BAB IV
A. Hasil Penelitian
Salah satu masalah yang dihadapi dalam pembelajaran IPA adalah rendahnya
hasil yang dicapai siswa. Dari pengamatan penulis sebagai guru banyak hal yang
penulis dapati sebagai kendala dalam kegiatan pembelajaran matematika. Antara lain
adalah minat belajar yang rendah, siswa sering tidak hadir dengan berbagai alasan,
bersifat pasif saat mengikuti pelajaran, sulit menguasai materi, siswa masih senang
belajar sendiri dan takut mengajukan pertanyaan saat diberi kesempatan untuk
bertanya. Kondisi tersebut berdampak buruk kepada hasil belajar. Data tentang hasil
ulangan harian yang terakhir dilaksanakan hanya terdapat 7 siswa dari 26 siswa yang
telah tuntas (26,92%). Sedangkan nilai rata-rata adalah 57,80. (nilai selengkapnya pada
lampiran 13)
a. Perencanaan Penelitian
1) Melakukan pertemuan awal dengan 2 guru teman sejawat selaku observer untuk
penelitian.
3) Menyusun silabus.
manusia dan mendeskripsikan jenis makanan berdasar kandungan zat yang ada
kelainan dan penyakit pada sistem pencernaan yang biasa dijumpai dalam
b. Tindakan
Pertemuan I
Tindakan pertama siklus I pada tanggal 26 Oktober 2010 jam 1,2 adalah
1) Kegiatan Pendahuluan
b) Memberi motivasi
c) Memberikan apersepsi
2) Kegiatan Pokok
b) Setiap anggota dalam tim diberi bagian materi pembelajaran yang berbeda.
d) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari materi pembelajaran
yang sama bertemu dalam kelompok yang baru (kelompok ahli) untuk
e) Setelah berdiskusi sebagai tim ahli dari setiap anggota kembali kelompok
asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang bahan
3) Penutup
Pertemuan II
Tindakan kedua siklus I pada tanggal 28 Oktober 2010 jam 1,2 berupa
pelaksanaan RPP 2. Pada tahap ini adalah implementasi proses pembelajaran sesuai
1) Kegiatan Pendahuluan
a) Memberi motivasi
b) Memberikan apersepsi
2) Kegiatan Pokok
a) Setiap anggota dalam tim diberi bagian materi pembelajaran yang berbeda.
c) Anggota dari tim yang berbeda yang telah mempelajari materi pembelajaran
yang sama bertemu dalam kelompok yang baru (kelompok ahli) untuk
d) Setelah berdiskusi sebagai tim ahli dari setiap anggota kembali kelompok
asal dan bergantian mengajar teman satu tim mereka tentang bahan
4) Penutup
c. Observasi
TABEL 4.1
HASIL OBSERVASI KINERJA GURU DALAM
PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I
Dari hasil observasi terlihat pada beberapa item kegiatan guru sudah sangat
hasil, buku pelajaran yang relevan rata-rata cukup, kegiatan penutup rata -rata
sangat baik. Secara keseluruhan observer menilai kinerja guru dalam pembelajaran
pada siklus I masih dalam katagori cukup yang mencapai 66% dari 26 item yang
diamati.
TABEL 4.2
HASIL OBSERVASI AKTIVITAS SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PADA SIKLUS I
37
Dari rangkaian kegiatan pada siklus I mulai dari perencanaan, tindakan dan
cukup, hal ini ditandai dengan siswa duduk dengan tenang, sebagian besar siswa
rata-rata cukup.
Kemampuan dan kejelian siswa cukup, siswa cukup cepat mengerjakan soal
yang diberikan guru. Interaksi dalam kerja kelompok. (diskusi) observer menilai
baik, baik interaksi antar siswa maupun dengan guru. Siswa yang terlibat dalam
diskusi banyak sementar yang tidak terlibat sedikit. Siswa yang bertanya cukup
menyelesaikan tepat waktu, menurut observer masih kurang. Masih banyak siswa
yang belum memahami soal yang diberikan guru. Sementara hasil prestasi belajar
siswa pada siklus pertama baik,hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang
kurang.
berada pada katagori baik 4 item (18%), cukup 15 item (68%) dan kurang 3 item
Hasil tes akhir siklus I dapat dilihat pada table di bawah ini:
TABEL 4.3
HASIL TES AKHIR SIKLUS I
tindakan. Jumlah siswa yang telah tuntas pada akhir siklus I sebanyak 11 orang
39
(42,30%) dan yang belum tuntas sebanyak 15 orang (57,70%). Secara klasikal hasil
d. Refleksi
diperbaiki yaitu :
kepada siswa
Berdasarkan hasil refleksi pada siklus I ini baik terhadap kegiatan siswa,
kinerja guru dan hasil belajar siswa, maka tindakan akan dilanjutkan dan
a. Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan guru lain untuk
ajar, termasuk media yang akan digunakan, serta alat evaluasi. Untuk pertemuan
40
proses inspirasi dan ekspirasi pada proses pernapasan dan mendata contoh kelainan
dan penyakit pada sistem pernapasan yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-
b. Tindakan
Pertemuan Pertama
Tindakan pertama siklus II pada tanggal 2 Nopember 2010 jam 1,2 adalah
Pada tahap ini implementasi yang dilakukan guru adalah melakukan kegiatan
1) Kegiatan Pendahuluan
b) Memberi motivasi
c) Memberikan apersepsi
2) Kegiatan Pokok
c) Siswa yang mendapat nomor soal yang sama berkumpul dalam satu
kelompok lain.
3) Penutup
b) Pada akhir kegiatan penutup guru memberikan tugas untuk dikerjakan pada
pertemuan berikutnya.
Pertemuan kedua
RPP 4 dengan materi proses ekspirasi dan inspirasi pada proses pernapasan,
1) Kegiatan Pendahuluan
b) Memberi motivasi
c) Memberikan apersepsi
a) Seperti halnya pada pertemuan I, kelompok yang telah ada tidak lagi
dirombak, hanya saja beberapa siswa yang kurang aktif pada pertemuan I
b) Guru membagikan bahan ajar dan lembar kerja yang berbeda dengan
c) Siswa yang mendapat nomor soal yang sama berkumpul dalam satu kelompok
nomor yang sama seperti pada pertemuan I, guru mengganti dengan siswa
yang lain.
lain.
3). Penutup
b) Pada akhir kegiatan penutup guru memberikan tugas untuk dikerjakan pada
c. Observasi
TABEL 4.1
HASIL OBSERVASI KINERJA GURU DALAM
PEMBELAJARAN PADA SIKLUS II
Hasil Penilaian Jumlah unsur Persentase
Sangat Baik (SB) 12 46
Baik (B) 13 50
Cukup (C) 1 4
Kurang (K) - -
Hasil selengkapnya pada lampiran 12
Dari tabel observasi pada siklus II ini dapat diinformasikan bahwa kinerja
inti maupun kegiatan penutup. Dari aspek-aspek yang diamati menurut observer
bahkan ada yang sangat baik yaitu pada kegiatan pendahuluan meliputi motivasi
guru kepada siswa. Kegiatan inti yang meliputi penguasaan materi, pengelolaan
memberi nilai sangat baik. Hanya ada satu nilai yang cukup yaitu melakukan
44
TABEL 4.5
HASIL OBSERVASI KINERJA SISWA DALAM
PEMBELAJARAN PADA SILKUS II
pembelajaran, observer menilainya sudah sangat baik. Hal ini dapat dilihat dari
aspek yang diamati mengalami peningkatan dari siklus I. Secara umum katagori
sangat baik sudah mencapai 42% (11 item) dan katagori baik mencapai 50%
(13 item).
Hasil tes akhir siklus II dapat dilihat pada table di bawah ini:
TABEL 4.6
HASIL TES AKHIR SIKLUS II
Tuntas 24 92,30
Tidak Tuntas 2 7,70
siswa yang telah tuntas sebanyak 24 orang (92,30%) dan yang belum tuntas
sebanyak 2 orang (7,70%). Secara klasikal hasil belajar siswa pada siklus II
dinyatakan tuntas, yaitu siswa yang mendapatkan nilai ≥ 65 mencapai lebih dari
d. Refleksi
halnya dengan aktivitas siswa. Siswa telah memahami dan menguasai materi yang
diajarkan. Hal ini tak terlepas dari kinerja guru dalam menerapkan pembelajaran
model jigsaw, sehingga siswa lebih termotivasi dalam belajar. Siswa lebih
yang terdapat dalam lembar kerja, karena bahan ajar sudah diberikan guru dan
Dari hasil tes akhir siklus terlihat bahwa ada peningkatan tingkat ketuntasan
Dari data-data di atas diketahui bahwa tingkat kinerja guru pada siklus II
sudah baik yaitu mencapai 96% dariu seluruh item yang diamatai. Sementara
aktivitas siswa sudah mencapai katagori baik sebesar 92% dari seluruh item yang
diamati. Sedangkan dari hasil tes akhir siklus tercatat terdapat 92,30% siswa yang
46
15% katagori sangat baik, 19% baik dan 66% katagori cukup.
b. Dari hasil observasi kinerja guru pada siklus II
didapat belum satu itempun kegiatan yang termasuk dalam katagori sangat
baik, sementara katagori baik mencapai 18%, cukup 68% dan kurang 14%.
b. Pada siklus II, aktivitas siswa kelihatan sudah lebih
baik. Hal ini tergambar dari kegiatan siswa dalam pembelajaran semakin
meningkat, siswa lebih agresif. Secara umum katagori sangat baik sudah
mencapai 42% (11 item) dan katagori baik mencapai 50% (13 item).
3. Hasil Tes Akhir Siklus
Berdasarkan hasil-hasil tes di atas, dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Hasil tes siklus I didapati jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 11 orang
atau 42,30%, meningkat dari kondisi sebelum PTK yang besarnya 26,92%
(7 siswa). Secara klasikal hasil belajar siswa pada siklus I belum tuntas.
b. Hasil tes siklus II diperoleh jumlah siswa yang telah tuntas sebanyak 24
orang atau 92,30%, ada kenaikan dari siklus I yang hanya mencapai 42,30%.
Pada akhir siklus II hanya ada 2 orang siswa (7,70%) yang belum tuntas.
Secara klasikal hasil belajar siswa pada siklus II dinyatakan tuntas, yaitu siswa
yang mendapatkan nilai ≥ 65 mencapai lebih dari 85% sesuai dengan indicator
bawah ini:
47
GRAFIK:
PERSENTASE HASIL OBSERVASI DAN
KETUNTASAN BELAJAR SIKLUS I DAN II
bahwa hasil belajar pencernan siswa kelas VIII/1 mengalami peningkatan dengan
Dari penelitian yang telah dilakukan pada siklus I dan II terdapat temuan
dalam kelompoknya.
dalam kelompok yang efektif. Dan tersedianya bahan ajar yang diberikan guru.
Dari data hasil penelitian tindakan kelas nampak bahwa semua unsur yang
penulis teliti yaitu, observasi tentang kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam
pembelajaran serta hasil tes akhir siklus, semua mengarah pada peningkatan hasil yang
semakin lama semakin baik dari siklus I ke siklus II. Hal itu menunjukkan bahwa
“Penerapan Pembelajaran Model Jigsaw pada materi pencernaan dan pernapasan pada
manusia dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII/1 SMP Negeri 5
Peusangan”.
1. Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aronson et. al. sebagai metode
yang terdiri dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab
49
atas penguasaan bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut
kepada anggota lain dalam kelompoknya. (Arends, 1997: 25). Model pembelajaran
belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja
sama saling ketergantungan yangn positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan
bagian materi pelajaran yang harus dipelajari dan menyampaikan materi tersebut
pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya
mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan
mengajarkan materi tersebut satu dengan yang lain dan harus bekerja sama secara
kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan. (Lie A., 1994: 35).
belajar.
bekerjasama secara efektif dengan teman, guru dan juga terhadap isi materi
pelajaran.
50
akademik studi.