Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan

Volume II, Nomor 1, Tahun 2018, Hal 9-13


e-ISSN 2615-3378

PEMBUATAN TESTER BORAX MENGGUNAKAN


EKSTRAK KUNYIT DAN FENOFTALEIN
SEBAGAI INDIKATOR
Denny Akbar Tanjung
Universitas Medan Area
dennykopertis1@yahoo.com

Abstrak : Perubahan warna dari hasil reaksi ekstrak kunyit dengan asam borax
menghasilkan warna kuning menjadi merah bata dan reaksi fenoptalein dengan asam
borax menghasilkan perubahan warna dari putih menjadi merah muda atau pink menjadi
dasar dalam pembuatan tester borax. Jika terjadi perubahan disinyalir adanya
kandungan borax pada sampel. Tester ini nantinya dapat digunakan sebagai alat untuk
mendeteksi adanya kandungan asam borax pada makanan atau minuman. Pada
pembuatan tester ini dibubuhkan 2 Indikator sekaligus untuk memperkuat hasil deteksi.
Membran yang digunakan adalah Tepung tapioka yang berfungsi sebagai media
membran untuk menyimpan zat dan sekaligus mempertahankan warna jika digunakan
dalam jangka waktu yang lama. Karena bentuknya yang simpel tester ini dapat dijadikan
deteksi awal kandungan asam borax pada makanan dan minuman.

Kata Kunci : Tester, Indikator, Ekstrak Kunyit, Fenoftalein, Asam Boraks.

Abstract : The change of color from the reaction of turmeric extract with borax acid
resulted in yellow to red brick and phenoptalein reaction with borax acid resulted in the
change of color from white to pink or pink to base in the manufacture of borax tester. If
there is a change, it is suspected that the borax content in the sample. This tester can
later be used as a tool to detect the presence of borax acid content in food or beverages.
In the manufacture of this tester affixed 2 Indicator as well as to strengthen the detection
results. The membranes used are tapioca starch which functions as a membrane medium
for storing substances and while maintaining the color if used for long periods of time.
Because of the simple shape of this tester can be used as early detection of borax acid
content in foods and beverages.
Keywords : Tester, Indicator, Extract of Kunyit, Phenoptalein, Borax Acid.

1. PENDAHULUAN sehingga diharapkan dapat menghasilkan


keuntungan yang sebesar-besarnya.
Penyalahgunaan bahan-bahan kimia Namun dampak terhadap kesehatan yang
berbahaya sebagai bahan tambahan ditimbulkan dari penggunaan bahan-
makanan atau minuman yang tidak sesuai bahan berbahaya tersebut sangat buruk
dengan peruntukkannya akan merugikan bagi masyarakat jika mengkonsumsinya.
konsumen. Penggunaan zat pewarna, Keracunan makanan yang bersifat akut
pengenyal dan pengawet yang sengaja serta dampak akumulasi dari penggunaan
ditambahkan kedalam makanan atau bahan-bahan kimia yang bersifat
minimun dilakukan oleh produsen agar karsinogen merupakan beberapa masalah
produk olahannya menjadi lebih menarik, dalam kesehatan yang akan dihadapi oleh
teksturnya lebih kenyal atau lebih tahan konsumen.
lama dan juga tentunya lebih ekonomis

Universitas Sari Mutiara Indonesia Page | 9


Denny Akbar Tanjung

Asam borat (H3BO3) merupakan asam Kalau masih ragu, coba lempar bakso ke
organik lemah yang sering digunakan lantai. Apabila memantul seperti bola
sebagai antiseptik, dan dapat dibuat bekel, berarti bakso itu mengandung
dengan menambahkan asam sulfat boraks. Padahal pembuatan bakso tidak
(H2SO4) atau asam khlorida (HCl) pada harus menggunakan berbagai bahan
boraks. Sejatinya Asam borat digunakan kimia. Bakso dapat dihasilkan dengan
dalam dunia pengobatan dan kosmetika. baik tanpa menggunakan boraks. Kita
Misalnya, larutan asam borat dalam air bisa menggunakan bahan pengawet yang
(3%) digunakan sebagai obat cuci mata lebih aman, seperti kalium karbonat,
dan dikenal sebagai boorwater. Asam natrium karbonat, karaginan, atau
borat juga digunakan sebagai obat kalsium propionat.
kumur, semprot hidung, dan salep luka
kecil. Namun, ingat, bahan ini tidak Fenolftalein adalah asam ringan yang
boleh diminum atau digunakan pada luka bisa digunakan untuk tujuan medis dan
luas, karena beracun ketika terserap ilmiah.Ketika digunakan dalam
masuk dalam tubuh. kedokteran, senyawa ini dikenal sebagai
bahan dasar bagi obat pencahar.Di dalam
Selain itu dalam dunia industri Boraks laboratorium, fenolftalein biasanya
dipergunakan untuk industri kertas, digunakan untuk menguji keasaman zat
pengawet kayu, pengontrol kecoa dan lainnya.Fenolftalein adalah bubuk kristal
industry keramik. Di masyarakat luas berwarna putih tapi kadang memiliki
boraks sering disalahgunakan sebagai semburat kuning.
bahan tambahan makanan untuk
pembuatan kerupuk, mie basah, lontong, Bahan kimia ini umumnya tidak berbau
bakso dan produk makanan lainnya. atau berasa, namun bisa menyebabkan
Akibat mengkonsumsi boraks dalam batuk atau bersin jika terhirup.
makanan lama-kelamaan akan Fenolftalein sering digunakan untuk
terakumulasi (tertimbun) sedikit-demi titrasi. Titrasi adalah proses kimia antara
sedikit dalam organ hati, otak dan testis. bahan kimia yang diketahui, yang
Boraks yang dikonsumsi cukup tinggi direaksikan dengan bahan kimia lain
dapat menyebabkan gejala pusing, yang tidak diketahui, untuk mengetahui
muntah, mencret, kejang perut, informasi dan sifat-sifatnya.Fenolftalein
kerusakan ginjal, hilang nafsu makan. umumnya tidak larut dalam air tetapi
Padahal Pemerintah telah melarang dapat larut dalam beberapa jenis alkohol
penggunaan boraks per Juli 1979, dan seperti etanol dan eter. Reaksi
dimantapkan melalui SK Menteri Fenolftalein dengan asam borax akan
Kesehatan Republik Indonesia No 733/ menghasilkan perubahan warna dari
Menkes/Per/IX/1988. putih menjadi merah mudah atau pink.
Atas dasar inilah peniliti memilih
Sebagian bakso yang beredar di pasaran fenolptalein sebagai indikator borax.
juga mengandung boraks. Tetapi kita
bisa membedakan antara bakso yang Kunyit atau kunir (Curcuma longa Linn.
mengandung boraks atau tidak. Bakso syn. Curcuma domestica Val.), adalah
yang mengandung boraks lebih kenyal termasuk salah satu tanaman rempah dan
daripada bakso tanpa boraks. Bila digigit obat asli dari wilayah Asia Tenggara.
akan kembali ke bentuk semula. Ia juga Tanaman ini kemudian mengalami
tahan lama dan awet hingga beberapa penyebaran ke Malaysia, Indonesia,
hari. Warnanya juga lebih putih. Berbeda Australia bahkan Afrika. Hampir setiap
dengan bakso tanpa boraks yang orang Indonesia dan India serta bangsa
berwarna abu-abu dan merata di semua Asia umumnya pernah mengonsumsi
bagian. tanaman rempah ini, baik sebagai
pelengkap bumbu masakan, jamu atau
untuk menjaga kesehatan dan kecantikan.

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 10


Denny Akbar Tanjung

Kunyit mengandung senyawa yang Pembuatan Tester Dari Kertas Karton


berkhasiat sebagai obat, yang disebut Tahapan pertama dalam penelitian yaitu
kurkuminoid yang terdiri dari zat membuat spesimen atau alat tester dari
kurkumin, desmetoksikumin, bisdesme kertas karton. Pembuatan alat tester dari
toksikurkumin, dan zat-zat manfaat kertas karton diawali dengan
lainnya. menggunting spesiemen dengan ukuran 1
x 5 cm atau sesuai dengan kehendak.
Kandungan zat kurkumin : R1 = R2 = Kertas karton yang dipakai adalah kertas
OCH3 10 %, Demetoksikurkumin : R1 = karton yang dicoating dengan plastik,
OCH3, R2 = H 1-5%, Bisdemetoksi karton jenis ini digunakan agar zat
kurkumin : R1 = R2 = H sisanya Minyak indikator yang diinjeksi tidak terserap
asiri / Volatil oil (Keton sesquiterpen, kedalam serat karton.
turmeron, tumeon 60%, Zingiberen 25%,
felandren, sabinen, borneol dan sineil ) Pembuatan Ekstrak Kunyit
Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein Tahapan kedua adalah membuat ekstrak
30%, Pati 8%, Vitamin C 45-55%, kunyit, cara membuat ekstrak kunyit
Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, adalah dengan memarut kunyit dan
dan kalsium) sisanya. Reaksi ekstrak mengambil ekstraknya.
kunyit dengan asam borax akan
menghasilkan perubahan warna dari Pembuatan Membran
kuning menjadi merah bata dan atas Tahapan ketiga adalah membuat
dasar perubahan ini penulis memilih membrane. Pada pembuatan membran
ekstrak kunyit menjadi indikator. kita menggunakan lem kertas sebagai
perekat antara permukaan karton dengan
Pada penelitian ini penulis mencoba membran. Preparasi yang dilakukan
membuat tester borax untuk mendeteksi pertama sekali yaitu pada permukaan
adanya kandungan borax dalam makanan karton yang harus dibersihkan dengan
dengan tester yang sederhana dengan tisu, kemudian diberikan lem berbentuk
menggunakan indikator penolfptalein dan bulat dengan diameter 0,5 cm. Setelah itu
ekstrak kunyit. Yang menjadi dasar dibubuhkan diatas permukaan lem
indikator tester ini adalah perubahan dengan tepung tapioka sebagai membran
warna yang terjadi setelah ditetesin zat dan dipanaskan selama 10 menit dalam
asam borax ke membran tester. oven pada suhu 350C atau dibawah sinar
Perubahan warna pada membran matahari selama lebih kurang 20 menit
menunjukan adanya kandungan asam atau sampai kelihatan kering.
borax pada sampel.
Penginjeksian Ekstrak Kunyit dan
Fenoftalein
2. METODE PENELITIAN Tahapan keempat adalah menginjeksikan
ekstrak kunyit dan fenoptalein ke
Alat dan Bahan membran yang sudah dibuat. Indikator
Alat-alat yang digunakan dalam tester yang diinjeksikan sebanyak 1 tetes pada
boraks in adalah gunting, rol, pipet tetes. setiap tester.
Bahan-bahan yang dibutuhkan adalah Setelah penginjeksian dilakukan maka
kertas karton, tepung kanji, kunyit dan akan tampak sebuah bulatan coklat yang
indikator phenoptalein merupakan indikator dari ekstrak kunyit
sedangkan bulatan putih merupakan
Prosedur indikator phenoptalein, seperti yang
Pada penelitian ini ada beberapa tahapan terlihat jelas pada Gambar 1.
yang harus dilakukan, diantaranya yaitu :

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 11


Denny Akbar Tanjung

Tester borax yang dibuat adalah alat


tester untuk deteksi kandungan borax
pada makanan atau minuman yang
diduga mengandung borax. Sampel yang
digunakan bersifat cair atau jika
berbentuk zat padat seperti lontong atau
bakso sebaiknya dilarutkan sedikit
terlebih dahulu dengan air aquades.
Indikator tester ini adalah perubahan
warna, jika sampel direaksikan dengan
zat indikator mengalami perubahan
warna ini diindikasikan adanya borax
didalam sampel. Setiap tester peneliti
Gambar 1. Tester Borax Dengan membubuhkan 2 zat indikator sebagai
Menggunakan Indikator Ekstrak Kunyit deteksi. Jika indikator pertama hasilnya
dan Indikator Fenoftalein. ada keraguan didalam perubahan warna
maka dapat diperkuat dengan indikator
yang kedua. Zat indikator pertama adalah
3. HASIL DAN PEMBAHASAN ekstrak kunyit dimana akan terjadi
perubahan warna jika direaksikan dengan
Hasil Pengujian Tester Dengan borax dari warna kuning menjadi merah
Menggunakan Asam Borax bata dan zat indikator kedua adalah
Tester yang telah siap tersebut diujikan fenoptalein, jika direaksikan dengan
dengan menggunakan asam borax, setiap asam borax akan menghasilkan
indikator diteteskan dengan asam borax perubahan warna dari warna putih ke
dan hasilnya pada indikator dari ekstrak warna merah muda atau pink.
kunyit berubah warnanya dari kuning
menjadi coklat tua atau kemerah bata. 4. KESIMPULAN
Sedangkan indikator fenoptalein Berdasarkan hasil penelitian teresebut,
menunjukkan perubahan warnanya dari diketahui bahwa tester borax merupakan
putih menjadi warna merah muda atau tester untuk mendeteksi ada atau
pink. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tidaknya kandungan borax pada makanan
Gambar 2. dan minuman, dan perubahan warna dari
hasil reaksi indikator dengan borax
menjadi prinsip dasar tester ini bahwa
adanya kandungan boraks pada senyawa
tersebut. Penggunaan kedua indikator
yaitu ekstrak kunyit dan fenolftalein
dibuat untuk saling memperkuat hasil
pengujian dari tester.

DAFTAR PUSTAKA
Anggun, Cahyaning., W. 2012. Budidaya
Tanaman Kunyit (Curcuma
domestica Val) dan Khasiatnya
sebagai obat Tradisional Di PT.
Gambar 2. Hasil Tester Menggunakan Indmira Citra Tani Nusantara.
Indikator Ekstrak Kunyit dan Indikator Sleman, Yogyakarta. Universitas
Fenolftalein Setelah Diteteskan Sebelas Maret.
Dengan Asam Borax.

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 12


Denny Akbar Tanjung

Aprilia, V., Paratmanitya, Y. 2016. Fuad, Nur Rohimah. 2004. Identifikasi


Kandungan Bahan tambahan Kandungan Borax Pada Tahu Pasar
Pangan Berbahaya pada Makanan Tradisional Di Daerah Ciputat.
Jajanan Anak Sekolah Dasar Di Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kabupaten Bantul. Jurnal Gizi dan Kesehatan. UIN Syarif Hidayatullah.
Dietik Indonesia Vol. 4, No. 1. Jakarta.
Cahyadi, Wisnu. 2009. Bahan Tambahan Nasution, Anisyah. 2009. Analisa
Pangan. Bumi Aksara. Jakarta. Kandungan Borax pada Lontong di
kelurahan Padang Bulan Kota
Fadilah. 2006. Identifikasi Kandungan
Medan Tahun 2009. Skripsi. Medan
Bahan Tambahan Makanan (BTM)
Universitas Sumatera Utara.
pada makanan Jajanan Anak SDN
Kompleks Kota Palopo Tahun 2006. Petrucci, Harwood. 2007. Kimia Dasar
Skripsi. Universitas Hasanuddin. Prinsip-prinsip & Aplikasi Modern,
Makasar. Erlangga. Jakarta.

Jurnal Kimia Saintek dan Pendidikan Page | 13

Anda mungkin juga menyukai