Makalah Kelompok3 Sila Ke-3
Makalah Kelompok3 Sila Ke-3
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii
DAFTAR ISI................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 2
1.3 Tujuan.............................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3
2.1 Pengertian Sila Persatuan Indonesia ................................................................ 3
2.2 Lambang dan makna Lambang Sila ke-3 ........................................................ 3
2.3 Butir-Butir Pancasila Sila ke 3 ........................................................................ 3
2.4 Makna Pancasila Sila ke 3 ............................................................................... 4
2.5 Realisasi Pancasila Sila ke 3 dalam bidang pendidikan, budaya, ekonomi,
ilmu pengetahuan, teknologi dan contoh kasus sila ke-3 .................................. 6
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 14
3.1 Simpulan .......................................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................................ 15
BAB IV DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah Pengertian Persatuan Indonesia?
2. Apa Lambang dan makna lambang Sila ke-3
3. Apa saja bunyi butir-butir pancasila sila ke-3?
4. Bagaimana makna pancasila sila ke-3?
5. Bagaimana Realisasi Pancasila Sila ke-3 dalam bidang pendidikan, budaya,
ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi dan contoh kasus sila ke-3
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalanini adalah untuk:
1. Untuk mengetahui Pengertian Persatuan Bangsa Indonesia.
2.Untuk mengetahui lambang dan makna lambang Sila ke-3
3. Untuk mengetahui bunyi butir-butir pancasila sila ke-3.
4. Untuk mengetahui makna pancasila sila ke-3.
5. Untuk mengetahui Realisasi Pancasila Sila ke 3 dalam bidang pendidikan, budaya,
ekonomi, ilmu pengetahuan, teknologi dan contoh kasus sila ke-3
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara
sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan.
2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan.
3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa
4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia.
5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan
sosial.
6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.
4
Persatuan Indonesia adalah satu untuk Indonesia walaupun keadaan
dimasyrakat sangat penuh perbedaan tetapi harus menjadi satu darah Indonesia
dan rela mengorbankan kepentingan golongan demi negara Indonesia. Walaupun
sangat kental dengan berbagai budaya yang berbeda tetap harus rukun menjaga
kedamaian Bhineka Tunggal Ika.
Dalam nilai Persatuan Indonesia terkandung nilai bahwa negara adalah
sebagai penjelmaan sifat kodrat manusia monodualis yaitu sebagai makhluk
individu dan makhluk social. Negara merupakan suatu persekutuan hidup bersama
diantara elemen-elemen yang membentuk negara yang berupa suku, ras,
kelompok, golongan, maupun kelompok agama. Oleh karena itu perbedaan adalah
merupakan bawaan kodrat manusia dan juga merupakan ciri khas elemen-elemen
yang membentuk Negara. Konsekuensinya negara adalah beraneka ragam tetapi
satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang dilukiskan dalam suatu
seloka Bhineka Tunggal Ika. Perbedaan bukannya untuk diruncingkan menjadi
konnflik dan permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling
menguntungkan yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan
tujuan bersama.
Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, individu,
maupun golongan agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas
tercapainya harkat dan martabat seluruh warganya. Negara memberikan
kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan agama untuk
merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat
integral. Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap
warganya dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum
(kesejahteraan seluruh warganya) mencerdaskan kehidupan warganya, serta
kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk
mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan social.
Nilai persatuan Indonesia didasari dan dijiwai oleh sila Ketuhanan Yang
Maha Esa dan Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Hal itu terkandung nilai
bahwa bahwa nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme religious yaitu
5
nasionalisme yang bermoral Ketuhanan Ynag Maha Esa. Nasionalisme yang
humanitik yang menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia sebagai makhluk
Tuhan. Oleh karena itu nilai-nilai nasionalisme ini harus tercermin dalam segala
aspek penyelenggaraan Negara termasuk dalam era reformasi dewasa ini. Proses
reformasi tanpa mendasarkan pada moral ketuhanan, kemanusiaan, dan
memegang teguh persatuan dan kesatuan maka bukan tidak mungkin akan
membawa kehancuran bagi bangsa Indonesia seperti halnya telah terbukti pada
bangsa lain misalnya Yugoslavia, Srilanka dan lain sebagainya.
2.5 Realisasi Pancasila Sila Ketiga dalam Bidang Pendidikan, Budaya, Ekonomi,
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dan contoh kasus sila ke-3
2.4.1 Bidang Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu piranti untuk membentuk kepribadian. Penanaman
kepribadian yang baik harus dilakukan sejak dini. Terutama penanaman rasa cinta
tanah air dan rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. Kepribadian
yang baik para penerus bangsa akan menentukan nasib dan kemajuan Indonesia di
masa mendatang.
Nilai-nilai pancasila harus ditanamkan kuat pada generasi-generasi
penerus bangsa. Menurut Notonegoro (1973), perlu disusun sistem ilmiah
berdasarkan Pancasila tentang ajaran, teori, filsafat, praktek, pendidikan nasional,
yang menjadi dasar tunggal bagi penyelesaian masalah-masalah pendidikan
nasional. Dengan begitu diharapkan tujuan pendidikan nasional dapat terwujud
dengan mudah. Tujuan pendidikan nasional adalah menciptakan manusia yang
beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
demokratis, dan bertanggung jawab.
Rasa cinta tanah air dan persatuan yang tinggi akan memacu semangat
belajar para peserta didik. Dengan menanamkan rasa persatuan Indonesia pada
peserta didik, maka pikiran mereka tidak lagi berorientasi bahwa persaingan
prestasi adalah untuk menjadi yang lebih unggul dan menjatuhkan lawan. Namun
lebih ke rasa cinta tanah air yaitu bersaing menjadi yang terbaik untuk satu tujuan
6
bersama. Menuntut ilmu dengan saling bekerjasama dan bertukar pikiran antar
pelajar guna menjadikan Indonesia lebih baik dari sekarang. Karena pelajar
merupakan benih-benih pejuang bangsa, yang akan menentukan nasib bangsa
Indonesia di masa mendatang.
Penerapan Pancasila sila ketiga dalam bidang pendidikan bagi peserta
didik antara lain dengan diadakannya pertukaran pelajar antar sekolah di
Indonesia, diadakannya lomba-lomba antar sekolah, upacara bersama, perayaan
hari ulang tahun kemerdekaan bersama-sama. Dengan upaya penerapan persatuan
tersebut maka peserta didik akan mengenal sekolah lain di luar sekolahnya
sendiri, sekolah satu dan lainnya akan saling mengisi, serta memupuk rasa
persatuan antar pelajar Indonesia.
Rasa persatuan dan kesatuan tidak hanya ditanamkan pada peserta didik
saja, namun bagi para pendidik rasa saling bersatu juga harus tertanam kuat. Guna
bekerja sama untuk menciptakan penerus bangsa yang unggul. Serta
mempersiapkan tombak-tombak bangsa yang akan berperang melawan persaingan
dunia dan kecaman jahat yang mengancam bangsa Indonesia di masa mendatang.
Salah satu penerapan persatuan di dunia pengajar adalah di bentuknya PGRI
(Persatuan Guru Republik Indonesia).
7
satu, mengikatkan diri dalam suatu persatuan yang diliukiskan dalam Bhineka
Tunggal Ika. Perbedaan bukan untuk diruncingkan menjadi konflik dan
permusuhan melainkan diarahkan pada suatu sintesa yang saling menguntungkan
yaitu persatuan dalam kehidupan bersama untuk mewujudkan tujuan bersama.
Sehingga penanaman pengamalan persatuan Indonesia sangat berperan penting
dan harus ditanam pada setiap individu. Pembudayaan Pancasila tidak hanya pada
kulit luar budaya misalnya hanya pada tingkat propaganda, pengenalan serta
pemasyarakatan akan tetapi sampai pada tingkat kemampuan mental kejiwaan
manusia yaitu sampai pada tingkat akal, rasa dan kehendak manusia (Kaelan,
1996: 193).
Negara mengatasi segala paham golongan, etnis, suku, ras, indvidu,
maupun golongan agama. Mengatasi dalam arti memberikan wahana atas
tercapainya harkat dan martabat seluruh warganya. Negara memberikan
kebebasan atas individu, golongan, suku, ras, maupun golongan agama untuk
merealisasikan seluruh potensinya dalam kehidupan bersama yang bersifat
integral. Oleh karena itu tujuan negara dirumuskan untuk melindungi segenap
warganya dan seluruh tumpah darahnya, memajukan kesejahteraan umum
(kesejahteraan seluruh warganya) mencerdaskan kehidupan warganya serta dalam
kaitannya dengan pergaulan dengan bangsa-bangsa lain di dunia untuk
mewujudkan suatu ketertiban dunia yang berdasarkan perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
Kebinekaan yang kita miliki harus dijaga sebaik mungkin. Kebhinekaan
yang kita inginkan adalah kebhinekaan yang bermartabat, yang berdiri tegak di
atas moral dan etika bangsa kita sesuai dengan keragaman budaya kita sendiri.
Untuk menjaga kebhinekaan yang bermartabat itulah, maka berbagai hal yang
mengancam kebhinekaan mesti ditolak, pada saat yang sama segala sesuatu yang
mengancam moral kebhinekaan mesti diberantas. Karena kebhinekaan yang
bermatabat di atas moral bangsa yang kuat pastilah menjunjung eksistensi dan
martabat manusia itu sendiri.
8
2.5.3 Bidang Ekonomi
Ekonomi yang berdasarkan Pancasila tidak dapat dilepaskan dari sifat
dasar individu dan sosial. Manusia tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang
lain untuk memenuhi semua kebutuhanya. Tetapi manusia juga mempunyai
kebutuhan dimana orang lain tidak diharapkan ada atau turut campur. Ekonomi
menurut pancasila adalah berdasarkan asas kebersamaan, kekeluargaan artinya
walaupun terjadi persaingan namun tetap dalam kerangka tujuan bersama
sehingga tidak terjadi persaingan bebas yang mematikan (Kaelan, 1996: 193).
Dengan demikian pelaku ekonomi di Indonesia dalam menjalankan usahanya
tidak melakukan persaingan bebas, meskipun sebagian dari mereka akan
mendapat keuntungan yang lebih besar dan menjanjikan.
Rasa persatuan dan kesatuan yang tertanam kuat pada diri mereka sebagai
bangsa Indonesia akan menumbuhkan kecintaan terhadap tanah air. Pertumbuhan
ekonomi di Indonesia akan berjalan baik jika antar pelaku ekonomi saling bersatu
dan mendukung, karena tujuan mereka bukanlah menjadi penguasa ekonomi dan
menjatuhkan lawannya, namun bekerja sama bersama-sama guna kemajuan
ekonomi di Indonesia. Jadi interaksi antar pelaku ekonomi sama-sama
menguntungkan dan tidak saling menjatuhkan sehingga usaha-usaha kecil dapat
berkembang dan mendukung perekonomian Indonesia menjadi kuat.
9
2. Alokasi pemerataan sumber dan hasilnya.
3. Pentingnya individualitas dan kemanusiaan dalam catur darma ilmu
pengetahuan, yaitu penelitian, pengajaran, penerapan, dsan pengamalannya.
Persaingan IPTEK tidak untuk saling menjatuhkan satu sama lain. Namun
penemuan – penemuan baru yang membantu kegiatan manusia dan mempermudah
pekerjaan manusia adalah untuk satu tujuan yakni guna kemajuan Negara
Indonesia.
10
pejuang yang tengah membela bangsa itu tidaklah
mudah.Sungguh berani mereka, dengan semangat seluruh tumpah jiwa ragan
ya hanya untuk kemerdekaan rakyat Indonesia. Dan saat ini sebagai generasi
penerus bangsa, hanya tinggal menikmati dan mengisi kemerdekaan ini dengan
apa yang sudah didapatkan dalam arti menjadi orang yang tangguh, bekerja keras,
ikhlas, jujur, cerdas, bermanfaat untuk keluarga, lingkungan dan menjadi pemuda
pemudi harapan bangsa. (sumber:fe.untirta.co.id)Komentar :Menurut saya,
tanggal 17 Agustus adalah salah satu contoh sikap patriotisme dan nasinalisme
bangsa Indonesia. Mengenang kembali para pahlawan yang dulu berjuang untuk
mempertahankan negara Indonesia dan membuat negara ini merdeka. Kesulitan
apapun yang mereka hadapi untuk memperjuangkan tanah air, mereka tetap
bersatu dan saling membantu. Sikap seperti itulah yang patut kita contohi. Kita
sebagai penerus bangsa, harus meniru sikap patriotisme, persatuan, dan cinta
tanah air seperti yang dilakukan pahlawan-pahlawan kita dulu.
Negatif : “Papua Keluar dari NKRI”Ketua Solidaritas Kemanusiaan untuk
Papua, Frans Tomoki meminta agar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
bertanggung jawab atas pelanggaran HAM di Papua. Jika Pemerintahan SBY-
Boediono ini tidak bertanggung jawab, maka ia mengancam akan keluar dari
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).“Kami ingin Papua berdiri di atas
kakinya sendiri untuk menantukan nasib rakyatnya. Kalau pemerintah tidak
memperhatikan kami, biarkan kami keluar dari NKRI,” kata Frans saat jumpa pers
di Kontras, Jakarta, Selasa (1/11).Menurutnya, para anggota militer yangada di
Papua, hanya bisa membuat rakyat Papua menjadi tidak aman lantaran terlalu
represif dalam bertindak demi kepentingan PT Freeport Indonesia. Militer, kata
dia, juga tidak membawa kesejahteraan bagi rakyat di Bumi Cendrawasih.“Militer
terlalu diskriminatif untuk warga Papua. Seharusnya berlaku adil.Kami hanya
ingin mandiri,” pintanya tegas. Dia menjelaskan, Kapolsek Mulia Papua,
Dominggus Awes, yang ditembak di bandara merupakan jaringan Organisasi
Papua Merdeka (OPM) gadungan yang dipelihara oleh militer.“Itu OPM
gadungan, yang memang sengaja dipelihara oleh militer untuk mengalihkan isu,
terkait meninggalnya buruh Freeport yang menuntut kenaikan gaji,” jelas dia. Dia
11
mengakui bahwa warga Papua mendapatkan perlakuan diskriminatif dari negeri
ini. Padahal Papua merupakan bagian dari NKRI. “Bagi Bangsa Papua, sudah
jelasuntuk menentukan nasib. Bagi saya lebih baik Papua menentukan nasibnya
sendiri.” (sumber:Republika.co.id)Komentar : Menurut saya, hal ini karena
kurangnya kepedulian pemerintah terhadap masyarakat Papua. Sehingga
masyarakat Papua merasa dilantarkan dan tidak bisa mempercayai pemerintah-
pemerintah Indonesia. Padahal Papua sangat kayaakan sumber daya alam dan juga
keindahan alamnya. Namun, meski sudah di abad sekarang, di Papua masih
banyak masyarakat yang masih memakai koteka, dan bahkan banyak juga yang
tidak sekolah karena minimnya uang yang mereka punya. Mereka merasa tidak
nyaman dan tidak aman. Dan sampai sekarang masyarakat Papua belum merasa
mereka sudah merdeka, karena keadaan mereka yang sangat jauh berbeda dari
daerah-daerah lain yang ada di Indonesia. Seharusnya jika pemerintah Indonesia
mengetahui danmengakui bahwa Papua adalah bagian dari negara Indonesia,
maka pemerintah harus memperhatikan masyarakat Papua dan membuat mereka
benar-benar merdeka.
1. Di lingkungan keluarga:
12
2. Di lingkungan sekolah:
3. Di lingkungan masyarakat:
13
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Berdasarkan uraian bahasan “Penjelasan Pancasila Sila ke- Tiga” dapat
disimpulkan bahwa:
a. Persatuan sangatlah penting bagi sebuah negara yang ingin hidup sejahtra dengan.Dengan
persatuan pula sebuah bahkan bisa bersatu dengan negara lain.persatuan juga akan mewujutkan
kerjasama yang baik diantara orang didalamnya .
b. Butir – butir Pancasila sila ketiga ada tujuh butir yang intinya adalah menempatkan kepentingan
bersama diatas kepentingan pribadi, rasa rela berkorban, cinta tanah air, rasa kebangsaan,
memelihara ketertiban dunia, dan menggalangkan Bhineka Tunggal Ika..
c. Makna Pancasila sila ketiga adalah meskipun bangsa Indonesia terdiri dari berbagai
macam suku, ras, agama, dan budaya namun tetap satu jua, yaitu Negara
Indonesia. Menggalangkan rasa cinta tanah air dan persatuan untuk memajukan
Negara Indonesia.
d. Realisai Pancasila sila ketiga dalam bidang pendidikan, ekonomi, budaya, dan
ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dengan cara saling bekerjasama, meskipun
dalam persaingan, itu hanya untuk motivasi guna menjadi yang lebih baik. Namun
tetap dalam satu tujuan yakni memajukan bangsa Indonesia di masa mendatang
dan menjadikan Indonesia lebih baik dari sekarang.
14
3.2 Saran
Berdasarkan judul makalah kami, yaitu Pembahasan Pancasila sila
persatuan Indonesia, maka kami menyarankan bagi seluruh bangsa Indonesia,
terutama pembaca makalah ini yang telah mengetahui makna, latar belakang, butir
– butir serta realisasi pancasila sila persatuan Indonesia dapat memupuk rasa
persatuan dan kesatuan demi kemajuan bangsa Indonesia, saling mengingatkan
satu sama lain, dan dapat saling bekerjasama demi kemajuan bangsa. Terutama
bagi para pendidik agar dapat meningkatkan penanaman pengamalan Pancasila
melalui pendidikan yang seutuhnya, jadi tidak sebatas teori tetapi juga
diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
15
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
16