Anda di halaman 1dari 3

BAB II

PEMBAHASAN

Musculoskeletal disorders (MSDs) adalah gangguan yang mempengaruhi fungsi normal


sistem muskuloskeletal akibat paparan berulang berbagai faktor risiko di tempat bekerja. Sistem
muskuloskeletal meliputi tendon, bantalan tendon (tendon sheath), ligamen, bursa, pembuluh
darah, sendi, tulang, otot, dan persarafan (Sekaaram, 2017). Keluhan musculoskeletal disorders
(MSDs) yang sering terjadi pada pekerja industri adalah nyeri pergelangan tangan, nyeri leher,
nyeri pada punggung serta nyeri pada siku dan kaki. Jika otot pada bagian tubuh tersebut menerima
beban statis secara terus menerus dan berulang dalam waktu yang sangat lama akan menimbulkan
keluhan berupa kerusakan pada tendon, ligamen dan sendi.
Keluhan musculoskeletal disorders (MSDs) jika tidak segera diatasi atau dilakukan
penanganan segera akan mengganggu konsentrasi dalam bekerja, menyebabkan kelelahan dan
pada akhirnya akan menurunkan produktivitas. Dampak yang diakibatkan oleh musculoskeletal
disorders (MSDs) pada aspek produksi yaitu berkurangnya output, kerusakan material produk
yang hasil akhirnya mengakibatkan tidak terpenuhinya deadline produksi serta pelayanan yang
tidak memuaskan. Selain itu, biaya yang ditimbulkan akibat absensi atau tidak masuknya pekerja
akan menimbulkan penurunan keuntungan. Hal ini disebabkan oleh pengeluaran biaya pelatihan
karyawan baru untuk menggantikan karyawan lama yang sakit serta biaya untuk menyewa jasa
konsultan dan agen lainnya (Evadarianto, 2017).

Menurut (Handayani, 2011), jenis-jenis MSDs adalah sebagai berikut:

1) Carpal Tunnel Syndrome (CTS)

Merupakan kumpulan gejala yang mengenai tangan dan pergelangan tangan yang
disebabkan oleh aktivits berulang yang menyebabkan penekanan saraf di pergelangan tangan.
Keadaan berulang ini salah satunya adalah mengetik.

2) Hand-Arm Vibration Syndrome (HAVS)

Gangguan pada pembuluh darah dan syaraf pada jari yang disebabkan oleh getaran alat atau
bagian/permukaan benda yang bergetar dan menyebar langsung ke tangan. HAVS biasanya
menyerang pekerja yang bekerja menggunakan alat yang bergetar secara terus-menerus seperti
penggunaan bor (drill), gerinda, bor listrik, gergaji, dan alat penghancur beton (jackhammer).

3) Low Back Pain Syndrome (LBP)

Merupakan rasa nyeri pada punggung bagian bawah yang biasanya disebabkan karena cidera pada
otot (tegang) atau ligament (keseleo).

4) Peripheral Nerve Entrapment Syndrome

Pemampatan atau penjepitan syaraf pada tangan atau kaki (syaraf sensorik, motorik, dan
autonomic). Hal ini biasanya terjadi pada pekerja yang bekerja dengan postur repetisi dalam
waktu yang lama seperti kasir, pekerjaan perakitan, dan pekerjaan kantoran.

5) Tendinitis dan Tenosynovitis

Tendinitis : merupakan peradangan pada tendon, adanya struktur ikatan yang melekat pada
masing-masing bagian ujung dari otot ke tulang.

Tenosynovitis : merupakan peradangan tendon yang juga melibatkan synovium (perlindungan


tendon dan pelumasnya).

DAFTAR PUSTAKA

Evadarianto,N., Endang D. 2017. Postur Kerja Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders Pada
Pekerja Manual Handling Bagian Rolling Mill. Dalam The Indonesian Journal of
Occupational Safety and Health Vol. 6, No. 1 Jan-April 2017: 97–106
Handayani. 2011. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Keluhan Musculoskeletal Disorders
Pada Pekerja Di Bagian Polishing Pt. Surya Toto Indonesia. Tbk Tangerang. Kesehatan
Masyarakat. Fakultas Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan. UIN Syarif Hidayatullah
Sekaaram, V., Ani, L.S. 2017. Prevalensi musculoskeletal disorders (MSDs) pada pengemudi
angkutan umum di terminal mengwi, kabupaten Badung-Bali. Dalam Intisari Sains Medis
Vol.8, No. 2: 118-124.

Anda mungkin juga menyukai