Anda di halaman 1dari 3

Mulai Kegiatan : 13 Juli 2019

Kode Kegiatan : F2

Peserta Hadir : Dokter Pendamping, Peserta PIDI

Judul Laporan : Inspeksi Hygiene dan Sanitasi Makanan dan Minuman di Desa
Bulungkulon UPT Puskesmas Jekulo Kabupaten Kudus

Latar belakang :

Makanan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk melanjutkan kehidupan. Makanan


yang dibutuhkan harus sehat dalam arti memiliki nilai gizi yang optimal seperti vitamin, mineral,
lemak, dan lainnya. Makanan harus murni dan utuh dalam arti tidak mengandung bahan
pencemar serta harus hygiene. Bila salah satu faktor tersebut terganggu makanan yang dihasilkan
akan menimbulkan gangguan kesehatan dan penyakit karena keracunan makanan.

Higiene adalah upaya kesehatan dengan cara memelihara dan melindungi kebersihan
subyeknya seperti mencuci tangan dengan air bersih dan sabun untuk melindungi kebersihan
tangan,mencuci piring untuk melindungi kebersihan piring, membuang bagian makanan yang
rusak untuk melindungi keutuhan makanan secara keseluruhan. Sedangkan sanitasi adalah usaha
kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor
lingkungan yang mempengaruhi derajat kesehatan manusia. Hygiene sanitasi terhadap
pengolahan makanan dan minuman adalah suatu aspek yang harus diperhatikan guna
menghindari terjadinya suatu penyakit akibat makanan dan minuman yang terkontaminasi.
Tempat umum seperti warung makan, restaurant, maupun jasa catering adalah suatu tempat
pengolahan makanan dan minuman dalam lingkup banyak yang terkadang menjadi sumber
makanan terkontaminasi bila dalam pengolahan jumlah besar tidak memperhatikan aspek
hygiene sanitasi. Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari bahan mentah
menjadi makanan yang siap santap. Pengolahan makanan yang baik adalah yang mengikuti
kaidah dari prinsip prinsip hygiene dan sanitasi.

Permasalahan :
Desa Bulungkulon merupakan bagian dari wilayah kerja puskesmas Jekulo. Desa ini
tentu memiliki banyak warung makan berkapasitas kecil hingga menengah namun belum
dikelola dan ditata sebagai sarana umum yang memperhatikan hygiene sanitasi dalam
pengolahan makanan dan minuman.

Perencanaan dan Pemilihan Intervensi :

Perencanaan yang dilakukan adalah menentukan waktu dan tempat yang akan dikunjungi yaitu
warung makan di desa Bulungkulon dan menyiapkan aspek yang harus diamati dan dinilai.
Intervensi yang dilakukan adalah dengan melakukan pengamatan terhadap tempat warung makan
yang ada.

Pelaksanaan :

Pelaksanaan kegiatan yaitu di salah satu warung makan kecil ang cukup ramai di desa
Bulungkulon. Aspek-aspek yang diamati yaitu makanan yang disajikan, pengolahan makanan,
tenaga yang memasak makanan dan minuman, peralatan masak, peralatan makan, wadah
penyimpanan bahan makanan mentah maupun matang, rak penyimpanan, penyajian, bangunan
warung yang meliputi ventilasi, dinding, lantai, kompor, dan pencahayaan dapur maupun tempat
makan, peralatan pencucian, dan alat pelindung memasak seperti celemek dan tutup rambut.

Monitoring dan evaluasi :

Setelah dilakukan pengamatan maka didapatkan hasil evaluasi sebagai berikut :

1. Makanan yang disajikan kurang bervariasi, cara pegolahan tidak menggunakan sarung
tangan, dan tenaga yang mengolah tidak mencuci tangan terlebih dahulu sebelum
memasak.
2. Peralatan masak cukup bersih namun masih campur menjadi satu dan tidak dipisahkan
antara daging dan sayuran.
3. Rak penyimpanan tidak terdapat penutupnya.
4. Bangunan warung : lantai sudah keramik, pencahayaan kurang, ventilasi kurang sehingga
dalam warung agak pengap, dinding tidak dibersihkan, terdapat polusi asap karena
tempat masak dan makan menjadi satu.
5. Peralatan mencuci di ember dan tidak ada tempat yang khusus untu mencuci
6. Wadah penyimpanan makanan cukup bersih
7. Tidak menggunakan celemek saat memasak

Anda mungkin juga menyukai