Anda di halaman 1dari 23

KECURANGAN LAPORAN

KEUANGAN

Wahyudin Nor
Kecurangan Laporan Keuangan
 Kecurangan Laporan Keuangan adalah salah saji
atau pengabaian jumlah dan pengungkapan yang
disengaja dengan maksud menipu para pemakai
laporan
 Kecurangan Laporan Keuangan dapat didefinisikan
sebagai kecurangan yang dilakukan oleh
manajemen dalam bentuk salah saji material
Laporan Keuangan yang merugikan investor dan
kreditor
Pada dasarnya kecurangan sering terjadi
pada suatu suatu entitas apabila:
 Pengendalian intern tidak ada atau lemah atau dilakukan dengan
longgar dan tidak efektif.
 Pegawai dipekerjakan tanpa memikirkan kejujuran dan integritas
mereka.
 Pegawai diatur, dieksploitasi dengan tidak baik, disalahgunakan
atau ditempatkan dengan tekanan yang besar untuk mencapai
sasaran dan tujuan keuangan yang mengarah tindakan kecurangan.
 Model manajemen sendiri melakukan kecurangan, tidak efsien dan
atau tidak efektif serta tidak taat terhadap hukum dan peraturan
yang berlaku..
 Pegawai yang dipercaya memiliki masalah pribadi yang tidak
dapat dipecahkan , biasanya masalah keuangan, kebutuhan
kesehatan keluarga, gaya hidup yang berlebihan.
 Organisasi yang memiliki sejarah atau tradisi kecurangan.
Kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah
atau diatasi antara lain dengan cara–cara berikut:

 Membangun struktur pengendalian intern yang baik


Dengan semakin berkembangnya suatu organisasi,
maka tugas manajemen untuk mengendalikan
jalannya organisasi menjadi semakin berat. Agar
tujuan yang telah ditetapkan top manajemen dapat
dicapai, keamanan harta organisasi terjamin dan
kegiatan operasi bisa dijalankan secara efektif
dan efisien, manajemen perlu mengadakan struktur
pengendalian intern yang baik dan efektif
mencegah kecurangan.
Kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah
atau diatasi antara lain dengan cara–cara berikut:

 Mengefektifkan aktivitas pengendalian


1. Review Kinerja
Aktivitas pengendalian ini mencakup review atas
kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan anggaran,
prakiraan, atau kinerja priode sebelumnya,
menghubungkan satu rangkaian data yang berbeda
operasi atau keuangan satu sama lain, bersama
dengan analisis atas hubungan dan tindakan
penyelidikan dan perbaikan; dan review atas kinerja
fungsional atau aktivitas seseorang manajer kredit atas
laporan cabang organisasi tentang persetujuan dan
penagihan pinjaman.
Kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah
atau diatasi antara lain dengan cara–cara berikut:

2. Pengolahan informasi
Berbagai pengendalian dilaksanakan untuk
mengecek ketepatan, kelengkapan, dan otorisasi
transaksi. Dua pengelompokan luas aktivitas
pengendalian sistem informasi adalah
pengendalian umum ( general control ) dan
pengendalian aplikasi ( applicationcontrol).
Kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah
atau diatasi antara lain dengan cara–cara berikut:

3. Pengendalian fisik
Aktivitas pengendalian fisik mencakup keamanan
fisik aktiva, penjagaan yang memadai terhadap
fasilitas yang terlindungi dari akses terhadap
aktiva dan catatan; otorisasi untuk akses ke
program komputer dan data files; dan perhitungan
secara periodic dan pembandingan dengan jumlah
yang tercantum dalam catatan pengendali.
Kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah
atau diatasi antara lain dengan cara–cara berikut:

 Meningkatkan kultur organisasi


Meningkatkan kultur organisasi dapat dilakukan
dengan mengimplementasikan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) yang saling terkait
satu sama lain agar dapat mendorong kinerja
sumber-sumber organisasi bekerja secara efisien,
menghasikan nilai ekonomi jangka panjang yang
berkesinambungan bagi para pemegang saham
maupun masyarakat sekitar secara keseluruhan.
Kecurangan yang mungkin terjadi harus dicegah
atau diatasi antara lain dengan cara–cara berikut:

 Mengefektifkan fungsi internal audit


Walaupun internal auditor tidak dapat menjamin bahwa
kecurangan tidak akan terjadi, namun ia harus menggunakan
kemahiran jabatannya dengan saksama sehingga diharapkan
mampu mendeteksi terjadinya kecurangan dan dapat memberikan
saran-saran yang bermafaat kepada manajemen untuk mencegah
terjadinya kecurangan.resiko yang dihadapi organisasi diantaranya
adalah Integrity risk, yaitu resiko adanya kecurangan oleh
manajemen atau pegawai organisasi, tindakan illegal, atau tindak
penyimpangan lainnya yang dapat mengurangi nama baik /
reputasi organisasi di dunia usaha, atau dapat mengurangi
kemampuan organisasi dalam mempertahankan kelangsungan
hidupnya. Adanya resiko tersebut mengharuskan internal auditor
untuk menyusun tindakan pencegahan / prevention untuk menangkal
terjadinya kecurangan sebagaimana diuraikan dalam bagian
sebelumnya.
Penyebab terjadinya fraud adalah motivasi,
sarana dan kesempatan sebagai berikut:
- Motivasi: adalah mendapatkan keuntungan bagi dirinya sendiri
dan atau suaru organisasi. Alasan pribadi seperti masalah
keuangan dapat menjadi motivasi untuk melakukan kecurangan.
Untuk suatu organisasi, fraud pun dapat dilakukan untuk
mendapatkan keuntungan atau untuk mendapatkan apresiasi yang
positif walaupun pekerjaan yang dilakukan tidak baik, misalnya
kolusi antara kontraktor/konsultan dengan panitia pengadaan
barang/jasa,
- Sarana: mencakup seluruh media yang dapat digunakan untuk
melakukan kecurangan, misalnya dokumen kontrak/lelang yang
diatur, transaksi keuangan dilakukan secara tunai dan tidak
menggunakan pencatatan yang baik, dan lain sebagainya.
- Kesempatan: karena kurangnya pengawasan internal dan
pemahaman tentang aturan dapat menjadi ruang terjadinya
kecurangan.
Potensi Kecurangan Laporan Keuangan
Ikatan Akuntansi Indonesia (2001:316.2)
menyatakan bahwa ada dua tipe salah saji
yang relevan dengan pertimbangan auditor
tentang kecurangan dalam audit atas laporan
keuangan, yaitu:
 Salah saji yang timbul sebagai akibat dari
kecurangan dalam pelaporan keuangan
 kecurangan yang timbul dari perlakuan tidak
semestinya terhadap aktiva
Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam
pelaporan keuangan

1). Salah saji yang timbul dari kecurangan dalam pelaporan keuangan
adalah salah saji atau penghilangan secara sengaja jumlah atau
pengungkapan dalam laporan keuangan untuk mengelabui pemakai
laporan keuangan. Kecurangan dalam laporan keuangan dapat
menyangkut tindakan seperti yang disajikan berikut ini:
 Manipulasi, pemalsuan atau perubahan catatan akuntansi atau
dokumen pendukungnya yang menjadi sumber data bagi penyajian
laporan keuangan.
 Representasi yang salah dalam atau penghilangan dari laporan
keuangan peristiwa, transaksi atau informasi yang signifikan.
 Salah penerapan secara sengaja prinsip akuntansi yang berkaitan
dengan jumlah, klasifikasi, cara penyajian atau pengungkapan.
Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya
terhadap aktiva

2) Salah saji yang timbul dari perlakuan tidak semestinya


terhadap aktiva (seringkali disebut dengan
penyalahgunaan atau penggelapan) berkaitan dengan
pencurian aktiva entitas yang berakibat laporan keuangan
tidak disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi berlaku
umum. Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva entitas
dapat dilakukan dengan berbagai cara, termasuk
penggelapan tanda terima barang/uang, pencurian aktiva,
atau tindakan yang menyebabkan entitas membayar harga
barang atau jasa yang tidak diterima oleh entitas.
Perlakuan tidak semestinya terhadap aktiva dapat disertai
dengan catatan atau dokumen palsu atau yang
menyesatkan dan dapat menyangkut satu atau lebih
individu di antara manajemen, karyawan atau pihak ketiga.
Teknik Untuk Mendeteksi Kecurangan
Laporan Keuangan:
 Management and Directors Manajemen
Hampir selalu terlibat ketika kecurangan terhadap
laporan keuangan yang terjadi. Seperti penggelapan
dan penyimpangan, kecurangan laporan keuangan
biasanya dilakukan oleh individu tertinggi dalam
organisasi, dan paling sering atas nama organisasi.
Karena manajemen biasanya terlibat, manajemen dan
direksi harus diselidiki untuk menentukan paparan dan
motivasi mereka saat melakukan penipuan. Dalam
mendeteksi kecurangan laporan keuangan, diperoleh
pemahaman manajemen dan apa yang memotivasi
mereka adalah setidaknya sama pentingnya dengan
memahami laporan keuangan.
Teknik Untuk Mendeteksi Kecurangan
Laporan Keuangan:
 Relationship with Others Financial
Statement fraud sering dilakukan dengan
membantu organisasi nyata atau fiktif lainnya.
Hubungan yang harus dideteksi adalah sebagai
berikut: Hubungan dengan lembaga keuangan,
Hubungan dengan pihak organisasi dan individu,
Hubungan dengan auditor eksternal, Hubungan
dengan pengacara, Hubungan dengan investor,
Hubungan dengan lembaga peraturan (regulator).
Teknik Untuk Mendeteksi Kecurangan
Laporan Keuangan:
 Organization and Industry Financial
Statement fraud seringkali tidak terdeteksi dengan
menciptakan struktur organisasi yang memudahkan
untuk menyembunyikan fraud. Atribut organisasi
yang menyarankan eksposur potensi penipuan
mencakup hal-hal seperti terlalu kompleks struktur
organisasi, organisasi tanpa sebuah departemen
audit internal. Peneliti harus memahami siapa
pemilik dari sebuah organisasi.
Teknik Untuk Mendeteksi Kecurangan
Laporan Keuangan:
 Financial Result and Operating Characteristics
Banyak yang dapat dipelajari tentang kecurangan laporan
keuangan yang dengan erat memeriksa pengelolaan dan
dewan direksi, hubungan dengan orang lain, dan sifat
organisasi. Melihat ketiga elemen biasanya melibatkan
prosedur yang sama untuk semua jenis penipuan laporan
keuangan, apakah rekening tersebut dimanipulasi.
Diantaranya adalah rekening pendapatan, rekening aset,
kewajiban, pengeluaran, atau ekuitas. Jenis eksposur
diidentifikasi oleh laporan keuangan dan karakteristik
operasi dari organisasi. Dalam memeriksa keuangan
pernyataan untuk menilai eksposur kecurangan, pendekatan
terhadap laporan keuangan non-tradisional harus
dilakukan. Gejala kecurangan yang paling sering terdeteksi
adalah melalui perubahan dalam laporan keuangan.
Teknik Untuk Mendeteksi Kecurangan
Laporan Keuangan:
 Internal Auditor
Institute of Internal Auditing (IIA) mendefinisikan internal
auditing sebagai aktivitas pemberian keyakinan serta
konsultasi yang independen dan obyektif, yang
dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki
operasi organisasi. Definisi lain mengatakan internal
auditing sebagai suatu penilaian yang dilakukan oleh
pegawai organisasi yang terlatih terhadap ketelitian
dan efisiensi catatan-catatan (akuntansi) organisasi
serta pengendalian internal yang terdapat dalam
organisasi. Tujuannya adalah membantu manajemen
dalam pelaksanaan tanggungjawabnya dengan
memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar
mengenai kegiatan yang diaudit.
Teknik Untuk Mendeteksi Kecurangan
Laporan Keuangan:
 External Auditor
Tidak hanya internal auditor yang diperlukan
dalam mendeteksi kecurangan terhadap suatu
organisasi. External auditor juga sangat diperlukan,
yang bertujuan dapat menganalisa jika internal
auditor mengalami kesulitan untuk mnedeteksi
kecurangan.
Beberapa contoh kecurangan
terhadap laporan keuangan:
 Salah saji laporan keuangan atau pengolahan
pembukuan
 Pemberian pinjaman yang tidak tepat kepada para
pejabat
 Skandal kontrak yang melibatkan orang dalam
 Mengistimewakan pejabat dalam penawaran saham
 Tunjangan pensiun yang berlebihan
 Kompensasi yang berlebihan (baik tunai maupun dalam
bentuk saham) kepada pejabat
MENGAWASI TATA KELOLA ORGANISASI UNTUK
MENGURANGI RISIKO KECURANGAN

 Manajemen bertanggung jawab


mengimplementasikan tata kelola
organisasiprosedur pengendalian untuk
meminimalkan risiko kecurangan, yang dapat
dikurangi melalui kombinasi antara tindakan
mencegah, menghalangi, dan mendeteksi.
Pedoman ini mengidentifikasi tiga unsur untuk
mencegah, menghalangi, dan mendeteksi kecurangan:

 Budaya jujur dan etika yang tinggi


 Tanggung jawab manajemen untuk mengevaluasi
risiko kecurangan
 Pengawasan secara berkala

Anda mungkin juga menyukai