PROPOSAL
diajukan untuk memenuhi tugas matakuliah Metodologi Penelitian Kualitatif yang dibina oleh
Dr. Sueb M.Kes
OLEH
NINDIANA CHOIRUNISA’
NIM 190341764436
1. PENDAHULUAN
Permasalahan lingkungan menjadi salah satu hal utama dan paling diperhatikan dalam
beberapa tahun ini. Setiap elemen masyarakat mulai menyadari bahwa bumi memang tidak sedang
dalam keadaan baik, sehingga harus melakukan tindakan untuk menyelamatkan Bumi. Salah satu
permasalahan yang saat ini sedang marak menjadi perbincangan publik yaitu isu pemanasan global
dan perubahan iklim. Adanya perubahan tersebut bukan lagi sekedar permasalahan sederhana, tetapi
sudah merupakan permasalahan global yang sedang dialami tidak hanya oleh manusia namun
seluruh makhluk hidup di Bumi. Beberapa peneliti telah menunjukkan adanya peningkatan yang tak
terbatas pada kadar gas rumah kaca seperti CO2 di atmosfer. Berbagai usaha telah dilakukan untuk
mengatasi berbagai permasalahan lingkungan, salah satu usaha yang dilakukan di lingkungan
kampus, yaitu penerapan konsep green campus. Lingkungan kampus dinilai sebagai salah
satu tempat yang berpotensi memberikan dampak lingkungan yang besar, sehingga dapat
membantu mengurangi masalah lingkungan yang semakin merugikan bumi.
Kampus atau Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
Pendidikan Tinggi dengan salah satu tujuannya untuk mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa [1]. Perguruan Tinggi dalam pelaksanaannya menganut basis Tridharma sesuai dengan
potensi unggulan daerah untuk mendukung kebutuhan pembangunan nasional [2]. Salah satu bentuk
pembangunan nasional yang dapat dibangun di lingkungan kampus yaitu berupa pemanfaatan
sumberdaya alam secara optimal dan melestarikannya untuk kebutuhan saat ini dan masa
mendatang. Hal tersebut sesuai dengan program dari PBB bahwa pada tahun 2005-2014 telah
dicanangkan adanya ”the Decade of Education for Sustainable Development”, yaitu pembangunan
berkelanjutan dan terus berkembang untuk meningkatkan kualitas hidup setiap orang, termasuk
generasi masa depan, melalui penyelarasan pertumbuhan ekonomi, pembangunan sosial dan
perlindungan lingkungan ke dalam semua aspek pendidikan [3]. Pemilihan aspek pendidikan
dianggap sebagai langkah awal dari adanya sebuah perubahan, karena pendidikan adalah motor
untuk perubahan [4].
Pendidikan untuk pembangunan berkelanjutan akan berperan dalam menghadapi tantangan
masa kini dan masa depan yang akan dihadapi baik untuk generasi muda maupun masyarakat secara
luas [5]. Sehingga, prinsip keberlanjutan dan pengembangan keberlanjutan merupakan poin utama
dalam pengembangan kebijakan dan kegiatan lembaga pendidikan tinggi, baik untuk mengevaluasi
dampaknya terhadap lingkungan maupun perannya dalam masyarakat [6]. Salah satu program
pengembangan berkelanjutan yang dapat diterapkan di lingkungan kampus yaitu green campus.
Green campus merupakan pengembangan kampus yang berwawasan lingkungan, yang
diwujudkan dengan cara pengintegrasian ilmu lingkungan ke dalam kebijakan, manajemen dan
kegiatan tridharma perguruan tinggi [7].
Program green campus merupakan salah satu gerakan kampus untuk peduli dan berbudaya
lingkungan serta telah melakukan pengelolaan lingkungan secara sistematis yang telah dilakukan di
berbagai kampus baik di negara maju maupun negara berkembang [8]. Pemerintah Indonesia sendiri
telah menetapkan lima kampus sebagai kampus percontohan untuk program green campus [7].
Keberadaan program green campus diharapkan dapat menciptakan kesadaran serta kepedulian
masyarakat kampus untuk turut serta berpartisipasi dan bertanggung jawab dalam mewujudkan
kelestarian serta keberlanjutan sumberdaya lingkungan [3]. Implementasi program green campus di
Indonesia tidaklah mudah, manajemen kampus hingga mahasiswa perlu bekerja sama dalam
mewujudkan program tersebut. Sehingga, terdapat standar pemeringkatan perguruan tinggi pertama
di dunia yaitu UI Greenmetric yang basis penilaian utamanya adalah komitmen perguruan tinggi
dalam pengelolaan lingkungan hidup kampus [4]. Beberapa kriteria penilaian UI Greenmetric
meliputi: i) Setting and Infrastructure (SI); ii) Energy and Climate Change (EC); iii) Waste (WS);
iv) Water; v) Transportation; dan vi) Education [8].
Untuk mewujudkan lingkungan kampus dengan prinsip green campus dan memenuhi
standar penilaian UI Greenmetric, maka semua warga kampus harus berperan dalam mewujudkan
pembangunan yang keberlanjutan dan sesuai dengan etika lingkungan. Secara umum, peranan
(role) merupakan aspek dinamis dari kedudukan (status) [9]. Seorang melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka hal itu berarti dia menjalankan suatu peran. Hal
itu sekaligus berarti bahwa peranan menentukan apa yang diperbuatnya bagi masyarakat serta
kesempatan apa yang diberikan masyarakat kepadanya.
Peranan atau role memiliki beberapa bagian, meliputi: 1) Peranan nyata (Anacted Role)
yaitu suatu cara yang betul-betul dijalankan seseorang dalam menjalankan suatu peranan, 2)
Peranan yang dianjurkan (Prescribed Role) adalah cara yang diharapkan masyarakat dari kita dalam
menjalankan peranan tertentu. 3) Konflik peranan (Role Conflict) adalah suatu kondisi yang
dialami seseorang yang menduduki suatu status atau lebih yang menuntut harapan dan tujuan
peranan yang saling bertentangan satu sama lain, 4) Kesenjangan Peranan (Role Distance) adalah
pelaksanaan peranan secara emosional, 5) Kegagalan Peran (Role Failure) adalah kagagalan
seseorang dalam menjalankan peranan tertentu, 6) Model peranan (Role Model) adalah
seseorang yang tingkah lakunya kita contoh, tiru, diikuti, 7) Rangkaian atau lingkup peranan
(Role Set) adalah hubungan seseorang dengan individu lainnya pada saat dia sedang menjalankan
perannya, dan 8) Ketegangan peranan (Role Strain) adalah kondisi yang timbul bila seseorang
mengalami kesulitan dalam memenuhi harapan atau tujuan peranan yang dijalankan
dikarenakan adanya ketidakserasiaan yang bertentangan satu sama lain. Berbagai jenis peranan ini
akan tampak dan terlaksana sesuai dengan kondisi maupun peraturan yang berlaku di suatu lembaga
[10].
Analisis terhadap perilaku peranan dapat dilakukan melalui tiga pendekatan, yaitu: (1)
ketentuan peranan, adalah pernyataan formal dan terbuka tentang perilaku yang harus ditampilkan
oleh seseorang dalam membawa perannya, (2) gambaran peranan, yaitu suatu gambaran tentang
perilaku yang secara aktual ditampilkan seseorang dalam membawakan perannya, dan (3)
harapan peranan, adalah harapan orang-orang terhadap perilaku yang ditampilkan seseorang
dalam menampilkan peranannya [11]. Adapun beberapa komponen yang memiliki berbagai peran di
lingkungan kampus sering dikenal dengan istilah warga kampus. Warga kampus yang terdiri dari
dosen, mahasiswa, staf administrasi, laboran, maupun petugas kebersihan hendaknya selain
memahami juga menerapkan etika lingkungan disetiap kondisi.
Secara teoretis, etika sekurang-kurangnya mengandung dua arti, yakni i) sebagai ilmu, dan
ii) sebagai pedoman baik buruknya perilaku [12], sedangkan lingkungan merupakan segala sesuatu
yang ada di sekitar manusia yang mempengaruhi kelangsungan kehidupan kesejahteraan manusia
dan makhluk hidup lain baik secara langsung maupun secara tidak langsung [13]. Berdasarkan
kedua konsep tersebut, dapat dikatakan bahwa etika lingkungan merupakan pedoman bagi manusia
dalam bergaul dengan sekitarnya baik berupa makhluk hidup maupun benda tidak hidup. Etika
lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut lingkungan dipertimbangkan secara
cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap terjaga. Etika lingkungan dapat diamati melalui
perilaku atau kebiasaaan dari seorang individu [12].
Secara filosofis, terdapat tiga aliran tentang etika lingkungan yaitu teori antroposentrisme,
biosentrisme dan ekosentrisme [14]. Ketiga teori ini memiliki cara pandang yang berbeda tentang
manusia dan alam, serta hubungan manusia dengan alam. Antroposentrisme memaparkan bahwa
hanya manusia yang berhak mendapat pertimbangan moral sedangkan makhluk lainnya hanya
digunakan sebagai sarana dalam pencapaian berbagai macam tujuan manusia [11,14].
Sedangkan dua aliran lain menyatakan hal yang berlainan, etika biosentrisme memiliki pandangan
bahwa setiap kehidupan dan makhluk hidup mempunyai nilai dan berharga pada dirinya sendiri
[11,12,14]. Lebih luas, etika ekosentrisme menyatakan bahwa perjuangan penyelamatan dan
kepedulian terhadap lingkungan alam tidak hanya mengutamakan penghormatan atas spesies
(makhluk hidup saja), melainkan perhatian setara atas seluruh kehidupan [11,13,14]. Artinya
etika ini berlaku pada keseluruhan komponen lingkungan, seluruh komunitas ekologis, baik
yang hidup maupun mati. Ekosentrisme atau The Deep Ecology bertindak dalam dua ranah,
yakni ranah praktis dan ranah filosofis, pada ranah praktis manusia “hidup dalam tempat tinggal’
dengan entropi dan gaya hidup yang sangat sedikit [14]. Sedangkan dalam ranah filosofis, the
deep ecology bisa disebut sebagai ecosophy yaitu kearifan yang mengatur kehidupan selaras
dengan alam sebagai rumah tangga dalam arti luas [11,12]. Adapun beberapa prinsip dari etika
lingkungan meliputi: hormat terhadap alam, tanggung jawab, solidaritas kosmis, kasih sayang dan
kepedulian terhadap alam, tidak merugikan, hidup sederhana dan selaras dengan alam, keadilan,
demokrasi, dan integritas moral [12].
Berkaitan dengan terciptanya green campus yang berkelanjutan tentu warga kampus harus
saling bekerjasama dalam menjaga lingkungan sesuai prinsip ekosentris, sehingga pada penelitian
ini akan dibahas mengenai peranan warga kampus khususnya warga biologi dalam penerapan etika
lingkungan untuk mewujudkan green campus.
2. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana peranan warga Biologi dalam penerapan etika lingkungan untuk mewujudkan
green campus?
b. Apa faktor yang mempengaruhi peranan warga Biologi dalam penerapan etika lingkungan
untuk mewujudkan green campus?
3. TUJUAN
a. Untuk mengetahui peranan warga Biologi dalam penerapan etika lingkungan dalam
mewujudkan green campus
b. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi peranan warga Biologi dalam penerapan etika
lingkungan untuk mewujudkan green campus?
4. METODE PENELITIAN
4.1 Jenis Penelitian
Penelitian ini termasuk pada penelitian deskriptif kualitatif.
4.2 Lokasi
Penelitian ini dilakukan di lingkungan gedung O5 Biologi FMIPA Universitas Negeri Malang
4.3 Waktu
Penelitian ini dilakukan selama 2 bulan mulai dari bulan Oktober hingga bulan November
4.4 Populasi
Populasi pada penelitian ini meliputi seluruh warga Biologi mulai dari dosen, staf administrasi,
laboran, petugas kebersihan dan mahasiswa.
4.5 Sampel
Sampel pada penelitian ini berjumlah 60 orang yang meliputi 5 orang dosen, 1 orang staf
administrasi, 3 orang laboran, 1 orang petugas kebersihan dan 50 orang mahasiswa.
DAFTAR RUJUKAN
[1] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi.
(Online). http://sumberdaya.ristekdikti.go.id/wp-content/uploads/2016/02/uu-nomor-12-
tahun-2012-ttg-pendidikan-tinggi.pdf. diakses 5 September 2019.
[2] Rahadian, D. 2018. Pergeseran Paradigma Pembelajaran Pada Pendidikan Tinggi. Jurnal
Pendidikan, 1(2): 1-7
[3] UNESCO. UN Decade of Education for Sustainable Development. 2005. France: UNESCO .
[4] Sriyono. 2011. The Application of Green Campus For My City as a Contextual Learning
Model in The Eyes of Education Environment (PLH) to Increase The Affect of Students a
Fiscal Geography of Environmental Education to Achieve Natural Conservation Education.
Geography journal. 8(1): 1-10.
[5] Listiawati, N. 2013. Pelaksanaan Pendidikan Untuk Pembangunan Berkelanjutan Oleh
Beberapa Lembaga. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, 19(3): 430-450.
[6] Buana, R.P., Wimala, M., Evelina, R. 2018. Pengembangan Indikator Peran Serta Pihak
Manajemen Perguruan Tinggi dalam Penerapan Konsep Green Campus. Jurnal Online
Institut Teknologi Nasional. 2(4): 1-12.
[7] Mahendra, Saam, Z., Nasution, S. 2017. Implementation of Green Campus Concept in
College High Riau University. Journal of Environmental Science. 11(2): 164-178.
[8] Ragazzi, M. & Ghidini, F. 2017. Environmental Sustainability of Universities: Critical
Analysis of a Green Ranking. Energy Procedia. 119 (1): 111-120.
[9] Wimala, M., Akmalah, E., Irawati, I., Sururi, M., R. 2016. Overcoming the Obstacles to Green
Campus Implementation in Indonesia. International Scholarly and Scientific Research &
Innovation. 10(10): 1360-1365
[10] Gu, Y., Wang, H., Robinson, Z., P., Wang, X., Wu, J., Li. X., Xu, J., Li. 2018. Environmental
Footprint Assessment of Green Campus From a Food-Water-Energy Nexus Perspective.
Energy Procedia. 152 (4): 240-246.
[11] Nurkamilah, C. 2018. Etika Lingkungan dan Implementasinya dalam Pemeliharaan
Lingkungan Alam Pada Masyarakat Kampung Naga. Jurnal Studi Agama-agama dan Lintas
Budaya, 2(2): 136-148
[12] Hudha, A., M., Husamah, Rahardjanto, A. 2019. Etika Lingkungan (Teori dan Praktik
Pembelajarannya). Malang: UMM Press.
[13] Ariwidodo, E. 2014. Relevance of Community Knowledge about the Environment and
Environmental Ethics with its Participation in Environmental Conservation. Environmental
Journal. 11(1): 1-20.
[14] Keraf, S. 2002. Etika Lingkungan: Jakarta: Kompas
[15] Sugiyono. 2017. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
[16] Miles, M, B. Huberman, A, M. & Saldana, J. 2014. Qualitative Data Analysis, A Method
Sourcebook. USA: Sage
[17] Kruck, S., E. 2012. Students’ Responses to Ethical Dilemmas in an Academic Setting and in
the Work Place. Information Systems Education Journal. 10(4):4-13.
[18] Ciesielska, M., Katarzyna, W., Boström, & Öhlander, M. 2018. Observation Methods.
Qualitative Methodologies in Organization Studies. https://doi.org/10.1007/978-3-319-65442-
3_
Lampiran 1. Instrumen Pengumpulan Data
1) Bagaimana langkah nyata yang pernah saudara lakukan sebagai upaya untuk hormat terhadap
alam?
2) Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah anda peroleh selama menjadi warga
Biologi, bagaimanakah pengelolaan sampah yang ada di lingkungan Biologi?
3) Bagaimanakah cara saudara menunjukkan sikap hormat terhadap lingkungan secara khusu yang
berkaitan dengan pengelolaan sampah yang ada di lingkungan Biologi?
4) Menurut pandangan saudara, apakah infrastruktur dan manajemen yang ada di Biologi sudah
menerapkan prinsip bertanggung jawab terhadap lingkungan?
5) Bagaimanakah sikap saudara untuk menunjukkan rasa tanggung jawab terhadap pengelolaan
berbagai infrastruktur maupun pengaturan yang ada di lingkungan Biologi?
6) melakukan tebang pilih pohon, tidak mengeksploitasi sumber daya alam(SDA) secara
berlebihan, serta memberikan sanksi yang tegas kepada pelaku yang merusak alam, seperti
menebang pohon secara sembarangan.
7) Bagaimanakah cara saudara untuk menunjukkan sikap keseimbangan kosmis terhadap
penggunaan energi yang ada di lingkungan kampus?
8) Bagaimanakah sikap yang telah saudara lakukan dalam penggunaan energi di lingkungan
kampus?
9) Bagaimanakah sikap yang telah saudara tunjukkan untuk memelihara keseimbangan kosmis
dalam upaya mencegah perubahan iklim?
10) Seberapa sering saudara melakukan berbagai sikap keseimbangan kosmis dalam upaya
mencegah perubahan iklim?
11) Mengapa anda melakukan sikap tersebut untuk memlihara keseimbangan kosmis dalam upaya
mencegah perubahan iklim?
12) Apakah saudara telah menerapkan sikap hidup sederhana dan selaras dengan terhadap
penggunaan transportasi di Lingkungan Kampus?
13) Bagaimana tanggapan anda mengenai penggunaan transportasi di Lingkungan Kampus yang
sederhana namun selaras dengan alam?
14) Bagaimanakah sikap kasih sayang yang telah saudara lakukan untuk memelihara keberlanjutan
sumberdaya air di lingkungan Kampus?
15) Bagaimanakah sikap peduli terhadap lingkungan yang telah saudara lakukan untuk memelihara
keberlanjutan sumberdaya air di lingkungan Kampus?
16) Bagaimanakah sikap yang anda lakukan untuk memanfaatkan energi yang ada di Kampus agar
tidak merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain?
17) Bagaimanakah sikap yang anda lakukan untuk memanfaatkan fasilitas yang ada di Kampus
agar tidak merugikan baik bagi diri sendiri maupun orang lain?
18) Bagaimana sikap keadilan yang telah saudara lakukan dalam memanfaatkan transportasi di
Lingkungan Kampus?
19) Apakah Kampus telah menyediakan pendidikan baik secara formal maupun non formal yang
demokratis bagi warga kampus?
20) Apakah berbagai peraturan di lingkungan Kampus telah memenuhi integritas moral dalam
menjaga keberlanjutan lingkungan?
Tanggal :
Lokasi :
Observer :
Subyek Observasi :