Review “Production of Paper From Pineapple Leaves”
Deforestasi yang berdampak negative bagi lingkungan menjadi latar belakang
penelitian ini untuk mengganti bahan baku pembuatan kertas yaitu kayu dengan serat non-kayu. Jurnal ini bertujuan untuk menentukan kelayakan serat daun nanas sebagai bahan baku pembuatan kertas. Sampel serat daun nanas dicampur dengan serat ampas tebu dengan komposisi 20:80; 40:60; 60:40; 80:20; dan 100:0. Serat daun nanas juga dicampur dengan kertas bekas dengan variasi kmposisi yang sama. Persiapan bahan baku: 1. Daun nanas dicuci dan dipotong bagian runcungnya, kemudian daun dikeringkan dalam oven pada suhu 60oC selama 3 hari dan dipotong-potong dengan ukuran 5 cm 2. 100 mL cairan pemasak yang mengandung soda pada konsentrasi dimasukkan kedalam gelas yang berisi 30 gram daun nanas kering. Gelas kemudian diletakkan pada hotplate dengan set 250-300 rpm dan suhu dijaga 90oC. Pengaduk magnetik dimasukkan ke gelas lalu pemasakan dilakukan selama 90 menit 3. Campuran yang sudah masak kemudian dicuci dan diperas, lalu dikeringkan dalam oven pada suhu 60oC untuk mendapatkan massa pulp kering Pengujian fisik dan mekanik: 1. Ketebalan kertas ditentukan menggunakan Shirley Thickness Tester. Ketebalan kertas berkisar antara 0.232-0.304 mm dan gram kertas 58.19-63.3 g/m2 2. Daya serap kertas dengan metode gavimetri. Air yang sudah diketahui volumenya dijatuhkan kepermukaan kertas dan diukur waktu penyerapannya (diulang 10 kali pada sampel yang sama). Kertas yang paling menyerap (1.19 s) yaitu pada komposisi 100% daun nanas 3. Kekuatan tarik diuji dengan memotong sampel dengan ukuran 5x1 mm untuk setiap sampel. Pengujian dilakukan menggunakan mesin Universal Testometric Testing tingkat pemanjangan diset 10 mm/menit. Indeks Tarik paling tinggi (6.5 Nm/g) yaitu pada komposisi 100% daun nanas 4. Kekuatan meledak digunakan untuk menentukan tekanan hidrostatik yang dibutuhkan untuk memecahkan sampel kertas. Indeks burst paling tinggi (0.84 kPa.m2/g) yaitu pada komposisi 100% daun nanas 5. Tes ketahanan abrasi dilakukan untuk menentukan umur kertas. Tes ini dilakukan menggunakan amplas kertas kelas nol sebagai abradant. Ampas tebu dan daun nanas pada komposisi 40:60 memiliki ketahanan tertinggi terhadap abrasi kertas dengan 21 putaran dan penurunan berat 0.86%.