Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

UNDANG UNDANG KESEHATAN

TENTANG CARA PENGURUSAN SERKOM,STR,SIKA,SIPA dan SIA

DOSEN PENGAJAR : REZA AGUNG S,M.FARM,APT

DISUSUN OLEH :

INDAH SARI ( 170101017 )

KELAS S1 . A . 2017

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI BHAKTI PERTIWI

PALEMBANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu Wa Ta’ala, Rabb


Penguasa alam, Rabb yang tiada henti-hentinya memberikan kenikmatan dan
karunia kepada semua makhluk-Nya sehingga saya bisa menyelesaikan tugas
makalah ini. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Nabi
Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam, keluarganya, para sahabatnya, serta
orang-orang yang mengikuti risalahnya hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, dengan izin Allah saya telah menyelesaikan tugas makalah
undang-undang kesehatan tentang “Cara Pengurusan SERKOM, STR, SIKA,
SIPA, dan SIA”. Penyusunan makalah ini dapat terwujud tak lepas dari
bimbingan, pengarahan, dan bantuan dari berbagai pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu per satu.
Penyusun menyadari dalam makalah ini masih banyak kekurangan, karena
keterbatasan kemampuan maupun pengalaman saya. Maka dari itu saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi memperbaiki kekurangan
ataupun kekeliruan yang ada. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi para mahasiswa kefarmasian untuk menambah wawasan dalam bidang
kesehatan.

Palembang , September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ........................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................... 2

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2

1.3 Tujuan ............................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3

2.1 Cara Pengurusan Sertifikat Kompetensi ...................................................... 3

2.2 Cara Pengurusan Surat Tanda Registrasi ...................................................... 5

2.3 Cara Pengurusan SIPA atau SIKA ................................................................. 6

2.4 Pengurusan Surat Izin Apotek (SIA) ............................................................ 7

BAB III PENUTUP ........................................................................................... 10

3.1 Kesimpulan .................................................................................................. 10

ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pekerjaan kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu
sediaan farmasi,pengamanan, pengadaan, penyimpanan, dan pendistribusian atau
pe-nyaluran obat,pengelolaan obat,pelayanan obat atas resep dokter,pelayanan
informasi obat,serta pengembangan obat,bahan obat dan obat tradisional.
Tenaga kefarmasian adalah tenaga yang melakukan pekerjaan kefar-
masian,yang terdiri atas apoteker dan tenaga teknis kefarmasian.
Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker.
Sertifikat Kompetesi (SERKOM) mutlak dibutuhkan oleh setiap apoteker.
Untuk memperoleh sertifikat kompetesi, Seorang Apoteker harus melakukan satu
tahapan yang disebut Sertifikat Kompetensi Profesi Apoteker yang dilakukan oleh
Organisasi Profesi (IAI) untuk menyatakan bahwa seorang Apoteker dinilai telah
memenuhi syarat yang ditetapkan dalam standar Kompetensi Apoteker Indonesia
(SKAI).
Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA) adalah bukti tertulis yang diberikan
oleh menteri kepada Apoteker yang telah diregistrasi.
Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) adalah surat izin yang diberikan kepada
apoteker untuk dapat melaksanakan praktik kefarmasian pada fasilitas pelayanan
kefarmasian.
Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA) adalah surat izin praktik yang diberikan
kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas
produk atau fasilitas distribusi atau penyaluran. Setiap tenaga kefarmasian yang
akan menjalankan pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai tempat
tenaga kefarmasian bekerja.
Surat Izin Apotek (SIA) yaitu surat yang diberikan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia kepada Apoteker atau Apoteker yang bekerja sama dengan
Pemilik Sarana Apotek untuk mendirikan apotek di suatu tempat tertentu.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara Pengurusan Sertifikat Komperatif ( SerKom)
2. Bagaimana cara Pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR)
3. Bagaimana cara Pengurusan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) dan Surat
Izin Kerja Apoteker (SIKA)
4. Bagaimana cara Pengurusan Surat Izin Apotek (SIA)

1.3 Tujuan
1. Agar kita dapat mengertahui cara pengurusan Serkom
2. Agar kita dapat mengetahui cara pengurusan STR
3. Agar kita mengetahui cara pengurusan SIPA dan SIKA
4. Agar kita mengetahui cara pengurusan SIA

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Cara Pengurusan Sertifikat Kompetensi


Apoteker awalnya mendapatkan sertifikat Kompetensi setelah lulus
Profesi Apoteker, yang didapatkan sertifikat Kompetensi melalui kampus
tempat lulus.Untuk menjadi Seorang Apoteker banyak ujian yang harus
dilewati diantaranya ujian Kompre UKAI, lalu setlah lulus harus Resertifikat
ujian OSCE-OSPE. Sertifikat kompetensi berlaku selama 5 tahun.
Seorang Apoteker jika ingin memperpanjang Sertifikat Kompetensi
Apoteker harus melalu Borang SKP terlebih dahulu sebelum ketahap
berikutnya
Lampiran data yang diperlukan untuk memperpanjang SERKOM yaitu
1. FC KTP yang masih berlaku
2.FC KTA yang masih berlaku dan disertai dengan bukti
pembayaran IURAN anggota minimal sampai dengan bulan
pemohonan.
3. FC Ijazah Apoteker
4. FC STRA yang masih berlaku
5. FC rekomendasi terakhir dari PC/PD yang diperolah
6. FC SIPA/SIKA terakhir yang diperoleh
7. FC SK pengakuan pegawai (bagi pemohon di RS PBF Industri)
8. FC Sertifikat Kompetensi Apoteker yang akan atau habis masa
berlakunya
9. FC Sertifikat (pembelajaran dan pengabdian)
10. Rekapitulasi perolehan SKP
11. Isian lengkap Borang dalam Buku Log
12. Isian lengkap berkas dalam portofolio pembelajaran
13. FC sampling @5 untuk :
 Tilikan Skrining Resep
 PMR atau Lembar Konseling

3
 Standar Prosedur Operasional
 Catatan Rekaman
Dalam Borang log boo terdiri dari 4 bagian yakni :
1. Borang Registrasi Resertifikat
2. Borang kehadiran praktik Apoteker perhati perbulan dan pertahun
3. Borang pelaksanaan praktik Apoteker dalam bagian ini terdapat PMR,
DTSR, SOP dll (SKP yang dibutuhkan)
4. Borang rencana pemngembangan diri (berkas portofolio)
Setelah persyaratan disiapkan barulah dilaksanakan UJIAN OSPE. Ujian
Kompetensi OSPE dalam bentuk ujian tulis dan praktek melalui 6 staion
yang meliputi kompetensi :
a. Assesment
b. Menetapkan dan memberikan solusi masalah
c. Compounding informasi Obat dan konseling
d. Monitoring dan evaluasi
e. Pengelolaan sediaan farmasi dan alat kesehatan
Perilaku profesional
Untuk Ujian Kompetensi OSPE akan dibagi menjadi 4 kelompok berdasarkan
Area Pekerjaan yaitu :
1. Industri Farmasi
2. PBF
3. Kosmetik
4. Obat Tradisiona
Untuk agenda pertama adalah pengemukaan materi dan diskusi Materinya
tentang :
1. Risk management (QRM)
2. Product devolopment
3. Proses produksi
4. Konsultasi Informasi dan Edukasi
5. Pharmacivigilans dan Product complaint
6. Penerimaan dan penyimpanan

4
Untuk agenda hari kedua adalah Ujian

2.2 Cara Pengurusan Surat Tanda Registrasi


Persyaratan pengajuan STRA
a) FC KTP yang masih berlaku
b) FC Ijazah Apoteker
c) FC Surat Sumpah Janji Apoteker
d) FC Sertifikat Kompetensi Profesi (yang masih berlaku)
e) Surat keterangan sehat fisik dan mental dari Dokter yang memiliki izin
praktik
f) Surat pernyataan akan memenuhi dan melaksanakan ketentuan Etika
Profesi (bermaterai)
g) Pas photo terbaru berwarna 4x6 sebanyak 2 lembar dan ukuran 2x3
sebanyak 2 lembar
h) Buku pembayaran PNBP Asli dari Aplikasi Online)
Ada 8 langkah yang harus diikuti untuk memperoleh STRA yaitu :
1. Registrasi atau Daftar (bagi yang belum mempunyai username dan
password)
 Pada pilihan pernah terdaftar pilih ‘’iya’’ jika anda pernah merasa
terdaftar, jika tidak lanjutkan dengan mengisi username dan
password sesuai keinginan anda
 Lalu masukan alamat email yang anda miliki
 Setelah itu klik submit, periksa pesan konfirmasi pada email anda,
jika tidak ada pada ’’inbox’’ mohon periksa pada menu ‘’spam’’
lalu klik url konfirmasi yang tertera pada email untuk mengaktivasi
akun anda.
2. Lengkapi Form Profil dan Data Diri anda dengan benar
 Login menggunakan username dan password yang anda buat. Lalu
isi semua form dengan benar
 Pastikann data yang anda isi adalah data yang benar
3. Lengkapi Form pengajuan atau perpanjangan dengan benar

5
4. Email ke Sekretariat KFN untuk mendapatkan ‘’KODE BILLING’’
kemudian lakukan pembayaran kan BANK/Kantor POS
 Email ke Sekeretariat.kfn@gmail.comuntuk mendapatkan Kode
Billing selama 3 hari
5. Kirim berkas persyaratan melalui POS
 Cetak surat Kop dan siapkan persyaratan berkas lainnya
 Lengkapi persyaratan berkas dan kirimkan kealamat berikut :
sekretariat KFN Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Jalan
H.R Rasuna Said Blok X 5 Kav. 4-9 Jakarta 12950

2.3 Cara pengurusan SIPA atau SIKA


Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) adalah surat izin yang diberikan
kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan praktik kefarmasi-an pada
fasilitas pelayanan kefarmasian.Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA) adalah surat
izin praktik yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan
pekerjaan kefarmasian pada fasilitas produksi atau fasilitas distribusi atau
penyaluran.

PERSYARATAN PENGURUSAN SIPA DAN SIKA :


1. Mengisi formulir yang disediakan dengan dibubuhi materai Rp. 6.000,-;
2. Fotokopi STRA yang dilegalisir oleh KFN;
3. Surat pernyataan mempunyai tempat praktik profesi atau surat
keterangan dari pimpinan fasilitas pelayanan kefarmasian atau dari
pimpinan fasilitas produksi atau distribusi/penyaluran;
4. Surat rekomendasi dari organisasi profesi;
5. Pas foto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar dan 3 x 4
sebanyak 2 (dua) lembar;
6. Dalam mengajukan permohonan SIPA sebagai Apoteker pendamping
harus dinyatakan secara tegas permintaan SIPA untuk tempat pekerjaan
kefarmasian pertama, kedua, atau ketiga.

6
7. Rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan/ pejabat yang ditunjuk/ Tim
Teknis;
8. Surat izin kerja dan izin tinggal serta persyaratan lainnya sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan bagi Warganegara Asing;
9. Fotokopi STTS PBB tempat kerja atau tempat tinggal pemohon;
10. Materai Rp. 6.000 sebanyak 2 lembar

SISTEM,MEKANISME DAN PROSEDUR


1. Pemohon mengisi formulir permohonan & melengkapi persyaratan
(online maupun manual)
2. Memeriksa kelengkapan berkas Lengkap : input data / proses Tidak
lengkap : berkas dikembalikan untuk dilengkapi
3. Pengecekan ulang berkas
4. Peninjauan Lapangan/Lokasi )
5. Pembuatan / pencetakan Surat Izin
6. Verifikasi Surat Izin
7. Persetujuan penerbitan surat izin
8. Penandatanganan surat Izin
9. Registrasi & Pemberian nomor Izin
10. Pengarsipan/pendokumentasian Surat Izin

2.4 Pengurusan Surat Izin Apotek (SIA)


PERSYARATAN :
1. Surat Permohonan Izin Usaha Apotek
2. Surat perjanjian akta notaris antara Apoteker dan Pemilik Sarana
Apoteker (PSA)
3. Surat penyataan apoteker tidak terlibat dengan Undang Undang
Kefarmasian disertai dengan materai 6000
4. Surat penugasan
5. Surat sumpah apoteker
6. Ijazah apoteker (farmasi)

7
7. Surat pernyataan apoteker tidak bekerja di apotek, instansi, atau
perusahaan lain disertai materai 6000
8. Foto copy Kartu Tanda Penduduk Pemohon (Apoteker)
9. Ijazah asisten apoteker (bila perlu)
10. Surat penugasan asisten apoteker (bila perlu)
11. Surat pernyataan asisten apoteker akan bekerja full time di apotek itu
disertai materai 6000
12. Surat pernyataan asisten apoteker tidak bekerja di apotek, instansi, atau
perusahaan lain disertai materai 6000
13. Foto Copy Kartu Tanda Penduduk Asisten Apoteker
14. SITU (surat Izin Tempat Usaha)

Setelah persyaratan dari pemohon telah terpenuhi, Anda bisa mengurus


surat izin mendirian apotek atau yang disingkat SIMA. Dan untuk mendapatkan
SIMA ini, Anda masih harus menyiapkan beberapa dokumen. Diantaranya
sebagai berikut:
1. Foto copy Akta Notaris
2. Foto copy KTP Apoteker dan Asisten Apoteker
3. Foto copy Ijazah (farmasi/apoteker) dan surat izin kerja (SIK) Apoteker.
4. Foto copy sewa menyewa gedung minimal 2 tahun atau fotocopy sertifikat
hak milik (apabila gedung milik pribadi)
5. Foto copy SIUP
6. Foto copy UGG/HO
Bukan itu saja, untuk persyaratan yang berhubungan dengan tempat
berdirinya usaha/bangunan tempat usaha, ada persyaratannya lain yang juga
harus dipenuhi. Adapun persyaratan yang dimaksud adalah:
1. Memiliki HO (Hindae Ordonantie). HO adalah surat keterangan izin
tempat usaha yang dapat diurus di Biro Perekonomian di Daerah tempat
Anda mendirikan usaha.
2. Memiliki SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan) yang dapat diurus di
Departemen Perdagangan dan Perindustrian daerah Anda masing masing.

8
3. Memiliki Surat Izin Apotek bagi Apotek.
4. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
5. Harus memiliki Izin mendirikan bangunan atau IMB
6. Memiliki perlengkapan serta peralatan apotek untuk meracik obat yang
telah berlisensi.

PROSEDUR
1. Mengajukan permohonan Izin Apotek kepada Dinas Kesehatan tingkat
Kota atau Kabupaten dan diajukan langsung oleh Apoteker. Apabila
apoteker berhalangan, wajib membuat surat kuasa. Pengajuan ini
menggunakan Form APT-1 yang telah disediakan.
2. Setelah itu, permohonan Anda akan diproses oleh Bagian Dinas Kesehatan
setempat dan bekerja sama dengan BPOM untuk melihat kesiapan teknis
dalam mendirikan Apotek.
3. Biasanya dalam proses kedua, pihak dinas kesehatan dan BPOM akan
melakukan survey ke tempat usaha Anda serta mengecek berbagai alat
yang dibutuhkan apakah sudah memenuhi standar atau belum.
4. Selanjutnya apabila dinas kesehatan telah mendapat rekomendasi dari
BPOM, Anda dapat mengajukan surat permohonan kesiapan pendirian
apotek.
5. Setelah permohonan kembali usai diajukan, pihak Dinas kesehatan akan
mengeluarkan Surat Izin Apotek.
6. Selanjutnya Anda akan diminta untuk melakukan pembayaran di kasir.
Biaya perizinan yang dikeluarkan minimum sebesar Rp 250.000.
7. Lamanya proses perizinan tergantung dari banyaknya antrian permohonan
surat izin usaha. Namun rata rata, permohonan membutuhkan waktu
selama 14 hari

9
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Sertifikat Kompetensi (SERKOM), STRA , SIPA dan SIKA mem-


punyai waktu berlaku yang sama yaitu 5 tahun, jadi sekali habis waktu
berlakunya ketiga-tiga nya habis secara bersamaan, dan dapat
diperpanjang selama memenuhi persyaratan. Maka penting untuk menjaga
surat me-nyurat/sertifikat ini tetap hidup karena segala sesuatu yang
berhubungan dengan praktek profesi apoteker selalu berhubungan dengan
surat menyurat/sertifikat ini.
Setiap Apoteker hanya boleh mempunyai satu Surat Izin Apotek
(SIA).Dalam hal ini,Apoteker boleh memiliki paling banyak tiga SIPA
untuk fasilitas pelayanan kefarmasian.

10

Anda mungkin juga menyukai