Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PELATIHAN
PENGENDALI BIAYA PEKERJAAN
(COST CONTROLLER)
PEKERJAAN SUMBER DAYA AIR
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
UMUM
Menurut kamus Webster Dictonary :
Apabila kita telah mengerti arti dari terjemahan tersebut, rasanya yang tercakup
oleh istilah logistik adalah luas sekali, setiap kegiatan hampir ada unsur
logistiknya.
Setiap kegiatan yang melibatkan penggunaan sesuatu, tentu ada unsur supply dan ada
unsur transportnya, dengan pengertian lain, proses sejak awal dari tempat asal
barang/sesuatu sampi ketempat pemakainya.
Dalam konteks ini dapat disimpulkan bahwa kegiatan yang melibatkan, penggunaan
sesuatu, obyeknya dapat berbeda-beda namun unsur-unsur yang tetap adalah masalah
transport dan penyediaan.
Dengan kata lain, obyeknya dapat berbeda tetapi cara pengelolaannya sama. Hal ini
berkembang sehingga merupakan manajemen tersendiri yang manajemen logistik yang
terdiri dari fungsi-fungsi :
Perencanaan
Pengadaan
dan Pengendalian.
I-1
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Perencanaan :
Kebutuhan
Anggaran Biaya
Pengadaan :
Pengadaan
Penerimaan
Penyimpanan
Penyaluran
Sasaran manajemen logistik tidak lain agar supply dan penyoluran dapat berjalan lancar
sehingga waktu pelaksanaan. mutu hasil dan biaya dapat terlaksana dengan baik sesuai
dengan yang diinginkan.
Kita perhatikan sebentar apa yang pernah kita dapat tentang logistik diperguruan tinggi.
Yang dipelajari di Perguruan tinggi baru berupa llmu Bahan Bangunan, yang membahas
masalah-masalah bahan bangunan dari segi fisiknya.
Ini semua akan tercakup dalam manajemen logistik, dan belum tercakup oleh ilmu bahan
bangunan.
Seperti diuraikan diatas, bahwa kesamaan yang terdapat dalam logistik tidak terletak pada
obyeknya, melainkan terletak pada pengelolaan unsur supply dan transport. Obyeknya dapat
berbeda-beda tergantung masing-masing instansi yang memiliki atau yang mengelola.
Dalam lingkungan perusahaan yang dicakup oleh kegiatan logistik adalah material untuk
proyek. Peralatan dan perlengkapan lain, tidak termasuk dalam kegiatan logistik, tetapi
ditangani terpisah.
Tentunya timbul pertanyaan mengapa tidak semuanya dimasukkan dalam kegiatan logistik
saja, sehingga pengurusannya dapat lebih tersentralisir, sedangkan unsur supply dan
transport pengelolaannya mempunyai kesamaan-kesamaan.
Kelima Jenis sumber daya tersebut satu dengan yang lain mempunyai bobot daya guna
yang seimbang oleh karena itu keseluruhannya harus tertangani secara sama berat.
Inilah sebabnya mengapa sumber daya material ditangani secara terpisah dengan sumber
daya lainnya.
I-3
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
BAB II
KEDUDUKAN DAN PERAN LOGISTIK
Dalam uraian-uraian Iebih lanjut, yang dimaksud dengan logistik terbatas untuk
lingkungan perusahaan adalah, material dengan segala penanganan dan
aspeknya.
Sedangkan Material diartikan sebagai (Vide Manual Logistik):
a). Bahan konstruksi yaitu bahan, barang ataupun peralatan yang diperluka
untuk membuat / membentuk bangunan yang harus disupply berdasarkan
kontrak;
b). Bahan, barang ataupun peralatan kerja yang habis dipakai.
c). Perlengkapan kerja.
II - 1
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Keterlibatan sumber daya manusia, alat, uang, teknologi secara berdaya guna dalam proses
konstruksi, memberi peluang perusahaan untuk mampu memenuhi kewajibannya
danmemperoleh laba yang ditargetkan.
Logistik dengan segala aspeknya dapat menambah, mengurangi atau tidak berpengaruh
terhadap peluang tersebut diatas bila mana logistik dapat berperan : efisien, boros, ataupun
hanya sesuai rencana.
II - 2
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
a. Waktu pelaksanaan
Penyediaan material sesuai dengan saat pemakaiannya, ikut menjamin pekerjaan
selesai pada waktunya setidak-tidaknya kelambatan tidak disebabkan oleh masalah
material.
Penyediaan material perlu diprogramkan sejak dari tempat asalnya, prosedur yang
mempengaruhi supply, jenis dan waktu pengangkutan.
Bahkan program tersebut harus sudah termasuk pembuatannya dipabrik bilamana
II - 3
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
barangnya perlu dibuat terlebih dahulu dala hal ini yang perlu diperhatikan adalah :
kapasitas produksi, lama pembuatan dan mutu material.
b. Mutu hasil pelaksanaan
Perusahaan membuat bangunan dengan mutu sesuai yang telah disepakati kontrak
dengan pemberi tugas.
Kesesuaian jenis dan mutu material beserta cara pelaksanaan yang memadai
(termasuk komponen bahan pembentuk bilamana harus dibuat dengan cara
mencampur) akan menghasilkan mutu bangunan sesuai pesanan.
Sebaliknya penggunaan material yang dibawah persyaratan bisa berakibat mutu
bangunan yang dihasilkan berada dikualitas pesanan, ini bisa berakibat hasilnya
tidak bisa diterima oleh pemberi tugas dan konsekuensinya bangunan yang sudah
jadi harus dibongkar dan dibuat ulang, bararti suatu pemborosan biaya dan juga
mengganggu citra.
Sebaliknya penggunaan material dengan mutu melebihi dengan yang telah
dipersyaratkan berarti naiknya biaya pelaksanaan, naum tidak menambah citra,
yang jelas mengurangi laba.
c. Biaya penyelesaian proyek
- Pembelian material dengan harga diatas rencana bisa berakibat naiknya biaya
pelaksanaan.
- Pemakaian bahan yang mutunya kurang, walau harga menjadi lebih murah,
barakibat mutu hasil kerja kurang yang menjadi tidak bisa diterima pemberi
tugas, harus dibongkar dan diulang pemborosan biaya.
- Kekurangan lancaran supply material berakibat pelaksanaan kerja tersendat-
sendat, tidak selesai pada waktunya, overhead naik, citra terpengaruh dan
mungkin harga-harga bahan telah mengalami kenaikan.
- Karena terlambat, harus dikejar (speed up) biaya pelaksanaan menjadi naik.
- Akibat dari terlambat, likuiditas proyek terganggu karena uang masuk yang
berupa termyn menjadi terlambat diterima.
II - 4
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
2.5. Macam-macam Material Bahan dan Tugas Logistik pada Pelaksanaan Pekerjaan
Macam-macam material :
a). Bahan konstruksi-konstruksi yaitu bahan, barang atau peralatan yang diperlukan
untuk membuat/ membentuk bangunan yang harus di suply sesuati kontrak.
b). Bahan, barang atau perlengkapan kerja yang habis dipakai
c). Bahan pendukung antara lain : bekisting, perancah, perlengkapan kerja,
perlengkapan keamanan dan sebagainya.
II - 5
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
II - 6
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
BAB III
PERENCANAAN PENGADAAN DAN
PENYIMPANAN MATERIAL
III - 1
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
III - 2
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
material yang akan disimpan dalam jangka waktu tertentu (mis. 3 hari, seminggu,
2 minggu, sebulan dan seterusnya).
- Letak bangunan gudang harus dipilih di lokasi yang tidak mengganggu kegiatan
konstruksi, dapat diawasi secara mudah dan proses transportasi lancar
- Tata letak dan identifikasi material yang disimpan juga harus diatur sedemikian,
sehingga memudahkan arus keluar masuk material dan tidak terjadi kesalahan
pengambilan. Untuk material yang mutunya dapat terpengaruh oleh waktu
penyimpanan, harus disusun sedemikian, agar yang datang lebih dahulu dapat
dikeluarkan lebih dahulu.
- Aman terhadap lingkungan di sekitarnya
d. Lahan terbuka untuk penempatan material harus direncanakan dengan baik dengan
mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
- Luasnya cukup untuk jumlah minimal material yang akan ditempatkan dalam
jangka waktu tertentu (mis. 3 hari, 2 minggu, sebulan dan seterusnya).
- Letak lahan harus bebas dari kegiatan konstruksi, tetapi cukup dekat dengan
tempat fabrikasi (bila diperlukan fabrikasi).
- Lahan harus aman terhadap kehilangan/ pencurian dan terhadap kerusakan
akibat alam, seperti banjir, terendam air, tertimbun longsoran dan sebagainya.
- Dasar lahan harus cukup keras dan rata, bila diperlukan dapat diberi perkerasan
dan ganjal-ganjal.
- Batas-batas lokasi material harus sedemikian sehingga jelas.
III - 3
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
BAB IV
PELAKSANAAN PENGADAAN MATERIAL
Setelah semua jenis material yang diperlukan untuk pelaksanaan proyek dihitung jumlah
kebutuhan serta waktu pengirimannya, maka manajemen proyek segera menetapkan
kebijakan-kebijakan pengadaannya, sesuai dengan kebijakan penanganan pekerjaan,
material-material mana yang akan disediakan oleh pemberi tugas, mana yang akan
diadakan sendiri oleh perusahaan dan mana yang akan diserahkan pengadaannya kepada
sub kontraktor.
IV - 1
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 2
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 3
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 4
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 5
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IV - 6
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
BAB V
PROSES PENGENDALIAN MATERIAL
Kegiatan pengendalian material adalah suatu proses yang panjang, memakan waktu,
melibatkan banyak orang dan menyangkut 3 (tiga) aspek yaitu biaya, mutu dan waktu.
Kegiatan pengendalian tersebut harus dipahami benar-benar karena pada dasarnya adalah
suatu rangkaian tindakan dan keputusan yang saling terkait, masing-masing bertanggung
jawab dan berperan yang penting sebagai fungsi pengendalian. Pengendalian biaya material
pada dasarnya menyangkut baik kuantitas maupun harga satuannya.
V- 1
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
V- 2
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
V- 3
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Petugas
Proses Aspek
Terkait
Penunjukkan
Bonafiditas Kepala
Sumber
Sumber Proyek
Material
Biaya, Mutu,
Kepala /
Surat Waktu
Petugas
Perjanjian Legal /
Logistik
Hukum
Kepala /
Monitoring
WAKTU Petugas
Pengiriman
Logistik
Kepala /
Penerimaan KUANTITAS Petugas
Material MUTU Logistik
WAKTU Petugas
Gudang
Kepala /
Penempatan / KUANTITAS
Petugas
penyimpanan MUTU
Logistik
Material WAKTU
Pelaksana
Kepala Adm.
Pembayaran KUANTITAS
Keuangan
Material MUTU
Proyek
Pemakaian WAKTU
Pelaksana
Material KUANTITAS
Kepala /
KUANTITAS Petugas
Material Sisa
BIAYA Logistik
Pelaksana
V- 4
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
BAB VI
PROSEDUR LOGISTIK
VI - 1
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
persetujuan material dan atau katalog/ brosur material agar diarsipkan sesuai
dengan prosedur pengendalian catatan mutu.
7. Kepala/ petugas logistik mengkoordinir penempatan contoh material yang
sudah disetujui dan disimpan di tempat yang dibuat khusus untuk itu.
8. Kepala/ petugas logistik agar membuat identifikasi dan pengamanan contoh
material.
9. Lampiran :
• Formulir prod. 01 : Daftar kriteria keberterimaan material/ produk
• Formulir prod. 02 : Daftar nilai bonafiditas rekanan
• Formulir prod. 03 : Permintaan persetujuan penggunaan material/ produk
VI - 2
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 3
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 4
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 5
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 6
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 7
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 8
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 9
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
DRT
DRT
DRT
VI - 10
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 11
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VI - 12
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
04
VI - 13
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
05
VI - 14
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
06
VI - 15
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
07
VI - 16
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
08
VI - 17
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
BAB VII
PENDAHULUAN
Pembangunan di bidang sumber daya air merupakan pembangunan yang sangat bervariasi
dari segi pekerjaannya ada yang menggunakan teknologi sederhana, sampai yang
menggunakan teknologi tinggi.
Dalam pembangunan pekerjaan di bidang sumber daya air, dikenal ada berbagai bangunan
seperti :
• Pekerjaan irigasi
Semua jenis bangunan tersebut diatas, didalam proses pembangunannya antara lain
memerlukan bahan serta alat / peralatan yang bermacam-macam jenis alat, ukuran, dan
kapasitas, type yang akan dipakai.
VII - 1
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
BAB VIII
PERENCANAAN ALAT
Perencanaan alat adalah usaha yang dilakukan untuk menghitung/memperkirakan kebutuhan alat, baik
jenis, kapasitas, maupun jumlah yang diperlukan perusahaan, untuk mendukung pelaksanaan proyek.
Perencanaan detail meliputi jenis, kapasitas, dan jumlah alat, d ilakukan pada saat proyek akan
dimulai, dimana pada tahap ini sudah dipertimbangkan me to de k o ns truk s i p eke rjaa n y a ng s u da h
disempurnakan.
VIII - 1
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
besar. Artinya sebelum seorang manajer memutuskan untuk membeli alat baru,
sebaiknya mempertimbangkan lebih dahulu kemungkinan menggunakan
peralatan yang sudali dimiliki, baik seluruhnya atau sebagian.
VIII - 2
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Dianjurkan untuk hanya memiliki sesedikit mungkin jenis ukuran untuk setiap
macam peralatan. Hal ini akan memudahkan dalam mengatur jumlah peralatan
cadangan dalam menunjang kelancaran pelaksanaan pekerjaan apabila ada
peralatan yang tidak dapat dioperasikan karena rusak. Apabila menganggur,
peralatan yang lebih kecil biayanya (cost of idle) juga relatif lebih kecil.
VIII - 3
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VIII - 4
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Keuntungan lain dari jumlah merk peralatan yang sedikit ialah relatif Iebih
mudah berhubungan dengan agen tunggal pelaksana pelayanan purna jual, dan
biayanya juga relatif lebih murah. Kondisi tersebut juga memudahkan agen
tunggal dalam memberikan pelayanan purna jual apabila peralatan yang
diageninya terkonsentrasi di suatu proyek.
VIII - 5
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VIII - 6
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Jika pengadaan alat melibatkan pihak lain dengan cara sewa, maka hak dan kewajiban
masing-masing pihak harus dituangkan dalam suatu perjanjian/kontrak yang
ditandatangani oleh pihak yang terkait, diatas materai secukupnya.
Hal-hal yang harus diatur dalam perjanjian/kontrak tersebut, antara lain :
a Jenis, jumlah, merk, type, dan kapasitas alat yang menjadi obyek perjanjian
b Jangka waktu penggunaan.
c Tarif, atau harga, dan pola hubungan kerja yang disepakati.
d Sanksi-sanksi (keterlambatan penyerahan, kerusakan, idle)
e Biaya mobilisasi/demobilisasi, asuransi, pajak, retribusi alat.
f Biaya operasi, pemeliharaan (bahan bakar dan pelumas), dan biaya perbaikan.
g Kewenangan mengoperasikan alat.
h Cara pembayaran.
i Dan lain-lain yang dianggap perlu.
Untuk beberapa jenis alat tertentu, pada saat pengadaan perlu disertakan beberapa
kelengkapan sebagai persyaratan baku, antara lain :
a. Buku riwayat alat.
b. Perlengkapan-alat yang diperlukan.
c. Tool kit.
d. Suku cadang yang bersifat fast moving.
e. Buku manual alat.
f. Dokumen yang diperlukan.
g. Check List kondisi alat.
VIII - 7
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Untuk pengadaan alat dengan cara ini, Proyek harus membuat analisa biaya
pembuatan alat, disertai dengan pertimbangan, dan latar belakang mengapa
alat harus dibuat, dan diajukan ke unit usaha untuk mendapatkan persetujuan.
Unit usaha segera mempertimbangkan persetujuannya, dengan catatan yang
diperlukan.
VIII - 8
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VIII - 9
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
VIII - 10
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
BAB IX
PENGOPERASIAN ALAT
Agar pengoperasian alat berjalan lancar, perlu ditugaskan petugas yang bertanggung jawab
tentang pengoperasian alat, yaitu Pelaksana peralatan Operator, dan Mekanik yang
profesional.
Agar alat beroperasi dengan aman, maka :
a. Penggunaan alat harus sesuai dengan fungsinya.
b. Selalu memperhatikan kondisi dan medan kerja.
c. Pemeliharaan harus tetap dilaksanakan secara teratur.
d. Ratio antara personil dengan jumlah alat, harus seimbang.
e. Dukungan fasilitas pemeliharaan yang memadai.
f. Sarana komunikasi, dan transpotasi yang memadai.
Ini dipengaruhi kecepatan penyelesaian suatu pekerjaan dan juga kualitasnya. Kesalahan
atas ketidakberesan dalam mengelola peralatan dalam suatu pekerjaan akan sangat
berpengaruh terhadap penyelesaian terhadap kualitas pekerjaan, yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi harga satuan pekerjaan dari margin keuntungan perusahaan. Oleh karena
itu, para pengelola proyek, terutama yang bertanggung jawab daiam pengelolaan peralatan,
perlu memberikan perhatian yang khusus dalam pengoperasian peralatan. Dalam
mengoperasikan peralatan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan seperti diuraikan di
bawah ini.
IX - 1
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Apabila yang digunakan adalah dokumen yang terlampir pada dokumen kontrak
kemungkinan daftar tersebut sudah tetap, karena sudah ada kesepakatan antara
kontraktor dan pemberi kerja. Namun apabila dokumen yang ada hanya dokumen
yang dilampirkan pada saat mengajukan penawaran harga. dokumen tersebut perlu
diteliti secara cermati karena dimungkinkan adanya fasca negosiasi yang
mengadakan peninjauan kembali atau perubahan penggunaan peralatan untuk
pelaksanaan pekerjaan. Apabila telah ada perubahan penggunaan peralatan, perlu
dibuat kembali daftar yang definitif yang sudah disahkan oleh pemberi pekerjaan.
Selanjutnya hanya dokumen yang sudah disetujui oleh pemberi kerja saja yang
digunakan sebagai landasan dalam memobilisasi peralatan ke lapangan pekerjaan.
Daftar tersebut perlu memuat data yang lengkap dan rinci mengenai spesifikasi
teknik peralatan yang akan digunakan, lokasi penggunaan, dan periode penggunaan
IX - 2
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
peralatan yaitu kapan peralatan mulai digunakan dan kapan diharapkan pekerjaan
tersebut dapat diselesaikan. Daftar tersebut diperlukan untuk perhitungan biaya
pekerjaan. Termasuk untuk mengurus klaim atau amandemen/addendum apabila
dalam pelaksanaan pekerjaan ada perubahan.
IX - 3
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
suku cadang ynng dipcsan kepada agen tunggal pemcgang merk peralatan. Apabila
masa tidak bekerja peralatan cukup lama sehingga akan mengganggu pekerjaan lain
atau target penyelesaian pekerjaan maka diperlukan peralatan cadangan yang
sewaktu-waktu dapat dioperasikan scbagai pengganti yang sedang mengalami
kerusakan. Karena membiarkan peralatan menunggu pekerjaan yang terlalu lama
adalah merupakan pemborosan, maka kebutuhan peralatan cadangan harus
direncanakan degan baik. Peralatan cadangan sebaiknya hanya disediakan untuk
pekerjaan yang strategis dan kritis yaitu antara lain yang akan mengganggu
pekerjaan yang lain atau mempengaruhi target pekerjaan secara keseluruhan
Mereka juga perlu diberitahu mengenai berbagai peraturan dan prosedur yang
berlaku di lapangan pekerjaan di mana mereka akan dipekerjakan, seperti peraturan
internal perusahaan dalam permintaan pengadaan bahan-bahan pendukung dan
pembuatan laporan, maupun peraturan yang ada atau dikeluarkan oleh pemberi
kerja, kalau ada. Kepada mereka perlu juga dijelaskan mengenai sangsi-sangsi yang
akan diberikan apabila mereka melanggar ketentuan yang digariskan.
Para calon operator juga perlu diingatkan mengenai berbagai tatakrama atau
kebiasaan yang berkaitan dengan adat istiadat dan budaya lingkungan masyarakat di
mana pekerjaan berada. Juga mereka perlu diingatkan agar tidak merusak
lingkungan alami atau kalau pun tidak dapat dihindari agar kerusakan lingkungan
tersebut ditekan sekecil mungkin. Hal ini sangat penting ka ena dalanr keadaan
tertentu atau di daerah tertentu akan mempengaruhi kelancaran pelaksanaan
pekerjaan atau dapat dihindari adanya gangguan-gangguan eksternal. Apabila
masyarakat setempat merasa terganggu kepentingannya, apabila para pekerja
IX - 4
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
dirasakan oleh mereka tidak menghormati budaya dan adat kebiasaan mereka, maka
hal yang sepele saja dapat memicu keributan, yang dapat mengganggu kelancaran
pelaksanaan pekerjaan.
Penjelasan lain yang perlu diberikan ialah hak-hak mereka selama menjalankan
tugas di lapangan agar mereka merasa tenteram karena ada kejelasan mengenai
apa yang akan mereka peroleh, Termasuk dalam hal ini adalah santunan asuransi
apabila mereka mengalami kecelakaan atau premi yang dapat mereka peroleh
apabila hasil kerja mereka melampui target yang telah ditetapkan. Hal tersebut
merupakan daya dorong atau motivator supaya mereka dapat bekerja secara
produktif, optimal, dan efisien.
Selain mereka dituntut untuk dapat memelihara peralatan sebaik-baiknya dan cepat
waktu. Kepada mereka perlu juga dijelaskan kewajiban lain yang harus mereka
lakukan seperti membuat laporan pemeliharaan, dan memelihara serta menjaga
peralatan kerja (tool kit) dengan sebaik-baiknya sehingga peralatan selalu ada dalam
kondisi siap kerja. Mereka perlu dituntut ketepatan dan kecepatan penyelesaian
pemeliharaan karena akan mempengaruhi kelancaran pengoperasian peralatan yang
pada akhirnya akan mempengaruhi pencapaian target penyelesaian pekerjaan.
Kepada mereka juga perlu ditekankan pentingnya pengerjaan laporan yang harus
dilakukan tepat waktu dalam kaitannya dengan keperluan pembukuan keuangan
maupun untuk riwayat peralatan dan perencanaan pengadaan suku cadang serta
bahan-bahan pendukung lainnya yang diperlukan kemudian.
Selain itu mereka juga perlu diberitahu mengenai berbagai peraturan dan prosedur
yang berlaku di lapangan pekerjaan di mana mereka akan dipekerjakan, seperti
IX - 5
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Seperti halnya kepada operator, kepada para mekanik juga perlu diberikan
penjelasan mengenai hak-hak mereka selama menjalankan tugas di lapangan agar
mereka merasa tenteram karena ada kejelasan mengenai apa yang akan mereka
peroleh. Termasuk dalam hal ini adalah santunan asuransi apabila mereka
mengalami kecelakaan, atau premi yang dapat mereka peroleh apabila hasil kerja
mereka melampaui target yang telah ditetapkan. Hal tersebut merupakan daya
dorong atau motivator supaya mereka dapat bekerja secara produktif, optimal, dan
efisien.
Fast moving part (suku cadang yang sering diganti) adalah suku cadang yang harus
diganti setelah mencapai jumlah jam kerja tertentu antara lain seperti saringan, seal,
plat kopling (disc clutch), dan slang hidraulik. Suku cadang yaug sering diganti
tersebut harus selalu tersedia dalam jumlah yang cukup. Suku cadang jenis ini relatif
Iebih mudah direncanakan pengadaannya karena biasanya pabrik pembuat peralatan
mencantumkannya dalam buku petunjuk pengoperasian dan pemaliharaan peralatan.
Apabila pelaksanaan pemeliharaan, terutama pemeliharaan alat berat. dilakukan oleh
agen tunggal pemegang merk peralatan atau pihak ketiga lainnya, penyediaan suku
cadang ini hanya untuk pemeliharaan periodik atau pemeliliaraan ringan saja.
Kebutuhan suku cadang untuk pemeliharaan berat menjadi tanggung jawab agen
tunggal atau pihak ketiga tersebut. Untuk mencukupi kebutuhan pasokan suku
cadang dan ketersediaannya lebih terjamin baik dan segi waktu pemasokan maupun
keasliannya. sebaiknya perlu diadakan kerja sama dengan agen tunggal atau
distributor pemegang merk peralatan meskipun seluruh pekerjaan pemeliharaan akan
dikerjakan secara swakelola.
IX - 6
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
supra natural atau mistik, orang menghindar atau tidak mau bekerja dalam pekerjaan
tersebut. Kalau pun ada yang mau kadang-kadang mereka meminta bayaran yang
tinggi. Untuk memulihkan keadaan seperti ini dalam kondisi yang normal sering kali
merupakan pekerjaan yang sulit dan memerlukan biaya yang tinggi. Maka oleh
karena itu, pengelola proyek Iebih baik mengantisipasi dan mengatasinya sebelum
hal tersebut terjadi. Kepada para operator dan mekanik perlu diberikan perangkat
keselamatan dan kesehatan kerja yang diperlukan.
Selain itu juga perlu dijelaskan mengenai peraturan atau prosedur yang berkaitan
dengan keselamatan dan kesehatan kerja tersebut. Selain masalah keselamatan
kerja bagi dirinya sendiri, operator juga perlu memperhatikan keselamatan kcrja bagi
orang lain, kesehatan dan keselamatan lingkungan kerja serta keselamatan peralatan
yang menjadi tanggung jawabnya.
Asuransi tenaga kerja merupakan salah satu hak bagi para pekerja selama
melaksanakan tugasnya. Oleh kareiu itu pengelola proyek perlu memenuhi hak
mereka dengan sebaik-baiknya apa yang dilakukan oleh pengelola peralatan
mengenai asuransi keselamatan kerja, harus diberitahukan secara jelas kepada
mereka terutama mengenai kewajiban yang harus mereka penuhi atau lakukan.
Karena para pekerja sering juga bertindak secara ceroboh, sebelum cerjadi
kecelakaan yang fatal, baik yang menimpa dirinya sendiri atau orang lain, pengelola
perlu membuat tanda-tanda. rambu-rambu atau foster-foster yang berkaitan dengan
keselamatan kerja dan kesehatan kerja di lokasi lokasi strategis dan tempat-tempat
yang rawan kecelakaan. Dengan adanya rambu-rambu tersebut diharapkan para
pekerja akan selalu bertindak hati-hati dan penuh perhitungan dalam menjalankan
setiap tugasnya.
IX - 7
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Selain itu karena manusia sering kali pelupa, meskipun sudah disediakan rambu-
rambu atau foster-foster keselamatan kerja, pengelola masih pcrlu juga untuk
memberikan pengarahan atau peringatan secara umum kepada seluruh pekerja
melalui pertemuan umum atau dalam kegiatan-kegiatan tertentu. Peringatan seperti
ini perlu dilakukan secara reguler untuk menunjukkan bahwa pengelola peralatan
cukup tanggap dan memiliki perhatian serta tanggung jawab yang besar terhadap
keselamatan dan kesehatan para pekerjanya.
Yang dimaksudkan dengan peralatan yang dapat bergerak sendiri ialah peralatan
yang mempunyai kemampuan bergerak sendiri dalam jarak yang jauh. Peralatan
kelompok ini dapat dengan mudah dimobilisasi setiap waktu tanpa memerlukan
bantuan peralatan lain seperti peralatan penarik (tractor] atau peralatan pengangkut
(trailer). Setelah diperiksa dan kondisinya baik, peralatan tersebut dapat langsung
dimobilisasi. Selain itu karena tidak memerlukan bantuan peralatan lain biaya
mobilisasi peralatan kelompok ini jauh lebih murah bila dibandingkan dengan
kelompok kedua. Contoh peralatan yang termasuk dalam kelompok ini ialah berbagai
jenis truk, motor/ pay scraper, motor grader, mesin pemadat beroda ban atau besi
(wheel compaction roller), loader beroda ban (wheel loader), truck/mobile crane
beroda ban, dan peralatan beroda ban lainnya.
Sesuai dengan istilahnya, peralatan yang tidak dapat bergerak sendiri kalau akan
dipindahkan lokasinya memerlukan peralatan lain untuk membawanya. Peralatan
tersebut tidak dapat berjalan sendiri karena tidak dilengkapi dengan roda, atau
dilengkapi dengan roda tapi tidak memiliki mesin penggerak roda. Peralatan yang
dilengkapi dengan roda tapi dengan roda kelabang juga dikelompokan sebagai tidak
dapat berjalan sendiri karena roda kelabang hanya direncanakan untuk berjalan
terbatas, seperti pada eksavator, dan tidak direncanakan untuk keperluan berjalan
jauh. Meskipun peralatan tersebut memiliki mesin penggerak, tapi fungsi utamanya
untuk menggerakkan peralatan kerja (boom dan bucket) bukan untuk berjalan jauh.
Roda kelabang pada bulldozer sebenarnya dapat digunakan untuk berjalan Iebih
IX - 8
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
banyak atau lebih jauh meskipun terus menerus. Oleh karena roda kelabang dapat
merusak jalan, untuk kondisi tersebut bulldozer tidak merekomendasikan untuk
bergerak sendiri, kecuali apabila dilengkapi dengan peralatan pengaman khusus.
Peralatan yang dapat ditarik ialah peralatan yang tidak dapat berjalan sendiri, tetapi
memiliki roda ban. Peralatan yang termasuk dalam kelompok ini, apabila ukurannya
agak besar untuk pemindahannya biasanya menggunakan peralatan lain seperti
traktor atau kendaraan seperti truk atau jip. Peralatan yang akan dipindahkan ditarik
di belakang kendaraan tersebut. Beberapa peralatan yang tergolong dalam kelompok
ini ialah seperti kompresor (mobile compressor), mesin pencampur adukan beton
(mobile concrete mixer), dan pembangkit listrik (generator) yang dilengkapi dengan
roda ban tapi tidak memiliki mesin penggerak/penarik sendiri. Pemindahan peralatan
yang tergolong dalam kelompok ini memerlukan usaha dan biaya lebih banyak
dibandingkan dengan kelompok yang pertama.
Peralatan yang perlu diangkut ialah peralatan yang tidak dapat berjalan sendiri dan
tidak memiliki roda penggerak untuk berjalan. Kalau pun ada yang dilengkapi dengan
roda untuk berjalan, seperti kelabang pada eksavator atau buldozer, karena tidak
dapat digunakan untuk berjalan jauh atau karena dapat merusak jalan yang akan
dilaluinya. digolongkan juga sebagai peralatan yang perlu diangkut. Untuk
memindahkan peralatan kelompok ini diperlukan peralatan bantu untuk
mengangkutnya.
Untuk peralatan yang umumnya memiliki bobot yang besar, seperti eksavator. rowed
scraper, sheep foot roller, atau buldozer, diperlukan alat angkut yang memiliki
kapasitas yang besar pula seperti trailer. Dalam memobilisasi peralatan kelompok ini
bobot masing-masing peralatan yang akan diangkut perlu diperhatikan karena masih
banyak jalan dan jembatan yang daya dukungnya rendah. Untuk keperluan hal ini,
setelah bobot peralatan yang akan diangkut diketahui dengan pasti, sebaiknya
diadakan survai lapangan kelas jalan dan daya dukung jembatan yang akan dilalui.
Apabila ditemukan jalan auu jembatan yang memiliki daya dukung lebih rendah
dibandingkan dengan bobot peralatan yang akan diangkut, perlu diadakan
pengaturan kembali mengenai cara pengangkutan yang akan dilaksanakan.
Umpamanya apabila dimungkinkan, sebagian peralatan kerja seperti boom dan
bucket eksavator atau pisau buldozer dilepas terlebih dahulu dan diangkut tersendiri
untuk mengurangi bobotnya. Apablia bobot peralatan tersebut tidak mungkin
diturunkan lagi, maka jembatan yang akan dilalui diperkuat terlebih dahulu sebelum
IX - 9
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Untuk peralatan yang ringan dan dimensinya kecil, seperti pemadat tanah portable,
kompresor atau mesin pengaduk beton yang kecil, untuk mengangkutnya bisanya
cukup dengan truk atau behkan dengan kendaraan pick up. Memobilisasi peralatan
kelompok ini juga cukup mudah dan biayanya tidak besar bila dibandingkan dengan
yang memerlukan alat pengangkut khusus.
Oleh karena peralatan dapat menjadi sumber keuntungan atau kerugian maka para
pengelola peralatan perlu memiliki kemampuan yang tinggi dalam mengoperasikan
peralatan di lapangan pekerjaan. Pengelola peralatan perlu memiliki kiat-kiat yang jitu
dalam mengatur penggunaan peralatan untuk penyelesaian pekerjaan.
Hampir pada setiap pekerjaan, pemakaian peralatan pada umumnya tidak berdiri
sendiri tapi bekerja dalam kombinasi dari beberapa peralatan. Sebagai contoh untuk
pekerjaan
timbunan atau galian diperlukan buldozer untuk membongkar tanah asli kemudian
mendorongnya ke tempat pengumpulan. Selanjutya tanah tersebut diangkat
menggunakan eksavator untuk selanjutnya dimuat ke atas dump truk untuk diangkut
ke tempat penimbunan. Setelah dump truck rnenurunkan tanah di tempat
IX - 10
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Siklus waktu kerja merupakan salah satu faktor kunci dalam memperoleh
produksi peralatan. Makin pendek sikius waktu kerja, makin tinggi produksi yang
dapat dihasilkan oleh peralatan setiap jam kerjanya. Sebaliknya makin besar siklus
waktu kerja, makin kecil produksi peralatan per satuan waktunya.
Untuk menghilangkan atau menekan sekecil mungkin kerugian yang mungkin timbul
pengelola perlatan di lapangan perlu mengadakan penelitian yang seksama. Apakah
siklus waktu kerja peralatan seperti digambarkan di atas karena ada ketidak
mampuan produksi masing-masing peralatan sehingga jumlah padanan peralatan
(matching equipment) dari sekelompok peralatan tidak seimbang. Karena ada
perbedaan perbedaan produksi peralatan yang mampu berproduksi lebih banyak
akan menyelesaikan pekerjaannya lebih cepat. Perbedaan siklus waktu yang nyata di
lapangan pekerjaan dengan perhitungan pada waktu menyiapkan penawaran harga
mungkin saja terjadi karena ada faktor-faktor yang belum diperhitungkan atau karena
ada perbedaan yang mencolok antara asumsi yang dipakai pada saat merencanakan
IX - 11
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Siklus waktu kerja peralatan yang berjalan cepat seperti dump truck, dipengaruhi oleh
keadaan jalan kerja di lapangan. Makin mulus jalan kerja makin rendah tahanan
gelinding yang diberikan oleh jalan tersebut, ini berarti peralatan dapat dijalakan
dengan kecepatan yang makin tinggi pula. Kecepatan yang tinggi suatu peralatan
akan mengurangi siklus waktu kerja yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu
pekerjaan. Ini berarti bahwa makin mulus suatu jalan kerja makin tinggi produksi yang
dapat dicapai oleh peralatan karena siklus waktu kerja yang dibutuhkan makin
pendek.
Dari gambaran tersebut terlihat bahwa kondisi jalan kerja juga dapat mempengaruhi
siklus waktu kerja dan hasil produksi suatu peralatan. Oleh karena itu, untuk
meningkatkan produksi suatu peralatan, pengelola peralatan harus memperhatikan
dan memelihara kondisi jalan kerja yang digunakn untuk lalu lintas peralatan yang
digunakan di lapangan pekerjaan sehingga tidak ada hambatan yang dapat
mengganggu kelancaran arus lalu lintas peralatan yang bekerja. Untuk meningkatkan
produksi peralatan sampai ke tingkat yang optimum, pengelola peralatan harus selalu
mengadakan penelitian keadaan jalan kerja secara periodik, sehingga apabila
diketahui ada kerusakan jalan kerja yang potensiai akan menurunkan siklus waktu
kerja peralatan dapat segera diperbaiki. Pemeliharan jalan kerja sebaiknya dilakukan
secara terus menerus untuk mejamin keajegarr produksi suatu peralatan jangan
sampai mengalami penurunan.
IX - 12
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Hal penting lainnya yang perlu ditangani oleh pengelola peralatan di lapangan ialah
keamanan peralatan dari ulah tangan manusia atau dari kemungkinan gangguan
alam seperti , banjir, longsor, atau gangguan lainnya. Untuk keperluan tersebut,
untuk peralatan yang sapat berjalan sendiri seperti dump truk sebaiknya disediakan
tempat pool dekat kantor lapangan sehingga mudah mengawasinya. Untuk peralatan
kecil atau portable sebaiknya setelah selesai digunakan dikembalikan ke gudang
penyimpanan yang disediakan di kantor lapangan. Untuk peralatan yang tidak dapat
bergerak sendiri setiap setelah selesai digunakai peralatan harus diparkir di tempat
yang aman dari kemungkinan gangguan bcncana alam.
Hasil produksi yang dicapai peralatan yang berkaitan erat dengan taliapan
penyelesaian pekerjaan dan juga dengan biaya yang dikeiuarkan. Untuk
memudahkan perhitungan yang berkaitan dengan keduanya, setiap kegiatan
pengoperasian .peralatan perlu dilakukan pencatatan. Pencatatan tersebut antara
lain meliputi pencatatan data mengenai lokasi pekerjaan, bagian atau jenis pekerjaan
yang ditangani, waktu kerja. produksi yaitu dihasilkan, besarnya konsumsi bahan-
bahan yang digunakan selama peralatan dioperasikan, jumlah operator yang
mengoperasikan peralatan, dan informasi lain yang dipandang perlu. Laporan
tersebut harus dibuat oleh masing-masing operator peralatan setiap hari kerja. dan
segera disampaikan kepada pejabat yang bertanggung jawab setelah selesai bekerja
pada hari tersebut atau paling lambat pada hari berikutnya. Untuk memudahkan
perhitungan pada tingkat administrasi yang lebih tinggi pengelola peralatan di
lapangan perlu membuat rekapitulasi laporan tersebut untuk seluruh peralatan yang
digunakan di lapangan pekerjaan setiap periode tertentu, umpamanya setiap minggu,
setiap dua minggu atau setiap bulan.
IX - 13
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Setiap peralatan yang digunakan perlu dipelihara dengan baik dan tepat waktu
sehingga kondisinya selalu ada dalam keadaan optimal dan siap bekerja setiap
waktu. Oleh karena itu supaya pelaksanaan pemeliharaan tersebut dapat berjalan
dengan baik dan tidak mengganggu kelancaran pengoperasinnya, pengelola
peralatan perlu membuat jadwal kerja penggunaan peralatan dan tentatif jadwal
pemeliharaan yang baik dan selalu diperbarui secara periodik sesuai dengan
perkembangan yang terjadi di lapangan.
Penggunaan peralatan pada suatu pekerjaan biasanya meliputi areal kerja yang
sangat luas. Terutama apabila daerah pengambilan bahan-bahan timbunan atau
tempat pembuangan lokasinya berjauhan dengan lokasi pekerjaan pembuatan
bangunan-bangunan yang diperlukan. Oleh karena itu luas daerah administrasi
pemerintahan yang tercakup dalam lokasi kerja peralatan juga sangat iuas, dan
masyarakat yang terkait juga sangat banyak. Untuk kemudahan dalam pelaksanaan
pekerjaan serta untuk menekan sekecil mungkin gangguan keamanan atau
gnngguan lainnya, sebaiknya pengelola pekerjaan atau pengelola peralatan sendiri
menghubungi kepala pemerintah yang terkait dan tokoh masyarakat setempat.
Peranan mereka akan sangat besar dalam membantu kelancaran pekerjaan atau
dalam penyelesaian apabila terjadi konplik antara masyarakat dengan pekerja yang
menangani peralatan.
Tahap mobilisasi/demobilisasi.
Pada tahap mob/demob, asuransi alat harus ditutup, dan polis asuransi harus
sudah diterima sebelum alat mulai diangkut. Jenis pertanggungan asuransi
disesuaikan dengan sarana angkutan yang dipakai :
a. Angkutan darat, menggunakan pertanggungan All Risk
b. Angkutan laut/udara, menggunakan pertagungan All Risk atau TLO.
Tahap montage/demontage.
Pada tahap montage/demontage, menggunakan pertanggungan All Risk.
Tahap operasi.
Pada tahap operasi, semua alat menggunakan pertanggungan All Risk.
IX - 14
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Bulldozer
A = L x H2
L = Lebar Pisau
H = tinggi pisau
f =ExkxS
E = Efisiensi mesin per jam
k = Faktor blade
s = Faktor tanah
Excavator :
A = kapasitas bucket (peres atau munjung)
f = E x Kx S
E = efisiensi mesin per jam (umpamanya diambil 0.83)
K = faktor bucket (umpamanya diambil 0.9)
S = faktor tanah (umpamanya diambil 0.8)
IX - 15
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
• Qt = (270 x Sc x N) / ( x H)
N = daya terpakai (continuous rating), dalam hp
Sc = prosentase zat padat (solid content) dalam campuran, (20 - 30 %)
tergantung sifat material dan diameter pipa
= berat jenis campuran material, dalam kg/dm 3
H = tinggi kenaikan manometris (total), dalam m kolom air (mka)
• E tot = Ew x Eo x Em
Ew = efisiensi waktu
IX - 16
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Eo = efisiensi operator
Em = efisiensi material
9.8.3 Monitoring
Alat perlu dimonitor kondisinya, sejak saat dilaksanakan mobilisasi, selama
pengoperasian, dan pada saat demobilisasi. Pengoperasian alat dimonitor
melalui laporan harian operasi (LHO) yang dibuat oleh operator, dan diketahui
oleh Pelaksana lapangan.
LHO, digunakan untuk memudahkan pemantauan alat, evaluasi alat, dan
pembuatan laporan periodik.
Beberapa hal yang harus dicatat dalam Laporan adalah :
Pada saat mobilisasi.
a. Tanggal mulai mobilisasi, dan tanggal sampai ditujuan..
b. Tujuan alat.
c. Sarana mobilisasi yang dipakai.
d. Cerita singkat kejadian selama mobilisasi, jika ada yang istimewa.
Pada saat operasi.
a. Tanggal mulai operasi.
b. Posisi hour meter sebe\um dan sesudah bekerja.
IX - 17
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IX - 19
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
0 0 100.000.000 - -
IX - 20
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IX - 21
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Kondisi Lapangan
Jenis Alat
Ringan Sedang Berat
Alat roda ban ”on road” 0,25 0,30 0,40
Alat roda ban “off road” 0,50 0,55 0,60
Track type tractors 0,50 0,63 0,75
Dragline & shovels 0,50 0,55 0,60
Dredger 0,25 0,50 0,60
IX - 22
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IX - 23
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Daerah Operasi
Jenis Alat Ringan Sedang Berat
Km Jam Km Jam Km Jam
Motor Grader 80.000 4.000 50.000 2.500 30.000 1.50
Wheel Loader - 5.000 - 3.500 0 0
- 1.00
0
Daerah operasi ringan : Pada jalan yang terawat baik yaitu jalan tanah,
atau pasir, dengan tingkat keausan ban
normal.
Daerah operasi sedang : Pada jalan dengan permukaan batu kerikil
bercampur batu pecah, dengan tingkat
keausan ban normal.
Daerah operasi berat : Pada jalan dengan permukaan penuh batu
pecah, yang menyebabkan tingkat keausan
ban tinggi dan sering bocor.
2d (133t d )
T tahun
133 p
Keterangan : T = perkiraan umur pemakaian pipa, dalam tubuh.
d = diameter rata-rata pipa, dalam inchi
t = tebal pipa, dalam inchi
p = Perkiraan produksi per tahun, dalam juta kubik
IX - 24
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Alokasi biaya perbaikan, kecil ditahun awal, dan bertambah besar di tahun-
tahun berikutnya.
Metode yang dipakai untuk menghitung perkiraan biaya perbaikan,
menggunakan modifikasi metode sum of the years digits, seperti contoh pada
tabel berikut :
IX - 25
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IX - 26
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
B. Biaya Alat
1. Biaya Langsung
1.1 Biaya Pemilikan
a. Biaya penyusutan = Rp a1.1
(dihitung sesuai umur alat, dan metode penyusutan yang dipakai)
b. Bunga modal = Rp b1.1
(dihitung sesuai tingkat suku bunga investasi yang berlaku)
c. Biaya Manajemen = Rp c 1.1 = x % X Rp c
Total biaya pemilikan = Rp (a1.1 + b1.1 + c 1.1 ) = Rp X1.1
1.2 Biaya Operasi dan Perawatan
a. Bahan Bakar : Rp. a1.2 /jam
b. Minyak Pelumas : Rp. b1.2 /jam
c. Minyak hidrolis : Rp. c 1.2 /jam
d. Grease : Rp. d1.2 /jam
e. Bahan Pelengkap : Rp. e1.2 /jam
f. Ban dan pipa : Rp. f1.2 /jam
g. Biaya operator & mekanik : Rp. g1.2 /jam
Total biaya operasi & perawatan : Rp. h1.2 /jam
Total biaya operasi & perawatan = Rp. (a1.2 + b1.2 + ..... + ...... + g1.2 )
= Rp X1.2 / jam
1.3 Biaya Perbaikan : Rp. X1.3 / jam
Total biaya langsung = Rp. B1 = Rp (X1.1 + X1.2 + X1.3) / jam
2. Biaya Tidak Langsung
Biaya tidak langsung = Rp. B2 = (1 s/d 10 % X Rp. B1 ) / jam
3. Keuntungan & pajak
3.1 Biaya keuntungan = Rp. B3.1 = x1 % X (Rp B1 + Rp B2 ) / jam
3.2 Biaya Pajak = Rp. B3.2 = x2 % ( Rp B1 + Rp B2 + Rp B3.1) / jam
Total biaya keuntungan dan pajak = Rp. B 3 = (Rp B3.1 + Rp B3.2) / jam
Total biaya untuk kerja = Rp B = (Rp B 1 + Rp B2 + Rp B3) / jam
C. Harga Satuan Pekerjaan (HSP) :
Total biaya Rupiah / jam
Harga Satuan Pekerjaan
Produksi alat satuan produksi / jam
Rp B Rupiah / jam
Produksi alat Satuan produksi
Perhitungan HSP yang memperhitungkan berbagai faktor koreksi, dapat dilihat pada
modul Analisa Harga Satuan.
IX - 27
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
IX - 28
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
BAB X
INVENTARISASI ALAT
Inventarisasi alat adalah suatu kegiatan administrasi untuk memberikan kemudahan dalam
pengawasan, pengamanan, dan monitoring alat. Inventarisasi dilakukan terhadap s e mu a a lat y a ng
dimiliki, baik yang diperoleh melalui investasi, maupun yang diperoleh dengan cara lain (hibah,
mutasi). Alat yang diperoleh melalui Hibah harus dicatat dalam extra comtable, dengan nilai penyusutan
nol. Inventarisasi alat dilakukan secara periodik, setiap triwulan, atau setiap ada perubahan data yang
menyangkut alat.
Kegiatan administrasi dalam rangka inventarisasi alat, meliputi :
1. Identffikasi.
2. Kegiatan inventarisasi (mencakup data perolehan, umur ekonomis, nilai buku)
10.1 Identifikasi
Identifikasi alat adalah pemberian identitas kepada setiap alat, sehingga dapa! denga n mu d a h
dikenali. Mengingat banyaknya pengelola alat jenis macam, dan jumlah alat, maka diperlukan
suatu cara pemberian identititas pada alat yang diberlakukan secara baku
Ketentuan umum mengenai identitas alat adalah :
a. Identitas alat melekat pada alat secara permanen dan mudah dtemukan.
b. Identitas diberikan untuk satu alat, dan tidak boleh ditukar.
c. Jika alat sudah dihapus, maka identitas tidak boleh dipakai lagi.
X- 1
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
10.2.4 Penyusutan
Penyusutan alat secara rinci diuraikan pada Peraturan Perusahaan
dibidang Akuntansi, atau petunjuk perhitungan dari Perusahaan
tentang penyusutan.
Penyusutan adalah suatu besaran nilai rupiah yang dipakai untuk
mengurangi Nilai buku alat tiap tahun.
Nilai buku merupakan nilai rupiah alat pada saat tertentu
Beberapa faktor yang harus diketahui untuk menghitung nilai buku alat :
X- 2
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
X- 3
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
X- 4
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
BAB XI
PEMELIHARAAN ALAT
Pemeliharaan alat dilakukan dengan tertib, teratur, dan menerus, serta harus mempunyai
system kerja yang efektif agar dapat menjamin umur operasional alat menjadii panjang.
Biaya yang dikeluarkan untuk pemeliharaan alat dapat dibebankan sebagai biaya atau beban
investasi rekondisi Perusahaan, untuk alat yang idle dalam jangka panjang, biaya pemeliharaan
di bukukan pada pos tersendiri yang termasuk dalam overhead.
XI - 2
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
XI - 3
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
11.2 Bengkel
Penempatan lokasi bengkel, penempatan perlengkapan, pembagian tugas
kewenangan serta tanggung jawab bengkel harus dinyatakan secara tegas dan
mempunyai Managemen yang baik, karena hal ini akan sangat mempengaruhi/
mendukung kerja alat, dan secara langsung akan mempengaruhi produktivitas alat.
lasalah utama yang perlu diatur dalam manajemen bengkel adalah :
a. Pengelolaan sumber daya manusia yang terlibat di bengkel.
b. Pengelolaan suku cadang.
c. Pengelolaan penggunaan ruangan bengkel yang ada.
d. Pengelolaan kegiatan pemeliharaan, dan perbaikan alat.
e. Pengelolaan administrasi, dan keuangan.
f. Pengelolaan Keselamatan, dan Kesehatan Kerja.
Perlu dipahami bahwa bengkel merupakan sub sistem dari sistem pengelolaan alat
perusahaan, sehingga bengkel harus dapat menjamin kemampuan operasi alat secara
menerus.
agar bengkel mempunyai kinerja yang baik, maka petugas bengkel harus selalu
mengetahui jumlah alat, jenis alat, dan kondisi masing-masing alat, termasuk yang
berada dalam lingkup pemeliharaan.
Sarana, perlengkapan kerja, dan alat penunjang, disesuaikan dengan jumlah maupun
jenis alat, dan batasan kemampuan jenis pekerjaan/pemeliharaan yang nenjadi
tanggung jawab bengkel tersebut.
XI - 4
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
RANGKUMAN
Pada bab II di dalam modul ini pertama kali tentunya di jelaskan tugas dan tanggung-jawab
serta kedudukan dan peran seorang petugas logistik baik di manajemen perusahaan
maupun pada pelaksanaan proyek.
Selanjutnya pada bab III perencanaan material diuraikan mengenai bagaimana menentukan
kuantitas material, menyiapkan contoh dan membuat jadwal pengadaan material.
Pada Pelaksanaan pengadaan material di bab IV, perlu diketahui kebijakan pengadaannya
baik yang dibeli, disewa, dipinjam dan diambil dari alam. Material yang dibeli harus dari
pemasok dan diambil dari alam. Material yang dibeli harus dari pemasok yang terseleksi
sehingga terjamin baik kualitas, kuantitas dan delivery time nya.
Langkah manajemen logistik selanjutnya adalah seperti uraian pada bab V mengenai proses
pengendalian material dimana diuraikan prosedur penunjukkan pemasok, penetapan harga,
syarat administrasi dan pelaksanaan kontrol pada sistem akuntansi untuk mengurangi
penyimpangan – penyimpangan yang mungkin ada.
Pada Bab terakhir yaitu bab VI pada manajemen logistik, dapat dilihat prosedur dan formulir
yang dipakai pada proses tersebut diatas yang tujuan nya adalah perencanaan yang baik
dan pengendalian yang teliti agar dapat mensupply material ke proyek sesuai rencana dan
anggaran yang tersedia.
Pada Proyek yang berskala besar dan menengah, fungsi peralatan terutama peralatan berat
adalah sangat dominan di dalam menyelesaikan progres physik di lapangan. Karena hal
tersebut, proyek menuntut kondisi peralatan yang prima untuk menghasilkan produktifitas
yang optimum dengan waktu kerja yang efisien dan idle time yang minimum.
Adalah tugas seorang manajer / petugas peralatan untuk menjaga kondisi alat siap pakai
seperti tersebut diatas dengan pedoman manajemen peralatan yang baik.
Pelatihan Cost Controller Manajemen Logistik Dan Peralatan
Perencanaan peralatan pada bab VIII merupakan langkah awal dan didahului rencana
kebutuhan alat, pemilihan peralatan dan kebijakan pengadaan alat. Apabila schedule
pelaksanaan proyek sudah dibuat dengan benar, maka jadwal pengadaan alat dan jadwal
operasi alat tentunya dapat dibuat pula.
Bab selanjutnya yaitu bab IX adalah membahas pengoperasian alat dari segi manajemen
dimana diperlukan persiapan peralatan, persiapan operator, persiapan mekanik,
keselamatan dan kesehatan kerja dan bagaimana memobilisir peralatan tepat waktu.
Manajemen pengoperasian peralatan sangat penting yang meliputi meng cover asuransi,
menghitung dan memonitor produksi alat sehingga tercapai efisiensi dan produktifitas yang
tinggi.
Pada bab berikut yaitu bab X adalah mengenai inventarisasi alat yang meliputi data fisik,
administrasi, keuangan dan penyusutan.
Sedangkan bab terakhir (bab XI) adalah tentang pemeliharaan alat yang merupakan hal
yang tidak boleh di abaikan.
KATA PENGANTAR
Usaha dibidang Jasa konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini bahwa mutu produk, ketepatan waktu
penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih rendah dari yang
diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah ketersediaan
tenaga ahli / trampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan
serta penguasaan teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan terhadap produk sesuai kualitas standar tersebut, perlu
dilakukan berbagai upaya, mulai dari peningkatan kualitas SDM, standar mutu, metode
kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang menggeluti
standar baku mutu baik untuk bidang pekerjaan jalan dan jembatan, pekerjaan sumber
daya air maupun untuk pekerjaan dibidang bangunan gedung.
Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja dibidang sumber daya air, telah
menghasilkan sekitar 130 (seratus Tiga Puluh) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Cost
Controller merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi
pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga
kerja yang berkiprah dalam pengendalian mutu konstruksi bidang sumber daya air.
Materi pelatihan pada Jabatan Kerja Cost Controller of Water Resources Construction
ini terdiri dari 8 (Delapan) modul yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang
diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Cost Controller..
Namun penulis menyadari bahwa materi pelatihan ini masih banyak kekurangan
khususnya untuk modul Manajemen Logistik, dan Manajemen Peralatan Pekerjaan
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan
masukkan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Tim Penyusun
i
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
LEMBAR TUJUAN
TUJUAN PELATIHAN
ii
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
iii
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
DAFTAR ISI
iv
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
v
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
RANGKUMAN
DAFTAR PUSTAKA
vi
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
DAFTAR MODUL
6. CCE-06 Spesifikasi
vii
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
PANDUAN PEMBELAJARAN
viii
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
A. BATASAN
ix
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
B. PROSES PEMBELAJARAN
Waktu : 10 menit
2. Ceramah : Pendahuluan
(manajemen logistik)
Waktu : 10 menit
Bahan : Materi Serahan, Bab II
x
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
5. Ceramah : Pelaksanaan
Pengadaan material
- Menjelaskan wewenang dan • Mendengarkan OHT
tanggung jawab pengadaan penjelasan instruktur 11 s/d 14
material, kebijakan pengadaan dengan tekun dan aktif
material • Mencatat hal-hal yang
perlu
Waktu : 15 menit • Bertanya bila perlu
Bahan : Materi Serahan, Bab IV
Waktu : 10 menit
Bahan : Materi Serahan, Bab V
Waktu : 25 menit
Bahan : Materi Serahan, Bab VI
8. Ceramah : Pendahuluan
( Manajemen Peralatan)
- Menjelaskan mengenai • Mendengarkan OHT
pengertian manajemen peralatan penjelasan instruktur 31
dengan tekun dan aktif
Waktu : 10 menit • Mencatat hal-hal yang
Bahan : Materi Serahan, Bab VII perlu
• Bertanya bila perlu
xi
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
xii
Pelatihan Cost Controller Manajemen logistik dan peralatan
MATERI SERAHAN
xiii