BAB I
PENDAHULUAN
daerah. Hal ini dilihat dari letak geografis Provinsi Riau yang berada pada jalur
batas-batas wilayah sebelah Utara: Selat Malaka dan Provinsi Sumatera Utara,
sebelah Selatan: Provinsi Jambi dan Provinsi Sumatera Barat, sebelah Barat:
Provinsi Sumatera Barat, sebelah Timur: Provinsi Kepulauan Riau dan Selat
Malaka1. Provinsi Riau secara administrasi terdiri dari 10 Kabupaten dan 2 Kota2.
potensi sumber daya alam yang tinggi dan dapat dikembangakan. Salah satu potensi
wisata alam di Kabupaten Pelalawan adalah Daya Tarik Wisata Bono yang sedang
terjun Aek Mertua di Rokan Hulu, dan Pantai Rupat di Bengkalis sebagai wisata
alam, Candi Muara Takus di Kampar dan Istana Siak Sri Indrapura di Siak sebagai
wisata budaya dan sejarah, Pasar Bawah di Pekanbaru sebagai wisata belanja, dan
1
http://sddkd.riau.go.id/index.php?act=konten&task=show&id=1 diakses pada 25 April 2017,
pukul 13.19 WIB.
2
https://www.riau.go.id/#webkabkota diakses pada 25 April 2017, pukul 12.15 WIB.
Evaluasi Pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau 2
RIFIKA OCTAVIANDRA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Tugu Equator di Pelalawan sabagai wisata minat khusus. Daya Tarik Wisata Bono
merupakan gelombang ombak air sungai yang terjadi karena pertemuan antara arus
sungai dan arus laut yang menuju ke arah hulu dan hilir sehingga menghasilkan
gelombang besar seperti yang terjadi di laut dan cocok untuk bermain selancar3,
keunikan inilah yang menjadi daya tarik wisatawan untuk berkunjung ke Daya
bentuk promosi Daya Tarik Wisata Bono yang dijadikan sebagai salah satu dari tiga
pariwisata Riau dapat ditingkatkan, dari dua kegiatan lainnya yaitu Festival Bakar
Tongkang di Bagan Siapi api dan Festival Pacu Jalur di Kuantan Singingi.
Pernyataan dari Gubernur Riau yang menetapkan Bono top 3 event dalam
menarik kunjungan wisatawan juga disambut baik oleh Menteri Pariwisata Arif
Yahya.
3
http://www.bonokampar.com/2013/09/terjadinya-ombak-bono-kampar.html diakses pada 26 April
2017, pukul 11.33 WIB
4
Pernyataan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman dalam launching calander of event Riau 2017
di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar RI di Medan Merdeka Barat,
Jakarta, Kamis 28 November 2016 http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp?id=3523 diakses pada 03
April 2017, pukul 13.00 WIB
Evaluasi Pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau 3
RIFIKA OCTAVIANDRA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
calendar event nasional, Festival Bekudo Bono 2017 perlu dilaksanakan dengan
baik agar berpengaruh terhadap pengembangan Daya Tarik Wisata Bono dan
2017 perlu dievaluasi bagaimana pengelolaannya. Hal ini dijadikan sebagai tujuan
pengawasan (controlling). Maka hasil dari penelitian dapat dijadikan masukan bagi
tahun berikutnya.
5
Pernyataan Menteri Pariwisata Arif Yahya dalam launching calander of event Riau 2017 di
Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenpar RI di Medan Merdeka Barat,
Jakarta, Kamis 28 November 2016 http://kemenpar.go.id/asp/detil.asp?id=3523 diakses pada 03
April 2017, pukul 13.00 WIB
Evaluasi Pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau 4
RIFIKA OCTAVIANDRA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
membahas tentang evaluasi pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 melalui fungsi
atau kendala-kendala yang terjadi. Pembahasan evaluasi dalam penelitian ini akan
difokuskan pada rangkaian acara pelaksanaan festival yang berlangsung selama tiga
hari yang mencakup promosi, akses, atraksi, dan fasilitas festival. hal ini dilakukan
karena evaluasi pelaksanaan dilakukan secara langsung sehingga dapat terukur dan
Berdasarkan pada uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah bagaimana evaluasi pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017
(Controlling)?
untuk mengetahui hasil evaluasi pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 melalui
Evaluasi Pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau 5
RIFIKA OCTAVIANDRA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Riau.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dan evaluasi
dan panitia terkait seluruh pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 agar dapat
baik.
Pertama, skripsi yang ditulis oleh Dayan Irianto (2013) yang berjudul “Festival
Tabot Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Utama Bengkulu”. Penelitian ini
terkandung dalam Festival Tabot yang dilakukan selama 10 hari, yaitu terdiri dari
perlombaan tari kreasi Tabot, bazar dan pameran, serta penampilan bangunan Tabot
Kedua, tesis yang ditulis oleh Nedik Tri Nurcahyo (2015) yang berjudul
Masing-masing fungsi management ini akan dicermati melalui empat kriteria, yaitu
sumber daya manusia, institusi yang terlibat dalam pengelolaan, metode dan
sumber pendanaan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dalam pengelolaan cagar
juga dapat dilibatkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan sampai pada evaluasi.
Ketiga, skripsi yang ditulis oleh Susi Sugiarti (2016) yang berjudul “Strategi
sebagai daya tarik wisata alam di Teluk Meranti Kabupaten Pelalawan. Penelitian
summary) dan EFAS (External Internal Factor Analysis summary). Hasil penelitian
ini menunjukkan bahwa daya tarik wisata Sungai Kampar di Teluk Meranti
memiliki potensi berbasis alam untuk dikembangkan dan berada pada posisi
pertumbuhan. Evaluasi melalui IFAS dan EFAS membuktikan bahwa daya tarik
Keempat, skripsi yang ditulis oleh T. Sarmi Iskandar (2015) yang berjudul
Bono sudah cukup baik karena telah adanya promosi dengan pembuatan VCD tetapi
tetapi sarana dan prasarana belum memadai, dan pengembangan kemitraan juga
telah dilakukan bekerja sama dengan Badan Promosi Daerah, tetapi belum berjalan
maksimal karena tidak didukung dengan pelaksanaan yang baik. Hambatan dalam
kerja tidak dapat dilakukan dengan optimal, pihak dinas kurang melakukan
koordinasi dengan Badan Promosi Daerah untuk promosi, serta sarana dan
Kelima, skripsi yang ditulis oleh Sarmi (2015) yang berjudul “Strategi Dinas
Daya Tarik Wisata Bono. Dapat diketahui bahwa strategi promosi yang dilakukan
yang dilakukan tersebut dapat diketahui faktor pendukung dan penghambat. Faktor
sarana dan prasarana atau fasilitas pendukung, dan kemajuan teknologi. Faktor
posisi jabatan pegawai dinas yang tidak sesuai kemampuan, dan masih kurangnya
Dari tinjauan pustaka yang telah dilakukan, ditemukan beberapa persamaan dan
metode analisis data yang menggunakan metode analisis data kualitatif dan
itu, perbedaan terletak pada teori yang digunakan dan beberapa penelitian
terkait dengan evaluasi pengelolaan Festival Bekudo Bono sebagai daya tarik
wisata budaya.
Atraksi Wisata adalah sesuatu yang dapat dilihat atau disaksikan melalui
Atraksi wisata beda dengan objek wisata (tourist object), karena atraksi wisata
Evaluasi Pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau 10
RIFIKA OCTAVIANDRA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
dapat dilihat atau disaksikan tanpa membayar, seperti festival, tarian, pertunjukkan
Wisata budaya adalah perjalanan yang dilakukan atas dasar keinginan untuk
keluar daerah, mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara hidup,
kebudayaan dan seni (Pendit, 1994: 41). Festival Bekudo Bono termasuk dalam
atraksi wisata budaya yang dapat disaksikan dan dilihat melalui pertunjukkan
1.7.2 Festival
penting dan bersejarah, seperti pesta rakyat, kesenian daerah, perlombaan tradisi
culture” (Falassi, 1987: 1) Festival adalah suatu kegiatan, suatu fenomena sosial
together”. Festival penuh dengan ritual hiburan, tontonan dan ingatan dan
7
http://kbbi.web.id/festival di akses pada Sabtu, 06 Maret 2017, pukul 11.00 WIB
Evaluasi Pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau 11
RIFIKA OCTAVIANDRA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
1.7.3 Pengelolaan
Management atau pengelolaan adalah suatu proses atau kerangka kerja yang
kegiatan sesuai dengan rencana yang ditetapkan agar dapat mencapai tujuan
(Terry, 1992: 1). Menurut Terry (1992: 9) management atau pengelolaan memiliki
fungsi-fungsi, yaitu :
1. Perencanaan (planning)
dicapai dan apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Pengarahan (Actuating)
4. Pengawasan (Controlling)
Evaluasi Pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau 12
RIFIKA OCTAVIANDRA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
tersebut.
Maret 2017.
Terdapat dua jenis data dalam penelitian ini, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh sendiri oleh peneliti dari objek
yang diteliti (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000: 80). Data primer yang akan digunakan
berupa hasil observasi dan dokumentasi dalam Festival Bekudo Bono 2017 serta
data yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan stakeholder. Sedangkan Data
sekunder merupakan data hasil pengumpulan orang atau instansi lain dalam bentuk
dan Sugiarto, 2000: 80). Data sekunder yang digunakan adalah dokumentasi
a. Observasi
ini dapat memperoleh data faktual dan aktual, dalam artian data yang
Sugiarto, 2000: 84). Penulis akan melakukan observasi untuk memperoleh data
di Desa Teluk Meranti. Observasi dilakukan selama tiga hari pelaksanaan untuk
melihat apakah pengelolaan dalam pelaksanaan festival telah baik dan berjalan
sesuai fungsi–fungsi pegelolaan dengan cara ikut terlibat sebagai penonton dan
b. Wawancara
direkam dengan alat perekam (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000: 83). Wawancara
Festival Bekudo Bono 2017 sehingga didapatkan hasil evaluasi dari penelitian
ini. Beberapa subjek yang menjadi narasumber yaitu, ketua panitia pelaksana
Peserta lomba Festival Bekudo Bono 2017, dan pengelola wisata bono. Peneliti
akan menggunakan media record dan buku catatan dalam Pengambilan data.
c. Studi Pustaka
penelitian ini yaitu dengan melakukan pengumpulan data dari buku, skripsi,
tesis, jurnal, peraturan daerah, website dan publikasi berupa gambar maupun
tulisan dari berbagai media atau lembaga terkait agar mendapatkan data yang
berupa foto lokasi dan rangkaian acara pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2013
dan 2017, data gambaran umum Kabupaten Pelalawan dan Desa Teluk Meranti,
data sejarah Wisata Bono, dan data kunjungan wisata Kabupaten Pelalawan.
d. Dokumentasi
Evaluasi Pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau 15
RIFIKA OCTAVIANDRA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
oleh peneliti dan berdasarkan dokumen-dokumen yang sudah ada dari Dinas
pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017, fasilitas dalam festival dan Desa
Teluk Meranti yang merupakan lokasi festival. Dokumen yang sudah ada
berupa foto pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2013, foto dalam gambaran
analisis kualitatif. Analisis yang digunakan dalam mengolah data kualitatif terdiri
dari tiga tahap yaitu, Reduksi data, penyajian data dan verifikasi/penarikan
a. Reduksi Data
wawancara dan studi pustaka, kemudian data tersebut akan dipilih dan
dapat ditarik data kesimpulan sesuai dengan rumusan masalah (Miles and Michael,
1992: 16). Seperti data gambaran umum Kabupaten Pelalawan dan Kecamatan
Teluk Meranti, yang dipilih berdasarkan keadaan geografis, objek wisata terkenal,
jumlah kunjungan dan sosial budaya. Data sejarah wisata bono dan profil wisata
b. Penyajian Data
penyajian data. Penelitian ini bersifat kualitatif deskriptif sehingga penyajian yang
sering digunakan berbentuk teks naratif. Biasanya data yang telah direduksi dari
kalimat yang sulit dimengerti, sehingga perlu dilakukan kriteria pembobotan dan
penyeleksian data. Setelah itu data tersebut disusun dalam suatu bentuk yang padu
dan mudah dimengerti, serta dilanjutkan dengan menginterpretasi data yang sudah
c. Verifikasi/Penarikan kesimpulan
Semua data yang telah dipilih dan disajikan, selanjutnya akan di Verifikasi.
Verifikasi atau menarik kesimpulan dilakukan dengan cara mencocokkan data yang
telah dianalisa pada tahap reduksi dan tahap penyajian data pada hipotesis yang
dilakukan dalam kegiatan Festival Bekudo Bono 2017 di Desa Teluk Meranti
hal yang saling berkaitan pada sebelum, selama dan sesudah melakukan penelitian
atau pengumpulan data dan disebut “analisis” yang merupakan proses siklus dan
skripsi ini, yaitu terdiri atas empat bab yang masing-masing dijabarkan sebagai
berikut:
Bab I :
Bab ini menjelaskan skema penelitian yang terdiri dari Latar Belakang,
Bab II :
Bab ini berisi gambaran umum Kabupaten Pelalawan, Daftar Objek Wisata
umum Kecamatan Teluk Meranti, profil Daya Tarik Wisata Bono, gambaran
Bono 2013.
Bab III :
Bab ini berisi pembahasan dari evaluasi pelaksanaan Festival Bekudo Bono
pihak pengelola Festival Bekudo Bono 2017 serta pengawasan atau evaluasi
pelaksanaan festival.
Evaluasi Pelaksanaan Festival Bekudo Bono 2017 Sebagai Daya Tarik Wisata Budaya Di Kabupaten
Pelalawan Provinsi Riau 18
RIFIKA OCTAVIANDRA
Universitas Gadjah Mada, 2018 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
Bab IV:
Bab ini berisi kesimpulan penelitian dan saran dari peneliti yang diharapkan