Anda di halaman 1dari 8

PENGARUH KEPUASAN KERJA, KEADILAN

PROSEDURAL, KOPENSASI DAN LINGKUNGAN


KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Studi Kasus Pada Industri Garment PT Anugrah Abadi Magelang)

Disusun oleh
Siti nur halimatus sa’diah
17.0101.0011

PRODI MANAJEMEN PARALEL


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
TAHUN 2017/2018
Bab I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Banyak faktor yang terkait dalam perbaikan kinerja perusahaan. Pada dasarnya
perusahaan memiliki visi dan misi tertentu yang harus dicapai. Untuk dapat mencapai
tujuan perusahan tersebut, mendorong para manajemen perusahaan agar dapat
memaksimalkan kinerja karyawan dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan
memiliki peran yang strategis di dalam perusahaan, karena karyawan adalah
penggerak utama dalam suatu proses kegiatan serta menentukan aktivitas di dalam
perusahaan. Namun dalam realita sekarang banyak sekali perusahaan-perusahaan
yang memberlakukan sistem lemburan untuk memenuhi target produksi yang semakin
meningkat sehingga di harapkan agar para karyawan bekerja lebih optimal lagi.
Namun pemberdayaan ini kurang di imbangi dengan penghargaan yang seimbang
pada karyawan baik itu secara materi maupun non materi. Kurangnya penghargaan
yang di dapatkan karyawan dari atasan, tergambar pada karyawan, yang sekalipun
mampu menyelesaikan pekerjaannya melebihi target dalam jangka waktu yang telah
di tentukan, mereka tidak mendapatkan penghargaan dari atasannya. Sebaliknya,
apabila karyawan tidak dapat menyelesaikan pekerjaan dlam jangka waktu yang telah
di tentukan, maka karyawan tersebut mendapat teguran yang kurang tepat dari
atasannya. Akibatnya, dalam melakukan pekerjaannya, karyawan tidak melakukan
nya dengan sungguh-sungguh. Hal ini terwujud dari tidak tercapainya target yang di
tentukan perusahaan, serta banyaknya karyawan yang mencuri-curi kesempatan untuk
ngobrol di dalam bekerja di saat atasan tidak di tempat. Berkaitan dengan promosi
jabatan, karyawan yang di promosikan hanyalah mereka yang dekat dengan atasan
tanpa mempertimbangkan prestasi kerja karyawan. Akibatnya, untuk mendapatkan
promosi jabatan, karyawan merasa tidak perlu bekerja sungguh-sungguh karena pihak
perusahaan tidak menjadikan prestasi kerja sebagai dasar promosi karyawan.
Merujuk pada fenomena di atas, bahwa tindakan negatif ataupun
perilakuperilaku yang kurang baik itu di dasarkan pada kurangnya perhatian
perusahaan terhadap karyawan. Kurangnya perhatian perusahaan tersebut jika di
biarkan secara terus-menerus maka hal ini akan berdampak pada ketidakpuasan
karyawan terhadap pekerjaannya dan bahkan akan berimbas pada menurunnya kinerja
karyawan.
Hal ini juga dirasakan oleh perusahaan PT Anugrah Abadi Magelang di
Kecamatan Tempuran kabupaten Magelang yang bergerak di bidang industri garmen
manufaktur mengalami kemajuan yang signifikan. Hal ini dapat di lihat dari adanya
beberapa produk baru yang muncul yang di inginkan oleh customer (pembeli). Namun
seiring berjalanya waktu kemajuan perusahaan industri garment yang berada di
kecamatan Magelang tersebut mengalami kemunduran. hal itu dapat di lihat dari
adanya nya produk-produk yang hilang dari daftar orderan perusahaan, Salah satunya
yaitu produk kaos POLO. Menurut nara sumber yang berada di perusahaan tersebut,
permasalahan ini terjadi di akibatkan oleh beberapa faktor yang salah satu nya yaitu
kepuasan kerja, keadilan prosedural dan kompensasi yang mengakibatkan kinerja
karyawan menurun drastis.
Munculnya ketidakpuasan kerja yang di rasakan oleh karyawan dari
perusahaan tersebut yaitu kurang nya fasilitas yang di terima dari perusahaan tidak
menunjang dalam pekerjaannya serta tidak adanya keseimbangan antara pekerjaan
dengan kompensasi yang di dapatkan. Selain itu dalam hal promosi jabatan di dalam
perusahaan tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya. Contohnya
dalam pengisian jabatan, perusahaan hanya memberikan kesempatan kepada orang-
orang terdekatnya saja tidak dengan melalui penilaian kinerja karyawan. Atas dasar
tersebut karyawan merasa tidak puas dengan apa yang mereka terima sehingga
menimbulkan perilaku-perilaku negativ seperti hal nya pekerjaan yang mereka
lakukan tidak sesuai dengan prosedur yang di tetapkan perusahaan.
Lingkungan kerja juga berpengaruh terhadap kinerja karyawan, karena
karyawan memerlukan lingkungan kerja yang nyaman untuk bekerja lebih baik.
Melihat pentingnya karyawan dalam bekerja, maka karyawan diperlukan lingkungan
kerja yang bersih dan nyaman. Dengan lingkungan kerja yang baik, karyawan akan
bekerja lebih giat didalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan
lingkungan kerja yang kurang baik maka karyawan tidak mempunyai semangat
bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan dalam menyelesaikan pekerjaan. Selain itu
menurut Sedarmayanti (2001:1) lingkungan kerja mekliputi seluruh dan bahan yang
di hadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta
pengaturan kerjanya baik seorang maupun kelompok. Kondisi lingkungan kerja bisa
di katakan baik atau sesuai apabila seseorang dapat melakukan kegiatan secara
optimal, sehat, aman, dan nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat
akibatnya dalam jangka waktu yang lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja
yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak
mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang efisien. Patut disadari bahwa
pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja atau prestasi kerja karyawan sangatlah
erat hubungannya dalam proses pencapaian tujuan perusahaan. Dengan kata lain
lingkungan kerja dapat mempengaruhi prestasi kerja karyawan. Karayawan akan
bekerja dengan produktif atau tidak tergantung pada motivasi, kepuasan kerja, tingkat
stres, kondisi fisik pekrja, tekanan-tekanan sosial dan perubahan-perubahan yang
terjadi yang mempengaruhi kinerja karyawan.
Berkaitan dengan uraian di atas maka, peneliti bermaksud untuk berfokus
meneliti lebih jauh mengenai kepuasan kerja, keadilan prosedural, kompensasi,
lingkungan kerja dan kinerja karyawan di industri garmen kecamatan Magelang
yang akan penulis tuangkan dalam penelitian dengan judul : “PENGARUH
KEPUASAN KERJA, KEADILAN PROSEDURAL, KOPENSASI DAN
LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN (studi kasus pada
PT Anugrah Abadi Magelang)”
B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka yang menjadi masalah
adalah bagaimanakan pengaruh kepuasan kerja, keadilan prosedural, kopensasi, dan
lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan di perusahaan PT Anugrah Abdadi
Magelang ?

C. TUJUAN PENELITIAN

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas OUTLINE mata
kuliah metode penelitian, dan Untuk memengetahui apakah kepuasan kerja, keadilan
prosedural, kopensasi, dan lingkungan kerja mempengaruhi kinerja karyawan di PT
Anugrah Abadi Magelang

D. KONTRIBUSI PENELITIAN
Adapun kegunaan penelitian
1. Sebagai bahan informasi kepada PT Anugrah Abadi Magelang tentang pengaruh
kepuasan kerja, keadilan prosedural, kopensasi, dan lingkungan kerja terhadap
kinerja karyawan
2. Sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi penulis, sekaligus bisa
menjadi bahan acuan pada pihak lain yang melakuakan penelitian lanjutan pada
objek yang sama

Bab II
Tinjauan Pustaka Dan Perumusan hipotesis

A. TELAAN TEORI
Kepuasan kinerja
Menurut Malayu Hasibuan (2008:202) menyatakan bahwa : “ kepuasan kerja
adalah sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Sikap ini
di cerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja di
nikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan”.

Keadilan prosedural

Menurut Pareke6) (2002) mengatakan bahwa keadilan prosedural merupakan


suatu fungsi dari sejauh mana sejumlah aturan-aturan prosedural dipatuhi atau
dilanggar. Aturan-aturan tersebut memiliki implikasi yang sangat penting karena
dipandang sebagai manifestasi nilai-nilai proses dasar dalam organisasi. Jadi
individu dalam organisasi akan mempersepsikan adanya keadilan
prosedural manakala aturan prosedural yang ada dalam organisasi dipenuhi
oleh para pengambil kebijakan. Sebaliknya apabila prosedur dalam organisasi itu
dilanggar maka individu akan mempersepsikan adanya ketidak-adilan. Karenanya
keputusan harus dibuat secara konsisten tanpa adanya bias-bias pribadi dengan
melibatkan sebanyak mungkin informasi yang akurat, dengan kepentingan-
kepentingan individu yang terpengaruh terwakili dengan cara-cara yang sesuai
dengan nilai-nilai etis mereka, dan dengan suatu hasil yang dapat di modifikasi.

Kopensasi

Hani Handoko1) (2003:155), kompensasi adalah segala sesuatu yang diterima


para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka Upah atau gaji pokok adalah
pembayaran yang diterima karyawan secara bulanan, mingguan, atau setiap jam
sebagai hasil dari pekerjaan mereka. Insentif merupakan imbalan yang ditambahkan
terhadap upah atau gaji dan biasanya berkaitan secara langsung dengan prestasi
kerja, ( seperti : bonus, komisi, profit sharing, piece rate plans). Sedangkan benefit
adalah imbalan yang diterima karyawan sebagai hasil dari pekerjaan dan posisi
mereka dalam organisasi, ( seperti pembayaran hari libur, asuransi kesehatan,
asuransi jiwa, dan tunjangan pensiun). Pembayaran (pay) adalah penerimaan
karyawan secara nyata sebagai hasil dari pekerjaan mereka.
Dari penjelasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa, kompensasi
adalah suatu balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dalam
rangka kontribusi yang diberikan dalam bentuk, seperti upah atau gaji, reward,
insentif atau bonus, komisi, dan lain-lain.Pemberian kompensasi yang diberikan
diterima oleh karyawan secara bulanan, mingguan, atau setiap jam sebagai hasil dari
pekerjaan sesuai dengan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran yang telah mereka
berikan kepada perusahaan.

Lingkungan kerja

Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang
mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan (Nitisemito,
1992:25). Selanjutnya menurut Sedarmayati (2001:1) lingkungan kerja merupakan
kseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya dimana
seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai
perseorangan maupun sebagai kelompok.

Dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja


merupakan segala sesuatu yang ada disekitar pegawai pada saat bekerja, baik
berbentuk fisik atau non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat
mempengaruhi dirinya dan pekerjaannya saat bekerja.
Kinerja karyawan
Menurut Mangkunegara5) (2004:67) kinerja karyawan adalah hasil kerja secara
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan
tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

B. KAJIAN PUSTAKA

Dalam suatu penelitian diperlukan dukungan dengan hasil-hasil penelitian


yang telah ada sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian tersebut
Dari penelitian H.Asep Qustolani (2017) dengan judul “Pengaruh Kepuasan
Kerja, Keadilan Prosedural Dan Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan (Studi
Kasus Pada Industri Rotan Sekecamatan Leuwimunding Majalengka) ”. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja, keadilan prosedural dan kompensasi
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
Dari penelitian Rina Dwiarti dan Arif Bogi Wibowo (2018) dengan judul
“Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan, Kompensasi, Dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada Pt.Taman Wisata Candi Prambanan”, hasil
penelitian menunjukkan bahwa :
1. Tingkat pendidikan tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
2. Variabel kompensasi bepengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan
3. Lingkungan kerja ternyata tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan
4. Tingkat pendidikan dan lingkungan kerja tidak memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kinerja karyawan
5. Variabel kompensasi yang memiliki pengaruh paling signifikan terhadap kinerja
karyawan

C. HIPOTESIS

Berdasarkan masalah pokok yang dikemukakan sebelumnya, maka berikut ini


adalah ringkasan sejumlah hipotesis yang diajukan dalam studi ini :
H1: Kepuasan Kerja berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
H2: Keadilan Prosedural berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
H3 : Kompensasi berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan.
H4 : Lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan
H5 : Kepuasan Kerja, Keadilan Prosedural, Kompensasi dan lingkungan kerja
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Karyawan
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi penelitian


Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah riset
yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan
induktif. Proses dan makna (prospektif subyek) lebih ditonjolkan dalam penelitian
kualitatif. Landasan teori di manfaat-kan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai
dengan fakta di lapangan. Selain itu landasan teori juga bermanfaat untuk memberikan
gambaran umum tentang latar belakang penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil
penelitian. Terdapaat perbedaan mendasar antara peran landasan teori dalam penelitian
kuantitatif dengan penelitian kualitatif. Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat
dari teori menuju data dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang
digunakan, sedangkan dalam penelitian kualitatif penelitian bertolak dari data,
memanfaatkan teori yang ada sabagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu teori.
Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah PT Anugrah Abadi Magelang yang
beralamat di dusun demesan girirejo, kec. Tempuran, Magelang.

B. Populasi dan sample

Populasi merupakan keseluruhan yang menjadi sumber data dan informasi


mengenai sesuatu yang ada hubungannya dengan penelitian tentang data yang diperlukan.
kumpulan subjek atau objek yang akan dikenai generalisasi hasil penelitian. Berdasarkan
pemahaman tersebut, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah karyawan
tetap yang memiliki masa kerja minimal 1 tahun (tidak termasuk office boy dan satpam),
Populasi dalam penelitian ini sejumlah 1650 karyawan pada PT. Anugrah Abadi
Magelang yang diasumsikan dapat mewakili pencarian data dalam penelitian ini. Sample
Teknik pengambilan data menggunakan purposive sampling yaitu memilih responden
sesuai dengan kriteria inklusi. Purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang
didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti, berdasarkan ciri
atau sifat-sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya, (Notoatmodjo, 2010).
Menurut Nursalam, (2003) purposive sampling adalau suatu teknik penetapan sampel
dengan cara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti,
sehingga sampel terasebut dapat mewakili karakteristik populasi yang telah dikenal
sebelumnya. Jumlah sampel dalam penelitian ditentukan berdasarkan rumus Slovin diutip
oleh Umar (2007) adalah sebagai berikut :

Dimana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran populasi yaitu jumlah total PT. Anugrah Abadi Magelang
e = Nilai kritis
Penelitian ini jumlah populasi pelanggan dengan batas kesalahan yang diinginkan adalah
10%. Diketahui bahwa jumlah total karyawan PT. Anugrah Abadi Magelang adalah 1650
karyawan tahun 2018 maka N = 1650 karyawan, maka dengan mengikuti perhitungan di atas
hasilnya adalah :

n = 98,68 (dibulatkan menjadi 100)

ALAT ANALISIS DATA


DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai