Seresah Prosiding2014
Seresah Prosiding2014
PROSIDING
SEMINAR NASIONAL
HASIL PENELITIAN HHBK
Tema :
“Meningkatkan Kemanfaatan HHBK Untuk Mendukung Pengelolaan
Hutan Dan Lingkungan”
ISBN
978-602-71618-1-8
Penyunting
Dr. Kresno Agus Hendarto, S.Hut., MM
M. Husni Idris, SP, M.Sc., PhD
Ir. Kemas Usman, MS
Ir. Harry Budi Santoso, MP
Ir. I Komang Surata, M.Sc
Ir. I Wayan Widhiana S., MP
Penerbit
Balai Penelitian Teknologi Hasil Hutan Bukan Kayu bekerjasama dengan
Universitas Nusa Tenggara Barat dan Program Studi Kehutanan
Universitas Mataram
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas karunia-Nya
lah Prosiding Seminar Nasional Hasil Hutan Bukan Kayu ini dapat
diterbitkan. Penerbitan Prosiding ini dan penyelenggaraan seminarnya
tanggal 4 Desember 2014, mempunyai makna khusus bagi kami jajaran
Universitas Mataram dan Program Studi Kehutanan khususnya, karena
merupakan tonggak dimulainya kerjasama dalam bidang penelitian dan
pengembangan kehutanan, termasuk hasil hutan bukan kayu dengan jajaran
Badan Litbang Kehutanan. Penandatanganan MoU kerjasama tersebut
dilaksanakan pada acara pembukaan Seminar Nasional ini. Untuk itu pada
kesempatan ini, mewakili jajaran UNRAM dan Prodi Kehutanan kami
ingin menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada Jajaran Badan
Litbang Kehutanan dan BPTHHBK atas kepercayaan dan kesempatan yang
diberikan.
Kami menyadari, bahwa dalam kolaborasi perdana melalui
penyelenggaraan kegiatan seminar dan penerbitan Prosiding ini, kami
belum dapat berperan secara maksimal khususnya dalam kontribusi
makalah yang dipresentasikan. Hal ini karena selain masih dalam proses
pemantapan status organisasi (menjadi Fakultas Kehutanan), secara umum
implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi kami memang masih tertuju
pada pemantapan kegiatan Pengajaran dan Pengabdian Kepada Masyarakat
dari pada Penelitian. Namun demikian, ke depan, kerjasama ini tentunya
akan kami manfaatkan dengan optimal untuk meningkatkan dan
mensinergikan program-program penelitian kami.
Melalui peran dalam review abstrak/makalah, pemanduan dan
moderasi selama persiapan, presentasi makalah, diskusi dan perumusan
hasil dalam seluruh rangkaian acara Seminar ini, kami memperoleh
wawasan bahwa kebutuhan penelitian dan pengembangan bagi pengelolaan
dan pemanfaatan HHBK secara optimal masih sangat luas dan sifat
keberagaman baik jenis penghasil maupun cara memanfaatkan yang
spesifik untuk masing produk-produk tertentu, menuntut dukungan
penelitian dasar dari berbagai disiplin ilmu dan kepakaran diluar bidang
kehutanan serta kreasi perakitan teknologi tepat guna. Belum lagi
Seminar Nasional Hasil Penelitian HHBK | vii
kebutuhan kajian aspek sosial budaya, yang merupakan prakondisi penting
bagi kebutuhan pemanfaatan maupun keberhasilan penerapan hasil
teknologi itu sendiri. Ringkasnya, sinergi antar lembaga penelitian dengan
perguruan tinggi, peneliti dengan akademisi mutlak dibutuhkan untuk
menghasilkan pengembangan khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi
yang lebih cepat dapat didayagunakan oleh masyarakat luas.
Hasil review terhadap 39 makalah yang dipresentasikan,
memeberikan indikasi tentang tingkat kesiapannya untuk mendukung
penyelesaian masalah praktis dilapangan. Dari 26 makalah teknis (aspek
budidaya dan pengolahan), sebagian besar masih berupa penelitian
introduksi, atau konfirmasi terhadap permasalahan praktis yang ada, belum
fokus kepada penemuan terhadap solusi masalahnya. Demikian juga dari
13 makalah aspek sosial-ekonomi dan lingkungan, lebih dari setengahnya
cenderung berupa hasil deskripsi dari permasalahan yang ada di lapangan,
atau pengungkapan kondisi dilematis pengelolaan dan pemanfaatan.
Sebagai rekaman dari substansi hasil pelaksanaan seminar,
prosiding ini diharapkan mampu menjadi media sosialisasi IPTEK
Kehutanan khususnya hasil-hasil penelitian dan pengembangan HHBK
kepada masyarakat luas khususnya praktisi dan pengambil keputusan pada
jajaran pengelola sektor kehutanan dalam rangka percepatan peningkatan
pembangunan kehutanan dan pensejahteraan masyarakat. Bagi para peneliti
dan akademisi, penerbitan prosiding ini diharapkan bermanfaat sebagai
sumber rujukan dan data sekunder dalam pengembangan penelitian
mendatang. Akhirnya, kepada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyusunan dan penerbitan prosiding ini, kami ucapkan
terimakasih.
Halaman
KATA PENGANTAR ........................................................................... iii-vii
DAFTAR ISI .........................................................................................viii-xiii
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... xiv
RUMUSAN HASIL SEMINAR ............................................................xv-xvii
LAPORAN PANITIA PENYELENGGARA ........................................xviii-xx
SAMBUTAN KEPALA BADAN LITBANG KEHUTANAN .............
xxi-xxiv
SAMBUTAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT ................. xxv-xxviii
I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar Belakang ............................................................................ 2
II. MAKALAH DAN DISKUSI ........................................................... 3
174
x| Seminar Nasional Hasil Penelitian HHBK
C. Pemanfaatan Dan Pengolahan HHBK
14. Analisis Fitokimia Daun Beke (Pycnarrhena tumefacta 175-181
Miers) Dari Hutan Adat Tana Ulen, Kalimantan Timur
(Andrian Fernandes, Tati Rostiwati, dan Karmilasanti)…...
15. Ujicoba Lama Rendam Biji Mimba Terhadap Kematian 182-190
Ulat Heortia Vitessoides
(Ali Setyayudi dan Septiantina Dyah Riendrasari)………..
16. Inokulasi Sembilan Isolat Asal Nusa Tenggara Barat 191-199
Untuk Pembentukan Gaharu Pada Cabang Gyrinops
versteegii
(YMM. Anita Nugraheni dan Lutfi Anggadhania)………...
17. Induksi Pembentukan Gaharu Pada Gyrinops versteegii 200-215
(Gilgs.) Domke Dengan Teknik Inokulan Campur Di
Kabupaten Lombok Barat
(Asmiati, Endang S. Soetarto, dan I Komang Surata)……
18. Penggunaan Bentonite Pada Proses Pembuatan Biokerosin 216-231
Dari Biji Nyamplung
(Nurul Wahyuni, Saptadi Darmawan dan Djeni Hendra)…
19. Serbuk Kayu Sebagai Sumber Karbon Alternatif Dalam 232-242
Medium Pertumbuhan Fusarium
(Lutfi Anggadhania, YMM Anita Nugraheni) ……………
20. Produksi Propolis Lebah Madu Trigona spp Di Pulau 243-254
Lombok
(Krisnawati dan Septiantina Dyah Riendriasari) ....................................
21. Potensi Mimba Sebagai Bahan Baku Produk Kesehatan 255-267
Dan Pertanian Di Bali Dan Lombok
(Wayan Widhana Susila) …………………………………
22. Studi Jenis Dan Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu 268-276
(HHBK) Di Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus
(KHDTK) Senaru
(Irwan M. L. A., Indriyatno Dan Dwi Sukma Rini) ….…..
23. Signifikansi Studi Karakteristik Madu Bagi Kepentingan 277-289
Perlindungan Konsumen
(Kuntadi) ...............................................................................................
ABSTRAK
Salah satu kontribusi tanaman bagi perbaikan kondisi lahan kritis adalah
adanya sumbangan biomassa tanah melalui seresah yang dihasilkan. Seresah
terdekomposisi akan menghasilkan unsur hara yang penting bagi pertumbuhan
tanaman dan perbaikan kesuburan tanah. Tanaman mimba merupakan salah
satu tanaman yang dipilih sebagai jenis rehabilitasi lahan di Nusa penida. Guna
mengetahui kontribusi tanaman mimba terhadap perbaikan kondisi lahan di
Nusa Penida maka dilaksanakan pengukuran besarnya produksi seresah yang
dihasilkan. Penelitian dilaksanakan dengan membuat jaring penangkap seresah
berukuran 1 x 1 m dan diletakkan dibawah tanaman mimba. Hasil penelitian
menunjukkan besarnya produksi seresah tanaman mimba hingga umur tiga
tahun di Nusa penida adalah sebesar 2,511g/th/m2.
I. PENDAHULUAN
Nusa Penida merupakan salah satu pulau terluar yang berada
disebelah selatan pulau Bali. Secara administrasi Nusa Penida adalah
sebuah kecamatan dibawah pemerintahan Kabupaten Klungkung, Propinsi
Bali. Secara umum kondisi Topografi Nusa Penida cenderung landai
hingga berbukit, dimana daerah datar merupakan daerah pesisir di
sepanjang pantai bagian utara dengan kemiringan 0 - 3 % dari ketinggian
lahan 0 - 268 m dpl. Sedangkan semakin ke selatan daerahnya memiliki
kemiringan lereng yang semakin bergelombang (Pemerintah Kabupaten
Klungkung, 2013). Berdasarkan data Dinas Kehutanan Propinsi Bali (2010)
hampir 45% wilayah Kabupaten Klungkung termasuk dalam kondisi kritis
dan sebagian besar berada di Nusa Penida (Pemerintah Propinsi Bali,
2010). Selain kemiringan lahan yang curam, kedalaman tanah yang dangkal
2.000
berat seresah (g)
1.477
1.500
1.090
1.000
0.406
0.500 0.305
0.111
0.000
P0 P1 P2 P3 P4
Plot penanaman mimba
DAFTAR PUSTAKA
Aprianis, Y. 2011. Produksi Dan Laju Dekomposisi Serasah Acacia
crassicarpa A. Cunn. di PT. Arara Abadi. Tekno Hutan Tanaman
4: 41 – 47.
Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. PT. Mediyatama Sarana Perkasa.
Jakarta
Pemerintah kabuoaten klungkung. 2013. Kondisi geografis Kabuoaten
Klungkung.
http://www.klungkungkab.go.id/index.php/profil/14/Kondisi-
Geografis diakses tanggal 06 Juni 2014.
Pemerintah Propinsi Bali. 2010. Laporan Status Lingkungan Hidup Daerah
Provinsi Bali. Pemerintah Propinsi Bali.
Putri, K.P. dan N. Widyani. 2007. Potensi Tanaman Mimba Sebagai Bahan
Pestisida Nabati untuk Hutan Tanaman Rakyat di Sumatra Barat.
Prosiding Seminar Teknologi Perbenihan untuk Peningkatan
Produktifitas Hutan Tanaman Rakyat di Sumatra Barat. Solok, 7
November 2007
Raharjo, R. 2006. Studi Terhadap Produktivitas Serasah, Dekomposisi
Serasah, Air Tembus Tajuk Dan Aliran Batang Serta Leaching
Pada Beberapa Kerapatan Tegakan Pinus (Pinus Merkusii), Di
Blok Cimenyan, Hutan Pendidikan Gunung Walat, Sukabumi.
Skripsi Program Studi Budidaya Hutan, Fakultas Kehutanan,
Institut Pertanian Bogor
Soeroyo. 1986. Struktur dan gugur seresah hutan mangrove di Kembang
Kuning, Cilacap. Prosiding Seminar III Ekosistem Mangrove.
Denpasar tanggal 5-8 aguatus 1986. Denpasar.
Setiawan, O., G. Samawandana, dan D.S.P. Sari. 2013. Ujicoba penyiapan
lahan dalam mendukung keberhasilan penanaman mimba di
Sumbawa. Laporan hasil penelitian Balai Penelitian Teknologi
Hasil Hutan Bukan Kayu. Mataram