Anda di halaman 1dari 13

PEMERTAHANAN SASTRA LOKAL DAN SASTRA

NASIONAL MELALUI PEMBELAJARAN SASTRA


BANDINGAN

Suyadi
Pengkaji Sastra Balai Bahasa Sumatera Utara
Staf Pengajar Universitas Negeri Medan
Staf Pengajar Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Abstract :
Sastra bandingan (Comparative literature) is a part of the domain or clumps of
subjects in the field of literary expertise. This subject has long existed at the
college as part of a study or a critical review of the literature. With a variety of
approaches, research or study comparative literature today need to adjust to the
times. Although still reviewing literary texts, but comparative literature still has to
advance current methods. Comparative literature not only compare the
intertextual literatur, but also to compare literary texts with nothing happening or
are out of text and literary form. In this way, the study of comparative literature
may be an attempt to maintain the existence of a national literature and local
literature of siege and invasion of world literatur. Learning approach can be
adapted to the curriculum-based Indonesian National Qualifications Framework
(INQF) newly implemented government.

Keywords : comparative literature, local literature, national literature, literary learning

Abstrak :
Sastra bandingan merupakan bagian dalam ranah atau rumpun mata kuliah
keahlian di bidang kesastraan. Mata kuliah ini sudah lama ada pada perguruan
tinggi sebagai bagian dari kajian atau telaah kritis terhadap karya sastra. Dengan
berbagai pendekatan, penelitian atau kajian sastra bandingan saat ini harus
mengalami penyesuaian terhadap perkembangan zaman. Meski tetap mengkaji
teks-teks sastra, namun sastra bandingan tetap harus mengedepankan metode
terkini. Sastra bandingan tidak hanya membandingkan antarteks sastra, tetapi juga
membandingkan teks sastra dengan apa-apa yang terjadi atau terdapat di luar teks
dan bentuk sastra. Dengan begini, maka pembelajaran sastra bandingan dapat
menjadi satu upaya untuk mempertahankan keberadaan sastra nasional dan sastra
lokal dari kepungan dan serbuan sastra dunia. Pendekatan pembelajarannya bisa
disesuaikan dengan kurikulum berbasis Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) yang baru diterapkan pemerintah.

Kata kunci : sastra bandingan, sastra lokal, sastra nasional, pembelajaran sastra

1. Pendahuluan Keberadaan sastra Indonesia pun dalam


ORANG Indonesia sejak seperempat posisi dilema. Satu sisi tetap
abad ini terbiasa bicara globalisasi. mempertahankan jati dirinya sebagai warga
Globalisasi membawa posisi kesusastraan sastra dunia, sisi lain harus bercampur
Indonesia mendapat pengaruh besar. dengan nilai kebudayaan asing. Sastra lokal

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


sebagai pendukung sastra Indonesia ikut sastra negara lain dan membandingkan sastra
terimbas. Akankah sastra lokal jadi penonton dengan bidang lain sebagai keseluruhan
di negeri sendiri? ungkapan kehidupan. Berikut ini akan
Pertanyaan ini penulis kemukakan penulis uraikan keberadaan sastra bandingan
mengingat perkembangan terkini alam sebagai pemertahan sastra nasional dan sastra
kebudayaan Indonesia. Satu sisi kita bangga lokal.
mengetahui sastra Indonesia kembali menjadi
ide pembuatan film layar lebar, seperti roman 2. Batasan Sastra Bandingan
hebat yang pernah jadi kontroversi, Hutomo secara ringkas
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijk karangan mendefinisikan sastra bandingan sebagai
Buya Haji Abdul Muhammad Karim disiplin ilmu yang mencakup tiga hal.
Abdullah (HAMKA). Namun di sisi lain, kita Pertama, sastra bandingan lama, yakni sastra
prihatin generasi muda terpaksa bandingan yang menyangkut studi naskah.
mengonsumsi sastra berbau asing dan Sastra bandingan ini, biasanya ditangani oleh
terkesan pepesan kosong. ilmu Filologi. Kedua, sastra bandingan lisan,
Sekarang kita berada dalam yakni sastra bandingan yang menyangkut
globalisasi itu. Alam kesejagatan ini teks-teks lisan yang disampaikan dari mulut
mendekatkan budaya asing dengan budaya ke mulut, dari satu generasi ke generasi dan
lokal kira. Di tengah hiruk-pikuk kesejagatan dari satu tempat ke tempat lain. Teks lisan ini
ini, kita harus mengupayakan sastra nasional dapat berupa tradisi lisan, tetapi dapat
dan sastra lokal tetap bertahan dan bahkan diungkapkan dalam wujud sastra lisan
mendunia. Di antara upaya itu, pembelajaran (tradisi lisan yang berseni). Ketiga, sastra
sastra bandingan mudah-mudahan jadi bandingan modern, yakni sastra bandingan
penawar pemertahanan sastra nasional dan yang menyangkut teks sastra modern.
sastra lokal. Walaupun secara garis besar ada tiga hal
Sastra bandingan dalam kajian sastra definisi atau pengelompokan sastra
berada di antara apresiasi dan kritik yang kini bandingan tersebut, ternyata terdapat teori
tidak hanya berpusat pada teks-teks sastra. dan metode yang dapat dipergunakan oleh
Menurut Basnett, sastra bandingan adalah ketiganya, atau ketiganya dapat saling
studi teks lintas budaya, berciri antardisiplin meminjam metode dan teknik
dan berkaitan dengan pola hubungan dalam penganalisisannya. Dengan begitu, ilmu
kesusastraan lintas ruang dan waktu.i Sesuai sastra bandingan akan menjadi studi yang
dengan pendapat Basnett ini, kajian sastra menarik dan bukan merupakan studi yang
bandingan setidak-tidaknya harus ada dua terbatas pada lingkungan tertentu saja.
objek sastra yang dibandingkan. Kedua objek Damono berpendapat, sastra
karya sastra itu adalah karya sastra dengan bandingan adalah pendekatan dalam ilmu
latar belakang budaya yang berbeda. sastra yang tidak dapat menghasilkan teori
Perbedaan latar belakang budaya itu dengan sendiri. Boleh dikatakan teori apapun bisa
sendirinya juga berbeda dalam ruang dan dimanfaatkan dalam penelitian sastra
waktu. bandingan, sesuai dengan objek dan tujuan
Remak menyebutkan, sastra penelitiannya. Dalam beberapa tulisan, sastra
bandingan adalah kajian sastra di luar batas- bandingan juga disebut sebagai studi atau
batas sebuah negara dan kajian hubungan di kajian. Dalam langkah-langkah yang
antara sastra dengan bidang ilmu serta dilakukannya, metode perbandingan adalah
kepercayaan yang lain, seperti seni (misalnya yang utama.
seni lukis, seni ukir, dan seni musik), filsafat, Istilah sastra bandingan kali pertama
sejarah, dan sains sosial (misalnya politik, muncul di negara Inggris yang dipelopori
ekonomi, sosiologi), sains, agama, dan lain- oleh para pemikir Perancis seperti Fernand
lain. Ringkasnya, sastra bandingan Baldensperger, Jean-Marie Carre’, Paul van
membandingkan sastra sebuah negara dengan Tieghem, dan Marius-Francois Guyard.

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


Mereka ini dalam ilmu sastra bandingan mereka. Lahirnya sastra bandingan ini
akhirnya lebih dikenal sebagai pelopor aliran disebabkan oleh timbulnya kesadaran bahwa
Perancis atau aliran lama. Pada sastra itu plural, tidak tunggaliii.
perkembangan selanjutnya, sastra bandingan Semua sastra memiliki persamaan
ini juga berkembang di Amerika, dan perbedaan-perbedaan. Adanya
mengembangkan konsep-konsep sastra persamaan dan perbedaan-perbedaan itu
bandingan aliran Perancis, sehingga sastra memunculkan studi untuk membandingkan
bandingan aliran Amerika ini disebut sebagai dan mencari sebab-sebab timbulnya
aliran baru. persamaan dan perbedaan. Di Perancis sastra
Hutomo mengatakan, aliran Perancis bandingan dipelopori oleh Fernand
sebagai aliran lama berpendapat bahwa sastra Baldensperger, Jean-Marir Carre, Paul van
bandingan adalah pembandingan sastra Tieghem, dan Marius-Francois Guyard.
secara sistematik dari dua negara yang Sastra bandingan kemudian menjadi dua
berlainan. Sedangkan aliran Amerika aliran, yaitu aliran Perancis dan aliran
berpandangan lebih luas. Aliran Amerika Amerika. Aliran Perancis disebut aliran lama,
tidak hanya membandingkan dua karya sastra sedangkan aliran Amerika dinamakan aliran
dari dua negara yang berlainan, tetapi juga baru. Aliran Perancis menekankan
membandingkan sastra dengan bidang ilmu perbandingan karya sastra dari negara yang
atau seni tertentu. Oleh aliran Perancis, hal berbeda, sedangkan aliran Amerika di
tersebut tidak disetujui. Namun dalam samping membandingkan dua karya sastra
praktiknya ternyata aliran Perancis juga yang berbeda, juga membandingkan karya
melaksanakan konsep aliran Amerika. sastra dengan bidang ilmu dan seni tertentu.
Menurut Bassnett, nama sastra Menurut Wellek dan Warren, istilah
bandingan berasal dari suatu seri antologi sastra bandingan pertama dipakai untuk
Perancis yang terbit pada tahun 1816 dengan kajian studi sastra lisan, cerita rakyat dan
judul Cours de Litterature Comparee. Istilah migrasinya, bagaimana dan kapan cerita
dalam versi Jermannya Vergleichende rakyat masuk ke dalam penulisan sastra yang
Literaturgeschichte yang muncul pertama lebih artistik.iv Istilah sastra bandingan dalam
kali dalam buku karangan Moriz Carriere hal ini, mencakup studi hubungan antara dua
pada tahun 1854, sedangkan dalam bahasa kesusastraan atau lebih. Sastra bandingan
Inggris diperkenalkan oleh Matthew Arnold disamakan dengan studi sastra menyeluruh.
pada tahun 1848. Jadi, sastra bandingan Darma mengatakan bahwa sastra bandingan
dapat dikatakan masih muda. Pada awalnya lahir dari kesadaran bahwa sastra tidak
studi sastra bandingan berasal dari studi tunggal, namun sastra itu plural, serta semua
bandingan ilmu pengetahuan, kemudian lahir sastra ada kesamaan-kesamaan dan
studi bandingan agama, baru kemudian lahir perbedaan-perbedaannya. Kesamaan dapat
sastra bandinganii. terjadi karena masalah manusia, sebagaimana
Basnett menambahkan bahwa istilah yang terekam dalam sastra, pada hakikatnya
“comparative litterature” baru muncul pada universal, dan perbedaan-perbedaan terjadi
zaman peralihan sewaktu negara-negara karena mau tidak mau sastra di dominasi oleh
terjajah berjuang untuk mendapatkan situasi dan kondisi tempatan.
kemerdekaan dari kerajaan “Ottoman”, dari
kerajaan Austro-Hungaria, dari Perancis dan 3. Perkembangan Sastra Bandingan
Rusia. Negara yang baru terwujud, sehingga SASTRA bandingan sebagai suatu
jati diri kebangsaannya tidak dapat disiplin ilmu mengalami pasang surut.
dipisahkan dengan budaya nasional. Stalknecht dan Frenz dalam Weisstein,
Munculnya sastra bandingan bersamaan menyatakan bahwa sastra bandingan adalah
dengan munculnya jiwa nasionalisme pada studi kesusastraan yang melebihi batas suatu
zaman peralihan, yang pada saat itu negara- negara, dan studi hubungan antara
negara terjajah sedang mencari identitas kesusastraan di satu pihak, dan wilayah

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


lainnya dari pengetahuan dan kepercayaan, Hubungan bentuk dan kandungan, pengaruh
seperti seni, filsafat, sejarah, ilmu dan sintesis terjadi dalam beberapa karya
pengetahuan sosial, ilmu pengetahuan alam, seni. Hubungan itu seperti terjadi antara
dan agama.v Menurut aliran Perancis, karya novel dan film yang diangkat dari sebuah
sastra yang dibandingkan adalah karya sastra novel.
yang berbeda bahasa. Sastra bandingan Apabila dikaji lebih jauh, tidak setiap
mempunyai dua aliran, yaitu aliran Perancis kajian sastra antar bangsa disebut kajian
dan aliran Amerika. Aliran Perancis sastra bandingan. Kajian antara novel
dipelopori oleh Paul van Tieghem, Jean Pramoedya Ananta Toer dengan novel
Marie Carre, dan Marius Francois Guyard, Arenawati dari Malaysia, tidak dapat
sedangkan aliran Amerika dipelopori oleh dikatakan kajian sastra bandingan kalau
Sekolah Amerika. hanya sekadar membandingkan, tanpa
Perbedaan yang mencolok antara adanya alasan tertentu. Untuk disebut sebagai
aliran Perancis dan Amerika terletak pada studi sastra bandingan, kajian itu harus
objek kajiannya. Aliran Amerika di samping memenuhi syarat tertentu. Abas menyatakan
membandingkan secara sistematik karya bahwa kesusastraan bandingan mengkaji
sastra dari dua negara yang berlainan seperti secara sistematik karya sastra sebuah negara
halnya aliran Perancis, juga membandingkan dengan karya sastra negara lain, biasanya
sastra dengan ilmu tertentu seperti sejarah, yang dibandingkan adalah karya-karya yang
politik, ekonomi, seni lukis, seni musik, sejenis atau tipa. Pengertian sejenis atau tipa
arsitektur, agama, dan lain-lain. Aliran tidak identik dengan genre. Dalam kajian
Amerika lebih luas jangkauannya daripada sastra bandingan antara karya sastra yang
aliran Perancis, karena aliran Amerika dapat dibandingkan di samping dari negara yang
membandingkan karya sastra dengan seni berbeda, harus ada benang merah yang
dan disiplin ilmu yang lain. menghubungkan antara kedua karya sastra
Basnet berpengertian bahwa bahasa itu.
merupakan perbedaan pokok dalam kajian Kajian sastra bandingan dapat
sastra bandingan merupakan prinsip yang menerapkan berbagai disiplin ilmu sepanjang
paling luas diterima. Namun apabila tidak menyimpang dari prinsip-prinsip kajian
berpegang pada kaidah bahasa, banyak sastra bandingan. Menurut Remak, setiap
bahasa di beberapa negara yang sama, seperi objek kajian bandingan mempunyai
bahasa Inggris, bahasa Melayu, bahasa Arab, pendekatan yang dianggap paling sesuai dan
dan bahasa yang lain menjadi bahasa paling efektif. Sastra bandingan tidak
nasional di beberapa negara. Oleh karena itu, meletakkan sesuatu metodologi kajian
perbedaan bahasa dalam perkembangan dengan disiplin ilmu tertentu. Weisstein
sastra bandingan tidak menjadi kaidah utama. menyatakan bahwa pengkajian genre dalam
Basnett menyatakan, dalam dunia sastra bandingan merupakan kajian yang
yang tindak tuturnya bahasa Inggris, berfaedah. Kajian ini sebaiknya melalui
utamanya, tidak lagi sesuai untuk kajian sejarah dan perspektif kritikal untuk
menekankan perbedaan bahasa sebagai mendapatkan bahan yang sistematis.
prasyarat untuk membandingkan Menurut Sutarto, telaah sastra
kesusastraan, karena semakin banyak bandingan sejatinya tidak bisa dilepaskan
pembaca yang dapat memahami bahasa dari sejarah sastra, karena sastra berbicara
klasik hanya dalam terjemahan dan tentang perjalanan perasaan dan pikiran
penguasaan bahasa modern yang semakin manusia dari zaman ke zaman, dan
berkurang. menggunakan bahasa sebagai mediumnya.vi
Gaither membagi kajian sastra Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
bandingan aliran Amerika terdiri atas tiga dalam telaah sastra bandingan, yaitu:
bandingan utama, yaitu hubungan bentuk
dengan kandungan, pengaruh, dan sintesis.

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


1) Suatu penilaian terhadap karya sastra lingkup sastra nasional, baik secara aspek
hendaknya tidak lepas dari jati diri geografis mupun bidang penelitiannya.vii
penciptanya Sastra bandingan dapat dikatakan sebagai
2) Telaah sastra bandingan harus menguak suatu penelitian yang mencangkup bandingan
kenyataan, wawasan tentang manusia, karya-karya sastra, dari sastra nasional yang
budaya, martabat nilai lokal, dan belum terkenal hingga karya-karya agung,
semangat zaman yang dibangun oleh hubungan karya sastra dengan pengetahuan,
masyarakat Timur sebagai masyarakat agama atau kepercayaan, karya-karya seni,
yang memiliki hak untuk menjaga pembicaraan mengenaai teori, sejarah, dan
warisan budaya mereka kritik sastra.
3) Dalam disiplin sastra bandingan Clements menentukan lima
hendaknya dihindari kegiatan pembacaan pendekatan yang bisa dipergunakan dalam
jauh agar penelaah memperoleh hasil penelitian sastra bandingan, yakni: (1) tema
yang prima. atau mitos; (2) genre atau bentuk; (3) gerakan
4) Perbandingan karya-karya sastra yang atau zaman; (4) hubungan-hubungan antara
terpisah dari keseluruhan sastra sastra dan bidang seni dengan disiplin ilmu
nasionalnya masing-masing cenderung lainnya; dan (5) pelibatan sastra sebagai
menjadi dangkal karena telaah semacam bahan bagi perkembangan teori yang terus-
itu hanya terbatas kepada pembicaraan menerus bergulir. Berbeda dengan Clements,
tentang pengaruh, sumber, reputasi, dan Jost membagi-bagi pendekatan dalam sastra
ketenaran bandingan menjadi empat bidang, yakni: (1)
5) Telaah sastra bandingan hendaknya tidak pengaruh dan analogi; (2) gerakan dan
memasukkan secara mentah-mentah kecenderungan; (3) genre dan bentuk; serta
konsep multikulturalisme ala Barat (4) motif, tipe, dan tema.
karena pemahaman tentang “the other” Menurut Awang ada lima aspek yang
sering kali harus bertabrakan dengan digunakan dalam kajian bandingan. Kelima
metanarasi yang dipegang teguh sebagai aspek itu diantaranya: (1) kritikan dan teori
rujukan oleh masyarakat Timur. kesusastraan; (2) gerakan kesusastraan; (3)
kajian tema; (4) kajian bentuk dan jenis
4. Fokus dan Objek Kajian Sastra sastra; dan (5) hubungan sastra dengan ilmu-
Bandingan ilmu yang lain. Berbeda dengan Awang,
RUANG lingkup kajian sastra Abas menyatakan bahwa di dalam kajian
bandingan cukup luas sekali. Sastra bandingan itu yang dibandingkan adalah ciri-
bandingan dapat membandingkan karya ciri keindahan yang terdapat dalam berbagai
sastra dari dua negara yang mempergunakan aspek sastra, seperti tema, jalan cerita
bahasa yang berbeda. Sastra bandingan dapat (fabula), plot, perwatakan, latar, masa, uraian
membandingkan dua karya sastra dari dua dan ceritaan, metra, dan sebagainya.
negara yang berbeda dalam bahasa yang Aldridge dalam Yahya,
sama atau dalam dialek yang berbeda. Kajian mengemukakan lima kategori kajian sastra
sastra bandingan dapat membandingkan bandingan.viii Pertama, tentang kritikan dan
karya sastra seorang warga negara pindahan teori kesusastraan. Kedua, pergerakan dan
dari negara lain dengan karya pengarang perkembangan kesusastraan. Ketiga, tema
negara asal pengarang itu. Sastra bandingan hasil sastra yang merupakan pendedahan
dapat mengkaji karya sastra yang ditulis tentang manusia dan ide-ide abstrak yang
dengan bahasa lain dalam satu negara. Sastra dipancarkan dalam pelbagai bentuk dan dari
bandingan dapat membandingkan karya beberapa sudut dalam karya sastra beberapa
seorang penulis yang menulis dalam bahasa negara. Keempat, perbandingan bentuk-
yang berbeda. bentuk sastra atau genre yang bermaksud
Menurut Endraswara, ruang lingkup sebagai sastra bandingan. Kelima, pengkajian
sastra bandingan lebih luas daripada ruang hubungan antara hasil-hasil kesusastraan.

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


Model kajian alternatif sastra perbedaan. Masing-masing membagi menjadi
bandingan muncul dari luar Eropa, dengan lima wilayah dengan kajian yang sama.
parameter yang berubah. Menurut Bassnett, Perbedaan hanya terjadi pada model Susan
model kajian sastra bandingan yang bukan Bassnett. Model Susan Bassnett adalah
model Eropa bertitik tolak dari agenda yang model perbandingan pasca-Eropa. Saman
berbeda dari kesusastraan bandingan Barat. mengemukakan lima aspek kajian sastra
Model sastra bandingan pasca Eropa, model bandingan yang mirip dengan yang
yang mempertimbangkan persoalan penting dikemukakan Owen Aldridge. Unsur-unsur
identitas budaya, ukuran sastra, implikasi yang dibandingkan menurut Saman sebagai
politik terhadap pengaruh budaya, pembagian berikut:
periode dan sejarah sastra, dan menolak suatu 1) Kritikan dan teori sastera
yang tidak ada kaitannya dengan sejarah 2) Gerakan kesusasteraan
yang menjadi pegangan aliran Amerika dan 3) Kajian tema
pendekatan formalis. 4) Kajian bentuk (genre)
Ketiga model kajian bandingan itu 5) Hubungan kesusasteraan dengan:
dapat dilihat pada tabel sebagai berikut. sejarahnya, sejarah falsafah, kesan
perubahannya, sumber dan pengaruh,
Tabel 1. Model Kajian Sastra Bandingan masyarakat, disiplin sains, dan disiplin
seni yang lain.
No Owen Hasim Susan
Aldridge Awang Bassnett Ruang lingkup dan fokus kajian sastra
1 Kritikan dan Kritikan dan Budaya bandingan cukup luas sekali. Menurut
teori teori Hutomo, fokus kajian sastra bandingan di
kesusasteraan kesusastraan antaranya:
2 Pergerakan dan Gerakan Ukuran 1) Membandingkan dua karya sastra dari
perkembangan kesusastraan sastra dua negara yang bahasanya benar-benar
kesusasteraan berbeda
3 Tema hasil Kajian tema Implikasi 2) Membandingkan dari dua negara yang
sastra yang politik berbeda dalam bahasa yang sama, baik
dipancarkan terhadap dalam situasi yang benar-benar sama
dalam pelbagai pengaruh maupun dalam bentuk dialek
bentuk dan dari budaya 3) Membandingkan karya awal seorang
beberapa sudut pengarang di negara asalnya dengan
dalam karya karya setelah berpindah
sastra beberapa kewarganegaraannya
negara 4) Membandingkan karya seorang
4 Perbandingan Kajian Pembagian pengarang yang telah menjadi warga
bentuk-bentuk bentuk atau periode suatu negara tertentu dengan karya
sastra atau genre sastra sejarah seorang pengarang dari negara lain
genre sastra 5) Membandingkan karya seorang
pengarang Indonesia dalam bahasa
5 Hubungan Hubungan Menolak
daerah dan bahasa Indonesia
antara hasil- sastra dengan suatu yang
6) Membandingkan dua karya sastra dari
hasil ilmu-ilmu tidak ada
dua orang pengarang berwarga negara
kesusastraan yang kaitannya
Indonesia yang menulis dalam bahasa
berhubungan dengan
asing yang berbeda
sejarah
7) Membandingkan karya sastra seorang
pengarang yang berwarga negara asing di
Pendapat Aldridge dan Awang
suatu negara dengan karya pengarang
tentang model kajian sastra bandingan sesuai
dari negara yang ditinggalinya (kedua
dengan tabel di atas ternyata tidak ada

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


karya sastra ini ditulis dalam bahasa yang dasarnya sastra bandingan itu berlandaskan
sama) sastar nasional suatu negara. Menurut Budi
Darma, sastra nasional yaitu sastra bangsa
Sesuai dengan pendapat Hutomo di atau negara tertentu, misalnya sastra Brunei
atas, menunjukkan bahwa sastra bandingan Darussalam, sastra Indonesia, sastra Inggris,
telah mengalami perkembangan dari konsep dan lain-lain. Sementara Endraswara
yang dikemukakan oleh aliran Perancis. menyebutkan, sastra yang secara umum
Sastra bandingan tidak harus menjadi milik bangsa, nasional di sini adalah
membandingkan karya dua pengarang dari batas wilayah politik suatu bangsa. Jika
negara yang berbeda, tetapi dapat disimpulkan dalam hal ini pengertian sastra
membandingkan dua karya sastra yang ditulis nasional bertumpu pada masalah geografis.
oleh pengarang dalam satu negara, asalkan Mencermati kutipan di atas,
bahasa yang dipergunakan berbeda. Abdullah bagaimana halnya dengan pengertian antara
menyatakan bahwa kajian sastra bandingan sastra dunia dan sastra umum? Sastra dunia,
akan memperlihatkan pengaruhnya apabila jika dilihat dalam kamus istilah sastra,
menghubungkaitkan tradisi kajian yang pengertiannya ialah sastra yang menjadi
nasionalistis dengan kesusastraan tetangga milik berbagai bangsa di dunia dan karena
terdapat dengan pelbagai aspek. Kajian dapat penyilangan gagasan yang timbal balik,
dilakukan pada unsur intrinsik maupun unsur memperkaya kehidupan manusia. Menurut
ekstrinsiknya.ix Hutomo, sastra dunia adalah sastra nasional
yang diberi peluang meletakkan dirinya
5. Sastra Bandingan dan Sastra Dunia dalam lingkungan sastra dunia dengan fungsi
BERBICARA mengenai sastra dan kriteria tertentu serta sejajar, atau duduk
bandingan tidak bisa dilepaskan dengan sama rendah dan berdri sama tinggi, dengan
pembicaraan tentang sastra nasional, sastra sastra nasional bangsa lain di dunia. Istilah
umum, dan sastra dunia. Tiga pengertian sastra dunia, sebenarnya banyak berkaitan
sastra tersebut sering tumpang tindih, dengan istilah Weltliliterature yang
sehingga seperti yang dikatakan oleh Wellek dikumandangkan oleh pujangga Jerman yang
dan Warren, studi bandingan secara bernama Goethe. Konsep Goethe lebih
akademis kurang begitu sukses. Walaupun mengarah pada World Masterpiece atau
sebenarnya merupakan studi yang sangat sastra agung dunia, dan bukan karya sastra
penting. Untuk mengatasi permasalahan di golongan teri.
atas, maka diperlukan pemahaman tentang Hutomo mengatakan, sastra dunia
sastra bandingan, sastra nasional, sastra adalah sastra nasional yang diberi peluang
umum dan sastra dunia. Dalam hal ini meletakkan dirinya dalam lingkungan sastra
beberapa pakar sastra telah berupaya untuk dunia dengan “fungsi” dan “kriteria” tertentu
memberikan pengertian antara sastra serta sejajar, atau duduk sama rendah dan
bandingan, sastra nasional, sastra umum dan berdiri sama tinggi, dengan sastra nasional
sastra dunia. Meskipun masih terdapat bangsa lain di dunia. Istilah sastra dunia,
kekaburan, namun sedikit banyak membantu sebenarnya, banyak berkaitan dengan istilah
dalam pemecahan masalah. weltliteratur yang dikumandangkan oleh
Tentang sastra bandingan menurut pujangga Jerman, Goethe. Konsep Goethe
Renne Wellek sebagai pendukung aliran lebih mengarah pada world masterpieces,
Amerika dijelaskan bahwa sastra bandingan atau sastra agung dunia, dan bukan karya
pada mulanya muncul dalam studi sastra sastra golongan teri. Dari sastra India,
lisan, khususnya dalam bidang sastra rakyat. misalnya, kita dapat merujuk pada epos
Kemudian cerita rakyat ini dicari asal Mahabarata dan Ramayana.
usulnya, daerah penyebarannya, dan Menurut Darma, sastra dunia
transformasinya ke sastra tulis. Sedangkan merupakan sastra yang reputasi para
menurut Suripan Sadi Hutomo bahwa pada sastrawannya dan karya-karyanya diakui

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


secara internasional. Sebuah karya sastra universal dalam sastra; (2) untuk menilai
dapat dianggap sebagai karya besar dan mutu sesuatu karya sastra sesuatu negara
diakui secara internasional manakala karya dengan memperbandingkannya dengan mutu
sastra itu ditulis dengan bahasa yang baik, karya-karya dari negara-negara lain; dan (3)
dan dengan matlamat untuk menaikkan untuk meningkatkan mutu keindahan karya
harkat dan derajat manusia sebagai makhluk sastra sesuatu negara dalam bandingan
yang paling mulia. Pemikiran mengenai dengan karya-karya sastra negara-negara di
sastra dunia sangat mempengaruhi konsep dunia.
sastra bandingan, khususnya pada tahap- Sastra bandingan juga berbeda
tahap awal. dengan sastra nasional dan sastra umum.
Bagi Hutomo, sastra bandingan Menurut Van Tieghem dalam Hutomo, sastra
berbeda dengan sastra dunia. Perbedaan itu nasional hadir dalam satu lingkungan atau
dapat dilihat dari sudut pandang ruang, terbatas dalam satu negara, sastra bandingan
waktu, kualitas, dan intensitas. Hal ini dapat hadir di luar lingkungan atau melibatkan dua
dilihat dalam tabel sebagai berikut. sastra yang berlainan, sedangkan sastra
umum hadir di atas lingkungan sejumlah
Tabel 2. Perbedaan Sastra Bandingan dan negara yang lebih luas yang dikelompokkan
Sastra Dunia ke dalam unit-unit, misalnya sastra Eropa
Barat, sastra Eropa Timur, sastra Amerika
Sudut Sastra Sastra Dunia Selatan, sastra Asia, dan lain-lain.
Pandang Bandingan
Ruang Hubungan dua Hubungan yang 6. Model Pembelajaran Sastra Bandingan
karya (pengarang) menyentuh PEMBELAJARAN sastra bandingan
dari dua negara seluruh dunia masih bertahan di jurusan Bahasa dan Sastra
(biasanya dunia Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni
barat) Universitas Negeri Medan. Ini sangat
Waktu Boleh Ketokohan melegakan. Sebab, perguruan tinggi
membandingkan karya dikaitkan merupakan satu benteng penciptaan dan
sastra zaman apa dengan waktu penguatan kebudayaan. Sastra bandingan
saja (sastra lama kelahirannya. sebagai suatu usaha mempertahankan
atau sastra baru) Sastra mutakhir kebudayaan nasional di tengah kesejagatan
tidak termasuk sastra dunia menjadi mata kuliah pokok atau
kajian wajib di jurusan tersebut. Mudah-mudahan
Kualitas Karya yang dipilih Hanya terbatas hal ini diikuti perguruan tinggi lainnya,
untuk pada karya termasuk Lembaga Pendidikan Tenaga
dibandingkan agung Keguruan (LPTK) di Fakultas Keguruan dan
tidak terikat Ilmu Pendidikan (FKIP).
dengan Apalagi, dalam upaya melakukan
kehebatannya kualifikasi terhadap lulusan perguruan tinggi
(bermutu) di Indonesia, pemerintah telah menerbitkan
Intensitas Karya sastra yang Menunggu Peragturan Presien (Perpres) Nomor 8
belum terkenal hasil dari sastra Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi
dapat terangkat ke bandingan Nasional Indonesia (KKNI) yang merupakan
atas sastra dunia acuan dalam penyusunan pencapaian
pembelajaran lulusan dari setiap jenjang
pendidikan secara nasional. KKNI adalah
Sehubungan dengan intensitas,
kerangka penjenjangan kualifikasi
sebagaimana yang sudah dijelaskan di tabel,
kompetensi yang dapat menyandingkan,
maka sastra bandingan mempunyai tujuan
menyetarakan, dan mengintegrasikan antara
sebagai berikut: (1) untuk memperkokoh
bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja
keuniversalan konsep-konsep keindahan

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


serta pengalaman kerja dalam rangka transparan.Pelaksanaan KKNI melalui 8
pemberian pengakuan kompetensi kerja tahapan yaitu melalui penetapan Profil
sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai Kelulusan, Merumuskan Learning Outcomes,
sektor. KKNI merupakan perwujudan mutu Merumuskan Kompetensi Bahan Kajian,
dan jati diri Bangsa Indonesia terkait dengan Pemetaan LO Bahan Kajian, Pengemasan
sistem pendidikan dan pelatihan nasional Matakuliah, Penyusunan Kerangka
yang dimiliki Indonesia kurikulum, Penyusuan Rencana Perkuliahan,
Terbitnya Perpres No. 08 Tahun 2012 sebagaimana terlihat pada bagan Gambar 1 di
dan UU PT No. 12 Tahun 2012 Pasal 29 ayat atas.x
(1), (2), dan (3) telah berdampak pada Deskripsi Kualifikasi pada KKNI
kurikulum dan pengelolaannya di setiap merefleksikan capaian pembelajaran
program. Kurikulum yang pada awalnya (learning outcomes) yang diperoleh
mengacu pada pencapaian kompetensi seseorang melalui jalur pendidikan,
menjadi mengacu pada capaian pembelajaran pelatihan, pengalaman kerja, dan
(learning outcomes). Secara ringkas KKNI pembelajaran mandiri. Capaian
terdiri dari Sembilan level kualifikasi pembelajaran ini berupa internasilisasi dan
akademik SDM Indonesia. Jenjang akumulasi ilmu pengetahuan, pengetahuan,
kualifikasi adalah tingkat capaian pengetahuan praktis, ketrampilan, afeksi, dan
pembelajaran yang disepakati secara kompetensi yang dicapai melalui proses
nasional, disusun berdasarkan ukuran hasil pendidikan yang terstruktur dan mencakup
pendidikan dan/atau pelatihan yang diperoleh suatu bidang ilmu/keahlian tertentu atau
melalui pendidikan formal, nonformal, melalui pengalaman kerja.
informal, atau pengalaman kerja.

Gambar 2. Deskripsi Kualifikasi pada KKNI

Gambar 1. Pencapaian Level pada KKNI Deskripsi kualifikasi pada KKNI atau
melalui Berbagai Jalur IQF (Indonesian Qualification Framework)
dapat dijelaskan seperti berikut ini.
Dengan adanya KKNI ini, diharapkan
akan mengubah cara melihat kompetensi 1) llmu pengetahuan (science): suatu sistem
seseorang, tidak lagi semata Ijazah tapi berbasis metodologi ilmiah untuk
dengan melihat kepada kerangka kualifikasi membangun pengetahuan (knowledge)
yang disepakati secara nasional sebagai dasar melalui hasil-hasil penelitian di dalam
pengakuan terhadap hasil pendidikan suatu bidang pengetahuan (body of
seseorang secara luas (formal, non formal, knowledge). Penelitian berkelanjutan
atau in formal) yang akuntanbel dan yang digunakan untuk membangun suatu
ilmu pengetahuan harus didukung oleh

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


rekam data, observasi dan analisa yang
terukur dan bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman manusia
terhadap gejala-gejala alam dan sosial.
2) Pengetahuan (knowledge): penguasaan
teori dan keterampilan oleh seseorang
pada suatu bidang keahlian tertentu atau
pemahaman tentang fakta dan informasi
yang diperoleh seseorang melalui
pengalaman atau pendidikan untuk
keperluan tertentu.
3) Pengetahuan praktis (know-how):
penguasaan teori dan keterampilan oleh
seseorang pada suatu bidang keahlian
tertentu atau pemahaman tentang
metodologi dan keterampilan teknis yang Gambar 3. Hasil Kompetensi Capaian
diperoleh seseorang melalui pengalaman Pembelajaran
atau pendidikan untuk keperluan tertentu.
4) Keterampilan (skill): kemampuan Sebelum memiliki kompetensi sesuai
psikomotorik (termasuk manual dexterity bahan ajar yang diharapkan, terlebih dahulu
dan penggunaan metode, bahan, alat dan memenuhi deskripsi umum KKNI. Sesuai
instrumen) yang dicapai melalui dengan ideologi negara dan budaya bangsa
pelatihan yang terukur dilandasi oleh Indonesia, maka implementasi sistem
pengetahuan (knowledge) atau pendidikan nasional dan sistem pelatihan
pemahaman (know-how) yang dimiliki kerja yang dilakukan di Indonesia pada setiap
seseorang mampu menghasilkan produk level kualifikasi mencakup proses yang
atau unjuk kerja yang dapat dinilai secara menumbuhkembangkan afeksi sebagai
kualitatif maupun kuantitatif. berikut :
5) Afeksi (affection): sikap (attitude) 1) Bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
sensitif seseorang terhadap aspek-aspek 2) Memiliki moral, etika, dan kepribadian
di sekitar kehidupannya baik yang baik di dalam menyelesaikan
ditumbuhkan oleh karena proses tugasnya
pembelajarannya maupun lingkungan 3) Berperan sebagai warga negara yang
kehidupan keluarga atau masyarakat bangga dan cinta tanah air serta
secara luas. mendukung perdamaian dunia
6) Kompetensi (competency): akumulasi 4) Mampu bekerja sama dan memiliki
kemampuan seseorang dalam kepekaan sosial dan kepedulian yang
melaksanakan suatu deskripsi kerja tinggi terhadap masyarakat dan
secara terukur melalui asesmen yang lingkungannya
terstruktur, mencakup aspek kemandirian 5) Menghargai keanekaragaman budaya,
dan tanggung jawab individu pada bidang pandangan, kepercayaan, dan agama serta
kerjanya. pendapat/temuan orisinal orang lain
6) Menjunjung tinggi penegakan hukum
Dari pendeskripsian kualifikasi itu, serta memiliki semangat untuk
maka akan memperoleh kompetensi yang mendahulukan kepentingan bangsa serta
diinginkan sebagaimana gambar berikut. masyarakat luas.

Dari skema Gambar 2 dan 3 di atas,


maka kompetensi yang diharapkan

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


memenuhi Level 6 (Sarjana/Diploma 4) kuliah sastra ba ndingan ini akan membantu
lulusan pebelajar adalah seperti berikut. mahasiswa dalam menerapkan perbandingan
1. Mampu mengaplikasikan bidang sastra dalam pengkajian sastra. Untuk dapat
keahliannya dan memanfaatkan IPTEKS mengikuti perkuliahan ini, mahasiswa harus
pada bidangnya dalam penyelesaian terlebih dahulu menempuh mata kuliah teori
masalah serta mampu beradaptasi sastra dan sejarah sastra karena mata kuliah
terhadap situasi yang dihadapi. ini merupakan bagian dari studi sastra secara
2. Menguasai konsep teoretis bidang umum. Adapun pembahasan dalam
pengetahuan tertentu secara umum dan perkuliahan meliputi pembicaraan mengenai
konsep teoretis bagian khusus dalam pengertian sastra bandingan, hakikat sastra
bidang pengetahuan tersebut secara bandingan, lingkup studi sastra bandingan,
mendalam, serta mampu metode penelitian sastra bandingan, dan
memformulasikan penyelesaian masalah penerapan perbandingan sastra dalam
prosedural. pengkajian sastra.
3. Mampu mengambil keputusan yang tepat Dari deskripsi singkat itu, barulah
berdasarkan analisis informasi dan data, kita menemukan capaian pembelajaran mata
dan mampu memberikan petunjuk dalam kuliah sastra bandingan dengan standar
memilih berbagai alternatif solusi secara kompetensi bahwa setelah mengikuti
mandiri dan kelompok. perkuliahan, mahasiswa diharapkan dapat
4. Bertanggung jawab pada pekerjaan menerapkan perbandingan sastra dalam
sendiri dan dapat diberi tanggung jawab pengkajian sastra.
atas pencapaian hasil kerja organisasi. Sesuai deskripsi kualifikasi pada
Kurikulum Berbasis KKNI, penyusunan
Khusus mahasiswa calon guru, harus capaian pembelajarannya disesuaikan dengan
pula melampaui Level 7 (Profesi Guru) kompetensi dasar, yaitru mahasiswa
dalam KKNI dengan kompetensi : diharapkan mampu :
1) Mampu merencanakan dan mengelola 1) Menunjukkan berbagai pengertian sastra
sumber daya di bawah tanggung bandingan
jawabnya, dan mengevaluasi secara 2) Membedakan berbagai konsep dalam
komprehensif kerjanya dengan sastra bandingan
memanfaatkan IPTEKS untuk 3) Mengidentifikasikan lingkup studi sastra
menghasilkan langkah-langkah bandingan dan pendekatannya
pengembangan strategis organisasi. 4) Menerapkan studi perbandingan sastra
2) Mampu memecahkan permasalahan
sains, teknologi, dan atau seni di dalam Indikatornya dapat terlihat jika
bidang keilmuannya melalui pendekatan mahasiswa dapat
monodisipliner. 1) Menjelaskan berbagai pengertian sastra
3) Mampu melakukan riset dan mengambil bandingan
keputusan strategis dengan akuntabilitas 2) Menjelaskan berbagai konsep dalam
dan tanggung jawab penuh atas semua sastra bandingan
aspek yang berada di bawah tanggung 3) Menjelaskan lingkup studi sastra
jawab bidang keahliannya. bandingan dan pendekatannya
4) Menerapkan studi perbandingan sastra
Lalu, bagaimana memodelkan sastra dalam analisis sastra
bandingan guna mempertahankan sastra
nasional dan saastra lokal kita? Sebelum Untuk mencapai tujuan tersebut,
mengetahui capaian pembelajaran, kita mahasiswa hanya perlu diberikan dua materi
melihat dulu dekskripsi singkat mata kuliah pembelajaran, yaitu teori dan penerapan
ini. Dari sini, barulah kita dapat menentukan sastra bandingan, Pada bagian teori,
capaian pembelajaran yang diinginkan. Mata mahasiswa diberikan pemahaman tentang

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


hakikat sastra bandingan, konsep-konsep 3. Tahap Ketiga, laporan tertulis indovidu
sastra bandingan, ruang lingkup, dan metode terhadap suatu objek yang diamati
penelitian sastra bandingan. berdasarkan lima kategori
Setelah diberi pemahaman tentang pengelompokan sastra bandingan, dan
teori sastra bandingan, barulah mahasiswa 4. Tahap Keempat, menabulasi persentase
dilatih untuk menerapkan sastra bandingan kehadiran, tugas harian, dan partisipasi
itu dalam mengkaji karya-karya sastra yang mahasiswa selama mengikuti
akan dibandingkan. Penerapan kajian sastra pembelajaran sastra bandingan.
bandingan itu dapat dikelompokkan ke
dalamn lima hal paling mendasar, yaitu : Pembelajaran sastra bandingan ini
harus dilakukan dengan suasana
1) Perbandingan karya sastra Indonesia dan menyenangkan antara mahasiswa dan dosen.
mancanegara Untuk itu, kedua belah pihak harus
2) Perbandingan karya sastra dengan bentuk mengetahui dan menyepakati tata tertib
karya lain (lagu, drama, film) selama mengikuti perkuliahan, sehingga
3) Perbandingan karya sastra dengan tidak menimbulkan komplain dan penyesalan
disiplin ilmu lain (agama, politik, hukum, di belakang hari. Tata tertib berikut bisa
ekonomi) diterapkan baik untuk dosen maupun
4) Perbandingan intertekstualitas motif- mahasiswa.
motif cerita dalam tradisi cerita lisan 1) Perkuliahan dimulai sesuai jadwal yang
Indonesia ditentukan;
5) Perbandingan karya-karya sastra 2) Kuliah ditiadakan jika dosen terlambat
Indonesia modern (prosa, puisi, drama) masuk 30 menit dari jadwal yang telah
sebentuk. ditentukan. Jika ada pemberitahuan
sebelumnya, kuliah akan dibatalkan dan
Untuk mencapai tujuan di atas, dicarikan waktu pengganti.
perkuliahan sastra bandingan sebaiknya 3) Untuk Dosen
menggunakan metode yang bervariasi, A. dosen berpakaian rapi dan tidak
meliputi ceramah, tanya jawab, diskusi, merokok di dalam kelas;
kolaborasi, penugasan, dan lain-lain. Media B. dosen tidak diperbolehkan
yang dominan dimanfaatkan dalam mengucapkan kata-kata yang
perkuliahan ini adalah apan tulis, spidol, menyinggung etnisitas dan agama;
penghapus, laptop, LCD. Adapun sumber- C. dosen harus memberitahukan tempat-
sumber pembelajarannya adalah buku-buku tempat mencari bahan atau referensi
rujukan, karya-karya sastra (fiksi dan puisi) matakuliah.
yang ditulis sastrawan Indonesia dan dunia, D. Untuk Mahasiswa
baik berbentuk buku, maupun karya yang a) mahasiswa yang terlambat lebih
tersebar di berbagai media massa serta situs- 10 menit tidak diperkenankan
situs sastra di internet. mengikuti perkuliahan;
Untuk mengukur keberhasilan b) berpakaian rapi (sepatu atau
pembelajaran, penilaian dapat dilakukan sepatu sandal serta berkemeja
dalam empat tahap, yaitu: atau kaus berkerah) dan sopan
1. Tahap Pertama, berupa penulisan esei (tidak ketat dan tidak pendek);
pendek tentang keberadaan dan c) pertanyaan yang berkenaan topik
perkembangan sastra di daerah secara pembelajaran tidak terbatas hanya
nasional maupun lokal ditilik dari segi di dalam kelas;
sastra bandingan, d) tidak diperbolehkan merokok;
2. Tahap Kedua, berupa pengamatan dari e) segala bentuk alat komunikasi di
diskusi dan presentasi kelompok yang dalam kelas harus dalam keadaan
melakukan kajian sastra bandingan, tanpa suara;

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237


f) diperbolehkan izin untuk tidak
masuk dengan surat keterangan DAFTAR PUSTAKA
i
sakit atau keterangan lain yang Basnett, Susan. 1993. Comparative: a
dianggap relevan; Critical Introduction. Oxford:
g) diperbolehkan izin keluar kelas Blackwell.
ii
untuk keperluan mendadak secara Darma, Budi. 2003. “Kuliah Kesusastraan
bergantian; Bandingan Mastera 2003: Anatomi
h) mahasiswa yang diketahui berbuat Sastra Bandingan”. Disampaikan tanggal
plagiat, menyontek, dan berbuat 6 Oktober 2003. Kuala Lumpur: Dewan
kecurangan lain dalam proses Seminar, Menara Dewan Bahasa dan
pembelajaran akan diberi sanksi Pustaka.
iii
nilai E. Darma, Budi. 2007. “Sastra Bandingan
i) mahasiswa dengan kehadiran ≥ Menuju Masa Depan”. Dalam Prosiding
90% jumlah perkuliahan akan Seminar Kesusastraan Bandingan
mendapatkan tambahan nilai 5% Antarbangsa 7—9 Juni 2007. Kuala
dari nilai total untuk nilai akhir; Lumpur: Persatuan Kesusastraan
j) Mahasiswa yang mengumpulkan Bandingan Malaysia.
iv
tugas sebelum atau tepat waktu Wellek, Rene dan Austin Warren.
akan mendapatkan tambahan nilai 1989. Teori Kesusastraan. Terjemahan
5% dari nilai yang diperoleh. Melani Budianta. Jakarta: Gramedia.
v
k) Pelanggaran terhadap tata tertib Weisstein, Ulrich. 1973. Comparative
tersebut akan diberi sanksi baik Literature and Liteary Theory.
langsung maupun tidak langsung. Translated by William Riggan.
Bloomington: Indiana University Press.
vi
Dengan begitu, pembelajaran sastra Sutarto, Ayu. 2012. Sastra Bandingan dan
bandingan dapat menjadi sesuatu yang Sejarah Sastra. Jember: Fakultas Sastra
menyenangkan guna mencapai pemertahanan Jember bekerjasama dengan Mastera dan
terhadap sastra nasional dan sastra lokal. Dewan Bahasa dan Pustaka Malaysia.
vii
Endraswara, Suwardi. 2011a. Metodologi
7. Penutup Penelitian Sastra Bandingan. Jakarta:
PEMBELAJARAN sastra bandingan Caps.
viii
berangkat dari asumsi dasar bahwa karya Yahya, Hamdan. 1988. “Kesusasteraan
sastra tidak mungkin terlepas dari karya- Bandingan: Beberapa Skop
karya sastra yang pernah ditulis sebelumnya. Kesusasteraan Bandingan dari Perspektif
Bisa dikatakan bahwa dalam penelitian sastra Sejarah” dalam Konsep dan Pendekatan
bandingan itu tidak mungkin dilepaskan dari Sastra. Hamzah Hamdani (Editor).
adanya unsur pengaruh atau hubungan satu Kuala Lumpur: Dewan Bahasa dan
karya dengan karya atau bentuk lain. Guna Pustaka.
ix
mempertahankan sastra nasional dan sastra Abdullah, Ahmad Kamal.
nasional dalam kesejagatan sasttra dunia, 1994. Kesusastraan Bandingan sebagai
mata kuliah sastra bandingan bisa menjadi Suatu Disiplin. Kuala Lumpur: Dewan
benteng terdepan. Karena itu, mata kuliah ini Bahasa dan Pustaka.
x
patut jadi bata kuliah wajib dalam kurikulum Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
bahasa dan sastra pada perguruan tinggi, Kementrian Pendidikan dan
demikianlah. *** Kebudayaan. 2011. Kebijakan Direktorat
Jenderal Pendidikan tinggi tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(Indonesian Qualification Framework)
dan Arah Kurikulum LPTK

9MEDAN MAKNA Vol. XI No. 1 Hlm. 85 - 97 2013 ISSN 1829-9237

Anda mungkin juga menyukai