Anda di halaman 1dari 8

jpai Volume 1 Nomor 1, [September 2019] h.

5-12 ISSN
Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia

BAHAYA PESTISIDA SINTETIK (SOSIALISASI DAN PELATIHAN BAGI


WANITA KAUM IBU DESA KOKA KECAMATAN TOMBULU
KABUPATEN MINAHASA)

Marina Flora Oktavine Singkoh1*, Deidy Y Katili1


1
Jurusan Biologi, Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Sam Ratulangi

*Penulis Korespondensi, Marina Flora Oktavine Singkoh Jurusan Biologi FMIPA Universitas Sam
Ratulangi Manado 95115. Email: marinasingkoh@unsrat.ac.id

ABSTRAK
Kelemahan umum yang dijumpai dikalangan petani dalam meningkatkan produksi pertanian dan dalam
menanggulangi hama dan penyakit tumbuhan adalah kurangnya pengetahuan mereka tentang dampak
negatif dari residu pestisida yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, terbunuhnya musuh-musuh
alami, terjadinya resistensi dan resurgensi hama, timbulnya residu pada komoditi hasil pertanian tersebut,
dan berbahaya bagi manusia lingkungan serta manusia. Tujuan dan target khusus yang ingin dicapai pada
kegiatan PKM ini adalah peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani dalam penggunaan pestisida
sintetis secara terkendali untuk mengurangi tingkat keracunan yang diakibatkannya dan peningkatan
kesadaran lingkungan hidup bagi masyarakat di Desa Koka Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa dari
dampak samping yang ditimbulkan oleh pestisida bagi lingkungan dan kesehatan manusia. Untuk
mengatasi permasalahan kurangnya pengetahuan petani tentang penggunaan pestisida sintetik dan dampak
samping yang ditimbulkannya, akan digunakan metode penyuluhan dan pelatihan bahaya penggunaan
pestisida sintetik terhadap lingkungan dan kesehatan manusia. Hasil kegiatan PKM ini yaitu terjadi
peningkatan pemahaman peserta akan materi sosialisasi dan pelatihan bahaya penggunaan pestisida sintetik
pada saat sebelum kegiatan PKM dilaksanakan dan sesudah kegiatan dilaksanakan ditandai dengan jumlah
prosentasi nilai pretest pada interval nilai 51-100 sebesar 0,00% (tidak ada peserta) terjadi peningkatan
pada postest sebesar 91.89% (34 orang). Pada pretest tidak ada peserta yang mendapatkan nilai tertinggi
pada interval nilai 91-100 (0,00%) tetapi pada postest terdapat 1 orang dengan prosentase sebesar 2,71%.
Hasil praktek menunjukkan bahwa kriteria tertinggi pada aspek ke 3 (motivasi peserta menindaklanjuti
semua petunjuk sesuai pelatihan ) dengan kriteria sangat baik (25 peserta), sedangkan kriteria terendah pada
aspek ke 2 (kesesuian materi dengan kebutuhan peserta) dengan kriteria kurang (2 peserta).

Kata Kunci: Hama dan Penyakit, Pestisida sintetik, Residu pestisida, Dampak negatif.

sebagai hasil pemekaran dari 6 desa yang


PENDAHULUAN mulanya berada di Kecamatan Pineleng dan 2
Latar Belakang desa dari Kecamatan Airmadidi. Letaknya pada
ketinggian 200-500 m dpl. Kondisi tanah di
Analisis Situasi
kecamatan ini sebagian datar dan sisanya
A. Kondisi Mitra
berbukit-bukit. Curah hujan rata-rata per
Koka adalah sebuah Desa di wilayah
tahunnya adalah 2.000-2.500 mm (Anonim a,
Kecamatan Tombulu, Kabupaten Minahasa,
2019).
Sulawesi Utara, Indonesia (Anonim a, 2019).
Lahan pertanian di kabupaten Minahasa
Kecamatan Tombulu yang keseluruhannya 8.525
cukup strategis yaitu mencapai 75.000 Ha. Luas
ha (85,25 km²), dibagi menjadi delapan Desa
lahan sawah 5.500 Ha (Anonim c, 2019). Lahan
(Anonim b, 2019). Kecamatan ini terbentuk
5

Singkoh & Katili. 2019. Bahaya Pestisida Sintetik……………….


jpai Volume 1 Nomor 1, [September 2019] h. 5-12 ISSN
Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia

di Kecamatan Tombulu digunakan untuk gagal sehingga pestisida menjadi “primadona”


pemukiman (4397 ha), sawah (99 ha), bagi petani.
perladangan (3.797 ha), alang-alang (197 ha), dan Survei yang dilakukan di Sulawesi Utara
hutan lindung (35 ha) (Anonim a, 2019). tahun 1990 menunjukkan bahwa hampir semua
Besarnya luas pertanian dan banyaknya petani menggunakan pestisida untuk
petani di Desa Koka Kecamatan Tombulu pengendalian hama dan penyakit pertanian
tersebut memungkinkan adanya penggunaan (Sembel, 2010). Disamping dapat membantu
pestisida dalam rangka mengendalikan hama dan manusia dalam usaha mengatasi gangguan hama
penyakit tumbuhan yang dewasa ini kerusakan dan penyakit, ternyata penerapan pestisida
yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit memberi pengaruh yang besar terhadap
tumbuhan dilahan-lahan pertanian sudah menjadi organisme dan lingkungan lain yang bukan
masalah yang serius di dunia pertanian. Berbagai sasaran (Murty, 1986 dalam Lasut dkk, 2001).
upaya telah dilakukan untuk mengendalikan Tindakan pengendalian kimia yang berlebihan
hama dan penyakit ini baik dengan cara dan terus menerus dapat menimbulkan dampak
tradisional maupun dengan cara modern yaitu negatif yang merugikan antara lain terjadinya
penggunaan pestisida. Menurut Pattiselanno pencemaran lingkungan, terbunuhnya musuh-
(2001) maka manusia sejak dahulu berusaha musuh alami, terjadinya resistensi dan resurgensi
untuk mengurangi/menekan laju kerusakannya hama serta timbulnya residu pada komoditi hasil
dengan menggunakan berbagai cara, baik yang pertanian tersebut dan berbahaya bagi manusia
bersifat tradisional maupun yang sudah modern (Kardinan, 2001).
yaitu pestisida. Demikian juga yang dilakukan Mengingat kebutuhan dan kegunaan
banyak orang khususnya petani di Desa Koka, pestisida maka telah banyak produk pestisida
mereka berusaha menekan ataupun mengurangi yang beredar di masyarakat khususnya petani.
tingkat kerusakannya dengan pestisida. Masing-masing jenis pestisida tersebut memiliki
Sampai saat ini kerusakan yang fungsi dan daya racun yang berbeda-beda.
ditimbulkan oleh hama dan penyakit di lahan- Disamping dapat membantu manusia dalam
lahan pertanian sudah menjadi masalah yang usaha mengatasi gangguan hama dan penyakit
serius didunia pertanian. Pada tahun permulaan tumbuhan, ternyata penerapan pestisida memberi
program intensifikasi pangan, masalah hama dan pengaruh yang besar terhadap organisme dan
penyakit diusahakan dengan penanganan secara lingkungan lain yang bukan sasaran. Sebagian
kimiawi yakni menggunakan pestisida. besar pestisida merupakan bahan kimia yang
Dibandingkan dengan teknik-teknik bersifat racun keras, tidak saja bersifat racun pada
pengendalian hama dan penyakit lainnya, hama dan penyakit tumbuhan yang hendak
penggunaan pestisida oleh sebagian besar petani dikendalikan tetapi juga berdampak negatif
dianggap lebih efektif, penggunaannya lebih terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
praktis, dan mendatangkan keuntungan ekonomi Manusia sebagai tingkat trofik tertinggi dalam
yang besar (Untung, 2006). Berbagai jenis rantai makanan tidak luput dari efek buruk
pestisida telah digunakan sejak senyawa ini penggunaan pestisida baik secara langsung
dikenal sebagai senjata ampuh untuk membasmi maupun tidak langsung.
hama dan penyakit tanaman (Noya, 2004). Sejak Fenomena diatas menunjukkan betapa
diperkenalkan ke dalam dunia pertanian, besarnya ketergantungan petani terhadap
pestisida (Herbisida, Fungisida, Insektisida, dll) pestisida dan betapa besar resiko yang dihadapi
telah menyebabkan produksi pertanian petani dalam menggunakan pestisida. Keracunan
tergantung pada keandalannya selain pada pestisida dapat terjadi di kalangan petani di Desa
penggunaan pupuk sintetik. Ketergantungan ini Koka Kecamatan Tombulu diakibatkan karena
juga diperkuat dengan anggapan masyarakat cara penggunaannya yang sembarangan dan
khususnya petani bahwa tanpa menggunakan kurangnya pemahaman terhadap efek buruk yang
pestisida panen tidak menghasilkan apa-apa atau ditimbulkannya. Petani dalam hal ini memiliki
kedudukan ganda yaitu sebagai pelaku dan

Singkoh & Katili. 2019. Bahaya Pestisida Sintetik……………….


jpai Volume 1 Nomor 1, [September 2019] h. 5-12 ISSN
Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia

penderita keracunan pestisida. Resiko keracunan pengetahuan mereka tentang dampak negatif dari
pestisida di kalangan petani-petani Kelurahan penggunaan pestisida terhadap lingkungan dan
Kiniar dapat diperkecil apabila diketahui perilaku kesehatan manusia.
dan cara kerja yang aman dan tidak mengganggu Oleh karena itu bersama mitra akan
kesehatan, contohnya menggunakan alat dilaksanakan kegiatan untuk mengatasi
pelindung diri pada saat melakukan kelemahan/ permasalahan yang dihadapi Mitra,
penyemprotan. dalam penggunaan pestisida secara terkendali
Oleh karena itu Mitra yang akan untuk mengurangi tingkat keracunan yang
dirangkul dalam kegiatan ini adalah: Para Petani diakibatkannya.
yang mempunyai potensi dalam menggerakkan
perekonomian keluarga yang bisa memiliki bekal
pengetahuan dalam penggunaan pestisida secara
terkendali untuk mengurangi tingkat keracunan Tujuan dan Manfaat Penelitian
yang diakibatkannya dalam rangka Sesuai dengan rencana kegiatan, maka luaran
menanggulangi hama dan penyakit tumbuhan
yang dihasilkan atau ditargetkan dalam kegiatan
serta meningkatkan produksi pertanian kearah
yang lebih baik lagi. penelitian pada masyarakat ini adalah :
Selama ini kelemahan umum yang Peningkatan pengetahuan dan ketrampilan petani
dijumpai di kalangan petani dalam meningkatkan dalam penggunaan pestisida sintetis secara
produksi pertanian dan dalam menanggulangi terkendali untuk mengurangi tingkat keracunan
hama dan penyakit tumbuhan adalah kurangnya yang diakibatkannya dan peningkatan kesadaran
pengetahuan mereka tentang dampak dari lingkungan hidup bagi masyarakat di Desa Koka
penggunaan pestisida bagi lingkungan dan
Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa dari
manusia terutama bagi kesehatan mereka sendiri.
Oleh karena itu diperlukan adanya penyuluhan dampak samping yang ditimbulkan oleh pestisida
dan pelatihan penggunaan pestisida yang baik bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
dan benar untuk mengurangi tingkat keracunan
yang diakibatkannya. METODE PENELITIAN
B. Peran Mitra dalam Lingkungan
Wanita Kaum Ibu (WKI) yang ada di Desa Lokasi Penelitian
Koka merupakan kelompok masyarakat yang Kegiatan PKM ini dilaksanakan di Gedung
memiliki kegiatan yang paling banyak di Desa Gereja GMIM Betlehem Desa Koka Kecamatan
Koka sehingga bisa mempengaruhi dan Tombulu Kabupaten Minahasa.
meningkatkan jumlah pendapatan ekonomi
keluarga dan masyarakat yang ada di Desa Koka,
dimana kegiatan-kegiatan WKI ini dapat Metode yang digunakan :
menggerakkan perputaran perekonomian Desa
Untuk mengatasi permasalahan Wanita Kaum
Koka, Kecamatan Tombulu, Kabupaten Ibu (WKI) dalam kurangnya pengetahuan tentang
Minahasa. bahaya pestisida sintetik dan dampak yang
ditimbulkannya bagi lingkungan dan manusia,
Permasalahan Mitra maka perlu dilakukan penyuluhan dan pelatihan
Salah satu pilar keberhasilan petani- tentang bahaya pestisida sintetik yang meliputi
petani Desa Koka Kecamatan Tombulu dalam kegiatan:
meningkatkan perekonomian keluarga dan 1. Pemberian teori/ceramah, meliputi:
masyarakat adalah peningkatan produksi a. Tinjauan umum/pengertian pestisida.
pertanian dan dalam usaha mengatasi hama dan b. Bahaya/efek samping pestisida terhadap
penyakit tumbuhan secara ramah lingkungan. manusia.
Kelemahan yang dialami oleh petani-petani Desa c. Mekanisme toksisitas pestisida.
Koka Kecamatan Tombulu yaitu kurangnya
7

Singkoh & Katili. 2019. Bahaya Pestisida Sintetik……………….


jpai Volume 1 Nomor 1, [September 2019] h. 5-12 ISSN
Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia

d. Tinjauan umum perilaku petani dalam dilakukan pengukuran terhadap perubahan


menggunakan pestisida tersebut. Perubahan diukur dari perbandingan
e. Penggunaan pestisida yang baik dan benar antara nilai pretest sebelum kegiatan berlangsung
2. Praktek Penggunaan Pestisida dan nilai postest setelah kegiatan berlangsung.
a. Pemilihan Pestisida Ada 10 pertanyaan yang diberikan dalam bentuk
- Memilih pestisida yang tepat jenis soal pilihan ganda dalam waktu 15 menit dengan
- Memilih pestisida yang mudah terurai (tidak jumlah peserta 37 orang.
persisten) Kegiatan pretest dan postest dilakukan
b. Pengaturan Cara Aplikasi Pestisida dengan tujuan untuk mengetahui pengetahuan
- Waktu aplikasi dan ketrampilan peserta dalam memahami cara-
- Dosis aplikasi cara penggunaan pestisida sintetik dan bahayanya
- Sasaran Aplikasi terhadap lingkungan dan kesehatan manusia.
- Jangka Waktu Sebelum Panen Selain itu pula dengan kegiatan ini maka akan ada
- Tidak menggunakan bahan perekat (Sticker) peningkatan pemahaman peserta akan materi dan
- Alat dan Teknik Aplikasi yang tepat peningkatan kesadaran lingkungan hidup bagi
- Penggunaan Fumigan (pestisida yang mudah masyarakat khususnya petani di Desa Koka
menguap) Kecamatan Tombulu Kabupaten Minahasa dari
c. Pengujian residu pestisida dampak samping yang ditimbulkan oleh pestisida
Meliputi tahap-tahap: sintetik tersebut. Soal-soal pretest dan postest
- Pengambilan contoh/sampel berdasarkan materi yang diberikan yaitu antara
- Pewadahan lain: tinjauan umum/pengertian pestisida,
- Pengiriman bahaya/efek samping pestisida terhadap
- Penyimpanan lingkungan dan manusia, mekanisme toksisitas
- Analisis di laboratorium pestisida sintetik, tinjauan umum perilaku petani
d. Pedoman Pencegahan Keracunan Pestisida dalam menggunakan pestisida dan penggunaan
- Membeli pestisida pestisida yang baik dan benar.
- Mengangkut pestisida Dari 10 soal yang diberikan pada
- Menyimpan pestisida kegiatan pretest ternyata pemahaman peserta
- Menyiapkan pestisida akan bahaya pestisida sintetik masih kurang, ini
- Menyemprotkan pestisida ditandai dengan tidak adanya peserta yang
- Selesai menyemprot memiliki nilai di atas 50. Prosentasi nilai tertinggi
- Penyimpanan kaleng pestisida hanyalah pada pada interval 0-10 dengan 17
e. Penggunaan Alat-Alat Penyemprot peserta (45,95%) dan diikuti oleh interval nilai
Pestisida 11-20 dengan 10 orang (27,03%) (Tabel 1). Dari
- Cara pakai alat penyemprotan hasil pretest ini menggambarkan bahwa peserta
- Penggunaan alat pelindung diri belum memahami akan bahaya penggunaan
pestisida sintetik bagi kehidupan mereka.

HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Test Awal (Pretest)

Hasil Pelaksanaan Kegiatan PKM


1. Pelaksanaan tes awal (pretest)
Untuk menghasilkan suatu perubahan
paradigma (pola pikir) dan peningkatan
pengetahuan serta ketrampilan mitra tentang
bahaya pestisida sintetik dan dampak yang
ditimbulkannya bagi lingkungan dan kesehatan
manusia maka melalui kegiatan PKM ini

Singkoh & Katili. 2019. Bahaya Pestisida Sintetik……………….


jpai Volume 1 Nomor 1, [September 2019] h. 5-12 ISSN
Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia

Interval Jumlah
N0 %
Nilai (Orang)
2. Pelaksanaan postest (tes akhir) 1 0 - 10 17 45,95
2 11 – 20 10 27,03
Selain nilai pretest yang diukur untuk
melihat keberhasilan dari kegiatan PKM ini maka 3 21 – 30 3 08,11
nilai postest juga diukur yang metode 4 31 – 40 2 05,40
pengukurannya sama dengan pretest, soanya 5 41 – 50 5 13,51
sebanyak 10 dalam bentuk pilihan berganda, 6 51 – 60 0 00,00
dengan waktu yang sama pula selama 15 menit.
Jumlah peserta yang mengikuti tes ini sama 7 61 – 70 0 0,00
banyaknya yaitu 37 peserta. Bentuk Soal juga 8 71 – 80 0 0,00
sama berdasarkan materi test dalam proses 9 81 – 90 0 0,00
pembelajaran. Dari kegiatan postest ini maka 10 91- 100 0 0,00
diperoleh hasil yang sangat berbeda, dimana
Jumlah 37 100,00
terjadi peningkatan pemahaman dan ketrampilan
dan postest secara keseluruhan disajikan pada
peserta (Tabel 2).
Gambar 1. Dari gambar ini terlihat terjadi
Pemahaman peserta akan materi
peningkatan pemahaman peserta dengan jumlah
meningkat pesat dibandingkan dengan pada saat
prosentasi nilai peningkatan sebesar 91.89%.
sebelum diberikan sosialisasi dan pelatihan, hal
Peningkatan ini terjadi karena peserta semangat,
ini terlihat dari jumlah peserta yang mendapatkan
antusias, dan ada kemauan dan rasa ingin tahu
nilai di atas 50 bahkanpun sampai ada yang
yang besar dalam mengikuti materi yang
mendapatkan nilai rata-rata tertinggi di antara
diberikan sehingga pengetahuan dan pemahaman
interval nilai 91-100 walaupun hanya 1 orang
mereka meningkat pula.
peserta (2,71%). Peserta terbanyak dengan nilai
prosentase 45,94% sebanyak 17 orang terdapat
pada interval nilai 51-60 (Tabel 2). 20
15
10 PR…
Tabel 2. Hasil Test Akhir (Postest) PO…
5
Interval Jumlah
No % 0
Nilai (Orang) 0-10 11- 21-30 31-40 41-50 51-60 61-70 71-80 81-90 91-
1 0 - 10 0 0,00 20. 100

2 11 – 20 0 00,00 Gambar 1. Perbandingan Nilai Pretest Dan


00,00 Postest
3 21 – 30 0
4 31 – 40 0 00,00
5 41 – 50 3 08,11 3. Praktek Penggunaan Alat Penyemprot
6 51 – 60 17 445,94 Pestisida dan Cara Aplikasi Pestisida
7 61 – 70 10 27,02
8 71 – 80 4 10,81
Materi yang disajikan pada kegiatan praktek
9 81 – 90 2 05,41
ini meliputi cara pemilihan pestisida, pengaturan
10 91- 100 1 2,71 cara aplikasi pestisida, pengujian residu pestisida,
Jumlah 37 100,00 pedoman pencegahan keracunan pestisida, dan
alat-alat penyemprot pestisida. Metode yang
Dari Tabel 1 dan 2 di atas sangat jelas terlihat digunakan yaitu memperagakan cara-cara
perbedaan pemahaman peserta akan materi yang mempergunakan pestisida dan alat-alat
diberikan pemandu. Perbandingan nilai pretest penyemprot pestisida.
9

Singkoh & Katili. 2019. Bahaya Pestisida Sintetik……………….


jpai Volume 1 Nomor 1, [September 2019] h. 5-12 ISSN
Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia

Total Kriteria

Tabel 3. Hasil Rekapan Evaluasi Topik Belajar


Aspek

Sangat Sangat (Praktek)


Kurang Sedang Baik
Kurang Baik
Dimana:
A. Pemahaman akan materi
A 0 0 9 7 21 B. Kesesuaian materi praktek dengan kebutuhan
B 0 2 7 9 20 peserta
C 0 5 7 9 25 C. Motivasi peserta
D 0 7 9 10 11 D. Kemampuan mengkomunikasikan materi
E 0 3 9 7 18 kepada orang lain
Setelah selesai praktek, maka E. Keinginan berkomunikasi dengan pemateri
kemampuan peserta dalam menyerap dan
memahami materi praktek diukur dengan Selain peserta diberikan praktek cara
pengisian lembar evaluasi topik belajar. Oleh penggunaan pestisida dan alat penyemprot
sebab itu setiap peserta mengisi lembar evaluasi pestisida, peserta juga diberikan pedoman
topik belajar sesuai dengan kemampuan mereka. tentang bagaimana cara pencegahan terhadap
Ada 5 aspek yang akan dinilai oleh peserta sesuai keracunan pestisida seperti halnya ketika
dengan 5 kriteria (sangat kurang, kurang, sedang, membeli pestisida, mengangkut pestisida,
baik, dan sangat baik). menyimpan pestisida, menyiapkan pestisida,
Hasil pemeriksaan terhadap pengisian menyemprotkan pestisida, selesai menyemprot
evaluasi topik belajar dari peserta menunjukkan pestisida, dan penyimpanan kaleng pestisida.
bahwa kriteria tertinggi pada aspek ke 3 (motivasi Dari praktek pencegahan keracunan pestisida ini
peserta menindaklanjuti semua petunjuk sesuai maka banyak pertanyaan yang muncul dari
pelatihan ) dengan kriteria sangat baik (25 peserta, dikarenakan banyak yang belum tahu
peserta), sedangkan kriteria terendah pada aspek akan bahayanya residu pestisida terhadap
ke 2 (kesesuian materi dengan kebutuhan peserta) kehidupan mahluk hidup.
dengan kriteria kurang (2 peserta). Peserta
memiliki motivasi yang tinggi ditandai juga
dengan keinginan mereka berkomunikasi dengan KESIMPULAN DAN SARAN
pemandu tentang materi ini dan apa yang akan
mereka lakukan dalam menindaklanjuti kegitan Terjadi peningkatan pemahaman peserta
ini di lapngan nantinya, hal ini tergambar dari akan materi sosialisasi dan pelatihan bahaya
keingintahuan mereka akan materi ini. Dalam penggunaan pestisida sintetik pada saat sebelum
praktek kali ini, kriteria sangat kurang tidak ada kegiatan PKM dilaksanakan dan sesudah
peserta yang memilih. Kemampuan peserta kegiatan dilaksanakan ditandai dengan jumlah
dalam memahami materi praktek juga tinggi prosentasi nilai pretest pada interval nilai 51-100
nilainya pada kriteria sangat baik (21 orang), hal sebesar 0,00% (tidak ada peserta) terjadi
ini di lihat dari keaktifan dan kreativitas peserta peningkatan pada postest sebesar 91.89% (34
selama mengikuti praktek. Nilai keseluruhan orang). Pada pretest tidak ada peserta yang
kriteria evaluasi topik belajar disajikan pada mendapatkan nilai tertinggi pada interval nilai
Tabel 3. 91-100 (0,00%) tetapi pada postest terdapat 1
orang dengan prosentase sebesar 2,71%. Hasil
praktek menunjukkan bahwa kriteria tertinggi
pada aspek ke 3 (motivasi peserta
menindaklanjuti semua petunjuk sesuai pelatihan
) dengan kriteria sangat baik (25 peserta),
sedangkan kriteria terendah pada aspek ke 2
10

Singkoh & Katili. 2019. Bahaya Pestisida Sintetik……………….


jpai Volume 1 Nomor 1, [September 2019] h. 5-12 ISSN
Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia

(kesesuian materi dengan kebutuhan peserta) 4298, Volume 13 Nomor 3A,


dengan kriteria kurang (2 peserta). November 2017 : 303 – 312.

Saran https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/j
Sebaiknya pada tahapan selanjutnya isep/article/download/18398/1792
kegiatan PKM seperti ini bisa dilaksanakan pada (Diakses tanggal 2 Maret 2018).
tingkatan anak-anak, remaja, dan pemuda yang
ada di Desa Koka, Kecamatan Tombulu, Kardinan, A. 2001. Pestisida Nabati, Ramuan
Kabupaten Minahasa , karena mengingat bahaya dan Aplikasi. Penebar Swadaya.
pestisida sintetik bagi lingkungan dan kesehatan Jakarta.
manusia harus disosialisasikan sejak dini.
Lasut, M.T., B. Polii dan V.A. Kumurur. 2001.
UCAPAN TERIMAKASIH Komparasi Tingkat Toksisitas
Beberapa Pestisida (Endosulfan,
Dana yang membiayai kegiatan PKM ini Fentoat, BPMC, Glifosat, Sulfosat,
berasal dari dana PNBP Unsrat tahun anggaran 2,4 D) Dengan Menggunakan Ikan
2019. Oleh sebab itu pada kesempatan ini ucapan Bandeng (Chanos chanos Forsk).
terima kasih disampaikan kepada Pimpinan EKOTON. Jurnal Lingkungan Hidup
Universitas Sam Ratulangi Manado dan dan Sumberdaya Alam. 1 (1) : 1-6
Pimpinan LPPM Unsrat Manado yang telah
mendanai kegiatan ini. Noya, A.I. 2004. Residu Insektisida Profenofos
Pada Sayuran Kubis Dan Tanah
Andosol Rurukan Kecamatan
DAFTAR PUSTAKA Tomohon. Tesis. Program Pasca
Sarjana Universitas Samratulangi
Anonim a, 2019. Koka, Tombulu, Minahasa. Manado
Wikipedia. Pattiselanno, A.E. 2001. Analisis Sikap dan
https://id.wikipedia.org/wiki/Koka,_To Perilaku Terhadap Sasi Pada
mbulu,_Minahasa <01/03/2019>. Masyarakat Pulau Saparua
Kabupaten Maluku Tengah. Eugenia.
Anonim b, 2019. Tombulu, Minahasa. 7(4) : 282-288
Wikipedia.
https://id.wikipedia.org/wiki/Tombulu, Pontoh, S.C. 2014. Perbandingan Pendapatan
_Minahasa <01/03/2019>. Petani Padi Sawah Peserta Dan
Bukan Peserta Pasar Lelang
Anonim c, 2019. Potensi Lahan Pertanian di Komoditi Agro (PLKA) Di
Minahasa Masih Strategis. Klik Net Kelurahan Kiniar Kecamatan
News. Tondano Timur. Jurnal.
http://www.kliknews.net/2019/02/09/la download.portalgaruda.org/article.ph
han-pertanian-di-minahasa-masih- p?...PERBANDI.. (Diakses pada
strategis/ <01/03/2019>. tanggal 27 November 2015).

Karamoy Reinal Ferdinan, Melsje Y. Memah, Sembel, D.T. 2010. Pengendalian Hayati.
dan Grace A. J. Rumagit. 2017. Hama-hama Serangga Tropis dan
Penerapan Fungsi Manajemen Gulma. Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Dalam Kelompok Tani Cempaka Di
Kelurahan Meras Kecamatan Thio Trifena L. M, Christy N. Mintjelungan, dan
Bunaken Kota Manado. Artikel. Agri- Bernat S. P. Hutagalung. 2018. Pola
SosioEkonomi Unsrat, ISSN 1907– Kehilangan Gigi Dan Kebutuhan

11

Singkoh & Katili. 2019. Bahaya Pestisida Sintetik……………….


jpai Volume 1 Nomor 1, [September 2019] h. 5-12 ISSN
Jurnal Perempuan dan Anak Indonesia

Perawatan Gigi Tiruan Sebagian


Lepasan Dikelurahan Meras
Kecamatan Bunaken. Artikel.
download.portalgaruda.org/article.php
?...POLA%20KEHILANGAN%20GI
GI%20DA... (Diakses tanggal 2 Maret
2018).

Untung, K. 2006. Pengantar Pengelolaan


Hama Terpadu (edisi kedua).
Penerbit Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.

12

Singkoh & Katili. 2019. Bahaya Pestisida Sintetik……………….

Anda mungkin juga menyukai