Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

CAHAYA DAN PENGLIHATAN


“MENONTON TELEVISI TERLALU DEKAT DENGAN LAYAR TIDAK
AKAN MERUSAK PENGLIHATAN”

Dosen Pengampu:
Anjar Putro Utomo, S.Pd, M.Ed.

oleh:
Lamatsil Imroatus S (170210104066)
Siti Fatimah (170210104067)
Helfaya Nauri P (170210104080)
Dety Dwi Pratiwi (170210104084)
Dwi Nova Rina (1701210104089)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah yang
berjudul “Menonton Televisi Terlalu Dekat Dengan Layar Tidak Akan Merusak
Penglihatan” tepat pada waktunya. Makalah ini berisikan tentang berbagai macam
penjelasan mengenai pengaruh menonton televisi yang berpengaruh pada
penglihatan manusia.
Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua,
khususnya bagi mahasiswa/mahasiswi Universitas Jember. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin mengucapakan banyak terima kasih
kepada semua pihak yang telah berperan serta memberi dukungan berupa moril
maupun materi’il sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.

Jember,27 Oktober 2019

ii
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ........................................................................................... ii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... iii

BAB I. PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................ 1

1.3 Tujuan ........................................................................................................... 2

1.4 Manfaat ......................................................................................................... 2

BAB 2. PEMBAHASAN ....................................................................................... 3

2.1 Struktur dan Fungsi Mata Pada Manusia ..................................................... 3

2.2 Menonton Televisi Terlalu Dekat Dengan Layar Tidak Akan Merusak
Penglihatan .................................................................................................. 6

2.3 Mekanisme Pengaruh Jarak Pandang Menonton Televisi Terhadap


Kerusakan Pada Penglihatan ....................................................................... 7

BAB 3. PENUTUP............................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan ................................................................................................. 10

3.2 Saran ........................................................................................................... 10

iii
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Perkembangan ilmu pengetahuan memacu pekembangan teknologi yang
bermanfaat dalam mempermudah kerja dan segala aktivitas manusia. Pada
umumnya, konsumen atau manusia akan tertarik terhadap suatu produk atau
suatu rancangan yang dapat meringankan beban suatu pekerjaan. Salah satu
pemanfaatan teknologi saat ini adalah sistem sensor televisi otomatis dengan
pengukuran jarak pandang.
Dimana sekarang perkembangan televisi semakin maju semakin banyak
televisi yang berbagai macam ukuran merek dan bentuk yang ditawarkan ke
pada masyarakat. Membuat masyrakat tertarik membeli televisi tanpa
memikirkan efek samping dari televisi tersebut. Tidak memperdulikan
bahayanya menonton televisi bagi keluarga merkea kalau untuk jarak yang
terlalu dekat.
Seperti yang kita ketahui bahwa menonton televisi juga menggunakan
jarak pandang, setiap ukuran televisi memiliki jarak menonton ideal yang
berbeda- beda. Hal ini demi menjaga aktivitas mata agar tidak mengalami
gangguan, karena mata adalah salah satu alat indra yang sangat penting bagi
manusia dalam melaksanakan aktifitas apa pun.
Di dalam makala ini akan membahas apakah ada pengaruh jarak
pandang menonton televisi terhadap pengaruh kerusakan indera penglihatan
mata yang sering masyarakat katakan dan menggunakan metode literature
penulis akan membahasnya.

1.2 Rumusan Masalah


1.2.1. Bagaimana struktur dan fungsi mata pada manusia?
1.2.2. Apakah menonton televisi terlalu dekat dengan layar tidak akan merusak
penglihatan?
1.2.3. Bagaimana mekanisme pengaruh jarak pandang menonton televisi
terhadap kerusakan pada penglihatan?
2

1.3 Tujuan
1.3.1. Untuk mengetahui struktur dan fungsi mata pada manusia.
1.3.2. Untuk mengetahui apakah menonton televisi terlalu dekat dengan layar
tidak akan merusak penglihatan
1.3.3. Untuk mengetahui mekanisme pengaruh jarak pandang menonton televisi
terhadap kerusakan pada penglihatan.

1.4 Manfaat
1.4.1 Dapat mengetahui struktur dan fungsi mata pada manusia
1.4.2 Dapat mengetahui apakah menonton televisi terlalu dekat dengan layar
tidak akan merusak penglihatan
1.4.3 Dapat mengetahui mekanisme pengaruh jarak pandang menonton televisi
terhadap kerusakan pada penglihatan.
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Struktur dan Fungsi Mata Pada Manusia


Mata manusia adalah organ yang memberi kita indera penglihatan. Mata
digunakan dihampir setiap aktivitas baik membaca, bekerja, menonton telivisi,
menulis surat, atau mengendarai mobil. Mata memungkinkan kita untuk melihat
dan menginterpretasi bentuk, warna, dan dimensi objek dengan memproses
cahaya. cahaya masuk ke mata terlebih dahulu melalui kornea yang bening dan
kemudian melalui bukan melingkar dalam irpallil. Kemudian cahaya disatukan
oleh lensa kristal. Cahaya berkembang melalui humoral gelatinous vitreous focus
yang jelas pada retina, area pusat diantarana macula. Di retina, impuls cahaya
diubah menjadi sinyal listrik dan dikirim sepanjang saraf optic ke lobus oksipital
(posterior) otak, yang menafsirkan sinyal listrik ini sebagai gambar visual.
Mata merupakan alat indera yang terdapat pada manusia yang secara
konstan menyesuaikan pada jumlah cahaya yang masuk, memusatkan perhatian
pada objek yang dekat dan jauh serta menghasilkan gambaran yang kotinu yang
dengan segera di hantarakan pada otak. Penglihatan pada manusia melibatkan
deteksi gelombang cahaya yang sangat sempit dengan panjang gelombang sekitar
400 nm hingga 750 nm. Panjang gelombang terpendek dipersepsi sebagai warna
biru dan panjang gelombang terpanjang dipersepsikan sebagai warna merah. Mata
memiliki fotoreseptor yang mampu mendeteksi cahaya tetapi sebelum cahaya
mengenai reseptor yang bertanggung jawab untuk mendeteksi, cahaya harus
difokuskan ke retina.
Struktur mata pada manusia :

Gambar 1.1 bagian-bagian struktur mata


4

1. Kelopak Mata
Kelopak mata atau palpebral merupakan lipatan kulit tipis yang
mempunyai fungsi melindungi bola mata serta mengeluarkan sekresi
kelenjarnya membentuk film air mata di depan kornea. Pelpebra merupakan
alat penutup mata yang berguna yntuk melindungi bola mata terhadap trauma,
trauma sinar, dan pengeringan bola mata
Kelopak mata mempunyai lapisan kulit yang tipis pada bagian depan
sedangkan dibagian belakang ditutupi oleh selaput lender tarsus yang disebut
konjungtiva tarsal. Gangguan penutupan kelopak mata akan mengakibatkan
keringnya permukaan mata. Pada kelopak mata terdapat bagian-bagian kelenjar
sebasea, kelenjar Moll atau kelenjar keringat, kelenjar Zeis pada pangkal
rambut, dan kelenjar Meiborn pada tarsus. Otot, tarsus, septum orbita.
2. Sklera (bagian putih mata) merupakan lapisan luar mata yang berwarna putih
dan relative kuat.
3. Konjungtiva, adalah selaput tipis yang melapisi bagian dalam kelopak mata
dan bagian luar sklera
4. Kornea adalah struktur transparan menyerupai kubah. Kornea merupakan
pembungkus iris, pupil, dan bilik anterior serta berfungsi memfokuskan
cahaya. Cahaya yang masuk melalui kornea akan diteruskan ke pupil.
5. Pupil adalah daerah hitam ditengah-tengah iris. Ukuran pupil dikontrol oleh
otot sfingter pupil yang membuka dan menutup iris.
6. Iris adalah jaringan berwarna berbentuk cincin, yang menggantung
dibelakang kornea dan didepan lensa. Iris mengatur jumlah cahaya yang
masuk dengan cara membuka dan menutup (merubah ukuran pupil), seperti
halnya celah pada lensa kamera. Spsbils lingkungan disekitar itu gelap maka
cahaya yang masuk akan lebih banyak. Sementara jika lingkungan disekitar
terang maka cahaya yang masuk menjadi lebih sedikit.
7. Lensa memiliki struktur cembung ganda yang tergantung diantara hurnor
aqueus dan vitreus atau terletak dibelakang iris. Lensa berfungsi membantu
memfokuskan cahaya keretina. Apabila mata memfokuskan pada objek yang
5

dekat maka otot silier akan berkontraksi sehingga lensa menjadi lebih tebal
dan lebih kuat. Apabila mata memfokuskan pada objek yang jauh maka otot
silinder akan mengendur dan lensa menjadi lebih tipis serta lebih lemah.
Sejalan dengan pertambahan usia, lensa menjadi kurang lentur sehingga
kemampuannya untuk menebal menjadi berkurang. Dengan demikian
kemampuan untuk memfokuskan objek yang dekat juga berkurang. Keadaan
ini disebut presbiopia (mata tua).
8. Retina adalah lapisan jaringan peka cahaya yang terletak dibagian belakang
bola mata. Retina berfungsi mengirimkan pesan visual melalui saraf optikus
ke otak. Retina mengandung saraf-saraf cahaya dan pembuluh darah. Bagian-
bagian retina yang paling sensitive adalah maluka, yang memiliki ratusan
ujung saraf. Jumlah ujung saraf yang terlalu banyak menyebabkan gambaran
visual yang tajam. Retina mengubah gambaran tersebut menjadi gelombang
listrik yang dibawa oleh saraf optikus menuju otak.
9. Saraf optikus adalah kumpulan jutaan serat saraf yang membawa pesan visual
dari retina ke orak. Saraf optikus menghubungkan retina dengan cara
membelah jalurnya. Sebagian serat saraf menyilang kesisi yang berlawanan
pada kiasma optikus, yaitu suatu daerah yang berada tepat dibawah otak
bagian depan. Kemudian, sebelum sampai ke otak bagian belakang berkas
saraf tersebut akan bergabung kembali.
10. Humor aqueus adalah cairan jernih dan encer yang mengalir diantara lensa
dan kornea (mengisi segmen anterior mata). Cairan ini merupakan sumber
makanan bagi lensa dan kornea. Humor aqueus dihasilkan oleh prosesus
siliaris.
11. Humor vitreus adalah gel transparan yang terdapat dibelakang lensa dan
didepan retina (mengisi segmen posterior mata).
6

2.2 Menonton Televisi Terlalu Dekat Dengan Layar Tidak Akan Merusak
Penglihatan
Menonton televisi terlalu dekat dengan layar tidak akan merusak penglihatan
adalah mitos atau tidak benar. Menonton televisi dengan jarak yang terlalu dekat
berakibat buruk terhadap kesehatan mata seperti rabun jauh, rabun dekat,
kaburnya pandangan hingga efek terburuk yaitu kebutaan. Dan kurangnya
intensitas cahaya di sekitar ruangan juga mempengaruhi kesehatan mata karena
mata dipaksa harus melihat cahaya yang terang pada satu titik.
Mata memiliki lensa mata yang dapat berubah sejalan dengan usianya,
perubahan warna lensa yang menghambat secara progresif sinar biru yang
melewati lensa. Maka semakin bertambah usia seseorang semakin kecil resiko
terganggunya lensa akibat sinar biru. Sinar biru adalah sinar dengan panjang
gelombang 400-500 nm, sumber dekatnya adala layar televisi. Resiko kerusakan
mata terjadi tergantung dari panjang cahaya yang diterima oleh mata, intensitas
durasi paparan yang diterima mata.
Banyaknya pengguna televisi pada saat ini mengakibatkan efek yang sangat
besar terhadap kesehatan manusia terutama pada indera penglihatan yaitu mata
yang diakibatkan oleh paparan radiasi dari tampilan layar televisi yang digunakan.
perilaku masyarakat terutama anak-anak serta orang dewasa yang kurang
memperhatikan jarak yang ideal dalam menonton telivisi dan intensitas cahaya
yang aman saat menonton telivisi yang menjadi faktor utama dalam
mempengaruhi kesehatan mata.
Menonton televisi yang berlebihan akan meningkatkan gangguan refraksi pada
mata. Sinar biru yang dipancarkan oleh televisi mempunyai panjang gelombang
400 nm hingga 440 nm. Pada spectrum sinar, sinar biru masih dapat diterima oleh
mata. Sinar ini bisa mencapai retina dan dapat menyebabkan kerusakan mata
akibat radikal bebas yang dilepaskannya. Fotoreseptor retina rentan terhadap
cedera dari cahaya terutama sinar biru dan dapat terjadi cedera fotokimia di retina.
Risiko kerusakan pada mata yang terjadi tergantung dari panjang gelombang
cahaya, intensitas, serta durasi paparan. Sinar biru juga dapat menyebabkan
gangguan penglihatan seperti rabun jauh (myopia). Korelasi antara menonton
7

telivisi dan fungsi retina menyatakan bahwa sinar biru yang dipancarkan telivisi
dapat menyebabkan degenerasi (merusak) retina. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa semakin lama menonton telivisi dengan jarak yang semakin dekat akan
menurunkan fungsi retina mata. Aktivitas melihat dengan jarak dekat yang terlalu
banyak seperti menonton televisi dapat melemahkan otot siliaris mata dan
mengurangi ketajaman mata/visus sehingga mengganggu otot untuk melihat jauh
sehingga menyebabkan kelainan tajam penglihatan.

2.3 Mekanisme Pengaruh Jarak Pandang Menonton Televisi Terhadap


Kerusakan Pada Penglihatan
Mata manusia memiliki cara kerja otomatis yang sempurna, mata dibentuk
dengan 40 unsur utama yang berbeda dan kesemua bagian ini memiliki fungsi
penting dalam proses melihat. kerusakan salah satu fungsi bagiannya saja akan
menjadikan mata mustahil dapat melihat. Lapisan tembus cahaya di bagian depan
mata adalah kornea, tepat dibelakangnya terdapat iris, selain memberi warna pada
mata iris juga dapat merubah ukurannya secara otomatis sesuai kekuatan cahaya
yang masuk, dengan bantuan otot yang melekat padanya.
Ketika kekuatan cahaya bertambah, iris akan mengecil untuk mengurangi
cahaya yang masuk ke mata. Ketika cahaya mengenai mata sinyal saraf terbentuk
dan dikrimkan ke otak, untuk memberikan pesan tentang keberadaan cahaya, dan
kekuatan cahaya. Lalu otak mengirim balik sinyal dan memerintahkan sejauh
mana otot disekitar iris harus mengerut.
Bagian mata lainnya yang bekerja bersamaan dengan struktur ini adalah
lensa. Lensa bertugas memfokuskan cahaya yang memasuki mata pada lapisan
retina di bagian belakang mata. Karena otot-otot disekeliling lensa cahaya yang
datang ke mata dari berbagai sudut dan jarak berbeda dapat selalu difokuskan ke
retina.
Agar mata dapat melihat sinyal yang dihasilkan dalam retina harus diteruskan
dalam pusat penglihatan di otak. Namun sel-sel saraf tidak berhubungan langsung
satu sama lain ada celah kecil yang memisah titik-titik sambungan mereka lalu
8

bagaimana sinyal ini melanjutkan perjalanannya disini serangkaian mekanisme


rumit diteruskan dari satu sel saraf ke sel saraf berikutnya.
Ketika dipindahkan ke saraf berikutnya sinyal ini diubah lagi menjadi sinyal
listrik dan melanjutkan perjalanannya ke tempat titik sambungan lainnya dengan
cara ini sinyal berhasil mencapai pusat penglihatan pada otak disini sinyal tersebut
dibandingkan informasi yang ada di pusat memori dan bayangan tersebut
ditafsirkan.
Secara singkat Mekanisme melihat adalah : 1) Cahaya masuk ke dalam mata
melalui pupil. 2) Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan
benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata. 3) Kemudian ujung saraf
penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut ke otak. 4) Otak
kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita dapat melihat benda
tersebut.
Hubungan antara mekanisme penglihatan dengan jarak pandang terlalu dekat
saat menonton televisi dapat dijelaskan sebagai berikut. Mata yang terpapar
dengan durasi lama dan berulang terhadap objek yang terang (telivisi) dan mata
fokus menatapnya memicu stres intensif pada otot akomodasi mata.Apabila
seorang melihat objek dekat, terlebih dengan kontras yang buruk, mata akan
berakomodasi secara makismal untuk meningkatkan daya biasnya. Bila paparan
terjadi terus menerus maka mata akan tetap berakomodasi maksimal dalam waktu
yang lama agar tetap dapat melihat objek dengan jelas. Hal tersebut memicu
kelelahan otot akomodasi mata yang kemudian mengganggu jatuhnya bayangan
tepat pada retina yang berakibat sesorang mengalami gangguan tajam penglihatan.
Menonton telivisi yang berlebihan akan meningkatkan gangguan refraksi
pada mata. Sinar biru yang dipancarkan oleh telivisi mempunyai panjang
gelombang 400 nm sampai 440 nm. Pada spektrum sinar, sinar biru masih dapat
diterima oleh mata. Sinar biru bisa mencapai retina dan dapat menyebabkan
kerusakan mata akibat radikal bebas yang dilepaskannya. Fotoreseptor retina
rentan terhadap cidera dari cahaya terutama sinar biru dan dapat terjadi cidera
fotokimia di retina.
9

Sinar biru dapat mempengaruhi kesehatan kornea, lensa, dan retina. Pada
kornea sinar ini dapat mengakibatkan kerusakan pada sel epitel melalui
peningkatan produksi Reactive Oxygen Species (ROS) pada epitel kornea yang
selanjutnya terjadi kerusakan akibat reaksi oksidatif dan apoptosis yang memicu
peradangan dan terjadinya Xeropthalmia. Saat ini dikenal dengan dry eye atau
mata kering. Sinar biru akan mengganggu fase mitosis epitel kornea. Kerusakan
dapat terjadi pada mikrofili epitel kornea sehingga mengganggu fungsinya sebagai
perekat dan menstabilkan lapisan air mata dan ini mengaakibatkan mata kering.
Sinar biru juga dapat menghambat aktivitas biokimia pada stroma kornea.

Struktur lensa manusia mengandung protein yang berperan dalam


penyerapan sinar biru. Selanjutnya akan terbentuk pigmen kuing pada ptotein,
yang akan mengubah lensa menjadi gelap kekuningan. Proses ini berfungsi untuk
menghentikan pengaruh sinar biru agar tidak dapat mencapai retina dan
menyebabkan kerusakan. Sinar biru akan menginduksi pembentukan ROS dalam
mitokondria epitel lensa yang menimbulkan oksidatif stress dan kerusakan
oksidatif pada lensa. Kedua hal ini akan memulai perusakan pada mata.

Sinar biru juga dapat menyebabkan kerusakan pada sel kerucut dan akan
menstimulasi munculnya sel makrofag dan mengaktivasi mikroglia. Selanjutnya
akan menyebabkan fungsi pada barier darah retina karena diproduksi berbagai
faktor proinflammatory yang juga menyebabkan edema retina, peningkatan
peremeabilitas pembuluh darah dan diekstruksinya komponen kompleks imun dan
limfotoksin. Sehingga mengakibatkan degenerasi dari sel fotoreseptor. Sinar biru
juga menimbulkan oksidatif stress pada retina yang menyebabkan opoptosis dan
mikrosis sel fotoreseptor dan sel epitel pigmen retina.
BAB 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Struktur bagian mata dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu organ
dalam dan organ luar. Organ luar meliputi bulu mata, kelopak mata, alis mata, dan
kelenjar mata. Sedangkan organ dalam meliputi skelera (bagian putih mata),
konjungtiva, kornea, pupil, iris, lensa, retina, saraf optikus, humor aqueus, dan
humor vitreus. Mata memiliki fungsi
Menonton televisi terlalu dekat dengan layar tidak akan merusak
penglihatan adalah mitos atau tidak benar adanya. Dimana menonton televisi
dengan jarak yang terlalu dekat akan berakibat buruk terhadap kesehatan mata
seperti rabun jauh, rabun dekat, kaburnya pandangan hingga efek terburuk yaitu
kebutaan. Dan kurangnya intensitas cahaya di sekitar ruangan juga mempengaruhi
kesehatan mata karena mata dipaksa untuk melihat cahaya yang terang pada satu
titik.
Secara singkat Mekanisme melihat adalah : 1) Cahaya masuk ke dalam mata
melalui pupil. 2) Lensa mata kemudian memfokuskan cahaya sehingga bayangan
benda yang dimaksud jatuh tepat di retina mata. 3) Kemudian ujung saraf
penglihatan di retina menyampaikan bayangan benda tersebut ke otak. 4) Otak
kemudian memproses bayangan benda tersebut sehingga kita dapat melihat benda
tersebut.

3.2 Saran
Dalam pembuatan makalah ini terdapat kekurangan dan kesulitan dalam
mencari referensi, sebaiknya dalam pembuatan makalah selanjutnya
menggunakan lebih banyak referensi agar pembahasan lebih lengkap dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA

Amalia, H. 2019. Efek Sinar Biru Pada Kornea, Lensa, dan Retina . Jurnal
Biomedika dan Kesehatan. 2(1) : 1-2

Anwari, M., Rita, V. Ropickhotus, S., Mashila, R., Nur, W., Dwi, Y., Rizka, I.,
Tantut, S. 2018. Latihan Gerak Mata Untuk Kesehatan Mata: Studi Kasus
Pada Keluarga Binaan Di Desa Kemuningsari Lor Kecamatan Panti
Kabupaten Jember. Jurnal Sains Kesehatan. 155-159

Djing, O.G. 2015. Terapi Mata. Jakarta: Gramedia

Prayudha, J., Dicky, N., Muhammad I. 2014. Otomatisasi Pendeteksi Jarak Aman
Dan Intensitas Cahaya Dalam Menonton Televisi Dengan Metode
Perbandingan Diagonal Layar Berbasis Mikrokontroler Atmega 8535.
Jurnal Ilmiah Saintikom. Vol.13(3) : 171-182

Santosa, N.A., Luh, P.R.S. 2018. Hubungan Antara Durasi Bermain Game Online
Dengan Gangguan Tajam Penglihatan Pada Anak Sekolah Menengah
Pertama (Smp) Di Kota Denpasar. Jurnal Medika. Vol.7(8) : 1-12

Syaifuddin, Haji. 2006. Anantomi Fisiologi :Umtuk Mahasiswa Keperawatan.


Jakarta : EGC

Tamboto, F.Ch.P., Herlina, I.S.W., dan Damajanty, H.C.P. 2015. Gambaran Visus
Mata Pada Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sam
Ratulangi. Jurnal e-Biomedik. Vol.3(3) : 805-808

Toar, E.D., Jummy, R., Fransiska, L. 2013. Hubungan Jarak Dan Lama Paparan
Sinar Biru Pesawat Televisi Terhadap Fungsi Refraksi Pada Anak Di
Sekolah Dasar Gereja Masehi Injili Di Minahasa 20 Manado. Jurnal
Biomedik. Vol.5(1) : 48-52

Anda mungkin juga menyukai