 10.(0,46)2
1 1 1 2(68)
x= = -0,0063; y = [ + ] = 2,8862
−160 70,7 160 10.(0,31)2
1 1 1 2(68)
x= = -0,0056; y = [ + ] = 4,2867
−180 70,7 180 10.(0,25)2
1 1 2𝐻 1 1
𝑦=( + ) 2= − 𝜇𝑘 ,
𝑚1 𝑚2 𝑔𝑡 𝑚1 𝑚2
dan diperoleh persamaan garis linier
1 1 1 1
𝑦 = 𝐴 + 𝐵𝑥, dg 𝑦 = 𝑚 + 𝑚 ; 𝐴 = 𝑚 ; 𝐵 = 𝜇𝑘 ; 𝑥 = − 𝑚
1 2 1 2
𝑛 ∑𝑥 2
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦 √ ; 𝑆𝑎 = 𝑆𝑦 √
𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2 𝑛 (∑𝑥 2 ) − (∑𝑥)2
𝑆𝑏 𝑆𝑎
𝑅𝑏 = × 100% ; 𝑅𝑎 = × 100%
𝑏 𝑎
𝑆𝑦
(0,00131771)(350,87283856)
√ 1 −2(−0,1053)(−0,13077476)(18,7316) + 10(0,0171020378530576)
= [65,6751283 − ]
10 − 2 10(0,00131771) − (0,01108809)
𝑆𝑦
1 0,117478950505464
𝑆𝑦 = √ [65,6751283 − ]
8 0,00208901
1
𝑆𝑦 = √8 [65,6751283 − 56,23666258441271]
1
𝑆𝑦 = √ [9,43846571558729]
8
𝑆𝑦 = √1,179808214448411
𝑆𝑦 = 1,086189769077398
𝑆𝑦 = 1,09 (3AP)
0,024682816636 – 0,013770582228
𝑎= 0,00208901
𝑎 = 5,223639143900699
(Σ𝑥 2 )
𝑆𝑎 = 𝑆𝑦√𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2
0,00131771
𝑆𝑎 = 1,086189769077398√10(0,00131771)−(0,021025)
𝑆𝑎 = 1,086189769077398√0,6307820450835563
𝑆𝑎 = 0,8626713385271055
𝑆𝑎
Ralat relatif = × 100%
𝑎
0,8626713385271055
= × 100%
5,223639143900699
= 16,51476%
= 17% (2AP)
n(Σxy) − (Σ𝑥)(Σy)
𝑏 =
𝑛(Σ𝑥 2 ) – (Σ𝑥)2
10(−0,13077476)− (−0,1053)(18,7316)
𝑏 = 10(0,00131771)−(0,01108809)
0,66468988
𝑏 = 0,00208901
𝑏 = 318,1841542165906
𝑛
𝑆𝑏 = 𝑆𝑦√
𝑛(Σ𝑥 2 )−(Σ𝑥)2
10
𝑆𝑏 = 1,086189769077398 √10(0,00131771)−(0,01108809)
𝑆𝑏 = 1,086189769077398 √4786,956500926276
𝑆𝑏 = (1,086189769077398)(69,1878349200658)
𝑆𝑏 = 75,1511184347914
𝑆𝑏
Ralat relatif = × 100%
𝑏
75,1511184347914
= 318,1841542165906 × 100%
= 23,6187%
= 24% (2AP)
2. Teori Grafik
Grafik hubungan antara massa beban dengan waktu tempuh
No x y
1 55 1,83
2 60 1,05
3 70 0,78
4 80 0,60
5 90 0,55
6 110 0,52
7 140 0,46
8 160 0,31
9 180 0,25
10 225 0,21
60−50 10
X= = =1
10 10
0,7−0,6 0,1
Y= = = 0,01
10 10
∆𝑥0 = 53 × 1 = 53
∆𝑥0 53
𝑏0 = = 0,49 = 108,16
∆𝑦0
∆𝑥1 = 18 × 1 = 18
∆𝑥1 18
𝑏1 = = 0,19 = 94,74
∆𝑦
∆𝑥2 = 22 × 1 = 22
∆𝑥2 22
𝑏2 = =0,23 = 95,65
∆𝑦2
∆𝑏1 = |𝑏0 − 𝑏1 |
= |108,16 − 94,74|
=13,42
∆𝑏2 = |𝑏0 − 𝑏2 |
= |108,16 − 95,65|
= 12,51
∆𝑏1 +∆𝑏2
∆𝑏 = | |
2
13,42+12,51
=| |
2
= 12,965
∆b
Ralat relatif = b × 100%
0
12,965
= 108,16 × 100%
= 12% (2AP)
Jadi nilai 𝑏 = 𝜇𝑘 = (1,1 ± 0,13)102 dengan ralat relatif sebesar 12% (2𝐴𝑃)
G. PEMBAHASAN
Gaya yang bekerja pada permukaan benda padat yang saling bersentuhan
satu sama lain dan menghambat gerak benda disebut gaya gesek. Percobaan gaya
gesek menganut hukum II Newton yang menyatakan bahwa resultan gaya yang
bekerja pada benda sebanding/berbanding lurus dengan massa dan percepatan
benda. Agar berat beban mengalami percepatan a nilai mg harus lebih besar
daripada 𝑓𝑘 . Ketika benda diam artinya tidak ada resultan gaya atas benda tersebut
Ʃ𝐹⃗ = 0. Gaya gesek pada benda sebanding dengan gaya normal, hal ini dapat
dibuktikan dengan rumusan ketika benda tersebut diam hingga tepat sampai akan
bergerak maka 𝑓𝑠 = 𝜇𝑠 𝑁, dan saat benda tersebut bergerak 𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 𝑁. Dan tetapan
pembanding yang digunakan antara gaya gesek dengan gaya normal disebut
koefisien gesek statis (𝜇𝑠 ). Gaya normal sendiri merupakan gaya yang bekerja pada
obyek yang arahnya tegak lurus dengan arah gerak benda tersebut. Contohnya saat
kita berdiri di atas tanah, kita tidak akan terjatuh atau goyah karena kita mendapat
gaya gravitasi dan gaya normal bekerja pada kita sehingga kita tidak terjatuh.
Jika permukaan papan cukup kasar maka persamaannya saat diam hingga
tepat akan bergerak 𝐹𝑠 = 𝜇𝑠 𝑁, dan saat bergerak 𝐹𝑘 = 𝜇𝑘 𝑁. Dan karena N
mempunyai komponen masa dan percepatan gravitasi maka besaran yang terdapat
pada persamaan di atas antara lain adalah gaya, massa dan percepatan gravitasi.
Nilai W (berat beban) lebih kecil daripada gaya gesek kinetisnya (𝑓𝑘 ) saat sitem
diam.
Pada percobaan gaya gesek yang dilakukan kali ini salah satu tujuannya
adalah untuk mengetahui hubungan antara waktu (t) dengan massa beban (m) yang
divariasikan dan juga mempunyai tujuan untuk mengetahui koefisien gaya gesek.
Dalam percobaan ini yang disebut adalah koefisien gaya gesek kinetis karena mika
tersebut bergerak dan tidak diam. Pada praktikum ini menggunakan teori ralat
kuarcil atau kuadrat terkecil, teori ralat relatif serta teori grafik yang nantinya akan
membantu menentukan seberapa relevannya hasil perhitungan dari praktikum ini.
Sebelum membuat grafik tentu memerlukan nilai x dan y. Nilai tersebut diperoleh
dari persamaan :
1 1 1 2𝐻
𝑥 = −𝑚 ; y =(𝑚 + 𝑚 ) 𝑔𝑡
2 1 2
Dengan adanya ralat yang relatif besar pada metode grafik di atas, terdapat
beberapa kesalahan saat melakukan praktikum diantaranya adalah kurang teliti
dalam melakukan pengukuran waktu menggunakan stopwatch dan karena set
luncur yang beberapa waktu tidak digunakan maka memungkinkan debu menempel
pada set luncur yang menyebabkan set luncur berpenghambat dan mika penggesek
tidak bisa meluncur sebagaimana mestinya. Selanjutnya, bentuk grafik yang
semestinya berupa garis lurus atau linier dalam gambar tersebut kurang sempurna
karena kemungkinan beberapa faktor yaitu kurang teliti dalam menghitung nilai x
dan y, terlalu besar dalam membulatkan angka serta kurang teliti dalam
penggambaran.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan di atas, maka diperoleh hasil
dengan menggunakan metode kuadrat terkecil diketahui bahwa koefisien gaya
gesek kinetis (µ𝐾 ) 𝑏 = (3,2 ± 0,75) 102 dengan ralat relatif sebesar 24%. (2 AP).
Sedangkan dengan menggunakan metode grafik didapatkan nilai b= µ𝐾 =
(1,1 ± 0,13)102 dengan ralat relatif sebesar 12% (2𝐴𝑃). Maka dapat disimpulkan
kita sudah mam pu nemerapkan metode grafik dan kuadrat terkecil dengan cukup
baik.
Maka dapat disimpulka bahwa semua telah sesuai dengan tujuan dari
percobaan ini yaitu kita mampu menentukan nilai koefisien gaya gesek yang terjadi
pada benda dengan menggunakan metode kuadrat terkecil. Selain itu kita juga
menerapkan metode grafik dengan menyesuaikan antara persamaan pada grafik
garis lurus dengan persamaan modifikasi yang sudah ada. Kita juga mampu
mengembangkan mindset bahwa kita belajar hubungan antara massa beban
terhadap waktu. Serta kita sudah mampu merancang set alat ukur dengan baik untuk
pelaksanaan percobaan gaya gesek.
I. RUJUKAN
Halliday, Resnick, & Walker. 2010. Fisika Dasar Edisi 7 Jilid 1. Jakarta :
Penerbit Erlangga
Serway, Raymond A., & Jewett, John W.. 2014. Physics for Scientist and
Engineers with Modern Physics, Ninth Edition.USA: Brooks/Cole.
Serway, Jewet. 2010. Physics for Scientists and Engineers with Modern Physics.
USA. Brooks/Cole 20 Davis Drive Belmont, CA 94002-3098.
Konrad B. Krauskopi, Arthur Beiser. 1967. The Physical Universe. USA. McGrow-
Hill, Inc.
Randal D. Knight. 2004. Physics for Scientists and Engineers. San Luis Obispo.
California Polytechnic State University.