PENDAHULUAN
kondisi seperti itu tidak dipahami dengan sikap toleran dan saling
konflik di masyarakat.
1
dalam masyarakat ibarat pedang bermata dua. Di satu sisi ia merupakan
antara yang suci dan duniawi. Dengan demikian, agama sebagai yang
2
Indonesia dapat dilihat dalam keragaman budaya nasional. Kita akan
bersifat partikular.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
3
BAB II
PEMBAHASAN
proses dialog dengan seluruh kebudayaan yang datang dari luar dirinya.
watak masyarakat.
4
beragam. 4 Sebagai agama dengan seperangkat nilainya telah
demikian aspek sosial budaya dari masyarakat setempat tidak serta merta terkikis.
lokal pada situasi dan kondisi tertentu, akan ada proses adaptasi dari nilai
bisa diterima dengan mudah oleh masyarakat. Islam tidak serta merta
mengkikis habis ide-ide pra Islam, budaya dan tradisi yang ada. Hal ini
berlaku juga bagi penduduk Indonesia.5 Ini merupakan ciri khas ajaran
budaya maupun tradisi yang ada tanpa mengabaikan kemurnian Islam itu
menetapkan hukum.
( االولين خلق اال هذا انagama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan
orang dahulu. 6
pentingnya tradisi, namun di sisi lain kita tidak boleh terjebak pada sikap
5
terkukung di bawah bayang-bayang tradisi yang statis. Padahal Islam jelas
yang ada tidak boleh dibiarkan statis, harus mampu berkembang sesuai
Jawa dengan Islam, hal ini dapat kita lihat adanya wujud simbol-simbol.
Dalam simbol wujud nyata itulah sesunguhnya wujud kaidah Islam berada
dan inilah yang bisa ditangkap. Simbol tersebut misalnya dalam bentuk
Selanjutnya ada upacara tradisi sekaten dan kegiatan keagamaan lain yang
6
yang sesungguhnya. Misalnya upacara tradisi sekaten cenderung dipahami
dari sisi luarnya, padahal tentunya kegiatan tersebut tidak harus dipahami
lebih bersifat filosofis. Pergeseran arti dan makna ini menurut KRHT
maka bermunculan perilaku yang dari sudut pandang Islam dianggap tidak
simbolik penyucian atau buang sial. Fokus kesucian bukan terletak pada
setiap detik mawas diri dan ingat bahwa dirinya harus disucikan.9
dalam tata cara kehidupan di masyarakat Jawa, oleh karena itu budaya
7
Jawa mempunyai aspek multidimensi, sehingga budaya Jawa dapat
diterima dan berada pada posisi fleksibel, bisa diterima di mana saja pada
kedamaian dalam masyarakat. Hal ini sesuai dengan ajaran Islam, di mana
salah satu misi utama Islam adalah kedamaian dan keselamatan, dan juga
kedamain seluruh alam. Islam juga dipahami oleh umat Islam sebagai
dipengaruhi oleh sifat dasar manusia yang tidak hanya makhluk relegius
8
serta masyarakatnya. Dalam kebuduayaan juga terdapat seperangkat nilai
nilai yang menjadi landasan pokok dalam menentukan sikap untuk dunia
dan setiap kelompok orang sehingga dinamis sifatnya. Hal ini berarti
perilaku sosial.
benda dan lainnya tidak dapat dilepaskan dari seluruh konfigurasi budaya
dan masih harus ditambahkan ke dalam hubungan ini, sejarah dan ekologi
9
dalam kompleksitas itu peneliti mencoba mengidentifikasi mekanisme apa
dalam maupun dorongan luar. Oleh karena itu perlu kesadaran ilmiah
terhadap warisan budaya atau tradisi. Sikap semacam ini merupakan sikap
mengetahui dan mendalami lebih jauh apa sebenarnya yang terjadi pada
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu
https://www.kompasiana.com
eprints.ums.ac.id
12