HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
3.KEBIJAKAN
4.REFERNSI
5.PROSEDUR I. Pasien yang belum stabil
1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik kepada pasien
2. Melakukan stabilisasi pasien sesuai dengan kondisi pasien yang
dijumpai, misal: pasien dengan dehidrasi berat maka dilakukan
pemasangan infuse terlebih dahulu untuk melakukan rehidrasi,
pasien dengan kejang maka diberikan injeksi diazepam,
pemasangan oksigen, pemasangan tongue spatle, dan jika kejang
sudah berhenti baru dilakukan pemasangan infus.
3. Stabilisasi dilakukan secara spesifik tergantung dari kondisi pasien
yang dijumpai. (prosedur stabilisasi dapat dilakukan berdasarkan
masing-masing SOP atau berdasarkan Panduan Pedoman Klinis
yang ada di Puskesmas).
4. Petugas menyampaikan kepada keluarga pasien tentang kondisi
pasien yang perlu untuk dirujuk.
5. Meminta informed consent kepada keluarga yang
berwenang/bertanggungjawab.
6. Petugas menyiapkan berkas rujukan.
7. Jika kondisi pasien sudah stabil (berdasarkan masing-masing
kasus penyakit), maka pasien segera dirujuk ke rumah sakit.
II. Pasien yang dalam kondisi stabil tetapi menolak untuk dirujuk
8. Melakukan anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
penunjang kepada pasien
9. Menentukan diagnosis pasien atau kemungkinan diagnosis pasien
(jika diagnosis pasti belum dapat ditegakkan).
10. Menentukan bahwa pasien perlu untuk dirujuk
11. Memberikan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) kepada
pasien tentang kondisi yang dialami
12. Memberikan KIE bahwa pasien perlu dirujuk
13. Memberikan KIE kepada pasien tentang kemungkinan yang terjadi
jika pasien setuju untuk dirujuk, menolak untuk dirujuk, pilihan
terapi yang dapat dilakukan di puskesmas jika pasien menolak
untuk dirujuk, kemungkinan-kemungkinan yang terjadi jika pasien
menolak dirujuk serta prognosis kondisi pasien jika menolak untuk
dirujuk.
14. Jika pasien menolak untuk dirujuk, dokter atau petugas
menyiapkan surat penolakan rujukan yang diisi sendiri oleh
pasien/keluarga yang bertanggungjawab dan ditandatangani oleh
pasien, keluarga yang bertanggungjawab serta dokter/petugas yang
memberikan KIE.
15. Dokter atau petugas memberikan terapi sesuai
diagnosis/kemungkinan diagnosis pasien menggunakan obat yang
tersedia di puskesmas.
16. Jika pasien sangat memerlukan obat yang tidak tersedia di
Puskesmas, dokter/petugas memberikan KIE kepada
pasien/keluarga untuk membeli obat tersebut di apotek dengan
membawa resep dari dokter/petugas.
6.UNIT TERKAIT
Pemeliharaan Peralatan
Perawatan Dan Kedokteran
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
3.KEBIJAKAN
4.REFERNSI http://www.i-tbi.org/2014/07/cara-sterilisasi-alat-kesehatan.html?m=1
5.PROSEDUR A. Persiapan
1. Menyiapkan peralatan yang akan dilakukan pemeliharaan
2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir atau baskom berisi
air bersih
3. Sabun cuci
4. Sikat halus
5. Bengkok (nierbekken)
6. Lap kering
7. Larutan desinfektan
8. Kain kasa
9. Sterilisator dalam keadaan siap pakai
10. Lidi kapas
11. Bedak biasa
12. Tromol atau stoples yang tertutup rapat
13. Tablet formalin
B. Pelaksanaan
B.1 Pemeliharaan Peralatan dari Logam
14. Perlatan yang sudah dipergunakan dibilas air (sebaiknya dibawah
air mengalir) untuk menghilangkan kotoran yang melekat,
kemudian direndam di dalam larutan desinfektan sekurang-
kurangnya dua jam. Khusus peralatan yang telah dipergunakan
pada pasien berpenyakit menular, harus direndam sekurang-
kurangnya 24 jam
15. Peralatan disabuni satu per satu kemudian dibilas. Selanjutnya
disterilkan dengan cara merebus di dalam sterilisator yang telah
diisi air secukupnya, dimasak sampai mendidih. Setelah air
mendidih sekurang-kurangnya 15 menit baru diangkat
16. Peralatan yang disterilkan diangkat atau dipindahkan dengan
korentang steril ke tempat penyimpanan yang steril
17. Setelah selesai, peralatan dibersihkan, dibersihkan dan
dikembalikan ke tempat semula
18. Khusus peralatan logam yang tajam (misalnya pisau, gunting,
jarum dll) harus dibungkus dulu dengan kain kasa kemudian ke
dalam sterilisator, setelah air mendidih dan ditunggu antara 3
sampai 5 menit baru diangkat.
6.UNIT TERKAIT
KERAHASIAAN REKAM
MEDIS
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
5.PROSEDUR 1. Setiap dokter atau dokter gigi diwajibkan untuk membuat rekam
medic dan rekam medic harus segera dibuat atau dilengkapi
setelah pasien mendapat pelayanan kesehatan.masalah yang harus
direkam antara lain nama yang memberikan tindakan, waktu
melakukan tindakan, proses tindakan mediknya, tandatangan
petugas yang melakukan tindakan.
2. Rekam medis tersebut adalah milik dokter atau dokter gigi atau
sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isinya adalah milik pasien
yang harus dijaga kerahasiaannya.
3. Hanya petugas rekam medis yang diijinkan masuk ruang
penyimpanan berkas medis.
4. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh isi rekam medis untuk
badan-badan atau perorangan, kecuali yang telah ditentukan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku
5. Selama penderita dirawat, rekam medis menjadi tanggung jawab
perawat ruangan dan menjaga kerahasiaannya.
6. Penjelasan tentang isi rekam medis hanya boleh dilakukan oleh
dokter atau dokter gigi yang merawat pasien dengan ijin tertulis
pasien atau berdasarkan peraturan perundang-undangan.
7. Isi rekam medis dapat diberikan, dicatat, atau dicopy oleh pasien
atau orang yang diberi kuasa atau atas persetujuan tertulis pasien
atau keluarga pasien yang berhak untuk itu.
8. Pemanfaatan rekam medis hanya untuk kondisi-kondisi sebagai
berikut:
a. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
b. Alat bukti dalam proses penegakan hukum
c. Keperluan pendidikan dan penelitian
d. Dasar pembayar biaya pelayanan kesehatan
e. Data statistic kesehatan
9. Pimpinan sarana pelayanan kesehatan bertanggungjawab atas
hilang, rusak, pemalsuan dan/atau penggunaan oleh orang atau
badan yang tidak berhak terhadap rekam medis.
10. Pihak Puskesmas dapat menolak mengungkapkan segala informasi
kepada public yang berkaitan dengan rahasia kedokteran
11. Pasien dan/atau keluarga yang menuntut Puskesmas dan
menginformasikannya melalui media massa dianggap telah
melepaskan hak rahasia kedokterannya kepada umum.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
3.KEBIJAKAN
4.REFERNSI
5.PROSEDUR A. PERSIAPAN
1. Setiap Puskesmas wajib membentuk Tim Keselamatan Pasien
Puskesmas (TKPP) yang ditetapkan oleh kepala puskesmas
sebagai pelaksana kegiatan keselamatan pasien Rumah Sakit.
2. TKPP bertanggungjawab kepada kepala puskesmas
Keanggotaan TKPP terdiri dari manajemen puskesmas dan unsur
dari profesi kesehatan puskesmas.
3. TKPP melaksanakan tugas:
Mengembangkan program keselamatan pasien di puskesma
ssesuai dengan kekhususan puskesmas tersebut.
Menyusun kebijakan dan prosedur terkait dengan program
keselamatan pasien puskesmas
Melakuakn motivasi, edukasi, konsultasi, monitoring dan
evaluasi tentang terapan program keselamatan pasien
puskesmas
Melakukan pelatihan internal keselamatan pasien
puskesmas
Melakukan pencatatan, pelaporan insiden, analisa insiden
serta mengembangkan solusi untuk pembelajaran
Memberikan masukan dan pertimbangan kepada
puskesmas dalam rangka pengambilan kebijakan
keselamatan pasien puskesmas.
Membuat laporan kegiatan kepada kepala puskesmas.
B. PELAKSANAAN
4. Setiap insiden KTD, KPC dan KNC harus dilaporkan secara
internal kepada TKPP dalam waktu paling lambat 2x24 jam.
5. TKPP melakukan analisis dan memberikan rekomendasi serta
oslusi atas insiden yang dilaporkan.
6. TKPP melaporkan hasil kegiatannya kepada kepala puskesmas
7. Puskesmas melaporkan insiden, analisis, rekomendasi dan solusi
KTD, KPD dan KNC secara tertulis kepada Dinas Kesehatan.
8. Dinas Kesehatan melakukan pengkajian dan memberikan umpan
balik dan solusi atas laporan insiden.
C. PENCEGAHAN
9. Petugas kesehatan harus mengidentifikasi pasien dengan tepat
10. Perhatikan nama obat, rupa obat dan ucapan mirip (look-alike,
sound-alike and medication names?
11. Melakukan komunikasi yang efektif, tepat waktu, akurat, lengkap
dan jelas antar pemberi layanan serta yang mudah dipahami
pasien.
12. Pastikan untuk melakukan tindakan yang benar pada sisi tubuh
yang benar.
13. Amankan obat-obat yang perlu diwaspadai (high-alert)
14. Lakukan cuci tangan yang tepat untuk mengurangi resiko infeksi
terkait pelayanan kesehatan
6.UNIT TERKAIT Semua unit pelayanan di Puskesmas Waepana
PROSEDUR PENYUSUNAN
LAYANAN KLINIS
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2
011
1.PENGERTIAN Suatu langkah yang teratur dan sistematis dalam pembuatan suatu
panduan yang memuat pengelolaan penyakit mulai dari penjelasan
hingga penatalaksanaan penyakit tersebut.
3.KEBIJAKAN
4.REFERNSI Peraturan Mneteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktis Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2
011
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2
011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS Ditetapkan Oleh :
RIARAJA Kepala UPTD
Puskesmas RIARAJA
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
3.KEBIJAKAN
4.REFERNSI
5.PROSEDUR I. Persiapan pasien
1. Menjelaskan kepada pasien dan keluarga tentang perlunya dilakukan
tindakan rujuk serta meminta keluarga pasien untuk meyiapkan kartu
identitas pasien dan peralatan yang di perlukan selama dilakukan
perawatan di Rumah Sakit (misal : pakaian, air hangat dalam termos,
selimut dll)
2. Meminta pasien atau keluarga mengisi informed consent
3. Mengukur tanda-tanda vital (kesadaran, tekanan darah, nadi, suhu,
pernapasan)
4. Pemasangan infuse (kecuali jika alat dan bahan tidak tersedia atau
persedian habis)
5. Pemberian obat-obatan dan tindakan lain (jjika diperlukan oleh pasien).
Missal : pemberian diazepam pada pasien kejang, pemberian captopril
pada pasien hipertensi urgency, penjahitan luka robek situasional,
pemberian oksigen dan lain sebagainya (disesuaikan dengan kasus
pasien)
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Limbah bahan beracun dan berbahaya adalah sisa suatu usaha dan
atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun
yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya baik
secara lanhsung maupun tidak langsung dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup dan atau membahayakan lingkungan
hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup
lainnya.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
4.REFERNSI Buku
5.PROSEDUR Persiapan Alat
Ballpoint
Spidol
Nomor urut antrian
Map
Staplles
Penggaris
Stempel
Persiapan Bahan
Bang nomor ( Nomor, Rangkap 2)
Kartu Berobat Umum
FF (Family Folder)
Catatan Medik Poliklinik
Buku register harian
Buku register Umum
Langkah-langkah kegiatan
Menyiapkan bahan dan alat yang diperlukan dalam
penerimaan pasien
• Pasien baru : Pasien mengambil nomor antrian mendaftar diloket
setelah itu menerima kartu berobat baru.
• Pasien lama : Pasien mengambil nomor urut antrian dan
menyerahkan Kartu Berobat (Umum, JKN, JKMN)
• Pasien Rujukan : Pasien mengambil nomor antrian dan
menyerahkan balasan rujukan kepada petugas atau surat rujukan
dari Puskesmas atau sarana kesehatan lain.
• Petugas loket memanggil pasien sesuai nomorurut antrian
Pasien baru : menerima kartu berobat dan petugas loket
mengisi kelengkapan identitas pasien pada buku register.
Pasien Umum : Pasien menyerahkan kartu identitas, petugas
loket mengisi kelengkapan identitas pasien pada kartu berobat
rawat jalan yang baru dan memberi nomor indek pada kartu
tersebut sesuai nomor urut pada buku bantu pasien sesuai
Desa masing-masing.
Petugas Loket membuat Family Folder untuk pasien baru
tersebut menanyakan unit pelayanan yang dituju serta mengisi
kelengkapan pada status rawat jalan (Nama, umur, alamat.
Jenis kelamin, pekerjaan) dan memberi stempel tanggal
berobat sesui kolom.
Pasien lama : Petugas loket mengambil kartu status rawat
jalan (Family Folder) pasien ( Umum, JKN, JKMN) sesuai
nomor kartu, menanyakan unit pelayanan yang dituju dan
mengisi kelengkapan status rawat jalan ( stempel tanggal
berobat)
Petugas loket memasukkan Nomor sesuai Nomor antrian
pasien dalam Kartu Rawat Jalan pasien (Family Folder)
Petugas mencatat pada buku register kunjungan puskesmas.Petugas
loket menyerahkan kartu rawat jalan (kartu berobat rawat jalan, kartu
JKN, Kartu JKMN) pada pasien.Petugas loket dengan ramah
mempersilahkan pasien menunggu di ruang tunggu unit pelayanan
yang di tuju.Petugas loket mengantarkan kartu status rawat jalan
pasien ke unit pelayanan yang dituju ( Poli Gigi, Poli Umum, Poli KIA,
Poli KB dll)
6.UNIT TERKAIT Semua unit Pelayanan di UPTD Puskesmas RIARAJA
PELAPORAN PROGRAM
KESELAMATAN
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
3.KEBIJAKAN
4.REFERNSI
http://www.i-tbi.org/2014/07/cara-sterilisasi-alat-
kesehatan.html?m=1
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Jika terjadi kebakaran adalah segala daya upaya untuk mencegah dan
memberantas terjadinya kebakaran.
2.TUJUAN 1.Mencegah terjadinya kebakaran besar.
1. 2.Mengisolasi oksigen sehingga mencegah terjadinya radikal bebas.
3.KEBIJAKAN SK. Kepala Puskesmas Waepana Nomor: ksr 032.1/11/RIARAJA/
/ /2014 tentang Pemantauan lingkungan fisik puskesmas
4.REFERNSI Buku pedoman pencegahan dan Penanggulangan kebakaranRumah
SakitDepartemen Kesehatan RI. Direktorat Jenderal Pelayanan Medlk
Direktorat Instalas1 Medlk 1992.
5.PROSEDUR 1. Setiap anggota yang mengetahui adanya kebakaran segera
mengambil tindakan untuk memadamkan kebakaran sambil berteriak
“ KEBAKARAN” berulang kali.
2. Setelah menerima pemberitahuan atau mengetahui adanya kebakaran
segera mematikan aliran listrik.
3. Memberitahukan kejadian kebakaran ke unit pelayanan yang lain
sekaligus meminta petugas lain utnuk melapor kepada kepala.
4. Menentukan tempat evakuasi pasien, dokumen, dan peralatan.
5. Memadamkan api dengan menggunakan alat pemadam yang tersedia
sambil petugas lain menghubungi mobil pemadam kebakaran .
6. Mengevakuasi pasien, dokumen dan peralatan lain yang dipandang
perlu.
7. Menyingkirkan barang – barang yang mudah terbakar.
8. Membagi petugas untuk mengevakuasi pasien, dokumen dan
peralatan lainnya ke tempat yang aman.
9. Jika ada pasien maka petugas harus menyampaikan kepada pasien
untuk tidak panik.
10. Membimbing pasien untuk keluar dari lokasi kebakaran.
11. Bagi pasien yang tidak dapat berjalan dievakuasi dengan cara di
gendong, dipapah, menggunakan kusi roda atau tempat tidur roda.
12. Dokumen dan peralatan yang penting dan yang masih dapat
digunakan disimpan dan dicatat oleh petugas administrasi.
13. Melakukan Evaluasi pasca kebakaran.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Kajian awal Pasien adalah kegiatan yang dilakukan oleh petugas
kesehatan ( Dokter,Bidan,Perawat,Bkidan dan profesi kesehatan
lainnya)untuk menggali informasi awal keadaan pasien,bisa dilakukan
langsung kepada pasien maupun melalui orang lain(Keluarga,atau
pengantar) yang meliputi Anamnese,Pemeriksaan fisik,dan
pemeriksaan penunjang,serta kajian sosial untuk mengidentifikasi
berbagai Kebutuhan dan harapan pasien dan keluarga yang mencakup
pelayanan medis,penunjang medis dan keperawatan.
2.TUJUAN 1. Mengetahui keadaan pasien.
2. Menentukan tindakan pengobatan dan perawatn yang tepat badgi
pasien.
2. Langkah kegiatan
2.1 Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut pelayanan
kesehatan
2.2 Mempersilahkan pasien duduk atau tidur sesuai keaadan
pasien.
2.3.petugas melakukan anamnesa Bisa langsung ke pasien atau
ke pengantar/keluarga),keluhan utama dan keluhan lain yang
dialami pasien.
2.4 Melakukan pemeriksaan Vital Sign sesuai indikasi.
2.5.Dokter melakukan pemeriksaan fisik.
2.6.(Jika diperlukan), pemeriksaan penunjang diagnosis, diberikan
blangko pengantar sesuai pemeriksaan.
2.7.Menegakkan diagnosa
2.8.Menentukan tindakan perawatan dan pengobatan yang tepat
sesuai keadaan pasien
2.9.Melakukan penyuluhan perorangan
2.10.(Jika diperlukan) melakukan rujukan kasus
2.11.Mendokumentasikan pada kartu satatus pasien/medical record
(menulis semua hasil anamnesa, pemeriksaan sampai pengobatan
yang diberikan pada pasien pada kartu status).
6.UNIT TERKAIT Semua unit Pelayanan Puskesmas Riaraja Loket,Poli umum,rawat
jalan,KIA,Apotek,laboratorium,Klinik Gizi,Klinik Sanitasi.
ASUHAN KEPERAWATAN
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Tim Interprofesi adalah: Tim kerja yang terdiri dari beberapa profesi
kesehatan(DokterUmum,DokterGigi,Bidan,Perawat,Perawat
Gigi,Analis,farmasi,Gizi,Sanitarian) yang bekerja bersama untuk
menangani pasien yang berobat atau yang di rawat di Puskesmas
Waepana,sehingga bisa dilakukan penanganan Pasien secara
Komperhensif,termasuk merujuk pasien jika di perlukan.
2.TUJUAN 1. Untuk Penanganan Pasien secara Komperhensif.
2. Untuk Pedoman kerja bagi semua anggotan TIM.
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Tim Interprofesi adalah: Tim kerja yang terdiri dari beberapa profesi
kesehatan(DokterUmum,DokterGigi,Bidan,Perawat,Perawat
Gigi,Analis,farmasi,Gizi,Sanitarian) yang bekerja bersama untuk
menangani pasien yang berobat atau yang di rawat di Puskesmas
Riaraja,sehingga bisa dilakukan penanganan Pasien secara
Komperhensif,termasuk merujuk pasien jika di perlukan.
2.TUJUAN 1. Untuk Penanganan Pasien secara Komperhensif.
2. Untuk Pedoman kerja bagi semua anggotan TIM.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
3.KEBIJAKAN
4.REFERENSI
5.PROSEDUR 1.Kepala UPTD Puskesmas bersama Staf menyepakati
Jadwal pemeliharaan gedung atau sarana lainnya.
2.Pemeliharaan gedung berupa pengecatan di lakukan setiap
6 bulan sekali.
3.pemeliharaan sarana lain jika rusak ringan dan dapat
diperbaiki oleh puskesmas maka dapat dilakukan perbaikan
segera( Kurang dari 7 hari)sehingga dapat segera di gunakan
kembali.
4,.Jika gedung atau sarana lainnya rusak berat maka Kepala
UPTD melaporkan kepada Kepala Dinas Kesehatan.
5. Bendahara barang Puskesmas wajib mengiventariskan
semua peralatan yang ada di Puskesmas.
6.Semua Gedung dan sarana yang telah di perbaiki di catat
secara lengkap jenis pemeliharaan atau perbaikan yang telah
dilakukan.
7.semua pegawai di Puskesmas riaraja berkewajioban untuk
menjaga saran yang tersedia di puskesmas dan melaporkan
jika ada kerusakan.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Kegiatan yang dilakukan mulai dari proses mencuci alat dan
melakukan sterisasi alat sampai alat siap di gunakan lagi.
2.TUJUAN - Menjaga alat agar tidak cepat Rusak.
- Alat dalam keadaan bersih dan steril dan siap di gunakan.
5.PROSEDUR 1. Peralatan
Sterilisator
Alat-alat yang akan disteril
Baskom
Sikat
Cairan Klorin 5,5 %
Air
Sabun
Sarung tangan rumah tangga 1 pasang
Handuk bersih
2. Cara Kerja
.Buat cairan desinfektans dengan cara :
.1 Ambil 1 bagian cairan klorin 5,5, % , masukkan dalam
baskom
Ambil 9 bagian air , dan campurkan ke dalam baskom
yang telah diisi cairan klorin, lalu aduk
2.Masukkan semua alat yang telah dipakai tersebut ke dalam
cairan klorin yang telah diencerkan
3.Rendam alat dalam cairan klorin selama 10 menit
4.Cuci alat dengan sabun dan sikat sampai bersih
5.Bilas alat dengan air mengalir sampai bersih
6.Keringkan alat dengan handuk bersih
7.Masukkan alat-alat yang sudah bersih dan kering ke dalam
sterilisator, kecuali alat-alat yang terbuat dari karet masukkan
ke rak bagian atas
8.Tutup pintu sterilisator sampai rapat
9.Hidupkan stop kontak atau aliran listrik
10.Tekan tombol power dan tombol disinfektan
11. Biarkan sterilisator menyala hingga mati sendiri
12.Jika sudah selesai biarkan alat sampai dingin, matikan stop
kontak / aliran listrik
13.Pindahkan alat yang sudah steril dan beri tanggal sterilisasi
14.Simpan alat steril dalam kotak tertutup
15.Jika lebih dari 7 hari alat tidak digunakan, harap steril ulang
Perawatan Sterilisator
1. Lap sterilisator bagian luar setiap hari dengan kain lap
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Pelayanan terpadu adalah pelayanan yang di berikan kepada pasien secara
menyeluruh/Paripurna dan tuntas sampai tindakan rujukan yang dilakukan oleh TIM
interprofesi Puskesmas Waepana untuk mencapai hasil yang diinginkan oleh Tenaga
Kesehatan dan Pasien atau Keluarga Pasien.
2.TUJUAN 1.Memberikan pelayanan Kesehatan secara menyeluruh kepada Masyarakat.
2.Sebagai pedoman kerja bagi semua TIM interprofesi.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Pendidikan/ Penyuluhan adalah informasi yang di berikan oleh
petugas Kesehatan di Puskesmas Riaraja tentang Kewajiban dan
tanggung jawab pasien dan keluarga dalam asuhan pasien.
2.TUJUAN 1.Memberikan pendidikan dan penyuluhan kepada pasien dan
keluarga.
2.Melibatkan pasien dan keluarga dalam proses perawatan...
3.KEBIJAKAN Surat Keputusan Kepala Puskesmas Riaraja No Ksr 032.1/11/Wpn/ /
Tentang Pendidikan dan penyuluhan pada pasien.
4.REFERENSI
5.PROSEDUR a.Petugas memberikan informasi yang benar,jelas,lengkap dan jujur
tentang keadaan pasien.
b.Petugas Menyampaikan kepada pasien dan keluarga tentang hak dan
kewajiban pasien dan keluarga.
c.setelah memberikan penyuluhan kepada pasien dan keluarga,pasien
dan keluarga di minta untuk mengajukan pertanyaan untuk hal-hal
yang tidak di mengerti.
d.Mendidik pasien dan keluarga untuk memahami dan menerima
konsekwensi pelayanan.
e.Mendidik pasien dan keluarga untuk memahami instruksi dan
menghormati aturan rumah sakit.
f. mendidik pasien dan keluarga untuk memperlihakan sikap saling
menghormati dan tenggang rasa.
g.Mendidik pasien dan keluarga untuk memenuhi kewajiban
finansial yang di sepakati.
6.UNIT TERKAIT Loket,Poli Umum,Poli KIA/KB,Laboratorium,Farmasi,Poli
Gigi,Rawat Inap
INFORMED CONSENT
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Pernyataan setuju (Consent) dari pasien atau keluarga yang di
berikan secara bebas,rasional tanpa paksaan terhadap tindakan medis
yang akan dilalukan setelah mendapat informasi yang cukup tentang
tindakan medis yang akan dilakukan.
2.TUJUAN 1.Untuk mendapat persetujuan pasien.
2.melindungi pasien dan petugas dari masalah hukum.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Pelimpahan tanggung jawab dan wewenang atas kasus penyakit atau
masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik baik
secara vertikal yaitu dari satu strata sarana pelayanan ke starata yang
lebih tinggi maupun secara Horisontal antar srata pelayanan kesehatn
yang sama.
2.TUJUAN 1.Mendapatkan penanganan Pasien lebih lanjut.
2.Menyelamatkan nyawa pasien
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Tindakan yang dilakukan untuk mengevaluasi kembali apakah
kegiatan informed consent sudah dilakukan sesuai SOP dan kegiatan
tindak lanjut terhadap pelaksanaan SOP.
2.TUJUAN 1.Untuk Mengevaluasi Pelaksanaan Informed Consent.
2.Melakukan rencana tindak lanjut pelaksanaan Informed Consent.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Kegiatan yang dilakukan untuk mempersiapkan pasien dan keluarga
sebelum dirujuk termasuk tindakan stabilisasi pasien yaitu menjaga
kondisi dan posisi penderita atau pasien agar tetap stabil selama
pertolongan, dalam proses rujukan dan sampai tiba di tempat rujukan.
2.TUJUAN 1.Mencegah cacat lebih lanjut.
2.Menyelamatkan nyawa pasien..
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Pelayanan klinik adalah pelayanan kesehatan yang di berikan secara
baik dan berkwalitas,yang di berikan kepada pasien dalam bentuk
perawatan,pemeriksaan pengobatan,pemeriksaan medis dan non
medis serta tindakan Diagnosa lainnya yang butuhkan pasien sesuai
kasus.
2.TUJUAN 1.memberikan pelayanan kesehatan yang berkwalitas.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Penanganan pertama gawat darurat adalah tindakan yang dilakukan
adalah tindakan awal yang dilakukan oleh tenagakesehatan pada
pasien yang datang ke Unit Gawat Darurat dengan kasus Emergensi
untuk mencegah kematian atau cacat menetap.
2.TUJUAN 1,Memberikan pertolongan pertama yang cepat dan tepat.
2. Mencegah kematian.
3. Mencegah cacat menetap.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Penanganan Pasien Resiko tinggi adalahPenanganan pasien yang
karena umur,kondisi atau kebutuhan yang bersifat kritis.
2.TUJUAN 1,Memberikan pertolongan pertama yang cepat dan tepat.
2. Mencegah kematian.
3. Mencegah cacat menetap.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Menghindari pengulangan yang tidak perlu dalam pelayanan adalah
perencanaan maupun pelaksanaan tindakan pelayanan klinis secara
cermat dan teliti untuk menghindari terjadinya pengulangan
pelayanan klinis
2.TUJUAN 1,Memberikan Pelayanan secara efektif dan efisien.
2. Mencegah pendobelan tindakan pelayanan.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Pasien atau keluarga dapat memutuskan untuk tidak melanjutkan
pelayanan atau pengobatan yang di rencanakan atau meneruskan
pelayanan atau pengobatan sesuai dengan yang telah di rencanakan
termasuk menolak rujukan.
2.TUJUAN 1. Memberikan kebebasan pada pasien..
2. Melindungi Petugas dari masalah Hukum.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Tindakan medis yang dilakukan oleh dokter untuk memblokir rasa
sakit atau penenang pada suatu tindakan pembedahan atau tindakan
pelayanan pengobatan lainnya.
2.TUJUAN 1. Memberikan rasa nyaman pada pasien
2. Mengurangi rasa sakit pada pasien.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Suatu kegiatan yang dilakukan oleh dokter untuk memantau keadaan
fisiologis pasien selama pemberian anestesi lokal atau sedasi.
2.TUJUAN 1. Mencegah kecacatan pada pasien.
2. Mencegah penurunan kesadaran.
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Suatu tindakan yang dilakukan oleh dokter
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Adalah prosedur operasional penggunaan dan pemeliharaan ambulans
dalam rangka menunjang operasional pelayanan dan rujukan Pasien.
2.TUJUAN 1.Mempercepat Proses rujukan.
2.Menyelamatkan Pasien.
3.KEBIJAKAN
4.REFERENSI
5.PROSEDUR a. Parkir ambulans tidak jauh dari UGD dan dalam keadaan siap di
gunakan.
b. Perawat IGD menghubungi sopir ambulans bahwa ada pasien yang mau
di rujuk.
c. Apabila sopir tidak ada ditempat, maka perawat menghubungi Sopir
Pengganti.
d. Pasien dibawah kedalam oto ambulance di dampigi Keluarga.
e. Kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam di sesuaikan dengan kondisi
pasien.
f. Sewaktu merujuk pasien menggunakan lampu emergensi atau
rotatordan mentaati atuarn lalu lintas.
g. Petugas membuat/mengisi laporan keadaan penderita selama
transportasi,yang disebut adalah lembar catatan penderita yang
mencakup identitas,waktu dan keadaan penderita.
h. Petugas memakai seragam dengan identitas yang jela
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Penyampaian informasi adalah Pemberian informasi kepada
masyarakat atau pasien yang datang mendaftar di Loket Puskesmas
Riaraja,oleh Petugas Loket tentan g jenis Pelayanan,tarif Pelayanan
dan jumlah tempat tidur yang tersedia di Ruang Rawat inap
Puskesmas dan di kamar bersalin,untuk memudahkan pasien
mengambil keputusan
2.TUJUAN 1. pasien paham tentang prosedur pelayanan
2. memberikan kemudahan kepada pasien dan Keluarga dalam
pelayanan.
3.KEBIJAKAN
4.REFERENSI 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medik
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 tahun 2012 tentanng
SistemRujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan.
5.PROSEDUR 1. Pasien datang ke Puskesmas
2. petugas loket menjelaskan kepada Pasien tentang jenis pelayanan
yang tersedia di UPTD Puskesmas Waepana.
3. Petugas loket menjelaskan tentang tarif pelayanan sesuai Perda
Ngada no 11 tahun 2011.
4. Petugas Loket menjelaskan tentang jumlah tempat tidur yang
tersedia di ruang perawatan.
5. Petugas menjelaskan tentang sistem rujukan yang berlaku di
UPTD Puskesmas Waepana jika pasien harus di rujuk. .
6. Petugas loket menjelaskan tentang jam pelayanan di Puskesmas
Waepana,Pelayanan UGD,dan ;pelayanan rawat inap termasuk
pelayanan di kamar bersali
7. Petugas menyarankan kepada pasien atau pengunjung Puskesmas
Waepana untuk mengajukan pertanyaan jika ada hal yang belum
di pahami..
8. Petugas menjawab pertanyaan pasien dan mengucapkan terima
kasih.
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Adalah prosedur operasional penggunaan dan pemeliharaan ambulans
dalam rangka menunjang operasional pelayanan dan rujukan Pasien.
2.TUJUAN 1.Mempercepat Proses rujukan.
2.Menyelamatkan Pasien
ALUR PELAYANAN
NO DOKUMEN :
NO REVISI :
SOP TANGGAL TERBIT :
HALAMAN :
UPT PUSKESMAS
RIARAJA
Yovita Th.Bara
Nip .19641222 198811 2 011
1.PENGERTIAN Alur Pelayanan pasien adalah:Informasi yang di berikan kepada
pasien tentang tahapan pelayanan pasien di Puskesmas waepana sejak
pasien datang sampai pasien pulang termasuk sistem rujukan untuk
menjamin kesinambungan pelayanan pasien.
2.TUJUAN 1.Pasien paham tentang prosedur pelayanan.
2.memberikan kemudahan kepada pasien dan Keluarga dalam
pelayanan
3.KEBIJAKAN SK. Kepala Puskesmas Riaraja Nomor: ksr 032.1/1/ / /2014 Jenis
Pelayanan di Puskesmas Riaraja.
4.REFERENSI 1.Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medik.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 tahun 2012 tentanng Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan.
5.PROSEDUR a. Parkir ambulans tidak jauh dari UGD dan dalam keadaan siap di
gunakan.
b. Perawat IGD menghubungi sopir ambulans bahwa ada pasien yang mau
di rujuk.
c. Apabila sopir tidak ada ditempat, maka perawat menghubungi Sopir
Pengganti.
d. Pasien dibawah kedalam oto ambulance di dampigi Keluarga.
e. Kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam di sesuaikan dengan kondisi
pasien.
f. Sewaktu merujuk pasien menggunakan lampu emergensi atau
rotatordan mentaati atuarn lalu lintas.
g. Petugas membuat/mengisi laporan keadaan penderita selama
transportasi,yang disebut adalah lembar catatan penderita yang
mencakup identitas,waktu dan keadaan penderita.
h. Petugas memakai seragam dengan identitas yang jelas.
i. Petugas memdampingi pasien di belakang selama proses rujukan.
6.UNIT TERKAIT Semua unit Pelayanan.