Anda di halaman 1dari 9

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH Yang Maha Esa
yang telah memberikan rahmat dan karuna-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
mekalah ini dengan judul PROMOSI KESEHATAN Makalah ini disusun dalam
rangka memenuhi tugas Program Studi Keperawatan.

Dalam menyusun makalah ini penulis banyak memperoleh bantuan dari


berbagai internet. Oleh karena itu, penulis menyadari bahwa dalam menyusun
makalah ini masih jauh dari sempurna untuk itu penulis mengaharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk saya
maupun semuanya.

1
DAFTAR ISI
Kata pengantar .......................................................................................................1

Daftar isi ................................................................................................................2

Bab I Pendahuluan..................................................................................................3

1. Latar belakang biografi dari tokoh keperawatan..............................................3

Bab II Teori Keperawatan.......................................................................................4

1) Gambaran umum teori......................................................................................4


2) Konsep utama keperawatan menurut teori/tokoh tersebut...............................4
3) Asumsi..............................................................................................................4
4) Analisis teori (kelebihan dan keterbatasan dari teori tersebut).........................5

Bab III Kesimpulan dan penutup............................................................................8

Daftar pustaka.........................................................................................................9

2
Bab I
Pendahuluan

A. Latar belakang biografi dari tokoh keperawatan Nola J. Pander


Nola J. Pender pertama bertemu dengan perawat profesional saat ia berusia 7 tahun
ketika ia melihat perawat memberikan asuhan keperawatan kepada bibinya yang dirawat
dirumah sakit, pengalaman mellihat perawat memberikan asuhan keperawatan kepada
bibinya membuat ia memiliki keinginan untuk menjadi seorang perawat ( pender, personal
communication, may, 6, 2004 ). Pengalaman dan pendidikan menanamkan keinginannya
untuk peduli dengan orang lain dan mempengaruhi kepercayaannya bahwa tujuan dari
seorang perawat adalah membantu orang lain. Pender berkontribusi dalam pengetahuan
perawat mengenai promosi kesehatan melalui penelitian, pengajaran, presentasi dan
tulisannya ( Alligood and Tomey,2010).
Pender lahir pada 16 agustus 1941 di Lansing Mighican, ia adlah anak tunggal dari Latar
belakang pender dalam keperawatan, perkembangan manusia, pengalaman psikologis, dan
pendidikannya membawanya untuk menggunakan perspektif keperawatan yang holistik,
psikologikal, dan teori pembelajaran sebagai pondasi Health Promotion Model (HPM), HPM
terintegrasi dalam beberapa kontruksi. Central dari HPM adalah teori pembelajaran sosial
oleh Albert Bandura (1977), yang menyatakan pentingnya proses kognitif dan merubah
perilaku. Teori pembelajaran sosial berubah nama menjadi teori sosial kognitif, yang
mencakup kepercayaan diri, hubungan diri, evaluasi diri dan keefektifan diri. Keefektifan diri
adalah pusat dalam membangun Health Promotion Model (Pender, 1966; Pender Murdaugh
and parsons, 2002) dan dilanjutkan model nilai harapan dalam motivasi manusia yang
dijelaskan oleh Feather (1982) menjelaskan bahwa perilaku adalah rasional dan ekonomis
yang sangat penting dalam perkembangan model.
Kedua orangtuanya yang mendukung pendidikannya, keluarga mendukungnya untuk menjadi
perawat yang teregistrasi di sekolah perawat di West Suburban hospital in Oak Park Illinois.
Pender menematkan Diploma III keperawatan pada tahun 1962 dan mulai bekerja di unit
medikal bedah dan selanjutnya di unit pediatrik di Michigan Hospital.
Pada tahun 1964 Pender menyelesaikan program S.1 di Universitas Michigan. Selanjutnya
ditahun 1960 han mengubah jurusannya dari dan memperoleh masternya. Dia menyelesaikan
master dari pertumbuhan dan perkembangan manusia di Michigan State University ditahun
1965. The M.A dalam pertumbuhan dan perkembangan manusia mempengaruhi
ketertarikannya dalam kesehatan manusia, kemudian Pender menyelesaikan PhD-nya
psikologi dan pendidikan ditahun 1969 di Northwestern University.
3
Bab II

Teori keperawatan

1) Gambaran umum teori

Promosi keperawatan di devinisikan sebagai perilaku di motivasi keperawatan oleh


keinginan untuk meningkatkan kesejahteraan kesehatan manusia. Perilaku sehat bersifat
rasional dan ekonomis. Perlindungan kesehatan atau pencegahan penyakit di gambarkan
sebagai keinginan perilaku termotivasi untuk secara aktif menghindari penyakit mendeteksi
lebih dini atau mempertahankan berfungsi dealam batasan penyakit layanan promosi
kesehatan sangat penting untuk meningkatkan kesehatan populasi di mana-mana. Perlu di
catat bahwa orang dari segala usia bisa mendapatkan keuntungan dari promosi kesehatan,
yang harus di sampaikan di mana orang menghabiskan banyak waktu mereka. perawat dapat
mengembangkan dan melaksanakan intervensi promosi kesehatan kepada individu, kelompok
dan keluarga di sekolah. Perawat harus bekerja ke arah pemberdayaan untuk perawatan diri
dan meningkatkan kapasitas klien untuk perawatan diri melalui pendidikan dan
pengembangan.

2) Konsep Utama Keperawatan Menurut Pender


Asumsi merefleksikan pandangan ilmu perilaku dan menekankan peran aktif pasien dalam
mengatur perilaku sehatnya dengan memodifikasi lingkungan. Dibuku ketiganya Health
Promotion in Nursing Practice.
Pender (1996) menyatakan asumsi utama HPM adalah manusia, lingkungan, dan kesehatan
yaitu sebagai berikut :
a. Manusia mencoba menciptakan kondisi kehidupannya melalui apa yang bisa
mereka nyatakan dalam kesehatan mereka yang potensial.
b. Manusia memiliki kapasitas untuk merefleksikan kesadaran diri, termasuk
penilaian mereka terhadap kemampuan yang dimiliki.
c. Pertumbuhan nilai manusia diperlihatkan sebagai bentuk positif dan usaha
untuk mencapai keseimbangan personal yang dapat diterima antara perubahan dan
stabilitas.
d. Individu mengusahakan pengaturan yang efektif terhadap perilakunya.
e. Individual secara kompleksitas biopsikososial berinteraksi dengan lingkungan,
perubahan lingkungan yang progresif akan terjadi sepanjang masa.
f. Rekonfigurasi yang dimulai oleh diri sendiri merupakan pola interaktif antara
manusia dan lingkungan sangat esensial untuk perubahan perilaku.

4
3) Analisis Teori

 Clarity (kejelasan)
Definisi konsep menjelaskan kejelasan dan mengarahkan agar dimengerti dengan baik
fenomena perilaku kesehatan yang kompleks, diagram visual diilustrasikan dengan
hubungan yang jelas namun kerangka konsep telah dibuat dengan menampilkan semua
konsep-konsep tetapi keterkaitan antar konsep terbatas dari diagram hanya mengaitkan
beberapa konsep padahal ada beberapa konsep yang saling terkait namun tidak dikaitkan,
contohnya pengaruh interpersonal tidak dikaitkan dengan manfaat tindakan yang
dirasakan, rintangan untuk melakukan tindakan , kemampuan diri dan efek dari tindakan
yang dirasakan. Hubungan antara konsep-konsep dengan maksud menguraikan teori
sudah jelas, asumsi-asumsi sudah dinyatakan secara jelas dan konsisten sesuai dengan
tajuan dari teori, susunan logis dari konsep telah dinyatakan secara terstruktur.

 Simplicity (kesederhanaan)
The HPM mudah dimengerti, masing-masing faktor dihubungkan secara logis dan
hubungannya diklarifikasikan dalam pernyataan teori yang tepat, faktor-faktor yang
berpengaruh secara langsung dan tidak langsung sangat jelas di diagram visual yang
5
memperlihatkan hubungannya, faktor-faktor terlihat bebas tetapi susunannya memberi
pengaruh yang mudah dipahami, dengan demikian menampilkan diagram untuk
menjelaskan hubungan antar konsep merupakan bentuk sederhana dari HPM, karena teori
yang bermanfaat menyediakan pemahaman yang mendalam, teori yang baik adalah
“singkat tetapi lengkap”.

 Generality (generalisasi/keumuman)
Cakupan dari model ini adalah middle range, ini sangat general untuk populasi
dewasa, riset yang digunakan untuk memperoleh model berdasarkan laki-
laki,perempuan,tua,muda,sehat,dan sakit.

 Empirical Precision (presisi empiris)


Pender dan yang lainnya telah mendukung model melalui uji coba empiris seperti
kerangka untuk menjelaskan promosi kesehatan, profil gaya hidup meningkatkan status
kesehatan adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengkaji perilaku promosi
kesehatan. Model selanjutnya berkembang melalui program perencanaan riset khususnya
studi intervensi, perbaikan model lebih lanjut. Fokus penelitian berlanjut berdasarkan
bukti dan strategi-strategi promosi kesehatan yang efektif yang melayani individu dalam
konten komunitas, instrumen yang ada dapat menjadi akses untuk menghubungkan
indikator empiris untuk pengujian dan penggunaan teori untuk menjelaskan aspek praktis
dari teori. Teori HPM memiliki akses untuk sebagai indikator empiris agar konsep dapat
diidentifikasidan untuk dikembangkan sehingga tujuan teori dapat diperoleh. HPM
memiliki menyediakan pengembangan instrumen yaitu HPHP dan EBBS yang berguna
untuk mengukur gaya hidup untuk meningkatkan status kesehatan.
e. Derivable Consequence (komsekuensi yang didapat)
Pender mengidentifikasi promosi kesehatan sebagai tujuan pada abad ke 20, hanya
sebagai pencegahan penyakit adalah tugas dari abad ke-20. Model menjelaskan
interaksi antara perawat dan kostumer ketika mempertimbangkan lingkungan
dalam promosi kesehatan. Pender merespon politikus, sosialis, dan lingkungan
pribadi diwaktunya untuk mengklarifikasi peran perawat dalam pelayanan-
pelayanan promosi kesehatan yang dilaksanakan, model mengembangkan
pemikiran mengenai kesempatan-kesempatan kedepan dan mempengaruhi
pemakaian perkembangan-perkembangan teknologi seperti pencatatan kesehatan
elektronik sebagai upaya atau alat mencegah dan meningkatkan status kesehatan,
selain itu manfaat pentingnya HPM dalam bidang keperawatan adalah
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan pasien terkait dengan konsep-konsep yang

6
ada pada HPM baik dari aspek karakteristik individual dan pengalaman, perilaku
kognitif yang spesifik dan pengaruh-pengaruhnya bila ada kesenjangan maka
asuhan keperawatan dapat dilakukan tentunya dalam perspektif intervensi
keperawatan sehingga tercapai tujuan perilaku untuk meningkatkan dan
mempertahankan status kesehatan yang optimal.

Tabel Kekurangan dan Kelebihan Teori Nola Pender

Kelebihan keterbatasan
Kerangka konsep telah dibuat dengan Definisi konsep menjelaskan kejelasan dan
1 menampilkan semua konsep tetapi mengrahkan pengertian fenomena perilaku
keterkaitan antar konsep terbatas kesehatan yang kompleks, diagram visual
diilustrasikan dengan hubungan yang jelas
jelas

BAB. III
PENUTUP
Kesimpulan

7
kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang
diupayakan oleh pemerintah. pokok pembangunan kesehatan adalah peningkatan kemampuan
masyarakat untuk hidup sehat dan mengatasi sendiri masalah kesehatan sederhana terutama
melalui upaya peningkatan, pencegahan dan penyembuhan Terjadinya pergeseran paradigma
dalam pemberian pelayanan kesehatan dari model medikal yang menitik beratkan pada
pelayanan pada diagnosis dan pengobatan ke paradigma sehat yang lebih holistik yang
melihat penyakit dan gejala sebagai informasi dan bukan sebagai fokus pelayanan (Cohen,
1996). Perubahan paradigma ini menempatkan perawat pada posisi kunci dalam peran dan
fungsinya. Hampir semua pelayanan promosi kesehatan dan pencegahan penyakit baik di
rumah sakit maupun tatanan pelayanan kesehatan yang lain dilakukan oleh perawat

DAFTAR PUSTAKA

Asmadi. 2008. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC


Blais, kathleen koening dkk. 2006. Praktik keperawatan profesional. Jakarta : Kedokteran
ECG
Basford, lynn dkk. 2006. Teori dan praktik keperawatan. Jakarta : Kedokteran ECG
Bermeb, audrey dkk. 2008. Fundamental of nursing. New Jersey : Pearson education
Kasron, Sahran dan Ohorella B Usman. 2016.Teori Keperawatan dan Tokohnya. Jakarta: CV. Trans
Info Medika

8
9

Anda mungkin juga menyukai