Victor Buat
Victor Buat
Kognitif
Menurut Piaget, proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap
perkembangannya sesuai dengan umurnya. Pola dan tahap-tahap ini bersifat
hierarkis, artinya harus dilalui berdasarkan urutan tertentu dan seseorang tidak
dapat belajar sesuatu yang berada di luar tahap kognitifnya.
Kegiatan motorik
Preoperasional (umur 2-4 tahun), anak telah mampu menggunakan bahasa dalam
mengembangkan konsepnya, walaupun masih sangat sederhana. Maka sering
terjadi kesalahan dalam memahami objek.
Tahap intuitif (umur 4 – 7/8 tahun), anak telah dapat memperoleh pengetahuan
berdasarkan pada kesan yang agak abstraks. Dalam menarik kesimpulan sering
tidak diungkapkan dengan kata-kata. Oleh sebab itu, pada usia ini, anak telah
dapat mengungkapkan isi hatinya secara simbolik terutama bagi mereka yang
memiliki pengalaman yang luas.
b. Anak mulai mengetahui hubungan secara logis terhadap hal-hal yang lebih
kompleks.
a. Anak sudah mulai menggunakan aturan-aturan yang jelas dan logis, dan
Anak telah memiliki kecakapan berpikir logis, akan tetapi hanya dengan benda-
benda yang bersifat konkret.
Anak sudah mampu berpikir abstrak dan logis dengan menggunakan pola
berpikir "kemungkinan".
Model berpikir ilmiah dengan tipe hipothetico-dedutive dan inductive sudah mulai
dimiliki anak, dengan kemampuan menarik kesimpulan, menafsirkan dan
mengembangkan hipotesa.
1. Periode sensorimotor
1) Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu
dan berhubungan terutama dengan refleks.
2) Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai
empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-
kebiasaan.
5) Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas
sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan
cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
2. Tahapan praoperasional
Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai
perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis,
kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial.
Referensi
Proses Biologis,
Proses Sosioemosi.
Pada proses biologis ini menghasilkan perubahan yang berkaitan dengan sifat
dasar fisik individu. Gen-gen yang diwariskan oleh orangtua, misal tingkat
kecerdasan, postur tubuh, perubahan hormonal di masa pubertas dan lain
sebagainya. Proses sosioemosi mencakup perubahan dalam relasi individu
dengan orang lain, perubahan emosi, dan perubahan kepribadian. Misal
senyum seorang bayi ketika merespon sentuhan ibunya. Karena kita
membahas perkembangan dari individu secara utuh yang memiliki pikiran
dan tubuh yang saling terkait.
4. The Dawning Realism: The Gang Age, 9-11 Years (Realisme Awal: Usia
berkelompok, 9-11 Tahun)
Seni anak adalah istilah yang berarti bagi setiap guru, orang tua,
dan psikolog. Kita tahu atribut seni anak, kekuatan yang mendasarinya,
tahap perkembangan, serta maknanya bagi pertumbuhan. Telah dibuktikan
bahwa seni anak memiliki atribut yang berbeda dan, seperti anak-anak,
merupakan fase yang sangat penting dalam pengembangannya. Ketika kita
mempertimbangkan seni remaja, namun, kami menemukan kebingungan.
Jauh sebelum di buatnya suatu konsep dari seni remaja, dan ini tercermin
dalam program seni di SMP dan SMA. Ada kebutuhan menangis (curahan
emosi) untuk menentukan prinsip-prinsip yang mendasari seni remaja dan
untuk mengembangkan dan mendukung program yang berkaitan terutama
dengan kebutuhan kelompok usia ini. Kita tahu bahwa masa remaja
mungkin sebagai berbeda periode dalam perkembangan individu dalam
masyarakat kita seperti periode yang disebut anak-anak. Kebutuhan cukup
jelas, dan tidak ada alasan sebenarnya mengapa kita tidak harus bisa
sampai pada program seni yang tidak hanya berbeda di alam, tetapi yang
juga dapat memberikan dasar yang diperlukan untuk membantu memenuhi
kebutuhan zaman ini dan terungkap kemungkinan pertumbuhan lanjutan.