Anda di halaman 1dari 4

Diagram Ishikawa (Fishbone)

Diagram Tulang Ikan, atau Diagram Ishikawa dikembangkan pertama kali oleh Kaoru
Ishikawa. Nama “Tulang ikan” sering digunakan karena bentuk diagram ini menyerupai bagian
samping dari tulang ikan. Diagram ini digunakan untuk mendesain produk dan mencegah
terjadinya defect, dengan menganalisis dan menetapkan faktor penyebab yang paling
berpengaruh dalam terjadinya defect. Permasalahan yang akan diperbaiki diletakkan pada
“kepala ikan”, dan setiap “tulang ikan” yang terbesar dalam diagram mewakili kategori
penyebab utama. Secara umum kategori-kategori pada Diagram Tulang Ikan terdiri atas hal-hal
berikut.

1. Men/People : sumber daya manusia yang terlibat dalam proses.


2. Method: bagaimana proses dilaksanakan dan persyaratan spesifik apa saja yang
dibutuhkan untuk melaksanakan proses tersebut seperti kebijakan, prosedur, dan
peraturan perundangan.
3. Machine: seluruh peralatan, komputer, perangkat yang dibutuhkan untuk melaksanakan
proses.
4. Material: bahan mentah, bahan baku, suku cadang, alat tulis, bahan-bahan lainnya yang
digunakan sebagai input prosesuntuk membuat produk akhir.
5. Measurement: data kuantitas / kualitas kerja yang diperoleh dari proses yang digunakan
untuk mengevaluasi mutu serta teknik yang digunakan untuk mengumpulkan data.\
6. Enviroment: kondisi seperti lokasi, waktu, suhu, dan budaya dimana proses beroprasi.

Contoh gambar.

Untuk menetapkan penyebab terjadinya defec pada proses dapat menggunakan metode
brainsorming, untuk kemudian dikelompokkan sesuai dengan kategori pada “tulang ikan”.
Penyebab masalah yang lebih detail kemudian ditempatkan sebagai cabang dari “tulang ikan”
terbesar, hingga ditemukan akar masalah

Tujuan dari analisis sebab akibat menggunakan Diagram Tulang Ikan adalah sebagai
berikut.

1. Untuk mengenali penyebab penting terjadinya defect.


2. Untuk memahami semua akibat dan penyebab terjadinya defect.
3. Untuk membandingkan prosedur kerja.
4. Untuk menemukan pemecahan masalah yang tepat.
5. Untuk mengidentifikasi hal apa saja yang harus dilakukan.
6. Untuk mengembangkan proses.

Contoh penggunaan Diagram Tulang Ikan untuk identifikasi masalah akurasi Dispensing
Pump SPBU dapat dilihat pada gambar di bawah. Dari diagram tersebut selanjutnya akar
masalah ditandai dengan linkaran.

Selain mengelempokan penyebab defect menggunakan 6 kategori di atas, terdapat


kelompok kategori lain yang digunakan untuk mengelompokkan penyebab defect, dengan
menyesuaikam pada jenis industri yang dikaji. Kelompok kategori tersebut trdiri atas hal-hal
berikut.

1. Kategori 5M : digunakan untuk industri manufaktur, terdiri atas Machine, Method,


Material, Man dan Measurement.
2. Kategori 8M : digunakan untuk industri marketing , terdiri atas product, price, place,
promotion, people, process, physical Evidence., dan packaging.
3. Kategori 5S : digunakan untuk industri jasa, terdiri atas surrounding, supplier, system,
standard document skills, dan scope of work.

Judul Buku : Six Sigma Metode Pengukuran Kinerja Perusahaan Berbasis Statistik
Penulis : Arini T. Soemohadiwidjojo & Indari Mastuti
Penerbit : Raih Asa Sukses
Tahun Terbit : 2017(sama kaya refrensi si ziko)
PIECES

PIECES Framework
PIECES merupakan praktek pembelajaran terbaik dan inisiatif pengembangan yang
menyediakan suatu pendekatan untuk memahami dan meningkatkan perawatan bagi individu
dengan kebutuhan yang kompleks fisik dan kognitif serta perubahan perilaku. PIECES
memungkinkan dalam peningkatan perawatan
bersama secara berkelanjutan melalui pengembangan sumber daya manusia.
Dalam PIECES framework terdapat enam komponen yang dapat digunakan dalam
evaluasi kepuasan pengguna sistem informasi, yaitu :
1. Performance
Kehandalan suatu sistem merupakan variabel pertama dari PIECES Framework dimana
memiliki peran penting untuk melihat sejauh mana dan seberapa handal suatu sistem informasi
dalam memproses atau mengolah data untuk menghasilkan informasi dan tujuan yang
diharapkan. Terdapat dua komponen yang harus diperhatikan sebagai acuan atau pedoman dalam
mengevaluasi kinerja suatu sistem
yaitu:
a. Apakah suatu sistem dapat atau mampu mengerjakan sejumlah perintah dalam periode
waktu yang telah ditentukan dengan baik dan tanpa hambatan.
b. Sejauh mana kemampuan sebuah sistem dalam merespon suatu perintah maupun
permintaan terhadap suatu transaksi apakah cepat atau lambat.
2. Information
Informasi dan data yang disajikan ataupun dibutuhkan oleh perusahaan merupakan salah satu
faktor penting untuk kemajuan suatu perusahaan. Informasi yang dihasilkan sistem informasi
harus benar-benar memiliki nilai yang berguna untuk pengambilan keputusan oleh manajemen
perusahaan.Komponen yang diperhatikan dalam mengevaluasi sebuah sistem terkait data dan
informasi yaitu:
a. Keluaran (OutPuts), sejauh mana sebuah sistem dapat menghasilkan keluaran, terutama
dalam menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh perusahaan.
b. Masukan (Inputs), sejauh mana kehandalan sebuah sistem dalam memasukan data
kemudian data tersebut diolah untuk menjadi sebuah informasi yang berguna bagi
perusahaan.
c. Data yang disimpan (Stored Data), sejauh mana kehandalan sebuah sistem dalam
menyimpan data kedalam media penyimpanan dan dalam mengakses data tersebut.
3. Economics
Variabel economics menjadi suatu parameter apakah dengan pengorbanan perusahaan untuk
mengaplikasikan sistem informasi perpustakaan yang saat ini digunakan sepadan dengan hasil
yang diperoleh perusahaan. Dalam segi ekonomi terdapat dua komponen yang diperhatikan
dalam mengevaluasi
sebuah sistem yaitu:
a. Biaya, merupakan evaluasi terhadap sejauh mana biaya yang dikeluarkan setelah
perusahaan menggunakan atau menerapkan penggunaan sistem informasi.
b. Keuntungan, merupakan evaluasi apakah dalam penggunaan sistem informasi mampu
memberikan keuntungan kepada perusahaan agar perusahaan dapat menuju ke arah yang
lebih baik.
4. Control & Security
Sebaik-baiknya suatu sistem jika tidak disertai dengan pengendalian dan pengamanan yang
baik, akan menjadi suatu sistem yang sangat lemah sehingga pihak dari luar sistem sangat mudah
untuk masuk dan mengacaukan sistem tersebut.
Oleh karena itu perlu adanya suatu pengendalian dan poengamanan terhadap suatu sistem
informasi dengan
memperhatikan hal – hal yang terkait pengendalian dan pengamanan sistem, yaitu :
a. Pengendalian dan pengamanan terhadap sistem terlalu lemah.
b. Pengendalian dan pengamanan terhadap sistem terlalu tinggi atau kompleks.
5. Efficiency
Sistem informasi yang digunakan secara mutlak harus memiliki nilai keunggulan jika
dibandingkan dengan penggunaan sistem secara manual. Keunggulan tersebut terletak pada
tingkat keefisienan saat sistem informasi tersebut beroperasi. Acuan atau pedoman yang
digunakan dalam menganalisis dan mengevaluasi suatu sistem dilihat dari segi keefisienannya
jika dibandingkan pada saat penggunaan sistem manual, yaitu:
a. Karyawan, mesin atau komputer dalam penggunaannya membuang waktu terlalu banyak
atau pemborosan dalam penggunaan persediaan dan material perusahaan.
b. Dalam memenuhi tugas atau pekerjaan, apakah usaha yang diperlukan dalam
menjalankan kegiatan menjadi terlalu berlebihan.
c. Pemenuhan kebutuhan material secara berlebihan hanya untuk menyelesaikan suatu tugas
tertentu.
6. Service
Pelayanan terhadap konsumen sangatlah penting, pada penelitian ini yang dimaksud sebagai
konsumen adalah pengguna sistem informasi perpustakaan. Kemajuan perusahaan juga
ditentukan dari variabel ini, apakah para pengguna tersebut tertarik dan merasa puas dengan
pelayanan yang dimiliki perusahaan, sehingga memungkinkan para pengguna untuk tidak beralih
ke pesaingpesaing bisnis yang lain. Oleh karena itu diperlukan beberapa hal yang dinilai penting
dalam mempertahankan konsumen yang dimiliki perusahaan, yaitu:
a. Sistem harus dapat menghasilkan informasi yang dibutuhkan oleh pengguna dengan
akurat.
b. Hasil yang diperoleh dari sebuah sistem haruslah konsisten.
c. Informasi yang dihasilkan harus bisa diandalkan sehingga konsumen dapat mempercayai
atas informasi yang didapatkan oleh pengguna.
d. Sistem yang diterapkan atau digunakan harus mudah dipelajari, dimengerti dan mudah
untuk digunakan oleh pengguna, sehingga pengguna akan merasa nyaman dalam
menggunakan sistem informasi tersebut.
e. Sistem harus bersifat fleksibel dan kompatibel.

Anda mungkin juga menyukai