Anda di halaman 1dari 7

Pengembangan Media Pembelajaran Blog Berorientasi Literasi Sains

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BLOG BERORIENTASI LITERASI SAINS PADA


SUB MATERI PERPINDAHAN KALOR

Ovita Tri Pravitasari(1), Wahono Widodo(2), Tarzan Purnomo(3)


(1)
Mahasiswa Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, ovitatripravitasari@gmail.com
(2)
Dosen Program Studi Pendidikan IPA, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, wahonow@gmail.com
(3)
Dosen Jurusan Biologi, FMIPA, Universitas Negeri Surabaya, tarzan_unesa@yahoo.co.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kelayakan media pembelajaran blog berorientasi literasi
sains pada materi perpindahan kalor, peningkatan literasi sains, dan respon siswa. Jenis penelitian ini
adalah pengembangan yang mengacu pada model desain instruksional 4-D yang dikemukakan oleh
Thiagarajan. Sasaran yang digunakan adalah siswa kelas VII-B SMPN 22 Surabaya berjumlah 16 siswa.
Instrumen yang digunakan meliputi lembar telaah, lembar validasi, lembar angket respon siswa, dan soal
tes literasi sains. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran blog yang telah
dikembangkan dinyatakan layak berdasarkan penilaian kriteria isi dan tujuan sebesar 91,67%, kriteria
bahasa mendapatkan persentase sebesar 93,33%, kriteria penyajian mendapatkan persentase sebesar
92,71%, kriteria akses blog mendapatkan persentase sebesar 95,83%, kriteria interaksi dalam blog
mendapatkan persentase sebesar 100% dan kategori literasi sains mendapatkan persentase sebesar
93,06%. Media pembelajaran blog yang dikembangkan telah mendapatkan respon positif siswa
berdasarkan kriteria tampilan blog,kriteria kebahasaan blog, kriteria penyajian blog, kriteria isi blog, dan
kriteria akses blog,berturut-turut adalah 90,63%; 96,88%; 87,50%; 96,88% dan 100% dengan kategori
sangat baik.Perkembangan kemampuan literasi sains siswa setelah kegiatan pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran blog berorientasi literasi sains mengalami peningkatan dengan N-Gain
sebesar 0,39. Rata-rata skor yang diperoleh siswa pada kegiatan pretest adalah 30 dan berada pada level
2, sedangkan rata-rata skor yang diperoleh siswa pada kegiatan postest adalah 57,25 dan berada pada
level 4. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran blog yang telah dikembangkan
dapat meningkatkan literasi sains siswa dan layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Kata kunci: Media pembelajaran blog, literasi sains

Abstract
This research aimed to describe the feasibility blog media learning oriented scientific literacy in the heat
transfer suptopic, increase science literacy and student response. This type of research is the development
which refers to the model of instructional design 4-D proposed by Thiagarajan. Targets were used
students of classVII-B SMPN 22 Surabaya with 16 students. Instruments used include research sheet,
validation sheet, student questionnaire responses sheet, and science literacy questions test.The results is
blog media learning that has been developed declared feasible based assessment of content and aim
criteria 91.67%,the language criteria is 93.33% percentage, presenting criteria is 92.71% percentage,
blog access criteria is 95.83% percentage, interaction in blog is 100%percentage and the categories of
science literacy 93.06% percentage.Developed blog media learning has received positive responses of
students based on criteria blog, blog language criteria, presenting blog criteria, blog content criteria,
and access to blog criteria, respectively is90.63%; 96.88%; 87.50%; 96.88% and 100% with very good
category.The development of students' science literacy skills after learning activities using blog media
learning oriented scientific literacy increased with N-Gain of 0.39. The average scores obtained by
students in activities pre-test is 30 and at level 2, while the average scores obtained by students at post-
test activities are 57.25 at level 4. It can be concluded that the blog media learning that has been
developed can improve the scientific literacy of students and feasible for use in the process learning.
Keywords: blog media learning scientific literacy.

1
(life long education), November 2014, guru
PENDAHULUAN Mitarlis (2009) termasuk membekali mengalami kesulitan
Dunia pendidikan menyatakan bahwa peserta didik untuk belajar untuk memadukan materi
selalu menghendaki pembelajaran IPA terpadu di sekolah yang lebih IPA pada saat kegiatan
adanya perbaikan dari merupakan pembelajaran lanjut. Kedua, kompetensi pembelajaran, sehingga
waktu ke waktu seiring bermakna yang untuk menggunakan siswa belum bisa
dengan perkembangan dan memungkinkan siswa pengetahuan yang memahami konsep-konsep
kemajuan ilmu menerapkan konsep- dimilikinya untuk yang terkait antar materi
pengetahuan dan konsep sains dan berfikir memenuhi kebutuhan IPA dari satu konteks ke
teknologi. Untuk itu tinggi (HOTS – High hidupnya yang konteks lainnya. Keadaan
peningkatan mutu sumber Order Thinking Skills) dipengaruhi oleh ini menyebabkan siswa
daya manusia perlu yang meliputi sikap, perkembangan sains dan hanya pandai menghafal
dilakukan dalam rangka proses, produk dan teknologi. tetapi kurang terampil
mengatasi ketertinggalan aplikasi. Hal tersebut Kemampuan literasi dalam mengaplikasikan
di segala aspek kehidupan sejalan dengan komponen- sains siswa Indonesia pengetahuannya. Hal
dan menyesuaikannya komponen literasi sains. dapat dilihat dari hasil tersebut dapat ditunjukkan
dengan perubahan global Literasi sains menurut pengukuran pada siswa ketika bertanya kepada
serta perkembangan ilmu Programme for berusia 15 tahun yang siswa, akan tetapi siswa
pengetahuan dan International Student berada pada akhir jenjang tidak dapat mengingat
teknologi. Untuk Assesment (PISA) pendidikan Sekolah materi tersebut. Fakta
mengatasi hal tersebut diartikan sebagai Menengah Pertama (SMP) tersebut menujukkan
pemerintah telah kemampuan menggunakan yang dilakukan secara bahwa pengetahuan sains
melakukan berbagai pengetahuan sains, berkala oleh Programme siswa sangat terbatas,
upaya, salah satu mengidentifikasi for International Student sehingga siswa belum
diantaranya adalah dengan pertanyaan, dan menarik Assesment (PISA). Hasil mampu menghubungkan
menyempurnakan kesimpulan berdasarkan Programme for antara pengetahuan baru
kurikulum pendidikan. bukti-bukti, dalam rangka International Student dengan pengetahuan yang
Seperti yang terjadi 10 memahami serta membuat Assesment (PISA) pada telah dimiliki sebelumnya
tahun terakhir, yaitu keputusan berkenaan tahun 2012 menunjukkan yang berakibat
bermula dari berlakunya dengan alam dan bahwa literasi sains siswa pembelajaran masih
kurikulum 2004 perubahan yang dilakukan Indonesia menempati kurang bermakna bagi
(Kurikulum Berbasis terhadap alam melalui peringkat ke-64 dari 65 siswa. Pembelajaran IPA
Kompetensi), tidak lama aktivitas manusia (OECD, negara peserta dengan yang dilakukan
kemudian pemerintah 2009). Definisi literasi skor rata-rata 382 (OECD, seharusnya dapat
menerapkan Kurikulum sains ini memandang 2012). Perolehan skor membuat hubungan yang
Tingkat Satuan Pendidikan literasi sains bersifat yang rendah menunjukkan bermakna antara
(KTSP), selanjutnya multidimensional, bukan bahwa siswa Indonesia pengalaman kehidupannya
pemerintah menerapkan hanya pemahaman mempunyai kemampuan dengan pembelajaran IPA
kurikulum 2013. terhadap pengetahuan literasi sains yang masih di kelas. Tingkat
Pada kurikulum tahun sains, melainkan lebih dari terbatas sehingga sulit kebermaknaan yang
2013 di Sekolah itu. PISA juga mendapatkan makna dari optimal dalam
Menengah Pertama (SMP) mengungkapkan tiga pembelajaran IPA yang pembelajaran IPA bagi
pembelajaran Ilmu dimensi besar literasi diberikan. siswa dapat diperoleh jika
Pengetahuan Alam (IPA) sains, yaitu proses sains, Fakta lain siswa mamiliki
terdapat beberapa konten sains, dan konteks menunjukkan bahwa kemampuan literasi sains
perubahan diantaranya aplikasi sains. pembelajaran IPA yang yang baik (Rakhmawan,
adalah konsep Laugksch (dalam dilakukan selama ini 2012).
pembelajarannya Toharudin) (2011) masih terpisah antara Berdasarkan hasil
dikembangkan sebagai mengungkapkan bahwa, fisika, kimia dan biologi. angket yang diisi oleh 38
mata pelajaran integrative literasi sains meliputi dua Berdasarkan hasil siswa kelas VII E SMP
science atau “IPA kompetensi utama. observasi dan wawancara Negeri 22 Surabaya, 73%
Terpadu” bukan sebagai Pertama, kompetensi di SMP Negeri 22 menyatakan pembelajaran
pendidikan disiplin ilmu. belajar sepanjang hayat Surabaya pada tanggal 18 IPA menarik bagi siswa
karena dalam Media pembelajaran perpindahan kalor dan kalor untuk siswa SMP
pembelajaran IPA sering blog merupakan salah satu penerapannya dalam kelas VII. Pengembangan
melakukan kegiatan media interaktif dan sering mekanisme menjaga suhu media dalam penelitian ini
praktikum, akan tetapi dikunjungi oleh para tubuh pada manusia serta mengacu pada model
mereka juga menyatakan pengguna internet. hewan dalam kehidupan desain 4-D yang
mengalami kesulitan saat Pembuatan blog dapat sehari-hari. dikemukakan oleh
mempelajari IPA. Hal dimodifikasi sesuai Berdasarkan uraian Thiagarajan, namun
tersebut disebabkan dengan tujuan pembuatan pada latar belakang diatas, hanya sampai pada tahap
karena beberapa alasan, blog. Dengan desain yang maka rumusan masalah ke tiga, yaitu (1) tahap
yaitu kurangnya menarik dan bernilai dalam penelitian ini yakni pendefinisian (define); (2)
pemahaman konsep awal edukatif, diharapkan (1) Bagaimanakah tahap perancangan
siswa pada mempelajari media pembelajaran blog kelayakan media (design); dan (3) tahap
IPA. Siswa mengalami dapat memberikan kesan pembelajaran blog pengembangan (develop).
kesulitan untuk yang menarik untuk berorientasi literasi sains Sasaran penelitian ini
memahami atau pembaca, khususnya pada materi perpindahan adalah media
menghafal materi IPA. peserta didik, serta dapat kalor?(2) Bagaimana pembelajaran Blog
Selain itu guru juga masih lebih memotifasi siswa peningkatan literasi sains berorientasi literasi sains
kurang untuk untuk belajar dan banyak siswa setelah kegiatan pada sub materi
memanfaatkan media membaca. pembelajaran dengan Perpindahan Kalor, yang
pembelajaran yang ada, Pemilihan media blog media blog yang ditelaah dan divalidasi
seperti media digital sebagai media dikembangkan? (3) oleh dua Dosen dari
(komputer dan internet). pembelajaran didukung Bagaimanakah respon Jurusan Pendidikan IPA
Akibat kurang tersedianya dengan adanya fasilitas siswa terhadap media Universitas Negeri
media pembelajaran yang yang dimiliki oleh SMP pembelajaran blog Surabaya dan Guru IPA,
dapat membantu siswa Negeri 22 Surabaya, yaitu berorientasi literasi sains dan diujicobakan pada 16
untuk mengatasi masalah laboratorium komputer pada materi perpindahan siswa kelas VII SMP
tersebut, maka kegiatan dan wifi (indishcool) yang kalor? Adapun tujuan dari Negeri 22 Surabaya.
pembelajaran yang dapat menunjang dalam penelitian ini adalah Teknik pengumpulan
dilakukan guru belum kegiatan pembelajaran. mendeskripsikan data yang digunakan
sepenuhnya optimal. Hal Berdasarkan angket yang kelayakan media meliputi: (1) Telaah
ini didukung dari hasil ditujukan pada siswa kelas pembelajaran blog digunakan untuk
wawancara dengan salah VII SMP Negeri 22 berorientasi literasi sains mengumpulkan data
satu guru IPA di SMP Surabaya, menyatakan pada materi perpindahan mengenai saran terhadap
Negeri 22 Surabaya, yang bahwa 85% siswa kalor, peningkatan literasi media yang
menyatakan bahwa memiliki perangkat yang sains siswa setelah dikembangkan; (2)
jarangnya penggunaan dapat terhubung langsung kegiatan pembelajaran Validasi digunakan untuk
media pembelajaran ke internet seperti laptop, dengan media yang mengumpulkan data
karena terbatasnya media komputer, smartphone, dikembangkan, dan respon tentang kelayakan media
animasi yang dimiliki dan dan handphone. Serta 61 siswa terhadap media pembelajaran yang
waktu yang tersedia dalam % siswa menyatakan pembelajaran blog dikembangkan
pembelajaran. setuju jika dikembangkan berorientasi literasi sains berdasarkan indikator-
Salah satu upaya untuk media pembelajaran blog. pada materi perpindahan indikator penilaian
mengatasi permasalahan- Dalam penelitian ini, kalor. kelayakan media; (3)
permasalahan di atas peneliti memilih materi Angket respon siswa berisi
adalah dengan perpindahan kalor karena METODE beberapa pertanyaan yang
menggunakan media materi tersebut adalah Jenis penelitian ini dijawab oleh siswa untuk
pembelajaran yang materi yang sudah terpadu adalah pengembangan, mengetahui respon minat
interaktif seperti dan merupakan materi karena dalam penelitian siswa terhadap
menggunakan media yang kontekstual sehingga ini dikembangkan suatu pembelajaran yang
pembelajaran internet sesuai dengan literasi produk, yaitu media menggunakan media
berupa blog, karena media sains. Harapannya dengan pembelajaran blog pembelajaran yang
tersebut mudah digunakan penelitian ini, siswa dapat berorientasi literasi sains dikembangkan; (4) Tes
dan mudah untuk diakses. lebih memahami kosep pada materi perpindahan literasi sains digunakan
untuk mengetahui ketepatan format, kualitas Tabel 1. Interpretasi layak digunakan sebagai
perkembangan blog, dan ketertarikan Skor media pembelajaran, baik
kemampuan literasi sains siswa. Untuk mengetahuiSkor Kategori Level Literasi secara
Sains teoritis maupun
siswa sebelum dan setelah ketertarikan siswa0-7 Dibawah level 1empiris. Berikut ini akan
kegiatan pembelajaran terhadap blog yang
8-14 Level 1 dikemukakan pembahasan
dengan menggunakan dikembangkan, digunakan15-39 Level 2 tentang kelayakan media
media pembelajaran blog rumus : (Riduwan, 2011)40-60 Level 3 pembelajaran blog
yang dikembangkan. 61-71 Level 4 berorientasi literasi sains
Teknik analisis data 72-85 Level 5 yang telah dikembangkan.
dilakukan secara deskriptif 86-100 Level 6 Hasil validasi terhadap
kuantitatif dengan Analisis peningkatan media pembelajaran blog
Keterangan:
menggunakan persentase. (gain ternormalisasi) yang dikembangkan
P = Persentase jawaban
Persentase diperoleh digunakan untuk dianalisis secara deskriptif
responden
dengan membandingkan F = Jumlah jawaban mengetahui kuantitatif. Menurut
jumlah skor pengumpulan responden perkembangan atau Riduwan (2011), apabila
data dari seluruh validator N = Jumlah responden peningkatan kemampuan aspek yang dikembangkan
dengan total skor kriteria. literasi sains siswa. mendapatkan penilaian ≥
Persentase yang diperoleh Analisis tes literasi Besarnya peningkatan 61% maka media
dikonversikan dengan sains siswa digunakan kemampuan literasi sains pembelajaran blog yang
kriteria persentase berupa untuk menentukan skor siswa dapat dihitung dikembangkan dikatakan
pengertian kualitatif. dan level literasi sains menggunakan rumus layak digunakan. Secara
Rumus yang digunakan siswa yang diukur dengan Hake (1999). umum hasil perhitungan
untuk memperoleh cara: (1) Memberi bobot penilaian validator
persentase: atau skor pada masing- terhadap keempat kriteria
masing soal yang media pembelajaran blog
memiliki level berbeda. dapat dilihat pada Tabel 3.
Bobot atau skor diadaptasi Keterangan: Tabel 3 Hasil Perhitungan
dari PISA. (2) Sfinal : Skor Post-test Validasi Media
Skor kriteria = skor Sinitial : Skor Pre-test
tertinggi tiap aspek x Menentukan skor Pembelajaran Blog
Smaks : Skor
jumlah responden. pencapaian untuk masing- Maksimum
masing level dengan Persentase
Kemudian persentase yang Kemudian gain No. Kriteria
menggunakan rumus (%)
diperoleh dikonversikan ternormalisasi tersebut
penyekoran sebagai 1. Isi dan Tujuan 91,67
dengan kriteria persentase diinterpretasikan sesuai 2. Bahasa 93,33
berupa pengertian berikut:
kriteria sebagai berikut. 3. Penyajian 92,71
kualitatif sebagai berikut: Tabel 2. Kriteria N- 4. Akses Blog 95,83
Gain 5. Interaksi Dalam
0% ≤ p% < 21% = Sangat tidak layak 100
Blog
21% ≤ p% < 41% = Tidak layak Keterangan: 6. Literasi Sains 93,06
Rentang N-Gain Kriteria N-Gain
41% ≤ p% < 61% = Cukup layak
61% ≤ p% < 81% = Layak = banyaknya butir0,0soal
> (<g>) < 0,3 Rendah Menurut Sadiman
0,7 > (<g>) < 0,3 Sedang
81% ≤ p% < 100% = Sangat layakyang dijawab benar 1,0 > (<g>) < 0,7 (2011) media
Tinggi
pembelajaran yang baik
= bobot setiap butir soal
HASIL DAN dapat mengintegrasikan
(adaptasi
(yang diadaptasi dari PEMBAHASAN kemampuan
Riduwan, 2011)
PISA) mendengarkan dan
Untuk analisis data Media pembelajaran
membaca dan
respon siswa terhadap = skor teoritis (skor bila blog yang dikembangkan
mempunyai tampilan yang
pembelajaran blog telah melalui tahap telaah,
menjawab benar menarik. Berdsarkan hal
disusun berdasarkan skala validasi dan uji coba.
semua butir soal) tersebut media blog yang
Guttman yang dinyatakan Berdasarkan saran dari
Dari perhitungan dikembangkan baik,
dalam bentuk pertanyaan- penelaah dan validator,
tersebut diperoleh sesuai dengan hasil
pertanyaan yang dapat serta respon siswa,
kategori untuk 10 soal validasi yang
diklasifikasikan menjadi diperoleh media
sebagai berikut: menunjukkan tampilan
beberapa kriteria yaitu pembelajaran blog yang
media pembelajaran blog Riduwan, 2011) bahwa menurut kemampuan dan
yang dikembangkan sudah hasil penilaian masing- minatnya.
menarik dan mengandung masing kriteria ≥ 61%. Hasil tes literasi sains
konten teks dan suara atau Dengan demikian media menunjukkan bahwa
video. pembelajaran blog yang setelah kegiatan
Ditinjau dari segi dikembangkan telah layak pembelajaran dengan
bahasa, media untuk digunakan dalam menggunakan media
pembelajaran blog yang proses pembelajaran IPA pembelajaran blog
dikembangkan termasuk SMP kelas VII khususnya berlangsung terdapat
kategori yang sangat pada materi perpindahan peningkatan skor dan
layak. Peneliti telah kalor. Menurut Prayogi level literasi sains siswa.
memperbaiki pemilihan (2012) pengaruh positif Namun, besarnya
kata dan tata tulis yang blog dan internet terhadap Gambar 1. Grafik peningkatan skor dan
ada dalam media prestasi belajar siswa Penilaian Respon Siswa level pada masing-masing
pembelajaran blog yang adalah banyak siswa yang Terhadap Blog siswa adalah berbeda.
dikembangkan, karena mendapatkan ilmu dengan Berdasarkan grafik di Siswa MAS memiliki
penggunaan bahasa yang bantuan internet, bahkan atas, dapat dilihat bahwa peningkatan skor dan
tepat dapat mempermudah tugas-tugas sekolah pun semua kriteria dalam level yang terendah
siswa untuk memahami kini terasa lebih mudah media pembelajaran blog dibandingkan dengan
konsep dengan benar. Hal dengan mencari di memperoleh respon siswa lainnya, hal tersebut
ini didukung oleh internet, baik pada web- positif dari siswa dengan ditunjukkan dengan
pendapat Sopian dan web yang tersedia dalam kategori sangat baik. Hal perolehan nilai N-gain
Setyaji (2012) bahwa blog internet maupun blog- ini menunjukkan bahwa <g> sebesar 0,14 dengan
adalah bentuk aplikasi blog yang menampung siswa merasa tertarik peningkatan level literasi
web yang berupa tulisan- segala jenis informasi untuk mengunakan media sains dari level 2 ke level
tulisan (yang dimuat yang dibutuhkan. pembelajaran blog yang 3. Sedangkan siswa yang
sebagai posting) pada Penggunaan media dikembangkan, sehingga mengalami peningkatan
sebuah halaman web pembelajaran blog menimbulkan motivasi secara signifikan adalah
umum. Situs web seperti menjadikan belajar lebih belajar pada siswa. siswa CAD dengan nilai
ini biasanya dapat diakses menyenangkan dan tidak Kenyataan ini sesuai N-Gain <g> sebesar 0,48
oleh semua pengguna terbatas ruang dan waktu. dengan kegunaan media dan peningkatan level
internet sesuai dengan Respon siswa pembelajaran menurut literasi sains dari level 1
topik dan tujuan dari merupakan tanggapan Sadiman
pengguna internet tersebut siswa terhadap pertanyaan (2011)
menggunakan bahasa dan dalam lembar angket bahwa
konten yang mudah respon siswa yang penggunaa
dipahami. Hal ini juga berhubungan dengan n media
sesuai dengan pendapat kriteria tampilan blog, pendidikan
Nurseto (2011) bahwa kebahasaan blog, secara
media pembelajaran yang penyajian blog, isi blog tepat dan
baik adalah menggunakan dan akses blog. Gambar 1 bervariasi
bahasa yang jelas, tegas menunjukkan respon dapat
dan mudah dipahami. siswa. mengatasi
Berdasarkan Tabel 3 di sikap pasif
atas, dapat dilihat bahwa siswa, ke level 3.
secara umum media dalam hal ini media Skor rata-rata yang
pembelajaran blog yang pembelajaran berguna diperoleh siswa pada
dikembangkan telah untuk minimbulkan pretest adalah 30 dan
memenuhi kriteria sebagai kegairahan belajar dan berada pada level 2,
media pembelajaran blog memungkinkan siswa sedangkan rata-rata skor
yang sangat layak. Hal ini belajar sendiri-sendiri yang diperoleh siswa
sesuai dengan interpretasi
dalam postest meningkat.
skala Likert (dalam
Rata-rata skor yang karakteristik daerah, sosial dan Wei (2010) bahwa mengalami peningkatan.
diperoleh siswa setelah dan budaya masyarakat membaca bahkan dalam Skor rata-rata yang
pembelajaran dan siswa Indonesia yang jumlah yang sederhana diperoleh siswa pada
menggunakan media blog beragam, tentu akan dapat menimbulkan pretest adalah 30 dan
yang dikembangkan memberikan pengaruh dampak positif pada berada pada level 2,
adalah 57,25 dan level aspek-aspek belajar yang literasi sains siswa SMP sedangkan skor rata-rata
siswa meningkat pada juga termasuk 3) siswa antusias dalam pada postest 57,25 dan
level 4. Dalam OECD kemampuan literasi sains mengikuti pembelajaran berada pada level 4.
(2013) dinyatakan bahwa siswa. yang ditunjukkan dengan Besarnya N-Gain antara
pada level 4 siswa dapat Berdasarkan hasil tes respon positif siswa skor pretest dan postest
bekerja secara efektif literasi sains yang terhadap media blog yang adalah 0,39 dengan
dengan situasi dan diperoleh, dapat diketahui dikembangkan. kategori sedang.
masalah yang mungkin bahwa kemampuan
melibatkan fenomena literasi sains siswa PENUTUP Saran
eksplisit sehingga mengalami penigkatan Simpulan Berdasarkan hasil
mengharuskannya untuk setelah pembelajaran Berdasarkan penelitian penelitian ini, maka dapat
membuat kesimpulan dengan menggunakan yang telah dilakukan, dikemukakan beberapa
tentang peran media pembelajaran blog dapat diperoleh simpulan saran sebagai berikut: (1)
pengetahuan sains berorientasi literasi sains. sebagai berikut: (1) Media Alokasi waktu harus diatur
ataupun teknologi. Peningkatan tersebut pembelajaran blog yang dengan sebaik-baiknya
Gambar 2. Grafik Hasil dipengaruhi oleh beberapa telah dikembangkan layak terutama untuk tes dan
Skor Literasi Sains Siswa faktor, yaitu: 1) media digunakan dalam digunakan dengan tepat
pembelajaran blog yang pembelajaran berdasarkan
Skor rata-rata literasi untuk dapat mencapai
digunakan merupakan kriteria isi dan tujuan
sains siswa Indonesia hasil yang maksimum; (2)
media yang sudah layak (91,67%), kriteria bahasa
dalam PISA 2013 (OECD, Dimensi literasi sains yang
untuk digunakan. (93,33%), kriteria
2013) adalah 382, digunakan sebaiknya
Duplican (2009) penyajian (92,71%),
sedangkan skor rata-rata mencangkup 4 dimensi,
menyatakan bahwa Web- kriteria akses blog
OECD adalah 501. yaitu konten sains, proses
log atau blog merupakan (95,83%), kriteria
Apabila skor tersebut sains, konteks aplikasi
alat penting di kelas IPA interaksi dalam blog
dikonversikan kedalam sains dan sikap sains; (3)
dan dapat digunakan (100%), dan kategori
skala level maka Untuk penelitian
untuk meningkatkan literasi sains (93,06%)
kemampuan siswa selanjutnya sebaiknya
literasi sains siswa dengan dengan kategori sangat
Indonesia berada pada menggunakan layanan
melibatkan siswa dalam layak; (2) Media
level 1. Dalam data PISA hosting dan domain yang
membaca, menulis, pembelajaran blog yang
2013 dapat diketahui berbayar, agar kebebasan
pemecahan masalah, dan dikembangkan
bahwa level tertinggi yang mengolah blog lebih besar
kolaborasi. Alat-alat ini mendapatkan respon
mampu dicapai siswa dan keamanan blog lebih
secara efektif akan positif siswa berdasarkan
Indonesia adalah pada terjaga; (4) Pengembangan
mempersiapkan siswa kriteria tampilan blog
level 4, akan tetapi dengan media pembelajaran blog
untuk bekerja dalam (90,63%), kriteria
persentase yang sangat berorientasi literasi sains
sosial, interaktif, dan kebahasaan blog
sedikit. Hasil literasi sains dapat dilakukan pada
dunia online saat ini. 2) (96,88%), kriteria
yang dipublikasikan oleh materi yang lain, sehingga
adanya bacaan yang penyajian blog (87,50%),
PISA tersebut, dapat diketahui
terdapat dalam media kriteria isi blog (96,88%),
mengungkap gambaran keefektifan media blog
pembelajaran blog untuk dan kriteria akses blog
secara menyeluruh untuk dalam pembelajaran.
melatih siswa banyak (100%) dengan kategori
literasi sains siswa
membaca, terutama sangat baik; (3)
Indonesia. Menurut DAFTAR PUSTAKA
tentang bacaan sains atau Kemampuan literasi sains
Inzana (2013) hasil literasi Duplichan, Staycle C.
IPA. Dengan banyak siswa setelah kegiatan
sains dapat berbeda 2009. Using Web Logs
membaca maka pembelajaran dengan
apabila dilakukan tes pada in the Science
pengetahuan siswa akan menggunakan media
ruang lingkup yang lebih Classroom. (Online).
bertambah, hal ini sesuai pembelajaran blog (http://eric.ed.gov/?
kecil. Mengingat potensi,
dengan penelitian Fang berorientasi literasi sains q=science+literacy+an
d+web+log&id=EJ853 edu diakses pada
254 diakses pada tanggal 1 Desember
tanggal 5 Juli 2015). 2014).
Fang, Zhihui and Wei, Riduwan, 2011. Skala
Youhua. 2010. Pengukuran Variabel-
Improving Middle variabel Penelitian.
School Students' Bandung: Alfabeta.
Science Literacy
Sadiman, Arief S, dkk.
through Reading
2011. Media
Infusion. (Online).
Pendidikan:
(http://eric.ed.gov/?
Pengertian,
q=+reading+for+scien
Pengembangan, dan
ce+literacy&id=EJ879
Pemanfaatannya.
927 diakses pada
Jakarta: Rajawali Pers
tanggal 5 Juli 2015).
Sopian, Sudarma dan
Inzanah. 2014.
Setyaji, Jarot. 2012.
Pengembangan
Buku Pintar Ngeblog.
Perangkat
Jakarta: Mediakata.
Pembelajaran IPA
berbasis Kurikulum Toharudin, Uus. 2011.
2013 untuk Membangun Literasi
Melatihkan Literasi Sains Peserta Didik.
Sains Siswa SMP. Bandung: Humaniora
UNESA: Tesis tidak
dipublikasikan.
Mitarlis, Mulyaningsih,
Sri. 2009.
Pembelajaran IPA
Terpadu. Surabaya:
UNESA University
Press.
OECD (Organization for
Economic Co-
operation and
Development). 2009.
Science literacy,
(Online)
(www.oecd.org/statisti
c/literacy, diakses
tanggal 30 November
2014).
OECD (Organization for
Economic Co-
operation and
Development). 2013.
PISA 2012 Results in
Focus.
Rakhmawan, Aditya.
2012. Kegiatan
Laboratorium
Berbasis Inkuiri pada
Sub Materi Pokok Sel
Volta Untuk
Meninkatkan Literasi
Sains Iswa SMA,
(Online),
(http://respository.upi.

Anda mungkin juga menyukai