Daftar Standar Kompetensi-SKP IPTL KON 2010-ESDM PDF
Daftar Standar Kompetensi-SKP IPTL KON 2010-ESDM PDF
Daftar Standar Kompetensi-SKP IPTL KON 2010-ESDM PDF
Hal
1. Kode Unit : KTL.IK.205.101.01……………………………………………. 1
Judul Unit : Memasang sistem pembumian (Arde).
2. Kode Unit : KTL.IK.206.101.01……………………………………………. 6
Judul Unit : Memasang penangkal /penangkap petir
3. Kode Unit : KTL.IK.207.101.01……………………………………………. 11
Judul Unit : Memasang catu daya arus searah (DC Power
Supply).
4. Kode Unit : KTL.IK.207.102.01……………………………………………. 16
Judul Unit : Memasang lampu tanda (tanda bahaya, lampu
lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu
kabut).
5. Kode Unit : KTL.IK.207.103.01……………………………………………. 21
Judul Unit : Memasang lampu penerangan jalan umum
(PJU) dan lampu penerangan lapangan (out
door).
6. Kode Unit : KTL.IK.201.201.01……………………………………………. 27
Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan
rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
7. Kode Unit : KTL.IK.201.202.01……………………………………………. 33
Judul Unit : Memasang papan hubung bagi utama tegangan
menengah (Medium Voltage Main Distribution
Board).
8. Kode Unit : KTL.IK.202.201.01……………………………………………. 39
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan
air limbah).
9. Kode Unit : KTL.IK.202.202.01…………………………………………… 45
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit instalasi motor
listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator
dan conveyor).
10. Kode Unit : KTL.IK.202.203.01……………………………………………. 51
Judul Unit : Memasang instalasi listrik tenaga.
11. Kode Unit : KTL.IK.203.201.01……………………………………………. 57
Judul Unit : Memasang komponen dan sirkit motor kontrol
non programmable logic control (Non PLC).
12. Kode Unit KTL.IK.204.201.01……………………………………………. 62
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit programmable
logic control (PLC).
i
13. Kode Unit KTL.IK.207.201.01……………………………………………. 67
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
kolam renang tegangan rendah.
14. Kode Unit KTL.IK.207.202.01…………………………………………… 73
Judul Unit Memasang instalasi listrik kawasan berbahaya
(Hazardous Area).
15. Kode Unit KTL.IK.207.203.01……………………………………………. 79
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
untuk bangunan khusus layanan medis.
16. Kode Unit KTL.IK.207.204.01……………………………………………. 85
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
untuk ruang khusus medis (ruang roentgen,
ruang operasi).
17. Kode Unit KTL.IK.208.201.01 …………………………………………… 91
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan
untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (home appliances)
18. Kode Unit KTL.IK.208.202.01…………………………………………… 97
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
tegangan rendah fasa tiga yang digunakan
untuk penerangan piranti elektronik dan piranti
rumah tangga (home appliances)
19. Kode Unit KTL.IK.208.203.01…………………………………………… 103
Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan konduit,
cable ladder dan cable tray / trunking.
20. Kode Unit KTL.IK.208.204.01…………………………………………… 109
Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan cable duct
dan cable trench.
21. Kode Unit KTL.IK.208.205.01……………………………………………. 115
Judul Unit Memasang instalasi listrik dengan
menggunakan sistem busbar.
22. Kode Unit KTL.IK.208.206.01…………………………………………… 121
Judul Unit Memasang instalasi lampu penerangan pada
bangunan gedung.
23. Kode Unit KTL.IK.208.207.01……………………………………………. 127
Judul Unit Memasang komponen dan sirkit instalasi listrik
penerangan dan instalasi tenaga tegangan
rendah fasa tiga yang digunakan untuk
bangunan industri hiburan.
ii
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan dan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
mempersiapkan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
pemasangan. dilaksanakan.
1.2. Prosedur pemasangan sistem pembumian
disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
pemasangan sistem pembumian disiapkan
dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan sistem pembumian diperoleh
dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
1
2.3. Peralatan/material pembumian dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi, sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai
persyaratan.
1. Batasan Variabel
2
dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools and power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
3
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
4
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
5
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Prosedur pemasangan penangkal/penangkap
petir disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
pemasangan penangkal/penangkap petir
(Lightning rod) disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan penangkal/penangkap petir
(Lightning rod) diperoleh dan diperiksa
dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman
serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
6
2.3. Peralatan/material penangkal/penangkap
petir dipasang sedemikian rupa sehingga
tidak mengurangi tingkat pengamanan
(Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi, sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai
persyaratan.
1. Batasan Variabel
7
dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
8
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
penangkal/penangkap petir (Lightning rod).
e. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
h. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
9
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
10
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Prosedur pemasangan catu daya arus searah
disiapkan sesuai dengan persyaratan.
1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
pemasangan catu daya arus searah (DC
Power Supply) disiapkan dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan catu daya arus searah diperoleh
dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
11
2.3. Peralatan/material catu daya arus searah (DC
Power Supply) dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian, tahanan
isolasi, dan polaritas sesuai persyaratan.
2.6. Pemberian tegangan pada catu daya arus
searah (DC Power Supply) dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
1. Batasan Variabel
12
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools and power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari megger
dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
13
catu daya arus searah (DC Power Supply).
e. Menggunakan Elektronika Penyearah (Rectifier).
f. Menggunakan alat ukur pengukuran listrik.
g. Menerapkan teori listrik dasar.
h. Menerapkan Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
14
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
15
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan 1.2. Prosedur pemasangan lampu tanda disiapkan
lampu tanda sesuai dengan persyaratan.
(tanda bahaya, 1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
lampu lalu lintas, pemasangan lampu tanda disiapkan dan
papan dimengerti.
reklame/Billboard
dan lampu 1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
kabut). dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan lampu tanda diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
16
2.3. Peralatan/material lampu tanda dipasang
sedemikian rupa sehingga tidak mengurangi
tingkat pengamanan (Index Protection) yang
telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi, sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai
persyaratan.
1. Batasan Variabel
17
dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
18
bahaya, lampu lalu lintas, papan reklame/Billboard dan lampu
kabut).
c. Menerapkan konstruksi lampu tanda (tanda bahaya, lampu lalu
lintas, papan reklame/Billboard dan lampu kabut).
d. Menggunakan hand tools dan power tools untuk pemasangan
lampu tanda.
e. Menggunakan Alat ukur pengukuran listrik.
f. Menerapkan teori listrik dasar.
g. Meneraokan teknik Penerangan lampu tanda.
h. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
19
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
20
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan 1.2. Prosedur pemasangan lampu penerangan
lampu jalan umum dan lampu penerangan lapangan
penerangan jalan disiapkan sesuai dengan persyaratan.
umum (PJU) dan
lampu 1.3. Gambar pengawatan dan dokumen terkait
penerangan pemasangan lampu penerangan jalan umum
lapangan (out dan lampu penerangan lapangan disiapkan
door). dan dimengerti.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan lampu penerangan jalan umum
dan lampu penerangan lapangan diperoleh
dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.6. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
21
2. Memasang lampu 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
penerangan jalan Kesehatan Kerja diterapkan selama
umum (PJU) dan pelaksanaan pekerjaan.
lampu 2.2. Peralatan/material lampu penerangan jalan
penerangan umum dan lampu penerangan lapangan
lapangan (out dipasang sesuai dengan spesifikasi dan
door). persyaratan yang berlaku.
2.3. Peralatan/material lampu penerangan jalan
umum dan lampu penerangan lapangan
dipasang sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index
Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.5. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian dan
tahanan isolasi, sesuai persyaratan.
2.6. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian, sesuai
persyaratan.
1. Batasan Variabel
22
Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out door) ini meliputi :
1.1. Pemasangan lampu penerangan jalan umum (PJU) dan lampu
penerangan lapangan (out door) yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan pembumian seperti yang tercantum di
dalam gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
23
f. Teori listrik dasar.
g. Teknik Penerangan lampu PJU dan penerangan lapangan.
h. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan Persyaratan
Umum Instalasi Listrik (PUIL).
i. Penulisan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
24
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
25
2.5. Persyaratan Pendidikan
Kualifikasi Pendidikan formal SLTA atau SMK listrik dengan
pengalaman di bidang instalasi penerangan.
26
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan
pemasangan PHB utama tegangan rendah,
diperiksa sesuai dokumen yang ditetapkan
perusahaan dan SOP.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai SOP.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan PHB utama tegangan rendah
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif pada tempat kerja.
1.6. Pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan rendah (Low Voltage Main
Distribution Board) disiapkan sesuai dengan
SOP.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemeliharaan.
27
2. Memasang papan 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
hubung bagi Kesehatan Kerja diterapkan selama
utama tegangan pelaksanaan pekerjaan.
rendah. 2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan
rendah diperiksa sesuai gambar konstruksi
dan SOP.
2.3. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian, tahanan
isolasi, dan polaritas sesuai stándar
konstruksi dan standar Operasi.
2.4. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama
tegangan rendah dilaksanakan sesuai standar
konstruksi dan instruksi manual.
2.5. Karakteristik dan rating pembatas arus yang
dipasang pada PHB utama diperiksa dan
nilainya harus sesuai dengan standar operasi.
2.6. PHB utama dan lengkapannya dipasang
sesuai dengan instruksi manual dan standing
operation prosedur (SOP).
2.7. PHB utama dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.8. Pemberian tegangan pada PHB utama dan
instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.
28
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Pernyataan
2. Panduan Penilaian
29
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang papan hubung bagi
utama tegangan rendah (Low Voltage Main Distribution Board).
30
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang
menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
31
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
32
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Gambar satu garis yang berkaitan dengan
pemasangan PHB utama tegangan
menengah, diperiksa sesuai dokumen yang
ditetapkan perusahaan dan SOP.
1.3. Rencana kerja disusun agar pekerjaan dapat
dilaksanakan sesuai SOP.
1.4. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan PHB utama tegangan menengah
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.5. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif pada tempat kerja.
1.6. Pemasangan papan hubung bagi utama
tegangan menengah (Medium Voltage Main
Distribution Board) disiapkan sesuai dengan
SOP.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemeliharaan.
33
2. Memasang papan 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
hubung bagi Kesehatan Kerja diterapkan selama
utama tegangan pelaksanaan pekerjaan.
menengah. 2.2. Pemasangan dan fisik PHB utama tegangan
menengah diperiksa sesuai gambar
konstruksi dan SOP.
2.3. Setiap rangkaian listrik diukur untuk
memastikan tahanan pembumian, tahanan
isolasi, dan polaritas sesuai stándar
konstruksi dan standar Operasi.
2.4. Pemasangan sepatu kabel pada PHB utama
tegangan menengah dilaksanakan sesuai
standar konstruksi dan instruksi manual.
2.5. Karakteristik dan rating pembatas arus yang
dipasang pada PHB utama diperiksa dan
nilainya harus sesuai dengan standar operasi.
2.6. PHB utama dan lengkapannya dipasang
sesuai dengan instruksi manual dan standing
operation prosedur (SOP).
2.7. PHB utama dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.8. Pemberian tegangan pada PHB utama dan
instalasi/jurusan dilaksanakan sesuai SOP.
34
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
2. Panduan Penilaian
35
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang papan hubung bagi
utama tegangan menengah (Medium Voltage Main Distribution
Board).
36
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi dan
sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis struktur/konstruksi
dalam suatu lingkungan yang bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
37
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
38
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
komponen dan dokumen terkait pemasangan komponen dan
sirkit instalasi sirkit instalasi listrik pompa disiapkan dan
listrik pompa dimengerti.
(untuk hydrant, 1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
sprinkler, air dan gawai uji yang diperlukan untuk
bersih dan air pemasangan komponen dan sirkit instalasi
limbah). listrik pompa diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik pompa direncanakan untuk memasti-
kan kebijakan dan prosedur K3 diikuti dan
pekerjaan diurut secara tepat sesuai dengan
persyaratan.
1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan
perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disiapkan sesuai dengan persyaratan
spesifikasi peralatan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
39
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan dokumentasi diperoleh sebelum
memulai pemasangan.
40
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
2. Panduan Penilaian
41
instalasi listrik pompa (untuk hydrant, sprinkler, air bersih dan air
limbah).
42
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang
menyatakan jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
43
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya termasuk
penggunaan ukuran kendali resiko seperti yang
ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
44
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
komponen dan dokumen terkait pemasangan komponen dan
sirkit instalasi sirkit instalasi motor listrik (untuk air
motor listrik conditioning/AC, lift, escalator dan conveyor)
(untuk air disiapkan dan dimengerti.
conditioning/AC, 1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
lift, escalator dan dan gawai uji yang diperlukan untuk
conveyor). pemasangan komponen dan sirkit instalasi
motor listrik diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi
motor listrik direncanakan dan disiapkan
untuk memastikan kebijakan dan prosedur
K3 diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat
sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang
sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
45
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
46
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
2. Panduan Penilaian
47
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
instalasi motor listrik (untuk air conditioning/AC, lift, escalator
dan conveyor).
48
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
49
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
50
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan instalasi Listrik
Tenaga pada Bangunan Gedung disiapkan
dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada
Bangunan Gedung diperoleh dan diperiksa
dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman
serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi Listrik Tenaga pada
Bangunan Gedung direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan kebijakan dan
prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi Listrik Tenaga pada
Bangunan Gedung terkait dipasang sesuai
standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
51
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
52
3. Memeriksa 3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
pekerjaan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
pemasangan. dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
53
2. Panduan Penilaian
54
h. Menerapkan Sistem Instalasi Listrik Tenaga di dalam
bangunan gedung.
i. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk pemasangan
instalasi Listrik Tenaga pada Bangunan Gedung).
j. Menerapkan Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Menerapkan Penulisan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
55
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
56
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan 1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder),
komponen dan dan gambar pengawatan pemasangan
sirkit motor komponen dan sirkit motor kontrol non PLC
kontrol non disiapkan sesuai instruksi manual.
programmable
logic control (Non 1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
PLC). dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan sirkit motor
control diperiksa dengan kondisi dapat
bekerja baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit motor
kontrol non PLC direncanakan dan disiapkan
untuk memastikan kebijakan dan prosedur
K3 diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan dan instruksi
manual.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang
sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif pada tempat kerja.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
57
2. Memasang 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
komponen dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
sirkit motor pelaksanaan pekerjaan.
kontrol non 2.2. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC
programmable dan lengkapannya dipasang sesuai dengan
logic control (Non instruksi manual dan persyaratan yang
PLC). berlaku.
2.3. Komponen dan sirkit motor kontrol non PLC
dipasang sedemikian rupa sehingga tidak
mengurangi tingkat pengamanan (Index
Protection) yang telah ditetapkan.
2.4. Komponen dan instalasi motor kontrol non
PLC, diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.5. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU
diloading dengan program yang sesuai untuk
operasi motor control dan Modem disiapkan,
sesuai instruksi manual dan SOP.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable
logic control (Non PLC) yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana
dengan supervisi dari verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non programmable
logic control (Non PLC) ini meliputi :
1.1. Pemasangan komponen dan sirkit motor yang sesuai standar.
58
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan Standing
Operation Prosedur (SOP).
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
motor kontrol non programmable logic control (Non PLC).
59
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan
pemasangan komponen dan sirkit motor kontrol non PLC.
c. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit motor
kontrol non PLC.
d. Menggunakan spesifikasi / persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) pemasangan komponen dan sirkit motor
kontrol non PLC..
e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Menggunakan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemasangan komponen
dan sirkit motor kontrol non PLC.
h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
i. Menuliskan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
60
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
61
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan 1.2. Program Kerja, diagram tangga (Ladder),
komponen dan dan gambar pengawatan pemasangan
sirkit komponen dan sirkit PLC disiapkan sesuai
programmable instruksi manual.
logic control 1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
(PLC). dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit
programmable logic control (PLC)
direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan tahap pekerjaan dilaksanakan
sesuai dengan persyaratan dan instruksi
manual.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang
sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat/supervisor dihubungi
untuk memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif pada tempat kerja.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
62
2. Memasang 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
komponen dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
sirkit pelaksanaan pekerjaan.
programmable 2.2. Komponen dan sirkit programmable logic
logic control control (PLC) dan lengkapannya dipasang
(PLC). sesuai dengan instruksi manual dan
persyaratan yang berlaku.
2.3. Komponen dan sirkit programmable logic
control (PLC) dipasang sedemikian rupa
sehingga tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
2.4. Komponen instalasi programmable logic
control (PLC), diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.5. Bila terdapat CPU dan Modem maka CPU
diloading dengan program yang sesuai untuk
operasi PLC dan Modem disiapkan, sesuai
instruksi manual dan SOP.
1. Batasan Variabel
Unit ini menguraikan kompetensi yang berkaitan dengan prosedur
pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC)
yang dapat dilaksanakan oleh pelaksana dengan supervisi dari
verifikator.
Pemasangan komponen dan sirkit programmable logic control (PLC) ini
meliputi :
63
1.1. Pemasangan komponen yang sesuai standar.
1.2. Pemasangan polaritas dengan benar.
1.3. Pengukuran tahanan isolasi seperti yang tercantum di dalam
gambar rencana pemasangan.
1.4. Standar Keselamatan dan Kesehatan Kerja mencakup peraturan
K3.
1.5. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.6. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan Standing
Operation Prosedur (SOP).
1.7. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.8. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan, terdiri dari
megger, AVO meter dan alat ukur besaran listrik yang telah
dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
programmable logic control (PLC).
64
Keterampilan yang harus dimiliki
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Membaca gambar diagram tangga (Ladder) dan pengawatan
pemasangan komponendan sirkit PLC.
c. Menerapkan prosedur pemasangan komponen dan sirkit PLC.
d. Menggunakan spesifikasi/persyaratan tingkat pengamanan
(Index Protection) pemasangan PLC.
e. Menggunakan alat ukur dan pengukuran listrik.
f. Menggunakan teori listrik dasar.
g. Menerapkan standar dan spesifikasi pemasangan PLC.
h. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
i. Menuliskan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
65
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
66
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
komponen dan dokumen terkait pemasangan komponen dan
sirkit instalasi sirkit instalasi listrik kolam renang disiapkan
listrik kolam dan dimengerti.
renang tegangan 1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
rendah. dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik kolam renang diperoleh dan diperiksa
dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman
serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik kolam renang direncanakan untuk
memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat
sesuai dengan persyaratan.
1.5. Jenis sistem Perlengkapan utama dan
perlengkapan pelengkap yang dibutuhkan
disiapkan sesuai dengan persyaratan
spesifikasi peralatan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan dokumentasi diperoleh sebelum
memulai pemasangan
67
2. Memasang 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
komponen dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
sirkit instalasi pelaksanaan pekerjaan.
listrik kolam 2.2. Komponen instalasi listrik kolam renang dan
renang tegangan lengkapannya dipasang sesuai dengan
rendah. standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.3. Sirkit instalasi listrik kolam renang dan
lengkapannya dipasang sesuai dengan
standar, dan persyaratan yang berlaku.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam
renang dipasang sedemikian rupa sehingga
tidak mengurangi tingkat pengamanan
(Index Protection) yang telah ditetapkan.
2.5. Pemeriksaan kualitas pekerjaan dan
kebenaran pengawatan dilakukan terus-
menerus sesuai prosedur.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik kolam
renang dan lengkapannya diperiksa sesuai
dengan fungsi kerjanya.
2.7. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.8. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian,
sesuai persyaratan.
68
1. Batasan Pernyataan
2. Panduan Penilaian
69
kolam renang tegangan rendah.
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan komponen dan
sirkit instalasi listrik kolam renang.
e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar.
g. Teknik penerangan kolam renang.
h. Penerapan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk komponen dan sirkit
instalasi listrik kolam renang).
i. Bahan instalasi listrik untuk kolam renang tegangan rendah.
j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Sistem pembumian.
l. Penulisan Laporan Pemasangan.
70
yang berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
71
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
72
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan instalasi Listrik
Kawasan Berbahaya (Hazardous Area)
disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi Listrik Kawasan
Berbahaya (Hazardous Area) diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi Listrik Kawasan
Berbahaya (Hazardous Area) direncanakan
dan disiapkan untuk memastikan kebijakan
dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi Listrik Kawasan Berbahaya
(Hazardous Area) terkait dipasang sesuai
standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
73
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
74
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
2. Panduan Penilaian
75
diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Listrik
Kawasan Berbahaya (Hazardous Area).
76
2.2. Ruang Lingkup Pengujian
2.2.1. Konteks Asesmen
a. Unit Kompetensi diases di tempat/area pekerjaan atau
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
77
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
78
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
79
2. Memasang 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
komponen dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
sirkit instalasi pelaksanaan pekerjaan.
listrik. 2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan
pemasangan secara bertahap sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol)
dipasang sesuai prosedur.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya dipasang sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan khusus layanan
medis dan lengkapannya, dipasang sesuai
SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan khusus layanan
medis diperiksa sesuai dengan fungsi
kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian,
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum
dipasang sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
khusus layanan medis, dipasang sesuai
dengan fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dipasang dengan tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
80
3. Memeriksa 3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
pemasangan sesuai prosedur.
komponen dan 3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
sirkit instalasi alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi
listrik. manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing
jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan pemasangan yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
81
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemeriksaan terdiri dari
megger dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
82
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik bangunan khusus layanan medis).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan
khusus layanan medis.
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
83
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
84
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
85
2. Memasang 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
komponen dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
sirkit instalasi pelaksanaan pekerjaan.
listrik. 2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan
pemasangan secara bertahap sesuai dengan
prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor/peralatan kontrol)
dipasang sesuai prosedur.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya dipasang sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk ruang khusus medis dan
lengkapannya, dipasang sesuai SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk ruang khusus medis
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian,
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum
dipasang sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk ruang
khusus medis, dipasang sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dioperasikan dengan tidak mengurangi
tingkat pengamanan (Index Protection)
yang telah ditetapkan.
86
3. Memeriksa 3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
pemasangan sesuai prosedur.
komponen dan 3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
sirkit instalasi alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi
listrik. manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing
jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan pemasangan yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
87
1.4. Sumber informasi dan dokumentasi verbal dan komunikasi
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Peralatan tes, pencarian gangguan dan peralatan pemasangan
terdiri dari hand tools dan power tools.
1.7. Gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan, terdiri dari megger
dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga, yang digunakan untuk
ruang khusus medis (ruang roentgen, ruang operasi).
88
d. Menerapkan teori listrik dasar.
e. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL 2000 untuk peralatan dan
sirkit instalasi listrik ruang khusus medis/ruang roentgen/ruang
operasi).
f. Menerapkan bahan instalasi listrik tegangan rendah fasa
tunggal atau fasa tiga, yang digunakan untuk ruang khusus
medis (ruang roentgen, ruang operasi).
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
89
2.3.3. Laporan pihak ketiga atau atasan langsung serta asesmen
apakah prestasi yang diraih sebelumnya terjamin
otentisitasnya.
2.3.4. Tes tertulis, lisan maupun yang menggunakan komputer.
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
90
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
komponen dan dokumen terkait pemasangan komponen dan
sirkit instalasi sirkit instalasi listrik disiapkan dan
listrik. dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik diperoleh dan diperiksa dengan kondisi
dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat
sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang
sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
91
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
92
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
2. Panduan Penilaian
93
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tunggal yang digunakan
untuk penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga
(Home Appliances).
94
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
95
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
96
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
komponen dan dokumen terkait pemasangan komponen
sirkit instalasi dan sirkit instalasi listrik disiapkan dan
listrik. dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik diperoleh dan diperiksa dengan
kondisi dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Pemasangan komponen dan sirkit instalasi
listrik direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat
sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi sirkit dan komponen terkait dipasang
sesuai standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
97
7.1. Jika dapat diterapkan, semua peraturan
yang relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
98
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
2. Panduan Penilaian
99
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
instalasi listrik tegangan rendah fasa tiga yang digunakan untuk
penerangan, piranti elektronik dan piranti rumah tangga (Home
Appliances).
100
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
101
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
102
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan instalasi listrik
dengan konduit, cable ladder dan cable tray
/ trunking disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi listrik dengan konduit,
cable ladder dan cable tray / trunking
diperoleh dan diperiksa dengan kondisi
dapat bekerja baik dan aman serta
terkalibrasi.
1.4. Lokasi untuk instalasi listrik dengan konduit,
cable ladder dan cable tray / trunking
diperiksa apakah sesuai dengan dokumen
pemasangan.
1.5. Pemasangan instalasi listrik dengan konduit,
cable ladder dan cable tray / trunking
direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat
sesuai dengan persyaratan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
103
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan
yang relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
104
3. Memeriksa 3.1. Penyimpangan yang berkaitan dengan
pekerjaan kondisi lapangan ataupun hal lainnya
pemasangan. dilakukan pemeriksaan dengan cara
membandingkan dengan standar yang
berlaku / gambar Shop Drawing.
3.2. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.3. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
105
2. Panduan Penilaian
106
h. Menerapkan teknik pengawatan instalasi penerangan dan
tenaga.
i. Menerapkan sistem penarikan kabel di dalam bangunan
gedung.
j. Menerapkan standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan
persyaratan instalasi lainnya (PUIL untuk konduit, cable ladder
dan cable tray / trunking).
k. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
l. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
107
Metode tersebut di atas dapat dikombinasikan agar
tersedia bukti sebagai dasar di dalam memberikan
asesmen.
108
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan instalasi listrik
dengan cable duct dan cable trench disiapkan
dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi listrik dengan cable
duct dan cable trench diperoleh dan diperiksa
dengan kondisi dapat bekerja baik dan aman
serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi listrik dengan cable
duct dan cable trench direncanakan dan
disiapkan untuk memastikan kebijakan dan
prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi listrik dengan cable duct dan
cable trench terkait dipasang sesuai standar
dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
109
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
110
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
2. Panduan Penilaian
111
diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi listrik dengan
cable duct dan cable trench.
112
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
113
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
114
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan instalasi listrik
dengan menggunakan sistem busbar
disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi listrik dengan
menggunakan sistem busbar diperoleh dan
diperiksa dengan kondisi dapat bekerja baik
dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi listrik dengan
menggunakan sistem busbar direncanakan
dan disiapkan untuk memastikan kebijakan
dan prosedur K3 diikuti dan pekerjaan diurut
secara tepat sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi listrik dengan menggunakan
sistem busbar terkait dipasang sesuai
standar dan dokumen pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
115
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
116
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua bagian
komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
117
Pengetahuan yang harus dimiliki
a. Prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Prosedur pemasangan instalasi listrik dengan menggunakan
sistem busbar.
c. Konstruksi dan spesifikasi sistem busbar dan lengkapannya.
d. Hand tools dan power tools untuk pemasangan instalasi listrik
dengan menggunakan sistem busbar.
e. Alat ukur pengukuran listrik.
f. Teori listrik dasar.
g. Teknik instalasi llistrik tenaga.
h. Sistem penggunaan busbar di dalam bangunan gedung.
i. Standar, peraturan, spesifikasi, prosedur dan persyaratan
instalasi lainnya (PUIL untuk sistem busbar dan
lengkapannya).
j. Proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
k. Penulisan Laporan Pemasangan.
118
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
119
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
120
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
1. Merencanakan 1.1. Perintah kerja yang diterima, dimengerti
dan untuk memastikan bahwa instruksi dapat
mempersiapkan dilaksanakan.
pemasangan. 1.2. Program Kerja, gambar pengawatan dan
dokumen terkait pemasangan instalasi
Lampu Penerangan (Luminair) pada
Bangunan Gedung disiapkan dan dimengerti.
1.3. Perkakas, perlengkapan, alat K3, alat bantu
dan gawai uji yang diperlukan untuk
pemasangan instalasi Lampu Penerangan
(Luminair) pada Bangunan Gedung diperoleh
dan diperiksa dengan kondisi dapat bekerja
baik dan aman serta terkalibrasi.
1.4. Pemasangan instalasi Lampu Penerangan
(Luminair) pada Bangunan Gedung
direncanakan dan disiapkan untuk
memastikan kebijakan dan prosedur K3
diikuti dan pekerjaan diurut secara tepat
sesuai dengan persyaratan.
1.5. Lokasi instalasi Lampu Penerangan
(Luminair) pada Bangunan Gedung terkait
dipasang sesuai standar dan dokumen
pemasangan.
1.6. Personel yang tepat dikonsultasi untuk
memastikan pekerjaan dikoordinasikan
secara efektif dengan yang lain yang terlibat
pada tempat kerja.
121
1.7. Jika dapat diterapkan, semua peraturan yang
relevan dan informasi yang sesuai
persyaratan peraturan dan dokumentasi
diperoleh sebelum memulai pemasangan.
122
4. Membuat laporan 4.1. Laporan pemasangan dibuat sesuai dengan
selesainya prosedur dan format yang berlaku.
pemasangan. 4.2. Berita Acara pemasangan diisi sesuai dengan
prosedur dan format yang berlaku dan
ditandatangani oleh pihak yang terkait.
1. Batasan Variabel
2. Panduan Penilaian
123
diperoleh menghasilkan strategi memasang instalasi Lampu
Penerangan (Luminair) pada Bangunan Gedung.
124
dengan menggunakan simulasi yang sesuai dengan
kondisi dan lingkungan di area pekerjaan dalam
keadaan normal, menggunakan prosedur, informasi
dan sumber daya khusus di tempat kerja.
b. Asesmen unit ini harus didukung dengan bukti dalam
bentuk dokumen dengan pengesahan yang menyatakan
jenis dan penerapan kerja.
c. Sebagai tambahan pada sumber daya yang disebutkan
di atas dalam “Konteks Asesmen”, bukti harus
menunjukkan kompetensi bekerja dalam ruang yang
berbeda seperti halnya dengan jenis
struktur/konstruksi dalam suatu lingkungan yang
bervariasi.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup:
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
125
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi
kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan
batasan variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel.
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
126
STANDAR KOMPETENSI
TENAGA TEKNIK KETENAGALISTRIKAN
BIDANG INSTALASI PEMANFAATAN TENAGA LISTRIK
SUB BIDANG KONSTRUKSI
ELEMEN
KRITERIA UNJUK KERJA
KOMPETENSI
127
2. Memasang 2.1. Peraturan dan prosedur Keselamatan dan
komponen dan Kesehatan Kerja diterapkan selama
sirkit instalasi pelaksanaan pekerjaan.
listrik. 2.2. Pemasangan peralatan pengaman instalasi
(MCB, Fuse dan GPAS) diperiksa sesuai
instruksi manual peralatan dan SOP.
2.3. Bagian atau hubungan instalasi atau
pelayanan dilepas supaya dapat melakukan
pemasangan secara bertahap sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
2.4. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya dipasang sesuai prosedur
yang ditentukan.
2.5. Komponen dan sirkit instalasi listrik beserta
lengkapannya (kontaktor dan peralatan
kontrol non PLC) dipasang sesuai SOP.
2.6. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan industri hiburan
dan lengkapannya, dioperasikan sesuai
SOP.
2.7. Komponen dan sirkit instalasi listrik yang
digunakan untuk bangunan industri hiburan
diperiksa sesuai dengan fungsi kerjanya.
2.8. Setiap sirkit listrik diukur untuk memastikan
nilai tahanan isolasi dan polaritas sesuai
persyaratan.
2.9. Tahanan pembumian diukur untuk
memastikan nilai tahanan pembumian,
sesuai persyaratan.
2.10. Perlengkapan utama dan pelengkap
instalasi diperiksa kelayakannya sebelum
dipasang sesuai SOP.
2.11. Komponen instalasi listrik tegangan rendah
fasa tiga yang digunakan untuk bangunan
industri hiburan, dipasang sesuai dengan
fungsi kerjanya.
2.12. Komponen dan sirkit instalasi listrik
dipasang dengan tidak mengurangi tingkat
pengamanan (Index Protection) yang telah
ditetapkan.
128
3. Memeriksa 3.1. Tegangan pada PHB diperiksa dan dicatat,
pemasangan sesuai prosedur.
komponen dan 3.2. Putaran fasa R, S dan T diperiksa dengan
sirkit instalasi alat pemeriksa putaran fasa, sesuai instruksi
listrik. manual.
3.3. Beban pada PHB untuk masing-masing
jurusan instalasi dan percabangan diukur
dan dicatat sesuai SOP.
3.4. Penyimpangan pemasangan yang terjadi
dilakukan identifikasi sesuai SOP.
3.5. Jika ketidaksesuaian yang berpotensi bahaya
ditemukan, sirkit dan peralatan terkait
diisolasi untuk mencegah energisasi sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan.
3.6. Penyimpangan yang terjadi ditetapkan
alternatif pemecahannya sesuai prosedur
yang berlaku.
3.7. Alternatif yang dipilih diterapkan sesuai
dengan persyaratan.
1. Batasan Variabel
129
tertulis.
1.5. Dokumentasi K3, instruksi manual peralatan dan SOP.
1.6. Gawai uji yang diperlukan untuk pemasangan, terdiri dari megger
dan earth tester yang telah dikalibrasi.
2. Panduan Penilaian
Panduan Penilaian menyediakan petunjuk penting bagi pengujian unit
kompetensi dan harus dibaca berkaitan dengan Kriteria Unjuk Kerja
dan Batasan Pernyataan unit kompetensi.
Panduan Penilaian membentuk suatu kesatuan menyeluruh dari Unit
Standar Kompetensi ini dan digunakan berkaitan dengan semua
bagian komponen unit ini dan dilakukan sesuai Pedoman Asesmen.
2.1. Pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
Bagian ini menggambarkan keterampilan dan pengetahuan dasar
dan levelnya yang diperlukan untuk unit ini.
Bukti harus menunjukkan bahwa pengetahuan yang telah
diperoleh menghasilkan strategi memasang komponen dan sirkit
instalasi listrik penerangan dan instalasi tenaga tegangan rendah
fasa tiga, yang digunakan untuk bangunan industri hiburan.
130
g. Menerapkan proteksi mekanis dan persyaratan penunjang.
h. Menerapkan sistem panel utama dan panel cabang.
i. Menerapkan sistem pembumian.
j. Menerapkan penulisan Laporan Pemasangan.
2.2.2. Cakupan
Harus mencakup :
a. Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan
prosedur dan instruksi kerja.
b. Lingkungan kerja yang sesuai, fasilitas, perangkat dan
material untuk melakukan pekerjaan aktual seperti
yang ditentukan oleh unit standar kompetensi ini.
131
2.4. Aspek Penting
2.4.1. Dokumen Uji
Dokumen yang dipergunakan oleh asesor dalam pengujian
untuk standar kompetensi.
2.4.2. Bukti Uji
Semua bukti yang dikumpulkan oleh asesor dari asesi.
2.4.3. Seluruh prasyarat harus terpenuhi.
Setiap Elemen dan Kriteria Unjuk Kerja terkait harus
dipertunjukkan minimal dalam 2 (dua) dimensi kompetensi.
Menunjukkan kandidat mampu untuk :
a. Menerapkan prosedur Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di tempat kerja dan mempraktekkannya
termasuk penggunaan ukuran kendali resiko seperti
yang ditentukan dalam kriteria unjuk kerja dan batasan
variabel.
b. Menggunakan prinsip pengetahuan dan keterampilan
serta mempraktekkannya seperti yang ditentukan
dalam kriteria unjuk kerja dan batasan variabel..
c. Mempertunjukkan suatu pemahaman dari pengetahuan
dasar dan keterampilan yang terkait seperti yang
diuraikan dalam ”Pengetahuan dan Keterampilan yang
harus dimiliki” dari unit kompetensi ini.
d. Mempertunjukkan level keterampilan yang mendukung
pekerjaan.
e. Melakukan pekerjaan dengan memperhatikan yang
berkaitan dengan peraturan, kebijakan dan prosedur
tempat kerja.
132