Anda di halaman 1dari 10

2008

Jakarta, 7 Februari 2016

Setiap tahun, kejadian penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia cenderung meningkat
pada pertengahan musim penghujan sekitar bulan Januari, dan cenderung turun pada bulan Februari
hingga ke penghujung tahun.

Sepanjang Januari 2016 Direktorat Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonosis Kementerian
Kesehatan mencatat 3.298 kasus DBD dengan jumlah kematian sebanyak 50 kasus di Indonesia.
Sementara di daerah KLB tercatat 492 kasus, 25 kasus diantaranya meninggal. KLB terjadi di 11
Kabupaten/Kota di 7 Provinsi.

Dalam penanganan DBD, peran serta masyarakat untuk menekan kasus ini sangat menentukan. Oleh
karenanya program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M Plus perlu terus
dilakukan secara berkelanjutan sepanjang tahun khususnya pada musim penghujan. Program PSN ,
yaitu: 1) Menguras, adalah membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat penampungan air
seperti bak mandi, ember air, tempat penampungan air minum, penampung air lemari es dan lain-
lain 2) Menutup, yaitu menutup rapat-rapat tempat-tempat penampungan air seperti drum, kendi,
toren air, dan lain sebagainya; dan 3) Memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas
yang memiliki potensi untuk jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular Demam Berdarah.

Adapun yang dimaksud dengan 3M Plus adalah segala bentuk kegiatan pencegahan seperti 1)
Menaburkan bubuk larvasida pada tempat penampungan air yang sulit dibersihkan; 2)
Menggunakan obat nyamuk atau anti nyamuk; 3) Menggunakan kelambu saat tidur; 4) Memelihara
ikan pemangsa jentik nyamuk; 5) Menanam tanaman pengusir nyamuk, 6) Mengatur cahaya dan
ventilasi dalam rumah; 7) Menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah yang bisa
menjadi tempat istirahat nyamuk, dan lain-lain.

PSN perlu ditingkatkan terutama pada musim penghujan dan pancaroba, karena meningkatnya
curah hujan dapat meningkatkan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD, sehingga
seringkali menimbulkan kejadian luar biasa (KLB) terutama pada saat musim penghujan.

Selain PSN 3M Plus, sejak Juni 2015 Kemenkes sudah mengenalkan program 1 rumah 1 Jumantik
(juru pemantau jentik) untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat Demam Berdarah
Dengue. Gerakan ini merupakan salah satu upaya preventif mencegah Demam Berdarah Dengue
(DBD) dari mulai pintu masuk negara sampai ke pintu rumah.

Terjadinya KLB DBD di Indonesia berhubungan dengan berbagai faktor risiko, yaitu: 1) Lingkungan
yang masih kondusif untuk terjadinya tempat perindukan nyamuk Aedes; 2) Pemahaman masyarakat
yang masih terbatas mengenai pentingnya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M Plus; 3)
Perluasan daerah endemic akibat perubahan dan manipulasi lingkungan yang etrjadi karena
urbanisasi dan pembangunan tempat pemukiman baru; serta 4) Meningkatnya mobilitas penduduk.

Untuk mengendalikan kejadian DBD, Kementerian Kesehatan terus berkoordinasi dengan Daerah
terutama dalam pemantauan dan penggiatan surveilans DBD. Selain itu, bantuan yang diperlukan
Daerah juga telah disiagakan untuk didistribusikan.

Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI.
Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline (kode lokal)
1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email
kontak[at]kemkes[dot]go[dot]id

Kendalikan DBD Dengan PSN 3M Plus


Dipublikasikan Pada : Minggu, 07 Februari 2016 00:00:00, Dibaca : 187.255 Kali
Kementerian Kesehatan Republik IndonesiaArtikel ini diambil dari : www.kemkes.go.idDEMAM
BERDARAH DENGUE
(DBD)DEMAM BERDARAH DENGUE (DBD)Tanggal Publikasi : TUE, 25 APR 2017 00:00:00, Dibaca : 117.306 KaliPenyakit
Demam Berdarah Dengue adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue ditularkan kepada manusia melalui gigitan
nyamuk AedesAegypti dan Aedes Albocpictus. Di Indonesia merupakan wilayah endemis dengan sebaran di seluruh wilayah
tanah air. Gejala yang akan muncul seperti ditandaidengan demam mendadak, sakir kepala, nyeri belakang bola mata, mual
dan menifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah serta adanyakemerahan di bagian permukaan tubuh pada
penderita. Pada umumnya penderita DBD (Demam Berdarah Dengue) akan mengalami fase demam selama 2-7 hari, fase
pertama: 1-3 hari ini penderita akan merasakandemam yang cukup tinggi 400C, kemudian pada fase ke-dua penderita
mengalami fase kritis pada hari ke 4-5, pada fase ini penderita akan mengalami turunnyademam hingga 370C dan penderita
akan merasa dapat melakukan aktivitas kembali (merasa sembuh kembali) pada fase ini jika tidak mendapatkan
pengobatanyang adekuat dapat terjadi keadaan fatal, akan terjadi penurunan trombosit secara drastis akibat pemecahan
pembuluh darah (pendarahan). Di fase yang ketigaini akan terjadi pada hari ke 6-7 ini, penderita akan merasakan demam
kembali, fase ini dinamakan fase pemulihan, di fase inilah trombosit akan perlahan naikkembali normal kembali.Sampai saai ini
BD masih menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat dan menimbulkan dampak sosial maupun ekonomi. Kerugian sosial
yang terjadi antaralain karena menimbulkan kepanikan dalam keluarga, kematian anggota keluarga dan berkurang usia
harapan dalam keluarga, kematian anggota keluarga danberkurangnya usia harapan hidup msyarakat. Dampak ekonomi
langsung adalah biaya pengobatan yang cukup mahal, sedangkan dampak tidak langsung adalahkehilangan waktu kerja dan
biaya lain yang dikeluarkan selain pengobatan seperti transportasi dan akomodasi selama perawatan sakit. Mengingat obat
untuk membunuh virus Dengue hingga saat ini belum ditemukan dan vaksin untuk mencegah DBD masih dalam tahap ujicoba,
maka cara yangdapat dilakukan sampai saat ini adalah dengan memberantas nyamuk penular (vektor). Pemberantasan vektor
ini dapat dilakukan pada saat masih berupa jentikatau nyamuk dewasa. Apa yang harus anda ketahui agar dapat mencegah
DBD :DBD adalah penyakit menular yang ditandai dengan panas (demam) disertai pendarahan yang disebabkan oleh virus
Dengue dan ditularkan melalui gigitan1.nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di dalam dan di sekitar rumah.Kenali gejala/tanda
awal dan lanjut DBD dan segera lakukan pertolongan2.Ketahui siklus nyamuk Aedes Aegypti3.Ketahui cara berkembang biak
nyamuk Aedes Aegypti4.Cegah penularan DBD dengan memutus rantai penularan DBD5.Membentuk Jumantik (Juru
Pemantau Jentik) terbukti berhasil menurunkan jumlah kasus DBD

Anda mungkin juga menyukai