Anda di halaman 1dari 19

32

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Deskripsi Kondisi Awal

Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPA adalah rendahnya

hasil yang dicapai siswa. Dari pengamatan penulis sebagai guru banyak hal yang

penulis dapati sebagai kendala dalam kegiatan pembelajaran matematika. Antara lain

adalah minat belajar yang rendah, siswa sering tidak hadir dengan berbagai alasan,

bersifat pasif saat mengikuti pelajaran, sulit menguasai materi, siswa masih senang

belajar sendiri dan takut mengajukan pertanyaan saat diberi kesempatan untuk

bertanya. Kondisi tersebut berdampak buruk kepada hasil belajar. Data tentang hasil

ulangan harian yang terakhir dilaksanakan hanya terdapat 7 siswa dari 26 siswa yang

telah tuntas (26,92%). Sedangkan nilai rata-rata adalah 57,80. (nilai selengkapnya pada

lampiran 13)

2. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus I

a. Perencanaan Penelitian

1) Melakukan pertemuan awal dengan 2 guru teman sejawat selaku observer untuk

membicarakan persiapan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan selama

penelitian.

2) Mengindentifikasikan bahan pembelajaran sebagai materi pelaksanaan tindakan.

3) Menyusun silabus.

4) Menyusun RPP tentang Sistem Pencernaan Pada Manusia. Untuk pertemuan

pertama dalam waktu 2 x 45’ dengan indikator Membedakan antara saluran

pencernaan dan kelenjar pencernaan sebagai penyusun sistem pencernaan pada


33

manusia dan mendeskripsikan jenis makanan berdasar kandungan zat yang ada

di dalamnya. Pertemuan kedua dalam waktu 2 x 45’ dengan indikator

membandingkan pencernaan mekanik dan kimiawi dan menyebutkan contoh

kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam

kehidupan sehari-hari dan upaya mengatasinya

5) Mempersiapkan lembaran kerja siswa.

6) Mempersiapkan lembar observasi.

7) Menyusun soal-soal tes akhir siklus.

b. Tindakan

Pertemuan I

Tindakan pertama siklus I pada tanggal 26 Oktober 2010 jam 1,2 adalah

pelaksanaan RPP 1. Pada tahap ini adalah implementasi proses pembelajaran

sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebagai berikut :

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Kesimpulan alat Bantu dan Media pembelajaran

b) Memberi motivasi

c) Memberikan apersepsi

d) Kejelasan kompetensi / indikator pembelajaran

2) Kegiatan Pokok

a) Guru mengelompokkan murid kedalam 6 anggota team

b) Setiap anggota dalam tim diberi bagian materi pembelajaran yang berbeda.

c) Setiap anggota dalam tim menerima materi pembelajaran atau tugas


34

d) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari materi pembelajaran

yang sama bertemu dalam kelompok yang baru (kelompok ahli) untuk

mendiskusikan materi pembelajaran.

e) Setelah berdiskusi sebagai tim ahli dari setiap anggota kembali kelompok

asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang bahan

pembelajaran yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan.

f) Setiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi di hadapan kelas.

3) Penutup

a) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembahasan materi dengan

seksama dan tepat.

b) Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya.

Pertemuan II

Tindakan kedua siklus I pada tanggal 28 Oktober 2010 jam 1,2 berupa

pelaksanaan RPP 2. Pada tahap ini adalah implementasi proses pembelajaran sesuai

dengan rencana yang telah ditentukan sebagai berikut

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Memberi motivasi

b) Memberikan apersepsi

c) Kejelasan kompetensi / indikator pembelajaran yang akan dicapai

2) Kegiatan Pokok

a) Setiap anggota dalam tim diberi bagian materi pembelajaran yang berbeda.

b) Setiap anggota dalam tim menerima materi pembelajaran atau tugas


35

c) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari materi pembelajaran

yang sama bertemu dalam kelompok yang baru (kelompok ahli) untuk

mendiskusikan materi pembelajaran.

d) Setelah berdiskusi sebagai tim ahli dari setiap anggota kembali kelompok

asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang bahan

pembelajaran yang mereka kuasai dan tiap anggota lainnya mendengarkan.

e) Setiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi di hadapan kelas.

f) Guru beserta pengamat mengamati seluruh kegiatann siswa serta

mengevaluasi kekurangan-kerangan yang ada.

4) Penutup

a) Guru bersama siswa menyimpulkan hasil pembahasan materi dengan

seksama dan tepat.

b) Memberi tugas untuk pertemuan berikutnya sekaligus mengingatkan siswa

ulangan pada pertemuan berikutnya selama 1 jam pelajaran.

c. Observasi

1) Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Pada awal pembelajaran, observasi dilakukan terhadap guru dalam kegiatan

pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Adapun hasil observasi 26 unsur kinerja guru adalah sebagai berikut :


36

TABEL 4.1
HASIL OBSERVASI KINERJA GURU DALAM
PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I

Hasil Penilaian Jumlah unsur Persentase


Sangat Baik (SB) 4 15
Baik (B) 5 19
Cukup (C) 17 66
Kurang (K) - -

Hasil selengkapnya pada lampiran 11

Dari hasil observasi terlihat pada beberapa item kegiatan guru sudah sangat

baik, namun untuk pemecahan masalah, mengolah informasi, mempresentasikan

hasil, buku pelajaran yang relevan rata-rata cukup, kegiatan penutup rata -rata

sangat baik. Secara keseluruhan observer menilai kinerja guru dalam pembelajaran

pada siklus I masih dalam katagori cukup yang mencapai 66% dari 26 item yang

diamati.

2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

Melalui model jigsaw, siswa dituntut memiliki kemampuan bekerjasama

untuk menyelesaikan permasalahan yang diberikan guru dalam lembar kerja.

Kelompok ahli harus mampu menularkan pengetahuannya kepada anggota

kelompok lain sehingga seluruh anggota menguasai materi pembelajaran. Hasil

observasi aktivitas siswa terhadap 22 unsur kegiatan adalah sebagai berikut:

TABEL 4.2
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I
37

Hasil Penilaian Jumlah unsur Persentase


Sangat Baik (SB) - -
Baik (B) 4 18
Cukup (C) 15 68
Kurang (K) 3 14

Hasil selengkapnya pada lampiran 9

Dari rangkaian kegiatan pada siklus I mulai dari perencanaan, tindakan dan

observasi yang telah dilakukan adalah sebagai berikut :

Perhatian siswa dalam proses pembelajaran observasi menilai rata-rata

cukup, hal ini ditandai dengan siswa duduk dengan tenang, sebagian besar siswa

memperhatikan ketika proses pembelajaran berlangsung, siswa yang mengobrol

sedikit, dan siswa juga cukup tertib saat pembagina kelompok.

Keberanian siswa rata-rata cukup, kecuali untuk mempresentasikan hasil

diskusi didepan kelas baik.

Jawaban siswa rata-rata cukup, kecuali dalam mengembangkan jawaban

rata-rata cukup.

Kesungguhan siswa dalam proses pembelajaran rata-rata cukup, siswa yang

kurang masuk selama proses pembelajaran sedikit.

Kemampuan dan kejelian siswa cukup, siswa cukup cepat mengerjakan soal

yang diberikan guru. Interaksi dalam kerja kelompok. (diskusi) observer menilai

baik, baik interaksi antar siswa maupun dengan guru. Siswa yang terlibat dalam

diskusi banyak sementar yang tidak terlibat sedikit. Siswa yang bertanya cukup

jumlahnya, namun keberanian siswa belum muncul dalam hal mengemukakan

pendapatnya. Walaupun demikian, hal ini menunjukkan terjadinya aktiviotas

pembelajaran siswa dalam diskusi kelompok tinggi. Belum munculnya keberanian


38

siwa dalam mengemukakan pendapat disebabkan pembelajaran model jigsaw masih

baru bagi mereka.

Kemampuan menyelesaikan soal-soal yang diberikan guru dan

menyelesaikan tepat waktu, menurut observer masih kurang. Masih banyak siswa

yang belum memahami soal yang diberikan guru. Sementara hasil prestasi belajar

siswa pada siklus pertama baik,hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang

memperoleh nilai meningkat sementara siswa yang memperoleh nilai menurun

kurang.

Secara keseluruhan observer menilai aktivitas siswa dalam pembelajaran

berada pada katagori baik 4 item (18%), cukup 15 item (68%) dan kurang 3 item

(14%) dari 22 komponen yang diamati.

Berdasarkan hasil pengamatan di atas, aktivitas siswa pada siklus I masih

perlu ditingkatkan pada siklus II

3) Hasil Tes Akhir Siklus

Hasil tes akhir siklus I dapat dilihat pada table di bawah ini:

TABEL 4.3
HASIL TES AKHIR SIKLUS I

Katagori Jumlah Siswa Persentase


Tuntas 11 42,30
Tidak Tuntas 15 57,70

Hasil selengkapnya pada lampiran 14

Berdasarkan data diatas diperoleh gambaran, bahwa tingkat pencapaian hasil

belajar secara individual mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan sebelum

tindakan. Jumlah siswa yang telah tuntas pada akhir siklus I sebanyak 11 orang
39

(42,30%) dan yang belum tuntas sebanyak 15 orang (57,70%). Secara klasikal hasil

belajar siswa pada siklus I belum tuntas.

d. Refleksi

Setelah melakukan diskusi dengan teman sejawat maupun observer

diperoleh kesimpulan bahwa ada beberapa langkah pembelajaran yang harus

diperbaiki yaitu :

a. Lebih memberikan penjelasan lagi mengenai pembelajaran kooperatif tipe jigsaw

kepada siswa

b. lebih memberikan bimbingan individual kepada siswa yang mengalami kesulitan

menyelesaikan lembar kerja

c. kelompok ahli lebih insentif lagi memberikan penjelasan kepada anggota

kelompok yang lain.

d. lebih memberikan dorongan kepada siswa untuk lebih berani mengemukakan

pendapat dalam mempresentasikan hasil diskusi kelompok.

Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I ini baik terhadap kegiatan siswa,

kinerja guru dan hasil belajar siswa, maka tindakan akan dilanjutkan dan

dilaksanakan pada siklus II

3. Deskripsi Hasil Penelitian Siklus II

a. Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan guru lain untuk

memperbaiki rencana pembelajaran : tujuan pembelajaran, kompetensi dan bahan

ajar, termasuk media yang akan digunakan, serta alat evaluasi. Untuk pertemuan
40

pertama pada siklus II dalam waktu 2 x 45’ dengan indikator Membandingkan

macam organ penyusun sistem pernapasan pada manusia

Pertemuan kedua dalam waktu 2 x 45’ dengan indikator Membandingkan

proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan dan mendata contoh kelainan

dan penyakit pada sistem pernapasan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-

hari dan upaya mengatasinya

b. Tindakan

Pertemuan Pertama

Tindakan pertama siklus II pada tanggal 2 Nopember 2010 jam 1,2 adalah

pelaksanaan RPP 3 dengan materi Mengindentifikasi macam organ sistem

pernapasan pada manusia.

Pada tahap ini implementasi yang dilakukan guru adalah melakukan kegiatan

pembelajaran sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), yang

meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.

Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Mengisi daftar hadir siswa.

b) Memberi motivasi

c) Memberikan apersepsi

d) Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai/ indikator pembelajaran

2) Kegiatan Pokok

a) Seperti halnya pada siklus I, guru membagi kelompok/merombak kelompok

yang telah ada pada siklus I dan membaginya kembali dengan


41

mempertimbangkan kemampuan masing-masing anggota kelompok.

Sehingga setiap kelompok mempunyai kemampuan yang sama.

b) Guru membagikan bahan ajar dan lembar kerja ke masing-masing kelompok

untuk dicarikan jawaban sementara

c) Siswa yang mendapat nomor soal yang sama berkumpul dalam satu

kelompok untuk menyelesaikan permasalahan bersama-sama.

d) Siswa berkumpul kembali kekelompok induk untuk memberikan penjelasan

kepada anggota kelompok yang lain bergantian sehingga seluruh anggota

kelompok menguasai seluruh permasalahan.perwakilan.

e) kelompok mempersentasikan hasil diskusinya dan di tanggapi oleh

kelompok lain.

f) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik pada hari itu.

3) Penutup

a) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah disampaikan,

dengan diselingi dengan beberapa pertanyaan yang dijawab siswa.

b) Pada akhir kegiatan penutup guru memberikan tugas untuk dikerjakan pada

pertemuan berikutnya.

Pertemuan kedua

Pertemuan kedua Siklus II tanggal 4 Nopember 2010 yaitu pelaksanaan

RPP 4 dengan materi proses ekspirasi dan inspirasi pada proses pernapasan,

kelainan dan penyakit yang berkaitan dengan sistem pernapasan.

Langkah-langkah pembelajarannya adalah sebagai berikut :


42

1) Kegiatan Pendahuluan

a) Mengisi daftar hadir siswa.

b) Memberi motivasi

c) Memberikan apersepsi

d) Menjelaskan kompetensi yang akan dicapai/ indikator pembelajaran

2). Kegiatan Pokok

a) Seperti halnya pada pertemuan I, kelompok yang telah ada tidak lagi

dirombak, hanya saja beberapa siswa yang kurang aktif pada pertemuan I

untuk lebih mendapat perhatian secara khusus.

b) Guru membagikan bahan ajar dan lembar kerja yang berbeda dengan

pertemuan I ke masing-masing kelompok untuk dicarikan jawaban sementara.

c) Siswa yang mendapat nomor soal yang sama berkumpul dalam satu kelompok

untuk menyelesaikan permasalahan bersama-sama. Bila siswa mendapat

nomor yang sama seperti pada pertemuan I, guru mengganti dengan siswa

yang lain.

d) Siswa berkumpul kembali kekelompok induk untuk memberikan penjelasan

kepada anggota kelompok yang lain bergantian sehingga seluruh anggota

kelompok menguasai seluruh permasalahan.perwakilan.

e) kelompok mempersentasikan hasil diskusinya dan di tanggapi oleh kelompok

lain.

f) Anggota kelompok yang mempresentasikan ke depan lebih diutamakan siswa

yang belum pernah mempresentasikan sebelumnya.

g) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik pada hari itu.


43

3). Penutup

a) Guru bersama siswa menyimpulkan pelajaran yang sudah disampaikan,

dengan diselingi dengan beberapa pertanyaan yang dijawab siswa.

b) Pada akhir kegiatan penutup guru memberikan tugas untuk dikerjakan pada

pertemuan berikutnya sembari mengingatkan siswa bahwa pertemuan yang

akan datang akan diisi dengan ulangan.

c. Observasi

1) Hasil Observasi Kinerja Guru dalam Pembelajaran

Kegiatan observasi dilakukan oleh observer dengan mengamati kinerja guru

selama pembelajaran berlangsung.

Adapun hasil observasi 26 unsur kinerja guru adalah sebagai berikut :

TABEL 4.1
HASIL OBSERVASI KINERJA GURU DALAM
PEMBELAJARAN PADA SIKLUS II
Hasil Penilaian Jumlah unsur Persentase
Sangat Baik (SB) 12 46
Baik (B) 13 50
Cukup (C) 1 4
Kurang (K) - -
Hasil selengkapnya pada lampiran 12

Dari tabel observasi pada siklus II ini dapat diinformasikan bahwa kinerja

guru dalam proses pembelajaran meningkat, baik kegiatan pendahuluan, kegiatan

inti maupun kegiatan penutup. Dari aspek-aspek yang diamati menurut observer

bahkan ada yang sangat baik yaitu pada kegiatan pendahuluan meliputi motivasi

guru kepada siswa. Kegiatan inti yang meliputi penguasaan materi, pengelolaan

kelas dan waktu serta penggunaan alat Bantu/media pembelajaran observer

menilai sangat baik. Kegiatan penutup untuk aspek refleksi/rangkuman observer

memberi nilai sangat baik. Hanya ada satu nilai yang cukup yaitu melakukan
44

penelitian/pemecahan masalah. Secara keseluruhan observer menilai kinerja guru

dalam pembelajaran sudah baik.

2) Hasil Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran

TABEL 4.5
HASIL OBSERVASI KINERJA SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PADA SILKUS II

Hasil Penilaian Jumlah unsur Persentase


Sangat Baik (SB) 11 42
Baik (B) 13 50
Cukup (C) 2 8
Kurang (K) - -

Hasil selengkapnya pada lampiran 10

Dari hasil pengamatan terlihat beberapa item aktivitas siswa dalam

pembelajaran, observer menilainya sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari

aspek yang diamati mengalami peningkatan dari siklus I. Secara umum katagori

sangat baik sudah mencapai 42% (11 item) dan katagori baik mencapai 50%

(13 item).

4) Hasil Tes Akhir Siklus

Hasil tes akhir siklus II dapat dilihat pada table di bawah ini:

TABEL 4.6
HASIL TES AKHIR SIKLUS II

Katagori Jumlah Siswa Persentase


45

Tuntas 24 92,30
Tidak Tuntas 2 7,70

Hasil selengkapnya pada lampiran 15

Berdasarkan data diatas diperoleh gambaran, bahwa tingkat

pencapaian hasil belajar secara individual mengalami peningkatan. Jumlah

siswa yang telah tuntas sebanyak 24 orang (92,30%) dan yang belum tuntas

sebanyak 2 orang (7,70%). Secara klasikal hasil belajar siswa pada siklus II

dinyatakan tuntas, yaitu siswa yang mendapatkan nilai ≥ 65 mencapai lebih dari

85% sesuai dengan indicator yang ditetapkan.

d. Refleksi

Proses pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyajikan materi dengan

menerapkan pembelajaran model jigsaw teramati sudah baik. Demikian pula

halnya dengan aktivitas siswa. Siswa telah memahami dan menguasai materi yang

diajarkan. Hal ini tak terlepas dari kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran

model jigsaw, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar. Siswa lebih

bersungguh-sungguh dalam belajar. Siswa menemukan sendiri jawaban soal-soal

yang terdapat dalam lembar kerja, karena bahan ajar sudah diberikan guru dan

sesuai dengan materi yang diajarkan.

Dari hasil tes akhir siklus terlihat bahwa ada peningkatan tingkat ketuntasan

belajar dibandingkan dengan siklus I.

Dari data-data di atas diketahui bahwa tingkat kinerja guru pada siklus II

sudah baik yaitu mencapai 96% dariu seluruh item yang diamatai. Sementara

aktivitas siswa sudah mencapai katagori baik sebesar 92% dari seluruh item yang

diamati. Sedangkan dari hasil tes akhir siklus tercatat terdapat 92,30% siswa yang
46

telah tuntas. Dengan demikian, berdasarkan indikator yang telah ditetapkan,

penelitian ini dinyatakan telah berhasil.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


1. Hasil Observasi Kinerja Guru
a. Dari hasil observasi kinerja guru siklus I didapat

15% katagori sangat baik, 19% baik dan 66% katagori cukup.
b. Dari hasil observasi kinerja guru pada siklus II

didapat 46% katagori sangat baik, 50% baik dan 4% cukup.


2. Hasil Observasi Aktivitas Siswa
a. Dari hasil observasi aktivitas siswa pada siklus I

didapat belum satu itempun kegiatan yang termasuk dalam katagori sangat

baik, sementara katagori baik mencapai 18%, cukup 68% dan kurang 14%.
b. Pada siklus II, aktivitas siswa kelihatan sudah lebih

baik. Hal ini tergambar dari kegiatan siswa dalam pembelajaran semakin

meningkat, siswa lebih agresif. Secara umum katagori sangat baik sudah

mencapai 42% (11 item) dan katagori baik mencapai 50% (13 item).
3. Hasil Tes Akhir Siklus
Berdasarkan hasil-hasil tes di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Hasil tes siklus I didapati jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 11 orang

atau 42,30%, meningkat dari kondisi sebelum PTK yang besarnya 26,92%

(7 siswa). Secara klasikal hasil belajar siswa pada siklus I belum tuntas.

b. Hasil tes siklus II diperoleh jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 24

orang atau 92,30%, ada kenaikan dari siklus I yang hanya mencapai 42,30%.

Pada akhir siklus II hanya ada 2 orang siswa (7,70%) yang belum tuntas.

Secara klasikal hasil belajar siswa pada siklus II dinyatakan tuntas, yaitu siswa

yang mendapatkan nilai ≥ 65 mencapai lebih dari 85% sesuai dengan indicator

yang ditetapkan. Hasil-hasil peneltian di atas dapat tergambar pada grafik di

bawah ini:
47

GRAFIK:
PERSENTASE HASIL OBSERVASI DAN
KETUNTASAN BELAJAR SIKLUS I DAN II

Berdasarkan hasil pembahasan temuan kuantitatif diatas dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar pencernan siswa kelas VIII/1 mengalami peningkatan dengan

menggunakan model Jigsaw

Dari penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan II terdapat temuan

kualitatif sebagai berikut :

2. Meningkatnya perhatian siswa pada pembelajaran Sistem Pencernaan dan

Sistem Pernapasan, dapat dilihat dari banyaknya siswa yang mengajukan

pertanyaan dan komentar pada saat pembelajaran berlangsung.

3. Keberanian siswa menjawab soal didepan kelas yang diberikan guru

meningkat, lebih disebabkan intensifnya kelompok ahli dalam

menginformasikan temuannya kepada kelompok yang lain dan siswa dibantu

dengan bahan ajar yang relevan.


48

4. Kesungguhan dan kemampuan mengajukan pertanyaan, akibat siswa

bekerjasama dalam kelompoknya dan belajar bersama dirumah setelah diberi

tugas oleh guru.

5. perhatian, cara kesungguhan, kemampuan siswa menyelesaikan soal-soal

umum/tidak sulit yang dioberikan guru meningkat, akibat siswa memiliki

sumber informasi berupa bahan ajar yang relevan.

6. banyaknya siswa yang memperoleh peningkatan nilai Dari pertanyaan

sebelumnya, akibat pembvelajaran memanfaatkan siswa senior yang pintar

dalam kelompoknya.

7. penurunan jumlah siswa yang memperoleh penurunan nilai, akibat kerjasama

dalam kelompok yang efektif. Dan tersedianya bahan ajar yang diberikan guru.

Dari data hasil penelitian tindakan kelas nampak bahwa semua unsur yang

penulis teliti yaitu, observasi tentang kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam

pembelajaran serta hasil tes akhir siklus, semua mengarah pada peningkatan hasil yang

semakin lama semakin baik dari siklus I ke siklus II. Hal itu menunjukkan bahwa

“Penerapan Pembelajaran Model Jigsaw pada materi pencernaan dan pernapasan pada

manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII/1 SMP Negeri 5

Peusangan”.

Beberapa teori yang releven dengan hasil-hasil penelitian

1. Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et. al. sebagai metode

Cooperative Learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca,

menulis, mendengarkan ataupun berbicara.

2. Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran kooperatif

yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab
49

atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut

kepada anggota lain dalam kelompoknya. (Arends, 1997: 25). Model pembelajaran

kooperatif tipe Jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa

belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja

sama saling ketergantungan yangn positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan

bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut

kepada anggota kelompok yang lain. (Arends, 1997: 26).

3. Jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap

pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya

mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan

mengajarkan materi tersebut satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara

kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. (Lie A., 1994: 35).

4. Kelebihan Pembelajaran Koperatif

Kelebihan – kelebihan pembelajaran kooperatif antara lain :

Menurut Badeni (1990:7) dari pembelajaran kooperatif dapat ditemukan

beberapa hal yangbaik diperoleh siswa apabila menggunakan pembelajaran

kooperatif, adalah sebagai berikut :

1) Keahlian, kemampuan dan strategi berfikir kritis, motivasi untuk

belajar.

2) Berpartisipasi lebih banyak dan kualitas lebih tinggi dalam tugas

3) Bekerja secara kooperatif dalam emncapai tujuan

4) Lebih memiliki jikap-sikap yang positif yang bermanfaat untuk

bekerjasama secara efektif dengan teman, guru dan juga terhadap isi materi

pelajaran.
50

5) Lebih berkemampuan untuk menyatakan dan mendiskusikan ide

mereka di tempat umum

6) Memiliki minat dan kemauan lebih besar untuk berpartisipasi di dalam

akademik studi.

7) Pada pembelajaran model jigsaw, semua siswa dapat berperan aktif

dalamproses belajar dan lebih mudah mengingat materi pelajaran serta

dapat mengefektifkan belajar siswa.

Anda mungkin juga menyukai