Hari rawat ke :6
No RM : 12.78.xx.xx
IDENTITAS
KELUHAN UTAMA
Pasien mengeluh luka kehitaman dengan dasar nanah pada kedua tangan dan kaki sejak 1 bulan SMRS. Pasien
hanya merawat lukanya sendiri dengan sebisanya. 3 hari SMRS pasien mengeluh sulit menelan sehingga susah
untuk makan dan minum, terjadi penurunan BB dari sebelum sakit 60 kg menjadi 45 kg setelah sakit. Tubuh
pasien lemas, tidak mual dan muntah. Pada tanggal 02 Oktober 2019 pasien mengeluh demam dan akhirnya
dibawa ke IGD RSUD. Dr Soetomo Surabaya dan masuk ke Ruang Kemuning 1 pada jam 15.00 WIB. Sampai
dilakukan pengkajian ini pada tanggal 07 Oktober 2019 kedua tangan dan kaki pasien masih terdapat ulkus
nekrotikans dengan disertai abses dan berbau. Suhu tubuh pasien normal 36,7 derajat celcius.
Genogram:
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
: Meninggal
: Pasien
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
1. Tanda-tanda vital
S: 37,6 °C N: 110 x/menit TD: 90/50 mmHg RR: 20x/menit
SpO2: 97%
2. Sistem pernapasan
a. RR : 20 x/menit
b. Keluhan : Tidak ada
c. Penggunaan otot bantu napas
Tidak terdapat penggunaan otot bantu napas
d. PCH : tidak
e. Irama napas : teratur
f. Friction rub : tidak ada
g. Pola napas : Normal
h. Suara napas : vesikuler
i. Alat bantu napas : Tidak ada penggunaan alat bantu napas
j. Penggunaan WSD
Jenis : Tidak ada
Jumlah cairan : Tidak ada
Undulasi : Tidak ada
Tekanan : Tidak ada
k. Trakeostomi : Tidak
l. Lain-lain
Tidak ada
3. Sistem kardiovaskuler
a. TD : 90/50 mmHg
b. N : 110 x/menit
c. HR : 110x/menit
d. Keluhan nyeri dada : tidak
e. Irama jantung : reguler
f. Suara jantung : normal (S1/S2 tunggal)
g. Ictus cordis : Tidak terlihat
h. CRT : < 2 detik
i. Akral : hangat kering merah
j. Sirkulasi perifer : normal
k. JVP : tidak terkaji
l. CVP : tidak terkaji
m. CTR : tidak terkaji
n. ECG dan interpretasinya
Tidak ada pemeriksaan ECG
o. Lain-lain
Pasien mengalami anemia dengan Hb 6.6 (13,8-17,2)
Masalah Keperawatan:
Resiko cidera
Defisit Nutrisi
4. Sistem persyarafan
a. S : 37,6°C
b. GCS : E4V5M6
c. Reflek fisiologis : patella, triceps, biceps
d. Reflek patologis : tidak ada
e. Keluhan pusing : Ya
P : Karena kondisi anemia
Q : Seperti dipukul benda tumpul
R : Kepala bagian belakang
S : Skala 2
T : Pada saat ada pergerakan
f. Pemeriksaan saraf kranial
N1 : klien tidak mengalami penurunan fungsi penciuman
N2 : sistem penglihatan normal
N3 : pergerakan otot mata baik
N4 : peergerakan bola mata baik
N5 : pergerakan rahang baik
N6 : abduksi mata normal
N7 : dapat menutup mata, fungsi pengecap baik
N8 : pendengaran dan keseimbangan normal
N9 : sistem pengecap baik
N10 : terdapat kesulitan menelan
N11 : pergerakan kepala baik, kekuatan bahu baik
N12 : pergerakan lidah baik, tidak ada kelumpuhan wajah
g. Pupil : isokor, diameter +3/+3
h. Sclera : anikterus
i. Konjunctiva : anemis
j. Istirahat/tidur : ±6 jam/hari, terkadang pada saat merasa nyeri
k. IVD : tidak ada
l. EVD : tidak ada
m. ICP : tidak terkaji
n. Lain-lain
Pasien semenjak 3 SMRS mengeluh sulit menelan dan sampai dilakukan pengkajian porsi makan tidak
pernah dihabiskan karena sulit menelan
Masalah Keperawatan:
Defisit Nutrisi
5. Sistem perkemihan
a. Kebersihan genitalia : bersih
b. Sekret : tidak ada
c. Ulkus : tidak ada
d. Kebersihan meatus uretra : bersih
e. Keluhan kencing : tidak ada
f. Kemampuan berkemih : spontan
g. Produksi urin : 80 ml/jam
Warna : kuning kecoklatan
Bau : bau khas urine
h. Kandung kemih : tidak ada pembesaran
i. Nyeri tekan : tidak ada
j. Intake cairan
Keseimbangan cairan pasien : (30-40cc) x bb pasien = (30-40cc) x 40kg = 1200cc-1600cc/hari
Oral : ±500 cc/har
Parenteral : ±1500 cc/hari
Total 1.600cc/hari
k. Lain-lain
Tidak ada keluhan di sistem perkemihan
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
6. Sistem pernapasan
a. TB: 150 cm BB: 40 Kg
b. IMT: 17,8 Interpretasi: BB kurang
c. LOLA : Tidak terkaji
d. Mulut : kotor
e. Membran mukosa : kering
f. Tenggorokan : Terdapat kesulitan menelan
g. Abdomen : tidak tegang
h. Nyeri tekan : tidak ada
i. Luka operasi : tidak ada
j. Peristaltik : 20 x/menit
k. BAB : 2 hari/x
l. Konsistensi : lunak
m. Diet : lunak
n. Diet khusus : TKTP 2.100 kkal
o. Nafsu makan : menurun, makan 3x/hari
p. Porsi makan : tidak pernah habis, 3-6 sendok saja
q. Lain-lain
TKTP 2100 Kkal, lemak 59, proein 78
Masalah Keperawatan:
Defisit nutrisi
7. Sistem penglihatan
a. Pengkajian segmen anterior posterior
OD OS
Normal Visus Normal
Tidak edema Palpebra Tidak edema
Anemis Conjunctiva Anemis
Jernih Kornea Jernih
Dalam BMD Dalam
Bulat, reflek cahaya Pupil Bulat, reflek cahaya
(+) (+)
Radier Iris Radier
Jernih Lensa Jernih
Normal palpasi TIO Normal palpasi
Tidak terkaji Fundus Tidak terkaji
b. Keluhan nyeri : tidak ada
c. Luka operasi : tidak ada
d. Pemeriksaan lain : tidak ada
e. Lain-lain
Tidak ada
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
8. Sistem pendengaran
a. Pengkajian segmen anterior dan posterior
OD OS
Normal, tidak ada lesi Auricula Normal, tidak ada
lesi
Bersih, tidak keluar MAE Bersih, tidak keluar
cairan cairan
Tidak terkaji Membran Tidak terkaji
Tymphani
Tidak terkaji Rinne Tidak terkaji
Tidak terkaji Weber Tidak terkaji
Tidak terkaji Swabach Tidak terkaji
b. Tes audiometri : tidak ada
c. Keluhan nyeri : tidak ada
d. Luka operasi : tidak ada
e. Alat bantu dengar : tidak menggunakan alat bantu dengar
f. Lain-lain
Tidak ada
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah 9. Sistem muskulo skeletal
a. Pergerakan sendi : bebas
b. Kekuatan otot :
3 3
2 2
c. Kelainan ekstremitas : tidak ada
d. Kelainan tulang belakang: tidak ada
e. Fraktur : tidak ada
f. Traksi tidak ada : tidak ada
g. Penggunaan gips : tidak ada
h. Keluhan nyeri : ya
P : Multiple ulkus nekrotikans dengan dasar pus
Q : Seperti ditusuk benda tajam
R : Kedua tangan dan kaki
S : Skala 2
T : Hilang timbul
i. Sirkulasi perifer : tidak terkaji, kedua tangan dan kaki terbebat
j. Kompartemen sindrome: tidak ada
k. Kulit : tidak ada ikterik, sianosis, kemerahan
l. Turgor : baik
m. Luka operasi : tidak ada
Drain : tidak ada
n. ROM : bebas terbatas bedrest
o. POD : tidak ada
p. Cardinal sign : tidak ada
q. Lain-lain
Pasien mempunyai resiko jatuh tinggi dengan skor 45
Masalah Keperawatan:
10.Resiko cidera Sistem integumen
a. Penilaian risiko dekubitus
Masalah Keperawatan:
11.Gangguan integritas kulit/jaringn Sistem endokrin
a. Pembesaran tyroid : tidak ada
b. Pembesaran kelenjar getah bening: tidak ada
c. Hipoglikemia : tidak ada
d. Hiperglikemia : tidak ada
e. Kondisi luka kaki DM : tidak ada
f. Riwayat luka sebelumnya :ada
Tahun : 2019, Maret
Jenis Luka : Multiple ulkus
Lokasi : Kedua tangan dan kaki
g. ABI : tidak terkaji
h. Lain-lain
Pasien dermatologis dengan krustae pada pipi dan bibir dan ulkus nekrotikans dengan dasar pus pada
kedua tangan dan kaki
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
PENGKAJIAN PSIKOSOSIAL
Masalah Keperawatan:
Gangguan citra diri
PERSONAL HYGIENE & KEBIASAAN
a. Kebersihan diri
Pasien tidak memakai baju hanya berselimut, dalam pemenuhan kebutuhannya dibantu seluruhnya oleh
istrinya. Pasien terlihat tidak rapi dengan luka yang berbau tidak sedap.
b. Kemampuan klien dalam pemenuhan kebutuhan
Mandi : dibantu seluruhnya
Ganti pakaian : dibantu seluruhnya
Keramas : dibantu seluruhnya
Sikat gigi : dibantu seluruhnya
Memotong kuku : dibantu seluruhnya
Berhias : dibantu seluruhnya
Makan : dibantu seluruhnya
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
PENGKAJIAN SPIRITUAL
a. Kebiasaan beribadah
Sebelum sakit : kadang-kadang
Setelah sakit : tidak pernah sama sekali
b. Bantuan yang diperlukan klien untuk memenuhi kebutuhan beribadah
Tidak ada
Masalah Keperawatan:
Tidak ada masalah
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hasil laboratorium tanggal 3 Oktober 2019
TERAPI
- Infus RDS : NaCl 0,9% : Kalbamin = 1 : 1 : 1 = 1.500 cc/hari
- Diet lunak TKTP 2100 kkal/hari
- Injeksi ceftriaxon 1 gram/12 jam IV
- Tab. Paracetamol 500 gr/8 jam P.O
- Rawat luka berkala dengan dokter bedah plastik
- Tab KSR 600 MG/12 JAM P.O
- Injeksi Ketolorac 30mg/8 jam IV
- Injeksi Ranitidine 50 gr/12 ja, IV
Terjadi usaha
kompensasi
Paru-paru mengeluarkan
CO2 berlebihan
Terjadi gangguan
ventilasi-perfusi
Gangguan
keseimbangan
asam-basa
Gangguan
pertukaran gas
07 Oktober Subjektif : Morbus Hansen Gangguan Integritas
2019 1. Pasien mengeluh kulitnya kehitaman dengan Kulit/Jaringan
dasar nanah Gannguan saraf tepi
Objektif :
2. Terdapat ulkus nekrotikans pada kedua Fibrosis
tangan dan kaki pasien
3. Terdapat luka krustae pada pipi dan bibir Penebalan saraf
pasien
4. Pasien mendapatkan rawat luka setiap hari Anastesia
oleh dokter plastik
Terjadi trauma atau luka
Penyembuhan lambat
lambat karena albumin
rendah
Gangguan integritas
kulit/jaringan
07 Oktober Subjektif : Morbus Hansen Defisit Nutrisi
2019 1. Pasien mengeluh tidak nafsu makan
Objektif : Asupan kalori dan nutrisi
2. Berat badan mengalami penurunan dari tidak adekuati
sebelum sakit 65 kg menjadi 45 kg
3. Serum albumin rendah 2,2 (3,5-4,5) peningkatan metabolisme
4. Hgb 9,4 (13,3-16,6)
5. Bising usus meningkat 26 x/menit Pemecahan lemak dan
6. Membran mukosa pucat protein
hipoalbumin
Defisit nutrisi
07 Oktober Subjektif : Morbus Hansen Resiko Cidera
2019 1. Pasien mengeluh kondisi tubuhnya lemah
2. Pasien mengungkapkan hanya bisa berbaring Penebalan saraf tepi
di tempat tidur saja dengan gangguan >1
Objektif : saraf
3. Kedua tangan dan kaki pasien terdapat ulkus
nekrotikans Gangguan saraf tepi
4. Pasien tampak lemah dan bedrest
5. Kekuatan otot klien (3) Terdapat bercak dan
ulserasi
Resiko cidera
4. Resiko cidera d.d kekuatan otot lemah (3), kedua tangan dan kaki pasien
mengalami luka ulkus nekrotikans, dan pasien terlihat lemah atau bedrest (D.
0136)
Selasa/07 13.35 Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam Pencegahan (I. 14537)
Oktober 2019 diharapkan resiko cidera dapat membaik dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi area lingkungan yang berpotensi
Tingkat cidera (L. 14136) menyebabkan cidera
1. Tidak terdapat laporan terjadinya cidera (5) 2. Sosialisasikan pasien dan keluarga dengan lingkungan
2. Tidak ditemukan lecet/luka yang disebabkan oleh cidera sekitar
(5) 3. Anjurkan keluarga selalu mendampingi pasien
3. Lingkungan dan barang yang aman bagi pasien (5) 4. Tempatkan barang-barang pribadi pasien agar mudah
untuk diambil
5. Pencahayaan ruangan adekuat
6. Naikan restrain bed dan kunci roda bed pasien
Selasa/07 13.45 Setelah dilakukan intervensi keperawatan selama 1x24 jam Promosi citra tubuh (I. 09305)
Oktober 2019 diharapkan gangguan citra dapat menurun dengan kriteria hasil : 1. Identifikasi perubahan citra tubuh yang mengakibatkan
Citra tubuh (L. 09067) isolasi sosial
1. Melihat bagian tubuh yang mengalami perubahan (5) 2. Diskusikan perubahan tubuh dan fungsinya
2. Verbalisasi kecacatan bagian tubuh (5) 3. Latih fungsi tubuh yang dimiliki
3. Verbalisasi kekhawatiran pada penolakan atau reaksi Promosi koping (I. 09312)
orang lain (5) 4. Fasilitasi dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
Status koping (L. 09086) 5. Motivasi untuk menentukan harapan yang realistis
1. Perilaku koping adaptif (5) 6. Latih penggunaan teknik relaksasi
2. Verbalisasi kelemahan diri (5)
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
Hari/Tgl/Shift No. DK Jam Implementasi dan respon tiap tindakan Paraf Jam Evaluasi (SOAP) Paraf
Rabu/08 Oktober 1 05.00 1. Memonitor frekuensi napas, kedalaman,
2019/Malam dan upaya napas λ 06.50 S : Pasien tidak mengeluhkan
sesak napas λ
R : RR 18x/m, tidak ada penggunaan otot O : RR pasien 18x/m, Tidak ada
bantu napas bantuan otot pernapasan,
2. Mengidentifikasi penyebab asidosis pemeriksaan BGA belum
05.10
metabolik direncanakan kembali
R : Pasien mempunyai penyakit gagal ginjal A : Masalah belum teratasi
3. Mengajarkan teknik latihan pernapasan P : Lanjutkan seluruh intervensi
05.25 R : Mengajarkan napas melalui hidung dan
mengeluarkan melalui mulut dengan rileks,
pasien mengangguk dan terlihat murung
Rabu/08 Oktober 2 05.30 1. Mengidentifikasi kerusakan integritas 06.55
2019/Malam kulit λ S : Pasien mengeluh lukanya
masih menghitam λ
R : Terdapat ulkus nekrotikans pada kedua O : Kerusakan jaringan belum
tangan dan kaki, krustae pada pipi dan bibir membaik, masih terdapat nekrosis
05.37 2. Menganjurkan penggunaan pelembab pada luka, masih terdapat bau
pada luka krustae di pipi dan bibir tidak sedap pada luka
R : Keluarga merespon dengan baik dan A : Masalah belum teratasi
mengiyakan untuk menggunakan pelembab P : Lanjutkan seluruh intervensi
05.43 3. Mengkolaborasikan dengan medis dalam
perawatan luka
R : Rawat luka telah dilakukan oleh dokter
plastik dan dipertahankan setiap harinya
05.50 4. Mengkolaborasikan dalam pemberian
antibiotik pada pasien
R : Injeksi Ceftriaxon 1 gram/12 am IV
S : Pasien masih mengeluh tidak
Rabu/08 Oktober 3 05.55 1. Mengidentifikasi status nutrisi 07.00
2019/Malam R : Diet lunak (bubur) 2100 kkal λ
nafsu makan
O : Porsi makan tidak dihabiskan,
λ
06.00 2. Mengidentifikasi kebutuhan kalori dan Peristaltik 24 x/m, IMT masih
jenis nutrien yang dibutuhkan dibawah ideal 18,0
R : Kebutuhan kalori 2100 kkal dengan jenis
A : Masalah belum teratasi
nutrien lemak 60 gram dan protein 80 gram
P : Lanjutkan seluruh intervensi
06.08 3. Monitor asupan makanan
R : Porsi makan hanya habis ¼ porsi
Rabu/08 Oktober 4 06.14 1. Mengidentifikasi area lingkungan yang 07.05 S : Pasien mengeluh lemas
2019/Malam berpotensi menyebabkan cidera O : Pasien tampak lemas, tidak
R : Restrain dinaikan, kunci roda bed, jauhkan λ terdapat laporan cidera,
lingkungan dan barang pasien
λ
barang pecah belah
06.23 2. Menganjurkan keluarga selalu masih belum cukup aman
mendampingi pasien A : Masalah belum teratasi
R : Istri mengerti dan mau untuk P : Lanjutkan intervensi nomer
mendampingi pasien 2,3,4,5, dan 6
λ λ
Rabu/08 Oktober 5 06.30 1. Mengidentifikasi perubahan citra tubuh 07.10
2019/Malam yang mengakibatkan isolasi sosial λ S : Pasien mengungkapkan sudah λ
R : Ulkus nekrotikan di kedua tangan dan kaki pasrah akan kondisi penyakitnya
disertai bau saat ini
06.38 2. Mendiskusikan perubahan tubuh dan O : Verbalisasi kecacatan bagian
fungsinya λ tubuh, verbalisasi kekhawatiran λ
R : Pasien mengungkapkan sudah tidak bisa isolasi diri, koping tidak adaptif
beraktifitas lagi dengan kondisi penyakitnya
yang sekarang λ
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan seluruh intervensi λ
06.45 3. Memfasilitasi pasien dalam memperoleh
informasi
R : Pasien dan keluarga bertanya mengenai
proses penyakit yang diderita
Kamis/09 Oktober 2 18.03 1. Memonitor karakteristik luka pasien 20.45
2019/Sore R : terdapat jaringan parut pada luka krustae λ S : Pasien mengeluh lukanya
masih ada nanah dan basah λ
di pipi dan bibir, Warna kemerahan, Bau O : Kerusakan jaringan belum
berkurang namun pus masih ada di luka ulkus membaik, krustae sudah
18.10 2. Mengkolaborasikan dengan medis dalam mengering pada pipi dan bibir,
perawatan luka masih terdapat nekrosis pada luka
R : Rawat luka sudah dilakukan dan akan ulkus, masih terdapat bau tidak
dipertahankan dengan perawatan setiap hari sedap pada luka
18.19 3. Mengkolaborasikan dengan medis dalam A : Masalah belum teratasi
pemberian antibiotik P : Lanjutkan seluruh intervensi
R : Injeksi Ceftriaxon 1 gr/12 jam IV
S : Pasien masih mengeluh tidak
Kamis/09 Oktober 3 19.00 1. Memonitor asupan makanan 20.50
2019/Sore R : Porsi makan pasien habis ½ porsi λ
nafsu makan
O : Porsi makan hanya dihabiskan
λ
19.08 2. Mengkolaboraskan dengan medis dalam ½ , Peristaltik 26 x/m, IMT masih
pemberian medikasi sebelum makan dibawah ideal 18,0
R : Injeksi ranitidine 50 gr/12 jam IV
A : Masalah belum teratasi
19.15 3. Memonitor adanya mual atau muntah
P : 3,4,5,6,7, dan 8
R : Pasien tidak megalami mual dan muntah
Kamis/09 Oktober 4 19.23 1. Mengecek kembali pengaman bed pasien 20.55 S : Pasien mengeluh lemas dan
2019/Sore R : restrain sudah dinaikan dan roda bed λ
hanya bisa tidur di bed
O : Pasien tampak lemas, tidak
λ
sudah terkunci
19.41 2. Memastikan pencahayaan lampu cukup terdapat laporan cidera,
R : Pencahayaan ruangan sudah cukup terang lingkungan dan barang pasien
19.55 3. Menempatkan barang yang dibutuhkan sudah aman, tidak terdapat luka
pasien dengan mudah dijangkau akibat cidera
R : Air minum dengan botol plastik sudah A : Masalah belum teratasi
didekatkan P : Lanjutkan intervensi nomer 3
dan 4
Kamis/09 Oktober 5 20.03 1. Melatih fungsi tubuh yang masih dapat 21.00
2019/Sore digunakan λ S : Pasien mengungkapkan sudah
pasrah akan kondisi penyakitnya λ
R : Melatih otot tangan dan kaki pasien saat ini dan merasa malu akan bau
dengan menganjurkan untuk diangkat/ROM yang dikeluarkan oleh lukanya
sederhana
20.17 2. Memotivasi pasien untuk menentukan λ O : Verbalisasi kecacatan bagian
tubuh, verbalisasi kekhawatiran
harapan yang realistis isolasi diri, koping tidak adaptif,
R : Memberikan semangat pada pasien untuk verbalisai kelemahan diri
lebih sabar dan tetap semangat untuk cepat A : Masalah belum teratasi
sembuh dan bertemu saudara P : Lanjutkan seluruh intervensi
Jumat/10 Oktober 1 08.45 1. Memonitor frekuensi napas,kedalaman, dan λ 13.00 S : Pasien tidak mengeluhkan
λ
2019/Pagi upaya napas sesak napas
R: RR 18x/m, tidak ada penggunaan otot O : RR pasien 18x/m, Tidak ada
bantu napas
08.50 2. Mengajarkan teknik pernapasan λ bantuan otot pernapasan,
pemeriksaan BGA belum
R: Memberikan posisi nyaman, dan direncanakan kembali
menganjurkan untuk bernapas melalui hidung
A : Masalah belum teratasi
dengan rileks
08.57 3. Mengkolaborasikan pemberian oksigen λ P : Lanjutkan seluruh intervensi
R: Memberitahukan kepada perawat mengenai
hasil keseimbangan asam-basa untuk
kemudian diteruskan kepada dokter pemegang
pasien
13.05
Jumat/10 Oktober 2 09.10 1. Memonitor karakteristik luka λ S : Pasien mengungkapkan sudah
dilakukan perawatan luka setiap
λ
2019/Pagi R : Krustae sudah mengelupas pada pipi dan
bibir, luka ulkus terbebat, masih terdapat bau hari namun lukanya masih
tidak sedap namun hanya didekat pasien, menghitam dan basah
masih terdapat pus O : Kerusakan jaringan belum
09.21 2. Menghindari produk alkohol pada daerah membaik, krustae sudah
luka pasien λ mengelupas pada pipi dan bibir,
masih terdapat nekrosis pada luka
R : Tidak menggunakan produk alkohol
dengan menggantinya berupa NaCl. ulkus, masih terdapat bau tidak
Menganjurkan kepada keluarga untuk sedap pada luka
menghindari produk tersebut. A : Masalah belum teratasi
09.26 3. Mengkolaborasikan dengan medis dalam P : Lanjutkan intervensi 4,5,6, dan
pemberian medikasi λ 7
R : Injeksi Ceftriaxon 1 gr/ 12 jam IV dan
injeksi ketolorac 1 ampul IV
13.15
Jumat/10 Oktober 3 09.39 1. Memonitor asupan makan pasien λ S : Pasien masih mengeluh tidak λ
2019/Pagi R : Porsi makan dihabiskan ½
09.43 2. Memberikan medikasi sebelum makan λ
nafsu makan
O : Porsi makan hanya dihabiskan
sesuai RPO
R : Injeksi ranitidine 50 gr/12 jam IV λ ½ , Peristaltik 22 x/m, IMT masih
dibawah ideal 18,0, pasien tampak
09.52 3. Menganjurkan kepada keluarga untuk lemah
makan sedikit-sedikit tapi sering A : Masalah belum teratasi
R : Keluarga mengerti dan mau untuk
melakukanny λ P : 3,4,5,6,7, dan 8
Jumat/10 Oktober 4 10.10 1. Memonitor adanya laporan cidera λ 13.20 S : Pasien mengeluh lemas dan
λ
2019/Pagi R : tidak ditemukan laporan akibat cidera hanya bisa tidur di bed
pada pasien O : Tidak terdapat laporan cidera,
10.18 2. Memonitor adanya luka yang disebabkan
oleh cidera λ lingkungan dan barang pasien
sudah aman, tidak terdapat luka
R : Tidak ada luka yang disebabkan oleh akibat cidera
cidera
A : Masalah teratasi
10.27 3. Menganjurkan keluarga untuk selalu
mendampingi pasien λ P : Hentikan intervensi
R : Keluarga paham dan mau untuk selalu
mendampingi pasien